• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. English First atau EF didirikan pada tahun 1965 oleh Bertil Hult,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. English First atau EF didirikan pada tahun 1965 oleh Bertil Hult,"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah English First (EF)

English First atau EF didirikan pada tahun 1965 oleh Bertil Hult, pengusaha muda berkebangsaan Swedia. Pada saat itu, EF masih merupakan perusahaan kecil dan baru memiliki satu kantor. Yang awalnya hanya bertujuan membawa siswa SMA asal Swedia untuk belajar bahasa Inggris di Inggris. Lebih dari 40 tahun kemudian, EF Education berhasil menjadi lembaga pendidikan swasta yang besar, yang memfokuskan diri pada pembelajaran bahasa, wisata edukatif dan program gelar akademis.

Dengan kantor dan sekolah di lebih dari 50 negara, EF telah mengubah dunia menjadi kelas global. Dengan produk-produknya yang menarik, kreatif, edukatif dan inovatif mulai dari pendidikan bahasa Inggris untuk balita, anak, remaja, dewasa bahkan VIP Class, International Exam Preparation, Cambridge ESOL Exam, Corporate Language Training (CLT), In School Training dan Belajar Bahasa inggris di Luar Negeri.

Program pelatihan bahasa Inggris untuk perusahaan (CLT) di EF dapat di sesuaikan dengan jadwal, waktu tempat serta materi pelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan. Beberapa client yang telah bekerja sama dengan EF adalah Adidas, Air asia, Accenture, AXA Insurance, Akzo Nobel, American Express, Alstom Power, Alcatel, Bank BNI, Bir Bintang, Bayer, Coca Cola, Citibank, Deutsche Bank, Dinas Kesehatan,

(2)

Electrolux, Ernst & Young, General Motors, Hitachi, HM Sampoerna, HP Global, IBM, Indosat, Kenwood, Kraft General Food, Nokia, Philips Morris, Premier Oil, Price Waterhouse, Shell Oil, Siemens, Sony, Swiss Air, Standard Chartered Bank, Telkom, Toshiba, Volvo33.

EF Indonesia membuka sekolah pertamanya di Jakarta pada tahun 1995, kini EF memiliki lebih dari 60 sekolah di lebih dari 20 kota di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah EF cabang Bumi Serpong Damai tangerang atau lebih dikenal dengan EF BSD.

EF cabang Bumi Serpong Damai Tangerang berlokasi di sebuah perumahan eksklusif di daerah BSD City. Sekolah ini berada dibawah naungan Swara Group yang memiliki sepuluh cabang EF dengan pemilik yang sama antara lain EF Pluit, EF Tebet, EF Tanjung Duren, EF BSD City, EF Cengkareng, EF Bogor Pajajaran, EF Puri, EF Gading Serpong, EF Tangerang City, EF Taman yasmin Bogor. EF BSD berkembang dari 300 siswa pada saat pembukaannya di bulan Februari 2003 hingga menjadi lebih dari 1000 siswa aktif dengan 9 guru penutur asli bahasa Inggris, 1 kepala sekolah serta 7guru lokal yang bersertifikasi internasional.

Guru penutur asli di EF English First BSD berasal dari Amerika, Australia, Inggris, Irlandia, Kanada, Selandia Baru dan Skotlandia. Semua guru berkualifikasi dan telah mengikuti training berkelanjutan tentang metode pengajaran termoderen EF.

        

33

(3)

B. Visi dan Misi EF BSD

Visi EF BSD yaitu menjadi lembaga pendidikan bahasa Inggris terdepan di dunia. Dengan misinya yaitu tetap berkomitmen untuk menghilangkan hambatan bahasa, budaya dan geografis dengan menyediakan pendidikan berkualitas baik di dalam maupun di luar negeri, di dekat rumah ataupun melalui internet. EF didukung dengan teknologi yang mempercepat proses belajar dan lokasi sekolah yang strategis. Di design oleh tim peneliti dan pengembangan akademis EF, sistem Efekta yang merupakan teknologi pembelajaran bahasa Inggris dalam 20 tahun terakhir. Melalui kombinasi antara system pembelajaran tradisional kelas tatap muka dan teknologi inovatif iLAB, Efekta membuat proses belajar lebih terfokus dan fleksibel.

Di EF BSD, para siswa tidak hanya mengerjakan tugas dari buku panduan saja, tetapi juga dimotivasi untuk mengikuti kegiatan di mana mereka dapat berlatih berbicara secara aktif dan alami.

Tersedia pula laboratorium bahasa Inggris dengan fitur-fitur interaktif iLAB yang dapat diakses dari mana saja, kapan saja. Ruang komputer tetap dapat digunakan oleh para siswa di luar jam pelajaran.

Metode pembelajaran bahasa Inggris di EF English First menggabungkan semua aspek kursus - yaitu buku-buku, audio-video, software komputer multimedia serta Life Club untuk membantu para murid belajar bahasa Inggris 40% lebih cepat daripada metode tradisional. Perpustakaan dengan buku-buku bahasa Inggris untuk segala umur dan tingkatan serta lounge yang nyaman juga menjadi keunggulan tersendiri.

(4)

EF English First BSD juga mengadakan berbagai aktivitas Life Club seperti pesta, karyawisata, movie review di bioskop dan kompetisi (colour your day). Sambil bersenang-senang di luar ruang kelas, aktivitas ini juga membantu para murid meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka secara santai dan tanpa tekanan.

Seiring berjalannya waktu EF terus konsisten mengembangkan produk-produk unggulannya yang menarik, kreatif, edukatif dan inovatif yang membuat EF mendapatkan banyak penghargaan antara lain :

1. First Winner in English Course Category 2010 versi majalah SWA

dengan Onbee Marketing Research.

2. Franchise Top of Mind 2010 Franchise Brand Awareness Survey

kategori Pendidikan bahasa Inggris Majalah info Franchise 2010

3. Most Recommended Brand 2011 Word of Mouth Marketing in English

Course Category versi majalah SWA dengan Onbee Marketing Research.

4. Top Brand for Kids 2011 in English Course versi majalah SWA dengan

Onbee Marketing Research.

5. Top Brand for Teens 2011 in English Course Category versi majalah

SWA dengan Onbee Marketing Research.34

C. Struktur Organisasi EF BSD

Dalam struktur organisasi di EF BSD letak humas sudah menjadi state of being. Fungsi humas di sini hanysa sebagai penunjang citra perusahaan yang       

 

34

(5)

sering disebut CPR (Corporate Public Relations). Sedangkan yang menjalankan kegiatan MPR adalah Divisi Marketing.

EF secara corporate hanya menempatkan PR di EF pusat tidak di tiap cabang. Namun peran PR dipegang oleh Center Manager yang secara informal berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PR di EF pusat dalam menjalankan tugasnya seperti melakukan penyampaian pesan dan informasi kepada publiknya baik internal maupun ekternal, mengedukasi dan meyakinkan kostumer akan kualitas dan manfaat program EF, membentuk citra perusahaan dan lain sebagainya.

Jika digambarkan secara garis besar, struktur organisasi English First BSD adalah sebagai berikut:

1.Jabatan paling tinggi di EF BSD Center dipegang oleh Center Manager BSD

Tugas dan fungsi PR yang dilakukan oleh Center Manager EF BSD , antara lain adalah:

a. Memimpin, mengatur, menjembatani serta selaku decision maker dari berbagai masalah yang terjadi dalam perusahaan, serta menjalankan tugas utamanya sebagai manager dengan baik dan benar b. Memeriksa laporan bulanan operasional, marketing ,akademik siswa

serta seluruh staff.

c. Menjalankan tugas HRD seperti briefing, training dan mengedukasi staff.

(6)

e. Menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan media

f. Menjalin hubungan baik antar karyawan dan menjembatani karyawan dengan pemilik perusahaan

g. Mengecek progress setiap program (marketing, akademik dan telemarketing)

h. Bertindak sebagai konsultan internal perusahaan

i. Menjalin hubungan baik dengan kostumer internal maupun eksternal 2. Dibawah Center Manager terdapat Manager Assistant dimana tugas Manager Assistant antara lain :

a. Membantu melaksanakan tugas manager

b. Bertanggung jawab atas segala dokumen yang dibutuhkan manager c. Bertanggung jawab atas masalah Staff Development &Schedule

Di EF cabang BSD strategi MPR dilakukan oleh divisi Marketing. Dalam melaksanakan tugasnya divisi marketing bertanggung jawab kepada Center Manager .

Dapat dipahami bahwa Marketing Manager membawahi Area Marketing Coordinator dari setiap daerah jalur pemasaran di EF BSD. Area Marketing membawahi internal marketing. Maka tugas divisi marketing EF BSD antara lain:

1. Tugas Marketing Manager

a. Mengepalai dan bertanggung jawab atas seluruh divisi marketing di EF Swara group.

b. Menentukan segala target yang telah ditetapkan baik sales, distribusi dan merchandising

(7)

c. Mengawasi distribusi untuk fokus produk

d. Membuat perkiraan budget untuk segala biaya operasional

e. Menjaga dan memelihara inventaris perusahaan dengan baik dan efisien

f. Mengimplementasikan seluruh akifitas promosi marketing dengan mengerahkan semua team, mentraining, mencari, mengumpulkan dan menganalisa kegiatan competitor dan membuat planning untuk mengantisipasinya.

2. Tugas Area Marketing Coordinator

a. Membantu Marketing Manager dalam melaksanakan segala tugas marketing.

b. Mengkordinasi dan memantau divisi Marketing di EF area Tangerang. c. Memonitoring promo tools bersama dengan Marketing Coordinator di

tiap- tiap cabang di area Tangerang.

d. Bertanggung jawab atas kegiatan marketing untuk “in school” sponsorship dan corporate class.

3. Tugas Marketing Coordinator a. Bertanggung jawab atas EF events

b. Bertanggung jawab atas segala promo tools seperti Billboard, spanduk, umbul-umbul, poster, flyers dll.

4. Tugas Internal Marketing

a. Membantu Marketing Coordinator dalam pelaksanaan kegiatan marketing di EF BSD.

(8)

b. Pelaksana kegiatan- kegiatan promosi,

c. Event Organizer di EF BSD

d. Bertanggung jawab atas kegiatan iklan di EF BSD

Koordinasi proses kerja Marketing Public Relations di EF BSD tidak hanya dilakukan oleh divisi marketing yang tersebut diatas namun dibantu oleh divisi lain yang memiliki kepentingan yang berkaitan dengan kegiatan Marketing Public Relations dan membantu keberhasilan strategi Marketing Public Relations di EF BSD. Antara lain:

1.Course Consultant (CC)

Di EF BSD Course Consultant atau CC berperan penting dalam

pelaksanaan Strategi Marketing Puclic Relation. Selain bertugas melayani kostumer di meja front desk CC juga melaksanakan tugas nya sebagai telemarketing yang sudah di edukasi oleh Center Manager dan divisi marketing untuk menyampaikan informasi secara baik dan benar kepada kostumer tentang semua program EF dan segala strategi Marketing Public Relations yang diterapkan oleh EF dan dituntut untuk membantu tercapainya target marketing.

2.Information Technology atau IT

Tim IT di EF BSD bertugas mengatur dan bertanggung jawab atas segala program komputer yang tersedia di EF yang berhubungan dengan program multimedia atau segala program yang bersifat komputerisasi yang berhubungan dengan software dan networking.

Tim IT juga membantu proses Marketing Public Relations yang dikirimkan melalui media elektronik seperti news atau iklan di internet.

(9)

3.General Affair (GA)

General Affair membantu pelaksanaan pengadaan buku – buku dan sumber sumber lain yang dibutuhkan dalam masalah akademik. GA juga membantu pelaksanaan akomodasi dan keuangan dalam pelaksanaan kegiatan Marketing Public Relations.

4.Operational Project Coordinator (OPC)

Operational Project Coordinator (OPC) bertanggung jawab atas database kostumer maupun database yang berhubungan dengan kegiatan akademik yang bersifat komputerisasi seperti program practice and play, iLAB atau yang berhubungan dengan software yang digunakan oleh oleh EF BSD. OPC bertanggung jawab baik dalam pelaksanaan program data marketing maupun akademik yang berhubungan dengan jumlah siswa.

D. Hasil Penelitian

Pada penelitian yang peneliti lakukan, peneliti mengadakan wawancara dengan key informan dan beberapa informan untuk memperoleh data penelitian terkait dengan kondisi umum, upaya dan kendala EF BSD dalam kegiatan pemasaran Program High Flyers.

Berdasarkan wawancara berikut ini peneliti menuliskan hasil penelitian yang lebih rinci dalam beberapa sub sebagai berikut :

(10)

1. Kondisi Umum EF BSD

EF secara corporate hanya menempatkan PR di EF pusat tidak di tiap cabang. Namun peran PR dipegang oleh Center Manager yang secara informal berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PR di EF pusat dalam menjalankan tugasnya seperti melakukan penyampaian pesan dan informasi kepada publiknya baik internal maupun ekternal, mengedukasi dan meyakinkan pelanggan akan kualitas dan manfaat program EF, membentuk citra perusahaan dan lain sebagainya. Sedangkan Marketing Manager dan Area Marketing di posisikan untuk 3 cabang di Tangerang sesuai grup perusahaan dalam hal ini EF Swara Grup yang menaungi EF BSD, EF Gading Serpong dan EF Tangerang City maka dari itu, tugas mereka di koordinasikan dengan Marketing Coordinator dan Internal Marketing yang memang ditempatkan hanya di satu cabang.

2. Upaya EF BSD dalam Menarik Minat Siswa pada Program High

Flyers

Upaya menarik minat siswa tidak hanya dilakukan terhadap calon siswa, tetapi juga terhadap siswa EF guna mempertahankan loyalitas kostumer.

“Penjelasan program High Flyers disampaikan melalui saluran komunikasi dua arah yakni lewat berbagai media termasuk media internet melalui situs Facebook maupun twitter dan melalui media lain agar menarik perhatian target maketing yang diharapkan mampu memberikan suatu proses publikasi yang efektif,” papar Zulaika.

Kegiatan tersebut di atas dilakukan melalui serangkaian program EF antara lain:

(11)

1. Product Knowledge

Dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang bertujuan mengedukasi dan menginformasikan tentang produk-produk yang diluncurkan EF.

Selain tercantum di EF News baik dimedia cetak maupun internet (EF Website), customer pun dapat mendapat penjelasan melalu kegiatan-kegiatan antara lain, Seminar, Parents Session, Parents Teachers Meeting , Life Clubs, EF Extra , E+, Interactive White Board Presentation, Classroom Companion Unit di setiap ruangan kelas dan kegiatan di iLab.

2. Advertising

Kegiatan periklanan dilakukan dengan pemasangan billboard, car painting, poster, spanduk, umbul-umbul serta iklan di berbagai media.

Pada strategi pull , program bahasa Inggris anak “High Flyers” lebih banyak diiklankan melalui media baik cetak maupun media non periodik (poster, brosur, leaflet dan display).

3. Upaya EF BSD dalam Mendorong Keberhasilan Pemasaran

Program High Flyers.

Dalam rangka mendorong keberhasilan pemasaran Program High Flyers, EF BSD melakukan beberapa upaya. Menurut Zulaika selaku key informan dalam penelitian ini, upaya merupakan langkah usaha untuk mencapai apa yang EF BSD inginkan.

“EF BSD melakukan kegiatan sales promotion dan personal selling untuk mendorong keberhasilan pemasaran Program High Flyers”, jelas Zulaika.

(12)

Menurutnya, potongan harga pemberian voucer maupun hadiah dilakukan agar kostumer tertarik dan mau memilih produk yang ditawarkan oleh EF BSD. “Tujuan dilakukannya kegiatan sales promotion adalah sebagai bentuk keperdulian EF dengan memberikan keringanan biaya agar belajar bahasa Inggris dapat di ikuti oleh berbagai kalangan,” terang Zulaika.

Selain itu, menurutnya, potongan harga juga dilakukan untuk menarik calon kostumer, dan mempertahankan kostumer lama sehingga dapat meningkatkan penjualan produk dan profit perusahaan.

Lebih lanjut Zulaika menjelaskan, sales promotion juga dilakukan saat events didalam maupun diluar EF BSD atau berupa bazar.“Tidak semua produk diberikan potongan harga pada waktu yang bersamaan. Potongan harga diberikan untuk produk yang sedang promo atau produk yang penjualannya mulai menurun,” tegasnya.

Ia menambahkan, bentuk potongan harga yang diberikan dapat berikan berupa diskon sampai 20% dari harga kursus per tingkat (level), cash back,dan

coupon. Misalnya untuk promosi program EF BTS (EF Back to School) promosi

yang ditawarkan bagi calon murid baru antara lain “save Rp.100.000 untuk biaya kursus per level, ditambah cashback Rp.100.000 serta free placement test senilai Rp.100.000.

Ditambahkan oleh informan 1, bahwa events dan EF Expo (pameran), dilakukan untuk menarik perhatian pelanggan dan menjangkau masyarakat luas khususnya calon kostumer melalui penjelasan informasi tentang program, kemudahan serta manfaatnya. Selain itu “events dan pameran juga dilakukan

(13)

sebagai pengganti iklan media massa, dalam membentuk brand awarness” tegas nya.

Ia juga menegaskan keuntungan lain diadakannya pameran adalah membuat publikasi gratis. “Jika pameran berjalan dengan lancar diharapkan dengan sendirinya terbentuk publikasi dari mulut ke mulut (mouth to mouth) oleh pengunjung yang hadir pada pameran tersebut “tegasnya.

Informan 1 selaku Marketing Coordinator mengungkapkan bahwa langkah pertama untuk mengadakan sebuah event adalah melakukan survey, untuk mengetahui event seperti apa yang akan dilaksanakan. Survey ini dilakukannya sendiri selaku Marketing Coordinator dibantu dengan Internal Marketing.

Informan 1 menegaskan “Bila data survey telah diperoleh, Event Coordinator juga yang membuat perencanaan mengenai event atau pameran yang akan dibuat dan selanjutnya akan diadakan kegiatan promosi yang telah diatur dan kemudian direalisasikan oleh seluruh divisi marketing”.

Informan 2 selaku Internal Marketing menjelaskan bahwa sejak tahun 2005 kegiatan, events dan pameran yang pernah diadakan oleh EF BSD yang berkaitan dengan kegiatan Sales Promotion antara lain:

a. EF Goes To School atau EGTS

Adalah kegiatan kegiatan Brand Image dengan ke sekolah-sekolah melalui kegiatan drama dalam bahasa Inggris, speech atau kegiatan lainnya. Pemenang mendapatkan voucer uang kursus sebesar Rp. 200.000 dan EF Merchandise.

(14)

b. EF Back to School atau BTS

Adalah kegiatan promosi berupa diskon uang kursus biasanya disampaikan melalui katalog.

c. EF Grand Open House atau EGOH.

Ini adalah kegiatan Open House dimana Promosi yang dilakukan meliputi pemberian diskon untuk kostumer yang membayar kursus pada saat periode EGOH , free life club fee, free placement test fee khusus pendaftaran satu minggu sebelum tanggal EGOH.

d. EF Color Your Day

Sekolah- sekolah diundang untuk mengirimkan muridnya untuk ikut serta dalam event ini. Promosi yang dilakukan antara lain Group A : Juara 1 mendapatkan piala, sertifikat Course Voucher (Rp.700.000) dan souvenir.

e. EF RaF goes to London (recommend a friend)

Merupakan kegiatan promosi dimana setiap siswa bisa merekomendasikan teman untuk bergabung di EF. Setiap 3 teman yang berhasil direkomendasikan ,siswa akan mendapatkan 1 kesempatan untuk Homestay ke London gratis ( berlaku kelipatan ).

Informan 2 mengatakan “Personal Selling yang dilakukan EF BSD adalah presentasi secara langsung kepada kostumer mengenai keunggulan program-program EF”.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa presentasi ini dilakukan oleh CC (Course Consultant) yang terlebih dahulu dibekali pengetahuan secara rinci dan jelas tentang program yang ditawarkan.“Pada saat pameran atau event event

(15)

tertentu para CC ditempatkan di beberapa tempat misalnya ke sekolah-sekolah besar, ke pameran-pameran di beberapa tempat maupun mal, serta internal events yang didakan di EF BSD”, tegas nya.

Ia menegaskan bahwa penempatan para CC sebagai alat pemasaran langsung ini bertujuan untuk mempersuasi kostumer sehingga pada akhirnya mereka akan memutuskan untuk bergabung untuk belajar di EF BSD.

4. Upaya EF BSD dalam Mengimplementasikan Program High

Flyers

Upaya ini dilakukan sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. EF melakukan serangkaian kegiatan publicity yang sangat berperan penting untuk membangun brand image dan coorporate image. EF melakukan serangkaian kegiatan dan events yang berkaitan dengan brand image antara lain :

a. EF Spelling Bee

Merupakan kompetisi mengeja kata dalam bahasa Inggris untuk umum siswa SD dan SMP yang dilakukan ditingkat regional terlebih dahulu, dilaksanakan serentak di 63 center English First yang tersebar di Indonesia kemudian dilanjutkan ke tingkat nasional. Promosi yang ditawarkan dalam kegiatan ini antara lain Voucher 1st course Rp. 300.000 (utk peserta diluar EF) atau Pendaftaran via kolektif sekolah bayar 5 siswa gratis 1 siswa berlaku kelipatannya.

(16)

c. EF Story Telling (for In School Clients)

Kegiatan ini hanya sebagai bentuk kerjasama untuk mempererat dan membina hubungan baik karena sekolah yang dikunjungi merupakan klien inschool tidak ada target dalam kegiatan ini.Pihak EF membuat piala dan mengirim dua native teachers sebagai juri story telling competition.

d. EF Beasiswa Juara Kelas

Merupakan bukti kepedulian EF terhadap siswa yang berbakat di sekolah mereka masing-masing. Para siswa akan mendapatkan Disc 1 : Rp. 800.000 untuk juara 1 Rp. 700.000 untuk Juara 2 dan Rp. 600.000 untuk Juara 3.

e. EF Meet and Great with Roddy for Preschoolers  

Kegiatan Sponsorship ini adalah bukti support dan sebagai bentuk kerjasama untuk mempererat dan membina hubungan baik karena sekolah yang dikunjungi merupakan klien inschool dimana icon EF “Roddy” yang mengenakan kostum akan menghibur anak-anak TK di sekolah mereka dengan mengunakan Bahasa Inggris.

f. EF Fun Games at Other Schools

Dalam kegiatan ini para guru EF baik Lokal maupun Native Teachers akan dikirim ke sekolah-sekolah yang bekerja sama dengan EF BSD sebagai pembawa acara yang edukatif. Kegiatan ini dilakukan sebagai kegiatan Brand Image dan publikasi.

g. EF Berbagi Sesama

ini merupakan kegiatan charity dimana EF akan memberikan uang Placement test (100rb), pendaftaran Rp.80.000 untuk disumbangkan untuk Early Childhood

(17)

Education Purposes. EF BSD juga melakukan berbagai lain seperti EF Charity dalam beberapa kegiatan misalnya membantu korban banjir atau gempa & EF Sahur on the road guna menciptakan opini publik

Implementasi Program High Flyers dilakukan melalui publikasi, di mana EF BSD sebagai sponsor dalam sebuah kegiatan. Selain itu, implementasi program juga dilakukan melalui penghargaan yang diterima oleh EF BSD.

Adapun penghargaan-penghargaan yang telah di raih EF BSD antara lain :

a. First Winner in English Course Category 2010 versi majalah SWA

dengan Onbee Marketing Research.

b. Franchise Top of Mind 2010 Franchise Brand Awareness Survey

kategori Pendidikan bahasa Inggris Majalah info Franchise 2010.

c. Most Recommended Brand 2011 Word of Mouth Marketing in English

Course Category versi majalah SWA dengan Onbee Marketing Research.

d. Top Brand for Kids 2011 in English Course versi majalah SWA

dengan Onbee Marketing Research.

e. Top Brand for Teens 2011 in English Course Category versi majalah

SWA dengan Onbee Marketing Research.35

5. Kendala yang dihadapi EF BSD dalam Program High Flyers Kendala yang dihadapi oleh EF BSD pada umumnya adalah menghadapi persaingan para kompetitor yang menawarkan produk sejenis dengan berbagai macam promosi yang ditawarkan.

        

35

(18)

Sedangkan kendala- kendala yang sering dihadapi EF BSD dalam Program High Flyers dijelaskan sebagai berikut:

Dalam menjalankan kegiatan Sales promotions di EF BSD kendala yang seringkali dihadapi antara lain kesalahan penentuan waktu, tempat dan target marketing.

Seringkali kegiatan Sales promotions program EF BSD yang dilakukan di tempat yang kurang banyak dikunjungi para orang tua di waktu-waktu tertentu seperti pagi atau siang hari maupun di hari kerja dianggap kurang efektif dan kurang mendapat respon karena target marketing yang kebanyakan para orangtua kurang banyak ditemui pada saat tersebut. Dan dalam beberapa kegiatan promosi sering kali tidak sukses karena dilakukan di waktu liburan anjang dimana beberapa calon siswa dan orang tua sedang berlibur ke luar kota dan akhirnya tidak tau tentang promo yang sedang ditawarkan.

Selanjutnya, kendala yang sering kali dihadapi dalam menjalankan kegiatan Personal Selling di EF BSD antara lain para CC kurang bisa mendalami karakter target marketing yang berbeda dan bermacam-macam sehingga usaha mengkomunikasikan informasi tentang program-program EF dianggap kurang persuasif.Hal ini juga diakibatkan oleh pergantian CC yang pindah maupun keluar sehingga CC baru masih butuh bimbingan. Team work yang kurang kooperatif dalam menjalankan tugasnya berpengaruh besar dalm kegiatan Personal Selling.

Kendala lainnya yang seringkali dihadapi EF BSD dalam menjalankan kegiatan Product Knowledge antara lain kurangnya pemahan kostumer khususnya para orang tua murid dalam memahami berbagai informasi yang terus

(19)

berkembang tentang program EF maupun penggunaannya terhadap siswa maupun orangtua. Begitu juga penggunaan media elektronik para orang tua murid sehingga pesan yang disampaikan EF BSD kepada kostumer melalui media elektonik khususnya tentang fasilitas yang EF berikan berkaitan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang tidak sampai secara keseluruhan sehingga harus ditanyakan dan dijelaskan kembali secara langsung kepada CC di tempat dimana EF berada sehingga fungsi media belum digunakan secara aktif. Hal lainnya yang juga menjadi kendala adalah CC yang terkadang kurang detail menjelaskan tentang program-program maupun prosedur yang ada di EF BSD.

Berikutnya, kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan Advertising di EF BSD antara lain kendala biaya dan efiktifitas media iklan. Mahal nya biaya iklan elektronik seringkali dianggap tidak sesuai dengan target marketing yang didapat sehingga EF BSD selalu mengolah dan mengevaluasi penggunaan iklan pa saja yang lebih tepat dan efektif yang pastinya harus sesuai dengan fungsi, tempat dan target market yang dituju. Dengan ada nya pergantian CC baik yang pindah maupun keluar dari EF BSD membuat EF BSD harus mengandalkan promo tools seperti umbul-umbul, spanduk, banner, flyers dll untuk memudahkkan mereka menjelaskan tentang program-program yang ada di EF BSD.

Kendala yang dihadapi EF BSD dalam upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik antara lain saat karena faktor waktu yang tidak tepat ataupun target marketing yang tidak sesuai misalnya saat diadakan event pihak orang tua tidak banyak menghadiri acara tersebut atau event dilakukan diwaktu

(20)

yang sama dengan event lain di tempat yang sama,sehingga kostumer kurang fokus terhadap informasi yang disampaikan oleh EF marketing. Kendala lainnya yang kadang terjadi adalah adanya komplein dari kustomer tentang ketidak puasan produk maupun jasa yang berasal dari kesalahan-kesalahan teknis maupun prosedur yang dapat mempengaruhi opini publik dan nantinya dapat memunculkan citra yang kurang baik terhadap perusahaan.

6. Evaluasi Strategi Marketing Public Relations di English First BSD

Menurut Zulaika selaku key informan :”Kami terus mengedukasi dan mematau seluruh staff khususnya divisi marketing dalam menjalankan kegiatan Maketing Public Relations. Kami pun harus terus berkomunikasi dan berdiskusi mengenai pelaksanaan dan perkembangan program yang dijalankan melalui berbagai macam kegiatan guna mendapat feed back dari pelaksana program dan guna mencapai target dan tujuan perusahaan. Demi meningkatkan kualitas produk dan jasa diskusi dan evaluasi biasanya dilakukan mulai dari briefing harian, weekly meeting, monthly meeting hingga annual meeting. Kegiatan lain seperti pelatihan, seminar, training bahkan kegiatan EF outing juga penting dilaksanakan untuk meningkatkan kualiatas team work antar karyawan dan juga sebagai penyegaran”.

E. Pembahasan

Peneliti tertarik meneliti tentang strategi MPR di EF BSD karena sebagai salah satu tempat kursus bahasa Inggris yang besar dan ternama EF BSD mampu bersaing dengan kompetitornya dalam mendatangkan kostumer baru dan mempertahankan kostumer lama. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti

(21)

lakukan, stretegi MPR yang dilakukan oleh EF BSD berkaitan dengan ”Three Ways Strategy” yaitu strategi “ pull, push dan pass”.

Strategi Strategi pull tujuannya mempengaruhi konsumen dengan iklan yang dirancang oleh bagian pemasaran.

Strategi push ditujukan untuk mendorong dan meningkatkan motivasi sales force perusahaan dalam mempromosikan produk yang menjadi tanggung jawabnya, serta merencanakan target penjualan untuk distributor.

Strategi pass tujuannya mempengaruhi publik pada umumnya akan citra baik perusahaan, dengan cara memberikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dibelinya.

Berdasarkan tiga strategi tersebut dan hasil penelitian yang peneliti temukan pada EF BSD, terlihat bahwa:

a. Strategi MPR yang berkaitan dengan strategi “pull” menunjukan bahwa program bahasa Inggris anak “High Flyers” merupakan produk unggulan yang di promosikan menggunakan lebih banyak media dari pada program-program lain di EF BSD. Program ini dianggap unggul karena sesuai dengan target pasar di EF BSD.

Karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sebuah iklan, maka EF BSD mengalihkan dana periklanan untuk mengadakan events dan pameran.

b. Strategi MPR yang berkaitan dengan strategi push menunjukkan bahwa semua produk yang dimiliki oleh EF BSD dilakukan dengan cara yang sama, yaitu melalui events, pameran dan potongan harga. Events, pameran dan

(22)

potongan harga dilakukan oleh EF BSD guna mempromosikan kembali produk-produk lama yang penjualannya mulai menurun. Selain itu juga untuk memenangkan persaingan dengan produk pesaing, mempertahankan kostumer lama dan menarik serta menjangkau calon kostumer sehingga dapat meningkatkan penjualan dan provit perusahaaan.

Jika dikaitkan dengan masalah pokok penelitian yang peneliti angkat, maka dalam memutuskan mengenai pemilihan media untuk menempatkan iklan, EF BSD harus mempertimbangkan mengenai daerah yang dituju dan kostumer yang diharapkan (segmentasi), daya tarik iklan (appeal), dan biaya yang dikeluarkan. Iklan yang dibuat oleh EF BSD bertujuan untuk membangun brand awarness dan membentuk positioning yang kuat dalam benak konsumen.

Strategi MPR yang berkaitan dengan strategi pass untuk semua produk dilakukan dengan cara yang sama yaitu melalui publikasi dan sponsorship.

Namun sepanjang tahun 2008 EF BSD hanya sekali melakukan kegiatan sponsorship yaitu pada kegiatan debate competition dan story telling di Al-Azhar BSD maupun sekolah Santa Ursula BSD dengan mengikut sertakan Native Teachers sebagai juri acara-acara tersebut diatas.

Hal ini jugadilakukan untuk mensosialisikan produk “High Flyers” yang baru yaitu “High Flyers Graphic Readers” merupakan salah satu produk baru yang diharapkan kedepannya akan menjadi produk unggulan.

Pada strategi ini, terlihat kurangnya kontribusi Public Relations di EF BSD dalam melakukan kegiatan MPR .

(23)

Hal ini disebabkan karena di EF BSD yang melaksanakan kegiatan MPR adalah Center Manager yang bekerja sama dengan divisi marketing. Fungsi

Public Relations di EF BSD jika dilihat dari tugasnya adalah sebagai CPR

(Corporate Public Relations).

Zulaika selaku Center Manager EF BSD mengatakan bahwa tugas Public Relations di EF BSD antara lain:

a. Mempertahankan citra perusahaan

b. Membangun hubungan baik dengan pemerintah dan media massa c. Menjalin hubungan baik antar karyawan perusahaan

d. Bertindak sebegai konsultan internal perusahaan e. Menjalin hubungan baik dengan pemegang saham36

Publikasi dari kegiatan sponsorship berguna untuk membentuk persepsi dalam benak kostumer bahwa EF BSD merupakan perusahaan besar yang memiliki citra perusahaan yang baik dan citra produk yang positif.

Diharapkan dengan adanya publisitas tersebut membuat calon kostumer, dan kostumer lama semakin tertarik dengan program- program yang ditawarkan, akan terus manaruh kepercayaan terhadap produk- produk yang ditawarkan dan diharapkan akan terus menerus mengikuti program-program yang ditawarkan oleh EF BSD. Dengan demikian diharapkan penjualan produk - produk di EF BSD akan terus meningkat dan positioning dalam benak kustomer akan semakin kuat.

        

Referensi

Dokumen terkait

24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah bentuk peduli Pemerintah kepada Tenaga Kerja di Indonesia agar mendapatkan hak yang layak dalam

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat indeks beranotasi tersebut adalah sebagai berikut: (a) Pengumpulan data tesis dilakukan di Perpustakaan

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga Skripsi penulis yang berjudul “Analisis Serangan dari Log Dataset

Puji syukur penjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, anugerah dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh

Jatinom Indah Agri memang tidak pernah memberikan patokan kapan dibukanya lowongan, tetapi di Organisasi selalu siap menerima surat lamaran bagi para pencari kerja, dan nanti

Hasil penelitian ini berupa tuturan yang mengandung implikatur meliputi (1) klasifikasi tindak tutur dalam berimplikatur terdiri atas (a) implikatur dalam tindak tutur merayu

Untuk menganalisis nama diri orang di Indonesia yang diambil dari bahasa Arab berdasarkan kelas katanya, penelitian ini menggunakan teori utama Nur (2018: 27)

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya