• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTASAN DAN PERTUMBUHAN JUWANA LOLA (Trochus nitoticus L.) YANG DI BERI PAKAN ALAMI DiATOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINTASAN DAN PERTUMBUHAN JUWANA LOLA (Trochus nitoticus L.) YANG DI BERI PAKAN ALAMI DiATOM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BIOMA Vol 1 (3), Desember 2006

lsst

)7-7033

SINTASAN DAN PERTUMBUHAN JUWANA LOLA

( Trochus

nitoticus L.l

YANG DI BERI PAKAN

ALAMI

DTATOM Magdale^na-Litaay 11,

A. Niartiningsih 2),

Emma

suryati

3l

&

sriwantiromasa

2)

1)

staf Jurusan Biologi FMIPA UNHAS, Makassar & peneliti

pprK

UNHAS

2)

Staf Jurusan llmu Kelautan, FlKp UNHAS, Makassar

3)

Staf Balai Riset perikanan Budidaya Air payau, Maros

Email : maqdalenalitaav@vahoo.com

ABSTRACT

The present study was aimed to obserue survival and growth rate of topshelt lTrochusiiloffcus

L.I

juvenile fed with three different microalgae. The research was conducted from May to July 2006 at

hatchery Marine Field Station, Barrang Lompo island, SW Makassar, South Su/avyesi. The

teartments consrsf of: A) Chaetoceros sp, B) Nitzschia sp, and C) Nanno chloropsis with three replicates was applied using Randomized Complete Design. Water quality was a/so measured during study period regularly. The result indicates, Nitzchia sp gave a better result in growth compared

to

other diets. However, statistically, there

is

no

significant difference amongst treatments. Survival ranges 99

-

100 %, respectively. The study implies that all diet can be used in i n cre a si ng juve n ile prod u ction.

Key word: survival, growth rate, top shell, marine gastropods, diatome

PENDAHULUAN

Lola merah

(7.

niloticus

L.) atau

topshelt, merupakan hewan moluska

dari

kelas Gastropoda yang hidup pada terumbu karang

tropis.

Lola

dewasa, memiliki cangkang dengan lapisan mutiara yang tebal dan berkilau (mother

of

peart). Cangkangnya memiliki nilai ekonomis tinggi karena dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagaijenis industri seperti kancing, perhiasan dan lain-lain (purcell, ZOO4).

Pemerintah lndonesia

telah

menggolongkan

lola

merah sebagai

biota

perairan langka dan dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah

No.7,

Tahun 199g (Nasution, 199g)

dan Marwoto (2001). Usaha-usaha pelestarian sumberdaya lola dapat dilakukan melalui

usaha budidaya melalui perbenihan misalnya hatchery dengan tujuan restocking atau sea ranching.

Untuk menunjang kehidupan suatu organisme sesuai

dengan

jenis,

stadia dan

ukurannya secara biologi sangat tergantung pada ketersediaan pakan dan nilai hara yang

terkandung

pada

pakan

tersebut

untuk

digunakan

dalam

pertumbuhan

dan

perkembangbiakan organisme yang dibudidayakan (Hahn, 1g8g; lsnansetyo

&

Kurniastuty

1 995).

E

(2)

-7-BIOMA Vol 1 (3), Desember 2006 ISSN:1907-7033

Salah satu faktor purrvrtu budidaya lola adalah pakan alami. Pemberian pakan alami pada masa juwana sangat berguna bagi pertumbuhan organisme

budidaya.

Sehubungan

dengan

hal

tersebut

dan

untuk mendukung keberhasilan budidaya

lola

di

hatchery (7. niloticus) khususnya di lndonesia, perlu dilakukan penelitian variasi pakan alami.

Penelitian

ini

bertujuan untuk mengetahuijenis diatom Nrtzschra

sp,

Chaetoceros sp, dan Nanno chloropsis yang memberikan sintasan dan pertumbuhan terbaik bagijuwana

lola

(L

niloticus). Sedangkan kegunaannya dapat d'rjadikan sebagai informasi awal untuk kegiatan budidaya dalam memproduksi benih lola yang berkualitas.

METODOLOGT

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Mei-

Juli 2006. Bertempat di Hatchery Marine Field Station Universitas Hasanuddin

di

pulau Barrang Lompo, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.

Peralatan yang digunakan pada saat penelitian ini adalah

:

pH

/

mY

t

Temperature meter (Hl 8424 poftable), Handrefractometer, DO meter

(H|9142

portable) Toples kaca 2 L,

Mikroskop binokular,

Alat

penghitung

(Counter),

Erlenmeyer,

Gelas

ukur

1

L, Haemacytometer, Saringan (Filter Bag) 1 pm, Wadah plastik 5 L, Ember, Pipet skala 1 mL, Objek glass & dek glass, Selang

air

1,5 m, Timbangan digital, Mistar geser (Caliper\, Selang

dan

batu aerasi. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Strepfomycrn sulfat, alkohol 70%, medium Conway, silikat, vitamin, juwana lola dan pakan alami.

Hewan

uji yang

digunakan dalam penelitian

ini

adalah

juwana

lola

merah yang berumur kurang lebih

8

bulan hasil pemijahan pada bulan September 2005, dimana induk yang digunakan berasal dari perairan Spermonde. Rerata ukuran juwana yang digunakan adalah: berat 0,30 gr; tinggi 0,3

-

0,4 cm; dan lebar basal 0,4

-

0,5 cm.

Densitas juwana yang digunakan adalah sesuai dengan petunjuk Purcell (2004),

yakni 10 juwana per

5

L wadah. Penebaran

juwana

dilakukan setelah sfock pakan alami

mencapai

puncak

kepadatan, sebanyak 5-1Q Yo

dari

berat juwana.

Selama

penelitian, dilakukan juga pemberian antibiollk Streptomycine Sulfat

yang

dilakukan pada saat setelah pergantian air setiap 3 (tiga) hari sebanyak 0,01 mg/ wadah dengan

tujuan

agar organisme budidaya tahan terhadap hama, penyakit dan bakteri patogen lainnya.

Jenis

pakan

alami

yang diberikan adalah Chaetoceros

sp,

Nifzschra

sp,

Nanno chloropsis (perlakuan). Pakan lola diberikan 1 x sehari pada waktu sore, sebanyak 5 -10o/o

dari

berat juwana. Densitas pakan dihitung berdasarkan jumlah selnya dengan banrtuan mikroskop dan haemacytometer model Neubreur.

(3)

BlOmA Vol 1 {3), Desember 2O06 lSSl.{: 1907-7033

Pengamatan pertumbuhan

tinggi

cangkang dan lebar basal juwana lola dilakukan setiap 3 minggu sekali dengan menggunakan mistar geser

{caliper\

dengan ketelitian 0,05 mm. Parameter kualitas air yang diukur sebagai faktor pendukung adalah suhu, salinitas, pH,

dan kandungan oksigen. Pengamatan parameter kualitas

air

ini dilakukan setiap hari dan dilakukan pergantian air setiap 3 (tiga) hari sebanyak 100o/o.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan (pakan alami) dan 3 ulangan (Gaspersz, 1991) (Gambar 1):

ElgE

Err

rtrr

Gambar 1. Tata Letak Media Percobaan Setelah Pengacakan.

Ket

:

A = Perlakuan pakan

alami

Chaefoceros sp. B = Perlakuan pakan alamiNt2sfchra sp. C = Perlakuan pakan alamiNanno chloropsis

Parameter yang diamati

1.

Laju Pertumbuhan Haian

Laju pertumbuhan harian juwana lola dapat dihitung dengan menggunakan formula (Jauncy dan Ross dalam Agus, 1992) sebagaiberikut:

,sGrr =

l(tntt

-

LnLo

)trcfuoaN

l(efiemngan:

SGR =

Laju pertumbuhan harian

Lt

=

Ukuran juwana lola pada akhir penelitian (cm)

f

=

Lama pengamatan (hari)

Wt

=

Pengukuran berat setelah waktu t (gr)

Wo

=

Berat setelah waktu t (gr)

2.

Pertumbuhan Mutlak

Pertumbuhan rnutlak pada hewan uji dapat dketahui dengan menggunakan formula (Effendie,1979) sebagai berikut :

Keterangan :

L=Lt-Lo

(4)

-9-BIOMA Vol 1 (3), Desember 2006 ISSN: 1907-7033

Pertumbuhan juwana lola (mm)

Pengukuran pinjang awal penelitian (tinggi cangkang) lola (mm) Pengukuran panjang akhir penelitian (tinggicangkang) lola (mm)

2.

Sintasan

Kelangsungan hidup juwana lola dapat ditentukan dengan menggunakan formula (Eifendie, 1979) :

sR(%)

,NO

=

N'

ttooyo

Keterangan :

SR

= Kelangsungan Hidup juwana lola (%)

No

= Jumlah juwana lola pada

awal

penelitian (ekor)

Nt

= Jumlah juwana lola pada

akhir

penelitian (ekor)

Analisis

Data

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan juwana lola dilakukan analisis ragam (ANOVA).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan lebar, tinggi dan berat juwana lola

(L

niloticus) untuk tiap perlakuan. Hasil pengamatan pertumbuhan selang tiga minggu pengamatan menunjukkan pola pertumbuhan lola pada

3

perlakuan pakan secara umum hampir sama.

Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan lebar, tinggi, dan berat harian pada juwana lola bervariasi pada

setiap

perlakuan (Tabel 1). Analisis ragam terhadap laju pertumbuhan lebar harian juwana lola pada setiap perlakuan menunjukkan hasilyang tidak berbeda nyata (P>0.05). lni berarti bahwa pemberian pakan mikroalga tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan harian (Gambar 1). Hal ini disebabkan ketiga jenis pakan tersebut merupakan

jenis

pakan

utama bagi juwana

lola

untuk

pertumbuhan

dan

tingkat

kelangsungan hidupnya baik tingkatan juwana maupun dewasa (Sutomo, 2005).

Untuk

pertumbuhan

tinggi, hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa ketiga

jenis mikroalga (Chaetocero.s sp, Ndzschra sp

dan

Nanno chloropsis) mempunyai pengaruh yang hampir sama (Gambar 2). Hasil analisis ragam yang dilakukan terhadap laju pertumbuhan

tinggi

harian

juwana

lola

pada setiap

perlakuan memperlihatkan

hasil yang

juga

tidak berbeda nyata (P>0.05).

L-Lo=

Lt=

(5)

Tabel 1. Laju Pertumbuhan lebar, tinggi, dan berat harian rata-rata juwana lola

A (Chaefoceros sp) 0,16

t

0,18' 0,'t7

t

0,20" 0,018

*

0,004'

B (Nifzschra sp) 0,19

*

0,22

a12t.0,23"

0,017

r

0,008"

C (Nanno chloropsis) 0,15

t

0,17" 0,74

t0,20'

0,017 +

0006"

Ket

:

a = Menunjukkan hasil yang tidak befueda nyata

BIOMAVoI 1 (3), Desember206 ISSN:1907-7033

Gambar 1. Grafik pertumbuhan lebar rata-ratra juwana lola

Gambar 2. Grafik pertumbuhan tingEirata-rata juwana lola

Secara deskriptif

pertambahan

berat

dengan

pemberian

tiga

jenis

mikroalga menunjukkan hasil yang berbeda {Gambar

3).

Namun hasil analisis ragam rnenunjukkan

- 11 -o.600

e

o.sQo g P 0.400 C v P o.3oo I (,

E

o.2oo F 0.100 0.000 -+Chaetoceros sp. -",a-Nlesdria sp. *Nanno cfiloropsis

r[ut

Waktu Pengamatan (minggs,

(6)

BIOMA Vol 1 (3), Desember 2006

bahwa

laju

pertambahaii Lierat harian juwana mikroalga tidak berbeda nyata (P>0'05)'

ISSN:1907-7033

lola dengan pemberian pakan ketiga jenis

0.030 0.025 0.020 E

!'

o.ors E 6 o.oro 0.005 o.0oo I

Waktu PGngukuren (minggu)

Gambar 3. Grafik pertambahan berat rata-rata juwana lola pada setiap

seiama

penelitiar:

Pertumbuhan Mutlak

Pertumbuhan

mutlak

lebar, tinggi, dan berat juwana

lola

bervariasi pada setia''rr perlakuan. Terdapat perbedaan pada setiap pertumbuhan

mutlak

lebar untuk perlak1lten chaetoceros sp yaitu 0,43

cm,

Nitzschia

sp:0,52

cm,

dan

Nanno chloropsis yaitu 0'54 ent

dan

pertumbuhan terbaik terjadi pada perlakuan

C

yaitu

Nanno chloropsrs' Sedangki:rr'l

untuk pertumbuhan tinggi terbaik yaitu pada perlakuan B = 0,75 cm dan

c

= 0,75

cm

iian berat juwana lola pada setiap pemberian jenis pakan mikroalga yang berbeda (Tabel 2)'

Rendahnya pertumbuhan

mutlak

lebar, tinggi

dan

berat pada juwana

lola

yailg diperoleh selama penelitian diduga dipengaruhi oleh lingkungan dimana lola tersebut dapai bertahan hidup.

variasi

ketersediaan pakan alami di alam menyebabkan pertumbuhan lol;'r

lebih cepat

dibandingkan

dengan

perlakuan

pada

laboratorium

yang

menggunakart

monodiet.seperti yang dinyatakan oleh smith (1987), bahwa laju pertumbuhan T' niloticus

di

alam

yang

berukuran diameter cangkang kira-kira

25

mm,

umumnya

cepat'

Ha'qif

penelitian

menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ini diperkirakan meningkat selama titii'l

tahun

pertama pertumbuhan. Tetapi pada waktu empat tahun, tambahan pertumbuhiin tahunan berkurang menjadi kira-kira

15

mm dan

terus

berkurang pada tahun berikutrtyr;

(Smith, 1987).

Tabel2menunjukkanadanyaperbedaandaripertumbuhanlebarmutlakpadasetiap

perlakuan. Namun hasil analisis ragam menunjukkan pertumbuhan lebar mutlak juwana lola

tidak berbeda nyata akibat pemberian pakan yang berbeda (P>0.05). Seperti penjelasan

sebelumnya,

hal

ini

ciduga akibat pemberian monodiet

dan

ketiga

jenis

pakan membei'i repons yang sama terhadap pertumbuhan'

(7)

(1 i, l;. us ,sii rSSlti rbet t :: i:: l1:_i rY. lrap lota

BIOMA Vol 1 (3), Desember 2006 ISSN: 1907-7033

Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa pertumbuhan

tinggi

mulak

pada setiap perlakuan terdapat perbedaan walaupun tidak berbeda nyata (Tabel 2), Namun hasil analisis ragam menunjukkan tidak berbeda (P>0.05).

Hasil

uji

statistik menunjukkan bahwa dari

tiga

perlakuan yailu

Chaefoceros sp, Nitzschia sp

dan

Nanno chloropsrs tidak ada perbedaan yang nyata antara pertumbuhan lebar, tinggi, dan berat. Hal ini disebabkan ketiga jenis mikroalga

tersebut

merupakan jenis pakan hidup dan lebih baik dari pakan buatan yang memilikienzim autolisis sehingga mudah

di

cerna oleh

organisme

larva

maupun

juwana

dan tidak

mengotori

media

budidaya (Watanabe, 1983).

Watanabe (1988) mengemukakan bahwa peranan

pakan hidup

sampai

saat

ini belum dapat digantikan secara menyeluruh. Disamping sebagai sumber protein, karbohidrat

dan

lemak, pakan

hidup terutama mikroalga (Chaefoceros

sp dan

Nanno chloropsrs) merupakan sumber utama asam lemak esensial yang sangat potensial (Renaud ef a/. 1g99). Larva membutuhkan asam lemak, terutama asam lemak tak

jenuh

rantai panjang untuk pertumbuhan yang normal (Litaay

et

al. 2001).

Disamping

itu

mikroalga

juga

kaya akan mineralyang baik telah dibuktikan bagi pertumbuhan ikan (Fabregas & Herrero 1986).

Sintasan

Sintasan juwana lola pada perlakuan yang berbeda menunjukkan hasil yang relatif

sama, hal ini terlihat pada Tabel

3.

Datd pada Tabel

3

menunjukkan sintasan juwana lola

pada setiap perlakuan mempunyai nilai yang

tinggi,

yang juga menunjukkan bahwa juwana

'ola mampu beradaptasidengan lingkungan yang memenuhi

syarat

hidup suatu organisme.

tiilai

sintasan juwana lola lebih rendah pada perlakuan

B

serta tingkat kelangsungan hidup

"ang maksimal terdapat pada perlakuan

A

dan

C.

Namun, hasil analisis ragam terhadap Tabel 2. Pertumbuhan lebar, tinggi dan berat mutlak juwana lola

0,024

t

0,0064

a = Menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata

E

(8)

-13-BIOMA Vot 1

(3), Desember 2006

ISSN: 1907-7033

#',":r:fl1il:ff:i:;:Trfi:''*"'

murai

dari

chaetoceros

sp, ,virzschia

sp

dan

Tabet 3. Ti

Hal yang sama terjadi pada pertumbuhi haetoceros graciris dan Nanno

"n,^,^^-lll":":"*

yang diberi pakan mikroarga

f#:,?ffJffi

:::::.,::,::::::*.ffi

l::,fl

:,,'ff;

jj[:t:,:];

200s) menuniuikan

bahwa dari dua

i".,.

o"*].;ffi;:ri

hasil penenelitian (sutomo, nyata terhadap perkembangan dan

oerfrrmhrrha^

,--__

k memberikan pengaruh yang

;:::1"j:T'?T;H:,:::ii:T::t"i"-"**

j:'$ffi

j:ffi::i::fl

;

pengamatan,

T.

nitoticus

dapat diberi

paka;

;"u[l!X'

ueranjutnya' terlihat dari hasir chloropsispada pemeliharaan di harnho^,rqlrs'r va.,ruueros

sp,

Nitzschla

sp

dan

Nanno chloropsis pada pemeliharaan

di hatchery.

Kualitas

Air

Hasil pengukuran

kualitas air disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Kisaran kualitas

No

,Paiame$i-

-ifii?r-atr

Kisaran-c,o

-

7,S ppm 34 o/oo

--r

: 1,4

_l,9

1 2 3 Suhu PH 4

"rr,

,::];n"iroarameter

fisik ringkungan diketahui

sangat

mempengaruhi, meningkatkan orsanisme

hut

sepe:is;:;::"#*r::::,:::^,:."':o"n"n

bentuk

serra

perkembansan

;"':il:

;il:","ffJ,

i::"j,"a

;.

;

;";;

"

#

ffi

"

:,

::

ffi

,

"

li" ffi::',

:il:,:

raktor

yans

mendukuns

daram

r"r;T,.:t::t

ffi*"

::j,:#X::.

ilffiffH

pengontrolan

agar kondisijuwana

tetap baik serama pemberian

perrakuan. Kuar*as air pada studi ini secara keseluruhan

nilainya berada pada kondisi yang layak bagi kehidupan juwana

lola merah

fiabel

S). Suhu

air

selama percobaan berkisar

antara

28

_

32ol-1isaran ini

A

(creefoE;Gp*i

B (/rtlzschra sp) C (Nanno chloropsis)

(9)

BlOlllA Vol 1 (3), Desember 2006 ISSN: 1907-7033

termasuk layak untuk kehidupan

lola

seperti hasil penelitian Hatta (1991)

yang

melihat kisaran 27 -33oC dapat mendukung pertumbuhan organisme dalam suatu perairan.

Salinitas media penelitian berkisar rata-rata 34 %o seperti yang dilaporkan

Ali,

dkk (1992) yaitu 28

-34y,o

yang artinya kualitas media lola dalam percobaan initermasuk layak untuk kehidupan lola.

Selama penelitian berlangsung pH air yang berkisar antara 7,4-7,9. Hal ini mampu

pula mendukung kehidupan lola seperti hasil penelitian Marwan (1996) yaitu

5

-

9

yang tennasuk layak untuk kehidupan lola.

Oksigen terlarut (DO) selama penelitian adalah 5,5

-

7 ,5 ppm. Menurut Hatta (1991)

@am

penelitiannya, kisaran kandungan oksigen yang cocok untuk Iola

adalah

4,07

-

8,34 pprn karena baik untuk kelangsungan hidup lola sehingga kadar DO yang diperoleh telah

hyak untuk kehidupan lola.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan, ketiga jenis

rrf,noa$a pakan

alami

Chaetoceros sp, Nifzschra sp dan Nanno chloropsis yang di berikan

@a

jurvanalola Trochus niloticus memberikan pengaruh yang

sama

baiknya terhadap Eiltasan danpertumbuhan dimana sintasannya berkisar antara 99

-

100 %.

UCAPAN TERIMA KASIH

$erd

ini sebahagian didanai oleh program insentif RUT

Xll

Kementrian Riset dan Teknologi

R-r"

.

DAFTARPUSTAKA

&{us,

S-

1992. Pengaruh

Substrat

Buatan Terhadap

Laju

Pertumbuhan

Trochus

niloticus

di

Perairan Labuange, Kec. Mallusetasi Kab. Barru. Jurusan Perikanan, Fakuttas Peternakan, UNHAS, Ujung Pandang.

&[r

S"S-,M"N.Nessa, dan A.Rahman, 1992. Rangkuman beberapa

hasil

penelitian

Lola

Trochus

niloticus

spp.

Prosiding

Temu Karya llmiah

Potensi

Sumberdaya Kekerangan Sulawesi Selatan dan Tenggara.102

-

108

Etrerdie" 1995.

Biologi

Perikanan. Yayasan Dewisri. Bogor.

*egas,

J. and C. Herrero 1986. Marine microalgae as potensia! sources

of

mineral in

fish

diet. Aquaculture 51 :237-243.

iffisz,

V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Penerbit CV. Armico. Bandung. -'#trh- M., 1991. Studi Kemungkinan Budidaya Kerang Lola (Trochus

niloticus)

Ditinjau

dari

Hakanan dan Habitat Serta Beberapa Aspek

Biologi

dan Ekologi Lainnya di P'erairan

Pantai Desa Bojo,

Kabupaten

Barru.

Skripsi.

Jurusan

Perikanan. Fakufias Peternakan. UNHAS. Ujung Pandang.

(10)

-15-ISSN: 1907-7033 BIOMA Vol 1 (3), Desember 2006

Hahn, K. O.,

1989.

Gulture

of

Abalone and

other

Marine

Gastropods'

cRC

Press' lnc' Florida. USA.

Heslinga,

G.A.,

1981.

Growth

and

Maturity

ol

Jroc]r1s

niloticus in

The

Laboratory'

proceeding

of

fft"

Fourth fnteinaii6nat

Goral Reef

Symposium' Vol'

1:39-45'

Manila.

lsnansetyo, A. & Kurniastu{,, 199^5. Teknik

Kultur

Phytoplankton &

Zooplankton

Pakan

Alami Untuk

p"ri".iifi"n

Organisme Laut. Kanisius' Yokyakarta'

-Litaay, M, S. S,

De

silva & R. M.

Crna."["i",

2001. changes in the amino acid

profiles

duringembryonicdevelopmentoftheblacklipabalone(Haliotisrubra).Aquat.

Living

Resources.

14,335- 342'

Marwan,

1996.

Pengaruh

Pemberian

Berbagai

Jenis

Makanan

Alami

Terhadap

pertumbuhan dan Tingkat

xeranisung""iiarp

L-awa Lola (Trochus

niloticus)

di

Hatchery P.Barrang

Lompo,

Ui;;a

Fflqfngi

Skipsi'

Jurusan

llmu

Kelautan'

Fakuttas ffmu

iieiautln

Aan peiifanan-. UNHAS. Ujung

Pandang-Marwoto,

s.

2001.'

trtotusra.

Dalam:

Gnii-ienis

-liyati.

yang

dilindungi

Perundang-Undangan

mAonesia. Noerdjito, fuf.

Oin

l.

Maryanto

(Ea)' Cetafan

Kedua' Puslit Biologi

LPI-

Cibinong. Hal 1 35-136'

Nasution, M.,

1999.

Keputusan

frle4gii

Kehutanan dan Perkebunan

Nomor:385/Kpts-lut999

r""Lng-F"*t"p"n

Lol" M"t"h (Troc]rulniloticus)

Sebagai

Satwa

Buru'

http

.

//

r,r,rMr.ditienphka.qo.id/k;;;;ikktvNo.385-Kpts-ll-1999.Ddf

(diakses

I

SePtember 2005).

purcell, S.W.,

2004.

ItianagemenJ. Options.

For

Restocked

Trochus

Fisheries'

Stock Enhancement And sea Ranchingi-6"r"ropments, Pitfalts and oppotunities- Blackwell Publishing

Ltd.

UK.

Renaud,

s.

M., L-V. Thinh and D. L. David 1999. The

gross chemical composition

and

fatty

acid

composition

of

18-"p""i"" ot.tr-o.{9t

Australian

microalgae

for

po""iUt"

use in mariculture' Aquaculture (170): 147'159'

sutomo, 2005. Kuttur

Tiga Jenis

ntrii.oargi (tetraselmis

sp.,

chlorella

sp'

dan

Ghaetoceros

gracilis) dan eengarutr-iipaciatan.Arval

Terhadap Pertumbuhan C"

gracilis

Di

La[oratorium

o"""'norogi

o"h

ui*nologi

di

lndonesia 2005

lssN

0125-9830 No. 37 : 43

-

58'

watanabe, T., C. Kitajima and

s.

Fujita 1983. Nutritional value

of

live organism

used in

Japan

ro.

."="'piopagation

or Rsrr. Aquaculture

.34

;115-143.

watanabe, T. 1988. Fish

nutrition

and mariculture'

JlcA

Texbook The General Gourse'

(11)

USSru

r

19&7-f#3tr

ri:i::;::iit:i::+i.r' !l-1€.il:l:::r= iti:ll::_:.1=+ :li::il:i-:::::i!i :i:::t:t:.:::t:f-: ]::j:.:!::tr--i i i:+,*;i:r:::!=l :i'!..ir1!;;1:j-it:i€. :!:t::a:r l::;t+i:ii:l.t:r.=:

q

Efektivitas

pennanfaatan

vesiku!ar

anbuskulan

mik*rize

ilntuk

p*rtuffiibi"lhe)fi

Can i<etahanan

serangan Nematoda

benrgkak

akar

fittelaidogyne

$pp

pffids

ianaman tomat

,=aizah

S.

flaruna

&

Siamef

Sanfosa

C

3

q

J

t

q

Slntasandanpertumbuhanjr.rwanalola{Trachusni/oflc.*sL,iyangeiiher]

:a(an

diatom yang

benbecia

M a e d a I

e

.n

iu r, r, u y,,, Ar,.

!;

un, n,

n,

s i

h,

E m m

a

S u qyc

#

& S

t

*

U,llO.To m a s a

lsolasi dan

kanakterisasi

bakteri pelarut fosfat dari

tanah

hutan 01

Stasiun

Penelitian

cian

Uji

Coba (SPCU) Malili,

Luwu

Timur

=

sco B.Gobel.

Nur

Haedar

&

Rafika

leteksi

White

Spof Syndrome

Virus

(l1l/SSU pada beni:r udang

windu

=neaus monodon Fabricus) dengan teknik Polymer Chain

ffiGffier;'erl

qPfri'{j

S,afaraenan,

Risca,,B,,*-o,Ou U

*iya

Yusrina

,

(eanekaragaman

morfologi dan analisis

kekerabatan-

jambu

bol

'

iSysyggium malaccacense

l-.

and

Perry,

asal

Kabupaten'Pinrang $ulawesi

Selatan

-

Lhriah

(eanekaragaman

mikrobia penghasil

6r-amilase

ekstrasetlular asal

limbah

:*pas

sagu

-. trnudCin Ali

Studi

ekologi

Gronophyllum (Palmae) di kawasan hutan

,Soroaka

Sul$ei

Slamsiah

J U RUSAFJ

EIOLOGI

FA K U LTAS MATEfuIAT!

KA

PAhS U N I V E

RSITAS

F{ASAtr{ [-O D D 8 N

MAKASSAR

Gambar

Tabel  1.  Laju  Pertumbuhan  lebar, tinggi,  dan  berat harian rata-rata juwana lola
Gambar  3. Grafik pertambahan  berat  rata-rata  juwana lola pada setiap  seiama  penelitiar:
Tabel 5. Kisaran  kualitas No  ,Paiame$i- -ifii?r-atrKisaran-c,o - 7,S ppm34 o/oo --r1,4 : _l,9123Suhu4PH

Referensi

Dokumen terkait

Saat harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan

Pada umumnya air yang digunakan untuk siraman adalah air yang berasal dari sumber mata air yang diyakini memiliki nilai magis (keramat) oleh masyarakat setempat. Akan tetapi

Pada pengamatan histopatologi pankreas mencit kelompok perlakuan terapi ekstrak etanol daun sambiloto ( Andrographis paniculata Nees) dosis 2,2 mg/kg BB, tampak

[r]

Dengan demikian pustakawan mampu mengolah koleksi yang ada menjadi terbitan baru yang berisi hasil kreativitas pustakawan itu sendiri, seperti Paket Informasi

Pada model persediaan terdapat serangkaian kebijakan memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan pengaman, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan

Pemerintah Distrik Sugapa hanya menjalankan tugas apa yang sudah percayakan atau sudah diprogramkan dari tingkat atas yaitu Bupati dan para Anggota