• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 04/01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015 1

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 04 /01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015

NILAI

TUKAR

PETANI

JAWA

TIMUR

BULAN

DESEMBER

2014

1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada bulan Desember 2014 turun 1,39 persen dibandingkan dengan bulan November dari 105,88 menjadi 104,41. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) lebih tinggi dari pada kenaikan indeks harga yang diterima petani (It). Indeks harga yang dibayar petani

Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Desember 2014 turun 1,39 persen.

 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan Desember 2014 turun 1,39 persen dari 105,88 menjadi 104,41. Penurunan NTP ini disebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) lebih tinggi dari pada kenaikan indeks harga yang diterima petani (It).

 Pada bulan Desember 2014, empat sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP dan sisanya mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi pada sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,71 persen dari 105,27 menjadi 102,42 diikuti sub sektor Peternakan sebesar 2,05 persen dari 112,01 menjadi 109,72, sub sektor Hortikultura sebesar 1,96 persen dari 106,32 menjadi 104,23 dan sub sektor Perikanan sebesar 1,63 persen dari 105,39 menjadi 103,67. Sedangkan sub sektor yang mengalami kenaikam NTP yaitu sub sektor Tanaman Pangan sebesar 0,20 persen dari 100,56 menjadi 100,77.

 Indeks harga yang diterima petani naik 1,52 persen dari 121,50 pada bulan November menjadi 123,35 pada bulan Desember 2014. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani pada semua sub sektor pertanian. Sub sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan terbesar yaitu 3,16 persen, sub sektor Perikanan sebesar 2,15 persen, sub sektor Peternakan sebesar 0,89 persen, sub sektor Hortikultura sebesar 0,81 persen dan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,14 persen.

 Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani bulan Desember 2014 adalah Gabah, Cabai rawit, ikan tongkol, ikan layang, sapi potong, buah jeruk, udang, bandeng, cengkeh, dan ikan nila. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani adalah buah mangga, sayur kol/kubis, kakao, minyak nilam, tebu, rajungan, ikan kuniran, ikan belanak, tomat, dan buah salak.

 Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 2,95 persen dari 114,76 pada bulan November menjadi 118,15 pada bulan Desember 2014. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 3,23 persen, dan kenaikan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) sebesar 2,30 persen.

 Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani bulan Desember 2014 adalah solar, cabai rawit, bensin, beras, cabai merah, bawang merah, sepeda motor, es batu, bibit ayam ras pedaging, dan ongkos angkut. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah buah salak, buah mangga, daging ayam ras, benih udang, sayur kangkung, biaya pemasangan listrik PLN golongan 1, sayur kubis/kol, buah semangka, upah angkut ke tempat pelelangan ikan, dan sayur sawi.

 Dari lima Provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan Desember 2014, empat Provinsi mengalami penurunan NTP dan sisanya mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 2,16 persen, Provinsi Jawa Timur sebesar 1,39 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,76 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,02 persen. Sedangkan Provinsi Banten mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen.

 Rata-rata NTP Jawa Timur tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen dibanding tahun 2013 yaitu dari 104,60 menjadi 104,75. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (7,35 persen) lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (7,20 persen).

(2)

mengalami kenaikan 2,95 persen sedangkan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,52 persen. Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2013, perkembangan NTP Bulan Desember 2014 (year-on-year) sekaligus tahun kalendernya (Januari-Desember) mengalami penurunan sebesar 0,42 persen.

Jika dilihat perkembangan masing-masing sub sektor pada bulan Desember 2014 terhadap bulan sebelumnya, empat sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP dan sisanya mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi pada sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,71 persen dari 105,27 menjadi 102,42 diikuti sub sektor Peternakan sebesar 2,05 persen dari 112,01 menjadi 109,72, sub sektor Hortikultura sebesar 1,96 persen dari 106,32 menjadi 104,23 dan sub sektor Perikanan sebesar 1,63 persen dari 105,39 menjadi 103,67. Sedangkan sub sektor yang mengalami kenaikam NTP yaitu sub sektor Tanaman Pangan sebesar 0,20 persen dari 100,56 menjadi 100,77.

Tabel 1.

Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Desember Tahun 2014 (2012=100)

Subsektor

Bulan Persentase Des’13 Nov’14 Des’14 Des’14 thd Des’13 Nov’14 thd Des’14

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks yang Diterima (It) 113,13 117,48 121,19 7,12 3,16 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 109,88 116,82 120,26 9,45 2,95 c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 102,96 100,56 100,77 -2,13 0,20 2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) 112,27 122,60 123,60 10,09 0,81 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 108,86 115,32 118,58 8,93 2,83 c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 103,13 106,32 104,23 1,07 -1,96 3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) 110,23 121,30 121,46 10,19 0,14 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 108,77 115,23 118,60 9,03 2,92 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 101,34 105,27 102,42 1,06 -2,71 4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) 117,45 125,11 126,22 7,47 0,89 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 106,97 111,69 115,05 7,55 3,00 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 109,79 112,01 109,72 -0,07 -2,05 5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) 116,35 124,68 127,36 9,46 2,15 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,11 118,30 122,86 11,58 3,85 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 105,67 105,39 103,67 -1,90 -1,63 Gabungan/Jawa Timur

a. Indeks yang Diterima (It) 113,91 121,50 123,35 8,29 1,52 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 108,63 114,76 118,15 8,76 2,95 c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT) 104,85 105,88 104,41 -0,42 -1,39

Perkembangan NTP masing-masing sub sektor bulan Desember 2014 terhadap bulan Desember 2013

(year-on-year), tiga sub sektor mengalami penurunan NTP yaitu sub sektor Tanaman Pangan sebesar 2,13 persen diikuti

sub sektor Perikanan sebesar 1,90 persen, dan sub sektor Peternakan sebesar 0,07 persen. Sementara NTP sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,07 persen, dan Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,06 persen.

2. Indeks Harga yang Diterima Petani

Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada bulan Desember 2014, indeks harga yang diterima petani naik 1,52 persen dibanding bulan November yaitu dari 121,50 menjadi 123,35. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani pada semua sub sektor pertanian. Sub sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan terbesar yaitu 3,16 persen, sub sektor Perikanan sebesar 2,15 persen, sub sektor Peternakan sebesar 0,89 persen, sub sektor

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 04/01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015 3 0 1 2 3 4

Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Pertanian

3,16 0,81 0,14 0,89 2,15 1,52 Grafik 1.

Perubahan Indeks Harga Diterima Petani (It) Jawa Timur Bulan November - Desember 2014 (2012 = 100)

Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani bulan Desember 2014 adalah Gabah, Cabai rawit, ikan tongkol, ikan layang, sapi potong, buah jeruk, udang, bandeng, cengkeh dan ikan nila. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani adalah buah mangga, sayur kol/kubis, kakao, minyak nilam, tebu, rajungan, ikan kuniran, ikan belanak, tomat, dan buah salak.

Tabel 2.

Sepuluh Komoditas Indeks Harga Diterima Petani (It) yang Mengalami Perubahan Harga Bulan November - Desember 2014 (2012=100)

Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga

No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Gabah 3,9795 0,4351 1 Buah mangga -4,9693 -0,0857

2 Cabai rawit 9,3950 0,1222 2 Sayur kol/kubis -9,6238 -0,0406

3 Ikan tongkol 5,8037 0,1066 3 Kakao -6,0242 -0,0310

4 Ikan layang 6,5190 0,1018 4 Minyak nilam -2,8175 -0,0304

5 Sapi potong 0,6819 0,0820 5 Tebu -1,9142 -0,0253

6 Buah jeruk 2,7368 0,0740 6 Rajungan -2,1256 -0,0214

7 Udang 1,6178 0,0648 7 Ikan kuniran -2,2569 -0,0164

8 Bandeng 1,9350 0,0632 8 Ikan belanak -4,3151 -0,0093

9 Cengkeh 4,7889 0,0571 9 Tomat -1,3082 -0,0092

10 Ikan nila 3,6485 0,0525 10 Buah salak -2,3883 -0,0080

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani

Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu golongan konsumsi rumah tangga dan golongan biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM). Golongan konsumsi rumah tangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada bulan Desember 2014, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 2,95 persen dibanding bulan November yaitu dari 114,76 menjadi 118,15. Kenaikan indeks ini disebabkan karena indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) mengalami kenaikan dan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal juga mengalami kenaikan.

Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) bulan Desember 2014 naik sebesar 3,23 persen dari 117,98 pada bulan November menjadi 121,79 dan Indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM ) bulan Desember 2014 juga mengalami kenaikan sebesar 2,30 persen dari 109,68 menjadi 112,19.

Grafik 2.

Perubahan Indeks Dibayar Petani (Ib) Jawa Timur Bulan November - Desember 2014 (2012 = 100)

2,95 2,83 2,92 3,00 3,85 2,95 3,34 3,01 3,28 3,22 3,49 3,23 1,89 2,37 1,97 2,78 3,83 2,30 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0

Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Pertanian

(4)

Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani bulan Desember 2014 adalah solar, cabai rawit, bensin, beras, cabai merah, bawang merah, sepeda motor, es batu, bibit ayam ras pedaging, dan ongkos angkut. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah buah salak, buah mangga, daging ayam ras, benih udang, sayur kangkung, biaya pemasangan listrik PLN golongan 1, sayur kubis/kol, buah semangka, upah angkut ke tempat pelelangan ikan, dan sayur sawi.

Tabel 3.

Sepuluh Komoditas Indeks Harga Dibayar Petani (Ib) yang Mengalami Perubahan Harga Bulan November-Desember 2014 (2012=100)

Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga

No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Solar 17,8000 0,5734 1 Buah salak -7,8119 -0,0050

2 Cabai rawit 36,1232 0,1341 2 Buah mangga -5,3135 -0,0044

3 Bensin 15,3800 0,1190 3 Daging ayam ras -2,6630 -0,0042

4 Beras 5,2384 0,0720 4 Benih udang -1,2991 -0,0033

5 Cabai merah 25,8874 0,0250 5 Sayur kangkung -2,6251 -0,0011

6 Bawang merah 11,2056 0,0225 6 Biaya pemasangan listrik PLN golongan 1

-0,2103 -0,0009

7 Sepeda motor 13,8036 0,0219 7 Sayur kubis/kol -5,1266 -0,0008

8 Es batu 2,6946 0,0211 8 Buah semangka -1,5618 -0,0007

9 Bibit ayam ras pedaging 1,7055 0,0175 9 Upah angkut keTPI -0,4211 -0,0006

10 Ongkos angkut 12,9023 0,0134 10 Sayur sawi -0,9717 -0,0004

4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa

Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan Desember 2014, empat Provinsi mengalami penurunan NTP dan sisanya mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 2,16 persen, Provinsi Jawa Timur sebesar 1,39 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,76 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,02 persen. Sedangkan Provinsi Banten mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen.

Tabel 4.

Nilai Tukar Petani 5 Provinsi di Pulau Jawa Bulan November-Desember 2014 (2012=100)

No. Provinsi Bulan Perubahan

November 2014 Desember 2014 Okt 2014-Nov 2014

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Jawa Barat 105,19 105,16 -0,02 2 Jawa Tengah 101,32 100,55 -0,76 3 D.I. Yogyakarta 101,84 99,65 -2,16 4 Jawa Timur 105,88 104,41 -1,39 5 Banten 104,71 105,46 0,71

Pada bulan Desember 2014, NTP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 99,65 merupakan yang terkecil dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Sementara NTP Provinsi Banten sebesar 105,46 merupakan yang terbesar.

5. Rata-Rata NTP Jawa Timur Tahun 2014

Rata-rata NTP Jawa Timur tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen dibanding tahun 2013 yaitu dari 104,60 menjadi 104,75. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (7,35 persen) lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (7,20 persen).

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 04/01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015 5 Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai tukar produk pertanian terhadap barang konsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi tahun 2014, secara umum masih lebih tinggi dibanding kondisi tahun 2013.

105,04 104,19 103,17 103,57 104,25 104,63 104,69 104,62 104,89 105,96 105,18 104,85 104,84 104,67 104,07 104,19 104,32 104,29 104,32 104,58 105,30 106,08 105,88 104,41 102,50 103,00 103,50 104,00 104,50 105,00 105,50 106,00 106,50

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

2013 2014

Grafik 3.

Nilai Tukar Petani Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - 2014 (2012 = 100)

Grafik 3 menunjukkan bahwa selama tahun 2014 Nilai Tukar Petani Jawa Timur secara umum lebih tinggi dibanding dengan bulan yang sama tahun 2013. Jika dilihat besarnya perubahan di tahun 2014, kenaikan NTP terbesar terjadi pada bulan Oktober sebesar 0,73 persen karena indeks harga yang diterima petani pada bulan yang sama mengalami kenaikan sebesar 1,02 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,28 persen. Penurunan NTP terbesar terjadi pada bulan Desember sebesar 1,39 persen karena indeks yang diterima petani naik sebesar 1,52 persen sedangkan indeks yang dibayar petani naik 2,95 persen.

Referensi

Dokumen terkait

Artikel ini membahas tentang efektivitas penggunaan program syntactic tree dalam menganalisa tata bahasa tagmemik dalam memahami elemen linguistik.Selain itu,

In his, by now renowned and meticulously analysed 4 , separate opinion attached to the Lubanga Trial Chamber Judgment, Judge Fulford disagreed both with the Chamber’s premise

[r]

Karena ringer laktat mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler (CES = CEF), ringer laktat efektif sebagai terapi resusitasi dengan pemberian dalam jumlah yang

Nilai pretes, postes literasi sains pada aspek proses secara keseluruhan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi dengan

c) Menyimpan persediaan dengan baik, untuk menghindarkan persediaan dari pencurian, kerusakan atau penyusutan nilai persediaan. d) Membatasi akses persediaan pada orang

Konsumsi Rumah Tangga, yaitu, subkelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,02 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau turun sebesar 0,05 persen,

Pada penelitian ini dipilih reaksi katalisis heterogen, yaitu menggunakan katalis padatan superbasa dengan penyangga alumina untuk reaksi isomerisasi eugenol dan dilanjutkan