• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Djojosoediro,Wasih. Pengembangan dan Pembelajaran IPA di SD)

Sedangkan menurut Subiyanto, (1998 : 2) menyatakan bahwa IPA adalah body knowledge. IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum. IPA merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan study dan praktik. IPA juga dapat diartikan sebagai suatu cabang study yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis.

Penjelasan singkat dengan satu atau dua kalimat tentu tidak lengkap, sebab IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah.

Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD, (2007: 14), menyatakan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan

gas

(2)

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami mata pelajaran IPA yang bersifat hafalan secara cepat. Jika diperhatikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Kaligentong 1 Ampel banyak yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Dari 30 siswa yang ada dikelas IV, 13 siswa tidak mencapai nilai KKM. Hal ini diduga akibat siswa sulit memahami pelajaran IPA yang disampaikan. Ini dapat terlihat ketika guru sedang menyampaikan materi IPA kepada siswa, banyak siswa yang hanya diam dan tidak merespon apa yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa juga tidak memperhatikan dan sibuk bercanda dengan temannya. Guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa banyak yang merasa bosan dan tidak tertarik untuk mendengarkan guru ketika sedang mengajar. Guru adalah komponen utama yang memiliki peran penting dalam kegiatan belajar mengajar. Tugas guru sendiri adalah mengajar, yang pada dasarnya membuat seorang siswa yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Sedangkan IPA adalah salah satu mata pelajaran yang bersifat hafalan, sehingga terkesan membosankan jika hanya disajikan dengan menggunakan metode yang biasa seperti ceramah. Dengan metode mind mapping pengajar bertujuan untuk membantu menyederhanakan hal-hal yang kompleks, sehingga siswa mampu mengerti dan memahami dengan mudah mata pelajaran IPA. Dengan cara tersebut hasil belajar pada mata pelajaran IPA di SD N Kaligentong 1 Ampel dapat meningkat.

Dari hasil pengamatan peneliti di SD Negeri Kaligentong 1 Ampel itulah, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping pada mata pelajaran IPA di SD tersebut. Mind mapping adalah teknik mencatat yang mengembangkan kerja otak dengan membuat peta konsep atau peta pikiran dengan suasana yang menyenangkan. (Sugiarto, 2004)

(3)

Alasan peneliti memilih menggunakan metode pembelajaran mind mapping adalah karena metode ini dapat menyederhanakan hal yang sangat kompleks dan dapat menjadikan siswa yang pasif menjadi aktif. IPA merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan sehingga siswa dituntut untuk dapat menghafalkan materi IPA yang sangat banyak. Siswa pun menjadi bosan jika materi ini hanya di sampaikan dengan metode ceramah saja. Karena itu peneliti memilih metode mind mapping. Untuk membuat catatan berbentuk mind mapping, siswa harus membaca materi terlebih dahulu, dari materi awal tersebut kemudian siswa harus mencari sendiri materi yang akan menjadi sub-sub topik. Dengan cara tersebut siswa menjadi aktif belajar dan menjadi mengerti materi dengan belajar dan membuat catatan sendiri. Karena dengan membaca sendiri siswa akan memahami materi dan mengerti konsep dari materi tersebut. Dalam pembuatan mind mapping ini siswa juga diajarkan untuk menyederhanakan materi yang sangat banyak dan rumit, sehingga materi akan mudah dipahami oleh siswa. Pembuatan catatan berbentuk mind mapping ini juga sangat menarik karena siswa akan menggunakan simbol-simbol yang mereka pilih sendiri untuk menggambarkan sesuatu dan juga warna-warna dari spidol untuk menyambungkan topik utama ke sub-sub topik yang ada, sehingga siswa tidak bosan dan menjadi tertarik untuk belajar. Metode mind mapping menekankan catatan yang berisi inti dari pembelajaran sehingga akan mempermudah siswa dalam mengingat pembelajaran yang telah disampaikan dan dicatat sendiri. Dengan cara tersebut hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA akan meningkat. Diharapkan dengan mudahnya metode mind mapping yang dapat menyederhanakan materi yang kompleks ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Siswa akan aktif membaca materi dan mendiskusikan dengan teman kelompoknya, simbol apa yanga akan mereka gunakan untuk menggambarkan sesuatu pada catatan mereka. Hal ini akan menjadikan siswa tidak bosan, serta dengan membaca materi sendiri siswa akan memahami konsep dari materi yang sedang dipelajari. Dengan membuat catatan mind mapping ini siswa juga akan mudah mempelajari kembali catatan yang mereka buat, karena siswa akan membuat materi yang awalnya terdiri dari uraian yang sangat panjang

(4)

dan rumit, menjadi sangat sederhana dan mudah dipahami. Sehingga siswa pasti akan mudah mengingat materi yang mereka pelajari sebelumnya. Dengan alasan itulah peneliti memilih mind mapping, untuk meningkatkan hasil belajar di SD Negeri Kaligentong 1 Ampel.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran Mind mapping pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kaligentong 1 Ampel, dan diharapkan penggunaan metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalah dari guru adalah kurangnya menggunakan alat peraga, dan guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah saja. Sedangkan dari siswa dapat dilihat bahwa siswa kurang memperhatikan pelajaran, dan kurang memiliki keberanian bertanya jika mereka belum mengerti dengan materi yang telah disampaikan oleh guru.

Kurangnya siswa memperhatikan pelajaran tentu saja berpengaruh pada hasil belajar siswa, banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran IPA, hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Berdasarkan hal tersebut dapat dianalisis faktor apa saja yang membuat kurang berhasilnya proses pembelajaran yang diterapkan di SD tersebut. Hal ini juga yang mendasari peneliti menggunakan metode mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar belajar siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakang yang sudah diuraikan adalah:

1. Apakah metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar pada mapel IPA di kelas IV SD Negeri Kaligentong 1 Ampel?

2. Bagaimana proses penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar pada mapel IPA di kelas IV SD Negeri Kaligentong 1 Ampel?

(5)

1.4 Pemecahan Masalah

1. Penerapan metode pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena cara ini dapat menyederhanakan materi yang kompleks, sehingga akan mempermudah siswa dalam mengingat pembelajaran yang telah dipelajari dan dicatat sendiri. Dengan cara tersebut hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagaimana penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat pada keunggulan mind mapping yang dapat menyederhanakan materi yang kompleks. Mind mapping menekankan catatan yang berisi inti dari pembelajaran yang telah dipelajari oleh siswa sehingga mempermudah siswa dalam mengingat kembali materi dari catatan yang mereka buat sendiri. Dalam proses pembuatan mind mapping siswa diperbolehkan untuk menggunakan simbol yang mereka inginkan untuk menggambarkan sesuatu, siswa juga akan menggunakan warna-warna dari spidol untuk menggabungkan topik utama ke sub-sub topik yang ada. Dengan demikian siswa tidak akan bosan untuk membaca catatan yang menarik, ringkas, dan jelas melalui catatan yang telah mereka buat sendiri. Sehingga dengan mudahnya materi untuk diingat kembali, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan model Mind Mapping pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Kaligentong 1 Ampel.

2. Bagaimana proses penggunaan metode Mind Mapping pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Kaligentong 1 Ampel.

(6)

1.6 Manfaat Penelitian

Dilaksanakannya penelitian ini tentu saja ada manfaatnya, diantaranya guru, siswa maupun sekolah. Berikut manfaat dalam segi teoritis dan segi praktis. 1. Segi Teoretis

Penelitian diharapkan memberi sumbangan bagi, peningkatan dan perbaikan kegiatan pembelajaran IPA di SD Negeri Kaligentong 1 Ampel. Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi sekolah dan guru sekaligus siswa dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di SD tersebut.

2. Segi Praktis a. Bagi guru

1) Guru dapat menyesuaikan proses belajar mengajar yang menarik menggunakan model mind mapping dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD tersbut.

2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Bagi siswa

1) Model mind mapping dapat memperbaiki minat belajar siswa.

2) Siswa menjadi lebih kreatif dengan model pembelajaran mind mapping 3) Melatih siswa untuk bekerja sama dengan kelompoknya.

4) Melatih siswa untuk menyampaikan pendapatnya di depan kelas. c. Bagi sekolah

1) Mind mapping yang diterapkan dapat memperbaiki pembelajaran IPA 2) Siswa menjadi tidak bosan belajar di sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Dua bulan Maret tahun Dua Ribu Tiga Belas kami Pokja Pengadaan Barang yang bertanda tangan dibawah ini telah melaksanakan evaluasi

kcmumian sangal tinggi mudah dilakukân, tetâpi untuk kristal yang terdiri 2 fâsa arau lebih membutuhkan cara atau teknik khusus. Menùrul Jouanneaux (1996:,12),

Total Nilai Teknis Passing Grade Nama Perusahaan.. Hasil

Berdasarkan uraian di dalam latar belakang maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu: Apakah ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) dapat menimbulakn efek

Nama Paket Pekerjaan : Pengadaan Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi Untuk Cabai Rawit Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Sumbawa. Nilai

Alat Peraga Bina Keluarga Balita ( BKB) KI T (kode lelang : 290666 ) yang sedianya akan. dilaksanakan

Sikap, didapat pada baris pertama sehingga korelasinya 0,639 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang artinya korelasi sebesar 0,639, norma subyektif dengan Intensi

Kemajuan perkembangan terjadi tentunya di dasari oleh berbagai faktor, faktor yang menjadi perhatian pertama kali tentunya mengenai relevansi antara peran Harun