• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELURUH TUTORIAL INI ADALAH HAK CIPTA DARI PT. CILSY FIOLUTION INDONESIA UNTUK EBOOK DAN TUTORIAL BERKUALITAS LAINNYA SILAHKAN KUNJUNGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SELURUH TUTORIAL INI ADALAH HAK CIPTA DARI PT. CILSY FIOLUTION INDONESIA UNTUK EBOOK DAN TUTORIAL BERKUALITAS LAINNYA SILAHKAN KUNJUNGI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SELURUH TUTORIAL INI ADALAH HAK CIPTA DARI

PT. CILSY FIOLUTION INDONESIA

UNTUK EBOOK DAN TUTORIAL BERKUALITAS

LAINNYA SILAHKAN KUNJUNGI

.

SILAHKAN MEMBACA DAN MEMBAGIKAN EBOOK

INI TANPA MENGUBAH APAPUN ISI DAN HAK

CIPTA DIDALAMNYA.

(2)

EBOOK BELAJAR ROUTING OSPF

DI MIKROTIK

BY : AGIE -

Halloooo disini kita akan membahas tentang routing OSPF (Open Shortest Path First) dan juga dengan contoh topologi sederhana serta konfigurasi routing OSPF pada GNS3 menggunakan mikrotik.

Nah apa sih OSPF itu ? Routing ospf merupakan protokol routing yang memanfaatkan algoritma Djikstra dalam pemilihan route terbaiknya.

Fungsi utama algoritma Djikstra, yaitu mencari cost minimum menuju switch selanjutnya (yang bertetangga dengan switch tersebut).

Cost dari setiap link ditentukan dari bandwidth yang dimiliki oleh link tersebut.

Semakin besar bandwidth yang dimiliki maka semakin kecil cost yang dimiliki oleh link tersebut.

Bandwidth dapat diatur untuk menentukan cost OSPF dengan

mengkonfigirasi kecepatan bandwidth nya. Salah satu cara untuk menghitung cost adalah membagi 100.000.000 dengan bandwidth yang dimiliki oleh sebuah link.

Pada umumnya jaringan ethernet dianggap memiliki bandwidth 10 Mbps, maka cost untuk link tersebut adalah 10. Tiap link yang menggunakan

fast ethernet sebagai media penghubung mempunyai bandwidth 10Mbps,

jika menggunakan bandwidth sebagai metode penjaluran maka bandwidth yang mempunyai kapasitas besar yang akan dipilih sebagai jalur terbaik. Untuk menghitung bandwidth dilakukan dengan rumus OSPF yaitu 108 / bandwidth

(3)

Dalam ospf terdapat sebuah area, dimana area tersebut membagi satu topologi menjadi beberapa area. Tipe area yang terbentuk menjadi suatu topologi jaringan dibagi menjadi :

a. Area backbone

Merupakan jalur utama dalam OSPF karena memiliki informasi topologi dan routing seluruh jaringan OSPF dan biasaya ditandai dengan alamat 0.0.0.0 atau Area 0.

b. Area standart

Merupakan area – area lain selain area 0 beserta area yang tidak dikonfigurasi atau dimodifikasi.

c. Sub area

Merupakan area paling akhir atau ujung dari suatu jaringan, tidak ada cabang – cabang lagi sehingga area ini tidak menerima informasi dari luar, dia hanya menerima informasi dari router tetangganya untuk hubungan ke luar menggunakan default route. Kalian pasti bertanya – tanya kan kenapa sih harus ada area di routing ospf? karena OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.

Sebelum kita konfigurasi setiap router lebih baik nya kita membuat

topologi terlebih dahulu, cara membuat topologi di GNS3 sebagai berikut : Drag icon mikrotik, switch dan PC ke lembar kerja sesuai dengan topologi kemudian susun dan sambungkan setiap perangkat menggunakan kabel. Jika adapter mikrotik kurang bisa ditambahkan dengan cara double clik pada mikrotik, pilih network, tambahkan adapter sesuai dengan

kebutuhan. Susun tataletak perangkat agar dapat dilihat dengan jelas dan rapih, sebelum konfigurasi kita harus menyalakan perangkat nya dengan cara pilih icon play pada menubar.

(4)

Untuk masuk ke console router dengan cara klik kanan pada router pilih console kemudian username : admin password : <kosong>

(5)
(6)

KONFIGURASI ROUTING OSPF SINGLE AREA

Nah sudah dijelaskan bahwa area backbone merupakan area inti dari sebuah jaringan, dapat dilihat dari topologi diatas semua mikrotik terhubung satu sama lain dalam satu area backbone. Dalam topologi di atas terdapat 3 buah mikrotik dan 3 buah PC yang terhubung dengan masing – masing mikrotik. Setiap mikrotik terdapat 3 interface yang mempunyai network berbeda – beda karena sebuah router berfungsi untuk menghubungkan network – network yang berbeda.

Sebelum membuat topologi di atas kita harus install iso mikrotik dahulu di GNS3 nya, setelah itu pilih mikrotik dan letakan sesuai dengan topologi kemudian tambahkan switch sebagai penghubung antara router dengan PC kemudian tambahakn PC sesuai dengan keinginan, disini kita membuat 3 buah PC yang saling terhubung ke router.

(7)

Jika semua sudah disusun kemudian kita pasang kabel pada interface di setiap perangkat, disesuaikan dengan topologi di atas.

1. Konfigurasi mikrotik 1

a. Mengatur IP address sesuai dengan topologi dan sesuai dengan interface router. Interface router di GNS3 harus lah di tambah 1 jika pada konfigurasinya, contoh pada mikrotik 1 terdapat interface “e1” maka pada konfigurasi di terminal merupakan ether2. Untuk melihat interface pada router, dengan perintah :

“ interface print ”

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

“ system identity set name=<nama>” Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

“routing ospf area print”

Untuk menambahakan konfigurasi ospf dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

(8)

c. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 1 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

“ ip route print ”

2. Konfigurasi mikrotik 2

a. Sama hal nya dengan konfigurasi mikrotik1, pertama tambahan IP Address pada setiap inteface nya dan ganti nama routernya.

Untuk melihat interface pada router, dengan perintah : “ interface print ”

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

“ system identity set name=<nama>” Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

(9)

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

“routing ospf area print”

Untuk menambahakan konfigurasi ospf dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

c. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 2 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

(10)

3. Konfigurasi mikrotik 3

a. Sama hal nya dengan konfigurasi mikrotik1, pertama tambahan IP Address pada setiap inteface nya dan ganti nama routernya.

Untuk melihat interface pada router, dengan perintah : “ interface print ”

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

“ system identity set name=<nama>” Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

(11)

Untuk menambahakan konfigurasi ospf dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

c. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 2 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

“ ip route print ”

4. Konfigurasi PC 1

a. Memberi IP pada PC 1 dengan perintah : “ ip <ip address> <gateway> ”

b. Mengecek IP pada PC 1 dengan perintah : “show ip”

(12)

c. Jika semua PC sudah dikasih alamat IP Address maka kita bisa cek koneksi apakah semua PC dapat berhubungan dengan PC yang lainnya. Cara cek koneksinya dengan perintah ping.

“ping <ip tujuan>”

d. Cek jalur pengiriman paket dari PC 1 ke PC yang lainnya dengan perintah :

“trace <ip tujuan>”

Dapat dilihat pada pemilihan jalur dari PC 1 ke PC 2 melewati network 20.20.20.0 dan dari PC 1 ke PC 3 melewati network 30.30.30.0

5. Konfigurasi PC 2

a. Memberi IP pada PC 2 dengan perintah : “ ip <ip address> <gateway> ”

(13)

b. Mengecek IP pada PC 2 dengan perintah : “show ip”

c. Jika semua PC sudah dikasih alamat IP Address maka kita bisa cek koneksi apakah semua PC dapat berhubungan dengan PC yang lainnya. Cara cek koneksinya dengan perintah ping.

“ping <ip tujuan>”

d. Cek jalur pengiriman paket dari PC 2 ke PC yang lainnya dengan perintah :

“trace <ip tujuan>”

Dapat dilihat pada pemilihan jalur dari PC 2 ke PC 1 melewati network 20.20.20.0 dan dari PC 2 ke PC 3 melewati network 10.10.10.0

(14)

A. Konfigurasi PC 3

a. Memberi IP pada PC 3 dengan perintah : “ ip <ip address> <gateway> ”

b. Mengecek IP pada PC 3 dengan perintah : “show ip”

c. Jika semua PC sudah dikasih alamat IP Address maka kita bisa cek koneksi apakah semua PC dapat berhubungan dengan PC yang lainnya. Cara cek koneksinya dengan perintah ping.

“ping <ip tujuan>”

d. Cek jalur pengiriman paket dari PC 3 ke PC yang lainnya dengan perintah :

“trace <ip tujuan>”

Dapat dilihat pada pemilihan jalur dari PC 3 ke PC 1 melewati network 30.30.30.0 dan dari PC 3 ke PC 2 melewati network

(15)

10.10.10.0 maka dapat disimpulkan bahwa routing OSPF dapat menentukan jalur terbaik dengan memperhitungkan Cost yang kecil dan jalur tercepat atau terpendek.

Nah diatas merupakan penjelasan serta tutorial konfigurasi routing OSPF single area, dimana hanya terdapat area backbone atau area inti saja. Selanjutnya kita akan mencoba konfigurasi routing OSPF multi area, jadi terdapat lebih dari 1 area dan dengan topologi serta jumlah router yang lebih banyak lagi. Okeee selamat mencoba yaaaaa

(16)

KONFIGURASI ROUTING OSPF MULT I AREA DI GNS3

Pada bagian ini kita akan mencoba untuk belajar bagaimana melakukan routing ospf dengan multi area. Topologi yang digunakan adalah seperti gambar diatas. Diatas kita membagi menjadi 3 area, yaitu ada area 1, area backbone dan area 2. Hal ini dilakukan untuk keamanan. Contoh implementasinya adalah misalnya kita punya ISP. Lalu kita set area 1 ini untuk router-router kita di daerah kecamatan Cicendo Bandung, sedangkan untuk area 2 adalah router-router kita di daerah kecamatan Sarijadi Bandung.

Langsung saja kalian pasang-pasang kabel dan perangkatnya di GNS3 lalu lakukan konfigurasi dibawah ini :

1. Konfigurasi mikrotik 1

a. Mengatur IP address sesuai dengan topologi dan sesuai dengan interface router. Interface router di GNS3 harus lah di tambah 1 jika pada konfigurasinya, contoh pada mikrotik 1 terdapat interface “e1” maka pada konfigurasi di terminal merupakan ether2. Untuk melihat interface pada router, dengan perintah :

“ interface print ”

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

(17)

Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

“routing ospf area print”

Berdasarkan topologi mikrotik 1 terdapat di area backbone, maka konfigurasi OSPF di area backbone. Untuk menambahakan konfigurasi ospf dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

c. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 1 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

(18)

“ ip route print ”

2. Konfigurasi mikrotik 2

a. Mengatur IP address sesuai dengan topologi dan sesuai dengan interface router. Interface router di GNS3 harus lah di tambah 1 jika pada konfigurasinya, contoh pada mikrotik 1 terdapat interface “e1” maka pada konfigurasi di terminal merupakan ether2. Untuk melihat interface pada router, dengan perintah :

“ interface print ”

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

“ system identity set name=<nama>” Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

(19)

“routing ospf area print”

Berdasarkan topologi router 2 terletak diantara area 1 dan backbone maka kita harus menambahkan area 1 pada router, pada topologi area 1 terdapat di interface yang terhubung ke user. Untuk menambahkan area dengan perintah :

“ routing ospf area add name=’nama_area’ area-id=’id area’ ”

c. Konfigurasi routing OSPF berdasarkan area pada topologi dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

d. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 2 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

(20)

3. Konfigurasi mikrotik 3

a. Mengatur IP address sesuai dengan topologi dan sesuai dengan interface router. Interface router di GNS3 harus lah di tambah 1 jika pada konfigurasinya, contoh pada mikrotik 1 terdapat interface “e1” maka pada konfigurasi di terminal merupakan ether2. Untuk melihat interface pada router, dengan perintah :

“ interface print ”

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

“ system identity set name=<nama>” Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

“routing ospf area print”

Berdasarkan topologi router 3 terletak diantara area 2 dan backbone maka kita harus menambahkan area 2 pada router, pada topologi area 2 terdapat di interface yang terhubung ke user. Untuk menambahkan area dengan perintah :

“ routing ospf area add name=’nama_area’ area-id=’id area’ ”

(21)

c. Konfigurasi routing OSPF berdasarkan area pada topologi dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

d. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 3 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

“ routing ospf network print ”

4. Konfigurasi mikrotik 4

a. Mengatur IP address sesuai dengan topologi dan sesuai dengan interface router. Interface router di GNS3 harus lah di tambah 1 jika pada konfigurasinya, contoh pada mikrotik 1 terdapat interface “e1” maka pada konfigurasi di terminal merupakan ether2. Untuk melihat interface pada router, dengan perintah :

(22)

Untuk menambahkan IP addres dengan perintah :

“ ip address add address=’ip address’ interface=’ether’ ” Untuk memberika nama router dengan perintah :

“ system identity set name=<nama>” Untuk melihat IP Address dengan perintah : “ip address print”

b. Konfigurasi routing OSPF dengan mengenalkan network – network tetangga router tersebut. Di dalam OSPF terdapat area, untuk melihat area yang terdapat pada router tersebut dengan perintah :

“routing ospf area print”

Berdasarkan topologi mikrotik 4 terdapat di area backbone, maka konfigurasi OSPF di area backbone. Untuk menambahakan konfigurasi ospf dengan perintah :

“routing ospf network add network=<network ip> area=<areanya> ”

Untuk melihat hasil routing OSPF dengan perintah : “ routing ospf network print ”

c. Jika semua mikrotik sudah di konfigurasi OSPF maka tabel routing pada mikrotik 4 seperti ini. Huruf “o” menunjukan bahwa

(23)

terdapat routing OSPF pada tabel routing. Untuk melihat tabel routing dengan perintah :

“ ip route print ”

5. Konfigurasi PC 1

e. Memberi IP pada PC 1 “ ip <ip address> <gateway> ”

f. Cek IP pada PC 1 “show ip”

g. Cek koneksi PC1 mengirim paket PING ke PC2 “ping <ip tujuan>”

h. Cek jalur pengiriman paket dari PC1 ke PC2. Dapat dilihat jalur yang dipilih melalui network 10.10.10.0 dan 20.20.20.0

(24)

6. Konfigurasi PC 2

a. Memberikan IP pada PC 2 “ ip <ip address> <gateway> ”

b. Cek IP pada PC 2 “show ip”

c. Cek koneksi PC2 mengirim paket PING ke PC1 “ping <ip tujuan>”

d. Cek jalur pengiriman paket dari PC2 ke PC1. Dapat dilihat jalur yang dipilih melalui network 20.20.20.0 dan 10.10.10.0

(25)

ANDA SUKA DENGAN MATERI EBOOK INI?

UNTUK LANJUTAN MATERI EBOOK INI ANDA BISA

BERLANGGANAN LANGSUNG DI LINK BERIKUT :

Referensi

Dokumen terkait

Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal,.. mencakup berbagai fitur

Identifikasi potensi bahaya pada semua aktifitas kerja di area warehouse department merupakan suatu upaya untuk mengetahui gambaran potensi bahaya yang

Dengan melihat Gambar 2, saat terjadi permintaan dari customer offline maka pemenuhan permintaan menggunakan produk yang berada pada warehouse untuk area

Dalam Lihat lembur karyawan ini berfungsi melihat dari hasil lembur karyawan, dimana karyawan dapat dianggap lembur apabila karyawan terdapat didalam surat perintah lembur

Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing.. Dan juga selain itu

Untuk membukanya pilih B/C Report &gt; Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi, selanjutnya akan muncul tampilan dibawah ini... Laporan Pertanggungjawaban Barang Sisa

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

Test untuk menentukan apakah siswa memiliki kemampuan bahasa Jepang dan kemampuan akademis dasar yang diperlukan untuk belajar di universitas Jepang dan institusi pendidikan