• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN PENGHAMBATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN PENGHAMBATAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN PENGHAMBATAN

Streptomyces

spp.

TERHADAP MIKROBA PATOGEN TULAR TANAH PADA

BEBERAPA KONDISI PERTUMBUHAN: JENIS MEDIA,

WAKTU PRODUKSI, pH, DAN SUHU

JUNDATUL ULYA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang berjudul Kemampuan Penghambatan Streptomyces spp. terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah pada Beberapa Kondisi Pertumbuhan: Jenis Media, Waktu Produksi, pH dan Suhu adalah hasil karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lainnya telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009

Jundatul Ulya NRP G 351070081

(3)

ABSTRACT

JUNDATUL ULYA. Capability of Streptomyces spp. in Inhibiting Soil Borne Microbial Pathogen at Various Growth Conditions: Media, Incubation Times, pH, and Temperature. Under Direction of YULIN LESTARI and RASTI SARASWATI

Streptomyces spp. have the potency to be used as an agent of biological control through their capability to produce various anti microbial compounds. The production of anti microbial compounds is influenced by nutrition, culture media, incubation times, pH and temperature. This research aimed to study the capability ofStreptomycesspp. in inhibiting soil borne microbial pathogen at several media, incubation times, pH, and temperature. There were two tested media i.e: ISP4 and modified molasses-soy bean meal media; 5, 10, and 15 days of incubation times, three level of pH (5, 7, 9); and five level of temperature (room temperature (24 – 26 0C), 30 0C, 40 0C, and 50 0C). The result showed that three local isolates of

Streptomycesnamely LSW05, LBR02 and PS4-16 grew better and produce more anti microbial activity when they grown using modified molasses-soy bean meal media compared with that using ISP4. The highest anti microbial activity was obtained at 15 days incubation at room temperature. The three selected

Streptomycesisolates was able to produce anti microbial activity under pH 5 – 9, and room temperature to 40 0C in inhibiting soil borne microbial pathogen (Bacillus subtilis, B. cereus, Xanthomonas axonopodis, X. oryzae, and Ralstonia solanacearum). LSW05 had an optimum inhibition at pH 7 and room temperature meanwhile, LBR02 inhibited soil borne microbial pathogen at pH 7 – 9 and room temperature to 40 0C temperature. PS4-16 isolate had the highest inhibition activity at pH 5 – 9 and room temperature to 400C. All isolates tested showed anti fungal inhibition at room temperature and pH 5 – 9 against soil borne fungal pathogen (Fusarium oxysporum, Sclerotium rolfsii, and Rhizoctonia solani). The results indicate that three local isolates ofStreptomycesspp. tested have capability to be developed as biocontrol agent for soil borne microbial pathogen, and its production can be stimulated by giving environmental growth conditions i.e: modified molasses-soybean meal media, pH 5 – 9, and room temperature to 400C.

Key words: Streptomyces spp., anti microbial compounds, soil borne microbial pathogen, external growth factor.

(4)

RINGKASAN

JUNDATUL ULYA. Kemampuan Penghambatan Streptomyces spp. terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah pada Beberapa Kondisi Pertumbuhan: Jenis Media, Waktu Produksi, pH, dan Suhu. Dibimbing oleh YULIN LESTARI dan RASTI SARASWATI.

Pemanfaatan agen biokontrol sebagai alternatif pengendalian terhadap mikroba patogen semakin berkembang. Hal ini dipicu oleh semakin banyaknya pencemaran yang disebabkan oleh pestisida yang terakumulasi di tanah. Agen biokontrol terhadap penyakit tumbuhan mampu menurunkan populasi patogen penyebab penyakit atau semua aktivitas yang dihasilkannya dalam menyerang tanaman. Namun dengan semakin banyaknya penyebab penyakit yang belum diketahui musuh alaminya, maka sekarang ini pemanfaatan mikroba sebagai agen biokontrol banyak diteliti. Mikroba tersebut dapat menghasilkan berbagai senyawa anti mikroba yang dapat dikembangkan untuk subtitusi senyawa kimia sintetik. Selain itu penggunaan senyawa anti mikroba yang dihasilkan oleh mikroba untuk mengontrol penyakit tanaman dapat diaplikasikan dalam konsentrasi yang rendah, mudah diuraikan oleh mikroba tanah, sehingga tidak terjadi akumulasi residu, serta tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

Salah satu bakteri yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah

Streptomyces spp. Kemampuan Streptomyces spp. dalam menghasilkan berbagai senyawa metabolik sekunder seperti antibiotik: neomisin, kloramfenikol, streptomisin, nistatin, amfoterisin, dan natamisin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri maupun fungi dengan spektrum penghambatan yang luas merupakan dasar pengembangan Streptomyces spp. sebagai agen biokontrol. Produksi senyawa anti mikroba yang dihasilkan dapat dipengaruhi berbagai faktor pertumbuhan baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor inilah yang menjadikan upaya penelitian terus dilakukan, terutama rekayasa faktor eksternal seperti jenis media, waktu produksi, pH, dan suhu sehingga menghasilkan senyawa anti mikroba yang optimum menghambat berbagai mikroba patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji daya hambat senyawa anti mikroba

Streptomyces spp. terhadap mikroba patogen tular tanah pada beberapa kondisi media, waktu produksi, pH, dan suhu.

Metode yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan Streptomyces spp. dalam menghambat mikroba patogen tular tanah dengan memproduksi senyawa anti mikroba yang dioptimasi dengan berbagai faktor eksternal seperti media, waktu produksi, pH, dan suhu. Empat Streptomyces lokal LSW05, LBR02, SSW02 dan PS4-16 digunakan dalam penelitian ini. Media optimasi dilakukan dengan menggunakan dua media uji yaitu ISP4 (Internasional Streptomyces Project) dan media modifikasi molase-kedelai. Pengaruh waktu produksi dilakukan dengan menginkubasi biakan pada tiga waktu berbeda yaitu selama 5 hari, 10 hari, dan 15 hari. Pengaruh pH dilakukan dengan menumbuhkan

Streptomyces spp. pada media terpilih dengan pH 5, 7, dan 9 untuk mengetahui ketahanan senyawa anti mikroba pada media masam, netral dan basa. Optimasi selanjutnya yaitu dengan menguji kemampuan senyawa anti mikroba yang dihasilkan pada berbagai suhu yaitu suhu ruang (24 – 26 0C), suhu 30 0C, suhu

(5)

40 0C, dan suhu 50 0C. Filtat kultur yang dihasilkan pada perlakuan tersebut selanjutnya diujikan terhadap bakteri target seperti: Ralstonia solanacearum,

Xanthomonas axonopodis, X. oryzae, Bacillus subtilis dan B. cereus, serta cendawan target seperti:Fusarium oxysporum,Rhizoctonia solani,danSclerotium rolfsii.Kemampuan isolat dalam menggunakan subtrat media juga diamati dengan metode DNS Miller (1959) yang diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm. Pertumbuhan diukur berdasarkan berat kering sel.

Streptomycesspp. yang diuji mempunyai pertumbuhan yang berbeda. Isolat LSW05, LBR02, dan SSW02 mampu tumbuh pada media Yeast Malt Agar, sedangkan PS4-16 tumbuh baik pada media Oatmeal Agar. Perbedaan pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan isolat dalam memanfaatkan sumber karbon berbeda. Media modifikasi molase-kedelai mampu meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas penghambatan Streptomyces spp. terhadap mikroba patogen tular tanah. Penghambatan tertinggi terlihat pada waktu produksi 15 hari. Hal ini kemungkinan terjadi karena pada hari ke-15 kondisi pertumbuhan yang terbatas sehingga isolat mengeluarkan senyawa anti mikroba untuk mempertahankan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan, terutama karena kekurangan nutrisi. Penghambatan tertinggi nampak pada isolat PS4-16 dan LBR02 terhadap semua bakteri patogen pada media modifikasi molase-kedelai. Peningkatan penghambatan tersebut juga terjadi pada cendawan patogen. PS4-16 mempunyai kemampuan tertinggi dalam menghambat semua cendawan patogen, diikuti LBR02. Hal itu membuktikan bahwa media modifikasi molase-kedelai mampu digunakan sebagai media pertumbuhan dan produksi senyawa anti mikroba Streptomyces spp dengan waktu produksi 15 hari sebagai acuan untuk waktu produksi senyawa anti mikroba. Modifikasi molase-kedelai dapat menjadi sumber karbon dan nitrogen bagi isolat-isolat uji. Tiga isolat yang mempunyai penghambatan terbesar (PS4-16, LBR02, dan LSW05) digunakan pada pengujian kemampuan penghambatan pada pH dan suhu.

Pengujian terhadap pH 5, 7, dan 9 digunakan untuk mengamati aktivitas anti mikroba pada kondisi masam, netral dan alkali. Pengaruh pH terhadap produksi senyawa anti mikroba diketahui bahwa isolat LSW05, LBR02, dan PS4-16 mampu menghasilkan senyawa anti mikroba pada pH 5 sampai 9. Setiap isolat mempunyai penghambatan yang beragam terhadap bakteri patogen tular tanah. Isolat LSW05 mempunyai penghambatan yang tinggi (10 mm) terhadap

B. subtilispada pH 7, LBR02 mampu menghambat kuatB. cereuspada pH 9 dan PS4-16 mampu menghambat kuat X. oryzae (11 mm) pada pH 7. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena setiap isolat menghasilkan beberapa anti mikroba yang berbeda sehingga pH optimumnya berbeda. Perubahan pH pada media produksi merangsang senyawa baru yang berpengaruh pada produksi antibiotik.

Hasil produksi pada media modifikasi molase-kedelai, waktu produksi 15 hari, dan pH 7 kemudian diinkubasi pada beragam suhu. Streptomyces spp. yang diuji mampu menghambat mikroba patogen tular tanah pada suhu ruang, 30 0C, dan 40 0C, sedang pada suhu 50 0C tidak terjadi penghambatan. Hasil penghambatan setiap isolat beragam terhadap mikroba patogen. Isolat LSW05 pada suhu ruang dapat menghambat empat bakteri uji (B. subtilis, B. cereus, dan

X. axonopodis). Bacillus subtilis dan B. cereus mempunyai penghambatan tertinggi (10 mm dan 5.5 mm). Hal tersebut bisa terjadi kemungkinan karena senyawa metabolit yang dihasilkan LSW05 optimum pada suhu ruang. Isolat

(6)

LBR02 mampu menghambat kuat B. cereus pada suhu ruang sampai 40 0C, dan pada suhu 30 0C kemampuan senyawa anti mikroba yang dihasilkan mampu menghambat empat mikroba patogen (B. subtilis, B. cereus, X. oryzae, dan

R. solanacearum). Isolat PS4-16 mampu menghambat kuat X. oryzae pada suhu ruang, dan mampu menghambat semua bakteri patogen pada suhu ruang sampai 400C.

Pengaruh suhu pada aktivitas penghambatan Streptomyces spp. terhadap cendawan patogen target sangat beragam. Isolat LSW05 hanya mampu menghambat S. rolfsii pada suhu ruang dan 300C, sedangkan isolat LBR02 dan PS4-16 mampu menghambat F. oxysporum, S. rolfsii dan R. solani pada suhu ruang sampai 40 0C.Namun aktivitas penghambatan pada suhu ruang lebih baik dibandingkan suhu 300C dan 400C. Hal tersebut bisa terjadi karena aktivitas anti fungi oleh Streptomyces spp. umumnya disebabkan oleh produksi antibiotik dan enzim ekstraseluler (kitinase dan glukanase) yang dihasilkan sehingga kenaikan suhu diatas suhu optimum dapat menurunkan aktivitas penghambatannya.

Kemampuan penghambatan tersebut juga dipengaruhi kemampuan isolat dalam menggunakan subtrat dalam media. Hasil pengukuran kadar gula dalam media molase-kedelai menunjukkan bahwa semua isolat Streptomyces spp. mampu memanfaatkan molase sebagai sumber karbon. Hal itu terlihat adanya perubahan kadar gula dan pertambahan berat kering sel pada semua isolat. Kemampuan isolat yang beragam dalam memanfaatkan gula, mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan senyawa anti mikroba. Glukosa merupakan sumber karbon utama dalam pertumbuhan, dan mempengaruhi biosintesis senyawa anti mikroba. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa tiga isolat LSW05, LBR02, dan PS4-16 dapat memproduksi senyawa anti mikroba dengan menggunakan media modifikasi molase-kedelai, pH 5 – 9, dan suhu ruang sampai 40 0C. Hasil ini memerlukan tindak lanjut untuk mengetahui efektivitas senyawa anti mikroba yang dihasilkan Streptomyces spp. pada kondisi lapangan, dan formulasinya untuk biokontrol.

Kata kunci: Streptomyces spp., senyawa anti mikroba, mikroba patogen tular tanah, dan faktor eksternal pertumbuhan.

(7)

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2009

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk

kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyususnan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau keseluruhan Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB.

(8)

KEMAMPUAN PENGHAMBATAN

Streptomyces

spp.

TERHADAP MIKROBA PATOGEN TULAR TANAH PADA

BEBERAPA KONDISI PERTUMBUHAN: JENIS MEDIA,

WAKTU PRODUKSI, pH, DAN SUHU

JUNDATUL ULYA

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Biologi Mayor Mikrobiologi

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(9)
(10)

Judul Tesis : Kemampuan PenghambatanStreptomycesspp. terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah pada Beberapa Kondisi Pertumbuhan: Jenis Media, Waktu Produksi, pH, dan Suhu.

Nama : Jundatul Ulya NRP : G 351070081

Disetujui Komisi Pembimbing:

Dr. Ir. Yulin Lestari Dr. Rasti Saraswati

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Mayor Mikrobiologi Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Gayuh Rahayu Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S

(11)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian yang berjudul Kemampuan Penghambatan Streptomyces spp. terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah pada Beberapa Kondisi Pertumbuhan: Jenis Media, Waktu Produksi, pH dan Suhu dilaksanakan sejak bulan Juni 2008 hingga Mei 2009 di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengtahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Yulin Lestari dan Dr. Rasti Saraswati selaku pembimbing atas bimbingan dan saran, serta dukungannya dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Suryo Wiyono, MSc. Agr selaku penguji atas koreksi dan sumbang sarannya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Departemen Agama Republik Indonesia yang telah mengadakan program beasiswa pascasarjana. Terima kasih juga kepada teman-teman di Laboratorium Mikrobiologi yang kesemuanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya.

Akhirnya ucapan terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada suami tercinta atas kekuatan, kesabaran, pengorbanan, dan ketulusannya dalam memberikan motivasi dan semangat. Kepada Bapak, Ibu serta seluruh keluarga atas doa, kasih sayang, dan dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, Agustus 2009

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lamongan – Jawa Timur pada tanggal 31 Desember 1977. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, pasangan Bapak Muhtadi dan Ibu Khoitin.

Tahun 1995 penulis lulus dari SMAN I Paciran – Lamongan, dan tahun 1996 penulis diterima di jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penulis lulus dari Universitas Jember pada tahun 2002. Tahun 2003 penulis mulai bekerja sebagai guru Madrasah Aliyah Salafiyah Yayasan Pondok Pesantren Al Fattah Siman, Sekaran Lamongan sampai sekarang.

Saat ini penulis bekerja sebagai staf pengajar Biologi di Madrasah Aliyah Salafiyah Yayasan Pondok Pesantren Al Fattah Siman, Sekaran-Lamongan. Tahun 2007 penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan ke Program S2 Pascasarjana Program Mayor Mikrobiologi melalui beasiswa pendidikan pascasarjana dari Departemen Agama Republik Indonesia.

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR LAMPIRAN ... xvii PENDAHULUAN

Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 4 Manfaat Penelitian ... 4 TINJAUAN PUSTAKA

Karakterisasi dan EkologiStreptomycesspp. ... 5 PotensiStreptomycesspp. dalam Memproduksi Senyawa

Anti Mikroba ... 7 PotensiStreptomycesspp. sebagai Agen Biokontrol Mikroba

Patogen Tular Tanah ... 9 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Produksi

Senyawa Anti Mikroba ... 9 Mikroba Patogen Tular Tanah ... 11 BAHAN DAN METODE

Peremajaan IsolatStreptomycesspp. dan Mikroba Patogen

Tular Tanah ... 14 Pembuatan Stok Inokulum Mikroba Patogen Tular Tanah ... 14 Uji Antagonis Langsung Kemampuan Penghambatan

Streptomycesspp. terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah ... 15 Optimasi Produksi Senyawa Anti Mikroba ... 15 Bioesei Filtrat KulturStreptomycesspp. terhadap Pertumbuhan

Bakteri Patogen Tular Tanah ... 16 Bioesei Filtrat KulturStreptomycesspp. terhadap Pertumbuhan

Cendawan Patogen Tular Tanah ... 17 Pengukuran Berat Kering Sel dan Kadar Gula dalam Media ... 17 HASIL DAN PEMBAHASAN

PertumbuhanStreptomycesspp. ... 18 Kemampuan Penghambatan Streptomycesspp. terhadap Mikroba

Patogen Tular Tanah ... 19 Kemampuan IsolatStreptomycesspp. Terpilih dalam

Menghasilkan Senyawa Anti Mikroba pada Media ISP4 dan Media

(14)

Kemampuan IsolatStreptomycesspp. Terpilih dalam

Menghasilkan Senyawa Anti Mikroba pada pH 5, 7 dan 9 ... 34

Kemampuan IsolatStreptomycesspp. Terpilih dalam Menghasilkan Senyawa Anti Mikroba pada Suhu Ruang, 300C, 400C, dan 500C ... 37

Pertumbuhan SelStreptomycesspp. dan Pemanfaatan Subtrat dalam Media ... 40

SIMPULAN DAN SARAN ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Siklus hidupStreptomycesspp. ... 5 2 Streptomyces spp. hasil peremajaan pada media YMA (LSW 05),

LBR02, SSW02, dan media OA PS4-16 (d) ... .... 18 3 Aktivitas penghambatan selStreptomycesspp. terhadap

bakteri patogen tular tanah ... .... 19 4 Aktivitas penghambatan selStreptomycesspp. terhadap

cendawan patogen tular tanah ... 20 5 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapB. subtilis

pada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai... .... 23 6 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapB. cereus

pada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai ... .... 24 7 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapX. axonopodis

pada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai ... .... 25 8 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapX. oryzae

pada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai ... .... 26 9 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapR. solanacearum

pada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai ... .... 27

10 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapF. oxysporum

pada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai ... .... 31 11 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadapS. rolfsiidan

R. solanipada media ISP4 dan modifikasi molase-kedelai ... .... 32 12 Berat kering selStreptomycesspp. pada media ISP4 dan modifikasi

molase-kedelai ... .... 33 13 Aktivitas penghambatanStreptomyces spp. LSW 05, LBR02,

dan PS4-16 terhadap bakteri patogen tular tanah pada pH 5, 7,

dan 9 ... 35 14 Aktivitas penghambatanStreptomyces spp. LSW 05, LBR02,

(17)

dan PS4-16 terhadap cendawan patogen tular tanah pada pH 5, 7,

dan 9 ... 36 15 Berat kering selStreptomycesspp. pada pH 5, 7, dan 9 ... .... 37 16 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadap bakteri

patogen tular tanah pada suhu ruang, 300C, 400C, dan 500C ... .... 38 17 Aktivitas penghambatanStreptomycesspp. terhadap cendawan

patogen tular tanah pada suhu ruang, 300C, 400C, dan 500C ... .... 39 18 Berat kering selStreptomycesspp. terhadap suhu ruang, 300C, 400C,

dan 500C ... .... 40 19 Kadar glukosa dalam media selama produksi ... .... 41

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Komposisi media peremajaan ... 50

2 Komposisi media produksi ... 51

3 Prosedur pengujian kadar gula dalam media ... 52

Referensi

Dokumen terkait

Adanya terpaan pemberitaan meledaknya tabung gas LPG di media massa akan memunculkan kecemasan ibu – ibu rumah tangga sebagai bentuk lanjut dari ketakutan yang dirasakan ibu –

Bouma (1962) menyatakan turbidit dengan fasies yang lengkap (dari interval Ta hingga interval Te) hanya dijumpai pada lapisan yang tebal saja, umumnya fasies yang

Penulisn penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh baby spa terhadap pertumbuhan bayi (tinggi badan dan berat badan) pada bayi usia 3-4 bulan.

• Penulisan header fungsi dengan parameter hampir sama dengan fungsi tanpa parameter, yaitu diawali dengan tipe data, lalu nama fungsi, dan diikuti dengan parameter-parameter

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi 1) Pengetahuan masyarakat tentang bencana gempa bumi tektonik, 2) Mengidentifikasi bentuk kesiapsiagaan masyarakat

Apusan bakteri ditetesi dengan safranin (Gram D) secukupnya, kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah itu dicuci kelebihan pewarna dengan air mengalir. Apusan

Big Book atau buku besar adalah buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Ukuran Big Book harus mempertimbangkan segi keterbacaan seluruh

Note that in order for the code to compile, the FictionalCharacter class or one of its super- classes (or, in general, ancestors in the inheritance heterarchy) must contain the