Lampiran Surat No : 315/EQ.S/V/2016, tanggal 19 Mei 2016
PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT MUARA SUNGAI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Bersama ini kami sampaikan Hasil Kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), sebagai
berikut :
I. Identitas LV-LK
:
Nama LV-LK
:
PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat
:
Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp.
:
(0251) 7550722
Fax.
:
(0251) 7550724
:
eq@equalityindonesia.com
Website
:
www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu Pada :
II. Identitas Auditee
:
Nama Pemegang Izin :
PT MUARA SUNGAI LANDAK
Nomor IUIPHHK
:
15/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016 tanggal 7 April
2016
Jenis Industri
:
Penggergajian Kayu
Produk
:
Kayu Gergajian
Kapasitas
:
12.000 M³/Tahun
Alamat
:
Kantor Pusat : Jl. Perdana, Komp.Rukan Perdana
Square Blok E-9 Pontianak, Provinsi Kalimantan
Barat
Lokasi Pabrik : Jl. Raya Pontianak KM. 17-18 Desa
Wajok Hilir, Kec. Siantan, Kab. Mempawah, Provinsi
Kalimantan Barat
III. Waktu Pelaksanaan
:
18 s.d. 21 April 2016
IV. Hasil Penilaian
:
NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT MUARA SUNGAI
LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERHAK
MENDAPATKAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 19 Mei 2016
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, S. Hut.
Halaman 1 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 219/EQI-KEP.Cert/V/2016
TENTANG
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK)
PADA PEMEGANG IUIPHHK PT MUARA SUNGAI LANDAK
DI KABUPATEN MEMPAWAH D/H PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SK IUIPHHK NOMOR : 15/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016
TANGGAL 7 APRIL 2016
KAPASITAS PRODUKSI KAYU GERGAJIAN 12.000 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang
:a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT MUARA SUNGAI LANDAK Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 047/EQI-F090 tanggal 09 Mei 2016;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor 047/EQI-F037 tanggal 09 Mei 2016 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 197/EQI-F039 tanggal 12 Mei 2016 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 216 tanggal 12 Mei 2016 menunjukkan PT MUARA SUNGAI LANDAK telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT MUARA SUNGAI LANDAK telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
Halaman 2 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak; 11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari Hutan Alam;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 89/M-DAG/PER/10/2015 tanggal 19 Oktober 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 25/M-DAG/PER/4/2016 tanggal 15 April 2016;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal; 21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
Halaman 3 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27.
Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi LegalitasKayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan
:Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 199/EQI-F065/III/2016 tanggal 02 Maret 2016.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUIPHHK PT MUARA SUNGAI LANDAK DI KABUPATEN MEMPAWAH D/H PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT SK IUIPHHK NOMOR : 15/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016 TANGGAL 7 APRIL 2016 KAPASITAS PRODUKSI KAYU GERGAJIAN 12.000 M³/TAHUN .
PERTAMA : PT MUARA SUNGAI LANDAK dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) Nomor : 176/EQC-VLK/V/2016.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 12 Mei 2016 sampai dengan tanggal 11
Mei 2019 selama PT MUARA SUNGAI LANDAK (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.
KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di media cetak, brosur ataupun media elektronik sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
Halaman 4 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan: a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3 (tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 12 Mei 2016 PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono Direktur Utama Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT MUARA SUNGAI LANDAK, di Pontianak;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor- 16710
d. Nomor Telepon Nomor Faks E-mail : : : 0251-7550722, 7157103 0251-7550724 equalitycert@gmail.com
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 ,
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016
g. Tim Audit : 1. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor)
2. Bagus Edhianto (Auditor) h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/Anggota PK)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan : PT. Muara Sungai Landak
b. Nomor & Tanggal
SK :
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 15/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016 tanggal 7 April 2016
c. Kapasitas
: Kayu Gergajian : 12.000 M3/Tahun
Veneer : 12.000 M3/Tahun
d. Alamat kantor : Jl. Raya Pontianak KM 17-18 Desa Wajok Hilir Kecamatan Siantan
Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat. e. Nomor telepon Nomor Fax E-mail : : : f. Susunan Pengurus - Komisaris Utama - Komisaris - Direktur Utama - Direktur - Direktur : Justinus Indrayanto Hendy Natal Riky, SE Abas Yacob Guno Widagdo
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan) Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan
Tanggal 18 April 2016, di ruang rapat PT. Muara Sungai Landak
Pertemuan dilaksanakan di Ruang Meeting Kantor PT. Muara Sungai Landak , Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan
ruang lingkup verifikasi,
menyampaikan jadwal/ rencana
kerja verifikasi, menyampaikan
metodologi dan prosedur verifikasi,
menyampaikan ketidaksesuaian
pada verifikasi, serta
menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP. Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan Tanggal 18 – 21 April 2016, di ruang rapat PT. Muara Sungai Landak Mempawah Observasi di Gudang bahan baku, Pabrik Pengolahan dan Gudang barang jadi.
Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim Audit
melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan Tanggal 21 April 2016,
di ruang rapat PT. Muara Sungai Landak - Mempawah
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Muara Sungai Landak
atas kerjasamanya selama
verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri
dengan pembuatan BAP Pengambilan Keputusan
Tanggal, 12 Mei 2016, di Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan
meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir
MEMENUHI
Auditee telah memiliki :
Akta pendirian PT Muara Sungai Landak diterbitkan oleh Notaris Mochamad Damiri di Pontianak dengan Nomor Akta : 117 tanggal 29 September 1982. Akta pendirian telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mempawah pada hari Senin tanggal 24 Desember 1990 dengan Nomor : 97/not/1990 yang ditandatangani oleh Panitera Kepala Pengadilan Negeri Mempawah.
Dan Akta perubahan terakhir berupa perubahan Direksi dan Komisaris yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Muara Sungai Landak dengan Nomor Akta : 10 tanggal 27 Februari 2015 oleh Notaris Sininayati Iskandar, S.H. Akte perubahan telah dicatat di dalam Sistem Adminstrasi Badan Hukum dengan Nomor : AHU-AH.01.03-0012882 tertanggal 28 Februari 2015.
Verifier.b. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Pontianak Nomor : 503.1/37/2213/R-II/BP2T/2015 tanggal 28 Mei 2015 dengan masa berlaku sampai 22 November 2018 dan telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
-
Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah memiliki Izin Gangguan yang diterbitkan oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Mempawah Nomor : 503/052/01.a/I/PT/ KPMPT/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014. Izin Gangguan telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya dan berlaku selama 3 (tiga) tahun atau harus didaftar ulang pada tanggal 24 Desember 2017.
Verifier.d.
MEMENUHI Auditee memiliki dokumen TDP yang diterbitkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pemerintah Kota Pontianak dengan Nomor : 14.03.1.46.01549 tanggal 4 Februari 2016 dan berlaku sampai dengan tanggal 4 Februari 2021 dan telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya. Verifier.e.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee yaitu meliputi NPWP dengan Nomor : 01.211.341.1-701.000; Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dengan Nomor : PEM-08934/WPJ.13/KP.0103/2013 tanggal 22 Juli
2013; SPPKP Nomor :
PEM-013357/WPJ.13/KP.0103/2013 . Dimana inforasi yang tercantum telah sesuai dengan dokumen legalitas lainnya.
Verifier.f.
AMDAL / Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) – Upaya Pemantauan
Lingkungan Pengelolaan
Lingkungan
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen lingkungan hidup, Auditee telah menyusun dokumen UKL – UPL dan memperoleh rekomendasi UKL- UPL baik untuk kegiatan awal maupun perubahan terkait perluasan kapasitas produksi. Auditee juga telah memperoleh Izin Lingkungan Kegiatan Industri Primer Hasil Hutan Nomor : 291 Tahun 2015 berdasarkan Keputusan Bupati Mempawah Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 31 Desember 2015 dan telah menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Semester I dan II Tahun 2015
kepada Badan Lingkungan Hidup dan
Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kabupaten Mempawah dan instansi terkait.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen izin usaha yang dimiliki oleh Auditee, yaitu Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu kapasitas 6.000 M3/Tahun dengan Nomor : 02/BPMPTSP-C/2015 tanggal 9 Februari 2015 berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Barat. Selanjutnya Auditee memperoleh Izin Perluasan IUIPHHK dengan kapasitas total 24.000 M3/Tahun berdasarkan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 15/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016 tanggal 7 April 2016. Izin usaha ini berlaku untuk jangka waktu selama perusahaan beroperasi.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan
Bahan Baku Industri
(RPBBI) untuk Industri
Primer Hasil Hutan (IPHH).
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen RPBBI tahun 2016, Dokumen RPBBI Auditee disusun secara manual dan telah disampaikan kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat dengan tembusan kepada Dinas P3 dan Kehutanan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12
Kabupaten Mempawah serta Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah X Pontianak tanggal 19 Januari 2016. Rencana Pemenuhan Bahan Baku (Kayu Bulat) dalam RPBBI Tahun 2016 sebesar 14.000 M3 disuplai dari hasil izin pemanfaatan kayu hasil persiapan lahan untuk penanaman IUPHHK-HT PT Muara Sungai Landak yang telah memperoleh Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu dari LVLK PT Equality Indonesia dengan Nomor : 101/EQC-VLK/2014 tanggal 12 Desember 2014. Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu
adalah eksportir yang
memiliki izin sah, berupa eksportir produsen
Verifier
Berstatus Eksportir
Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
- Auditee bukan sebagai eksportir produk kayu
olahan dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. K.1.2
Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier
Dokumen pengakuan
/pengenal sebagai importir -
Auditee bukan merupakan importir kayu dan produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 1.2.1
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier1.2.1
Panduan/pedoman/prosed ur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence)
-
Auditee bukan merupakan importir kayu dan produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria.1.3
Unit Usaha dalam bentuk kelompok Indikator 1.3.1
Kelompok Memiliki akte notaris Pembentukan kelompok atau Dokumen pembentukan kelompok Verifier 1.3.1
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
-
Auditee bukan unit usaha dalam bentuk kelompok, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya. Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku MEMENUHI
Bahan Baku yang diterima oleh IUIPHHK PT. Muara Sungai Landak seluruhnya berasal dari Izin Usaha
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12
dan / atau dokumen jual beli
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) PT. Muara Sungai Landak, yang masih satu manajemen. Sebagai bukti penyerahan bahan baku kayu bulat, pihak manajemen PT. Muara
Sungai Landak telah mengeluarkan Surat
Pernyataan Jaminan Pasokan Bahan Baku yang ditandatangani oleh Direktur Industri dan Direktur HTI pada tanggal 18 Maret 2015. Dan Diketahui
oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan,
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Mempawah. Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang
berwenang untuk
penerimaan kayu bulat
dari hutan negara,
dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI
Seluruh penerimaan kayu bulat selama periode April sampai Desember 2015, telah dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan yang dibuat oleh petugas kehutanan yang berwenang (P3KB). Sedangkan untuk periode Januari sampai Maret 2016 tidak dilakukan Pemeriksaan, sesuai dengan Peraturan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No:
P.18/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Dari Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi tanggal 10 Desember 2015.
Verifier c.
Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara,
dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan yang sah
-
Bahan baku yang digunakan oleh auditee berasal dari hutan negara, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI
Seluruh penerimaan kayu bulat periode bulan April 2015 sampai Maret 2016, telah dilengkapi dengan dokumen angkutan kayu berupa Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) dan Surat Keterangan Sah Hasil Hutan –Kayu Bulat. Pemeriksaan kartu tenaga teknis dan SK penerbit SKSKB telah sesuai dengan penempatan dan masih berlaku. Jumlah penerimaan bahan baku kayu bulat baik batang maupun volume telah sesuai dengan LMKBK dan LMKBS pada periode yang sama. Bahan baku yang diterima auditee bukan berasal dari hasil lelang sehingga tidak terdapat dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL).
Verifier. e.
Nota dan Dokumen
Keterangan (Berita Acara
-
Auditee dalam produksinya tidak mempergunakan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12
dari petugas kehutanan kabupaten /kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu
bekas/hasil bongkaran,
serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
-
Auditee dalam produksinya tidak mempergunakan
bahan kayu limbah atau sejenisnya, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen Sertifikat
Legalitas Kayu/ Sertifikat
Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari yang
dimiliki pemasok dan/atau
dokumen Deklarasi
Kesesuaian Pemasok.
MEMENUHI
Seluruh bahan baku yang diterima oleh auditee berasal dari Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) PT. Muara Sungai Landak, yang telah memiliki Sertifikat Legalitas Kayu dengan Nomor : 101/EQC-VLK/XII/2014 yang diterbitkan oleh PT. EQUALITY Indonesia pada tanggal 12 Desember 2014 dan berlaku sampai 11 Desember 2017.
Verifier.h.
Dokumen pendukung
RPBBI
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Rencana
Pemenuhan Bahan Baku Industri auditee telah didukung dengan berita acara pemeriksaan stock kayu bulat dan dokumen Surat Pernyataan Jaminan Pasokan Bahan Baku yang ditandatangani oleh Direktur Industri dan Direktur HTI pada tanggal 18 Maret 2015.
Indikator 2.1.2
Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.
Pemberitahuan Impor
Barang (PIB). -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.b.
Bill of Lading (B/L) -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .c.
Packing List (P/L) -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .d
Invoice -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .e
Dokumen Deklarasi Impor
untuk kayu impor -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.f
Rekomendasi impor -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12
diterapkan. Verifier.g
Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk
-
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier 2.1.2.h Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi
perdagangannya.
-
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier 2.1.2.i
Bukti penggunaan kayu
impor -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu
impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penelusuran kayu Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI
Auditee telah melakukan pencatatan penggunaan kayu bulat dan hasil produksi kayu olahan. Pada laporan hasil produksi dengan Form Daftar Pengukuran Kayu Olahan mencantumkan identitas asal dokumen dari kayu olahan yang dihasilkan. Dengan demikian pencatatan hasil produksi tersebut dapat di peroleh informasi ketelusuran asal usul bahan baku.
Verifier b.
Laporan produksi hasil
olahan MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, hasil produksi selama periode audit, telah sesuai dengan laporan mutasi. Dan rendemen produksi sebesar 43 % menunjukan hubungan yang logis antara input-output yang terjadi dalam proses penerimaan dan produksi di Auditee.
Verifier.c.
Produksi industry tidak
melebihi kapasitas
produksi yang diizinkan
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Realisasi jenis produk selama periode April 2015 sampai Maret 2016, telah sesuai dengan jenis produk yang diizinkan dan jumlah hasil produksi masih dibawah kapasitas yang diizinkan.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal
dari kayu lelang dipisahkan -
Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK
dan LMHHOK MEMENUHI
Laporan mutasi baik bahan baku maupun hasil
olahan, telah sesuai dengan dokumen
pendukungnya, dan terdapat kesetimbangan neraca penerimaan, pengurangan serta stok awal dan akhir.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerja sama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industry rumah tangga).
Verifier a
Dokumen kontrak jasa pengolahan produk dengan pihak lain
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier .b
Dokumen Sertifikat
Legalitas Kayu dan/atau
dokumen Deklarasi
Kesesuaian Pemasok yang dimiliki penerima jasa.
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima
kayu yang dijasakan -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier.d
Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier.e
Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen angkutan untuk pemindahtanganan hasil produksi berupa kayu gergajian, pengangkutan kayu gergajian dengan tujuan domestik selama periode April 2015 sampai dengan Maret 2016 telah dilengkapi dengan dokumen Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) maupun Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK - Kayu Olahan).
Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu
yang diekspor -
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), dengan demikian verifier tersebut tidak
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12
diterapkan. Verifier. b.
PEB
-
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia dokumen PEB, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier. c.
Packing list (P/L)
-
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia dokumen P/L, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier.d.
Invoice
-
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia dokumen Invoice, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier e.
B/L
-
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia dokumen B/L, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
-
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia dokumen V-Legal, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis
(laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi
teknis -
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor), dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea
keluar. -
Auditee bukan sebagai ekspotir, dimana produk hasil olahan kayu yang dihasilkan hanya diperdagangkan dengan tujuan domestik (dalam negeri), sehingga tidak tersedia bukti pembayaran bea keluar, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang di batasi perdagangannya
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenis kayu yang digunakan Auditee adalah Kelompok Jenis Meranti (Asam, Meranti, Medang, Nyatoh) dan Kelompok Jenis Rimba Campuran (Balik Angin, Jampang, Simpur, Ubah,dll.). Berdasarkan Permenhut Nomor : 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12
Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018 dan daftar CITES Appendix I, II, atau III, jenis kayu tersebut tidak termasuk jenis yang dibatasi perdagangannya.
Kriteria 3.3
Pemenuhan penggunaan Tanda V – Legal Indikator 3.3.1.
Implementasi Tanda V – Legal Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang
dibubuhkan sesuai
ketentuan -
Auditee merupakan pemegang IUIPHHK dalam tahap verifikasi dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban menerapkan penggunaan tanda V-Legal pada produk hasil olahan kayunya, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.
Pedoman/prosedur K3
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah memiliki prosedur keselamatan dan Kesehatan kerja dalam operasional dilapangan. Dan telah memiliki Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3), sesuai Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah Nomor : 54 tahun 2015 tentang
Pengesahan Susunan Keanggotaan Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT. Muara Sungai Landak tanggal 4 November 2015.
Verifier.b. Implementasi K3
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah menyediakan sarana dan peralatan K3, yang meliputi Alat Pelindung diri yang lengkap, peralatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), sarana P3K, Jalur Evakuasi telah di beri petunjuk menuju ketempat berkumpul serta Rambu-rambu K3
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah
membuat laporan kecelakaan kerja dan
menyampaikan laporan kepada dinas terkait setiap tiga bulan. Upaya penekanan tingkat kecelakaan
dilakukan dengan memasang rambu-rambu
peringatan keselamatan kerja. Serta penelusuran penyebab terjadinya kecelakaan yang dibuat dalam Laporan Investigasi Kecelakaan.
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12
Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijaksanaan Perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee belum memiliki Serikat pekerja, namun pihak manajemen perusahaan telah membuat pernyataan tertulis pada tanggal 5 Januari 2015 yang memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan PT. Muara Sungai Landak untuk berserikat atau membentuk serikat pekerja.
Indikator 4.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan >10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen
KKB atau PP
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee telah memiliki Peraturan perusahaan, yang dibuat oleh Direktur pada tanggal 15 Oktober 2014. Dan telah mendapat pengesahan sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah Nomor Kep. 82 Tahun 2014, tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT. Muara Sungai Landak pada tanggal 03 November 2014.
Indikator. 4.2.3
Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur Verifier :
Tidak ada pekerja yang
masih di bawah umur MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah karyawan auditee pada bulan April 2016 sebanyak 43 orang dimana tidak terdapat karyawan yang dibawah umur, dengan karyawan termuda kelahiran tahun 1988, atau berumur 28 tahun.