• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dimensi Progresivisme Pada Kumpulan Puisi Philosophia Karya Wachid Eko Purwanto Kajian Semiotik Dan Implementasi Pembelajaran Sastra Di SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dimensi Progresivisme Pada Kumpulan Puisi Philosophia Karya Wachid Eko Purwanto Kajian Semiotik Dan Implementasi Pembelajaran Sastra Di SMA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DIMENSI PROGRESIVISME PADA KUMPULAN PUISI PHILOSOPHIA KARYA WACHID EKO PURWANTO KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan Program Studi Magister Pengkajian Bahasa

Oleh :

Ichsan Yunianto Nuansa Putra NIM : S 200150005

PROGRAM STUDI MAGISTER PENGKAJIAN BAHASA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)

iii

PERNYATAAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Ichsan Yunianto N uansa Putra NIM : S 200150005

Program Studi : Magister Pengkajian Bahasa Konsentrasi : Pengkajian Bahasa Indonesia

Judul : Dimensi Progresivisme Pada Kumpulan Puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto Kajian Semiotik dan Implementasi Pembelajaran Sastra di SMA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan yang telah saya jelaskan sumbernya.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima.

Surakarta, 04 Mei 2017 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

1

DIMENSI PROGRESIVISME PADA KUMPULAN PUISI PHILOSOPHIA KARYA WACHID EKO PURWANTO KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Abstrak

Tujuan penelitian ini ada dua. (1) Mendeskripsikan dimensi progresivisme dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto. (2) Mendeskripsikan implementasi hasil penelitian dimensi progresivisme kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto dalam pembelajaran sastra di SMA.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Data penelitian adalah kandungan dimensi progresivisme yang berupa kata-kata, frasa, kalimat, dan wacana yang terdapat dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi pustaka, simak, dan catat. Analisis data dilakukan dengan metode pembacaan model semiotik yakni pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian ada dua. (1) Dimensi progresivisme dalam kumpulan puisi Philosophia,terdapat sebuah unsur mengenai progresivisme yang dianalisis menggunakan teori semiotik Riffaterre. Unsur tersebut meliputi progresivisme mengenai kebenaran. (2) Dimensi progresivisme yang terkandung dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto sesuai dan memiliki nilai relevan sebagai sebuah bahan materi ajar di sekolah. Kumpulan puisi ini mengandung struktur puisi. Struktur puisi tersebut dapat diimplementasikan pada peserta didik (siswa) untuk menemukan tema, makna, amanat, dan suasana yang terkandung dalam kumpulan puisi tersebut. Hal ini sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.16 yakni mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca serta Kompetensi Dasar (KD) 3.17 yakni menganalisis unsur pembangun puisi.

Kata kunci: progresivisme, semiotik, philosophia, implementasi Abstract

There are two purposes of the study: (1) Dimension of progresivism in the collection of poetry Philosophia by Wachid Eko Purwanto.(2)Describing the implementation of research results dimension progressive collection of poetry Philosophia by Wachid Eko Purwanto in learning literature of senior high school. This research includes the type of qualitative research. The object under study is the dimension of progresivism collection of poetry by Wachid Eko Purwanto using semiotic study in implementation of teaching literary in Senior High School.Research data as qualitative data are words, phrases, sentences, and discourse. Data collection techniques in this study using literature study method, observation, and writing. Data analysis was done by reading the semiotic model, namely heuristic and hermeneutic reading. There are two results of the study: (1) Discovered the progresivism dimension of progresivism in the collection of Philosophi poetry, there are one element of progresivism analyzed using Riffaterre's semiotic theory. They include progresivism about truth.(2) The progresivism dimension embodied in the collection of Wachid Eko Purwanto's Philosophia poems is appropriate and has relevant value as a teaching material in the school. This collection of poems contains poetic structure. The structure of the poem can be implemented on the students to discover the theme, the meaning, the message, and the atmosphere contained in the collection of poetry. This is in accordance with Basic Competence (KD) 3.16 which

(6)

2

identifies the atmosphere, theme, and meaning of some poems contained in the anthology of poetry that is heard or read and Basic Competence (KD) 3.17 which analyzing the element of poetry builder.

Keywords:progressivism, semiotics, philosophia, implementation 1. PENDAHULUAN

Memahami karya sastra dapat diselidiki dari sebab karya sastra tersebut terlahir. Karya sastra kerap dimanfaatkan untuk dipergunakan pada sebuah penelitian yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Tidak boleh dielakkan bahwa hal tersebut terus berlaku dan dilakukan untuk membuka folder yang memiliki pesan tersebut tentang fungsi peran karya sastra itu sendiri. Sebuah penelitian tak lepas dari kata ilmiah, ilmiah adalah bersifat ilmu pengetahuan.

Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika pada kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto belum pernah dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menambah referensi penelitian karya sastra.

Dalam puisi ini, terkandung tanda-tanda yang menunjukkan perantauan dan perkembangan sebuah karya sastra yang ditampilkan pada pemahaman progresivisme tentang pemahaman kehidupan seorang manusia. Peserta didik di samping belajar mengapresiasi sebuah puisi, peserta didik juga bisa sekaligus mempelajari ilmu filsafat progresivisme.

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi guna menciptakan atau mewujudkan aktivitas proses peningkatan potensi peserta didik (Kurniawan, 2015:3). Kurikulum 2013 dikembangkan pada tingkatan yang berbasis kompetensi proaktif, bertakwa, dan memiliki nilai tanggung jawab. Kompetensi yang dikembangkan difungsikan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi manusia dengan kualitas lebih baik dalam menjawab tantangan zaman yang juga berkembang pesat serta selalu berubah-ubah.

Pradopo (1995:11) menjelaskan bahwa prosa dan puisi hanya dibedakan kadar kepadatannya, yang padat disebut puisi, sedangkan yang tidak padat disebut prosa. Berdasarkan kepadatan itulah seringkali ada prosa yang dikatakan puitis, yaitu prosa yang memiliki sifat puisi, dan ada pula puisi yang disebut prosais (puisi yang tidak padat, menyerupai prosa).

(7)

3

Menurut Riffaterre (dalam Pradopo, 2010:122) mengemukakan empat hal yang pokok untuk menghasilkan makna yakni disebabkan oleh tiga hal, yaitu (1) puisi itu merupakan ekspresi yang tidak langsung, (2) pembaca keuristik dan hemeneutik, (3) matriks, model, dan varian, dan (4) hipogram (hubungan intertekstual).

Riffaterre (dalam Pradopo, 2010:134) menjelaskan bahwa untuk memberi makna sajak secara semiotik, pertama kali dapat dilakukan dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik atau retroaktif.

Heuristik adalah langkah melakukan interpretasi secara referensial melalui tanda-tanda linguistik. Langkah ini berasumsi bahwa bahasa bersifat referensial, artinya bahasa harus dihubungkan dengan hal-hal nyata. Berikut merupakan kutipan tentang pembacaan heuristik.Hermeneutik atau retroaktif merupakan kelanjutan dari pembacaan heuristik untuk mencari makna (meaning of meaning atau significance). Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan retroaktif (ulang) serta berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua berdasarkan konvensi sastranya.

Dewey (dalam Iman, 2004:46) dalam bukunya Creative Intelelligence,”... sifat utama dari pragmatisme mengenai realita sebenarnya dapat dikatakan dengan tepat bahwa tidak ada teori realita yang umum”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ontologi progresivisme mengandung pengertian dan kualitas evolusionistis yang kuat. Oleh karena itu, pengalaman diartikan sebagai ciri dinamika hidup dan hidup adalah perjuangan, tindakan, dan perbuatan.

Pengajaran sastra membutuhkan keterampilan yang memadai dalam hal cara menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya untuk bisa ditransfer kepeda peserta didik sebagai penikmat. Sebab itu, guru harus membebaskan siswa berpikir secara bebas dalam menanggapi sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupannya (Emzir, 2015:223). Dengan kata lain, apa pun yang ditemukan pembaca dalam karya sastra yang dibacanya tentang isu-isu kehidupan seperti cinta, maut, keadilan, baik dan buruk; segalanya harus berkaitan dengan pengalaman batin siswa.

Lazar (1993:24) menjelaskan, bahwa fungsi sastra adalah (1) sebagai alat untuk merangsang siswa dalam menggambarkan pengalaman, perasaan, dan pendapatnya, (2) sebagai alat untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya dalam mempelajari bahasa, dan (3) sebagai alat untuk memberi stimulus dalam pemerolehan kemampuan berbahasa.

(8)

4 2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengkajian ini bertujuan untuk megungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat suatu hal, fenomena, dan tidak terbatas pada pengumpulan data, melainkan meliputi analisis dan intepretasi data tersebut (Sutopo, 2006:8).

Strategi yang digunakan adalah studi kasus terpancang (embedded case study research). Sutopo (2002:112) menyatakan bahwa pada penelitian terpancang, peneliti di dalam proposalnya sudah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan. Strategi studi kasus (case study) dalam penelitian studi kasus objek ditelaah terbatas pada satu kasus dan kasus tersebut tidak bersifat umum.

Dalam penelitian ini fokus utamanya adalah mengungkapkan data yang dianalisis dengan menggunakan teori struktural, serta semiotik untuk menganalisis progresivisme yang ada dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto. Objek yang diteliti adalah dimensi progresivismekumpulan puisi karyaWachid Eko Purwanto kajian semiotik dalam implementasi pengajaran sastra di Sekolah Menengah Atas.

Data penelitian sebagai data kualitatif adalah kata-kata, frasa, kalimat, dan wacana (Ratna, 2007:74). Wujud data dalam penelitian ini adalah kandungan progresivisme yang berupa kata-kata, frase, kalimat, dan wacana yang terdapat dalam kumpulan puisi Philosophia karyaWachidEkoPurwanto.

Data diperoleh dengan melakukan studi pustaka, simak, dan catat. Moelong (2007:217) menjelaskan bahwa dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaan. Sebuah karya sastra juga merupakan dokumen pribadi seorang penulis dengan sebuah penghayatan dan konvensi ranah batinnya. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data.

Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul, data dianalisis dengan pendekatan pembacaan model semiotik yakni pembacaan heuristik dan hermeneutik.Pembacaan heuristik menurut Riffaterre (1978:5) merupakan pembacaan tingkat pertama untuk memahami makna secara linguistik, sedangkan pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan makna tingkat kedua untuk

(9)

5

mengintepretasikan makna secara utuh. Dalam pemahaman ini pembaca lebih memahami apa yang sudah ia baca untuk kemudian memodifikasi pemahamannya tentang karya tersebut.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada artikel ini dibahas lebih khusus mengenaidimensi progresivisme dalam kumpulan puisi Philosophia dan implementasi pembelajaran sastra di SMA.

3.1 Dimensi Progresivisme dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto.

a. Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik dalam Puisi “Syahadat” karya Wachid Eko Purwanto

Syahadat Ya Rabb Ya Ghafaar

Ampunilah kami

Jika persaksian kami belum sempurna

(Philosophia, 2015:3) Pembacaan heuristik pada bait pertama adalah Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, maafkanlah kami kalau penglihatan kami masih buruk dan tidak baik. Pembacaan hermenutik pada bait pertama adalah Kepada Tuhan yang Agung pemilik alam semesta, dan yang maha Pengampun (Ghafaar) yang mengampuni segala sesuatu. Maafkanlah kami para manusia yang sombong (ampunilah kami), apabila (jika) tingkah laku (persaksian) kami sangatlah angkuh dan jauh dari ketakwaan kepadaMu ( belum sempurna).

b. Dimensi Progresivisme puisi Syahadat karya Wachid Eko Purwanto

Puisi yang berjudul Syahadat memiliki keterkaitan dengan progresivisme mengenai kebenaran. Dalam progresivisme, kebenaran adalah sesuatu yang yang harus diyakini, kebenaran akan Tuhan (Rabb) adalah kesadaran yang harus ditanamkan sebagai manusia yang memiliki keyakinan. Oleh karena itu, apa yang sudah disampaikan Tuhan (Rabb) dalam bentuk karunia-Nya harus dipertanggungjawabkan secara utuh dan baik (sempurna). Upaya tersebut menerapkan nilai penanaman pendidikan bersifat mendasar dan menguatkan karakter manusia untuk berpedoman hidup dengan baik serta mendapatkan ridha (kasih sayang) dari Tuhan (Rabb).

(10)

6

3.2 ImplementasiHasil Penelitian kumpulan Puisi Philosophia sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA

Dalam pembelajaran sastra terdapat berbagai progresivisme (nilai-nilai) yang terkandung di dalamnya: mengenai realita dan pengalaman, mengenai pengetahuan, mengenai nilai, mengenai belajar, mengenai kurikulum, mengenai pendidikan, dan mengenai kebenaran.

Materi pembelajaran sastra mengenai progresivisme dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto relevan dengan tujuan kurikulum 2013 di tingkat SMA. Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal lingkup materi yang saling berhubungan dan saling mendukung pengembangan kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa (mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis) peserta didik. Kompetensi sikap secara terpadu dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa.

Ketiga hal lingkup materi tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra (pemahaman, apresiasi, tanggapan, analisis, dan penciptaan karya sastra); dan literasi (perluasan kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis).

Materi pembelajaran sastra mengenai Progresivisme dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto relevan dengan standar isi yang berupa dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013 yang diterapkan pada kelas X semester genap sebagai berikut.

Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(11)

7

Kompetensi Dasar : Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan lancar dan tujuan yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan, apabila materi yang diajarkan sesuai dengan yang ditetapkan. Pembelajaran ini adalah standar dari Kompetensi Dasar (KD) 3.16 yakni mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca serta Kompetensi Dasar (KD) 3.17 yakni Menganalisis unsur pembangun puisi. Implementasi kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto dapat dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa sastra Indonesia sebagai berikut.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis diperoleh simpulan sebagai berikut.

a. Kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto merupakan kumpulan puisi yang mengandung nilai progresivisme. Dalam kumpulan puisi tersebut terdapat unsur mengenai progresisvisme yang dianalisis menggunakan teori semiotik Riffaterre. Unsur mengenai progresivisme tersebut meliputi progresivisme mengenai kebenaran.Dimensi progresivisme pada kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwantoyang memiliki unsur mengenai kebenaran adalah puisi yang berjudul Syahadat.

b. Hasil penelitian dimensi progresivisme yang terdapat dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA. Hasil penelitian mengenai dimensi progresivisme yang terkandung dalam kumpulan puisi Philosophia karya Wachid Eko Purwanto sesuai dan memiliki nilai relevan sebagai sebuah bahan materi ajar di sekolah. Kumpulan puisi ini mengandung struktur puisi. Struktur puisi tersebut dapat diimplementasikan pada peserta didik (siswa) untuk menemukan tema, makna, amanat, dan suasana yang

(12)

8

terkandung dalam kumpulan puisi tersebut. Hal ini sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.16 yakni mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca serta Kompetensi Dasar (KD) 3.17 yakni menganalisis unsur pembangun puisi.

Daftar Pustaka

Eko Purwanto, Wachid. 2013. Puisi-Puisi dalam Tadarus Karya Ahmad Mustofa Bisri Suatu Kajian Semiotika Riffaterre. Tesis Ilmu Prodi Sastra UGM _______. 2015. Philosophia Seikat Sajak Tentang Cinta. Yogyakarta: K. Media. Emanuele, Pietro. 1986. Semiotics and Heuristics. Linguistics and Language

Behavior Abstracts (LLBA). Vol 11. ISSN

0170-219X.http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/85488606?accountid=25704. 7 Oktober 2016.

Gani, J. 1990. Adventures in Applied Probability, J. Applied Prob. Special Vol. 25 A.

Hutomo, Suripan Sadi. 1993. Merambah Matahari: Sastra dalam Perbandingan. Surabaya: Gaya Masa.

Iman, S Muis. 2004. Pendidikan Partisipatif Meninmbang Konsep Fitrah dan Progresivisme John Dewey. Yogyakarta: Safira Isania Press.

J Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bndung: Remaja Rosdakarya Offset.

Kurniawan, Endang. 2015. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Lazar, Gillian. 1993. Literature and Language Teaching, Answer Guide Teachers

and Trainers. United Kingdom: Cambridge University Press

Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. 2007. Pengkajian Puisi Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

R Bill, Scalia. 2012. LitToward a Semioticsof Poetryand Film:Meaning-Making and Extra-Linguistic Signification. Literature/Film Quarterly journal. Vol

(13)

9

1.http://eresources.perpusnas.go.id:2071/docview/923757026/fulltextP DF/89A8AF7D8530448FPQ/8?accountid=25704.10 Agustus 2016. Rusmana, Dadan. 2014. Filsafat Semiotika – Pardigma, Teori, dan Metode

Intepretasi Tanda dari Semiotika Struktural hingga Dekonstruksi Praktis. Bandung: CV Pustaka Setia.

Shaw, Mary. Jan-Mar 2002. Semiosis And Hunger: Riffaterre On Mallarme.

Romanic Review Journal. Vol 1, No. 2.

http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/196420848/fulltextPDF/89A8

AF7D8530448FPQ/7?accountid=25704. 10 Agustus 2016.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra Analisis Puisi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Truscott, Regan. 2016. The Rules Of Engagement:A Social Semiotic Analysis Of Brand Intangibility In The Case Of Okanagan College. Royal Roads University.

Tobin, Robert. 2000.The Semiotics of Medicine and Literature. http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/205339122?accountid=25704 Canada: Mosaic : a Journal for the Interdisciplinary Study of Literature, vol 33. ISSN 00271276

William, Bruce. 1995. A Transit to Significance: Poetic Discourse in Chantal Akerman's Toute une nuit. Literature/Film Quarterly. http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/226993327/fulltextPDF/89A8 AF7D8530448FPQ/14?accountid=25704

Referensi

Dokumen terkait

Model lima tahap proses keputusan pembelian konsumen seperti yang terlihat pada gambar 2.5 diatas, tidak semuanya selalu dilewati oleh konsumen dalam proses tersebut dapat

Jaminan yang dibayarkan kepada ahli waris dari peserta yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja.

“ Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi Kasus Pada SPB U Anak Cabang Perusahaan RB.. “Pengaruh Audir

P ENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPSA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Chairman of Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia to address the state of the market and the changing regulatory environment, which will benefits

Bila dalam suatu wadah semprotkan busa pada dinding bagian dalam jangan pada cairan yang terbakar, searah dengan angin dan bila hanya suatu ceceran semprotkan pada pangkal api

ketidaktepatan waktu pengiriman barang, ketidakamanan transaksi mulai dari pembayaran menggunakan kartu kredit milik orang lain (pembajakan), akses ilegal ke sistem informasi