• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus

Kegiatan penelitian dilakukan di SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang berjumlah 38 siswa. Sebelum dilakukan penelitian, guru mengajar dengan model konvensional yaitu dengan ceramah, tanya jawab dan penugasan. Dengan model konvensional guru menyampaikan materi dan siswa mendengarkan penjelasan dari guru kemudian guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Guru juga memberikan materi dengan cara memberikan catatan kepada siswa. Siswa belum mampu bekerja secara mandiri namun hanya menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga kegiatan belajar mengajar kurang aktif dan siswa cerderung pasif dengan hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru saja. Setelah siswa mengerti tentang materi yang telah dipelajari kemudian siswa diukur kemampuan dan daya ingatan mengenai materi yang telah didapatkan dengan soal evaluasi. Sekolah menetapkan KKM yang harus dicapai siswa yaitu 70 namun dalam pelaksanaannya siswa yang mencapai KKM hanya 18 siswa dengan ketuntasan sebesar 47,4% sehingga masih ada 20 siswa dengan persentase 52,6% yang belum mencapai KKM. Perlu diadakan perbaikan dengan metode yang tepat dalam menyampaikan materi kepada siswa. Yang harus diperbaiki terlebih dahulu adalah motivasi belajar siswa karena dalam pembelajaran sebelumnya motivasi siswa kurang dan tergolong rendah sehingga perlu cara yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi secara langsung mempengaruhi hasil belajar. Dengan motivasi siswa terpacu untuk maju dan dengan serius mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar siswa semakin baik dan tujuan belajar siswa dapat tercapai. Motivasi dalam kegiatan pembelajaran dilakukan dari luar individu yaitu dengan menyajikan model pembelajaran yang dipadukan dengan pemainan sehingga siswa merasa senang dan memiliki semangat lebih untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

(2)

52

Tabel 19

Data Hasil Belajar Pra Siklus

No Ketuntasan Belajar Nilai Pra Siklus

Banyak Siswa Presentase

1 Siswa Tidak Tuntas 20 52,6%

2 Siswa Tuntas 18 47,4%

KKM 70

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

Rata-rata Kelas 66,6

Oleh karena hasil belajar dan motivasi belajar yang rendah ini, peneliti melakukan penelitian di SDN Tegaron 02 dalam pembelajaran IPA dengan Model problem based learning berbantuan permainan mencari jejak.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan dalam 1 siklus sebanyak 3 kali tatap muka yang terdiri dari empat langkah dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan mulai tanggal 9 April 2016. Dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2x35 menit). Materi yang akan diajarkan yaitu standar kompetensi 7: mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Sebelum dilaksanakannya siklus 1 dan siklus 2, peneliti telah merancang RPP yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus 1 dan 2 dengan 3 kali tatap muka pada pertemuan ke-3 diadakan evaluasi. RPP yang dibuat disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipilih yaitu model problem based learning berbantuan permainan mencari jejak.

Peneliti juga mempersiapkan semua kebutuhan seperti alat peraga, lembar observasi siswa dan guru, lembar angket, serta lembar evaluasi siswa. Soal yang diberikan kepada siswa berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 35 soal, namun

(3)

53

setelah diuji validitas dan kesukaran soal hanya 30 item yang digunakan pada siklus 1 dan siklus 2.

4.2.1 Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali tatap muka dengan alokasi waktu 5 x 35 menit. Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 9, 12, 14 April 2016. Materi serta KD yang disampaikan pada siklus 1 yaitu KD: mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

a. Perencanaan

Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD semester 2 tahun pelajaran 2015/2016, dengan KD: Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Dari KD tersebut kemudian dijabarkan menjadi beberapa indikator yaitu: 1. Menyebutkan manfaat air bagi kehidupan manusia. 2: Menjelaskan daur air di muka bumi. 3: Menyebutkan mengapa air tidak pernah habis. 4: Mengidentifikasi pengaruh kegiatan manusia bagi daur air. 5: Menjelaskan beberapa cara menjaga kelestarian air. Selanjutnya peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dilaksanakan dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak. Bahan Ajar (Materi Pembelajaran). Materi RPP Siklus 1 adalah daur air yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran. Lembar kerja dengan konsep daur air melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak serta disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah disusun peneliti. Media dan alat yang digunakan adalah gambar proses daur air, potongan kertas berbentuk puzzel, stereofom penanda pos 1,2, dan 3, amplop, dan lembar diskusi.

b. Pelaksanaan dan Observasi 1) Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 April 2016. Dalam kegiatan awal guru memasuki kelas kemudian mengucapkan salam kemudian dilanjutkan dengan berdoa, kegiatan mengabsen kehadiran siswa, pada

(4)

54

hari sabtu tidak ada siswa yang ijin atau membolos guru mempersiapkan alat peraga yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran IPA mengenai daur air. Siswa mempersiapkan bahan pembelajaran yaitu buku cetak pelajaran IPA, buku tulis, alat tulis dan peralatan lain yang dibutuhkan siswa. Guru memperingatkan cara duduk yang benar yaitu posisi tegak, tidak miring ke kanan, kiri, depan atau belakang. Rambut diikat supaya telinga tidak tertutupi dan siswa dapat mendengarkan penjelasan dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung dengan lancar. Guru memberikan motivasi belajar untuk siswa dengan memberikan cerita pendek serta berkata marilah kita mencotoh ilmu padi yang semakin berisi akan semakin merunduk. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kegiatan hari ini dengan bertanya mengenai siapa yang memiliki kegemaran bermain air, karena di SDN Tegaron 02 dekat dengan wisata alam kolam renang Muncul sehingga sebagian besar siswa memiliki kegemaran bermain air dan berenang, kemudian guru menyampaikan pertanyaan lanjutan dengan bertanya darimana asal air tersebut. Sebagian besar siswa menjawab air berasal dari hujan. Kemudian guru mengarahkan siswa supaya siswa mengetahui tentang peristiwa daur air kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu belajar mengenai manfaat air bagi kehidupan manusia, menjelaskan proses daur air di muka bumi dengan benar, mengidentifikasi pengaruh kegiatan manusia bagi daur air dengan tepat, menjelaskan beberapa cara menjaga kelestarian air dengan tepat.

Pada kegiatan inti guru mengeluarkan gambar air yang ada di laut dan danau kemudian siswa memberikan pendapat mengenai manfaat air yang terdapat di tempat tersebut. Kemudian guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan media permen, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Kemudian siswa berkelompok berdasarkan jenis permen yang didapatkan. Setelah pembagian kelompok, siswa mengambil 1 amplop berisi gambar dan masalah yang harus dipecahkan secara berkelompok. Dengan pengarahan guru, siswa melakukan kegiatan yang harus dilakukan yaitu siswa menyelidiki dan memecahkan masalah yang mereka dapatkan dengan mencari informasi dan pengamatan dari

(5)

55

tempat-tempat disekitar mereka. Setiap hasil penyelidikan yang mereka dapatkan ditulis pada kertas yang telah dimiliki. Siswa kemudian melakukan kegiatan permainan mencari jejak. Guru sudah menyediakan gambar daur air yang sudah diberi keterangan pos 1 pos 2 dan pos 3. Gambar tersebut memerlukan sebuah proses yang harus diisi dan dilengkapi oleh siswa pada setiap pos yang dilalui siswa. Setiap kelompok menyelesaikan masalah di pos 1 terlebih dahulu, jika mereka gagal maka akan dilanjutkan oleh kelompok berikutnya, karena kurang teliti dengan perintah yang harus dikerjakan akhirnya kelompok 1 gagal di pos 1 jadi harus dilanjutkan oleh kelompok 2. jika berhasil menjawab dengan benar maka kelompok akan melanjutkan ke pos selanjutnya. Setelah permainan selesai, guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai pekerjaan yang sudah mereka lakukan kemudia merefleksi kegiatan hari ini dengan mengulangi kembali kegiatan apa saja yang sudah mereka lakukan pada pembelajaran hari ini kemudia siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran dengan mengulang kembali manfaat daur air bagi kehidupan manusia serta proses daur air kemudian memberikan kesempatan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Kegiatan penutup meliputi kegiatan memberikan motivasi untuk rajin belajar kepada siswa dan menutup pembelajaran hari ini.

2) Pertemuan ke 2

Pertemuan ke-2 ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 April 2016. Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi kegiatan orientasi kepada siswa dengan mengucap salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan. Pada pertemuan kedua terdapat 1 anak yang tidak masuk karena sakit jadi jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kedua berjumlah 37 siswa. Tidak lupa untuk mengingatkan siswa untuk duduk dengan benar agar bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan peraturan yang harus ditaati saat pelajaran berlangsung. Guru menyampaikan motivasi kepada siswa kemudian menyampaikan apersepsi dengan memberi pertanyaan siapa yang sering mengunakan air untuk kegiatan sehari-hari dam menanyakan alasan mengapa air tidak pernah habis.

(6)

56

Kegiatan Inti pada pembelajaran ini adalah siswa dihadapkan dengan sebuah masalah. Siswa mengamati gambar mengenai sampah kemudian melakukan tanya jawab antara siswa dengan guru mengenai kegiatan manusia dan pengaruhnya terhadap daur air akibat kegiatan manusia tersebut. Guru mengorganisir kegiatan siswa untuk melakukan penyelidikan dan mengarahkan tugas yang harus mereka kerjakan. Yaitu setiap kelompok diberikan masalah yang berbeda. Kelompok 1 mengenai penebangan pohon secara liar, kelompok 2 mengenai sampah, kelompok 3 mengenai pemukiman padat penduduk, kelompok 4 mengenai penggunaan pupuk. Kelompok 5-8 menyesuaikan. Setiap kelompok harus mencari pengaruh akibat dari peristiwa tersebut kemudian bagaimana cara menanggulangi agar air kembali normal. Siswa duduk dengan kelompok yang sama seperti pada pertemuan pertama. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok mencari informasi mengenai kegiatan dan pengaruhnya terhadap daur air kemudian siswa melakukan penyelidikan. Setelah informasi yang dikumpulkan sudah lengkap, siswa maju dan menempel gambar kegiatan manusia kemudian menyampaikan informasi yang mereka dapatkan di depan kelas. Teman anggota kelompok lain memberikan pendapat atau sanggahan. Siswa mengembangkan hasil karya dengan mendiskusikan cara menjaga kelestarian air dan menempel gambar ligkungan untuk menjaga kelestarian air serta memberikan solusi yang tepat. Siswa meresentasikan di depan kelas.

Pada kegiatan penutup, guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai pekerjaan yang mereka lakukan, guru merefleksi kegiatan hari ini kemudian menyimpulkan kegiatan manusia serta pengaruhnya terhadap daur air dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas , guru memotivasi siswa supaya rajin belajar dan menutup kegiatan dengan berdoa.

3) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis 14 April 2016. Dalam kegiatan ini siswa mengerjakan lembar evaluasi yang sudah disiapkan guru mengenai proses daur air. Soal berupa pilihan ganda dengan jumlah item soal

(7)

57

sebanyak 30 soal. Setiap soal dikerjakan dalam waktu 1 menit sehingga siswa mengerjakan soal dalam waktu 30 menit.

Pertemuan diawali dengan mengulangi pembelajaran dari pertemuan 1 dan 2, siswa menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Kemudian siswa mengerjakan soal sebanyak 30 butir soal selama 45 menit. Kemudian guru melakukan evaluasi mengenai pelaksanaan siklus 1 dengan pembelajaran menggunakan model problem based learning berbantuan permainan mencari jejak. Berikut adalah jawaban siswa belajar berdiskusi dengan kelompok, siswa sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum pembelajaran dimulai, siswa memperhatikan guru saat kegiatan belangsung, siswa meresa puas saaat berhasil menyelesaikan kegiatan pada pos 1, 2 dan 3 dengan baik. Siswa kemudian mengisi angket motivasi siswa untuk mengetahui tingkat kesuksesan dalam menggali motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Jawaban siswa yaitu siswa merasa lebih aktif dan tertarik untuk mengikuti kegiatan, siswa bersungguh-sungguh mengerjakan dengan baik, siswa mereasa senang dengan media yang digunakan saat pembelajaran berlangsung.

Observasi

Pembelajaran dengan model problem based learning pada pembelajaran IPA dilakukan dengan 3 kali tatap muka. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara memberi tanda (√) pada kolam YA jika kegiatan tersebut terlaksana serta memberi tanda (√) pada kolom TIDAK jika kegiatan tersebut belum terlaksana. Setelah diolah, berikut disajikan data observasi yang telah dilaksanakan pada siklus 1 pertemuan 1, 2 dan 3, namun pada pertemuan ke 3 merupakan kegiatan evaluasi sehingga observasi yang dipaparkan hanya kegiatan awal dan penutup saja. Berikut hasil observasi yang terlaksanakan dalam 3 kali tatap muka:

(8)

58

Tabel 20

Hasil Pengamatan Guru Siklus 1

Kegiatan Guru Pertemuan

1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Mempersiapkan siswa untuk belajar.

Melakukan apersepsi.

Menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari hari ini. -

Menjelaskan segala hal yang akan dibutuhkan

oleh siswa saat kegiatan belajar mengajar. -

Memotivasi siswa agar terlibat secara aktif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya secara individu maupun secara berkelompok.

-

Membantu siswa mendefinisikan tugas belajar

- Membantu siswa mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah yang mereka pilih.

√ -

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah yang

mereka pilih √

√ -

Membimbing siswa melaksanakan eksperimen atau pengamatan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tersebut.

√ -

Membantu siswa dalam menyiapkan karya yang

sesuai. √ -

Memfasilitasi siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

-

Membimbing siswa melaksanakan permainan mencari jejak, guru menyiapkan 3-4 pos yang akan di lalui siswa dengan rute berurutan mulai dari pos 1, 2 dan 3.

-

Membimbing siswa mengerjakan lembar soal

yang disediakan dalam setiap pos yang dilalui. √ -

Membantu siswa untuk melakukan refleksi -

Membantu siswa mengevaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang

mereka gunakan. √ -

Membimbing peserta didik untuk

menyimpulkan pembelajaaran. √ -

Membimbing siswa merangkum secara lisan dari materi yang sudah dipelajari.

√ √

(9)

59

Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya.

Menutup pelajaran dengan salam dan berdoa.

JUMLAH 13 14 6

Tabel 21

Hasil Pengamatan Siswa Siklus 1 Aspek yang diamati Pertemuan

1

Pertemuan 2

Pertemuan 3 Siswa mempersiapkan diri dan mempersiapkan alat

tulis sebagai tanda siap untuk menerima pelajaran.

√ √ √

Siswa memperhatikan saat guru memberikan apersepsi.

√ √ √

Siswa memperhatikan gambar yang disajikan oleh guru.

√ √ -

Siswa memperhatikan saat guru membagi kelompok. √ -

Siswa memperhatikan saat guru memberikan petunjuk aktivitas belajar.

-

Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. √ √ -

Siswa saling kerja sama dalam menyelesaikan masalah.

√ √ -

Siswa melaksanaka diskusi dengan baik. √ -

Siswa menerima pendapat dari masing-masing anggota kelompok.

√ -

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

√ √ -

Siswa memperhatikan presentasi hasil diskusi kelompok.

√ -

Siswa memberikan tanggapan dari hasil presentasi kelompok lain.

√ -

Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

√ √ -

Siswa mengikuti langkah demi langkah sesuai petunjuk guru dengan baik.

√ -

Siswa aktif bertanya pada materi yang kurang jelas. √ - Siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan √

(10)

60

baik.

Siswa menyimpulkan materi yang sedang dipelajari. √ √

JUMLAH 10 12 4

Refleksi

Refleksi dilakukan agar kegiatan menjadi lebih baik. Dalam kegiatan siklus 1 masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki oleh siswa maupun guru. Tabel menunjukkan ada 20 item observasi guru yang harus tercapai, namun dalam pelaksanaanya pada pertemuan 1 hanya 13 item dan pertemuan 2 hanya 14. Dari observasi yang dilakukan pada siklus 1 akan diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2. Berikut kekurangan yang terjadi dalam siklus 1 terhadap kegiatan guru:

1. Guru

a. Guru belum menjelaskan tujuan pelajaran yang akan dipelajari

b. Guru belum menjelaskan segala kebutuhan yang diperlukan saat kegiatan pembelajaran

c. Guru kurang mendefinisikan tugas belajar siswa sehingga siswa masih kebingungan

d. Siswa masih bekerja sendiri tanpa bimbingan guru

e. Guru belum tepat dalam membantu siswa menyiapkan karya yang sesuai dengan pembelajaran

f. Siswa masih bekerja sendiri dalam mengerjakan lembar soal pada setiap pos

g. Guru belum tepat dalam membimbing kegiatan mencari jejak h. Yang melakukan refleki lebih banyak guru daripada siswanya i. Guru belum memberitahukan materi selanjutnya kepada siswa 2. Siswa

Tabel menunjukkan ada 17 item observasi yang harus dilaksanakan siswa namun dari pertemuan 1 hanya ada 10 item yang tercapai kemudian pada pertemuan 2 meningkat menjadi 12 item yang tercapai sehingga masih ada beberapa item observasi yang belum tercapai sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan. Berikut item yang harus di perbaiki:

(11)

61

a. Siswa masih bingung mengenai apa yang harus dilakukan b. Siswa belum terlihat aktif mengikuti kegiatan

c. Siswa bekerja secara individu dalam satu kelompok d. Siswa mementingkan ego masing-masing

e. Siswa ribut sendiri dan tidak memperhatikan teman yang presentasi f. Siswa kurang mendengarkan materi yang disampaikan guru

g. Karena tidak mendengarkan, siswa bingung mengenai langakah yang harus dilakukan

h. Siswa kurang aktif bertanya sehingga masih banyak kesalah dalam kegiatan i. Siswa belum merespon pertanyaan yang disampaikan guru

4.2.2 Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan

Dalam kegiatan merencanakan penelitian, hal yang dipersiapkan adalah silabus pembelajaran Silabus Mata Pelajaran IPA Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD semester 2 tahun pelajaran 2015/2016, dengan KD: 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi. Terdiri dari indikator: (1) Mengidentifikasi beberapa jenis sumber daya alam yang digunakan di Indonesia, mineral, air, tumbuhan dll. (2) Membedakan antara sumber daya alam dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. (3) Mendeskripsikan beberapa cara penggunaan sumber daya alam yang digunakan di Indonesia. (4) Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi untuk memenuhi kebutuhannya misalnya pertanian, jalan, pertokoan, bendungan dan lain sebagainya. RPP dilaksanakan dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak. Materi RPP Siklus II adalah kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran.

Lembar kerja dengan konsep kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak. Media dan alat yang digunakan adalah gambar kegiatan manusia, potongan kertas untuk di tempel, stereofom penanda pos 1,2, dan 3, amplop.

(12)

62

b. Pelaksanaan dan Observasi 1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 April 2016. Dalam kegiatan awal guru memasuki kelas kemudian mengucapkan salam kemudian dilanjutkan dengan berdoa dan kegiatan mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan alat peraga yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Siswa mempersiapkan bahan pembelajaran pada hari ini yaitu buku cetak pelajaran IPA, buku tulis, alat tulis dan peralatan lain yang dibutuhkan siswa. Guru memperingatkan cara duduk yang benar yaitu posisi tegak, tidak miring ke kanan, kiri, depan atau belakang. Rambut diikat supaya telinga tidak tertutupi dan siswa dapat mendengarkan penjelasan dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Memberikan motivasi belajar untuk siswa Kemudian guru menyampaikan apersepsi kegiatan hari ini dengan bertanya siapa yang tadi pagi sudah sarapan kemudian bertanya bagaimana cara mendapatkan makanan tersebut. Sebagian besar siswa menjawab dari menanam atau beli di Pasar. Guru menjelaskan bahwa apa yang sudah kalian tanam itu merupakan salah satu contoh sumber daya alam. Kemudian guru mengarahkan siswa supaya siswa mengetahui tentang sumber daya alam kemudian menyampaikan tujuan pembelajran hari ini.

Pada kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan, guru mengeluarkan gambar contoh sumber daya alam. Dan bertanya jawa mengenai sumber daya alam lain yang mereka ketahui. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan media permen, siswa berkelompok berdasarkan jenis permen yang didapatkan. Masing-masing kelompok mendapatkan 1 amplop berisi gambar dan masalah yang harus dipecahkan secara berkelompok. Dengan pengarahan guru, siswa melakukan kegiatan yang harus dilakukan yaitu siswa menyelidiki dan memecahkan masalah yang mereka dapatkan dengan mencari informasi dan pengamatan dari tempat-tempat disekitar mereka. Setiap hasil penyelidikan yang mereka dapatkan ditulis pada kertas yang telah dimiliki. Siswa kemudian melakukan kegiatan permainan mencari jejak. Guru sudah menyediakan gambar sumber daya alam yang sudah diberi keterangan pos 1 pos 2 dan pos 3. Gambar tersebut memerlukan data dan informasi yang harus diisi dan dilengkapi oleh

(13)

63

siswa terdapat pada setiap pos yang harus siswa lalui. Setiap kelompok menyelesaikan masalah di pos 1 terlebih dahulu, jika mereka gagal maka akan dilanjutkan oleh kelompok berikutnya, jika berhasil menjawab dengan benar maka kelompok akan melanjutkan ke pos selanjutnya. Setelah permainan selesai, guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai pekerjaan yang sudah mereka lakukan kemudia merefleksi kegiatan hari ini dan memberikan kesempatan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Kegiatan penutup meliputi kegiatan memberikan motivasi untuk rajin belajar kepada siswa dan menutup pembelajaran hari ini.

2. Pertemuan 2

Pertemuan ke-2 ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April 2016. Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi kegiatan orientasi kepada siswa dengan mengucap salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan. Tidak lupa untuk mengingatkan siswa untuk duduk dengan benar agar bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan peraturan yang harus ditaati saat pelajaran berlangsung. Guru menyampaikan motivasi kepada siswa kemudian menyampaikan apersepsi dengan memberi pertanyaan contoh sumber daya alam yang digunakan di Indonesia dan benda-benda yang dihasilkan dari sumber daya alam tersebut.

Kegiatan Inti pada pembelajaran siswa mengamati gambar kemudian melakukan tanya jawab antara siswa dengan guru mengenai kegiatan manusia dalam menggunakan sumber daya alam dan dampak negatif yang ditimbulkan. Guru mengorganisir kegiatan siswa untuk melakukan penyelidikan dan mengarahkan tugas yang harus mereka kerjakan. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok mencari informasi mengenai kegiatan manusia yang lain. Siswa melakukan penyelidikan. Setelah informasi yang dikumpulkan sudah lengkap, siswa melakukan permainan mencari jejak pada pos 4. Guru memberikan masalah yang harus dipercahkan setiap kelompok yang berada pada pos 4. Setelah semua selesai, siswa menempelkan hasil diskusi mereka dan maju untuk mempresentasikan hasil yang diperoleh. Teman anggota kelompok lain memberikan pendapat atau sanggahan..

(14)

64

Pada kegiatan penutup, guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai pekerjaan yang mereka lakukan, guru merefleksi kegiatan hari ini dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas , guru memotivasi siswa supaya rajin belajar dan menutup kegiatan dengan berdoa.

3. Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa 30 april 2016. Dalam kegiatan ini siswa melakukan refleksi materi mengenai pertemuan pada siklus 1 dan 2 kemudian siswa dan guru menyimpulkan hal-hal yang penting untuk dipelajari. Selanjutnya siswa mengerakan lembar evaluasi yang sudah disiapkan guru mengenai kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi. Soal berupa pilihan ganda dengan jumlah item soal sebanyak 30 soal. Setiap soal dikerjakan dalam waktu 1 menit sehingga siswa mengerjakan soal dalam waktu 45 menit.

Observasi

Pembelajaran dengan model problem based learning pada pembelajaran IPA dilakukan dengan 3 kali tatap muka. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara memberi tanda (√) pada kolam YA jika kegiatan tersebut terlaksana serta memberi tanda (√) pada kolom TIDAK jika kegiatan tersebut belum terlaksana. Setelah diolah, berikut disajikan data observasi yang telah dilaksanakan pada siklus 1 pertemuan 1, 2 dan 3, namun pada pertemuan ke 3 merupakan kegiatan evaluasi sehingga observasi yang dipaparkan hanya kegiatan awal dan penutup saja. Berikut hasil observasi yang terlaksanakan pada siklus 2 dalam 3 kali tatap muka:

(15)

65

Tabel 22

Hasil Pengamatan Guru Siklus 2

Kegiatan Guru Pertemuan

1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Mempersiapkan siswa untuk belajar.

Melakukan apersepsi.

Menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari hari ini. √ √ -

Menjelaskan segala hal yang akan dibutuhkan

oleh siswa saat kegiatan belajar mengajar. √ -

Memotivasi siswa agar terlibat secara aktif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya secara individu maupun secara berkelompok.

√ -

Membantu siswa mendefinisikan tugas belajar √

- Membantu siswa mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah yang mereka pilih.

√ √ -

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah yang mereka pilih

√ √ -

Membimbing siswa melaksanakan eksperimen atau pengamatan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tersebut.

√ √ -

Membantu siswa dalam menyiapkan karya yang

sesuai. √ -

Memfasilitasi siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

√ -

Membimbing siswa melaksanakan permainan mencari jejak, guru menyiapkan 3-4 pos yang akan di lalui siswa dengan rute berurutan mulai dari pos 1, 2 dan 3.

-

Membimbing siswa mengerjakan lembar soal

yang disediakan dalam setiap pos yang dilalui. √ √ -

Membantu siswa untuk melakukan refleksi -

Membantu siswa mengevaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang

mereka gunakan. √ -

Membimbing peserta didik untuk

menyimpulkan pembelajaaran. √ -

Membimbing siswa merangkum secara lisan dari materi yang sudah dipelajari.

√ √

(16)

66

Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya.

Menutup pelajaran dengan salam dan berdoa.

JUMLAH 17 20 6

Tabel 23

Hasil Pengamatan Siswa Siklus 2 Aspek yang diamati Pertemuan

1

Pertemuan 2

Pertemuan 3 Siswa mempersiapkan diri dan mempersiapkan alat

tulis sebagai tanda siap untuk menerima pelajaran.

√ √ √

Siswa memperhatikan saat guru memberikan apersepsi.

√ √ √

Siswa memperhatikan gambar yang disajikan oleh guru.

√ √ -

Siswa memperhatikan saat guru membagi kelompok. √ √ - Siswa memperhatikan saat guru memberikan petunjuk

aktivitas belajar.

√ -

Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. √ √ -

Siswa saling kerja sama dalam menyelesaikan masalah.

√ √ -

Siswa melaksanaka diskusi dengan baik. √ √ -

Siswa menerima pendapat dari masing-masing anggota kelompok.

√ √ -

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

√ √ -

Siswa memperhatikan presentasi hasil diskusi kelompok.

√ √ -

Siswa memberikan tanggapan dari hasil presentasi kelompok lain.

√ √ -

Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

√ √ -

Siswa mengikuti langkah demi langkah sesuai petunjuk guru dengan baik.

-

Siswa aktif bertanya pada materi yang kurang jelas. √ √ - Siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan √ √ √

(17)

67

baik.

Siswa menyimpulkan materi yang sedang dipelajari. √ √ √

JUMLAH 15 16 4

Refleksi

Pada kegiatan pembelajaran siklus II di kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru dengan KD: Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Sintak Problem Based Learnig sudah dijalankan dengan baik. Pada kegiatan siklus II pertemuan ke-1 terlihat aktifitas siswa secara aktif, saat guru membantu siswa untuk mendefinisikan tugas belajar, siswa sudah terlihat memperhatikan sehingga siswa melaksankan tugas yang dilakukan secara mandiri dan siswa mampu berdiskusi dengan baik bersama kelompok masing-masing. Dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan siswa mampu mengumpulkan informasi dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga informasi yang didapat sudah cukup lengkap. Mereka sudah memiliki daya saing tinggi namun tetap disiplin dalam melaksanakan permainan sehingga tercipta permainan yang sportif dan memberikan banyak informasi mengenai hal-hal baru dalam menyelesaikan misi di pos 1,2 dan 3.

Dari kekurangan yang terdapat pada siklus I maka sudah diperbaiki di siklus 2 dan kegiatan secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik. Motivasi siswa sudah terbentuk dan semangat untuk maju semakin menguat. Hasil belajar siswa yang didapatkan juga sudah sangat baik.

4.3 Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian akan dibahas mengenai substansi yang mencakup deskripsi data dan analisis data yang telah dikumpulkan dan di dapatkan pada siklus 1 dan siklus 2. Pada deskripsi data ditampilkan data mentah yang belum dianalisis dengan penelitian maupun teori. Setelah data ditampilkan pada deskrisi data maka data akan ditampilkan sesuai dengan kriteria dengan teori dan penelitian yang relevan.

(18)

68

4.3.1 Deskripsi Data

Pada sub bab ini ditampilkan data hasil belajar pada siklus 1 dan siklus 2. Data yang ditampilkan belum dianalisis dengan teori maupun penelitian yang relevan.

4.3.1.1Data Siklus I

Setelah penyebarang angket yang untuk mengukur motivasi belajar siswa pada siklus 1 dimasukkan dalam microsoft excel. Skor yang diisi siswa pada setiap poin telah dimaksukkan kedalam microsoft excel.

Tabel 24

Skor Jawaban Angket

Nilai Keterangan 86 – 100 Sangat Tinggi 71 – 85 Tinggi 56 – 70 Sedang 41 – 45 Rendah 25 – 40 Sangat Rendah

Rumus cara menentukan banyaknya interval kelas menurut Sugiyono (2010:35) berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada kegiatan siklus 1 adalah sebagai berikut:

Banyaknya Kelas (k) = 1+ 3,3 log n

=1+ 3,3 log 38 = 1+ 3,3 . 1,57 =1+ 5,21

= 6,0952 (dibulatkan menjadi 6) Range (R) = (skor maksimal-skor minimal)

= 88 – 43 = 45 Interval (I) = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 =45 6 = 7.5 (dibulatkan menjadi 8)

(19)

69

Hasil angket motivasi belajar siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 25

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang

Semester 2/2015-2016

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 43 – 50 2 5,3% 2 51 – 58 2 5,3% 3 59 – 67 3 7,8% 4 68 – 75 15 39,5% 5 76 – 83 14 36,8% 6 84 keatas 2 5,3% Jumlah 38 100%

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pada siklus 1 siswa yang memperoleh skor 43-50 sebanyak 2 siswa dengan persentase 5,3%, siswa yang memperoleh skor 51-58 sebanyak 2 siswa 5,3%, siswa yang mendapat skor 59-67 sebanyak 3 siswa 7,8%, skor 68-75 sebanyak 15 siswa 39,5% siswa 76-83 sebanyak 14 siswa 36,8% skor 84 keatas 2 siswa 5,3%. Berikut disajikan hasil motivasi belajar IPA siswa dalam bentuk diagram:

(20)

70

Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015-2016

Berdasarkan diagram batang yang disajikan diatas, dapat diketahui bahwa tingkat motivasi belajar siswa pada siklus 1 cukup tinggi. Namun belum mencapai target yang diharapkan, perlu perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu siklus 2.

Data hasil belajar siswa siklus 1 yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Rumus cara menentukan banyaknya interval kelas menurut Sugiyono (2010:35) berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada kegiatan siklus 1 adalah sebagai berikut:

Banyaknya Kelas (k) = 1+ 3,3 log n

=1+ 3,3 log 38 = 1+ 3,3 . 1,57 =1+ 5,21

= 6,0952 (dibulatkan menjadi 6) Range (R) = (skor maksimal-skor minimal)

= 87 – 63 = 24 0 5 10 15 20 43 – 50 51 – 58 59 – 67 68 – 75 76 – 83 84 keatas 5,30% 5,30% 7,80% 39,50% 36,80% 5,30% Fr e ku e n si Rentang Nilai

(21)

71 Interval (I) = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 =24 6 = 4 Tabel 26

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang

Semester 2/2015-2016

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 63 – 66 3 7,9% 2 67 – 70 3 7,9% 3 71 – 74 6 15,8% 4 75 – 78 4 10,5% 5 79 – 82 10 26,3% 6 83 keatas 12 31,6 Jumlah 38 100%

Dari data tersebut siswa dengan rentang nilai 63-66 ada 3 siswa (7,9%), rentang nilai 67-70 ada 3 siswa (7,9%), rentang nilai 71-74 ada 6 siswa (15,8%), 75-78 ada 4 siswa (10,5%), rentang nilai 79-82 ada (26,3%) sedangkan siswa dengan nilai 83 keatas ada 12 siswa (31,6%). Nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 63. Berikut data hasil belajar siklus 1 di SDN Tegaron 02 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dalam bentuk grafik:

(22)

72

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015-2016

Berdasarkan data yang diperoleh dari perlaksanaan siklus 1 dalam pembelajaran IPA dengan model problem based learning KKM yang ditetapkan 70 namun dari diagram tersebut terlihat perolehan hasil belajar kurang maksimal. Masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan siklus 1 sehingga hasil belajar masih cukup rendah, maka dari itu perlu perbaikan pada siklus 2 dengan model pembelajaran problem based learning dalam pelaksanaan pembelajaran IPA. 4.3.1.2Data Siklus 2

Rumus cara menentukan banyaknya interval kelas menurut Sugiyono (2010:35) berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada kegiatan siklus 2 adalah sebagai berikut:

Banyaknya Kelas (k) = 1+ 3,3 log n =1+ 3,3 log 38 = 1+ 3,3 . 1,57 =1+ 5,21

= 6,0952 (dibulatkan menjadi 6) Range (R) = (skor maksimal-skor minimal)

= 96 – 55 0 1 2 3 4 5 6 63 – 66 67 – 70 71 – 74 75 – 78 7,90% 7,90% 15,80% 10,50% Fr eku en si Rentang Nilai

(23)

73 = 41 Interval (I) = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 =41 6 = 6,8 (dibulatkan menjadi 7)

Hasil angket motivasi belajar siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 27

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang

Semester 2/2015-2016

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 55 – 61 2 5,3% 2 62 – 68 3 7,8% 3 69 – 75 5 13,2% 4 76 – 82 6 15,8% 5 83 – 89 15 39,4% 6 90 keatas 7 18,5% Jumlah 38 100%

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pada siklus 2 siswa yang memperoleh skor 55-61 sebanyak 2 siswa sebesar 5,3%, siswa yang memperoleh skor 62-68 sebanyak 3 siswa 7,8%, siswa yang mendapat skor 69-75 sebanyak 5 siswa 13,2%, skor 76-82 sebanyak 6 siswa 15,8% skor 83-89 sebanyak 15 siswa 18,5% serta 90 keatas sebanyak 7 siswa 18,5%. Jika disajikan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut:

(24)

74

Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015-2016

Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus 2 yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Rumus cara menentukan banyaknya interval kelas menurut Sugiyono (2010:35) berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada kegiatan siklus 2 adalah sebagai berikut:

Banyaknya Kelas (k) = 1+ 3,3 log n =1+ 3,3 log 38 = 1+ 3,3 . 1,57 =1+ 5,21

= 6,0952 (dibulatkan menjadi 6)

Range (R) = (skor maksimal-skor minimal) = 90 – 60 = 30 Interval (I) = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 =30 6 = 5 0 2 4 6 8 10 12 14 16 55 – 61 62 – 68 69 – 75 76 – 82 83 – 89 90 keatas 5,30% 7,80% 13,20% 15,80% 39,40% 18,50% Fr e ku e n si Rentang Nilai

(25)

75

Tabel 28

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec.Banyubiru Kab.Semarang

Semester II/2015-2016

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 60 – 64 1 2,6% 2 65 – 70 4 10,5% 3 71 – 75 2 5,3% 4 76 – 80 12 31,6% 5 81 – 86 13 34,2% 6 87 keatas 6 15,8% Jumlah 38 100%

Dari data tersebut siswa yang mendapat skor 60-64 ada 1 siswa (2,6%), skor 65-70 ada 4 siswa (10,5%), skor 71-75 ada 2 siswa (5,3%), skor 76-80 ada 12 siswa (31,6%), skor 81-86 ada 13 siswa (34,2%), skor 87 keatas ada 6 siswa (15,8%). Nilai tertinggi Berikut data hasil belajar siklus 2 di SDN Tegaron 02 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dalam bentuk grafik:

Gambar 6. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang Semester II/2015-2016

0 2 4 6 8 10 12 14 60 – 64 65 – 70 71 – 75 76 – 80 81 – 86 2,60% 10,50% 5,30% 31,60% 34,20% Fr e ku e n si Rentang Nilai

(26)

76

Dari diagram tersebut telihat bahwa persentase jumlah siswa dengan nilai diatas KKM 70 lebih banyak dibandingkan nilai siswa dibawah KKM. Hasil belajar yang diperoleh lebih maksimal.

4.3.2 Analisis Data

Untuk menganalisis data akan digunaka dalam 2 tahap yaitu membandingkan hasil dan motivasi belajar IPA dengan menggunakan model problem based learning dengan KKM dan analisis komparatif yaitu membandingkan pra siklus dengan siklus 1 dan siklus 2.

4.3.2.1Analisis Motivasi Belajar IPA Siklus 1

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi motivasi belajar IPA Siklus 1 siswa kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2015-2016 maka hasil analisis disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 29

Analisis Motivasi Belajar IPA Siklus 1

Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Semester 2/2015-2016

No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat Tinggi 2 5,26% 2 Tinggi 26 68,42% 3 Sedang 7 18,42% 4 Rendah 3 7,9% 5 Sangat Rendah - 0% Jumlah 38 100%

Data pada tabel menunjukkan hasil motivasi belajar siswa di SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Semester 2 Tahun Pelajaran 2015-2016 untuk kategori sangat tinggi sebanyak 2 siswa (5,26%), kategori tinggi 26 siswa (68,42%) kategori sedang 7 siswa (18,42%), dan kategori rendah 3 siswa (7,9%). Adapun diagram motivasi belajar setelah dilakukan tindakan adalah sebagai berikut:

(27)

77

Gambar 7. Grafik Analisis Motivasi Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang Semester II/2015-2016

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa pada SDN Tegaron 02 pada siklus 1 memiliki motivasi belajar yang tinggi dengan data sebanyak 5,26% siswa memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 68,42% siswa dengan motivasi tinggi, 18,42% siswa dengan motivasi sedang, 7,90% siswa dengan motivasi belajar rendah dan sangat rendah 0%.

4.3.2.2Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Berikut adalah tabel ketuntasan dalam pembelajara IPA dengan Model prblem based learning berbantuan permainan mencari jejak di SDN Tegaron 02 semester 2 tahun 2015/2016. Adapun analisis ketuntasan setelah dilakukan tindakan adalah sebagai berikut:

Tabel 30

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Semester 2/2015-2016

NO KETUNTASAN FREKUENSI PERSENTASE

1 Tuntas 32 84,2% 2 Tidak tuntas 6 15,8% Jumlah 38 100,00 KKM 70 Nilai Tertinggi 87 Nilai Terendah 63 Rata-rata kelas 77,3 0 5 10 15 20 25 30 Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 5,26% 68,42% 18,42% 7,90% 0% Fr e ku e n si Kategori

(28)

78

Dari data yang sudah dikumpulkan dapat diketahui bahwa penelitian yang telah dilakukan peneliti pada siklus I KKM yang ditetapkan sama dengan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70 terlihat ketuntasan siswa semakin meningkat pada setiap pertemuan. Pada kegiatan pra pembelajaran yang dilakukan, data yang diperoleh sebanyak 20 siswa belum mencapai KKM 70 sehingga dikatakan belum tuntas dengan persentase 52,6% dan siswa yang sudah tuntas sebanyak 18 siswa dengan persentase 47,7% dari siswa yang sudah mencapai KKM, nilai tertinggi yang didapatkan adalah 80 dan nilai terendah adalah 52.

Setelah dilakukan penelitian, hasil belajar siswa semakin meningkat. Sebanyak 6 siswa belum tuntas dengan persentase 15,8% dan siswa yang sudah tuntas sebanyak 32 siswa dengan persentase 84,2% dengan perolehan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi mencapai 87. Maka dari siklus I tersebut sudah mengalami banyak peningkatan. Berikut digambarkan keadaan siswa yang tuntas dan belum tuntas pada siklus 1:

Gambar 8. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Semester 2

Tahun Pelajaran 2015-2016

Dari diagram tersebut terlihat bahwa sebanyak 16% siswa tidak tuntas. Itu berarti model pembelajaran problem based learning berbantuan permainan mencari jejak dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

84% 16%

Tuntas Tidak tuntas

(29)

79

4.3.2.3Analisis Motivasi Belajar IPA Siklus 2

Berdasarkan data distribusi frekuensi motivasi belajar IPA Siklus 2 siswa kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 31

Analisis Motivasi Belajar IPA Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Semester 2/2015-2016

No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat Tinggi 14 36,8% 2 Tinggi 18 47,4% 3 Sedang 5 13,2% 4 Rendah 1 2,6% 5 Sangat Rendah - 0% Jumlah 38 100%

Data pada tabel menunjukkan hasil motivasi belajar siswa di SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Semester 2 Tahun Pelajaran 2015-2016 untuk kategori sangat tinggi sebanyak 14 siswa (36,8%), kategori tinggi 18 siswa (47,4%) kategori sedang 5 siswa (13,2%), dan kategori rendah 1 siswa (2,6%). Adapun diagram motivasi belajar setelah dilakukan tindakan adalah sebagai berikut:

(30)

80

Gambar 9. Grafik Analisis Motivasi Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kec. Banyubiru Kab.Semarang Semester II/2015-2016

Berdasarkan diagram diatas dapat dikatakan bahwa SDN Tegaron 02 memiliki tingkat belajar yang tinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam kategori motivasi belajar sangat tinggi sebanyak 36,80%, dalam kategori tinggi sebanyak 47,40% dan dalam kategori sedang 13,20% dan rendah sebanyak 2,60%. Target perolehan motivasi belajar minimal kategori tinggi sebesar 70% jika dilihat dari diagram tersebut kategori sangat tinggi dan tinggi berjumlah 84,2%.

4.3.2.4Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

Berikut adalah tabel ketuntasan dalam pembelajara IPA dengan Model prblem based learning berbantuan permainan mencari jejak di SDN Tegaron 02 semester 2 tahun 2015/2016. Adapun diagram motivasi setelah dilakukan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 36,80% 47,40% 13,20% 2,60% 0% Fr e ku e n si Kategori

(31)

81

Tabel 32

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Semester 2/2015-2016

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 34 89,5% 2 Tidak tuntas 4 10,5% Jumlah 38 100,00 KKM 70 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Rata-rata kelas 79,7

Dari data yang telah dikumpulkan pada siklus II diperoleh data dengan KKM 70 sebanyak 4 siswa belum tuntas dengan presentase 10,5% dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 34 siswa dengan presentase sebesar 89,5% nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan nilai terendah yang diperoleh adalah 60. Berikut adalah data hasil belajar yang disajikan dengan diagram lingkaran:

Gambar 10. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Semester 2

Tahun Pelajaran 2015-2016

Dari diagram diatas terlihat ada 11% siswa yang belum tuntas. itu berarti kegiatan pada siklus 2 berhasil dengan peningkatan hasil belajar.

89% 11%

Tuntas Tidak tuntas

(32)

82

4.3.2.5Analisis Komparatif Motivasi Belajar Tabel 33

Perbandingan Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 Siswa Kelas 5 SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang Semester 02 Tahun Pelajaran 2015-2016

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f % 1. Sangat Tinggi 8 21,1% 2 5,26% 14 36,8% 2. Tinggi 10 26,3% 26 68,42% 18 47,4% 4 Sedang 4 10,5% 7 18,42% 5 13,2% 3. Rendah 8 21,05% 3 7,9% 1 2,6% 4. Sangat Rendah 8 21,05% - 0% - 0% Jumlah 38 38 100% 38 100% Skor Tertinggi 86 88 96 Skor Terendah 25 43 55

Dari tabel tersebut terlihat perbedaan motivasi belajar dari kegiatan pra siklus siswa memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebanyak 8 siswa (21,1%), motivasi belajar tinggi 10 siswa (26,3%), motivasi belajar sedang (10,5%) motivasi belajar rendah 8 siswa (21,05%), dan motivasi belajar sangat rendah sebanyak 8 siswa (21,05%). Setelah dilakukan penelitian dengan model Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak pada siklus 1 terlihat peningkatan yang cukup baik. Siswa memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebanyak 2 siswa (2,56%), motivasi belajar tinggi 26 siswa (68,42%), motivasi belajar sedang 7 siswa (18,42%), motivasi belajar rendah 3 siswa (7,9%), dan motivasi belajar sangat rendah sebanyak 0 siswa (0%). Dalam pelaksanaan siklus 1 masih banyak kekurangan kemudian diperbaiki dan dilaksanakan pada siklus 2 dengan perolehan data siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebanyak 14 siswa (36,8%), motivasi belajar tinggi 18 siswa (47,4%), motivasi belajar sedang 5 siswa (13,2%), motivasi belajar rendah 1 siswa (2,6%) dan motivasi belajar siswa sangat rendah (0%).

(33)

83

Gambar 11. Diagram Batang Perbandingan Motivasi Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 Siswa Kelas 5 SDN Tegaron 02 Semester 02 Tahun Pelajaran 2015-2016

Berdasarkan diagram diatas terlihat dari kegiatan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 terjadi peningkatan pada motivasi belajar siswa. Dari kegiatan pra siklus siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebanyak 21,10% pada siklus 1 menurun menjadi 5,26% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 36,80%. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada kegiatan pra siklus sebanyak 26,30% siklus 1 meningkat sebanyak 68,42% dan siklus 2 sebanyak 47,40%. Siswa yang memiliki motivasi belajar sedang pada kegiatan pra siklus sebesar 10,50% pada siklus 1 meningkat menjadi 18,42% dan siklus 2 menurun menjadi13,20%. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada kegiatan pra siklus sebanyak 21,05%, siklus 1 sebanyak menurun menjadi 7,90% dan siklus 2 sebanyak 2,60% sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah pada kegiatan pra siklus sebanyak 21,05%, siklus 1 sebanyak 0% siklus 2 sebanyak 0%.

4.3.2.6Analisis Komparatif Hasil Belajar

Berdasarkan data yang telah didapatkan dari penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang hasil belajar yang didapatkan siswa dari kegiatan belajar mengajar dengan KKM 70 maka diperoleh data sebanyak 20 siswa belum tuntas dengan presentase 52,6%

0 5 10 15 20 25 30

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 21,10% 26,30% 10,50% 21,05% 21,05% 5,26% 68,42% 18,42% 7,90% 0% 36,80% 47,40% 13,20% 2,60% 0% Fr e ku e n si

(34)

84

dan 18 siswa sudah tuntas dengan presentase 47,7%. Dari kegiatan pra siklus terlihat siswa yang belum tuntas lebih banyak dari pada siswa yang tuntas. Siswa mendapatkan nilai paling rendah 50 dan paling tinggi 80, sedangkan setelah dilakukan penelitian pada siklus I dengan KKM 70 terdapat 6 siswa belum tuntas dengan persentase 15,8% dan 32 siswa sudah tuntas dengan persentase 84,2%, hasil belajar paling rendah adalah 63 dan paling tinggi 87 dari penelitian siklus I hasil belajar siswa sudah banyak mengalami peningkatan. Untuk memperbaiki siklus pertama maka dilakukan penelitian pada siklus kedua dan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dari hasil belajar yang diperoleh siswa dengan KKM 70 terdapat 4 siswa yang belum mencapai KKM dengan persentase 10,53% dan terdapat 34 siswa tuntas dengan prosentase 89,47%. Nilai paling rendah yang diperoleh adalah 60 dan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90.

Tabel 34

Data Hasil Belajar Siswa dengan Model Problem Based Learning

Berbantuan Permainan Mencari Jejak

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f % 1. Tuntas 18 47,7% 32 84,2% 34 89,5% 2. Tidak Tuntas 20 52,6% 6 15,2% 4 10,5% Jumlah 38 100% 38 100% 38 100% Nilai Tertinggi 80 87 90 Nilai Terendah 50 63 60 Rata-rata Kelas 66,6 77,3 79,7

Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan dari pra siklus dengan rata-rata kelas 66,6 setelah dilakukan penelitian pada siklus 1 meningkat menjadi 77,3 kemudian diperbaiki lagi pada siklus 2 dengan rata-rata kelas 79,7.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan data hasil analisis data dan analisis komparatif yang sudah dilakukan, terlihat bahwa terjadi peningkatan pada motivasi belajar siswa pada kegiatan pra siklus yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebesar 21,1% dan kategori tinggi sebesar 26,3% pada siklus 1 terjadi peningkatan, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sebesar 5,26% dan siswa dengan kategori tinggi

(35)

85

sebesar 68,42% sedangkan pada siklus 2 siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebanyak 36,8% dan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 13,2% hal tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar yang didapatkan siswa.

Hasil belajar IPA siswa siswa dari kegiatan pra siklus dengan ketuntasan 47,4% kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 84,2% setelah dilakukan perbaikan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 89,5%. Hal ini dikarenakan guru mampu mengaplikasikan model pembelajaran problem based learning dengan cara memberikan masalah sebagai langkah awal dalam mengupulkan masalah baru yang kemudian dibantu dengan permainan mencari jejak. Hal ini sejalan dengan pemikiran Suradijono “problem based learning menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan masalah baru”.

Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati; perida, Frizta Wahyu Pety ( 2013) yang mengatakan bahwa dalam pembelajaran IPA dengan model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. semula dalam kegiatan pra siklus sebesar 29,17% dalam siklus 1 meningkat menjadi 66,7% dan siklus 2 meningkat lagi menjadi 91,7% dengan KKM 70. Sri Sukaptiyah (2015) mengatakan bahwa model problem based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari kegiatan pra siklus dengan ketuntasan sebesar 31,6% pada siklus 1 ketuntasan meningkat menjadi 84,2%. Siklus 2 menjadi 100%. Samudi (2014) “bahwa melalui permainan perlombaan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa” dari penelitian yang semula 19,16% pada siklus 1 meningkat menjadi 22,31% dan pada siklus 2 motivasi belajar siswa meningkat sebesar 22,31%.

Model problem based learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dikarenakan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan media permainan mencari jejak. Dengan media permainan ini menggugah semangat siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan baik. Setelah siswa dihadapkan pada sebuah masalah, maka siswa harus menyelesaikan dengan permainan mencari jejak, dalam permainan ini dibutuhkan kedisiplinan dan kekompakan dalam bekerja sama disetiap kelompok. Siswa harus mencari

(36)

86

informasi dengan lengkap terlebih dahulu, setelah informasi lengkap siswa melakukan permainan mencar jejak. Siswa juga harus siap menjawab jika ada teman yang bertanya . Sehingga hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Untuk siswa yang belum tuntas, ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu siswa sedang dalam keadaan sakit, sehingga tidak sungguh-sunggu dalam mengerjakan. Siswa belum sungguh-sungguh mengikuti kegiatan, daya ingat siswa yang kurang baik. Siswa yang tidak masuk pada pertemuan sebelumnya.

Gambar

Tabel  menunjukkan  ada  17  item  observasi  yang  harus  dilaksanakan  siswa  namun  dari  pertemuan  1  hanya  ada  10  item  yang  tercapai  kemudian  pada  pertemuan  2  meningkat  menjadi  12  item  yang  tercapai  sehingga  masih  ada  beberapa  ite
Gambar 3.  Grafik Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD  Negeri Tegaron 02 Kec
Gambar 4.  Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD  Negeri Tegaron 02 Kec
Gambar 5.  Grafik Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD  Negeri Tegaron 02 Kec
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari Kelompok ini juga ada seorang tokoh yang dikenal sebagai Amir Hizbur Tahrir yang kedua setelah mengantikan Syeikh Thaqiyiddun an Nabhani sebagai pendiri Hizbut

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh sifat mekanik bioplastik untuk uji kuat tarik didapatkan komposisi : 7 gram pati dan 2 ml gliserol dengan nilai 1,85094

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa volume penjualan titik impas bisa sangat bervariasi yang berasal dari estimasi komponen- komponen yang mungkin

berhadap dengan hukum, peran guru sangat besar tentu melalui sebuah dialetika yang dikenal dengan sebutan memanusiakan hubungan. pendidikan karakter yang diimbangi

Dengan adanya keunggulan komparatif dan kompetitif dalam penguasaan komoditas apel di Jawa Timur, maka petani masih perlu mengembangkan dan meningkatkan produksi

Penggunaan material baja ringan sebagai rangka atap suatu bangunan rumah tinggal dua lantai tidak hanya berbeda pada tampilan nyata di lapangan, namun pada tampilan gambar kerja

Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut lUJK adalah tanda bukti pengakuan dan penetapan klasifikasi dan kualifikasi atas kompetensl dan kemampuan usaha d i bidang

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah - antar Kota Dalam Prov.. 02 Pendapatan