I.L-39
PRIORITAS 5
PROGRAM AKSI DI BIDANG PANGAN
Tema Prioritas
Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing
produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB
sektor pertanian sebesar 3,7% per tahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014
Penanggungjawab
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Bekerjasama Dengan
Menteri Pertanian; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Perhubungan; Menteri Perindustrian; Menteri
Keuangan; Menteri Negara Riset dan Teknologi; Menteri Kesehatan; Menteri Negara Lingkungan Hidup; Kepala Badan Penerapan &
Pengkajian Teknologi; Kepala Badan Pertanahan Nasional
NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUN 2011 PAGU TAHUN 2011 PELAKSANA INSTANSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I PROGRAM: KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN
I.1 Koordinasi Kebijakan Ketahanan
Pangan Meningkatnya Koordinasi Urusan Ketahanan Pangan Presentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan bidang ketahanan pangan yang diimplementasikan 60% 3,3 Perekonomian Menko I.2 Koordinasi Bidang Perkebunan dan
hortikultura Meningkatnya koordinasi Kebijakan Perkebunan dan Hortikultura Presentase rekomendasi kebijakan Perkebunan dan Hortikultura yang diimplementasikan 85% 2,15 Perekonomian Menko I.3 Koordinasi Bidang Pengembangan
Urusan Perikanan dan Peternakan Meningkatnya koordinasi Kebijakan Presentase rekomendasi kebijakan bidang Pengembangan urusan perikanan dan peternakan yang diimplementasikan
80% 2,0 Menko
I.L-40
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II PROGRAM: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
II .1 Pengembangan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Terlaksananya pengembangan peraturan perundang-undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Jumlah paket rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang pertanahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
1 Paket 3,68 BPN
III PROGRAM: PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL
III.1 Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster pulau-pulau kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan
Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
9 kawasan 43,5 KKP
Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
28 kawasan
IV PROGRAM: PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
IV.1 Perluasan areal pertanian Meningkatnya luasan areal baru lahan per-tanian dalam mendu-kung peningkatan produksi pertanian
Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (sawah dan lahan Kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan
519.570 706,67 Kementan
Terlaksananya Food Estate dalam rangka mendorong percepatan nilai tambah produksi pertanian dan kemandirian energy yang didukung oleh sarana & prasarana pertanian yang fungsional
3.000
IV.2 Pengembangan pengelolaan lahan
I.L-41
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
duksi serta pengen-dalian lahan untuk
mendukung peningkat-an produksi pertanian Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi
3.481 Terlaksananya Pengembangan Systeme of Rice
Intensificaion 2000 paket (adaptasi iklim) 538
Terbangunnya rumah kompos 2.000
Tersedianya data bidang tanah petani yang
disertifikasi 200.000 persil 54.274
Audit lahan luar jawa (paket) 1
IV.3 Pengelolaan air untuk pertanian Meningkatnya ketersediaan air irigasi dalam
mendukung Tersedianya (unit) pengembangan sumber air alternatif skala kecil (melalui irigasi pedesaan, pengembangan sumber air tanah, pompanisasi air permukaan) yang berfungsi.
1.520 718,23 Kementan
Tersedianya optimasi pemanfaata Air irigasi (melalui perbaikan JITUT/JIDES dan pengembangan TAM) yang berfungsi (ha)
464.178 Tersedianya (unit) pengembangan Konservasi air
(melalui pengembangan Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipasi kekeringan dan banjir) yang berfungsi
4.378
V PROGRAM: PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
V.1 Pengembangan pembangunan dan
pengelolaan pelabuhan perikanan Meningkatnya pembangunan dan pencapaian standar pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar.
Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus pembangunan di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial
973 unit 634,1 KKP
Jumlah penyiapan pembangunan pelabuhan
perikanan sesuai dengan rencana induk 35 lokasi
Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP), K3, operasional Pelabuhan Perikanan
I.L-42
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
V.2 Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan, alat penangkapan ikan dan pengawakan kapal perikanan
Terwujudnya kecukupan kapal perikanan yg laik laut, laik tangkap dan laik simpan, alat tangkap ikan (sesuai SNI) dan pengawakan yang standar di setiap WPP
Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap, dan laik simpan
550 unit 240,5 KKP
Pengadaan kapal perikanan >30 GT 125 kapal (125 kapal lainnya dipenuhi melalui
DAK KP) Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu
penangkapan ikan yang memenuhi standar 976 unit Jumlah awak kapal perikanan yang meningkat
kemampuannya dan tersertifikasi 1.980 orang
V.3 Pengelolaan Sumber Daya Ikan
(SDI) Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dengan data dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu.
Jumlah perairan yang teridentifikasi, terlindungi
dan terpulihkan Sumber Daya ikannya 3 perairan, 33 provinsi 53,4 KKP
Jumlah Perairan Umum Daratan (PUD) yang
terjamin ketersediaan ikannya 1 WPP PUD, 33 Prov
Jumlah peraian laut teritorial dan kepulauan yang
terjamin ketersediaan SD ikannya 33 prov 2 WPP Jumlah perairan ZEE yang terjamin ketersediaan
sumber daya ikannya organisasi 1 WPP, 3
V.4 Pengembangan usaha
penangkapan ikan dan
pemberdayaan nelayan skala kecil
Terbangunnya kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable serta realisasi investasi usaha perikanan tangkap.
Jumlah alokasi pembinaan dan pengelolaan usaha
mendukung minapolitan minapolitan 37 lokasi 55,7 KKP
Jumlah Pengembangan Kelembagaan Usaha (KUB yang mandiri dan Bankable) dan kawasan minapolitan potensi perikanan tangkap yang memiliki KUB yang mandiri
1200 KUB; 33 prov
V.5 Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan
Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat
Jumlah ijin pelaku usaha perikanan tangkap memenuhi ketaatan dan keabsahan laporan serta sistem pelayanan usaha penangkapan ikan
9.000 SIUP,
I.L-43
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
waktu Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3.000
Jumlah alokasi kapal dalam SIUP 5.900 SIPI
VI PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
VI.1 Pengembangan sistem prasarana
dan sarana pembudidayaan ikan Kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat (termasuk rehabilitasi gempa Sumbar)
1.167.666 Ha, 90
potensi kawasan 70,81 KKP
VI.2 Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya
Sentra produksi perikanan budidaya dengan
komoditas unggulan dan teknologi inovatif. Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat.
100% 121,52 KKP
VI.3 Pengembangan sistem usaha
pembudidayaan ikan Kawasan potensi perikanan budidaya menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable.
Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan dan jumlah tenaga kerja yang memiliki kompetensi.
788 kelompok
1.182 orang 262 KKP
Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh SNI serta jumlah lembaga sertifikasi yang terakreditasi
1.203 unit usaha, 26 Lab uji; 4 LSSM VI.4 Pengembangan sistem produksi
pembudidayaan ikan Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu terjamin dan data akurat. Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar Jumlah produksi perikanan budidaya air payau 1.322.280 ton 1,8 juta ton 93,50 KKP Jumlah produksi perikanan budidaya laut 3.703.400 ton
Jumlah usaha perikanan budidaya yang
bersertifikat dan memenuhi standar 2.000 unit
VI.5 Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan
pembudidayaan ikan
Kawasan perikanan budidaya yang sehat serta
produk perikanan yang aman dikonsumsi. Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis. 38,50 KKP
Lab kualitas air (unit) 31
Lab HPI (unit) 24
I.L-44
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi.
350 kab (difokuskan pada
50 kab) VI.6 Pengembangan sistem perbenihan
ikan Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.
Jumlah produksi induk unggul 8 juta ekor induk 56,20
KKP
350.420 ton Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dan
benih yang memenuhi standar 63 unit
VII PROGRAM: PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
VII.1 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada
daerah irigasi dan daerah rawa Meningkatnya luas layanan jaringan irigasi Terehabilitasinya jaringan irigasi 161.900,184 hektar 56.780,45 hektar 1.058,68 790,87 Kemen. PU Kemen. PU Beroperasi dan terpeliharanya jaringan irigasi 2.153.147,758
hektar 507,73 Kemen. PU
Meningkatnya luas layanan jaringan rawa 67.859,5 hektar 187,34 Kemen. PU
terehabilitasinya layanan jaringan rawa 171.342 hektar 436,27 Kemen. PU
Operasi dan pemeliharaan jaringan rawa 885.509,230 hektar 255,90 Kemen. PU
jumlah sumur air tanah yang dibangun 117 sumur air
tanah 57,94 Kemen. PU
Terehabilitasinya sumur air tanah 326 sumur air
tanah 202,28 Kemen. PU
Operasi dan pemeliharaan sumur air tanah 494 sumur air
tanah 32,61 Kemen. PU
Meningkatnya luas layanan jaringan tata air
tambak 8.271,6 hektar 49,54 Kemen. PU
I.L-45
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dimulainya pelaksanaan pengembangan daerah
irigasi dan drainase Pengembangan DI & Drainase Bengawan Jero /
rawa Jero
32,50 Kemen. PU
VII.2 Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya
Meningkatnya ketersediaan dan terjaganya
kelestarian air Jumlah waduk dalam pelaksanaan oembangunan, jumlah embung/situ selesai dibangun 8 waduk dalam pelaksanaan pembangunan, 34 embung/situ selesai dibangun
1.094,71 Kemen. PU
jumlah waduk selesai di rehabilitasi, jumlah waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan jumlah embung/situ selesai direhabilitasi
2 waduk selesai di rehabilitasi, 13 waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan 50 embung/situ selesai direhabilitasi 471,30 Kemen. PU
Jumlah waduk/embung/situ yang dioperasi dan
dipelihara 179 waduk/ embung/situ 227,51 Kemen. PU
Jumlah kawasan sumber air yang di konservasi 9 kawasan 22,66 Kemen. PU
Meningkat dan terjaganya ketersediaan air serta terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Waduk yang dibangun 1 Waduk Bendo
(Ponorogo) 400,00 Kemen. PU
1 Wadung
Gondang (sragen) 1,50 Kemen. PU
I.L-46
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Waduk Gonggang 1 Waduk Kresek (Madiun) 124,30 Kemen. PU 1 Waduk KedungBendo (Pacitan) 1,50 Kemen. PU
1 Waduk Kendang
(Blora) 2,30 Kemen. PU
1 Waduk Pidekso
(Wonogiri) 4,50 Kemen. PU
Terlaksananya penanganan sedimen Tertanganinya
Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang
165,05 Kemen. PU
7 Waduk yang direhabilitasi Rehabilitasi 7
Waduk (Prijetan, Cengklik, Tlogo Ngebel, Banjar Anyar, Tlego Sarangan, Kedung Uling, Gonggang) 33,40 Kemen. PU
Rehabilitasi Embung / Waduk Lapangan Terehabilitasi Embung / Waduk Lapangan
17,25 Kemen. PU
pemeliharaan waduk Operasi WS dan
Pemeliharaan Infrastruktur SDA Bengawan Solo
5,54 Kemen. PU
I.L-47
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tirtomoyo & Kali Asin
VIII PROGRAM: PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA
VIII.1 Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Layanan komunikasi dan informatika di wilayah
non komersial Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi 100% 617,70 Kemenkominfo
Prosentase desa yang dilayani akses internet 20%
IX PROGRAM: PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN VARIETAS UNGGUL BERDAYA SAING
IX.1 Penelitian Dan Pengembangan
Peternakan Dan Veteriner Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
Jumlah rekomendasi pembangunan peternakan dan veteriner, diseminasi, promosi, publikasi hasil penelitian dan koordinasi dengan stakeholders
10 73,147 Kementan
Jumlah SDG peternakan, TPT dan veteriner yang
dikonservasi dan dikarakterisasi 112
Jumlah galur (bangsa) baru ternak dan TPT
spesifik lokasi 6
Jumlah inovasi peternakan berupa twinning technology, aplikasi TPT murah dan teknologi veteriner (teknologi diagnosis, vaksin, epidemiologi, dan strategi pengendalian penyakit hewan strategis) yang dihasilkan dan
didesiminasikan kepada pengguna
22
Jumlah penelitian konsorsium sapi perah dan sapi
potong 2 keg
IX.2 Penelitian dan pengembangan
tanaman pangan Peningkatan inovasi teknologi tanaman pa-ngan mendukung keta-hanan dan kemandirian pangan yang mencakup padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian,
Jumlah varietas sangat genjah dan unggul baru
padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian 5 103,43 Kementan
Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca
panen primer 5
Jumlah aksesi sumberdaya genetik (SDG) padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian terkoleksi, teridentifikasi dan terkonservasi untuk
I.L-48
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
perbaikan sifat varietas
Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian dengan SMM ISO 9001-2000 dari 100 varietas tanaman pangan
BS 10 ton FS 20 ton Jumlah penelitian konsorsium padi, kedelai, dan
gandum 2 keg
IX.3 Penelitian dan Pengembangan
hortikultura Meningkatnya inovasi teknologi tan. Hortikul-tura mendukung pe-ngembangan kawasan hortikutura
Jumlah VUB yg diminati knsumen 131 63,95 Kementan
Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi 600 acc 3978
Jumlah benih sumber :
Sayuran 22.000 GO 25 ton
VUB buah trop dan sub trop 15.035 batang (5
var)
Aksesi mutasi buah trop 960
Planlet, benih, stek tan hias 202400; 30 var
Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl SE 500000
Jumlah teknologi prod hortikultura ramah
lingkungan 12
IX.4 Penelitian dan pengembangan
tanaman perkebunan Peningkatan inovasi tek. Tan. Perkebunan untuk mening-katkan produktivitas, diversi-fikasi dan nilai tambah tan. Perkebunan
Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan 10 78,97 Kementan
Penyediaan jumlah bibit kakao (batang) melalui
teknologi SE mendukung Gernas Kakao 5 juta bibit
Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas
tanaman perkebunan 47
I.L-49
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah penelitian konsorsium kelapa sawit, kakao,
dan jarak pagar 3 keg
IX.5 Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya system pertanian
Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya ystem pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian
Jumlah aksesi SDGP dan database yang
dikonservasi atau diremajakan 2250 aksesi; 4 dtbase 24,34 Kementan
Jumlah varietas unggul atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung berproduktivitas tinggi dan berumur genjah melalui somatik embriogenesis, genom sequencing
Keragaman 50 galur kedelai; 1 varietas padi unggul; Galur baru
padi; 5 Galur transgenik (FUT)
Jumlah galur harapan gandum tropis Galur gandum
transgenik mengandung gen
ZmDreb2A Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan
pupuk sintetik 20-35 galur hibrida jagung adaptif kondisi pupuk
rendah Jumlah klon gen pengendali sifat toleran
kekeringan, produktivitas dan umur genjah 3 klon gen target kandidat; 3 gen faktor transkripsi; 3
konstruksi cDNA Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji 2 metode
transformasi dan perbanyakan Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa
sawit, jarak pagar dan sapi 258 sekuens DNA target IX.6 Penelitian dan pengembangan
pascapanen pertanian Meningkatnya inovasi teknologi pascapanen dan pengembangan produk hasil pertanian Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura dan daging 4 16,81 Kementan Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi 6
I.L-50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
pangan impor
Jumlah produk pengembangan/ product
development untuk peningkatan nilai tambah 4 IX.7 Penelitian Dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
Tersedianya peta potensi sumberdaya lahan
pertanian terlantar Sulawesi, NT & 2,5 juta ha di lainnya
56,31 Kementan
Jumlah informasi, pengelolaan sumberdaya iklim & air, model prediksi bencana pertanian serta paket komponen teknologi perubahan iklim global, mitigasi dan adaptasinya terhadap sektor pertanian
3 paket; 2 model prediksi bencana perta-nian; 1 peta kalender tanam Jumlah rekomendasi kebijakan penanganan
perubahan iklim, dan konsorsium pengelolaan perubahan iklim dan lahan kering
2 paket Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu 20 isolat potensial
biofertilizer Jumlah informasi, paket komponen teknologi
pengelolaan SDL (lahan kering, lahan sawah, rawa, pasang surut, air, formula pupuk dan pembenah tanah, dan lingkungan pertanian)
9 paket
X PROGRAM: PENINGKATAN KUALITAS PENGKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI
X.1 Pengembangan Sistem Informasi dan Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan Hayati
Kebijakan teknis pengawasan keamanan hayati yang efektif dalam operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan Nabati; dan sistim informasi yang optimal dalam mendukung operasional Program Barantan
Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional pengawasan keamanan hayati yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi
2 7,00 Kementan
Tingkat kesiapan infrastruktur ystem informasi
I.L-51
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan oleh instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Barantan
50%
X.2 Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Pelayanan karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati yang efektif Vol. dan frek. operasional tindakan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati (sertifikasi karantina)
400 rb 371,60 Kementan
Prosentase peningkatan indeks kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan terhadap kebijakan, standar, teknik dan metoda yang diberlakukan
20%
Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang
disertifikasi karantina pertanian 0%
Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan
pengguna jasa 15%
X.3 Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian
Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalam mendukung efektifitas penilaian dan pengendalian resiko ditempat pemasukkan dan pengeluaran
Jml teknik dan metoda tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang diujicobakan dan dikembangkan
10 18,8 Kementan
Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi)
6.000 Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi 6
XI PROGRAM: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK KELAUTAN DAN PERIKANAN
XI.1 Penelitian dan pengembangan
IPTEK perikanan tangkap Wilayah perairan Indonesia yang teridentifikasi potensi produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDI nya serta jumlah inovasi teknologi dan rekomendasi pengelolaannya.
Jumlah rekomendasi pengelolaan 6 buah 110,36 KKP
XI.2 Penelitian dan pengembangan
IPTEK perikanan budidaya Hak Kekayaan Intelektual (HKI), rekomendasi, inovasi teknologi dan produk biologi yang meningkatkan efisiensi produk si, ragam,
Jumlah rekomendasi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan komoditas unggulan
I.L-52
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kualitas dan keamanan komoditas unggulan. XI.3 Penelitian dan Pengembangan
IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI), rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
HKI : 1;
Paket Teknologi: 1 22,67 KKP
XII PROGRAM: PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
XII.1 LitbangKetahanan Pangan
Kebijakan peningkatan dukungan litbang untukketahanan pangan khususnya pengembangan pupuk ekologis dan benih unggul adaptif terhadap lingkungan sub-optimal, teknologi panen, teknologi pengelolaan lahan marjinaluntuk produksi pangan
Jumlah kebijakan 2 10,0
KRT
Jumlah riset bersama 1
XIII PROGRAM: PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK
XIII.1 Litbang Benih Unggul Berbasis
Biologi Molekuler Benih unggul berbasis biologi molekuler Jumlah varietas Benih unggul 2 1,5 LIPI
Litbang pupuk organik dari mikroba
hayati Indonesia Pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia Aplikasi pupuk organik pada paket biovillage 1 2,5
Litbang keanekaragaman pangan Keanekaragaman pangan Jumlah varietas 2 1,5
XIII.2 Penelitian Bioteknologi Peternakan
Modern Terbangunnya fasilitas litbang bioteknologi peternakan modern Jumlah fasilitas Laboratorium dan peralatannya 1 18,5 LIPI
Jumlah paket pengembangan program biotek
I.L-53
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
XIV PROGRAM: PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ENERGI NUKLIR, ISOTOP DAN RADIASI
XIV.1 Pengembangan Aplikasi Teknologi
Isotop dan Radiasi Benih unggul dan paket aplikasi isotop dan radiasi Jumlah varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida) 1 4.9 BATAN Jumlah varietas kedelai (jenis biji besar, genjah,
produksi tinggi dan jenis biji hitam) 0
Jumlah varietas kacang tanah dan kacang hijau 0
Jumlah varietas gandum tropis dan sorghum 1
XV PROGRAM: PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
XV.1 Pengembangan Pupuk Berimbang SRF, BCOF, Nano Mineral Fertilizer dan Pupuk Hayati
Termanfaatkannya teknologi pupuk berimbang
untuk mendukung ketahanan pangan Jumlah prototipe produk SRF NPK granul, model plasma gasifier, pilot project SRF NPK, pilot plant BCOF, pilot plant pupuk hayati
16,0 BPPT
Slow Release Fertiliser (SRF) 10.000 TPY
BCOF 300 TPY
Pupuk Hayati 1.000 TPY
XVI PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU TANAMAN PANGAN
XVI.1 Pengelolaan produksi tanaman
serealia Meningkatnya perlua-san penerapan budi-daya tanaman serealia yang tepat dan berkel-anjutan untuk pening-katan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Penerapan budidaya serealia yang tepat dan
berkelanjutan (ribu ha) : 2975.25 396,75 Kementan
SLPTT padi non hibrida (ribu ha) 2200
SLPTT padi hibrida (ribu ha) 250
SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) 350
SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) 175
Peningkatan area produ ksi gandum (ribu ha) 0.15 Peningkatan area produ ksi sorghum (ribu ha) 0.15
I.L-54
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Peta sentra produksi serealia (paket) 1
Data luas tanam komoditas serealia 1
XVI 2 Pengelolaan produksi tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Penerapan budidaya (ribu ha) : 426.56 174,10 Kementan
SLPTT kedelai (ribu ha) 300
SLPTT kacang tanah (ribu ha) 100
SLPTT kacang hijau (ribu ha) 10
PTT kacang hijau (ribu ha) -
PTT ubi kayu (ribu ha) 6.54
PTT ubi jalar (ribu ha) 9.96
PTT pangan lokal (ribu ha) 0.06
Peta sentra produksi Kabi (paket) 1
Data luas tanam komoditas Kabi (paket) 1
XVI. 3 Pengelolaan sistem penyediaan
benih tanaman pangan Pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budi-daya tanaman pangan yang tepat
Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
60,5 Kementan
Tersusunnya roadmap kebutuhan & ketersediaan
benih (paket) 1
Tersusunnya kebijakan sistem subsidi benih
(paket) 1
Tersusunnya rancangan revitalisasi perbenihan
(paket) 1
BPSBTPH (Balai) 32
BBI (Balai) 30
XVI.4 Penyaluran subsidi benih tanaman
pangan Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) 211,99 - Kementan
XVI.5 Penyaluran pupuk bersubsidi Tersalurnya pupuk bersubsidi Tersusunnya kebijakan subsidi pupuk (paket) 1 - Kementan
I.L-55
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
XVII PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU PRODUK TANAMAN HOLTIKULTURA BERKELANJUTAN
XVII.1 Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkembangnya sistem agribisinis yang mampu menyediakan produk buah yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
Produksi Tanaman Buah (ton), dan laju
pertumbuhan produksi (%) 5,30% 107,81 Kementan
Berkelanjutan Buah Tahunan dan Perdu (ton) 10.010.038
(4,82 %) Buah Semusim dan Merambat (ton) 862.467 (5,90
%)
Buah Terna (ton) 8.715.773 (2,67
%) Total Buah (ton) dan Rata-rata Pertumbuhan (%) 19.588.277
(3,90%) Proporsi produk buah bermutu di pasar melalui: 25% Laju Peningkatan Produktivitas kebun buah
(mengajukan registrasi) 5%
Jumlah pelaku usaha panutan (Champion),
Gapoktan/Asosiasi Hortikultura 15%
Laju peningkatan ketersediaan produk buah
berkualitas di pasar 5%
XVII.2 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produ Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan
Produksi dan laju pertumbuhan Tanaman Sayuran
dan biofarmaka : 3,80% 102,25 Kementan
Sayuran Umbi (ton) 2.530.697
(2,75 %)
Sayuran Daun (ton) 3.275.218
(2,78 %)
Sayuran Buah (ton) 5.093.775
(3,70 %)
Jamur (ton) 55.101
I.L-56
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total Sayuran (ton) dan Rata-rata Pertumbuhan
(%) 10.954.791 (3,23%)
Tanaman Biofarmaka Rimpang (kg) 433.872.743
(3,82 %)
Tanaman Biofarmaka Non Rimpang (kg) 72.532.716
(3,58 %) Total Biofarmaka (kg) dan Rata-rata Pertumbuhan
(%) 506.405.459 (4,72 %)
Laju Pertumbuhan luas panen tanaman sayuran dan biofarmaka (kenaikan terhadap tahun sebelumnya)
2,5% Laju Peningkatan mutu produk tanaman sayuran
dan biofarmaka
Laju Peningkatan Produktivitas lahan usaha
tanaman sayuran dan biofarmaka 10%
Jumlah pelaku usaha panutan (Champion),
Gapoktan/Asosiasi Hortikultura 15%
XVII.3 Pengembangan sistem perbenihan,
pupuk dan sarana produksi lainnya Peningkatan usaha/pro-dusen benih, pupuk dan sarana produksi lainnya guna mendukung keber lanjutan ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing.
Ketersediaan benih bermutu melalui penambahan
jumlah usaha/produsen benih b) benih sayur 2%, a) benih buah 3%, c) benih tanaman hias 1%, d) benih biofarmaka 2%
66,00 Kementan
Prosentase ketersediaan pupuk dan sarana produksi lainnya
Pupuk (10%); Sarana produksi
I.L-57
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
XVIII PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU TANAMAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN
XVIII.1 Peningkatan produksi, produktivitas
dan mutu tanaman semusim Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu,kapas, tembakau dan nilam)
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau, dan aneka tanaman semusim lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi)
- 47,85 Kementan
Swasembada Gula Nasional
Tebu 572
Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi
Dalam Negeri
Kapas 18
Pengembangan Komoditas Ekspor
Tembakau 205
Nilam 15
XVIII.2 Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh)
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh dan aneka tanaman rempah dan penyegar lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi):
548,38 Kementan
Pengembangan Komoditas Ekspor
Kopi 1308
The 130
Kakao 1746
Lada 193
Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi
Dalam Negeri
I.L-58
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao
Nasional (ribu ha)
Rehabilitasi 27,75
Intensifikasi 17,75
Peremajaan 15,15
Pengendalian OPT 60,45
Pemberdayaam petani (kelompok Tani) 3020
XVIII.3 Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan
Terfasilitasinya penye-diaan benih unggul
ber-mutu Ø Jumlah penggunaan benih unggul bermutu 48 32,19 Kementan
XIX PROGRAM: PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI DAN PENINGKATAN PENYEDIAAN PANGAN HEWAN YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL
XIX.1 Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan
mengoptimalkan sumber daya lokal
Peningkatan kualitas & kuantitas benih dan
bi-bit ternak Revitalisasi perbenihan dan perbibitan sapi, kambing/domba dan unggas, termasuk UPTD dalam rangka peningkatan kualitas semen
3,050 170,30 Kementan
Peningkatan Produksi, produktivitas dan mutu peternakan melalui peningkatan embrio (embrio ekor)
490 Peningkatan bibit sapi Fasilitasi Penyediaan bibit sapi 200 ribu ekor
pertahun (kredit KUPS) 200.000
Penambahan Provinsi peserta KUPS Penambahan jumlah peserta dan pembinaan
pelaksanaan KUPS (propinsi) 20
XIX.2 Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya local
Meningkatnya populasi dan produksi ternak
ruminansia Peningkatan produksi dan produktivitas ternak (sapi ekor) 23,760 615,13 Kementan
Swasembada daging sapi (share produk dalam
negeri %) 76
Pemanfaatan 700 rb ha lahan kehutanan untuk
pengembangan peternakan 100
I.L-59
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penyediaan sumber pembiayaan pertanian (SMD,
LM3) (kelompok) 720
Pembangunan pos IB 401
Meningkatnya populasi dan produksi hasil olahan ternak ruminansia terkait dengan Dampak Perubahan Iklim
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim)
0
Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim)
150
Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp) (Dampak Perubahan Iklim)
83
XIX.3 Peningkatan produksi ternak non ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal
Meningkatnya populasi dan produksi, serta meningkatnya penda-yagunaan sumber daya lokal ternak non ruminansia
Restrukturisasi perunggasan/pengembangan
kelompok unggas lokal (kelompok) 290 92,60 Kementan
Pengembangan kelompok non unggas 45
Pengembangan pakan ternak dan alsin 35
XIX.4 Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan
Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas
veteriner Penerapan kebijakan kesmavet melalui jumlah kumulatif sertifikasi nomor veteriner yang ASUH (unit usaha)
100 771,16 Kementan
Kesadaran masyarakat akan resiko residu dan cemaran pada produk hewan serta zoonosis terbangun.
Jaminan produk pangan asal hewan yang ASUH melalui fasilitasi RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS dan lab yang dibina
210
I.L-60
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
XX PROGRAM: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN PERTANIAN
XX.1 Pelayanan perizinan dan investasi Peningkatan penerima- an penyiapan bahan analisa, fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
Jumlah ijin usaha perta-nian, ijon pemasukan/ pengeluaran benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
2,850 8,00 Kementan
Bahan informasi dan bahan kebijakan
pengembangan investasi pertanian (publikasi, pameran, bahan analisis untuk kebijakan pertanian)
1 paket
XXI PROGRAM: PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAYA SAING, INDUSTRI HILIR, PEMASARAN DAN EKSPOR HASIL PERTANIAN
XXI.1 Pengembangan mutu dan
standardisasi pertanian Meningkatnya mutu dan keamanan pangan hasil pertanian Jumlah usaha pasca panen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan mutu. 330 unit 50,0 Kementan + 54 unit organik
Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian 42 sertifikat XXI.2 Pengembangan pengolahan hasil
pertanian Berkembangnya pengolahan hasil pertanian yang berkelanjutan Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing 216 125,00 Kementan
%Peningkatan agroindustri susu segar 10%/tahun
% Peningkatan produksi tepung cassava
fermentasi 5%/thn
% Peningkatan produksi gula rakyat non tebu 10%/ tahun XXI.3 Pengembangan pemasaran
internasional Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian Jumlah ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian 15% & 30% 15,00 Kementan XXI.4 Pengembangan penangangan
pasca panen pertanian Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian Jumlah kelompok tani (poktan/gapoktan) yg menerapkan penangnan pasca panen sesuai GHP dan standar mutu
162 75,00 Kementan
% Peningkatan produksi kakao fermentasi, karet
I.L-61
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
% Peningkatan produksi pakan ternak berbahan
baku lokal 10%/thn
XXII PROGRAM: PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PERTANIAN
XXII.1 Pemantapan sistem penyuluhan
pertanian Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan pertanian Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K (Bakorluh dan Bapeluh)
345 793,32 Kementan
Jumlah kelembagaan petani (gapoktan) yang
dibina dan dikembangkan (unit) 38.304
Jumlah BPP model 350
Jumlah ketenagaan penyuluh pertanian (orang) yang ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (BOP dan Honor THL TB TP)
36.000 Jumlah Kegiatan yang mendukung
penyelenggaraan penyuluhan pertanian 9
XXIII PROGRAM: PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PERIKANAN
XXIII.1 Fasilitasi pengembangan industri
pengolahan hasil perikanan Meningkatnya produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin Jumlah sarana prasarana pengolahan sesuai target produksi pengolahan 66 lokasi (58 lokasi lama dan 8 lokasi baru)
86,81 KKP
Jumlah sentra pengolahan hasil perikanan untuk
usaha skala mikro, kecil, dan menengah 23 lokasi (19 lokasi lanjutan dan 4 lokasi baru) Jumlah unit pengolahan ikan yang memenuhi
standar mutu hasil perikanan 427 UPI
XXIII.2 Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan
Meningkatnya jumlah nilai investasi (PMA dan PMDN) bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dan jumlah unit pengolhan ikan yang memenuhi standar ketenagakerjaan
Jumlah unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan yang kompeten dan kapabel
430 UPI 38,78 KKP
Jumlah UMKM dan Unit usaha skala besar (USB) yang melakukan kemitraan usaha di Minapolitan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
900 UMKM dan 33 USB
I.L-62
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
XXIII.3 Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil perikanan
Meningkatnya pangsa pasar dan ekspor
perikanan Jumlah penambahan negara tujuan ekspor dan jumlah UKM binaan yang berpotensi ekspor 3 negara; 50 UKM 18,62 KKP XXIII.4 Fasilitasi pengembangan jaminan
mutu dan keamanan hasil perikanan
Meningkatnya unit penanganan, pengolahan dan distribusi hasil perikanan yang
memperoleh sertifikasi sesuai standar nasional dan internasional
Jumlah laboratorium sertifikasi dgn sarana
prasarana sesuai standar mutu laboratorium 22 lab 43,48 KKP
Jumlah kegiatan penanganan, pengolahan, distribusi dan pengujian mutu hasil perikanan yang memperoleh SNI dan persyaratan internasional
199 SNI (179 lama dan 20 baru) Jumlah lab. uji mutu hasil perikanan yang
memperoleh akreditasi Komite Akreditasi Nasional 34 lab (32 lama dan 2 baru) Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan hasil
perikanan yang bersertifikat 449 UPI dengan 661 sertifkat XXIII.5 Fasilitasi penguatan dan
pengembangan pemasaran dalam negeri hasil perikanan
Meningkatnya jumlah desa yang memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan dan tingkat konsumsi ikan
Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang dibina dan dikembangkan agar dapat berfungsi sesuai standar
36 TPI, 7000 pasar di 73 lokasi (10 lama dan 63 baru)
95,79 KKP
Jumlah lokasi pelaksanaan promosi dan kerjasama
pemasaran dalam negeri melalui Gemarikan 33 provinsi
XXIV PROGRAM: PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
XXIV.1 Penyuluhan kelautan dan perikanan Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan
Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh 400 kelompok di
50 kawasan 72,19 KKP
XXIV.2 Pelatihan kelautan dan perikanan Terselenggaranya pelatihan yang sesuai standar serta persentase lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
8000 masyarakat
1.300 aparatur 49,6 KKP
XXV PROGRAM: REVITALISASI DAN PENUMBUHAN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR
XXV.1 Revitalisasi dan Penumbuhan
I.L-63
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Peta potensi bahan baku pupuk organik di 100
kabupaten/kota Persen kemajuan 25%
XXVI PROGRAM: REVITALISASI DAN PENUMBUHAN INDUSTRI AGRO
XXVI.1 Revitalisasi Industri Gula Fasilitasi pembangunan 3 pabrik gula baru Persen kemajuan 40% 2,0 Kemenperin
Jumlah pabrik gula terestrukturisasi Pabrik 10
XXVII PROGRAM: PENGELOLAAN ANGGARAN NEGARA
XXVII.1 Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain (BSBL)
Tersusunnya laporan keuangan BSBL yang
transparan dan akuntabel Laporan Keuangan belanja subsidi lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu 100% 2,73 Kemenkeu XXVII.2 Pengelolaan Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat (ABPP) Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan dan akuntabel Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien 100% 6,1 Kemenkeu
XXVIII PROGRAM: PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
XXVIII.1 Pengembangan ketersediaan dan
penanganan rawan pangan. Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan. Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Lumbung Pangan. 2.550 Desa 700 Lb 203,0 Kementan Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti
penyuluh (Pendampingan Desa Mandiri Pangan) 2.550 Desa
Penanganan daerah/Lokasi Rawan Pangan. 400 Kab
Tersedianya Data dan informasi tentang
ketersediaan, cadangan dan daerah rawan pangan 33 Prop Terlaksananya Pemantauan dan analisis
ketersediaan dan kebutuhan pangan, serta pemantauan dan peman tapan kerawanan pangan.
33 Prop Menyusun skenario penyediaan pangan berbasis
wilayah 33 prop
XXVIII.2 Pengembangan Sistem Distribusi
dan Stabilitas Harga Pangan. Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga pangan. Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan melalui penyediaan Pembiayaan dalam kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi
I.L-64
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pangan Masyarakat (LDPM)
Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti
penyuluh (Pendampingan Penguatan LDPM) 1.000 gap tersedianya data dan informasi tentang distribusi,
harga dan akses pangan. 33 Prop
terlaksananya peman-tauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses pangan (Peningkatan efisiensi distribusi dan akses pangan).
33 Prop XXVIII.3 Pengembangan
penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
Meningkatnya pemanta-pan
penganekaraga-man konsumsi pangan dan keapenganekaraga-manan pangan Pengembangan Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan), dan promosi dalam rangka percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.
4.000 Desa 1 Pusat/ 33 Prop/
400 Kab
189,44 Kementan
Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti
penyuluh (Pendampingan P2KP) 4.000 desa
Penanganan keamanan pangan segar di tingkat
produsen dan konsumen 1 Pusat/ 33 Prop/ 100 Kab
Terlaksananya pemantauan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan (percepatan diversifikasi pangan)
33 Prop
Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan.
33 Prop
XXIX PROGRAM: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KKP
XXIX.1 Pengembangan dan Pembinaan
Perkarantinaan Ikan Meningkatnya media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar
Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SNI
I.L-65
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
OIE dan SN
XXX PROGRAM: BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
XXX.1 Pembinaan Gizi Masyarakat Meningkatnya kualitas penanganan masalah
gizi masyarakat Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100 536,0 Kemenkes
Persentase balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang dibagi seluruh balita atau D/S)