• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF POTENSI INDUSTRI WARALABA (FRANCHISE) INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT DISUSUN OLEH: ATASE PERDAGANGAN KBRI WASHINGTON, DC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF POTENSI INDUSTRI WARALABA (FRANCHISE) INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT DISUSUN OLEH: ATASE PERDAGANGAN KBRI WASHINGTON, DC"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET

BRIEF

POTENSI

INDUSTRI

WARALABA

(FRANCHISE)

INDONESIA

DI

AMERIKA

SERIKAT

D

ISUSUN

O

LEH

:

ATASE

PERDAGANGAN

KBRI

W

ASHINGTON

,

DC

(2)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PETA NEGARA AMERIKA SERIKAT I PENDAHULUAN

1.1 Pemilihan Negara 1.2 Pemilihan Produk

1.3 Profil Negara Amerika serikat

II USAHAWARALABADIAMERIKASERIKAT 2.1 Jenis-jenis Usaha Waralaba

2.2 Dasar dan Peraturan Usaha Waralaba 2.2.1 Undang-undang Federal

2.2.2 Hukum Waralaba di Beberapa Negara Bagian (State) 2.3 Untung dan Rugi Usaha Waralaba

III POTENSIPASARWARALABADIAMERIKASERIKAT 3.1 Jenis Usaha Waralaba Yang Diminati

3.2 Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Sebelum Dipasarkan 3.2.1 Brand atau Merek Dagang

3.2.2 Perjanjian Lisensi 3.2.3 Prospectus

3.3 International Trade Show Waralaba di Amerika Serikat IV PELUANGDANSTRATEGI

4.1 Peluang 4.2 Strategi

V INFORMASI PENTING 5.1 Asosiasi Waralaba di AS 5.2 Daftar Perusahaan Waralaba REFERENSI

(3)

K

ATA

P

ENGANTAR

Market Brief Waralaba ini dibuat untuk mengetahui perkembangan pasar waralaba di Amerika Serikat dan bagaimana cara memasuki pasar usaha waralaba ini secara dasar baik dari sisi peraturan dan hukumnya yang diatur oleh pemerintah federal maupun pemerintah negara bagian yang berbeda-beda dan cukup rumit.

Usaha bisnis waralaba di Amerika Serikat ikut mengkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi, secara keseluruhan meningkat tajam di kuartal kedua dan ketiga tahun 2014 meningkatkan GDP riil untuk tahun ini diperkirakan meningkat 2,4%, dengan penerimaan gaji pegawai (termasuk pemerintah) naik 1,8%, dan percepatan disektor waralaba pada tahun 2014 bahkan lebih kuat, dengan lapangan pekerjaan bisnis waralaba naik 2,8% dan output waralaba (dalam dolar nominal) naik 4,9%. Produk domestik bruto (PDB) dari sektor waralaba akan meningkat 5,1% menjadi US$ 521 miliar pada tahun 2015. Hal ini akan melebihi pertumbuhan PDB AS dalam dolar nominal, yang diproyeksikan sebesar 4,9%. Sektor waralaba akan memberikan kontribusi sekitar 3% dari PDB AS dalam dolar nominal.1

Pendirian usaha Waralaba di AS meningkat di tahun 2014 sebesar 1,6% menjadi 769.683 usaha waralaba dari tahun 2013 yaitu sebesar 757.857 usaha dimana pada tahun 2015 diperkirakan meningkat menjadi 781.794 usaha waralaba atau meningkat 1,6%.

(4)

Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis waralaba di Indonesia sudah mulai berkembang pesat, khususnya bisnis di bidang makanan seperti rumah makan (Aladine Kebab, Andrew Crepes, Ayam Bakar Wong Solo, Bakmi Gila, Cendol Gading dan usaha makanan lainnya), usaha Day Spa (Mustika Ratu) yang sudah mengembangkan sayapnya di manca negara seperti di Malaysia, Brunei dan Australia bahkan Canada. Namun belum ada yang memasuki pasar Amerika Serikat.

Semoga market brief ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai prosedur dan peluang untuk dapat masuknya usaha waralaba Indonesia ke Amerika Serikat dengan bermacam-macam saingan usaha yang sudah berjalan.

Washington, DC. 28 Desember 2016

Kantor Atase Perdagangan KBRI, Washington, DC - USA

(5)

I P

ENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi yang dinilai cukup pesat dan persaingan yang ketat menjadikan produsen suatu barang harus berfikir cermat dalam mepertahankan eksisitensinya. Pemikiran yang tidak hanya pada lingkup pengembangan metode produksi barang tetapi juga pendistribusinya, sehingga keuntungan dapat dicapai secara maksimal. Dalam hal ini dibutuhkan suatu jaringan kerja yang luas untuk memperkenalkan produk tersebut dan memperkuat eksistensi produk tersebut dalam pasar ekonomi.

Dengan latar belakang yang demikian, sistim keagenan dinilai paling tepat dalam pengembangan bisnis baik secara nasional maupun internasional. Sistim ini kemudian dikenal dengan sistim waralaba atau franchise. Bisnis dengan biaya murah dan bahan yang sudah disediakan, juga pendiriannya yang tidak memakan banyak tempat dan waktu menjadikan franchise banyak diminati dalam bisnis. Industri Waralaba di Amerika Serikat telah mengkontribusi kepada ekonomi negara ini sangat besar dan perlu dicermati perkembangannya bahkan diterobos pasar disegmen ini. Berikut pengertian dari waralaba atau franchise yang kami kutip dari berbagai sumber yang dapat dipercaya antara lain; U.S. Federal Trade Commission (USFTA); Census Bureau – U.S. Department of Commerce; International Franchise Association; North American Securities Administrators Association (NASAA); Forbes; Entrepreneur dan beberapa situs web bisniss waralaba.

(6)

1.1 Pemilihan Negara

Seperti yang kita ketahuai Amerika Serikat (AS) adalah negara ekonomi terbesar didunia dengan 22% nominal global poduk domestik bruto (GDP) dan 17% dari global GDP per kapita (PPP). Total GDP AS pada kwartal ketiga tahun 2015 berkisar sebesar US$18,1 triliun dolar atau US$17,3 triliun pada tahun 2014[2], dan dolar AS adalah mata uang yang paling

dipergunakan dalam transaksi internasional dan mata uang cadangan utama dunia.

Nilai GDP rill AS diatas dihasilkan dari nilai barang dan jasa oleh nasional ekonomi dikurangi nilai barang dan jasa yang digunakan dalam produksi, kemudian disesuaikan dengan perubahan harga -- meningkat pada tingkat tahunan 2,1 persen pada kuartal ketiga 2015, menurut perkiraan "kedua" yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi. Pada kuartal kedua, GDP riil meningkat 3,9 persen.

Industri waralaba terbesar dibangun di AS dengan menghasilkan pendapatan hampir mencapai US$750 milliar dolar pertahun [3]. Dari hasil

report pertama kali yang dilakukan Pemerintah AS oleh U.S. Census Bureau terhadap bisnis waralaba yang di publikasi pada Sepetember 2010, Bisnis Waralaba di AS pada tahun 2007, telah mengkontribusi langsung atas ekonomi AS sangat besar antara lain ada sebanyak 828.138 bisnis waralaba, bisnis ini telah menyediakan 9,1 juta tenaga

2 Bureau of Economic Analysis, U.S.DOC (Nov. 24, 2015) 3IBISWorld, Business Franchises in the US

(7)

kerja swasta atau 6,2 persen dari total sektor lapangan kerja nonpertanian dengan memasok gajih pertahun sebesar US$ 304,4 milliar atau 4,2 persen dari seluruh nonpertanian payrolls swasta di AS. Bisnis waralaba telah menghasilkan barang dan jasa senilai US$ 802,2 milliar atau 3,4 persen dari output nonpertanian swasta di AS. Bisnis waralaba ini juga telah menyumbang sebesar US$ 468,5 milliar terhadap GDP atau 3,9 persen dari seluruh GDP nonpertanian swasta AS. [4]

1.2 Pemilihan Produk

Waralaba dalam bahasa Perancisnya adalah franchise atau dalam bahasa Inggerisnya adalah franchising, yang aslinya berarti hak atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah:

Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak

(8)

kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Waralaba adalah hubungan yang berkelanjutan di mana pemilik waralaba (franchisor) memberikan hak lisensi istimewa untuk agen/dealer (franchisee) untuk melakukan bisnis dengan menawarkan bantuan dalam pengorganisasian, pelatihan, merchandising, pemasaran dan pengelolaan dengan imbalan pertimbangan moneter. Waralaba adalah suatu bentuk bisnis dimana pemilik (franchisor) dari produk, jasa atau metode memperoleh distribusi melalui agen/dealer (franchisee) dengan cara berafiliasi sesuai dengan konsep waralaba.

Secara umum, satu dari tiga alasan perusahaan memutuskan untuk memulai waralaba adalah kekurangan uang, kekurangan orang atau waktu. Membuka bisnis waralaba adalah langkah besar bagi mereka yang memilih jalan usaha ini dan bisa sedikit menakutkan. Pasar waralaba penuh diisi dengan sistem waralaba yang tak terhitung jumlahnya dari berbagai macam industri.

Untuk menjadikan suatu bentuk usaha menjadi waralaba harus sudah terbukti usahanya menghasilkan keuntungan dengan sistim, prosedur dan cara yang didokumentasikan dan usaha tersebut telah mempunyai beberapa outlet dengan sistim operasional yang sama.

(9)

Industri waralaba adalah industri yang memberikan harapan yang menguntungkan bagi investor dengan tidak perlu membangun usaha dari nol yang memerlukan waktu panjang dan ketidak pastian untung ruginya usaha yang akan dibangun. Suatu usaha bisnis waralaba harus sudah dapat dibuktikan adanya keuntungan apabila dilakukan dengan metode yang sama degan menggunakan sistim managemen dan produk yang sama sehingga menghasilkan output dengan kualitas yang sama.

Dengan banyaknya industri yang dapat dikembangkan dengan cara melalui waralaba, maka usaha ini juga diatur ketat pada tingkat pemerintah federal AS maupun ditingkat negara bagian (State) yang berbeda.

Usaha waralaba sudah banyak menghasilkan keuntungan, membantu perekonomian dengan membuka lapangan kerja baik retail maupun industry, menghasilkan devisa negara dengan nilai jasa yang cukup besar dari sistim usaha yang dijalankannya baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Untuk itu perlu diamati bagaimana usaha waralaba ini berkembang sehingga usaha atau industry waralaba Indonesia juga dapat masuk dan bisa dijual di pasar waralaba Amerika.

1.3 Tujuan Pengamatan

Market Brief ini membahas sedikit mengenai sistim usaha waralaba di Amerika Serikat, mengenai peraturan Federal dan peraturan Negara

(10)

Bagian (State) yang berbeda, tantangan dan petualangan yang dihadapi dalam membuka bisnis waralaba.

Memberikan gambaran usaha waralaba di Amerika Serikat sehingga apabila ada usaha waralaba di Indonesia yang siap untuk masuk ke pasar bisinis ini di Amerika Serikat paling sedikit sudah mengetahui hukum dan peraturan yang diatur baik oleh pemerintah federal maupun pemerintah daerah Negara bagian dimana bisnis waralaba akan dilakukan. Trend usaha waralaba yang diminati akhir-akhir ini dan biaya untuk memiliki satu usaha waralaba yang cukup berenaka ragam dan berbeda.

1.4

Profil Negara Amerika Serikat.

Geografi [5]

Negara ini terletak di bagian tengah Amerika Utara, yang menjadi lokasi dari empat puluh delapan negara bagian yang saling bersebelahan, beserta distrik ibu kotaWashington, D.C. Amerika Serikat diapit oleh Samudra Pasifik dan Atlantik di sebelah barat dan timur, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, dan Meksiko di sebelah selatan. Dua negara bagian lainnya yaitu Alaska dan Hawaii, terletak terpisah dari dataran utama Amerika Serikat. Negara bagian Alaska terletak di sebelah ujung barat laut Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah timur dan Rusia di sebelah barat, yang dipisahkan oleh Selat Bering. Sedangkan negara bagian Hawaii adalah sebuah kepulauan yang

(11)

berlokasi di Samudra Pasifik. Amerika Serikat juga memiliki beberapa teritori di Pasifik dan Karibia. Dengan luas wilayah 3,79 juta mil persegi (9,83 juta km2) dan jumlah penduduk sebanyak 315 juta jiwa, Amerika Serikat merupakan negara terluas ketiga atau keempat di dunia, dan terbesar ketiga menurut jumlah penduduk. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang paling multietnik dan paling multikultural di dunia, yang muncul akibat adanya imigrasi besar-besaran dari berbagai penjuru dunia. Iklim dan geografi Amerika Serikat juga sangat beragam dan negara ini menjadi tempat tinggal bagi beragam spesies.

Pemerintahan dan Finansial [6]

Awal berdirinya Amerika Serikat terjadi pada pada tanggal 4 Juli 1776, dengan suara bulat, delegasi dari 13 koloni Inggris memproklamirkan kemerdekaannya. Negara baru ini berhasil mengalahkan Inggris dalam Perang Revolusi. Perang ini merupakan perang kemerdekaan pertama yang berhasil mengalahkan imperium Eropa. Konstitusi Amerika Serikat pertama kali dirumuskan pada 17 September 1787 dan tetap berlaku sampai saat ini; beberapa amandemen dilakukan di kemudian hari, memodifikasi pasal-pasalnya, namun tetap tidak mengubah isi teks aslinya. Sepuluh amandemen pertama yang secara kolektif dikenal dengan Bill of Rights, disahkan pada tahun 1791 dan mengatur mengenai

jaminan hak-hak sipil dasar dan kebebasan.

(12)

Amerika Serikat saat ini dipimpin oleh presiden Barack H. Obama dari Partai Demokrat sejak 2009 – 2017. Amerika Serikat tergolong ke dalam negara majupascaindustri, dan merupakan negara dengan perekonomian termaju di dunia, dengan perkiraan PDB sekitar $18,1 triliun (nominal/PPP 2015) dengan peningkatan 2% di kwartal ketiga tahun 2015. PDB perkapita AS adalah yang terbesar kelima (nominal) atau urutan kesepuluh (PPP) dengan nilai US$ 55.904 di tahun 2015. Majunya perekonomian Amerika Serikat didorong oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi. Meskipun negara ini tergolong ke dalam negara pascaindustri, Amerika Serikat tetap menjadi produsen terbesar di dunia. Tingkat inflasi (CPI) 1,7% pada bulan Mei 2015. Tingkat pengangguran menurun dibulan November 2015 menjadi 5%. Amerika Serikat juga menjadi negara dengan pengeluaran militer tertinggi di dunia, dan menjadi yang terdepan dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik, serta pemimpin dalam riset ilmiah dan inovasi teknologi.

Perdagangan Amerika Serikat [7]

Total perdagagan Amerika Serikat pada tahun 2014 dengan dunia sebesar US$ 3.968,2 milliar meningkat 3,82% (US$ 146,1 milliar) dari nilai perdagangan tahun 2013 sebesar US$ 3.822,087.9 milliar. Total ekpor AS ke dunia pada tahun 2014 sebesar US$ 1.620,5 milliar dan total impornya sebesar US$ 2.347,7 milliar mengakibatkan difisit perdagangan sebesar

(13)

US$ 727,2 milliar atau meningkat 5,4% dari US$ 689,9 milliar difisit di tahun 2013.

Ekspor barang dari AS tahun 2014 berupa Machines, Engines, Pumps (33,9%); Industrial Supplies (31,2%); Consumer Goods - tidak termasuk kendaraan bermotor (12,3%); Motor Vehicle and Components (9,8%);

Food, Feed and Beverages (8,9%); lain-lain (3,9%). Negara tujuan ekspor

terbesar adalah Canada (19,3%); Mexico (14,8%); China (7,6%); Jepang (4,1%) dan United Kingdom (3,3%).

Impor barang masuk ke AS berupa Capital Goods (25,2%); Consumer Goods – tidak termasuk kendaraan bermotor (23,8%); Industrial Supplies – tidak termasuk crude oil (17,8%); Kendaraan bermotor dan komponen (14,0%); Curde oil (10,5%); Food, Feed and beverages (5,4%), lain-lain (3,3%). Negara asal barang impor dari China (19,9%); Canada (14,8%); Mexico (12,5%); Jepang (5,7%); dan Germany (5,3%).

Menurut laporan dari “Doing Business in the United State of America

2013” yang diterbitkan oleh Bank Dunia, negara Amerika Serikat ada

diurutan ketujuh negara yang palng mudah melakukan bisnis.

Usaha Waralaba di Amerika Serikat jumlahnya sangat banyak dan perkembangannyapun sangat pesat dari tahun ketahun dimana diperkirakann pada tahun 2015 jumlah usaha waralaba meningkat 1,6% dibandingkan peningkatan ditahun 2014.

(14)

II P

OTENSI

P

ASAR DI

A

MERIKA

S

ERIKAT

2.1 Jenis-jenis Usaha Waralaba

Hampir semua bisnis dapat di usahakan dengan sistim waralaba. Jenis-jenis industri waralaba di Amerika Serikt dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Jenis-Jenis Industri Waralaba di Amerika Serikat Accounting &

Financial

Computer &

Internet Healthcare & Senior Care Restaurant Franchises Advertising &

Marketing Consultant & Business Broker Home Services Franchises Retail Franchises ATM Franchises Courier Franchises Industrial Franchises Security Franchises Automotive

Franchises Employment & Staffing Mailing & Shipping Sports Franchises Business

Opportunities Entertainment Franchises Moving & Storage Tax Franchises Business

Services Fitness Franchises Pet Franchises Training Franchises

Children's

Franchises Food Franchises Photography Franchises Travel Franchises

Cleaning

Franchises Golf Franchises

Printer, Copying & Sign Vending Opportunities Coffee

Franchises Health & Beauty Real Estate Franchises

2.2 Dasar Peraturan Usaha Waralaba (Federal / State)

Market brief ini menjelaskan dasar-dasar sekitar hukum waralaba di Amerika Serikat (AS). Hukum waralaba di AS cukup kompleks. Ada undang-undang federal yang mengatur waralaba, dan ada hukum-hukum negara bagian (State) yang mengatur waralaba. Undang-undang ini tidak

(15)

seragam, dan bervariasi dari negara bagian ke negara bagian. Untuk lebih jelasnya, ada hukum-hukum negara bagian dan federal yang mengatur peluang bisnis dan bantuan rencana pemasaran ("business opportunities"

and "seller-assisted marketing plans") yang juga bisa berlaku untuk

waralaba. Karena di dalam market brief ini hanya dijelaskan secara dasar, maka untuk pemahaman yang lebih rinci disarankan untuk berkonsultasi dengan pengacara waralaba yang berpengalaman.

Di Amerika Serikat, waralaba adalah usaha industri yang diatur pada tingkat federal. Peraturan waralaba ditingkat federal tercantum dalam Peraturan waralaba yang diatur dalam U.S. Federal Trade Commission

(FTC) Franchise Rule. Peraturan ini mensyaratkan pengungkapan

pra-penjualan untuk masing-masing calon franchisee yang berisi informasi material tertentu mengenai franchisor dan peluang waralabanya.

Di tingkat negara bagian (State), ada sekitar 20 negara bagian yang memiliki beberapa jenis undang-undang dan peraturan yang secara langsung mempengaruhi waralaba. Beberapa undang-undang negara bagian ini berurusan dengan persyaratan pengungkapan pra-penjualan. Beberapa undang-undang Negara bagian ini berurusan dengan hubungan waralaba antara pemilik (franchisor) dan pemegang waralaba (franchisee) pada isu-isu seperti diskriminasi, default, pemutusan dan non-pembaharuan. Sayangnya, undang-undang negara bagian yang tidak seragam dari negara-ke-negara, dan beberapa negara bagian memiliki pengungkapan yang diperlukan berbeda dari FTC.

(16)

Peraturan federal untuk waralaba berlaku untuk di seluruh Amerika Serikat. Sedangkan hukum waralaba sebuah negara baghian biasanya berlaku hanya jika:

• penawaran atau penjualan waralaba dibuat di negara bagian; atau • bisnis waralaba akan berlokasi di negara bagian; atau

• pemegang waralaba (franchisee) adalah penduduk di negara bagian.

2.2.1 Undang-undang Waralaba Federal

Di bawah Peraturan Waralaba FTC, ada 3 unsur waralaba: 1). Merek dagang

2). Kontrol signifikan atau bantuan 3). Diperlukan pembayaran

Jika semua 3-elemen diatas tersedia, maka hubungan akan menjadi "franchise" untuk tujuan dari Peraturan Waralaba FTC. a. Merek dagang: Franchisee diberikan hak untuk

mendistribusi-kan barang dan jasa, yang menanggung merek dagang milik

franchisor, merek layanan, nama dagang, logo, atau simbol

komersial lainnya.

b. Kontrol signifikan atau bantuan. Franchisor memiliki pengaruh signifikan dari, atau memberikan signifikansi metode operasi

franchisee. Contoh kontrol atau bantuan yang signifikan

meliputi:

(17)

• persyaratan untuk desain situs atau penampilan • penentuan jam operasi

• teknik produksi yang ditentukan • praktik akuntansi yang diperlukan

• partisipasi diperlukan dalam kampanye promosi • program latihan

• menyediakan panduan operasi

c. Mengharuskan adanya pembayaran. Franchisee diwajibkan untuk membayar franchisor (atau afiliasi dari franchisor) setidaknya US$ 500 baik sebelum (atau dalam waktu 6 bulan setelah) membuka untuk bisnis. Pembayaran diperlukan termasuk pembayaran franchisee kepada franchisor untuk mendapatkan hak sebagai franchisee. Ini termasuk biaya waralaba, royalti, biaya pelatihan, pembayaran jasa, dan pembayaran dari penjualan produk (kecuali jumlah yang wajar yang dijual dengan harga grosir).

2.2.2 Hukum Waralaba di Beberapa Negara Bagian (State)

Definisi hukum waralaba di negara bagian bervariasi, tetapi ada beberapa tema umum yang perlu diketahui:

a. Di California, Illinois, Indiana, Iowa, Maryland, Michigan, North Dakota, Oregon, Rhode Island, Virginia, Washington dan Wisconsin, 3-unsur dari definisi hukum dari "franchise" adalah:

(18)

• Rencana pemasaran. Franchisee diberikan hak untuk terlibat dalam bisnis yang menawarkan, menjual atau mendistribusikan barang atau jasa di bawah rencana pemasaran atau sistem substansial yang ditentukan oleh pemilik waralaba.

• Asosiasi dengan Merek. Operasi bisnis franchisee secara substansial terkait dengan merek dagang franchisor, nama dagang, merek layanan, dll

• Diperlukannya Biaya. Franchisee diwajibkan untuk membayar biaya, langsung atau tidak langsung.

b. Di Hawaii, Minnesota, Mississippi, Nebraska, dan South Dakota, 3 unsur dari definisi hukum dari "franchise" adalah:

Trademark License. Franchisee diberikan hak untuk terlibat dalam bisnis yang menawarkan, menjual atau mendistribusikan barang atau jasa menggunakan merek dagang franchisor, nama dagang, merek layanan, dll

• Tujuan Masyarakat. Franchisor dan pemegang waralaba memiliki komunitas yang menarik dalam pemasaran barang atau jasa.

• Diperlukannya Biaya. Franchisee diwajibkan untuk membayar biaya, langsung atau tidak langsung.

(19)

d. Di Connecticut, Missouri, New York dan New Jersey, definisi "franchise" melibatkan beberapa (tetapi tidak semua) dari elemen dalam 2 set pertama dari negara bagian diatas.

d. Di Arkansas, Delaware dan Florida, definisi negara yang unik, dan tidak seperti negara lain (atau satu sama lain).

Jenis Peraturan Waralaba

1. Hukum Pengungkapan Waralaba Jenis hukum mengatur hal-hal seperti: • diperlukan pengungkapan pra-penjualan; • praktik penjualan waralaba yang dilarang; dan

• wajib periode cooling-off sebelum penjualan waralaba. 2. Hukum Pendaftaran Waralaba

Jenis hukum memerlukan hal-hal seperti: • pendaftaran waralaba;

• pendaftaran penjual waralaba; dan • pendaftaran iklan waralaba.

3. Hukum Hubungan Waralaba

Undang-undang ini mengatur aspek-aspek tertentu dari hubungan antara franchisor dan pemegang waralaba, seperti: • alasan untuk mengakhiri waralaba;

• pemberitahuan dan periode pemulihan sebelum pengakhiran; • alasan untuk tidak memperbaharui waralaba; dan

(20)

Hukum Pengungkapan Waralaba (Disclosure Laws)

Peraturan Waralaba FTC (the FTC Franchise Rule) mengharuskan

franchisor untuk menyediakan setiap calon franchisee dengan

dokumen pengungkapan waralaba, yang kadang-kadang disebut sebagai penawaran beredar, pada titik tertentu di awal proses menawarkan dan menjual waralaba. Hukum di lebih dari selusin negara bagian juga mengharuskan pemilik waralaba untuk menyediakan dokumen pengungkapan yang sama.

Berdasarkan peraturan waralaba FTC dan negara bagian di kebanyakan negara bagian, franchisor harus memberikan

Franchise Disclosure Document (FDD) untuk prospek di awal:

• setidaknya 14 hari sebelum prospek menandatangani perjanjian dengan franchisor; atau

• setidaknya 14 hari sebelum prospek membayar uang kepada

franchisor.

New York dan Rhode Island membutuhkan franchisor untuk memberikan FDD pada awal pertemuan pribadi pertama atau 10 hari kerja sebelum pelaksanaan waralaba atau perjanjian lainnya atau pembayaran pertimbangan yang berhubungan dengan hubungan waralaba. Michigan, Oregon, Washington dan Wisconsin membutuhkan franchisor untuk menyediakan FDD setidaknya 10 hari kerja sebelum pelaksanaan setiap franchise yang mengikat

(21)

atau perjanjian lainnya atau pembayaran pertimbangan, mana yang lebih dahulu.

Franchisor juga harus memberikan prospek dengan versi lengkap

dari perjanjian waralaba setidaknya 7 hari sebelum prospek menandatangani perjanjian atau melakukan pembayaran uang.

Hukum Pendaftaran Waralaba

Peraturan Waralaba Federal tidak menyediakan pendaftaran untuk setiap usaha waralaba dengan Federal Trade Commission (FTC), sehingga tidak ada pendaftaran federal waralaba di Amerika Serikat. Namun di 14-negara bagian memerlukan pendaftaran waralaba. Negara bagian yang melakukanpendaftaran waralaba adalah: • California • Hawaii  Illinois  Indiana  Maryland  Michigan  Minnesota  New York  North Dakota  Rhode Island  South Dakota  Virginia  Washington  Wisconsin

(22)

Di sebagian besar negara-negara bagian ini, pendaftaran melibatkan review dari FDD oleh regulator waralaba, yang memeriksa untuk memastikan FDD memenuhi persyaratan hukum waralaba negara bagian. Namun dalam beberapa negara bagian ini, FDD hanya diajukan tapi tidak diulas. Di Michigan, proses pendaftaran bahkan tidak melibatkan pengajuan FDD.

Pendaftaran di negara bagian umumnya berlaku selama 1 tahun. Di beberapa negara bagian, masa efektif pendaftaran adalah tahun kalender penuh dari tanggal pendaftaran pertama; namun, di negara-negara bagian lain, pendaftaran berakhir beberapa hari saja (biasanya 90 sampai 120 hari) setelah akhir tahun fiskal

franchisor.

Untuk memperpanjang pendaftaran, franchisor harus mengajukan permohonan perpanjangan atau laporan tahunan setiap tahun, yang mencakup bentuk-bentuk tertentu, sebuah FDD diperbarui, dan biaya pengajuan. Maryland juga membutuhkan franchisor untuk mengajukan laporan triwulanan.

FDD juga perlu diperbarui setiap kali ada perubahan ke salah satu informasi material mengenai waralaba atau peluang waralaba. "Informasi material" berarti informasi yang franchisee potensial dapat mempertimbangkan penting dalam membuat keputusan apakah atau tidak untuk berinvestasi di waralaba. Jika ada

(23)

perubahan ini, maka franchisor harus memperbarui FDD nya dan mengajukan amandemen di negara bagian pendaftaran yang relevan.

Hukum Hubungan Waralaba

Tidak ada hukum federal yang mengatur hubungan waralaba, meskipun di tahun 1990-an undang-undang baru tentang topik ini diusulkan dalam Kongres AS beberapa kali.

Ada 19 negara bagian yang mengatur beberapa aspek dari hubungan waralaba. Negara-negara bagian ini termasuk Arkansas, California, Connecticut, Delaware, Hawaii, Illinois, Indiana, Iowa, New Jersey, Michigan, Minnesota, Mississippi, Missouri, Nebraska, North Dakota, South Dakota, Virginia, Washington dan Wisconsin.

1. Larangan Adanya Pemutusan

Di 19 negara bagian kecuali untuk North Dakota, adalah ilegal bagi franchisor untuk mengakhiri perjanjian waralaba tanpa alasan yang baik. "Good cause” biasanya mencakup hal-hal seperti:

• franchisee menjadi bangkrut atau pailit;

• franchisee secara sukarela meninggalkan operasinya;

• franchisee yang dihukum karena kejahatan yang berkaitan dengan operasi waralaba; atau

(24)

• franchisee gagal untuk secara substansial memenuhi kewajiban materi berdasarkan perjanjian waralaba.

Hukum ini biasanya membutuhkan franchisor untuk memberikan pemberitahuan kepada pemegang waralaba secara tertulis beberapa hari sebelum pemutusan. Periode pemberitahuan terlebih dahulu ini berkisar dari 30 sampai 120 hari. Undang-undang ini juga biasanya menyediakan franchisee dengan kesempatan untuk memperbaiki default, meskipun sering ada pengecualian untuk default yang tidak dapat diperbaiki seperti pengabaian sukarela, kebangkrutan, dan kejahatan pidana.

2. Pembatasan Non-Renewal

Hukum negara bagian tidak memerlukan perjanjian waralaba untuk memasukkan ketentuan untuk pembaharuan dari franchise setelah akhir masa awal. Namun jika perjanjian waralaba tidak memiliki ketentuan perpanjangan, maka hukum hubungan waralaba di 12 negara membatasi kemampuan franchisor untuk tidak memperbaharui waralaba. Sebagian besar negara bagian ini memperlakukan non-pembaharuan seperti pemutusan. Ini berarti bahwa franchisor harus memperbaharui waralaba kecuali ada alasan yang baik untuk tidak memperbaharui, dan franchisee telah diberikan pemberitahuan dahulu secara tertulis dan kesempatan untuk memperbaiki yang diperlukan. Negara-negara bagian ini

(25)

meliputi: Arkansas, Connecticut, Delaware, Hawaii, Iowa, Indiana, Minnesota, Mississippi, Missouri, Nebraska, New Jersey dan Wisconsin.

Hukum yang relevan di California, Illinois, Michigan dan Washington meharuskan franchisor untuk memberikan pemberitahuan tertulis kepada franchisee mengenai tidak akan diperbaharui (biasanya minimal 6 bulan), dan hukum memberlakukan pembatasan tertentu atau persyaratan dari franchisor dalam beberapa keadaan tertentu, seperti pembelian kembali aset franchisee, atau pengabaian pembatasan non-kompetisi.

3. Kewajiban Pembelian Kembali

Di 10 negara bagian, franchisor harus membeli kembali sebagian atau seluruh franchisee perabotan, peralatan, persediaan, persediaan dan aset lainnya menyusul berakhirnya hubungan waralaba. Negara-negara bagian ini meliputi: Arkansas, California, Connecticut, Hawaii, Illinois, Iowa, Michigan, North Dakota, Washington dan Wisconsin. Sebagian besar negara bagian ini memungkinkan franchisor untuk mengimbangi uang franchisee yang berutang kepada franchisor. Di Arkansas dan California, kewajiban pembelian kembali hanya dikenakan dalam situasi tertentu di mana penghentian atau non-pembaharuan oleh

(26)

franchisor melanggar hukum negara. Di Connecticut, hukum mengharuskan pemilik waralaba untuk membeli kembali aset tertentu franchisee berikut pemutusan waralaba, dan di Hawaii dan Washington, kewajiban pembelian kembali berlaku untuk pengakhiran dan non-pembaharuan. Persyaratan pembelian kembali lebih terbatas di Illinois, Iowa, Michigan, North Dakota dan Wisconsin.

4. Pembatasan Transfer

Di 10 negara bagian, adalah ilegal bagi franchisor untuk menolak kemungkinannya untuk melakukan transfer waralaba tanpa alasan yang baik. Negara-negara bagian ini meliputi: Arkansas, California, Hawaii, Indiana, Iowa, Michigan, Minnesota, Nebraska, New Jersey dan Washington. Banyak negara-negara bagian ini mengizinkan

franchisor untuk memiliki hak penolakan pertama untuk membeli

franchise sebelum transfer. The California dan Indiana ketetapan

membatasi keadaan dimana transfer harus diperbolehkan. Di California, pasangan, ahli waris dan properti dari pemegang waralaba yang almarhum/dealer dapat mengoperasikan bisnis, jika mereka memenuhi syarat, atau mereka dapat mentransfer bisnis untuk pihak ketiga yang berkualitas. Indiana hanya memberikan pasangan, ahli waris dan real dari pemegang waralaba almarhum /

(27)

dealer hak untuk mengoperasikan bisnis untuk jangka waktu yang wajar.

Pelanggaran Umumnya dan Denda

1. Jenis Umum Pelanggaran Hukum Waralaba

• Menawarkan atau menjual usaha waralaba yang tidak terdaftar

• Gagal untuk memberikan FDD pada waktunya

• Gagal untuk memberikan semua pengungkapan diperlukan dalam FDD

• Membuat kekeliruan kepada prospek pemegang waralaba • Tidak secara benar mengakhiri atau tidak memperbaharui

waralaba

2. Jenis Umum dari Hukuman Yang Melanggar Hukum Waralaba

Hukuman pemerintah untuk melanggar undang-undang waralaba dapat mencakup denda, larangan secara permanen untuk terlibat dalam waralaba, pembekuan aset, kerusakan uang untuk korban, dan bahkan hukuman penjara. Hukuman ini dapat diterapkan untuk franchisor, dan pejabat, direksi, dan manajer yang merumuskan, langsung atau mengendalikan kegiatan franchisor.

Pelanggaran hukum waralaba di negara bagian biasanya dilakukan di bawah undang-undang baik sebagai praktik

(28)

penipuan dan menipu perdagangan, atau kejahatan, atau tindak pidana. Di beberapa negara, seorang pemegang waralaba yang telah dirugikan oleh perilaku franchisor dapat diberikan ganti rugi uang (termasuk ganti rugi dan biaya pengacara), atau pembatalan perjanjian waralaba dan penggantian semua biaya yang dibayarkan kepada franchisor.

2.3 Untung dan Rugi Usaha Waralaba

Pengusaha yang telah mengembangkan bisnis dengan sukses sering bertanya-tanya apakah mereka harus mewaralabakan sebagai cara untuk memperluas operasi mereka. Model bisnis waralaba memiliki manfaat dan kekurangan.

Tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti apakah waralaba yang tepat untuk sebuah perusahaan sampai sipemilik mengevaluasi pro dan kontra dalam konteks operasi dia. Yang biasanya membutuhkan bantuan seorang pengacara waralaba atau konsultan, tapi sebelum mulai berbicara dengan para ahli, sipemilik harus mendapatkan rasa keuntungan utama dan kerugian dari bisnis waralaba.

2.3.1 Keuntungan melakukan usaha waralaba

Waralaba menawarkan tiga manfaat utama bagi pemilik usaha yang ingin memperluas operasi:

Akses ke bakat yang lebih baik. Waralaba adalah cara yang bagus untuk menemukan orang-orang berbakat untuk mengelola

(29)

lokasi perusahaan dan memberi mereka insentif untuk bekerja keras. Orang-orang yang paling berkualitas dan paling sulit bekerja umumnya lebih memilih untuk berinvestasi dalam menjalankan bisnis dengan imbalan keuntungan daripada mengambil gaji sebagai karyawan. Jadi dengan waralaba, sipemilik perusahaan akan mendapatkan bakat yang lebih baik yang akan bekerja lebih keras untuk membangun bisnis dari yang dilakukan dengan menyewa seseorang untuk bekerja dengannya.

Mudahnya modal ekspansi. Waralaba adalah cara yang baik untuk mendapatkan modal ekspansi. Karena franchisee harus membayar untuk membeli outlet di rantai perusahaan tersebut, sehingga dapat menambah jumlah lokasi tanpa mengetuk banyak modal sendiri atau perlu untuk meminta pembiayaan dari bank atau investor.

Meminimalkan risiko pertumbuhan. Waralaba dapat menghasilkan keuntungan finansial yang tinggi untuk risiko yang relatif kecil. Tidak seperti menambah gerai milik perusahaan, ketika waralaba, pemilik menempatkan uang yang relatif sedikit dalam menambahkan setiap lokasi. Jika pengusaha memiliki model bisnis yang baik, maka bisa mendapatkan royalti yang tinggi dari penjualan di gerai tersebut. Persentase pengembalian yang diperoleh bisa berkali-kali didapat dibandingkan jika sipemilik membuka dan menjalankan outletnya sendiri.

(30)

2.3.2 Kerugian melakukan usaha waralaba

Mengimbangi positif diatas tiga kelemahan utama dari model bisnis waralaba:

Kurang kontrol atas manajer. Pemilik usaha tidak bisa mengatakan kepada franchisee apa yang harus dia dilakukan seperti halnya dengan seorang karyawan. Franchisee adalah seorang bisnis yang independen. Selain itu, mereka memiliki tujuan yang berbeda dari si franchisor, yang dapat dengan mudah bertentangan dan bahkan menyebabkan timbulnya masalah hukum. Perhatikan dari contoh klasik: Franchisor membuat uang dengan mengumpulkan persentase dari penjualan sebagai royalti untuk membiarkan franchisee menggunakan nama, merek mereka dan sistem operasinya. Sedangkan Franchisee membuat uang dari keuntungan outlet ini. Apa pun yang meningkatkan penjualan tetapi tidak mendapatkan keuntungan akan menciptakan konflik antara

franchisor dan franchisee. Jika franchisor ingin menawarkan

pelanggan kupon promosi, franchisee dapat kemungkinan keberatan. Kupon meningkatkan penjualan, tetapi tidak selalu membuahkan keuntungan, manfaat promosi kupon hanya bagi

franchisor, tetapi belum tentu bagi franchisee.

Lemahnya sebuah komunitas inti. Ini lebih sulit untuk meyakinkan franchisee dapat mempekerjakan seorang manajer

(31)

toko yang dapat bekerja sama. Franchisee memiliki insentif untuk mendapatkan keuntungan dari upaya masing-masing untuk menghasilkan keuntungan bisnis. Misalnya, seorang franchisee kemungkinan mencoba untuk tidak membayar biaya pasang iklan yang diperlukan untuk menarik pelanggan, karena dia tentunya akan mendapatkan keuntungan tidak langsung dari pelanggan jika

franchisee lain membayar iklan tersebut. Tentu saja, jika mereka

semua mempunyai pemikiran dan melakukan hal yang sama tanpa mau membayar iklan, maka semua berakhir tanpa pelanggan karena usaha tersebut tidak punya iklan. Tentunya ada cara untuk meminimalkan franchisee untuk tidak melakukan “free-ride”, yaitu dengan menyisihkan dana mereka untuk biaya iklan dengan konsekwensi diajukan kepada pengadilan.

Tantangan inovasi. Ini jauh lebih sulit untuk berinovasi dengan waralaba daripada jika perusahaan memiliki outlet sendiri. Dengan waralaba, jika franchisor datang dengan ide baru, franchisor harus bernegosiasi dengan franchisee untuk mendapatkan mereka menerima produk baru atau inovasi apa pun yang ingin diperkenalkan, bukan hanya menempatkan ide baru tersebut kedalam perusahaan waralaba yang kemungkinan tidak diterima oleh pihak franchisee.

(32)

III P

OTENSI

P

ASAR

W

ARALABA DI

A

MERIKA

S

ERIKAT

3.1 Jenis Usaha Waralaba Yang Diminati

Jenis usaha waralaba yang menjadi pilihan utama pada tahun ini adalah waralaba makanan, karena makan adalah suatu keharusan, waralaba makanan akan selalu memiliki tempat yang baik untuk didanai. Untuk tahun 2015, waralaba makanan terkait (restoran cepat saji, restoran dengan layanan penuh dan restoran makanan ritel) diperkirakan mencapai sekitar US$ 341 miliar dari output ekonomi di Amerika Serikat. Selain itu, bisnis waralaba dalam kategori makanan ini mencatat sebesar 33% dari semua instansi waralaba di U.S. Food Franchises yang seacara langsung mempekerjakan hampir 5 juta orang, yang merupakan 56% dari tenaga kerja waralaba langsung, menurut IHS Global Insight.

(33)

Namun, bagi calon investor waralaba makanan, ukuran tipis dari industri waralaba makanan membuat proses memilih kesempatan yang tepat bagi mereka adalah tugas yang menakutkan, seperti yang digambarkan oleh gambaran berikut dari divisi utama industri waralaba makanan:

Fast Food Franchises

Dengan sekitar 20% dari total seluruh perusahaan waralaba AS, makanan cepat saji adalah segmen waralaba yang paling umum. Produksi pangan di restoran cepat saji, juga dikenal sebagai restoran cepat (QSR), difokuskan pada konsumsi langsung. Makanan cepat saji biasanya diambil atau diserahkan, namun juga dapat dikonsumsi di tempat.

Full Service Franchises

Layanan penuh restoran waralaba mencakup apa saja dari kasual sampai keluarga gaya restoran ke restoran yang elegan. Makanan dari layanan

(34)

penuh waralaba makanan biasanya dimakan di tempat, meskipun bungkus makanan atau layanan pengiriman dapat diberikan.

Coffee Shop Franchises

Industri waralaba warung kopi dikembangkan dengan baik dan kompetitif, dan mempertahankan permintaan konsumen yang kuat. Kopi adalah yang kedua setelah air dalam minuman popularitas di AS, dan konsumsi terus meningkat. Banyak waralaba kopi memiliki sumber pendapatan lain - termasuk penjualan kue-kue atau sandwich - selain kopi.

Pizza Franchises

Empat jenis utama dari pizza adalah layanan penuh, terbatas, non-tradisional dan ambil-dan-panggang. Pasar makanan cepat pizza sendiri merupakan industri yang bernilai $32 miliar pertahun, menurut Crest, unit pelayanan makanan dari NPD Group.

(35)

Permintaan untuk makanan penutup yang dingin dan beku lebih merata sepanjang tahun daripada beberapa dekade yang lalu. Kastomisasi telah menjadi fitur dari banyak waralaba es krim seperti halnya mengambil pelajaran dari segmen waralaba yogurt beku yang naik turun.

Bakery Franchises

Waralaba ini menawarkan spesialisasi kepada pelanggan, dengan menu yang menampilkan bermacam sandwich, sup, dan item tambahan. Sedangkan yang lain fokus pada area tertentu misalnya, roti, muffin, bagel, croissant, kue-kue, donat dan barang manis lainnya.

Jenis waralaba makanan tersebut diatas hanya segmen utama saja. Ada segmen makanan lain, termasuk minuman, jus dan smoothie yang waralaba, dan penjual waralaba makanan mesin. Bahkan toko-toko konvinien telah membuat sebuah pintu masuk ke dalam campuran dengan meningkatkan penawaran makanan mereka dalam beberapa tahun terakhir.

(36)

3.2 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Dipasarkan

3.2.1 Brand atau Merek Dagang.

Defisini dari 'Brand' adalah sebuah merek dagang atau lambang yang dikenali, symbol, tanda, logo, nama, kata, kalimat atau kombinasi dari semua itu atau simbol lain yang menunjukkan produk atau jasa tertentu dan secara hukum membedakan dari semua produk lainnya. Perlindungan hukum diberikan kepada nama merek disebut ‘Trademark’ atau merek dagang. Sebuah merek dagang berfungsi untuk mengidentifikasi secara eksklusif produk atau layanan dengan perusahaan tertentu, dan merupakan pengakuan kepemilikan merek perusahaan itu.

Produk bermerek dagang umumnya dianggap sebagai bentuk properti. Sebagian besar negara memiliki lembaga, dimana melalui lembaga ini usaha bisnis dapat memiliki hak paten untuk merek

(37)

dagang produk mereka. Di Amerika Serikat, fungsi ini disajikan oleh Kantor Paten dan Trademark Amerika Serikat (U.S. Patent and

Trademark Office). Sebuah merek dagang dapat menjadi logo

seperti ‘Nike Swoosh’, berupa slogan, atau hanya berupa nama produk. Beberapa merek, seperti tisu ‘Kleenex” begitu menonjol bahwa mereka telah hampir menggantikan kata aslinya (tisu) dalam bahasa sehari-hari.

Salah satu tujuan utama dari memiliki produk merek dagang adalah untuk melindungi produk dari yang digunakan tanpa izin dari perusahaan sumber. Sebagian besar negara memiliki undang-undang paten yang dirancang untuk melindungi terhadap pelanggaran hak cipta. Peraturan hak cipta internasional jauh lebih rumit, karena tidak terdapat kantor paten yang diakui secara universal.

Untuk mendaftarkan paten di Amerika Serikat, bisnis harus mengajukan permohonan aplikasi paten ke Kantor Paten, yang akan ditinjau oleh seorang pengacara untuk menentukan bahwa paten telah didaftarkan sesuai dengan peraturan federal dan bahwa itu adalah produk yang berbeda dan tidak tidak melanggar hak merek dagang dari paten yang ada. Setelah aplikasi ditinjau, paten tersebut "diterbitkan untuk oposisi" selama 30 hari, sementara waktu perusahaan lain dapat menentang pendaftaran paten baru tersebut. Merek dagang dapat dibeli dan dijual, juga

(38)

dapat dilisensikan kepada perusahaan lain untuk jangka waktu yang disepakati atau dalam kondisi tertentu, yang dapat mengakibatkan penyebrangan merek. Contoh perusahaan mainan ‘Lego’, sebuah perusahaan yang berbeda, namun memiliki lisensi merek-merek terkenal seperti Star Wars dan DC Comics untuk menghasilkan versi lego produk populer. Ini juga contoh pentingnya produk merek dari perspektif pemasaran. Merek dagang membantu membedakan produk tidak hanya dalam sistem hukum, tetapi untuk konsumen. Untuk itu pengusaha Waralaba Indonesia sudah harus mendaftarkan merek dagang mereka di AS sebelum memberikan informasi propektus mereka kepasaran.

3.2.2 Perjanjian Lisensi

Istilah ini mengacu pada perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh pemilik kontraktual properti atau kegiatan memberikan izin kepada orang lain untuk menggunakan properti itu atau terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan properti itu. Properti yang terlibat dalam perjanjian lisensi dapat berupa nyata, pribadi atau intelektual. Hampir selalu, akan ada beberapa pertimbangan yang dipertukarkan antara pemberi lisensi dan penerima lisensi. Perjanjian lisensi dapat menjadi aset tak berwujud tapi berharga dalam industri seperti teknologi, bioteknologi dan penerbitan. Perjanjian ini merupakan bagian besar hukum kekayaan intelektual,

(39)

khususnya dalam hal penegakan hak cipta, merek dagang dan hak paten. Perjanjian Lisensi akan menjadi sangat penting bagi usaha waralaba dan dilindungi oleh undang-undang.

3.2.3 Pengungkapan Dokumen Waralaba (Prospectus)

Pengungkapan Dokumen Waralaba atau disebut Prospectus dikenal di Amerika Serikat sebagai Franchise Disclosure Document (FDD) dimana menurut undang-undang federal yang diatur oleh Federal Trade Commission (FTC) FDD harus menyediakan tinjauan atau ringkasan tentang:

- Bagan dari manajemen dan sejarah waralaba; - Latar belakang pimpinan manajemen perusahaan; - Biaya investasi dan biaya lainnya;

- Kewajiban dari pemilik waralaba (franchisor) dan pemegang (franchisee);

- Daftar kepemilikan franchisee sekarang dan sebelumnya; - Detail pelatihan dan dukungan;

- Kinerja keuangan

- Perjanjian Waralaba

Semua informasi mengenai usaha waralaba yang akan dipasarkan termasuk orang-orang yang menjabat didalam perusahaan itu harus disampaikan kepada prospek investor, termasuk apabila pejabat tersebut pernah dituntut secara hukum.

(40)

3.3 International Trade Show Waralaba di Amerika Serikat

Pameran Waralaba di Amerika Serikat cukup banyak dilakukan baik International maupun Lokal yang antara lain sebagai berikut:

Franchise Expo South 11-13 Januari 2016

Center Dallas, Dallas, Texas: Bailey Hutchison Convention http://www.franchiseshowinfo.com/

IFA Convention 2016

International Franchise Association 20-23 Februari 2016

San Antonio, TX:

Henry B. Gonzales Convention Center http://convention.franchise.org/home The Franchise Expo

15-16 Januari 2016 Philadelphia, PA:

Pennsylvania Convention Center http://www.franchiseshowinfo.com/

International Franchise Expo 16-18 Juni 2016

New York City, New York Javits Convention Center http://www.ifeinfo.com/ The Franchise Expo

30-31 Januari 2016 Indianapolis, Indiana: Music City Center

http://www.franchiseshowinfo.com/

The Franchise Expo

June 4 & 5, 2016 Miami, Florida

Miami Airport Convention Center

The Franchise Expo 27-28 Februari 2016 Tampa, Florida:

Tanpa Convention Center

http://www.franchiseshowinfo.com

The Franchise Expo

September 10 & 11, 2016 Sacramento, California Cal Expo

The Franchise Expo March 19 & 20, 2016 Virginia/Washington D.C. Dulles Expo Center

http://www.franchiseshowinfo.com

The Franchise Expo

September 24 &25, 2016 Atlanta, Georgia

Cobb Galleria

The Franchise Expo April 2 & 3, 2016 Phoenix, Arizona

Phoenix Convention Center http://www.franchiseshowinfo.com

The Franchise Expo

October 15 & 16, 2016 Ft. Lauderdale, Florida

Broward County Convention Center

http://www.franchiseshowinfo.com The Franchise Expo

April 16 & 17, 2016 Cleveland. Ohio IX Center

April 30 & May 1, 2016 Pasadena, California

Pasadena Convention Center The Franchise Expo

May 14 & 15, 2016 Dallas, Texas

(41)

IV P

ELUANG DAN

S

TRATEGI

Peluang untuk memasarkan usaha waralaba/franchise di Amerika Serikat cukup besar bagi pengusaha yang ingin memperluas jaringan usahanya yang sudah berhasil dan menguntungkan, namun tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukannya. Bagi pengusaha dari Indonesia yang ingin memperluas bisnisnya di Amerika Serikat harus mempunyai strategi yang cukup matang dan mempunyai keunikan dari usaha yang sudah ada di pasar.

Membangun suatu sistim usaha waralaba harus mengetahui hukum yang berlaku di negara bagian dimana usaha tersbut akan dibangun dan juga hukum federal yang berlaku terhadap usaha tersebut. Tidak semua konsultan waralaba ataupun ahli hukum (lawyer) dapat membantu usaha waralaba menjadi sukses, salah satu kunci sukses dalam usaha waralaba adalah kesabaran dan ketelitian dari pengusaha tersebut dalam emngolah usahanya, sehingga apa yang dihasilkan dari kesabaran dan ketelian dalam menangani usaha tersebut dapat dijadikan sistim managemen yang baik dan menguntungkan dapat digulirkan kepada orang lain (repeated) sebagai kunci sukses.

4.1 Peluang menjadikan usaha Waralaba

Hampir semua usaha bisnis dapat dijadikan usaha waralaba dalam memperluas dqan melebarkan usahanya. Mulai dari usaha pelayanan public seperti Accountung & Financial, Advertising & Marketing, Business

Services, Cleaning Services, Tax Preparation, Any type of Training, Security Services dll, sampai dengan menjual produk seperti DVD &

(42)

Video, Food Services seperti Restaurant, Vending Machine dan

lain-lainnya. Namun untuk membangun usaha waralaba di AS harus mempunyai alat (tools) yang dapat diandalkan dan dipercaya dalam membangun usaha waralaba. Untuk itu dibawah ini adalah professional tools yang harus dipunyai dalam membangun usaha waralaba.

Franchise Attorneys: Membantu dalam membuat legal dokumen seperti

Franchise Disclouser Document (FDD), Perjanjian

dokumen dengan franchisee, sesuai dengan hukumm yang berlaku di negara bagian dimana usaha waralaba akan dikembangkan.

Trademark Attorneys: Membantu untuk mendaftarkan nama dan logo perusahaan di U.S. Trademark Office agar tidak digunakan atau menggunakan nama/logo yang sudah terdaftar dipasar.

Transaction Attorney: Membantu pemilik (franchisor) dalam melakukan legal transaksi dengan pengusaha lainnya baik untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan dalam usaha tersebut, maupun dengan franchisee.

Litigation Attorney: Membantu franchisor apabila adanya tuntutan ganti rugi dari pihak franchisees.

Certified Public : Membantu dalam hal-hal accounting dan pajak Accounting perusahaan.

Web Developers: Membantu dalam membuat website yang professional.

Graphic Design: Membantu dalam mendesain logo atau grafik untuk advertaising perusahaan.

PR & Marketing Prof: Membantu dalam menjual usaha waralaba dan menciptakan branding dari usaha waralaba.

(43)

4.2 Strategi usaha Waralaba

Tahap pertama dari perencanaan untuk sukses di bidang waralaba adalah dengan mempersiapkan dan membangun strategi yang solid dan mempunyai landasan untuk model ekspansi. Sama seperti sebuah bangunan tinggi, program waralaba akan cepat roboh bila dibangun tanpa dasar yang baik.

Perencanaan strategis waralaba mirip dengan banyak rencana bisnis (business plan), tetapi lebih memfokuskan pada model ekspansi dari bisnis itu sendiri.

Ketika entitas membuat transisi ke waralaba, bisnis berjalan melalui sebuah evolusi. Salah satu di mana produk yang dijual adalah bisnis itu sendiri, pelanggan membeli produk yang merupakan investor yang biasanya akan menjadi seorang karyawan dari bisnis tersebut dan sipendiri mentransisi bisnis dengan menjadi mentor dan konselor dalam membimbing si investor (franchisee).

Karena waralaba adalah bisnis skala, besarnya setiap keputusan yang dibuat terkait dengan bisnis tersebut, model dan merek akan meningkat secara signifikan, satu gerakan yang salah di depan direplikasi berkali-kali melalui franchisee bisa menjadi bencana bagi bisnis waralaba tersebut. Maka saatnya untuk mulai memahami pasar. Rencana bisnis waralaba harus menggambarkan pasar yang paling masuk akal untuk perusahaan. Memahami demografi konsumen. Tahu analisis wilayah dan memiliki rencana yang baik untuk menempatkan bagaimana posisi unit waralaba tersbut. Sengketa wilayah menjadi hal yang paling utama didalam daftar

(44)

kategori untuk hubungan waralaba yang tidak puas. Banyak luangkan waktu dan investasi yang diperlukan untuk sepenuhnya memahami bagaimana dan dimana untuk menempatkan usaha waralaba tersebut untuk menghindari kanibalisasi dan underutilization pasar.

Sebuah rencana bisnis waralaba harus menjadi bagian utama untuk membuka jalan bagi model ekspansi waralaba. Visi, misi, lanskap kompetitif dan arahan yang jelas terkait dengan bagaimana untuk mencapai tujuan pertumbuhan usaha ini harus dijelaskan, didokumentasikan dan yang paling penting divalidasi mengapa mereka bisa mencapai dan bagaimana bisa datang kedalam kesimpulan ini.

Apabila ada niat untuk memasarkan bisnis usaha yang telah berjalan di Indonesia ke wilayah Amerika Serikat, maka kami sarankan untuk melakukan survey pasar, mengikuti beberapa trade show waralaba yang ada di AS, dan meminta bantuan konsultan waralaba yang mempunyai

(45)

V I

NFORMASI

P

ENTING

Daftar Asosiasi dan Konsultan Waralaba di AS

1. International Franchise Association

1900 K Street, N.W. Suite 700 Washington, DC 20036

+1-202-628-8000 Tel: +1-202-628-0812 Fax:

Website: http://www.franchise.org/

2. American Association of Franchisees and Dealers (AAFD) P.O. Box 10158, Palm Desert, CA 92255-1058 +1-619-209-3775 (office) +1-800-733-9858 (toll-free) +1-866-855-1988 (fax) Website: https://www.aafd.org/

3. American Franchisee Association 53 W Jackson Blvd Suite 1256 Chicago, IL 60604 - (312) 431-0545 Website: http://www.franchisee.org/

4. Franchise Direct USA, Inc.

750 Hammond Dr. Bldg. 16 Ste. 350 Atlanta, GA 30328

Website: http://www.franchisedirect.com/

E-Mail: info@franchisedirect.com

5. The Franchise Maker

2525 Camino Del Rio South #145 San Diego, CA 92108

+1-877-615-5177 / 619-358-9935

Referensi

Dokumen terkait