MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 58/PHP.BUP-XIV/2016

PERKARA NOMOR 119/PHP.BUP-XIV/2016

PERKARA NOMOR 42/PHP.BUP-XIV/2016

PERKARA NOMOR 35/PHP.BUP-XIV/2016

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI KABUPATEN YALIMO,

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI KABUPATEN KEEROM,

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI KABUPATEN YAHUKIMO,

DAN

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI KABUPATEN ASMAT

ACARA

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

(I)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 58/PHP.BUP-XIV/2016 PERKARA NOMOR 119/PHP.BUP-XIV/2016

PERKARA NOMOR 42/PHP.BUP-XIV/2016 PERKARA NOMOR 35/PHP.BUP-XIV/2016 PERIHAL

1. Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yalimo 2. Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Keerom 3. Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yahukimo 4. Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Asmat

PEMOHON PERKARA NOMOR 58/PHP.BUP-XIV/2016

1. Luter Walilo dan Beay Adolf

1. Yusuf Wally dan Sarminanto

1. David Silak dan Septinus Pahabol

1. Silvester Sitoro dan Yulius Patandianan

ACARA

Pemeriksaan Pendahuluan (I)

Senin, 11 Januari 2015, Pukul 13.23 – 15.43 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Arief Hidayat (Ketua)

2) I Dewa Gede Palguna (Anggota)

3) Manahan M.P. Sitompul (Anggota)

Fadzlun Budi SN Panitera Pengganti Fadzlun Budi SN Panitera Pengganti Rafiudin Panitera Pengganti Romi Sundara Panitera Pengganti

(3)

1. Lambok Lumban Gaol

B. Pemohon Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Yusuf Wally 2. Sarminanto

C. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Habel Rumbiak

D. Pemohon Perkara Nomor 42/PHP.BUP-XIV/2016:

1. David Silak 2. Septinus Pahabol

E. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 42/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Bayu Adi Permana 2. Heru Sunaryo 3. Veri Junaidi 4. Jamil Burhan

F. Pemohon Perkara Nomor 35/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Silvester Siforo 2. Yulius Patandianan

G. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 35/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Parulian Siregar 2. Iskandar Zulkarnaen 3. Dalimunthe

H. Termohon Perkara Nomor 42/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Abakuk Iksomon (Ketua KPU Kab. Yahukimo)

I. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 58 dan 42/PHP.BUP-XIV/2016:

2. Pieter Ell

(4)

4. Rahman Ramli 5. Dahlan Pido 6. Lardin

J. Termohon Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Bonefasius Bao (Ketua KPU Kab. Keerom)

K. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Yance Salambauw 2. Anton Raharusun 3. Juhari

4. Yance B.

L. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 35/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Eugen E. Arie 2. Hendrik Tomasoa 3. Natalia

M. Pihak Terkait Perkara Nomor 58/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Lakius Peyon

N. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 58/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Yance Tenokuye

2. Yustian Dewi Widiastuti

O. Pihak Terkait Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Celcius Watae 2. Muh. Markum

P. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Tulus Wahyono 2. Arsi Divinubun 3. Jan Gultom 4. Yulianto

Q. Pihak Terkait Perkara Nomor 42/PHP.BUP-XIV/2016:

(5)

S. Pihak Terkait Perkara Nomor 35/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Elisa Kambu

T. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 35/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Dominggus Frans 2. John Richard 3. Paskalis Letsoin

(6)

1. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sidang dalam Perkara Nomor 58, 119, 42, dan 35/PHP.BUP-XIV/2016 Pemilihan Bupati Tahun 2016 untuk Kabupaten Yalimo, Keerom, Yahukimo, dan Asmat dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum.

Saya cek kehadirannya. Pemohon 58, siapa yang hadir? Silakan dinyalakan.

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

58/PHP.BUP-XIV/2016: LAMBOK LUMBAN GAOL

Terima kasih sidang, Yang Mulia. Kami sebagai Kuasa dari Paslon Nomor 1 (suara tidak terdengar jelas) Yalimo Kabupaten Yalimo atas nama Luter Walilo berikut Beay Adolf.

Baik. Perkara 119?

119/PHP.BUP-XIV/2016: HABEL RUMBIAK

Terima kasih, Yang Mulia. Hadir saya Habel Rumbiak, Kuasa dari Pemohon Prinsipal, yaitu Bapak Dr. Yusuf Wally dan Pak Sarminanto. Pemohon Prinsipal juga hadir, Yang Mulia. Terima kasih, Yang Mulia.

Perkara 42?

42/PHP.BUP-XIV/2016: HERU SUNARYO

Yang Mulia, Terima kasih. Kami Kuasa Hukum dari Yahukimo.

SIDANG DIBUKA PUKUL 13.23 WIB

(7)

8. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 42/PHP.BUP-XIV/2016: HERU SUNARYO

Prinsipalnya Pak David Silak, ya. Perkara Nomor 2 ... 42. Pak David Silak dan Pak Septinus Pahabol. Kedua Beliau hadir di belakang.

Kami bertiga, saya Heru Sunaryo, Veri, dan Jamil, Pak. Terima Kasih, Pak.

Baik, terima kasih. Perkara 35?

10. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 35/PHP.BUP-XIV/2016: ISKANDAR ZULKARNAEN

Terima kasih, Yang Mulia. Perkenalkan nama saya Iskandar Zulkarnaen. Sebelah saya Parulian. Di belakang saya ada Dalimunthe dan Pasangan Calon Nomor Urut 4 dari Kabupaten Asmat Pak Silvester Siforo dan Dr. Yulius Patandianan. Prinsipal hadir.

11. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, terima kasih. Untuk Termohon yang hadir siapa? Perkara 58 ini Termohonnya beda-beda, ya. 58 dulu.

12. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 58 dan 42/PHP.BUP-XIV/2016: PIETER ELL

Terima kasih, Yang Mulia. Perkara 58 hadir, saya Kuasa Hukum Pieter Ell dan sebelah kanan saya H. Maturbongs, Rahman Ramli, kemudian Dahlan Pido, dan Lardin. Dan hadir juga Prinsipal hari ini Ketua KPU Yahukimo dan Komisioner yang lain.

(8)

14. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 119/PHP.BUP-XIV/2016: ANTON RAHARUSUN

Terima kasih, Yang Mulia. Kami Kuasa hadir 4 orang. Saya sendiri adalah Anton Raharusun, kedua Yance Salambauw, ketiga Juhari, yang keempat Saudara Yance B. Hadir juga Pihak KPU selaku Termohon. Terima kasih, Yang mulia.

Baik, terima kasih. 42 Termohon 42?

Ya, terima kasih (...)

Oh, termasuk 42?

Ya.

Sama, ya?

20. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 58 DAN 42/PHP.BUP-XIV/2016: PIETER ELL

Sama, Yang Mulia.

Prinsipal 42 juga hadir?

22. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 58 DAN 42/PHP.BUP-XIV/2016: PIETER ELL

(9)

24. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 35/PHP.BUP-XIV/2016: HENDRIK TOMASOA

Izin, Yang Mulia. Hadir dari penasihat hukum. Saya sendiri Hendrik Tomasoa. Dua, Eugen E. Arie. Dan tiga, Natalia. Serta hadir juga Ketua KPU Yohanes Kawor, S.Pd.K., M.Sc. Terima kasih, Yang Mulia.

Baik, terima kasih. Pihak Terkait 58?

26. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 58 DAN 42/PHP.BUP-XIV/2016: YUSTIAN DEWI WIDIASTUTI

Terima kasih, Yang Mulia. Kami Yustian Dewi Widiastuti, S.H., M.H. beserta dengan teman kami Yance Tenokuye mewakili Pihak Terkait dari Pasangan Er Dabi, S.Sos. dan Lakius Peyon, Sst.Par. Datang juga Prinsipal kami, Yang Mulia, Bapak Lakius Peyon. Terima kasih.

Baik, terima kasih. 119 Pihak Terkait? Ya, itu dibantu itu, Petugas, miknya.

28. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 119/PHP.BUP-XIV/2016: ARSI DIVINUBUN

Terima Kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.

Waalaikumsalam wr. wb.

30. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 119/PHP.BUP-XIV/2016: ARSI DIVINUBUN

Kami dari Pihak Terkait Perkara 119, Kuasa Hukum saya sendiri Arsi Divinubun. Di samping kanan saya Pak Tulus Wahyuono. Di belakang ada Jan Gultom dan Yulianto. Hadir pula Prinsipal kami Pasangan Calon Bupati Terpilih Bapak Drs. Celsius Watae, S.H., M.H. Wakil Bupatinya Pak Muh.

(10)

Markum, S.H., M.H., beserta Nyonya Cici Mintarsih. Terima kasih, Yang Mulia.

Terima Kasih. Ini setia mendampingi Bapaknya ini, ikut hadir. 35?

32. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 35/PHP.BUP-XIV/2016: DOMINGGUS FRANS

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Perkara 35 Pihak Terkait yang hadir saya sendiri Dominggus Frans. Sebelah kiri saya, John Richard. Sebelah lagi Paskalis Letsoin. Dan hadir Prinsipal calon Bupati Elisa Kambu. Terima kasih.

Baik, terima kasih. Sebelum saya beri kesempatan pada Pemohon untuk menyampaikan permohonannya. Perlu (...)

Mohon izin, Yang Mulia untuk Perkara 42 juga Pihak Terkait datang, Yang Mulia.

Lho, 42 tadi sudah disebut belum? Tadi dua-duanya kan?

Untuk Pihak Terkait Kuasa Hukum Nomor 42 tadi belum disebut, Yang Mulia (...)

Enggak, tadi kan 58 sama 42 jadi satu, ya?

(11)

Oke. Tapi yang untuk 42, Prinsipal Yulianus Heru Lukas datang, Yang Mulia, Prinsipal. Terima kasih, Yang Mulia.

Baik. Jadi 58 dan 42 itu ditangani oleh satu Kuasa, kan?

Benar, Yang Mulia.

Ya, makanya itu. Sudah ada yang daftar hadirnya di sini kok. Makanya saya anggap … anu. Baik, tapi enggak apa-apa. Ini tadi dari pagi suara laki-laki terus, ini ada suara perempuan. Agak kita beri kesempatan agak banyak enggak masalah, kan. Ya, Ibu, ya? Biar enggak ngantuk kita itu.

Baik, sebelum saya beri kesempatan, perlu saya sampaikan bahwa saya minta kesadaran dan konsistensinya. Kita bersama-sama akan menjalankan proses peradilan PHP ini selurus-lurusnya, sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, ya, sehingga kalau ada pihak-pihak yang mencoba menghubungi Saudara-Saudara, baik Pemohon, Prinsipal, atau Pihak Terkait, itu di luar kepentingan Mahkamah Konstitusi ya. Tidak ada Hakim, tidak ada Panitera, tidak ada petugas, apa pun yang mencoba untuk menghubungi Saudara-Saudara untuk melakukan deal-deal tertentu. Jadi tidak ada itu.

Oleh karena itu, kalau ada, mari kita bersama-sama menjaga, kita laporkan kepada aparat yang berwenang bahwa kita agar menjalankan proses peradilan ini selurus-lurusnya, sebaik-baiknya, tidak ada hal-hal yang di luar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi kalau ada, mari kita tangkap, kita laporkan kepada yang berwenang ya. Ini sebagai catatan yang saya tidak henti-hentinya selalu menekankan di setiap awal persidangan. Jadi, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak senonoh ya, itu.

Kemudian yang kedua, kalau masih ada perbaikan permohonan, bisa segera diserahkan. Tapi perbaikan permohonan yang bisa sampai kepada persidangan kali ini adalah hanya renvoi kecil yang berhubungan dengan

(12)

perbaikan redaksional atau perbaikan … kalimatisasi saja. Tidak boleh ada perbailkan permohonan yang menambah dalil yang mengubah substansi atau menambahkan petitum dan lain sebagainya. Yang kita pakai adalah permohonan yang terakhir pada waktu perbaikan permohonan 3x24 jam, yang kedua, kalau ada, ya. Jadi perubahannya perubahan redaksional dan kita renvoi sekarang.

Kemudian yang berikutnya, kalau masih ada bukti tambahan, sekarang diserahkan kepada Mahkamah untuk diklarifikasi, diverifikasi untuk nanti sebelum sidang ini berakhir, saya tutup akan disahkan. Di luar itu, tidak ada bukti-bukti tertulis dalam persidangan lagi ya, untuk menentukan yang kelanjutan dari persidangan ini.

Kalau ada, silakan Perkara 58, 119, dan seterusnya ada bukti tambahan?

44. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 58/PHP.BUP-XIV/2016: LAMBOK LUMBAN GAOL

Terima kasih, Yang Mulia. Untuk bukti dari Perkara 58 sementara cukup, Pak.

Cukup, ya. Baik, sudah cukup. Perkara 119?

46. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 119/PHP.BUP-XIV/2016: HABEL RUMBIAK

Yang Mulia, kami (…)

Cukup?

Sekarang siapkan untuk bukti tambahan.

Diserahkan sekarang bukti tambahannya, ya. Nanti kalau sudah lewat, itu sudah tidak ada tambahan alat bukti lagi, ya.

(13)

Terima kasih, Yang Mulia.

Silakan diambil, Petugas! Mana? Serahkan sekarang saja, jangan pelit-pelit memberi bukti tambahan kalau ada. Ya, cukup? Apa lagi itu? Ya.

Untuk Perkara 42? Ada bukti tambahan?

52. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 42/PHP.BUP-XIV/2016: JAMIL BURHAN

Kami menyampaikan tambahan bukti P-8 sampai P-11.

Ya, mana fisiknya? Kita ambil. Silakan, Petugas diambil. Ya, untuk Perkara 35?

Ada, Yang Mulia.

Ada?

Ada.

Ya, silakan diserahkan kepada Petugas.

(14)

Oh, buktinya dekat pintu itu?

Ya, tambahannya.

Itu tambahannya segitu banyak itu?

Ya, Pak.

Begini, ini nanti sampai selesai persidangan akan diverifikasi ya. Tolong bisa diverifikasi secepatnya itu, ya.

Baik. Majelis sudah mempelajari, begitu juga Pihak Termohon. Sebelumnya Pihak Terkait ada yang belum menyerahkan Surat Kuasa untuk menjadi … dan anu … surat permohonan untuk menjadi Pihak Terkait, ada? Silakan diserahkan sekarang Surat Kuasanya, supaya argonya segera jalan, begitu ya. Seluruh Surat Kuasa, ya. Mana Surat Kuasanya? Sudah diserahkan seluruhnya? Baik. Jadi, Majelis, Pihak Termohon, dan Terkait juga sudah tahu persis permohonan Anda. Sudah disampaikan secara tertulis. Sehingga pada kesempatan ini Saudara tidak perlu membacakan seluruhnya, cukup pokok-pokok dari apa yang saya minta.

Yang pertama, berkenaan dengan identitas, ya. Surat Kuasa Yalimo tadi, sudah belum? Pihak Terkait, ya?

Sudah, Yang Mulia.

Sudah? Pihak Terkait. Ya, jadi identitasnya, identitas Pemohon, itu artinya Pemohon Prinsipalnya siapa, Kuasanya siapa, ya. Kedudukan hukum, kemudian Kewenangan Mahkamah, tenggat waktunya atau tenggang waktunya. Kemudian, dalil-dalil yang sifatnya pokok-pokok saja

(15)

singkat, nanti akan saya pandu secara singkat, ya. Silakan Perkara 58 terlebih dahulu.

Terima kasih sidang, Yang Mulia. Kami bacakan permohonan dari Kabupaten Yalimo atas nama Luter Walilo berikut Beay Adolf.

Kepada Yang Terhormat Bapak Ketua Mahkamah (…)

Enggak usah dibacakan.

Terima kasih.

Kalau kepadanya pasti ke sini. Kalau ke lain tempat, berarti tidak dibaca di sini, toh.

Perihal Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum. Nomor: 35/KPTS/KPU-YL MI/XII/2015 Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara tanggal 18 Desember 2015. Jakarta, 29 Desember 2015. Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini (…)

Enggak usah dibacakan. Tadi sudah saya sampaikan, ya.

(16)

Itu semua yang tidak dibacakan dianggap telah dibacakan, ya.

Silakan identitasnya. Ini pasangan nomor urut berapa ini, Pemohon?

Nomor 1.

Nomor 1?

Ya.

Kuasanya siapa?

Kuasanya Lambok Lumban Gaol, S.H.

Surat Kuasa kapan?

(17)

bagaimana? Menurut Pemohon.

Terima kasih, Yang Mulia. Kewenangan Mahkamah Konstitusi bahwa berdasarkan Pasal 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang (…)

Ya, dan seterusnya dianggap dibacakan.

Terima kasih, Yang Mulia. Bahwa permohonan Pemohon adalah perkara perselisihan penetapan perolehan suara (…)

Perselisihan penetapan. Oleh karena itu, Mahkamah mempunyai kewenangan, ya?

Ya. Terima kasih, Yang Mulia.

Terus kedudukan hukum?

Kedudukan hukum, legal standing Pemohon. Bahwa berdasarkan Pasal 2 huruf a dan Pasal 3 ayat (1) huruf a Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota.

(18)

Ya. Anda enggak mengutip juga perkara anu … PMK Nomor 5 ya Tahun 2015? Ya, terus?

Tenggang waktu pengajuan permohonan (…)

Enggak, ini yang ini kemudian bagaimana, menurut dalil Anda?

Bahwa (…)

Kan Anda mempunyai kedudukan hukum. Alasannya apa?

Ini, Pak. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, menurut Pemohon, Pemohon memiliki kedudukan hukum, Pak.

Karena satu sebagai apa? Pasangan calon?

Pasangan Calon Urut Nomor 1.

(19)

Ya, mengenai tenggang waktu sudah kami uraikan di sini.

Belum.

Terus masalah pokok permohonan, Pak.

Enggak yang menyangkut Pasal 158, menurut Anda bagaimana?

Yang nomor berapa? Minta ulangi, Pak.

Kedudukan hukum dulu?

Ya. Kedudukan hukum.

Pasangan calon mempunyai kedudukan hukum. Tapi kemudian berkenaan dengan Pasal 158, bagaimana?

Anda memperoleh suara berapa yang pas Anda Pihak Terkaitnya dapat berapa? Itu saja kalau memang Anda enggak anu … tapi nanti (…)

Terima kasih, Majelis Hakim yang kami hormati … eh, Sidang Yang Mulia. Di halaman 5 poin 5 kami uraikan di situ dengan poin d bahwa Pemohon urutan nomor pertama memperoleh suara sebanyak 25.554.

(20)

25.554. Terus kemudian?

Dan pasangan calon peraih suara terbanyak sebanyak 44.005.

44.005 ya. Terus?

Sedangkan Pasangan Calon Urutan Nomor 2 adalah 1 suara.

Ya, baik. Oleh karena itu, kemudian Anda mengatakan ya, punya legal standing pokoknya, ya?

Ya.

Kemudian sekarang tenggang waktunya gimana? Kapan putusan KPU itu?

Keputusan KPU itu berdasarkan yang di halaman 3, poin c, Pak. Huruf c.

He eh. Yang dimasalahkan objectum litisnya putusan nomor berapa? 35 KPTS itu?

(21)

Ya. Salah satunya itu, Pak.

Mengenai apa itu? Penetapan perolehan suara toh?

Betul, Pak.

Nah, itu diputuskan ... ditetapkan kapan oleh KPU?

Tanggal 18.

Kalau di catatan saya 18 Desember tahun 2015, pukul 15.00 WIT.

Ya. Benar, Pak.

Betul, kan?

Betul, Pak.

Jadi Putusan KPU Nomor 35 itu tentang Penetapan Perolehan Suara ditetapkan oleh KPU, 18 Desember 2015, pukul 15.00. Betul?

(22)

Betul, Pak.

Baik. Kemudian waktunya Indonesia Timur.

(Suara tidak terdengar jelas).

Kemudian Anda mengajukan permohonan ini kapan?

Tanggal 2 (...)

Mengajukannya kapan?

Tanggal 21 Desember 2015, jam 11.36 WIB.

11 ini.

Tanggal 21 Desember 2015.

(23)

Masih memenuhi tenggang waktu, Pak.

Masih. Kenapa masih?

Karena dalam kurun waktu masih 3x24 jam sejak diumumkan penetapan perolehan suara hasil pemilihan oleh KPU.

Baik. Ini menurut Anda, ya? Sekarang dalil-dalil permohonan Anda di dalam positanya, apa yang Anda permasalahkan? Satu apa, mengenai apa? Dua apa? Tiga apa? Gitu.

Yang kami permasalahkan tentang perolehan suara yang diperoleh daripada Termohon ini adalah telah banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan, Pak.

Jadi, banyak penyimpangan? Lha penyimpangannya apa?

Seperti pelanggaran yang kami uraikan pada halaman ke-5, Pak. Halaman 5, mulai dari halaman 5.

Apa itu? Apa? Coba dibacakan. Tapi yang tidak dibacakan, dianggap dibacakan. Satu mengenai DPT. Anda persoalkan?

(24)

DPT tidak bermasalah, Pak. Cuma DPT ini dari peserta DPT ini banyak yang dilakukan penyimpangan pada pemilihan buka tutup.

Apa itu pemilihan buka tutup itu?

Jadi, belum tiba waktunya pemilihan sudah dilakukan pada malam hari.

Oh.

Kira-kira begitu, Pak.

Jadi ... ini komentar (...)

Sebelum pelaksanaan, sebelum pelaksanaan.

Ya. Ini Hakim Yang Mulia itu komentarnya begini. Kok buka tutup? Kok kayak jalur ke Puncak saja ini?

(25)

mestinya dimulai kapan toh?

Ditetapkan pada tanggal 9 Desember, Pak.

9 Desember.

Pencoblosan telah dilakukan pada tanggal 8.

Waktu sana mulai pukul berapa?

Mulai pagi, Pak.

Pagi jam berapa? Pagi ada jamnya toh?

Untuk sementara kami tanya dulu Prinsipal langsung, Pak. Kebetulan ada di sini.

Lho, enggak. Anda Kuasa ya harus tahu dong. Pelajari. Menurut aturan itu kalau pemungutan suara mulai jam berapa? Masa Prinsi ... Kuasa Hukum enggak tahu sih undang-undangnya? Mengatakan pemungutan suara dimulai pada pukul ini, harus ditutup pada pukul ini. Kan gitu, kan? Waduh, nanti Prinsipal tahu begitu dipotong nanti.

(26)

Terima kasih, Pak Yang Mulia Pak.

Ya. Pokoknya Anda tadi bisa mendalilkan.

Ya, Pak.

Ya, mendalilkan katanya belum dimulai pemungutan suara, tapi sudah ada pencoblosan. Tetapi Anda harus tahu dulu, pencoblosannya itu mulai kapan? Ditutup kapan? Lha, kalau di luar itu, berarti itu tidak sah. Kan gitu, kan? Penginnya kan Anda begitu. Tapi sekarang saya tanya. 9 Desember itu pemungutan suara atau pencoblosan istilahnya yang populer. Terus dimulai jam berapa?

KPU ... menurut KPU mulai pukul berapa?

Dimulai dari (...)

Pukul 07.00 sampai 13.00. Jadi, mulai pukul 07.00 pagi sampai 13.00. Lha, kalau ada di luar ini, berarti sudah bisa dikatakan ini di luar. Anda bisa mendalilkan enggak tahu mulainya kapan.

Ya. Ini kok Anda bisa mengatakan di luar jam itu, kapan itu pencoblosannya ... pemungutan suaranya?

(27)

Dilakukan pada malam hari, Pak.

Malam harinya kapan?

Di tanggal 8 malam itu (...)

Sebelum tanggal 8-nya?

Ya.

Oh, begitu. Ini. Berarti kalau di luar jam itu, jam 06.00 pagi pun bisa salah itu. Ya, kan? Apalagi di malam hari. Gitu, ya? Menurut Anda, ya?

Terima kasih, Pak.

Berapa yang dicoblos sebelumnya pada malam hari? Di mana itu?

Terima kasih, Pak. Seperti yang kami uraikan pada permohonan kami.

(28)

He eh.

Pada halaman ... halaman 5 berlanjut (...)

Ya.

Halaman 6.

He eh.

Halaman 7 berlanjut.

Ya.

Halaman 8 berlanjut.

Ya. Intinya?

(29)

suara yang di yang di situ itu bisa diidentifikasi dalam permohonan Anda?

Dalam permohonan kami dapat kami simpulkan itu ada sekitar untuk wilayah Distrik Kecamatan Abenaho 68 … 65 TPS.

Seluruhnya itu dimulai malam hari di 65 TPS?

Ya, kira-kira demikian, Majelis.

Oh, jangan kira-kira! Kalau asumsi, repot kita ini, jangan!

Berdasarkan keterangan yang kami terima 65 TPS, Pak.

Keterangan dari siapa?

Dari saksi, dari saksi.

Saksi. Sekarang pada waktu penghitungan suara itu diprotes enggak?

(30)

Di protes, Pak, ada protes.

Protesnya melalui apa?

Ada laporan kepada panwas, Pak.

Panwas. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti enggak, direspons enggak sama panwas?

Ya hingga saat ini belum ada tanggapan, Pak.

Oh, belum ada tanggapan, ya terus dalil yang kedua, apa?

Untuk wilayah Distrik Kecamatan Benawa 9 TPS.

9 TPS, begitu juga itu?

Begitu juga, Pak.

(31)

Untuk distrak … Distrik Kecamatan Welarek 29 TPS.

Welarek?

Welarek.

Ya, terus?

Untuk Distrik Kecamatan Apahapsili=0. Untuk distrik kecamatan (...)

Apahapsili enggak ada masalah?

Maaf, Yang Mulia, sudah dilakukan pemilihan ulang daerah Apahapsili.

Oh gitu, ya, terus?

(32)

Ya, anunya ini ya, ini maksudnya yang kesalahan dicoblos malam hari itu ya?

Ya, Pak. Selain daripada itu, juga (...)

Nanti biar direspons itu, benar enggak sama KPU sama Pihak Terkait. Ya, kan kita itu kan ngadu data, ngadu … apa … bukti, makanya jangan asumsi. Kalau asumsi, repot nanti kita. Baik, terus apa lagi?

Terjadi money politics, Pak.

Money politics. Money politics dilaporkan enggak ke Gakkumdu?

Baik, Terima kasih, Yang Mulia. Kami telah memberikan bukti sebesar Rp20.000.000, termasuk ada videonya di dalamnya juga.

Enggak masalahnya, money politics itu dilaporkan ke Gakkumdu enggak?

Dilaporkan juga, Pak.

(33)

Hingga saat ini belum ada, Pak.

Enggak ada. Laporannya berupa apa? Ke mana laporannya?

Ke panwaslu, Pak.

Panwaslu, terus?

Ya belum ada tanggapan, Pak.

Loh uangnya di mana sekarang?

Sudah jadi bukti kami lampirkan di (...)

Oh, dilampirkan ke sini Rp20 juta?

Ya. Kami lampirkan buktinya, Pak.

Ada? Hati-hati loh, ini uang panas itu. Harus diamankan betul itu. Ya, ada bukti Rp20 juta, mestinya itu dilaporkan dulu ke Gakkumdu, ya.

(34)

Baik, terus apa lagi? Wah, ini kalau sampai banyak, Mahkamah Konstitusi butuh brankas ini, untuk mengamankan buktinya. Baik, apa lagi?

Ada, ada juga, Pak, perbuatannya ya seperti yang dilakukan oleh anggota DPRD, Pak, untuk daerah Distrik Benawa.

Apa itu? Anggota DPRD ngapain?

Memaksa masyarakat untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 03.

Kalau anggota DPRD, anggota partai politik pendukung masa enggak boleh?

Melakukan pemaksaan, Pak.

Oh, pemaksaan. Pemaksaan bentuknya bagaimana?

Anggota DPRD tersebut memaksa masyarakat untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 3, dan membawa lari cap TPS, dan cap KPPS.

(35)

Ada, Pak. Ada saksinya juga, Pak.

Bukti, bukti dulu sekarang. Buktinya P berapa itu?

P-65 berikut P-66, Pak.

P-65, P-66. Baik. Terus apa lagi? Ini sudah sampai money politics, oleh Pasangan Calon Nomor 3, sudah ya, ini sudah selesai?

Untuk daftar suara, Pak. Untuk daerah Distrik Elelim.

Apa Distrik Elelim kenapa?

Kertas suaranya kurang, Pak, yang mengakibatkan para peserta pemilih tidak dapat melakukan haknya.

Oh ya, ada kasus itu. Berapa yang tidak jadi melakukan hak pilihnya karena kertas suaranya kurang?

Sekitar 281 orang, Pak, 281 Pak. (Suara tidak terdengar jelas) pada halaman 21, Pak.

(36)

Ha?

Pada halaman 21, permohonan kami.

Oh, halamannya halaman 21. Sekarang saya tanya, itu berapa yang datang mau milih, tapi kertas suaranya kurang, berapa orang?

Pesertanya itu harusnya 20 … 281, yang ada hanya 200, Pak.

281 di dalam DPT?

Ya.

Terus kertas suara hanya ada 200?

200.

Nah, itu direspons itu, betul enggak itu. Jadi ada 81 yang tidak jadi melakukan hak pemilihan?

(37)

Ya.

Dilakukan upaya anu enggak, minta ke (...)

Sesuai dengan bukti kami P-13, berikut P-21, Pak.

Enggak, saya tanya, waktu itu abis itu kan anu … dihitung TPS itu, ya kan?

Ya, Pak.

Enggak jadi, akhirnya 81 ini enggak jadi milih, terus pada pulang. Enggak protes di situ?

Protes, Pak, tapi tidak ada tanggapan.

Tidak ada tanggapan. Nah, setelah dilakuk ... dibuka suaranya pada pukul 13.00 siang, buka. Penghitungan suara, kan?

(38)

Di mana?

Ya, Termohon I yang tahu di mana dilakukan, Pak, soalnya dibawa langsung, Pak semuanya, Pak.

Oh, satu kotak suara dibawa langsung ke daerah itu.

Dibawa langsung. Jadi saksi pun tidak mengetahui hal tersebut berapa hak nilai suara yang digunakan.

Jadi, saksi dari pasangan Saudara juga enggak ikut tanda tangan, ya?

Tidak, tidak ada tanda tangan.

Baik, apa lagi sudah kayaknya seluruh dalilnya. Sekarang petitum kalau begitu. Petitumnya silakan.

Ada juga, Pak, di money politics di beberapa (...)

(39)

Jadi, di malam ... di waktu malam hari itu ada 8 kepala desa yang dikumpulkan dengan memberikan membagi-bagi uang sebesar 15.000.000 supaya diberikan ke kepala desa, supaya bisa masuk ke Paslon 3.

He em, gitu.

Sesuai dengan bukti CD yang kami punya.

Tapi kepala desa itu biasa bagi uang, enggak? Kalau dia ... misalnya kayak saya, saya itu sering bagi-bagi, lho. Pas pemilihan ya bagi-bagi, pas enggak ada pemilihan saya bagi-bagi. Berarti itu kebiasaan yang biasa. Karena memang Hakim kan duitnya banyak bagi-bagi terus saja, ya, gitu ya. Tapi ini bagi-bagi ini biasanya enggak ada bagi-bagi, itu ada bagi-bagi, gitu?

Ya, apa yang terjadi demikian, Pak sesuai dengan bukti kami P-35, Pak.

Oh, baik, baik. Baik, P-35, ya.

Baik, itu money politics itu dilakukan oleh Pihak Terkait berarti, ya?

Ya, Pak.

Jadi, kalau ini arahnya ke Pihak Terkait silakan direspons nanti. Petitumnya sekarang.

(40)

Ya, itu enggak dilaporkan, ya bagi-bagi uang itu? Ini Kuasa kok senyum-senyum saja ditanya?

Dilaporkan, Pak.

Dilaporkan, ya.

Dilaporkan ke polsek tapi enggak datang kapan, Pak.

Oh, gitu sudah dilaporkan ke polsek, ke Gakkumdu enggak ada tanggapan, ya?

Ya, Pak.

Enggak diproses.

Ya, Pak.

Baik.

(41)

Baik, sekarang petitumnya? Apa yang Anda minta?

Terima kasih kami bacakan petitumnya, Pak.

Silakan.

Bahwa berdasarkan sebagaimana di atas pada angka romawi IV di atas, maka berdasarkan Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (1) PMK-1/2015, Pemohon mengajukan permohonan pembatalan penetapan perolehan suara hasil pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur, calon wakil bupati dan bupati, walikota dan wakil walikota oleh KPU (suara tidak terdengar jelas) provinsi kabupaten (...)

Ya, dan seterusnya dianggap telah dibacakan. Yang keempat?

Kami lanjut, Pak, ke pelanggaran ya, Pak?

Lho, kok pelanggarannya? Petitum masa balik ke pelanggaran lagi?

(42)

Ha?

Bahwa menurut Pemohon selisih suara Pemohon tersebut disebabkan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon dan pasangan (...)

Oh, dijelaskan lagi? Itu sebetulnya sudah ada di dalil, sekarang apa yang Anda minta.

Langsung petitum, pak?

Petitum sekarang.

Berdasarkan seluruh uraian sebagaimana tersebut di atas Pemohon memohon kepada Mahkamah Konsititusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya mengantarkan Termohon dan Terkait Calon Bupati Yalimo Nomor Urut 3, telah melakukan pelanggaran, menyatakan dan menghantarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 35 KPPS/KPU-YLM/12/2016 Kabupaten Yalimo Provinsi Papua tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara, tanggal 18 Desember 2015 dan Berita Acara rapat Pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara (...)

(43)

3, Pak.

Ya, terus?

Di tingkat kabupaten dari pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo (...)

Enggak usah dibacakan seterusnya, dianggap telah dibacakan.

Terima kasih, Pak. Poin empat, menyatakan hasil pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo dalam Keputusan Yalimo Nomor 35 Kabupaten Yalimo dan seterusnya, Pasangan Nomor 1 sekian 25.594, Pasangan Nomor Urut 1 (...)

Jadi, yang Nomor 4 itu menyatakan suara yang benar itu ini, gitu? Karena menyatakan (...)

Suara yang diputuskan oleh Termohon, Pak, adalah cacat hukum.

Lah, ya.

(44)

Oh, ya, ya. Ini, ya, ya.

Suara yang benar jadi menurut Anda bagaimana? Pasangan Nomor Urut 1 dapat berapa?

Terima kasih, Pak.

Enggak usah kebanyakan terima kasih, ah, langsung saja dijawab.

Kami memohon kepada Termohon untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) ... atau PSU untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yalimo secara keseluruhan.

He em, PSU-nya di 3 ... di 45 ini ... 6 kecamatan ya ... 5 kecamatan?

5, Pak.

Ya.

Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yalimo untuk melakukan pemungutan suara ulang di masing-masing TPS.

Poin 7. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yalimo untuk melaksanakan keputusan ini dan hukum Termohon untuk membayar (...)

(45)

Distrik Kecamatan Abenaho (…)

Kecamatan Welarek itu (…)

Kecamatan Benawa 9 TPS, Distrik Kecamatan Welarek 29 TPS, Distrik Kecamatan Elelim 7 TPS.

Terus ada lagi? Kecamatan Apahapsili ,enggak?

Apahapsili sudah dilakukan pemilihan ulang, Pak.

Lah, ini masih ada ditulis di permohonan Anda ini? Oh, tapi ditulis di sini, tapi kosong.

Jumlah TPS-nya saja tidak kami sebut, Pak.

Kalau sudah, ya enggak usah dicantumkan di sini. Jadi pemungutan suara ulang di PSU Distrik Kecamatan Apahapsili, jumlah TPS coret, jumlah DPT coret. Mestinya enggak usah ditulis, sehingga jumlahnya 110 TPS yang minta diulang, ya?

(46)

Ya, Pak.

Baik.

Terus Nomor 7 yang tadi sudah Anda sebutkan. Nomor 8 menghukum Termohon untuk bayar ongkos perkara. Ongkos perkara ini apa? Di sini enggak ada ongkosnya. Termasuk anu, berarti minta ongkos Kuasa itu? Dapat duit dari Termohon sama dari … eh, dari Pemohon … dari Termohon itu.

Terima kasih, Yang Mulia. Kami renvoi.

Ya, ya. Baik, silakan Yang Mulia, ada yang perlu didalami atau dimintakan penjelasan lebih lanjut? Silakan, Yang Mulia.

344. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Ya, ndak … Ini saya melihat ada pertentangan antara petitum nomor 5 dan 6 ini, ya. Coba Anda baca itu. Nomor 5 bagaimana bunyinya itu?

Memerintahkan Termohon untuk melakukan pemungutan suara ulang, Pak.

Terus?

Untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yalimo secara keseluruhan.

(47)

Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yalimo untuk melakukan pemungutan suara ulang di masing-masing TPS.

Ha, itu? Bagaimana itu? Kalau yang 5 itu, minta seluruhnya. Yang 6?

Distrik Kecamatan Abenaho.

Bukan. Kan Anda minta yang di 5 itu Anda minta secara keseluruhan, terus yang nomor 2 yang Anda maksud Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yalimo itu bukannya Termohon?

Ya. Terima kasih, Pak. Kami renvoi ke poin 6, Pak.

Tapi ya terserah, nanti itu biar Termohon yang menanggapi ya.

Ini sudah sampaikan, renvoi itu bisa kalimat ya. Direnvoi langsung, tidak boleh mengubah substansi, tidak boleh menambah, tidak boleh mengurangi dalil, tidak boleh petitumnya. Sekarang mau mengurangi. Ini bisa nanti anu ini.

(48)

Terima kasih, Yang Mulia. Masalah poin 6 tadi ada masukan dari Bapak Hakim.

Di poin 5. Memerintahkan Termohon untuk melakukan pemungutan suara ulang untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yalimo secara keseluruhan.

Di poin 6. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yalimo untuk melakukan pemungutan suara ulang di masing-masing TPS. TPS-nya kami maksud ini karena di Apahapsili ini, Pak, sudah pernah dilakukan pemilihan ulang.

Poin yang saya tanyakan, ada … menurut Saudara, sama enggak substansinya 5 dan 6 itu? Yang mana, bagaimana itu? Anda minta keseluruhan, tapi yang di bawahnya di ini, Anda mengkorting sendiri pernyataan Anda yang sebelumnya, kan begitu.

Nanti Mahkamah disalahkan lagi nanti. Bagaimana? Kan poinnya di situ.

Untuk poin 5, meminta seluruh kabupaten. Poin 6, dengan menunjuk beberapa kecamatan.

Sekarang pertanyaan saya begini deh, Saudara ya. Pernyataan di poin 5 yang menyebutkan kata Termohon itu sama ndak maksudnya dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Yalimo?

Sama, Pak.

Kalau begitu, bagaimana terus yang mana yang mau Anda mau perlakukan ini?

(49)

Terima kasih, Yang Mulia. Kami masuk kepada poin 5, Pak.

Ha?

Poin 5.

Poin 5?

Ya, Pak.

Jadi poin 6-nya?

Kami (…)

Itu terserah, nanti KPU-lah yang akan menanggapi ya … apa namanya ... Termohon yang akan menanggapi.

Terus, pertanyaan saya satu lagi begini. Karena pada uraian Saudara tentang legal standing di ... di ... halaman 3 ya, halaman 3. Itu Anda merujuk ke Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015. Ini Anda sengaja atau Anda tidak tahu, kalau itu sudah ada perubahan dan tambahan dari … terhadap peraturan itu dengan PMK Nomor 5 Tahun 2015? Itu kan sudah diubah dan ditambah dengan PMK Nomor 5 Tahun 2015. Bagaimana itu penjelasan Anda?

(50)

Ya, silakan. Ini nanti kalau enggak dijawab-jawab, selesainya hari Minggu.

Kurang menambahkan saja, Majelis.

Bagaimana?

Kurang tambahan.

Maksud tambahannya bagaimana?

Dalam kutipannya kurang ditambahkan, Pak.

Ha?

Dalam kutipannya kurang ditambahkan undang-undangnya, Pak, nomor 5-nya, Pak.

(51)

Yang Mulia, kami mohon ditambahkan undang-undangnya kembali, Pak. PMK-nya Nomor 5 Tahun 2015.

PMK Nomor 5 Tahun 2015. Oh, jadi itu? Ada sedikit … memang ada sedikit perubahan itu di PMK itu.

Ya, tadi saya sudah mau menanyakan soal ongkos perkara sudah ditanyakan, Yang Mulia. Sudahlah, di sini itu enggak ada ini ya, tidak ada ongkosnya, tidak ada biaya perkara di Mahkamah Konstitusi, sehingga memang bisa menyesatkan petitum Saudara itu. Nanti dipikir di sini kena biaya, begitu ya. Kalau kena biaya kalau Saudara dari Papua, misalnya ada pesawat ke Jakarta, itu bukan biaya ke Mahkamah Konstitusi. Itu biaya naik pesawat dari Papua ke Jakarta. Bukan biaya ke Mahkamah Konstitusi.

Ya.

Karena nanti dulu jadi … nah, kalau itu masuk dalam perhitungan perincian honor ya lain lagi ceritanya, kan. Tapi bukan biaya berperkara di Mahkamah Konstitusi nanti. Karena ini nanti Anda buat pula pernyataan. Ini di petitum ada. Wah, ini kan repot itu penting untuk kami tegaskan, ya. Sehingga tidak ada kekeliruan.

Walaupun tadi secara bergurau Yang Mulia sudah menyampaikan tapi saya kira kami perlu menegaskan lagi di Mahkamah Konstitusi tidak dipungut biaya perkara.

Bahkan ada kalanya kami dirugikan karena Saudara menyerahkan anunya ... apa namanya ... buktinya misalnya kurang terpaksa kami (...)

(52)

385. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN M.P SITOMPUL

Terima kasih, Yang Mulia. Di dalam permohonan Saudara tadi membahas tenggang waktu, ya. Saya coba tanya dulu ini data yang diperoleh bahwa keputusan KPU itu diumumkan tanggal 18 Desember 2015, pukul 15.00 WIT. Ada di dalam pengumuman itu ada dicantumkan jamnya?

Ada, Pak.

Ada. Dan ini waktu yang dicantumkan adalah 15.00 WIT?

Ya, Pak.

Benar itu?

Benar, Pak.

Nanti kita cek di bukti atau ada bukti yang diajukan ke persidangan. Bukti P berapa itu?

P-1, Pak.

(53)

P-1.

Sudah dibaca itu P-1, ya. Seperti itu? Yakin ya seperti itu, yang tertulis? Jangan ada manipulasi itu maksud saya. Padahal di permohonan bukan seperti itu, ini mengenai soal waktu ini harus strict loh.

Terima kasih, Yang Mulia. Ada revisi, Pak?

Ada revisi, coba?

Pukul 12.50, Pak.

Pukul 12.50?

Ya, Pak.

Nah, itu kan jadi persoalan kan, kalau 12.50. Ini WIT? WIT mundur kalau ke WIB-nya, jadi berapa? 2 jam kan, 10 sekian. Bagaimana itu?

(54)

Ya. Jadi, sudah dikoreksi ya, 12.50. Kalau 12.50 WIT ke WIB-nya pukul berapa itu? Dikurangi berapa jam? Nah, itu sekadar saja, ya.

Supaya kita tahu hitung menghitung waktu ini sangat menentukan ini. Enggak boleh kita asal bikin-bikin, nanti ada manipulasi data, kemudian enggak benar pula lagi apa hasilnya. Barang kali itu saja, Yang Mulia. Terima kasih.

Baik, terima kasih. Pemohon sudah cukup, ya. Termohon dan Pihak Terkait sudah confirm dengan permohonan ini, ya. Yang perlu Anda respons, silakan direspons. Terserah Anda.

Sekarang kita lanjutkan ke Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016 untuk Kabupaten Keerom. Silakan, Pemohon?

Terima kasih, Yang Mulia. Pemohon Perkara Nomor 119/PHP.BUP-XIV/2016 Bapak Yusuf Wally dan Bapak Sarminanto, dalam hal ini memberikan kuasa kepada kami, Habel Rumbiak dan Kawan-Kawan selaku Pihak Pemohon terhadap Termohon Komisi KPU Kabupaten Keerom.

Mengajukan permohonan keberatan, eh pembatalan terhadap Keputusan KPU Keerom Nomor 42 dan seterusnya per tanggal 18 Desember 2015.

Kewenangan Mahkamah bahwa berdasarkan Pasal 157 dan seterusnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perpu tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Di situ disebutkan bahwa salah satu perma ... obyek permasalahan adalah kewenangan Mahkamah adalah berkenaan dengan apa penyelesaian perselisihan pemilihan.

He em.

Yang akan dibentuk badan khusus (suara tidak terdengar jelas). Selama badan khusus belum ada, maka Mahkamah berwenang untuk memeriksa perkara ini.

(55)

Legal standing. Pemohon berdasarkan keputusan KPU Nomor 26 dan seterusnya ditetapkan sebagai calon peserta.

Kemudian berdasarkan Keputusan KPU Nomor 28 dan seterusnya mendapatkan nomor urut. Oleh karena itu, menurut kami Pemohon memiliki legal standing untuk (...)

Saya mau menegaskan sekarang. Pasangan calon Pemohon ini dapat berapa sih?

Perolehan suaranya, Yang Mulia?

Ya.

Menurut keputusan Pihak Termohon.

Ya. Menurut Termohon berapa?

Pemohon memperoleh 11.128.

(56)

11.128 suara.

11.128?

Suara, ya.

Ya, terus. Untuk Pihak Terkait, tahu?

Pihak Terkait 13.248.

13.248. Baik, terus sekarang tenggang waktunya?

Keputusan Termohon ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2015, pukul 15.15.

15.15 WIT? Anda mau mengajukan permohonan.

Pemohon menyampaikan pendaftarannya ke Mahkamah pada tanggal 21, pukul 12.00.

(57)

12.00 siang.

Siang?

Ya.

12.00 siang, ya?

Ya.

Nanti kita cek. Karena bukti autentiknya ada.

Ya.

Baik.

(58)

Masih dalam tenggang waktu?

Ya. Terima kasih, Yang Mulia.

Sekarang pokok permohonannya (...)

Berkenaan dengan pokok permohonan. Ketentuan pengajuan permohonan. Memang benar bahwa Kabupaten Keerom dengan penduduk sebanyak 59.000 jiwa.

He em.

Masih dalam kategori menurut undang-undang adalah batas minimal 20 ... 2% selisih suara antara Pihak Terkait dan Pemohon.

He em.

Namun, menurut hitungan kami memang ini ada perbedaan sebesar 16%. Jauh diatas 2%. Tetapi menurut kami, Mahkamah tidak harus kaku dalam hal soal angka-angka ini. Karena berdasarkan putusan-putusan Mahkamah sebelumnya, misalnya Putusan Mahkamah Nomor 41 dan seterusnya Tahun 2008. Putusan Mahkamah Nomor 32 dan seterusnya (...)