• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan E-Modul Interaktif Sebagai Sumber Belajar Sistem Pengendali Elektronik Di Smk Negeri 4 Kota Serang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan E-Modul Interaktif Sebagai Sumber Belajar Sistem Pengendali Elektronik Di Smk Negeri 4 Kota Serang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 1 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Pengembangan E-Modul Interaktif Sebagai Sumber

Belajar Sistem Pengendali Elektronik

Di Smk Negeri 4 Kota Serang

Interactive E-Module Development as a Source

Learning Electronic Control Systems

At SMK Negeri 4 Kota Serang

Irwanto

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten Indonesia e-mail: irwanto.ir@untirta.ac.id

Receive: 06 April 2020 Accepted: 19 November 2020

Abstract

Law number 20 of 2003 concerning the National Education System has a vision of realizing the education system as a strong and authoritative social institution to empower all Indonesian citizens to become qualified human beings so that they are able to play an active role in passing through the challenges of the changing times. Teachers still use modules in the form of soft files that are less attractive so that it affects students' interest and learning. The purpose of this development is to design and find out the feasibility of instructional media on the layout elements. The method used is the Research and Development method by using the ADDIE development model. Data collection techniques are done by observation, questionnaires or questionnaires and instruments. The validation test was conducted by two media expert lecturers from the FKIP UNTIRTA PVTE Study Program and one material expert teacher from SMK N 4 Serang City. The instrument for evaluating the feasibility of instructional media in the form of a questionnaire was conducted by students of class XII SMK N 4 Serang City. The results of the analysis of the development of instructional media on the electro mechanical components of each expert, namely media experts get a percentage of 84.88% with a very decent category, material experts get a percentage of 94.99% with a very feasible category, and student responses get an 86% percentage with a very decent category. Based on tests that have been carried out on the learning media the electro mechanical component is declared feasible and helps increase students' motivation and learning interest.

Keywords: development, e-modules, interactive, controllers, electronics Abstrak

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memiliki visi mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan aktif dalam melewati tantangan zaman yang selalu berubah. Guru masih menggunakan modul dalam bentuk softfile yang kurang menarik sehingga berpengaruh pada minat dan belajar peserta didik. Tujuan pengembangan ini adalah untuk merancang dan mengetahui kelayakan media pembelajaran pada materi unsur-unsur tata letak. Metode yang digunakan adalah metode Research and Development dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, angket atau kuesioner dan instrumen. Uji validasi dilakukan oleh dua dosen ahli media dari Program Studi PVTE FKIP UNTIRTA dan satu guru ahli materi dari SMK N 4 Kota Serang. Instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran berupa kuesioner dilakukan oleh peserta didik kelas XII SMK N 4 Kota Serang. Hasil analisis pengembangan media pembelajaran pada komponen elektro mekanik dari masing-masing ahli yaitu ahli media mendapatkan presentase 84.88% dengan kategori sangat layak, ahli

(2)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 2 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

materi mendapatkan presentase 94.99% dengan kategori sangat layak, dan respon peserta didik mendapatkan presentase 86% dengan kategori sangat layak. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada media pembelajaran komponen elektro mekanik ini dinyatakan layak dan membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

Kata Kunci: pengembangan, e-modul, interaktif, pengendali, elektronik

PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bagian dari sistem pendidikan nasional di Indonesia yang berperan penting dalam mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Lulusan SMK diharapkan mampu bersaing dalam dunia kerja dengan kompetensi yang dimilikinya. Karena pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang memiliki tujuan untuk menciptakan lulusan tenaga ahli yang profesional mengikuti pertumbuhan dunia industri maka dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran produktif di SMK haruslah sesuai ataupun merepresentasikan dengan apa yang digunakan dalam dunia industri sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan kompetensi yang diharapkan akan tercapai. SMK Negeri 4 Kota Serang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di wilayah Kota Serang. Terdapat beberapa program keahlian yang ditawarkan di SMK Negeri 4 Kota Serang, salah satunya adalah Teknik Elektronika Industri.

Program keahlian Teknik Elektronika Industri merupakan program keahlian yang mempelajari tentang sistem otomasi industri serta berbagai kendalinya. Salah satu mata pelajaran yang produktif dalam program keahlian ini yaitu adalah Sistem Pengendali Elektronik pada jenjang kelas XII. Salah satu kompetensi yang diajarkan adalah merakit sistem kendali elektropneumatik. Kompetensi ini meliputi berbagai aspek, salah satunya adalah mendesain dan mengoperasikan sistem kendali elektropneumatik (Johan Whisnu Adji, 2019). Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan masyarakat baik dibidang pendidikan, usaha maupun kesehatan. Namun dengan demikian, masih banyak sekolah yang belum bisa memanfaatkan teknologi informasi sehingga proses pembelajaran masih dilakukan secara konvensional atau metode ceramah sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar. Penggunaan media dan sumber belajar merupakan bagian yang sering dipakai dalam pembelajaran.

Bahan ajar yang baik dan menarik perlu di buat agar siswa menjadi termotivasi dalam proses pembelajaran. pengembangan bahan bahan ajar penting bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. berhasilnya suatu tujuan pendidikan dapat dilihat dari bagaimana proses pembelajaran berlangsung baik dari segi media pembelajaran, bahan ajar atau strategi pembelajaran yang digunakan disekolah (Rukoyatun, 2018). Bahan ajar yang digunakan disekolah mempunyai berbagai macam bentuk yang bisa digunakan seperti bahan cetak, audio visual, audio, visual, dan multimedia. Salah satu bahan cetak yang efektif untuk dipakai dalam pembelajaran adalah modul. Daryanto (2013) menyatakan bahwa modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing.

(3)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 3 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Serang Program keahlian Teknik Elektronika Industri. Guru mencari bahan ajar yang dapat digunakan agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dan sesuai dengan silabus yang telah disusun oleh kejuruan teknik komputer dan jaringan. Hipotesis penelitian ini adalah mengembangkan modul yang telah ada menjadi modul yang menarik sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan dan memudahkan siswa dalam menerima apa yang disampaikan oleh guru dan siswa dapat memahaminya dengan baik serta proses belajar bisa dilakukan di luar kelas dengan adanya e-modul yang dirancang. E-modul yang dibuat ini akan memudahkan guru dan siswa karena mudah dan praktis untuk dibawa ke mana-mana karena berbentuk file sehingga dapat disimpan dalam flashdisk/CD (Rukoyatun, 2018). SMK Negeri 4 Kota Serang proses pembelajaran pada mata pelajaran Sistem Pengendali Elektronik masih banyak dilakukan dengan cara konvensional, penjelasan kendali elektropneumatik lebih banyak diajarkan hanya sebatas teori saja dengan metode ceramah, hanya sedikit kegitan pembelajaran yang melibatkan media pembelajaran e-modul karena keterbatasan media pembelajaran yang ada.

Dalam hal praktik media yang digunakan lebih banyak menggunakan software

simulasi komputer FluidSim, penggunaan media pembelajaran e-modul atau modul elektropneumatik amat terbatas karena kurang tersedianya media pembelajaran berupa e-modul, sehingga dengan keterbatasan proses pembelajaran dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan maka berimbas pada kurangnya kompetensi yang dapat dicapai oleh siswa, dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa pada kompetensi dasar membuat rangkaian kontrol dengan komponen elektro mekanik/relay dengan aktuator silinder pneumatik pada mata pelajaran Sistem Pengendali Elektronik tahun ajaran 2018/2019 dengan nilai rata-rata 75,5 dan tingkat kelulusan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 44% dari 25 siswa (Johan Whisnu Adji, 2019). Maka penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan media bantu e-modul belajar siswa yang dapat di aplikasikan dan dioperasikan seperti pada industri sehingga peserta didik dapat benar-benar memahami proses-proses pemasangan instalasi kendali elektropneumatik, mulai dari perancangan sampai instalasi dan mempunyai hasil yang dapat diamati.

Media pembelajaran e-modul elektropneumatik dibutuhkan sebagai kelengkapan dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Sistem Pengendali Elektronik, dan dengan adanya media pembelajaran e-modul elektropneumatik ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga melewati nilai KKM yang telah ditetapkan sebesar 80. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media e-modul elektropneumatik dirasa lebih terasa nyata dan mendekati gambaran di industri apabila ada media e-modul yang digunakan. Selain itu dengan adanya media e-modul pembelajaran yang layak seperti e-modul, siswa lebih aktif pada proses pembelajaran dan memungkinkan siswa mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil pembelajarannya (Zulfahmi, 2013).

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, menggunakan metode Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang ada. Metode penelitian dan pengembangan juga dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan dan kelayakan produk tersebut (Sugiyono, 2013). Model pengembangan yang digunakan peneliti adalah model pengembangan ADDIE. Pribadi (2009) mengatakan bahwa pengembangan model ADDIE meliputi lima langkah, yaitu: Analysis (Analisis), Design

(Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evalution

(4)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 4 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Gambar 1 Konsep Model Penelitian ADDIE (Sumber: Branch, 2009) Berikut ini alur pada setiap tahap pengembangan model atau metode ADDIE. 1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap awal dalam metode ini yaitu analisis. Dalam pembuat media pembelajaran multimedia interaktif dan e-modul sistem pengendali elektronik maka perlu melakukan analisis agar dapat diketahui kelayakan media pembelajaran dan strategi pembelajaran pada saat diterapkan. Selain itu dalam tahapan analisis dapat menentukan kebutuhan untuk mengatasi masalah dengan solusi yang tepat pada siswa.

2. Tahap Desain (Design)

Tahap kedua dalam metode ini yaitu desain, dimana dalam tahap ini dilakukan proses perancangan kerangka media pembelajaran e-modul multimedia interaktif. Penyusuan media pembelajaran dibuat dengan rancangan multimedia interaktif dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa SMK N 4 Kota Serang dalam pembelajaran sistem pengendali elektronik. Pada rancangan produk tahap ini tidak lepas dari analisis hasil kebutuhan.

3. Tahap Pengembangan(Development)

Tahap pengembangan merupakan proses bagian pembuatan atau mengembangkan media pembelajaran e-modul dan memvalidasinya. Tahapan ini merupakan tahapan produksi, dimana sesuatu yang telah dibuat dalam desain akan menjadi nyata.

4. Tahap Penerapan (Implementasi)

Tahap ini media pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh peserta didik dengan rancangan dan metode yang dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di dalam kelas. Tahap uji coba skala multimedia interaktif e-modul dilakukan pada siswa kelas XII program keahlian Teknik Elektronika Industri. Tahapan ini bertujuan untuk memberikan masukan terhadap media pembelajaran e-modul yang dikembangkan. Tahap uji coba skala besar dilakukan di SMK N 4 Kota Serang, hasil data yang diperoleh berupa feedback untuk perbaikan produk dan skor hasil belajar siswa.

5. Tahap Evaluasi

(5)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 5 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

atas dasar analisis angket siswa yang dibagikan pada saat tahap implementasi. Produk tahap evaluasi adalah draft akhir media e-modul dalam pembelajaran di dalam kelas.

Penelitian pengembangan ini mengadaptasi model pengembangan Robert Maribe Branch (2009) dengan lima tahapan pokok yaitu Analyze, Design, Development, Implementation dan Evaluation atau disingkat dengan ADDIE, kelima prosedur pengembangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2 Tahap Pengembangan Model ADDIE (Sumber: Branch, 2009)

.

Pemilihan model ini didasarkan pada pertimbangan bahwa model ini mudah untuk dipahami dan sesuai dengan pengembangan e-modul, selain itu juga model ini dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran yang dikembangkan.

Subjek pengembangan

Penelitian dilakukan di SMK N 4 Kota Serang sebagai tempat implementasi produk pengembangan e-modul interaktif sebagai sumber belajar sistem pengendali elektronik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII pada semester gasal tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 siswa.

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(1) Observasi Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2013) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dilakukan guna mengetahui kondisi yang ada disekolah dan permasalahan yang ada didalam pembelajaran. (2) Kuesioner disebut pula sebagai angket atau self administrated questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2012). Angket ini diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa. (3) Dokumentasi Menurut Sukmadinata (2012) Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

(6)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 6 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. (4) Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk penelitian pengembangan ini berupa media e-modul pembelajaran dilengkapi dengan sebuah jobsheet elektropneumatik yang dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu (1)

Analyze (Analisis) meliputi analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis kurikulum, selanjutnya (2) Design (Perancangan) meliputi perancangan desain e-modul serta perhitungan estimasi kebutuhan dan biaya, selanjutnya (3) Development (Pengembangan) meliputi pembuatan produk penelitian dan pengujian tingkat kelayakannya, selanjutnya (4) Implementation (Penerapan) meliputi pemberian tes kemampuan awal siswa serta implementasi penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Sistem Pengendali Elektronik kelas XII kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 4 Kota Serang, terakhir tahap (5) Evaluation (Evaluasi) meliputi pemberian tes hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan, serta pemberian angket respon pengguna siswa. Berdasarkan seluruh tahapan pengembangan tersebut kemudian dihasilkan produk penelitian berupa e-modul dapat dilihat pada Error! Reference source not found.3 seperti berikut.

Gambar 3 Push button dan relay

(Sumber: Johan Whisnu Adji, 2019)

Hasil penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan memindahkan desain ke dalam e-modul media pembelajaran yang dikembangkan, kemudian diterapkan dan di ujicobakan ke peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam pembelajaran. Berikut adalah isi e-modul sebagai media pembelajaran seperti pada Gambar 4 di bawah ini.

(7)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 7 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Gambar 4 Gambar rangkaian percobaan dalam e-modul (Sumber: Johan Whisnu Adji, 2019)

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah validasi dari ahli media, ahli materi, dan respon peserta didik didapatkan masing-masing hasil sebagai berikut:

1. Hasil validasi ahli media

Penilaian oleh ahli media dilakukan oleh dua dosen yang telah memiliki pengalaman dibidangnya.

Keterangan:

P = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Untuk mengetahui kriteria kelayakan hasil pengembangan media e-modul pembelajaran elektropneumatik maka data yang mula-mula berupa skor dan bersifat kuantitatif ini kemudian diubah menjadi nilai kualitatif dengan mengacu pada konversi skor skala empat. Adapun acuan konversi skor menjadi skala empat dapat dilihat pada

(8)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 8 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Error! Reference source not found. berikut ini.

Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 4 Kota Serang yaitu kurikulum 2013. Pada analisis kurikulum ini peneliti menyesuaikan e-modul elektopneumatik yang dikembangkan dengan kurikulum serta silabus yang digunakan di sekolah, silabus mata pelajaran Sistem Pengendali Elektronik kelas XII. Pada silabus dan kurikulum yang digunakan terdapat banyak kompetensi dasar namun hanya beberapa yang digunakan sebagai dasar pengembangan e-modul sebagai media pembalajaran elekropneumatik, berikut pada Tabel 2 disajikan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 di SMK Negeri 4 Kota Serang yang diambil sebagai dasar pengembangan media pembelajaran eletropneumatik.

Tabel 2 Kompetensi dasar pengembangan media pembelajaran eletropneumatik Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan 3.27 Menerapkan rangkaian

kendali dengan komponen elektro mekanik/relay

4.27 Membuat rangkaian kendali dengan komponen elektro mekanik/relay

3.31 Menerapkan rangkaian kendali dengan komponen elektropneumatik

4.31 Membuat rangkaian kendali

dengan komponen

elektropneumatik

Kompetensi dasar pada mata pelajaran Sistem Pengendali Elektronik dalam kurikulum 2013 yang diterapkan di SMK Negeri 4 Kota Serang memuat kompetensi pengendalian elektropneumatik dengan menggunakan komponen elektro mekanik/relay,

sehingga pengendalian elektopneumatik dengan menggunakan komponen utama relay di pilih dalam pengembangan e-modul sebagai media pembelajaran elektropneumatik. Berikut ini hasil validasi ahli media yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

(9)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 9 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Tabel 3 Hasil validasi ahli media No Butir Penilaian Skor Ahli 1 Skor Ahli 2 Skor

Max Persentase Kategori

1 Aspek Kemudahan 9 7 20 80 Layak 2 Aspek Tampilan 35 33 70 97.14 Sangat Layak

3 Keefektifan Program 17 14 40 77.5 Layak

Rata-rata 61 54 130 84.88

Sangat Layak

Berdasarkan hasil Tabel 3 yang di peroleh dari ahli media antara lain pada aspek kemudahan memperoleh hasil 80 % dengan kategori Layak, aspek tampilan memperoleh hasil 97.14 % dengan kategori Sangat Layak, dan aspek keefektifan program memperoleh hasil 77.5% dengan kategori Layak. Maka jumlah keseluruhan penilaian oleh ahli media dalam pengembangan media e-modul pembelajaran dengan hasil presentase 84.88% dan dinyatakan Sangat Layak oleh ahli media.

2. Hasil validasi ahli materi

Penilaian oleh ahli materi dilakukan oleh satu guru yang telah memiliki pengalaman dibidangnya, seperti pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4 Hasil validasi Ahli Materi

No Butir Penilaian Skor Skor Max

Persentas

e Kategori

1 Aspek Isi 29 30 96.66 Sangat Layak

2 Aspek

Pembelajaran 14 15 93.33 Sangat Layak

Rata-rata 43 45 94.995 Sangat Layak

Berdasarkan hasil yang di peroleh dari ahli materi antara lain pada aspek isi memperoleh hasil 96.66% dengan kategori sangat layak dan aspek pembelajaran memperoleh hasil 93.33% dengan kategori sangat layak sehingga jumlah keseluruhan penilaian oleh ahli materi dalam pengembangan media pembelajaran unsur-unsur tata letak memperoleh hasil presentase 94.995% dan dinyatakan Sangat Layak oleh ahli materi.

3. Hasil uji coba terhadap respon peserta didik

Penilaian terhadap respon peserta didik dilakukan pada siswa kelas XII Program keahlian Teknik Elektronika Industri berjumlah 32 peserta didik. Setelah media e-modul pembelajaran elektropneumatik dinyatakan layak oleh ahli media dan ahli materi kemudian media pembelajaran tersebut di terapkan pada siswa pada kegiatan

(10)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 10 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

pembelajaran, selanjutnya setelah media pembelajaran diterapkan pada siswa dilakukan tahapan evaluasi berupa pengisian posttest dan instrumen respon pengguna siswa. Instrumen respon pengguna siswa ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah menggunakan media e-modul elektropneumatik. Sama seperti instrumen evaluasi media dan materi pengisian pernyataan pada instrumen tersebut dalam bentuk checklist

dengan skala Likert lima pilihan, dengan pilihan jawaban dari sangat positif hingga sangat negatif, skala penilaiannya yaitu 5, 4, 3, 2, 1. Selanjutnya hasil perolehan penilaian tersebut di sajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada Gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5. Penilaian peserta didik

Berdasarkan Tabel 5 di atas merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh peserta didik, maka diperoleh rata-rata keseluruhan hasil penilaian terhadap media pembelajaran unsur-unsur tata letak dinyatakan “Sangat Layak” dengan memperoleh jumlah nilai rata-rata presentase sebesar 86% sehingga Sangat Layak untuk digunakan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Produk penelitian pengembangan ini berupa media E-Modul pembelajaran elektropneumatik yang dikembangkan berdasarkan metode penelitian Research and Development (R & D) dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu (1) Analyze, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation & (5)

Evaluation.

b. Tingkat kelayakan media pembelajaran E-Modul elektropneumatik berdasarkan evaluasi ahli media medapatkan skor 84.88% sehingga dikategorikan pada kriteria “Sangat Layak”.

c. Media pembelajaran E-Modul elektropneumatik sangat layak untuk digunakan dan dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, Pramudya., Munoto., & Buditjahjanto, Asto. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter pada Mata Kuliah Elektromekanik S1

84% 85% 86% 87% 88% 89% 90%

Kemenarikan Kemudahan Kejelasan Rata-rata

89%

86%

90%

(11)

Vol. 1 No. 1 Th. 2020 Halaman : 1 - 11. November 2020

JTS - 11 JTS : Journal Technologi and Sains

ISSN: - DOI: -

https://jurnalumt.org/index.php/jurnalteknologisains

Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun. JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro), Volume 2, Nomor 1, 8-12.

Azhar, A. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Branch, R. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer Science & Business Media.

Daryanto. 2013. Menyusun Modul: bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar.

Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2004. Pedoman merancang sumber belajar. Jakarta: Depdiknas.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Persada. Fata, M. R. 2017. Modul Elektronika dan Mekatronika: Elektropneumatik dan PLC Siemens.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Johan, W. A. 2019. Media Pembelajaran Trainer Kit Elektropneumatik pada Mata Pelajaran Sistem Pengendali Elektronik di SMK Negeri 4 Kota Serang. Artikel. Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektro. FKIP. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang. Banten.

Komang, P. W. B. 2017. Pengembangan e-modul berbasis model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran sistem komputer untuk siswa kelas x multimedia SMK Negeri 3 Singaraja.

Pribadi. B. A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Rijal, B. S. 2014. Pengembangan Modul Elektronik Perakitan dan Instalasi Komputer sebagai sumber belajar untuk kelas x Smk Piri 1 Yogyakarta. Program Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Rukoyatun. 2018. Pengembangan E-Modul Interaktif sebagai Sumber Belajar Dasar Desain Grafis Kelas X SMK Negeri 9 Surakarta. Naskah Publikasi. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika. FKIP. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukandarrumadi. 2012. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wiyoko, T. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Modul Elektronik Animasi Interaktif untuk Kelas XI SMA ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa. Pendidikan Fisika, 11-15.

Yahya, W. 2018. Desain Media Pembelajaran Sistem Kontrol Elektropneumatik Berbasis

Programmable Logic Controller. JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro), Volume 3, Nomor 1, 42-49.

Yudhi, M. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yunianto, A. 2017. Modul Elektronika dan Mekatronika: Limit Switch dan Sensor Pada Pneumatik dan Elektropneumatik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Zulfahmi. 2013. Indikator Pembelajaran Aktif dalam Konteks Pengimplementasian Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

Gambar

Gambar 1 Konsep Model Penelitian ADDIE (Sumber: Branch, 2009)  Berikut ini alur pada setiap tahap pengembangan model atau metode ADDIE
Gambar 2 Tahap Pengembangan Model ADDIE  (Sumber: Branch, 2009)
Gambar 3 Push button dan relay   (Sumber: Johan Whisnu Adji, 2019)
Tabel 2 Kompetensi dasar pengembangan media pembelajaran eletropneumatik  Kompetensi Dasar Pengetahuan  Kompetensi Dasar Keterampilan  3.27      Menerapkan  rangkaian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan ( Research and Development ). Desain penelitian yang digunakan mengacu pada model pengembangan ADDI E. Jenis data yang digunakan

Contohnya saja seperti lembar validasi untuk ahli desain yang meliputi aspek cover modul, format dan ilustrasi sedangkan pada konversi skor untuk validasi

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implement, Evaluation). Modul

Perancangan desain interaksi Aplikasi Malang Sehat pada modul pendataan dan monitoring menggunakan metode human- centered design, dimulai dengan melakukan analisis

Peserta pelatihan dapat menerapkan proses pengembangan bahan ajar melalui proses yang sistematis meliputi analisis kebutuhan dan telaah kurikulum, merancang layout dan

Penelitian awal sebagai analisis kebutuhan dilakukan pada saat mata pelajaran praktik mesin bubut berlangsung, dilakukan dengan metode observasi dan wawancara terhadap

Analisis data kevalidan e-modul dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana e-modul yang telah dibuat memenuhi kriteria berdasarkan penilaian validator yang ditunjuk

Tahapan tersebut yaitu: AnalysisAnalisis: analisis kurikulum, analisis kebutuhan peserta didik, dan analisis materi; Design Desain: Tahap perancangan berupa storyboard, flowchart,