• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEDOKTERAN

Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178

BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TOPIK

ASEPTIK DAN ALAT PELINDUNG DIRI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEDOKTERAN 2017

(2)

TIM PENYUSUN

Dr. Kristanto Yuli Yarsa, dr., Sp.B(K)Onk Betty Suryawati, dr. M.BiomedSc

Leli Saptawati, dr., SpMK Warsito, dr

(3)

Abstrak

Skills Lab keterampilan mencuci tangan mempelajari prosedur tindakan aseptik hand higiene dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam bentuk tatap muka dan pembelajaran mandiri.

Mahasiswa diharapkan menguasai proses tindakan aseptik mencuci tangan, waktu pencucian tangan dan tindakan yang memerlukan pencucian tangan sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan menguasai proses tindakan pemakain alat pelindung diri, dari tahap persiapan, pemakaian dan pasca pemakaian APD sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas bimbingannya, sehingga dapat diselesaikan penyusunan BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TOPIK ASEPTIK DAN ALAT PELINDUNG DIRI untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dokter dengan kurikulum berbasis kompetensi di Fakultas Kedokteran UNS.

Perubahan paradigma pendidikan kedokteran menyebabkan perlunya dilakukan perubahan kurikulum pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia. Berkembangnya teknologi kedokteran serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, dokter umum dituntut terampil dalam memberikan pelayanan kesehatan termasuk terampil dalam melakukan tindakan aseptik dengan mencuci tangan dengan benar, serta pemakaian alat pelindung diri yang tepat. Dengan tersusunnya buku ini diharapkan mahasiswa kedokteran lebih mudah dalam mempelajari dan memahami prosedur mencuci tangan dengan baik dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini. Sangat disadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan, sehingga sangat diharapkan saran dan kritik membangun untuk perbaikan buku ini.

Terima kasih dan selamat belajar.

Surakarta, Juli 2017

(5)

DAFTAR ISI Halaman Judul………. Tim Penyusun………. Abstrak………. Kata Pengantar………... Daftar Isi……… Pendahuluan………. Silabus Blok……… Materi Pembelajaran Teknik Aseptik ……… 1. Cuci tangan sebelum pembedahan... 2. Cuci tangan dengan air dan sabun... 3. Cuci tangan dengan hand rub... Check list cuci tangan ... Materi Alat Pelindung Diri (APD) ... Check list Alat Pelindung Diri (APD) ... Daftar Pustaka... 1 2 3 4 5 6 7 8 17 20 36 39

(6)

PENDAHULUAN

Mencuci tangan (hand hygiene) merupakan prosedur tindakan aseptik untuk menjaga kebersihan tangan pemeriksa. Hal ini wajib dilakukan untuk menghindari penularan penyakit antar pasien, petugas dan pengunjung RS.

Pada kegiatan keterampilan teknik aseptik mahasiswa akan belajar mengenai fungsi dari teknik aseptik sebelum melakukan tindakan bedah baik itu minor surgery atau major surgery, dan atau tindakan medis di luar ruang operasi.

Setelah mempelajari keterampilan Teknik Aseptik ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengetahui manfaat teknik aseptik.

2. Melakukan semua langkah cuci tangan (hand hygiene) dengan benar baik saat di ruang operasi maupun di luar ruang operasi

3. Mengetahui 5 moments hand hygiene

Pada kegiatan keterampilan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) mahasiwa akan belajar mengenai fungsi dari pemakaian APD sebelum melakukan tindakan bedah baik itu minor surgery atau major surgery, dan atau tindakan medis di luar ruang operasi.

Setelah mempelajari keterampilan pemakaian APD ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengetahui prinsip penggunaan APD (sarung tangan, masker, head cap, dan gown) 2. Menerapkan pemasangan APD sesuai indikasi dengan benar

3. Mengetahui cara memakai dan cara melepas APD dengan teknik aseptik secara benar 4. Mengetahui cara menggunakan APD di ruang operasi

(7)

SILABUS BLOK Program Studi : Kedokteran

Kode Keterampilan Klinik :

Topik : Keterampilan Mencuci Tangan

Bobot :0.5 SKS

Semester : I (satu)

Standar Kompetensi : Mampu melakukan teknik aseptik terutama mencuci tangan dengan benar dan mampu memakai alat pelindung diri dengan benar

Prasyarat : -

Tujuan Pembelajaran

Indikator Pengalaman Belajar Materi Pokok Alokasi waktu (menit) Sumber/ Bahan Ajar Penilaian Teknik Cuci Tangan 1. Memahami manfaat teknik aseptik dan sterilisasi

2. Melakukan semua langkah cuci tangan (hand hygiene)

dengan benar baik saat di

ruang operasi maupun di luar ruang operasi 3. Mengetahui 5 moments hand hygiene 1. Kuliah Pengantar 2. Terbimbing 3. Kegiatan tidak terstruktur 4. OSCE 1. Fisiologi 2. Five momment hygiene 3. 7 langkah mencuci tangan 1. Kuliah Pe ngantar: 1 x 100 menit 2. Terbimbing 2x100menit 3. Kegiatan mandiri : 1 x 100 menit 4. OSCE : 1 x 100 menit 1. Buku Manual Skillslab 2. Textbook OSCE Mampu melakukan keterampilan pemakaian APD 1. Memahami manfaat teknik aseptik dan sterilisasi

2. Memakai sarung tangan dengan teknik aseptik. 3. Memakai masker, head

1. Kuliah Pengantar 2. Terbimbing 3. Kegiatan tidak terstruktur 4. OSCE 1. Fisiologi 1. Buku Manual Skillslab 2. Textbook

(8)

cap dan gown dengan teknik aseptic.

4. Menjaga sterilitas alat dan medan operasi. 5. Melakukan sterilisasi terhadap alat-alat medis dengan teknik yang tepat

(9)

TEKNIK ASEPTIK

MATERI PEMBELAJARAN

Tindakan hand hygiene tidak hanya dilakukan di ruang operasi namun juga harus dilakukan di luar ruang operasi.Pelaksanaan hand hygiene harus memenuhi 2 hal, yaitu tepat waktu dan tepat cara. Waktu atau saat harus melakukan hand hygiene mencakup 5 saat (five

moments hand hygiene), sedangkan cara melakukan hand hygiene harus mengikuti 6

langkahhand hygiene.

Berdasarkan guideline dari WHO tahun 2009 mengenai hand hygiene, terdapat 5 saat harus mencuci tangan. Lima saat tersebut adalah :

1. Sebelum menyentuh pasien

2. Sebelum melakukan tindakan aseptik 3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien 4. Setelah menyentuh pasien

(10)

Gb 1. Lima saat harus mencuci tangan

Sumber : WHO on hand hygiene in health care, 2009

PROSEDUR PELAKSANAAN KETERAMPILAN KLINIK B. Alat dan bahan

1. Hand rub alcohol base

2. Sabun

3. Sumber air mengalir (keran/wastafel)

4. Tissue atau handuk bersih sekali pakai (untuk di luar ruang operasi), handuk steril (khusus untuk ruang operasi),

C. Tahap Persiapan

1. Mengecek alat dan bahan untuk latihan terbimbing 2. Melakukan review materi tentang latihan terbimbing

3. Instruktur menjelakan tahapan bimbingan yaitu demonstrasi oleh instruktur dilanjutkan dengan kegiatan mandiri

(11)

D. Tahap Pelaksanaan

Cuci tangan (hand hygiene) dapat dilakukan dengan menggunakan hand rub berbasis alkohol atau pun dengan sabun dan air mengalir baik di luar ruang operasi maupun di dalam ruang operasi (sebelum pembedahan).

1. Teknik mencuci tangan di luar ruang operasi a. Mencuci tangan dengan hand rub

Apabila tangan kita tidak tampak kotor atau tidak tampak ada material infeksius yang menempel di tangan, cuci tangan cukup dilakukan dengan hand rub (direkomendasikan menggunakan hand rub berbasis alkohol). Gambar 2 menunjukkan langkah-langkah dan durasi waktu cuci tangan menggunakan hand rub.

Gambar 2. Langkah mencuci tangan dengan hand rub (berbasis alkohol)

(12)

b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Apabila tangan kita tampak kotor atau apabila terdapat material infeksius yang menempel di tangan, maka kita harus melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, cuci tangan harus dilakukan dengan langkah maupun durasi waktu yang benar seperti tampak pada gb. 3.

Gambar 3. Langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir

(13)

2. Teknik mencuci tangan di dalam ruang operasi (sebelum pembedahan)

Uji coba klinis secara acak yang membandingkan handrub berbasis alkohol dengan klorheksidin ternyata tidak menunjukkan aktifitas pengurangan infeksi pada luka bedah, walaupun secara in vitro formulasi berbasis alkohol lebih baik dibanding dengan klorhexidin. Oleh karena itu, peningkatan yang cukup besar dalam aktivitas antimikroba dalam formulasi kebersihan tangan bedah tidak mungkin menyebabkan pengurangan infeksi pada luka bedahyang signifikan. Infeksi ini merupakan hasil dari beberapa faktor risiko yang terkait dengan pasien, ahli bedah, dan lingkungan perawatan kesehatan, dan pengurangan hanya satu faktor risiko akan memiliki pengaruh terbatas pada keseluruhan hasil.

Persiapan sterilisasi pra-pembedahan bertujuan untuk mengurangi pelepasan bakteri dari tangan tim bedah selama prosedur berlangsung ke luka terbuka pada pasien. Berbeda dengan handwash atau handrub, persiapan tangan bedah harus menghilangkan sementara dan mengurangi flora residen. Prosedur ini juga harus menghambat pertumbuhan bakteri di bawah sarung tangan. Sebagian besar pedoman melarang perhiasan atau jam tangan di tangan tim bedah. Kuku buatan merupakan faktor risiko yang penting, karena dikaitkan dengan perubahan flora normal dan menghambat kebersihan tangan yang tepat. Oleh karena itu, mereka harus dilarang untuk tim bedah atau di ruang operasi.

Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir dan dengan gosok tangan. Produk yang paling umum digunakan untuk antisepsis tangan bedah adalah sabun chlorhexidine atau povidone-iodine. Air hangat membuat antiseptik dan sabun bekerja lebih efektif, sementara air yang sangat panas menghilangkan lebih banyak asam lemak pelindung dari kulit. Karena itu, cuci dengan air panas sebaiknya dihindari. Hampir semua penelitian mencegah penggunaan sikat. Pada awal tahun 1980an, Mitchell dan rekannya menyarankan sebuah scrub tangan bedah tanpa kuas. Baru-baru ini, bahkan percobaan klinis acak terkontrol gagal menunjukkan efek antimikroba tambahan dengan menggunakan sikat. Bisa dibayangkan bahwa sikat bisa bermanfaat pada tangan terlihat kotor sebelum memasuki ruang operasi. Anggota tim bedah yang telah mencemari tangan mereka sebelum memasuki rumah sakit mungkin ingin menggunakan spons atau sikat agar tangan mereka terlihat bersih sebelum memasuki area ruang operasi. Iritasi kulit dan dermatitis lebih sering diamati setelah scrub tangan bedah dengan chlorhexidine dibandingkan dengan penggunaan antisepsis tangan bedah dengan bilas berbasis alkohol.197 Secara keseluruhan, dermatitis kulit lebih sering dikaitkan dengan antisepsis tangan menggunakan sabun obat daripada dengan handrub

(14)

berbasis alkohol. Handuk kain steril paling sering digunakan di bioskop operasi untuk mengeringkan tangan basah setelah antisepsis tangan bedah.

Beberapa handrub berbasis alkohol telah dilisensikan ke pasar komersial, seringkali dengan senyawa penguat tambahan lainnya (misalnya klorheksidin glukonat atau senyawa amonium kuaterner) yang membatasi pertumbuhan kembali bakteri pada tangan yang bersarung. Khasiat antimikroba dari formulasi berbasis alkohol lebih unggul dari semua metode persiapan bedah bedah pra-operasi yang ada saat ini.

Tidak perlu mencuci tangan sebelum handrub kecuali tangan terlihat kotor atau kotor. Tangan tim bedah harus bersih saat memasuki ruang operasi dengan mencuci dengan sabun. Sementara handwash ini dapat menghilangkan risiko kontaminasi dengan spora bakteri, data eksperimental dan epidemiologis gagal menunjukkan efek tambahan mencuci tangan sebelum menggunakan handrub dalam keseluruhan pengurangan flora kulit. Aktivitas formulasi handrub bahkan dapat terganggu jika tangan tidak benar-benar dikeringkan sebelum menerapkan handrub atau dengan fase pencucian itu sendiri. Handwash sederhana dengan sabun dan air sebelum memasuki area operasi sangat dianjurkan untuk menghilangkan risiko kolonisasi dengan spora bakteri. Sabun sudah cukup dan prosedurnya diperlukan hanya saat memasuki ruang operasi: mengulangi handrubbing tanpa handwash atau scrub sebelumnya dianjurkan sebelum beralih ke prosedur selanjutnya.

Metode cuci tangan dengan sabun dan udara mengalir juga dengan tangan menggosok berbasis alkohol sama-sama mampu mengurangi infeksi pada luka bedah. Preferensi harus diberikan pada produk berbasis alkohol. Selain itu, beberapa faktor termasuk tindakan cepat, penghematan waktu, efek samping yang kurang, dan tidak ada resiko rekontaminasi dengan cara membilas tangan dengan air, jelas mendukung penggunaan handrubbing presurgical. Meskipun demikian, beberapa ahli bedah mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi handsley sebagai ritual untuk persiapan intervensi dan sebuah peralihan dari handcrub ke handrub harus disiapkan dengan hati-hati. Di negara-negara dengan sumber daya terbatas, terutama bila ketersediaan, kuantitas atau kualitas air diragukan, panel ahli saat ini jelas-jelas lebih memilih penggunaan handrub berbasis alkohol untuk persiapan tangan pra bedah.

(15)

Gambar 4. Langkah mencuci tangan menggunakan handrub berbasis alkoholpra bedah

(16)
(17)

E. Interpretasi Hasil

Kesalahan yang sering terjadi : 1. Langkah cuci tangan tidak urut 2. Ada langkah yang terlewat

3. Semua langkah dilakukan semua namun durasi mencuci tangan terlalu cepat atau terlalu lama

4. Tidak mematuhi 5 moments hand hygiene terutama momen 1 dan momen 5 sering terlewat.

5. Mematikan kran dengan tangan yang sudah dicuci, bukan dengan tissue atau handuk

6. Cuci tangan di ruang operasi arah cuci tangan kadang dari siku menuju telapak tangan

(18)

LEMBAR EVALUASI

CHECKLIST

KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN SEBELUM TINDAKAN PEMBEDAHAN

No Aspek Ketrampilan Cek

1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan tangan dan leher.

2 Mengambil ± 5 ml handrub berbasis alkohol diletakkan di telapak tangan kiri. Mengoperasikan wadah handrub dengan siku tangan kanan

3 Merendam kuku jari tangan kanan dihandrub yang ada di telapak tangan kiri selama ± 5 detik.

4 Mengusapkan handrub dari ujung jari sampai dengan ke siku dengan gerakan memutar sampai dengan handrub mengering (10-15 detik)

5 Dengan posisi tangan di atas siku, ambil antiseptik secukupnya dan mencuci tangan lagi mulai dari ujung jari sampai ke siku

6 Ambil handrub pada kedua tangan dengan telapak tangan membentuk kantong.

7 Meratakan handrub ke seluruh telapak tangan.

8 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri 9 Menggosong telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari

menggosok sela-sela jari

10 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang berlawanan, posisi saling mengunci.

11 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang berlawanan

12 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang berlawanan

(19)

CHECKLIST

KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN

DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR DI LUAR RUANG OPERASI

No Aspek Ketrampilan Cek

1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan tangan, siapkan sabun dan tissue atau handuk sekali pakai, pastikan air dapat mengalir.

2 Membasahi tangan dan lengan sampai pergelangan tangan dan menuang sabun secukupnya.

3 Meratakan sabun ke seluruh telapak tangan.

4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri 5 Menggosong telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari

menggosok sela-sela jari

6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang berlawanan, posisi saling mengunci.

7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang berlawanan

8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang berlawanan

9 Membilas tangan dengan air mengalir

10 Mengeringkan tangan dengan tissue bersih atau handuk sekali pakai 11 Menutup kran air dengan menggunakan tissue ayau handuk

(20)

CHECKLIST

KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN DENGAN ALKHOHOL DI LUAR RUANG OPERASI

No Aspek Keterampilan Cek

1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan dan pergelangan tangan. 2 Ambil alkohol pada kedua tangan dengan telapak tangan membentuk

kantong.

3 Meratakan alkohol ke seluruh telapak tangan.

4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri 5 Menggosong telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari

menggosok sela-sela jari

6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang berlawanan, posisi saling mengunci.

7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang berlawanan

8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang berlawanan

(21)

ALAT PELINDUNG DIRI

(PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT)

MATERI PEMBELAJARAN

Salah satu komplikasi yang sering terjadi setelah suatu tindakan bedah adalah infeksi yang disebabkan oleh kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Komplikasi yang sering menyertai tindakan bedah atau tindakan invasif yang lain harus dicegah untukmengurangi angka morbiditas dan mortalitas dan mempercepat penyembuhan luka. Salah satu cara mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan teknik kerja yang aseptik.

Teknik aseptik adalah salah satu cara untuk memperoleh dan memelihara keadaan steril, dasar dari teknik ini adalah bahwa infeksi berasal dari luar tubuh, sehingga teknik ini dipakai untuk mencegah masuknya infeksi dari luar tubuh melalui tempat pembedahan. Aseptik adalah segala tindakan dan prosedur yang bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi oleh patogen. Tujuan akhir dari aseptik adalah untuk menghindarkan pasien dari infeksi dan untuk mencegah penyebaran patogen, sehingga dengan teknik aseptik yang baik selain dapat menghindarkan infeksi pada penderita juga akan melindungi dokter agar tidak terinfeksi oleh penderita.

Patogen mungkin menyebabkan infeksi melalui kontak dengan lingkungan, personel, atau alat-alat medis. Situasi yang mengharuskan keadaan aseptik termasuk pembedahan, kateterisasi urin, prosedur intravaskular, respiratory suction, pemasangan drain, pemasangan ventilator, pengambilan sampel darah, dll.

A. Alat Perlindungan Diri (APD)

Alat perlindungan diri (APD) merupakan suatu baju atau perlatan khusus yang dikenakan oleh seseorang untuk melindungi dirinya dari material infeksius. Pelaksanaan program penggunaan APD bertujuan untuk meningkatkan keamanan diri di lingkungan pelayanan kesehatan melalui penggunaan APD yang tepat. Selain itu juga bertujuan untuk memberikan informasi mengenai cara pemilihan dan penggunaan APD di pelayanan kesehatan, serta memberikan pelatihan bagaimana cara memakai dan cara melepaskan APD secara aman.

1. Jenis APD meliputi :

a. Sarung tangan (untuk melindungi kedua tangan). b. Gaun /apron (untuk melindungi kulit dan pakaian).

c. Masker atau respirator (untuk melindungi mulut atau hidung). Respirator digunakan khusus untuk melindungi dari agen penyebab infeksi airborne disease.

(22)

d. Kaca mata goggles (untuk melindungi mata)

e. Pelindung wajah (face shields) untuk melindungi wajah, hidung dan mata

Dalam menentukan APD apa yang perlu digunakan kita harus memperthatikan beberapa faktor di antaranya adalah tipe paparan yang perlu diantisipasi (percikan atau sentuhan, kategori isolasi), lamanya tugas yang akan dikerjakan, dan ukuranAPD yang harus sesuai.

2. Prinsip penggunaan APD :

a. Kenakan sebelum kontak dengan pasien, pada umumnya dikenakan sebelum memasuki ruang perawatan pasien.

b. Kenakan APD dengan hati-hati sehingga APD tersebut tidak menjadi media transmisi infeksi.

c. Lepas dan buang APD dengan hati-hati. Lepas sesegera mungkin setelah keluar dari ruang perawatan. Respirator dilepas di luar ruangan.

d. Sesegera mungkin lakukan hand hygiene. 3. Cara menggunakan APD :

a. Sarung tangan :

Sarung tangan terbuat dari vinyl, latex, nitrile atau bahan lain. Jenisnya ada yang dikemas dalam kondisi steril namun ada juga yang dikemas dalam konsidi non steril. Sarung tangan ada yang hanya bisa digunakan sekali pakai dan ada juga yang dapat dipakai ulang. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengenakan sarung tangan :

- Saat bekerja harus dimulai dari area yang paling bersih menuju ke area yang paling kotor.

- Batasi menyentuh yang tidak perlu. Hal ini penting untuk melindungi diri kita, orang lain dan lingkungan (jangan menyentuh wajah atau merapikan APD dengan sarung tangan yang sudah terkontaminasi, jangan menyentuh permukaan lingkungan kecuali memang diperlukan saat melakukan perawatan pasien). - Sarung tangan harus diganti apabila sudah tampak sangat kotor atau apabila

akan berpindah ke pasien yang lain.

- Jangan pernah mencuci ulang sarung tangan sekali pakai. b. Gaun atau apron

Gaun atau apron ada yang hanya sekali pakai namun ada juga yang dapat dipakai ulang. Pada prinsipnya gaun atau apron harus dapat melindungi dari penetrasi cairan.

(23)

c. Pelindung wajah

- Masker : melindungi hidung dan mulut. Harus menutup dengan sempurna seluruh hidung dan mulut untuk mencegah penetrasi cairan.

- Kaca mata goggles : melindungi mata. Harus menutup dengan sempurna seluruh area sekitar mata. Kaca mata goggle tidak dapat digantikan oleh kaca mata biasa. - Face shields : melindungi wajah, hidung, mulut dan mata. Harus mencakup dahi

hingga bawah dagu dan melindungi area tepi wajah. d. Pelindung saluran nafas

- Bertujuan untuk melindungi saluran nafas dari inhalasi droplet dan aerosol (misal

Mycobacterium tuberculosis).

- Jenis APD yang dapat digunakan sebagai pelindung saluran nafas : Particulate

respirators, Half- or full-face elastomeric respirators, Powered air purifying respirators (PAPR).

4. Urutan pemakaian APD : a. Gaun/apron

b. Masker atau respirator

c. Kaca mata goggles atau face shield d. Sarung tangan

5. Cara memakai APD : Gaun atau apron

a. Pilih tipe dan ukuran yang sesuai.

b. Letakkan bagian yang terbuka di belakang badan

c. Pastikan daerah leher dan pergelangan tangan terlindung dengan baik

d. Jika gaun terlalu kecil, kenakan 2 gaun : gaun yang pertama tali di depan dan gaun yang ke-2 tali di belakang.

(24)

Masker (Gambar 1)

• Letakkan masker menutupi hidung, mulut dan dagu • Eratkan kawat mengikuti lekuk batang hidung • Tali dengan erat di belakang kepala

• Pastikan bahwa masker sudah menutup dengan sempurna

Respirator (Gambar 2) :

• Pilih respirator dan pastikan masih dalam kondisi baik. • Letakkan menutupi hidung dan mulut

• Eratkan kawat mengikuti lekuk batang hidung • Pasang dengan erat tali ke belakang kepala • Pastikan sudah terpasang dengan baik

• Untuk mengecek bahwa sudah terpasang dengan baik maka saat kita melakukan inspirasi respirator seharusnya akankolaps. Lakukan ekspirasi dan cek adalah kebocoran aliran udara keluar.

Cara memakai pelindung mata dan wajah tampak pada gambar 3 dan 4:

(25)

• Sarung tangan paling akhir dikenakan setelah APD yang lain. • Pilih jenis dan ukuran yang sesuai.

• Masukkan tangan ke dalam sarung tangan

• Rapikan sarung tangan hingga menutupi lengan gaun.

6. Cara melepas APD

Lokasi APD yang terkontaminasi terletak pada bagian depan sebelah luar yang memiliki risiko kontak dengan tubuh pasien, lingkungan maupun peralatan yang terpapar material infeksius, sedangkan lokasi APD yang bersih terletak pada sisi dalam, sisi belakang bagian luar, tali yang ada di sisi kepala bagian belakang. Dengan kata lain lokasi APD yang bersih adalah area yang tidak memiliki risiko kontak dengan organisme penginfeksi. APD dilepas di ruang anteroom.

Urutan melepas APD adalah sebagai berikut : 1. Sarung tangan

2. Face shield atau kaca mata goggles 3. Gaun atau apron

4. Masker atau respirator

Cara melepas sarung tangan tampak pada gambar 6 :

(26)

Cara melepas gaun atau apron tampak pada gambar 8:

Cara melepas masker tampak pada gambar 9 :

Cara melepas respirator tampak pada gambar 10 :

A. Prosedur aseptik di ruang operasi

Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun sesudah tindakan bedah, yaitu :

1. Pemakaian masker dan penutup kepala. 2. Mencuci tangan.

(27)

4. Persiapan penderita.

5. Memelihara sterilisitas medan operasi. 6. Menggunakan teknik operasi aman.

7. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi. 1. Pemakaian masker dan penutup kepala

a. Masker digunakan oleh operator untuk menghindari terjadinya penyebaran bakteri dari operator kepada penderita pada saat operator berbicara, bersin, batuk atau saat bernafas. Masker juga akan melindungi operator dari percikan darah dari penderita yangmungkin terjadi dan masuk kedalam mulut operator.

b. Penutup kepala digunakan untuk mencegah kotoran atau bakteri dari kepalaoperator mengkontaminasi medan operasi.

2. Mencuci tangan

Sudah dibahas pada bab sebelumnya 3. Pemakaian sarung tangan

a. Untuk semua prosedur tindakan operator mengenakan sarung tangan steril. Memakai dan melepas sarung tangan harus dilakukan secara benar. Sarung tangan diganti :

b. Bila tangan menyentuh bagian luar dari sarung tangan. c. Bila sarung tangan menyentuh benda yang tidak steril. d. Bila sarung tangan bocor, sobek atau tertusuk.

e. Sarung tangan biasanya telah dibungkus dan ditata dengan baik agar dapat dipakaitanpa mengotori bagian luarnya. Sarung tangan pertama harus dipasang denganmemegang lipatannya saja, sedangkan sarung tangan kedua harus dipegang denganmenggunakan sarung tangan pertama. Pada sarung tangan yang terbungkus, bungkus luarnya tidak steril, sedangkan bungkus dalamnya steril, sehingga bila anda akan membukasendiri kantong sarung tangan anda, maka lakukan sebelum mencuci tangan.

4. Persiapan penderita

Persiapan yang baik dari penderita dengan menggunakan zat antiseptik secara bermakna akan mengurangi jumlah mikrorganisme pada kulit penderita. Seluruh daerahoperasi harus dibersihkan seluruhnya.Bila menjumpai penderita dengan kulit yang berambut tidak direkomendasikanuntuk mencukur rambut dengan shaver karena goresan dan luka pada kulit dapat menjaditempat pertumbuhan bakteri.Lebih disarankan untuk menggunting pendek rambutnya menggunakan clipper.

(28)

Penelitian menunjukan bahwa kulit yang tidak dicukur mempunyai risiko infeksi setelah operasi yang lebih kecil. Tetapi bila harus dicukur, lakukan dengan menggunakan air dansabun antiseptik atau secara kering. Lakukan pencukuran sesaat sebelum dilakukantindakan.

Cara melakukan antiseptik pada kulit penderita adalah :

a. Setelah kulit dibersihkan dengan air dan sabun, operator menggosok kulit medan operasi menggunakan kasa atau kapas yang dibasahi cairan antiseptik dan dijepit dangan klem kasa.

b. Kasa yang telah dibasahi antiseptik diusapkan secara lembut dengan arah sirkuler, dimulai dari tangah medan operasi melingkar ke arah luar. Jangan menggunakan alkohol untuk mencuci mukosa.

Gambar 6.1 Mensucihamakan medan operasi

5. Memelihara sterilitas medan operasi

Sterilitas medan operasi dilakukan dengan cara memasang duk steril berlubangpada daerah operasi dan melapisi meja yang digunakan untuk meletakkan alat-alat yang

akan digunakan untuk operasi dengan duk steril.

a. Hanya benda-benda steril yang boleh berada disekitar medan operasi.

b. Perhatikan jangan sampai mengotori alat operasi pada saat membuka dari bungkusan steril.

c. Ganti alat yang terkontaminasi.

d. Jangan tempatkan medan steril dekat dangan pintu atau jendela.

e. Bila anda ragu masih steril atau telah terkontaminasi, anggaplah sudah terkontaminasi.

(29)

6. Menggunakan teknik operasi yang aman

Menggunakan teknik operasi yang halus, mengendalikan perdarahan dengan baik dan memperlakukan jaringan dengan baik, akan dapat mengurangi risiko infeksi pasca operasi, karena bakteri akan mudah menyerang setelah perlakuan yang kasar danberlebihan pada jaringan dan perdarahan yang tidak terkontrol.

7. Sterilisasi ruang operasi

Dengan membatasi jumlah orang di dalam ruang tindakan akan menurunkan risiko infeksi.

a. Tutup pintu.

b. Batasi orang yang masuk dalam ruang operasi. Yang diijinkan masuk hanya personil yang berkepentingan dalam prosedur ini.

c. Setiap personil yang masuk harus mengenakan penutup kepala, alas kaki, masker, dan baju bersih.

d. Ruang ditutup mencegah debu dan serangga

e. Bersihkan lantai, alat-alat, troli, meja yang mungkin terkena darah atau cairan tubuh dengan disinfektan setelah mengerjakan suatu tindakan.

f. Memakai AC bila memungkinkan.

PROSEDUR PELAKSANAAN KETERAMPILAN KLINIK F. Alat dan bahan

1. Masker 2. Head cap 3. Eye protector 4. Sabun

5. Sumber air mengalir (keran/wastafel) 6. Hand rub

7. Handuk steril 8. Handscoon 9. Surgery gown G. Tahap Persiapan

1. Mengecek alat dan bahan untuk latihan terbimbing 2. Melakukan review materi tentang latihan terbimbing

3. Instruktur menjelakan tahapan bimbingan yaitu demonstrasi oleh instruktur dilanjutkan dengan kegiatan mandiri

(30)

H. Tahap Pelaksanaan

1. Pemakaian APD di luar ruang operasi Dilakukan sesuai keterangan di atas 2. Pemakaian APD di dalam ruang operasi

a. Pemakaian masker dan penutup kepala

Gambar 1. Masker, head cap, dan eye protector b. Memakai jubah operasi (surgery gown) dan sarung tangan

(31)
(32)
(33)
(34)

Teknik memakai sarung tangan tanpa jubah operasi

1. Persiapkan tempat yang lapang untuk membuka sarung tangan. Bukalah bungkus sarung tangan sebelum mencuci tangan atau dibukakan oleh orang lain. Bukalah bungkus bagian dalam sarung tangan. Maka tampak sarung tangan terlipat dengan telapak tangan diatas dan dilipat. Ambil sarung tangan pertama hanya dengan menyentuh bagian luar lipatan yang nanti akan menjadi bagian dalam setelah dipakai.

2. Dengan memegang luar lipatan masukkan tangan anda tanpa menyentuh bagianluar sarung tangan. Pegang dengan satu tangan dan tangan yang masukkan kesarung tangan (pegang pangkal sarung tangan yang terlipat dengan tangan kiri,tangan kanan dimasukkan ke sarung tangan).

3. Angkat ambil sarung tangan kedua dari dalam lipatan. Masukkan tangan anda.

4. Perhatikan sarung tangan pertama tidak boleh menyentuh bagian kulit tangan yangbelum bersarung tangan. Ambil sarung tangan yang lain dengan tangan yangsudah bersarung tangan, masukkan tangan ke dalam sarung tangan.

5. Balikkan lipatan sarung tangan pertama dengan memasukkan tangan dibawahlipatan. 6. Balikkan sarung tangan kedua seperti pada sarung tangan pertama. Betulkan letaksarung

tangan sampai tepat pada jari-jari.

Yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah agar bagian luar sarung tangan tidaktersentuh oleh tangan secara langsung.Oleh karena itu sarung tangan steril biasanyapangkalnya dilipat keluar agar dapat dipakai sebagai pegangan pada saat memakainyaseperti pada gambar di bawah ini.

(35)

Gambar 4.1 Prosedur memakai sarung tangan tanpa jubah operasi

Melepas sarung tangan

Sarung tangan yang sudah digunakan harus dilepaskan secara hati-hati, karenasarung tangan tersebut dapat mengandung bahan infeksius.Dasarnya adalah bagianluar sarung tangan yang telah terkena darah dan cairan dari penderita jangan sampaimenyentuh kulit kita. Lepas sarung tangan dengan perlahan dan hati-hati sehingga tidak ada darah yang memercik ke kulit kita. Lepaskan sarung tangan sebelum menyentuh benda yang lain karena akan mengkontaminasi benda tersebut. Lakukan sesuai dengan keterangan di atas.

(36)

LEMBAR EVALUASI

CHECKLIST

TEKNIK MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN TANPA JUBAH OPERASI

No Aspek Keterampilan Cek

1 Dapat menyiapkan sarung tangan dengan tepat/siap pakai.

2 Mengambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri pada lipatan keluar bagian proximal.

3 Memasang sarung tangan tersebut pada tangan kanan tanpa menyentuh bagian luarnya.

4 Mengambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan pada sisi dalam lipatan sarung tangan.

5 Memasang sarung tangan kiri tanpa tangan kanan menyentuh tangan kiri. 6 Balikkan kedua sarung tangan dengan memasukkan tangan pada bagian

bawah/pangkal lipatan.

7 Membetulkan letak sarung tangan sampai tepat pada jari-jari.

CHECKLIST

TEKNIK MEMAKAI APD LENGKAP

No Aspek Keterampilan Cek

1 Meletakkan masker menutupi hidung, mulut dan dagu. Mengeratkan kawat mengikuti lekuk batang hidung. Menalikan dengan erat di belakang kepala. Memastikan bahwa masker sudah menutup dengan sempurna.

2 Memilih respirator dan pastikan masih dalam kondisi baik. Meletakkan menutupi hidung dan mulut. Mengeratkan kawat mengikuti lekuk batang hidung. Memasang dengan erat tali ke belakang kepala. Memastikan sudah terpasang dengan baik.

3 Mengecek bahwa sudah terpasang dengan baik maka saat kita melakukan inspirasi respirator seharusnya akan kolaps. Lakukan ekspirasi dan cek adalah kebocoran aliran udara keluar.

4 Memakai pelindung mata dan pelindung wajah 5 Memakai gown dengan prosedur yang benar

6 Memakai sarung tangan. Sarung tangan paling akhir dikenakan setelah APD yang lain. Memilih jenis dan ukuran yang sesuai. Memasukkan tangan ke dalam sarung tangan. Merapikan sarung tangan hingga menutupi lengan gaun.

(37)

CHECKLIST

TEKNIK MELEPAS APD LENGKAP

No Aspek Keterampilan Cek

1 Melepaskan sarung tangan

2 Melepaskan pelindung mata dan pelindung wajah 3 Melepaskan gown

4 Melepaskan masker 5 Melepaskan respirator

CHECKLIST PENILAIAN

KETERAMPILAN MEMAKAI JUBAH OPERASI

No Aspek Keterampilan Cek

1 Dengan satu tangan mengambil jubah operasi (gown terlipat) dan hanya menyentuh lapisan paling luar

2 Memegang gown tanpa gown menyentuh tubuh dan benda lain yang tak steril

3 Masukkan kedua lengan pada lengan gown

4 (dengan bantuan asisten) Ujung jari tidak menyentuh bagian

luar ujung gown.

5 (Asisten akan membantu merapikan gown). Perhatikan bahwa asisten

(38)

DAFTAR PUSTAKA

1. Berry & Kohn’s, 1996, OPERATING ROOM TECHNIQUE, 8th edition, Mosby-Yearbook, Inc Bookrags 2006. Antiseptic. http://www.bookrags.com/sk/antiseptik. 2. Encyclopedia of Surgery: A Guide for Patients and Caregivers, Aseptic Technique.

http://www.surgeryencyclopedia.com/A-Ce/Aseptic-Technique.html

3. Medical Education Division, Brookside Associates Ltd., 2008, Scrub, Gown, and Glove

Procedure.http://www.brooksidepress.org/Products/Scrub_Gown_and_Glove_Proced ures/Index.htm

4. Dudley, Eckersley, and Brown 1999. A Guide to Practical Procedures in Medicine and Surgery, Butterworth-Heinemann Ltd., London.

5. Engender Health, 2001, Aseptic

Technique.http://www.engenderhealth.org/IP/About/ip.pdf

6. Sodera, Saleh dan Evans, 1991, Illustrated Handbook of Minor Surgery and Operation Technique, Heineman Medical Book, London.

Gambar

Gambar 2. Langkah mencuci tangan dengan hand rub (berbasis alkohol)
Gambar 3. Langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
Gambar  4.  Langkah  mencuci  tangan  menggunakan  handrub  berbasis  alkoholpra  bedah
Gambar 6.1 Mensucihamakan medan operasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

pelatihan hasilnya 33,33 % menjawab merupakan hal baru, 60 % merupakan hal yang sesungguhnya lama, dan 6,66 % merupakan hal yang biasa.Pada indikator kedua apakah

memberikan alasan yang logis.Kriteria inference, subjek menjelaskan proses penarikan kesimpulan tentang masalah yang dibangun dengan masuk akal. Selanjutnya subjek

Data performa puyuh (konsumsi rasum, Hen day, massa telur, bobot telur, konversi ransum, dan warna kuning telur) yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisa

Dengan telah terpilih dan dilantiknya Bupati Kabupaten Sidenreng Rappang dan Wakil Kabupaten Sidenreng Rappang masa bakti selama periode 2014-2018, pada tanggal 18 desember

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan bahwa diduga telah terjadi disparitas potensi ekonomi wilayah di provinsi Jawa Timur berdasarkan

Kemudian dicampur dengan mikropipet dan dimasukan secara hati-hati ke dalam sumuran pada gel yang ada di dalam tangki mesin elekroforesis, hal yang

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara mengambil atau meniru

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi fisiografi dan fisiko-kimia zona litoral danau Rawa Pening relatif sama pada semua stasiun penelitian.. Zona litoral