111 BAB VIII
ANALISIS VARIAN (ANAVA) A. Analisis Varian Satu Jalur
Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan anava satu jalur (1) Menghitung Jumlah Kuadrad Total (JKtot):
JKtot = ∑ Xtot2
(2) Menghitung Jumlah Kuadrad Antar Kelompok (JKantar):
JKantar =
N X n X tot A A 2 2
(3) Menghitunng Jumlah Kuadrad Dalam Kelompok (JKdal):
JKdal = JKtot─ JKantar
(1) Menghitung Mean Kuadrad (Rerata Jumlah Kuadrat atau RJK) antar Kelompok (RJKantar): RJKantar =
1
a
JK
antar a = jumlah kelompok(5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat dalam Kelompok (RJKdal)
RJKdal =
a
N
JK
dal
N = jumlah seluruh sampel(6) Menghitung harga Fhitung dengan rumus:
dalam antar
RJK RJK
(7) Konsultasikan pada table F dengan db pembilang (a-1) dan db penyebut (N-a)
(8) Aturan keputusan : Jika F hitung lebih besar daripada F table pada taraf
N Xtot 2
112
signifikansi tertentu (Misalnya: ts 5% atau 1%), maka Ha diterima dan H0 ditolak.
(9) Membuat kesimpulan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak
(10) Membuat Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis k Sampel
Tabel 7.1. Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis k Sampel Sumber Variasi JK (SS) db (df) RJK (MS) Fh Ft ab Taraf sig 0.05 0.01 antar A
A A n X 2 a-1 1 a JK dal antarRJK
RJK
… . dalam (error) JKdal = JKtot─ JKantar N-a a N JKdal -- -- Total ∑ Xtot2 N-1 -- -- -- Contoh aplikasinya.Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar IPA. Metode mengajar digolongkan menjadi 4,
N Xtot 2
N Xtot 2
113
yaitu : Metode ceramah (A1), Metode Diskusi (A2), Metode Pemberian
Tugas (A3), dan Metode campuran (A4).
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi, metodepemberian tugas, dan metode campuran
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi, metodepemberian tugas, dan metode campuran
Hipotesis Statistik: H0: µ1 = µ2 = µ3 = µ4
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 (salah satu tanda ≠)
Tabel 8.2. Data Hasil Belajar IPA Siswa SMA Klas II di Singaraja
(A1) (A2) (A3) (A4) Total 3 2 4 0 4 5 6 5 7 4 5 8 7 7 7 8 9 10 9 8 n1 = 5 ∑X1 = 13 n2 = 5 ∑X2 = 27 n3 = 5 ∑X3 = 34 n4 = 5 ∑X4 = 44 N = 20 ∑Xtot = 118
114
∑X12 = 45 ∑X22 = 151 ∑X32 = 236 ∑ X42 = 390 ∑Xtot2 = 822
X 1 = 2,6 X 2 = 5,4 X 3 = 6,8 X 4 = 8,8 X tot = 5,9
Masukkan ke dalam rumus berikut.
Perhitungan: JKtot = ∑ Xtot2 = 822
20
118
2
= 125,8 JKantarA =
N X n X tot A A 2 2
=
N X n X n X n X n X tot A A A A A A A A 2 4 2 4 3 2 3 2 2 2 1 2 1
=5
44
5
34
5
27
5
13
2 2 2 2
-101
,
8
20
118
2
JKdal = JKtot─ JKantar = 125,8 – 101,8 = 24Atau JK dal:
24
5
44
5
34
5
27
5
13
822
2 2 2 2 2 2
A A totn
X
X
dbA = a-1 = 4-1 = 3RJKantar = JKantar : dbantar = 101,8 : 3 = 33,93.
db dalam = N – a = 20-4 = 16 RJKdal = JKdal : dbdal = 24:16 = 1,5
Fhitung = RJKantar : RJKdal = 33,93 : 1,5 = 22,66 lihat table F
N Xtot 2
115
Tabel 8.3. Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis 4 Kelompok Sumber Variasi JK db RJK Fh Ftab Keputusa n 5 % 1% antar A 101,8 3 33,93 22,62 3,2 4 5,29 Signifikan dalam 24 16 1,5 -- -- -- -- Total 125,8 19 -- -- -- -- --
Jika harga F signifikan, dilanjutkan dengan uji simple effect antar sel dengan rumus t-Sceffe berikut. Untuk n1 = n2 :
n
RJK
X
X
t
dal*
2
2 1
, dimana db t = db dalam Untuk n1 ≠ n2: 2 1 2 1 1 1 n n RJK X X t dal , dimana db t = db dalam116
Uji t Scheffe: db t sama dengan db dalam = 16
t1-2 :
3
,
615
5
5
,
1
2
0
,
4
6
,
2
x
t
signifikan t1-3:
5
5
,
1
2
8
,
6
6
,
2
x
t
5,422 signifikan t1-4:
5
5
,
1
2
8
,
8
6
,
2
x
t
-8,004 signifikan t2-3:
5
5
,
1
2
8
,
6
4
x
t
-1,807 non signifikan t2-4:
5
5
,
1
2
8
,
8
4
x
t
- 4,389 signifikan t3-4:
5
5
,
1
2
8
,
8
8
,
6
x
t
- 2,582 signifikan Menarik kesimpulan1. Metode mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
2. Metode mengajar IV lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dari pada metode mengajar III, II, dan I
3. Metode mengajar III lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa daripada metode mengajar II dan I
4. Metode mengajar II lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan dengan metode mengajar I.
117 B. Anava Dua Jalur
Anava dua jalur dapat berbentuk 2 x 2; 3 x 2; 3 x 3; dan sebagainya Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh insentif dan motivasi kerja terhadap peningkatan produktivitas kerja pada suatu perusahaan.
1). Hipotesis Penelitian:
H0: (1) Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif
(2) Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang memiliki motivasi tinggi dan karyawan yang memiliki motivasi kerja rendah
(3) Tidak ada pengaruh interaksi antara insentif dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja
H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang memiliki motivasi tinggi dan karyawan yang memiliki motivasi kerja rendah
(3) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara insentif dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja
118 2). Hipotesis Statistik: (1) H0: µ1 = µ2 H1: µ1 ≠ µ2 (2) H0: µ1 = µ2 H1: µ1 ≠ µ2 (3) H0: Inter AB = 0 H1: Inter AB ≠ 0 3). Rancangan Analisis
Tabel 3.4. Rancangan Anava 2 Jalur (Faktorial 2x2) Insentif (A) Motivasi Kerja (B) A1 (dapat insentif) A2
(tidak dapat insentif)
Motivasi Tinggi (B1) A1 B1 A2 B1 Motivasi Rendah (B2) A1 B2 A2 B2 Keterangan:
A = Insentif (A1=dapat insentif dan A2= tidak dapat insentif)
119 Y = Produktivitas Kerja
4). Contoh aplikasi
Tabel 8.5. Data Hasil Penelitian
A1 A2 B1 B2 B1 B2 X X X X 8 9 8 9 8 5 6 5 6 6 7 7 7 7 6 6 8 7 7 7
Tabel 8.6. Tabel Statistik Induk (untuk menolong perhitungan)
Stat A1 A2 Total A1 A2 B1 B2 B1 B2 B1 B2 n 5 5 5 5 20 10 10 10 10 ∑X 42 28 34 35 139 70 69 76 63 ∑X2 354 158 232 247 991 512 479 586 405 X 8,4 5,6 6,8 7 6,95 7 6,9 7,6 6,3
120 Tabel 8.7. Statistik Induk
(A) (B) A1 A2 Total B1 n = 5 ∑ X = 42 ∑ X2 = 354 X = 8,4 n = 5 ∑ X = 34 ∑ X2 = 232 X = 6,8 n = 10 ∑ X = 76 ∑ X2 = 586 X = 7,6 B2 n = 5 ∑ X = 28 ∑ X2 = 158 X = 5,6 n = 5 ∑ X = 35 ∑ X2 = 247 X = 7 n = 10 ∑ X = 63 ∑ X2 = 405 X = 6,3 Total n = 10 ∑ X = 70 ∑ X2 = 512 X = 7 n = 10 ∑ X = 69 ∑ X2 = 479 X = 6,9 N = 20 ∑ Xtot = 139 ∑ X2tot = 991 X = 6,95 5). Langkah-langkah perhitungan a. JKtot = ∑ Xtot2
= 991 – (1392 : 20) = 991 – 966,05 = 24,95 N Xtot 2
121 b. JKantar A = =
N X n X n X tot A A A A 2 2 2 2 1 2 1
= (702 : 10) + (692 : 10) - (1392 : 20) = (490 + 476,1) – 966,05 = 966,1 – 966,05 = 0,05 c. JK antarB = =
N X n X n X tot B B B B 2 2 2 2 1 2 = (762 : 10) + (632 : 10) - (1392 : 20) = (577,6 + 396,9) – 966,05 = 974,5 – 966,05 = 8,45 d. JKinter AB =
A B TOT AB ABJK
JK
N
X
n
X
2 2 = (422:5) +(282:5)+ (342:5)+ (352:5) - (1392 : 20) – 0,05 – 8,45 = (352,8 + 156,8 + 231,2 + 245 ) – 966,05 – 0,05 – 8,45 = 985,8 – 966,05 – 0,05 – 8,45 = 11,25 e. JK dal = = 991 – 985,8 = 5,2atau JK dal = JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinterAB
N X n X tot A A 2 2
N X n X tot B B 2 2
AB AB tot n X X 2 2122 = 24,95 – 0,05 – 8,45 – 11,25 = 5,2 f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal = 0,05 + 8,45 + 11,25 + 5,2 = 24,95 db A = a-1 = 2 – 1 = 1 db B = b-1 = 2 – 1 = 1 db inter AB = db A x db B = 1x1 = 1 db dalam = N – ab = 20 – (2x2) = 20 -4 = 16 RJKA = JKA : dbA = 0,05 : 1 = 0,05 RJKKB = JKB : dbB = 8,45 : 1 = 8,45 RJKKAB = JKAB dbAB = 11,25 : 1 = 11,25
RJKKdalam = JKdal : dbdal = 5,2 : 16 = 0,325
FA = RJKA : RJKdalam = 0,05 : 0,325 = 0,154 FB = RJKKB : RJKdalam = 8,45 : 0,325 = 26
FAB = RJKAB : RJKdalam = 11,25 : 0,325 = 34,61 Tabel 8.8. Tabel Ringkasan Analisis ANAVA AB Sumber Variasi JK db RJK Fh Ftab 5% 1% A B Inter AB dalam 0,05 8,45 11,25 5,2 1 1 1 16 0,05 8,45 11,25 0,325 0,154*) 26,00**) 34,61**) -- 4,49 4,49 4,49 -- 8,53 8,53 8,53 --
123 Total 24,95 19 -- -- -- -- *) non signifikan **) signifikan Kesimpulan
FA = 0,154*) non signifikan, artinya? Tidak tedapat perbedaan yang
signifikan produktivitas kerja karyawan antara yang mendapat insentif dan tidak mendapat insentif. Pemberian insentif tidak berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan
FB = 26,00**) signifikan, artinya ? Terdapat perbedaan yang signifikan
produktivitas kerja karyawan antara karyawan yang memiliki motivasi kerja tinggi dan rendah. Motivasi kerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja.
FAB = 34,61**) signifikan, artinya ? Dilanjutkan pada uji simple effect,
untuk mengetahui pengaruh antara insentif dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja.
Karena pengaruh interaksi signifikan, dilanjutkan dengan uji t-Scheffe atau uji Tukey, dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Tukey:
n
RJKdal
X
X
Q
1
2 db Q = n dan m(n = sampel, dan m = jumlah kelompok)
atau Untuk n1 = n2 : t = n xRJKdal X X 2 2 1 , dimana db t = db dalam
124
db t sama dengan db dalam = 16. Nilai t tabel untuk db = 16 pada taraf signifikansi 5% = 2,120. Uji t1-2:
n
xRJKdal
X
X
t
2
2 1
=10
325
.
0
2
8
.
6
4
.
8
x
t
= 6.276 (signifikan) Uji t1-3: n xRJKdal X X t 2 3 1 =5
.
49
10
325
.
0
2
0
.
7
4
.
8
x
(signifikan) Uji t1-4: n xRJKdal X X t 2 4 1 =10
.
98
10
325
.
0
2
6
.
5
4
.
8
x
(signifikan) Uji t2-3: n xRJKdal X X t 2 3 2 =0
.
78
10
325
.
0
2
0
.
7
8
.
6
x
(non signifikan) Uji t2-4: n xRJKdal X X t 2 4 2 =4
.
707
10
325
.
0
2
6
.
5
8
.
6
x
(signifikan) Uji t3-4: n xRJKdal X X t 2 4 3 =5
.
49
10
325
.
0
2
6
.
5
0
.
7
x
(signifikan)125
C. Analisis Varians Dua Jalur (Anava AB) = Faktorial (3x3) 1). Rancangan analisis
Tabel 3.9. Rancangan Anava 2 Jalur (Faktorial 3x3) Metode (A) Inteligensi (B) A1 A2 A3 Inteligensi Tinggi (B1) A1 B1 A2 B1 A3 B1 Inteligensi Sedang (B2) A1 B2 A2 B2 A3 B2 Inteligensi Rendah (B3) A1 B3 A2 B3 A3 B3 Keterangan : A = Metode Mengajar
A1 = Metode Mengajar I (ceramah)
A2 = Metode Mengajar II (diskusi)
126 B = Inteligensi
B1 = Inteligensi Tinggi
B2 = Inteligensi Sedang
B3 = Inteligensi Rendah
Y = Hasil Belajar Matematika
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode mengajar terhadap hasil belajar matematika.
2). Hipotesis Penelitian
H0: (1) Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang dalam
pembelajaranya menggunakan metode I, metode II, dan Metode III. (2) Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang
memiliki inteligensi tinggi, sedang, dan rendah.
(3) Tidak ada pengaruh interaksi antara metode mengajar dan inteligensi terhadap hasil belajar matematika
H1: (1) Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang dalam pembelajaranya menggunakan metode I, metode II, dan Metode III.
(1) Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki inteligensi tinggi, sedang, dan rendah.
(2) Ada pengaruh interaksi antara metode mengajar dan inteligensi terhadap hasil
belajar matematika
127 H0: (1) µ1 = µ2 = µ3
(2) µ1 = µ2 = µ3
(3) AB = 0
H1: (1) µ1 ≠ µ2≠ µ3 (salah satu tanda tidak sama)
(2) µ1 ≠ µ2≠ µ3 (salah satu tanda tidak sama)
(3) AB ≠ 0
Tabel 8.10. Data Hasil Penelitian
A1 A2 A3 B1 B2 B3 B1 B2 B3 B1 B2 B3 X X X X X X X X X 2,5 3,0 4,0 2,0 1,5 3,5 3,0 2,0 1,5 2,5 4,0 3,0 1,0 3,5 2,0 3,5 3,0 1,5 3,0 2,5 2,0 3,0 1,5 2,5 2,5 3,0 2,0 2,0 3,0 3,5 2,5 3,0 3,0 1,5 1,5 3,5 3,5 2,5 2,0 2,0 3,0 2,0 1,0 1,0 3,5 Keterangan: A = Metode Mgajar
A1 = Metode Mengajar I (ceramah)
A2 = Metode Mengajar II (diskusi)
128 B = Inteligensi
B1 = Inteligensi Tinggi
B2 = Inteligensi Sedang
B3 = Inteligensi Rendah
X = Hasil Belajar Matematika (IPK) 5). Langkah-langkah analisis
Tabel 8.11. Tabel Kerja Statistik Induk (A) (B) A1 A2 A3 Total B1 n = 5 ∑ X = 13,0 ∑ X2 = 37,5 X = 2,6 n = 5 ∑ X = 13,5 ∑ X2 = 38,75 X = 2,7 n = 5 ∑ X = 11,5 ∑ X2 = 28,75 X = 2,3 n = 15 ∑ X = 38,0 ∑ X2 = 105 X = 2,53 B2 n = 5 ∑ X = 12,5 ∑ X2 = 33,75 n = 5 ∑ X = 11,5 ∑ X2 = 27,75 X = 2,3 n = 5 ∑ X = 13,5 ∑ X2 = 38,75 X = 2,7 n = 15 ∑ X = 39,0 ∑ X2 = 100,25
129 X = 2,5 X = 2,6 B3 n = 5 ∑ X = 13,5 ∑ X2 = 38,75 X = 2,7 n = 5 ∑ X = 13,5 ∑ X2 = 38,75 X = 2,7 n = 5 ∑ X = 10,5 ∑ X2 = 27,25 X = 2,1 n = 15 ∑ X = 37,0 ∑ X2 = 107,75 X = 2,47 Total n = 15 ∑ X = 39,0 ∑ X2 = 113,5 X = 2,6 n = 15 ∑ X = 38,5 ∑ X2 = 104,75 X = 2,56 n = 15 ∑ X = 35,5 ∑ X2 = 94,75 X = 2,36 N = 45 ∑ X = 113 ∑ X2 = 313 X = 2,51 2) Perhitungan: a. JKtot = ∑ Xtot2 =
313
283
,
76
29
,
24
45
113
313
2
b. JKantar =
N X n X tot A A 2 2
=
N X n X n X n X tot A A A A A A 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1
N Xtot 2
130 =
284,23 283,76 0,47 45 113 15 5 , 35 15 5 , 38 15 39 2 2 2 2 c. JK antarB =
N X n X n X n X tot B B B B B B 2 3 2 3 2 2 2 1 2 =
283,77 283,76 0,01. 45 113 15 5 , 37 15 5 , 37 15 38 2 2 2 2 d. JKinter AB =
A B tot AB AB JK JK N X n X
2 2 = 01 , 0 47 , 0 45 113 5 5 , 10 5 5 , 13 5 5 , 11 5 5 , 13 5 5 , 11 5 5 , 13 5 5 , 13 5 5 , 12 5 132 2 2 2 2 2 2 2 2 2 = (33,8+31,25+36,45+36,45+26,45+36,45+26,45+36,45+22,05) -283,76 – 0,47 – 0,01 = 285,8 -283,76 -0,47 – 0,01 = 1,56. e. JK dal =
313 285,8 27,20 2 2
AB AB tot n X Xatau JK dal = JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinter = 29,24 – 0,47 – 0,01 -1,56
= 27,20 f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal = 0,47+0,01+1,56+27,2 = 29,24 db A = a-1 = 3-1 = 2 db B = b-1 = 3-1 = 2 db inter AB = db A x db B = 2 x 2 = 4 db dalam = N – ab = 45 – (3x3) = 36 RJKKA = JKA : dbA = 0,47 : 2 = 0,24 RJKKB = JKB : dbB = 0,01 : 2 = 0,005
131 RJKAB = JKAB dbAB = 1,56 : 4 = 0,39
RJKdalam = JKdal : dbdal = 27,2 : 36 = 0,76
FA = RJKA : RJKdalam = 0,24 : 0,76 = 0,32
FB = RJKB : RJKdalam = 0,005 : 0,76 = 0,006
FAB = RJKAB : RJKdalam = 0,39 : 0,76 = 0,51
Tabel 3.12. Tabel Ringkasan Analisis ANAVA AB
SV JK db RJK Fh Ftab 5% 1% Antar A Antar B Inter AB dalam 0,47 0,01 1,56 27,20 2 2 4 36 0,24 0,05 0,39 0,76 0,32 0.006 0,51 - 3,26 3,26 2,63 5,25 5,25 3,89 Total 29,24 44 -- - -- -- Kesimpulan: FA = 0,32 non signifikan FB = 0,006 non signifikan FAB = 0,51 non signifikan Catatan:
Jika hasil uji hipotesis terdapat pengaruh interaksi yang signifikan (F inter AB adalah signifikan), maka dilanjutkan dengan uji simple effect dengan
132
uji Tukey (jika n tiap kelompok sama) atau uji t- Scheffe (jika n sama atau tidak sama), dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Tukey:
n
RJKdal
X
X
Q
1
2 Uji t-Scheffe: n xRJKdal X X t 2 2 1 Tugas LatihanSeorang peneliti bermaksud untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMA. Untuk itu, dilakukan eksperimen selama satu semester terhadap dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan dua kelas sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diajar dengan metode pembelajaran kooperatif, sedangkan kelompok kontrol diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Motivasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi motivasi tinggi dan rendah. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang.
1. Buatlah rancangan analisisnya 2. Rumuskan hipotesis statistiknya 3. Hitunglah harga F masing-masing
4. Jika terjadi pengaruh interaksi yang signifikan, lakukan uji lanjut Catatan: datanya dikarang sendiri (angka puluhan, n = 100)
133 D. Analisis Varians Tiga Jalur
Analisis varians tiga jalur (rancangan analisis varians ABC), digunakan untuk menganalisis data pada sampel yang variabel bebasnya terdiri atas tiga variabel. Misalnya, kita bermaksud menguji pengaruh jenis kelamin, tempat tinggal, dan sikap sosial terhadap prestasi belajar IPS. Dalam hal ini variabel penelitiannya adalah sebagai berikut.
Variabel bebasnya:
A = jenis kelamin (A1 = laki-laki; dan A2 = perempuan)
B = tempat tinggal (B1 = kota; B2 = pinggiran kota; B3 = desa; B4 = desa terpencil)
C = sikap sosial (C1 = sikap tinggi; C2 = sikap sosial sedang; C3 = sikap sosial rendah)
Variabel terikatnya: adalah prestasi belajar IPS.
Misalnya, data hasil penelitian seperti tabel berikut. Tabel 8.13. Tabel Data (Fiktif)
B A A1 (laki-laki) A2 (perempuan) C B1 C1 8 15 15 10 14 15 C2 14 16 17 15 17 17 C3 16 17 18 16 16 20 B2 C1 10 12 12 9 12 14 C2 12 14 16 11 15 16 C3 15 16 19 13 16 18
134 B3 C1 11 11 15 11 11 13 C2 16 16 18 13 13 18 C3 16 20 20 14 15 18 B4 C1 9 11 14 12 12 12 C2 14 15 19 15 16 18 C3 14 18 20 17 19 20
Untuk menganalisis data tersebut, terlebih dahulu perlu dibuatkan tabel data statistik induk yang diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian. Statistik yang diperlukan untuk menghitung jumlah kuadrat adalah seperti tabel berikut.
Tabel 8.14. Tabel Statistik Induk Temp at Tingg al (B) Sikap Sosial (C)
A1 (laki-laki) A2 (perempuan) Total ∑X Total ∑X2 n ∑X ∑X2 n ∑X ∑X2 Kota (B1) Tingg i (C1) Sedan g (C2) Renda h (C3) 3 3 3 38 47 51 514 741 869 3 3 3 39 49 52 521 803 912 77 96 103 Jumla h 9 136 2124 9 140 2236 276 4360
135 Pingg iran (B2) Tingg i (C1) Sedan g (C2) Renda h (C3) 3 3 3 34 42 50 388 596 842 3 3 3 35 42 47 421 602 749 69 84 97 Jumla h 9 126 1826 9 124 1772 250 3598 Desa (B3) Tingg i (C1) Sedan g (C2) Renda h (C3) 3 3 3 37 50 56 467 836 1056 3 3 3 35 44 47 411 662 745 72 94 103 Jumla h 9 143 2359 9 126 1818 269 4177 Desa Terpe ncil (B4) Tingg i (C1) Sedan g (C2) Renda h (C3) 3 3 3 34 48 52 398 782 920 3 3 3 36 49 56 432 805 1050 70 97 108 Jumla h 9 134 2100 9 141 2287 275 4387 Total 36 539 8409 36 531 8113 1070 16522
136 Semu a Langkah-langkah perhitungan: 1).
620
,
611
72
1070
16522
2
TotJK
2).0
,
889
72
1070
36
531
36
539
2 2 2
AJK
3).24
,
278
72
1070
18
275
18
269
18
250
18
276
2 2 2 2 2
BJK
4)..
028
,
328
72
1070
6
108
6
103
6
97
6
103
6
97
6
94
6
84
6
96
6
70
6
72
6
69
6
77
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
CJK
FK (Faktor Koreksi) adalah
15901,389 72 10702 2 N Xtot 5).00
,
19
999555
,
18
278
,
24
889
,
0
389
,
15901
55556
,
15945
9
141
9
126
9
124
9
140
9
134
9
143
9
126
9
136
2 2 2 2 2 2 2 2
A B ABFK
JK
JK
JK
137 6).
694 , 1 028 , 328 889 , 0 389 , 15901 333333 , 3400 083333 , 3640 333333 , 2821 083333 , 2914 083333 , 1752 083333 , 1704 12 56 47 47 52 12 52 56 50 51 12 49 44 42 49 12 48 50 42 47 12 36 35 35 39 12 34 37 34 38 2 2 2 2 2 2 C A AC JK JK FK JK 7).972
,
9
278
,
24
028
,
328
389
,
15901
66667
,
16263
6
108
6
103
6
97
6
103
6
97
6
94
6
84
6
96
6
70
6
72
6
69
6
77
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
C B BCJK
JK
FK
JK
8).75
,
4
972
,
9
694
,
1
00
,
19
028
,
328
278
,
24
889
,
0
389
,
15901
99996
,
1628
3
56
3
49
3
36
3
47
3
44
3
35
3
47
3
42
3
35
3
52
3
49
3
39
3
52
3
48
3
34
3
56
3
50
3
37
3
50
3
42
3
34
3
51
3
47
3
38
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
BC AC AB C B A ABCJK
JK
JK
JK
JK
JK
FK
JK
9). 334 , 232 972 , 9 694 , 1 75 , 4 0 , 19 028 , 328 278 , 24 889 . 0 611 , 620 tot A B C AB AC BC ABC dal JK JK JK JK JK JK JK JK JK138 10). Menghitung Derajat Kebebebasan
71
1
72
1
48
23
1
72
1
6
2
*
3
*
1
*
*
6
2
*
3
*
2
2
*
1
*
3
3
*
1
*
2
1
3
1
3
1
4
1
1
1
2
1
N
db
db
db
db
db
db
db
db
N
db
db
db
db
db
db
db
db
db
db
db
db
db
db
c
db
b
db
a
db
total ABC BC AC AB C B A dal C B A ABC C B BC C A AC B A AB C B A11). Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) RJKA = JKA/dbA = 0,889/1 = 0.889 RJKB = JKB/dbB = 24,278/3 =8,093 RJKC = JKC/dbC =328,028/2 = 164,014 RJKAB = JKAB/dbAB = 19/3 = 6,333 RJKBC = JKBC/dbBC = 9,972/6 = 1,662 RJKAC = JKAC/dbAC = 1,694/2 = 0,847
RJKABC = JKABC/dbABC = 4,75/6= 0,792
RJKdal = RJKdal/dbdal = 232,00/48 = 4,833 (varians terkecil/pembagi)
12). Menghitung harga F
FA = RJKA/RJKdal = 0,889/ 4,833 = 0,184
FB = RJKB/RJKdal = 8,093/4,833 = 1,674
139 FAB= RJKAB/RJKdal = 6,333/4,833 =1,310
FAC = RJKAC/RJKdal =0,847/4,833 =0,175
FBC = RJKBC/RJKdal =1,1662/4,833 = 0,344
FABC = RJKABC/RJKdal= 0,792/4,833 = 0,164
Tabel 8.15. Tabel Ringkasan Anava ABC
SV JK Db RJK F h F tab A B C AB AC BC ABC dalam 0,889 24,278 328,028 19,00 1,694 9,972 4,75 232,00 1 3 2 3 2 6 6 48 0,889 8,093 164,014 6,333 0.847 1,662 0,792 4,833 0,184ns 1,674ns 33,934*) 1,310ns 0,175ns 0,344ns 0,164ns -- 4,08 2,84 3,23 2,84 3,23 2,17 2,17 -- Total 620,611 71 -- --
Memperhatikan tabel di atas, ternyata hanya FC (F antar C atau F
antar sikap sosial yang signifikan). Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPS antara siswa yang memiliki sikap sosial tinggi, sedang, dan rendah. Prestasi belajar IPS yang tertinggi diperoleh oleh siswa yang memiliki sikap sosial rendah.
140
Uji lanjut antar C dengan t – Scheffe, t tabel = 2,021 t1-2 = 5,449 (sig)
t1-3 = 8,071 (sig)
t2-3 = 2,620 (sig)
E. Anava Rancangan AS (Rancangan Pengukuran Berulang)
Rancangana analisis varians ini disebut juga Treatment by Subject. Rancangan ini hanya terdiri atas satu kelompok sampel dan digunakan untuk menganalisis suatu perkembangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Misalnya, ingin diteliti tentang pengaruh penggunaan metode inovatif terhadap prestasi belajar IPA. Misalnya, diperoleh data seperti tabel berikut.
Tabel 8.16. Data Perkembangan Prestasi Belajar IPA
Kasus A1 A2 A3 A4 XTot X1 X2 X3 X4 1 2 3 4 5 6 4 2 6 5 5 7 3 6 6 7 4 5 5 6 8 7 7 7 8 6 9 7 8 9 20 20 29 26 24 28
141
Berdasarkan data pada tabel di atas, kemudian dihitung statistik induk yang diperlukan untuk menganalisis data tersebut, seperti tabel berikut.
Tabel 8.17. Tabel Kerja Statistik Induk
Statistik A1 A2 A3 A4 Total XS n ∑X ∑X2 6 29 155 6 31 171 6 40 272 6 47 375 24 147 973 6 147 3677 X 4,83 5,16 6,6 7,83 6,125 6,125 Langkah mengerjakan: 1)
72
,
625
24
147
973
2
TotJK
2).34
,
792
24
147
6
47
40
31
29
2
2
2
2
2
AJK
3).18
,
875
24
147
4
3677
2
SJK
4). JKAS JKTOT JKAJKS 72,62534,79218,87518,958. 5). dbA= a-1 = 4-1 = 3 6). dbS = s-1 = 6-1 = 5 7). dbAS = dbA * dbS = 3 * 5 = 15142 8). 11,597 3 792 , 34 A A A db JK RJK 9). 3,775 5 875 , 18 S S S db JK RJK 10). 1,264 15 958 , 18 AS AS AS db JK RJK
Tabel 8.18. Tabel Ringkasan Anava AS
SV JK db RJK Fhitung F tabel S A AS (dalam) 18,875 34,792 18,958 5 3 15 3,775 11,597 1,264 2,987 9,175*) - - 5.42 - Total 72,625 23 - - -
*) = signifikan pada taraf signifikansi 5%
Dalam hal ini yang menjadi sasaran uji hipotesisnya adalah F antar A. FA hitung diperoleh 9,175 lebih besar dari Ftabel (ts. 1%) = 5,42, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara periode pengukuran pertama sampai dengan pengukuran terakhir. Oleh karena harga F hitung signifikan, maka harus dilanjutkan dengan uji simple effect antar periode pengukuran dengan menggunakan rumus t-Scheffe. Yang diuji adalah antar periode, yaitu: (1) t (A1-A2); t (A1-A3); t (A1-A4); t (A2-A3), t (A2-A4); dan t (A3-A4). Untuk hasil uji FS tidak dibahas karena asumsi dalam Psikologi menyatakan bahwa
143
dugunakan untuk menguji homogenitas varians. Db t = db dalam = 15. Harga t tabel untuk ts 5% = 2,132
t (A1-A2) = n RJK X X dal * 2 2 1
0
.
508
649
.
0
33
.
0
4213333
.
0
33
.
0
6
264
.
1
*
2
16
.
5
83
.
4
(ns) t (A1-A3) = 4.83 – 6,6 = 1,77/0,0.649 = 2,727 ( signifikan) t (A1-A4) = 4,83 – 7,83 = 3/0,649 = 4,622 (sig) t (A2-A3) = 5,16 – 6,6 = 1,44/0.649 = 2,219 (sig) t (A2-A4) = 5,16 – 7,83 = 2,67/0,649 = 4,114 (sig) t (A3-A4) = 6,6 – 7,83 = 1,23/0,649 = 1,895 (ns) SimpulanPenggunaan metode inovatif berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar IPA antara pengukuran periode 1 dan 3; 1 dan 4; 2 dan 3; dan 2 dengan pengukuran ke empat.
144
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. 2000. Statistik Pendidikan. Raja Grafindo, Jakarta Budiyono, 2004. Statistika untuk penelitian, UNS Press, Surakarta. Cochran WG. 1977. Sampling Techniques. John Wiley & Sons, Inc.
Fleiss JL, 1981. Statistical Methods for Rates and Proportions. Second Edition. John Wiley & Sons.
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. ALFABETA: Bandung.
Hanafiah KA, 2003. Rancangan Percobaan, Teori & Aplikasi. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang. Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung:Alfabeta Sudjana, 1996, Metode Statistika, Tarsito, Bandung
_______, 1996, Analisis Korelasi & Regresi, Tarsito, Bandung.
Sugiarto, D. Siagian, LT Sunaryanto, DS Oetomo, 2003. Teknik Sampling. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Supranto J, 2000. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sutrisno Hadi. 1989. Statistik I, Andi Offset, Yogyakarta _______, 1988. Statistik II, Andi Offset, Yogyakarta
Usman,Husaini. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tulus Winarsunu. 2002. Statistik Dalam Penelitian. Psikologi & Pendidikan, UMM Press, Malang.
145