• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR'AN BUARAN PEKALONGAN. wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Jawa Tengah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR'AN BUARAN PEKALONGAN. wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Jawa Tengah."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR'AN BUARAN PEKALONGAN

A. Profil Yayasan

Yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran Pekalongan terletak di Jalan Pelita II / Buaran gang 3 Pekalongan. Desa Buaran termasuk wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Jawa Tengah.

Adapun letak geografis yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Barat berbatasan dengan persawahan Desa Buaran

2. Sebelah Timur berbatasan dengan persawahan dan perkampungan Desa Buaran

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Buaran gang 3 (Jalan Pelita II)

4. Sebelah Utara berbatasan dengan persawahan Desa Buaran.1

Yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran berdiri di atas lahan seluas 4 hektar, lahan tersebut merupakan lahan persawahan milik warga setempat yang dibeli oleh pribadi-pribadi pengurus pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran, diantaranya Bapak H. Achmad Zaky Arslan Djunaid.

1

Data ini diambil berdasarkan observasi di lapangan pada tanggal 28 Januari 2011

(2)

Kemudian pada awal tahun 2007 lahan tersebut resmi diwakafkan kepada pondok pesantren Al-Qur'an Buaran dan didaftarkan di kantor urusan agama Kecamatan Pekalongan Selatan sebagai tanah wakaf. Tanah tersebut diserahkan kepada nazhir/pengurus pondok pesantren Al-Qur'an Buaran. Amanat berupa wakaf tersebut kemudian digunakan untuk membangun komplek pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran Pekalongan.2

Adapun yang ditunjuk sebagai nazhir pada saat ikrar wakaf adalah : 1. H. Achmad Alf Arslan Djunaid sebagai nazhir ketua

2. H.M. Zurqoni, ST sebagai sekretaris

3. H.M. Andi Arslan Djunaid sebagai bendahara 4. H.A. Afzan Arslan Djunaid sebagai anggota 5. M. Burhan sebagai anggota

1. Sejarah Berdirinya

Kecintaan terhadap Al-Qur'an dan cita-cita seorang ulama khafidzul Qur’an yang diprakarsai oleh KH. Syafi’i Abdul Majid Al Hafidz yang menginginkan berdirinya sebuah pondok pesantren khusus Al-Qur'an di Kota Pekalongan, tahun 1975 dapat terwujud.

Sebagai seorang ulama kharismatik sekaligus seorang tokoh koperasi lainnya, seperti H.A. Djunaid dan KH. Ghofar Ismail untuk membantu mewujudkan cita-citanya. Sehingga pada 22 September 1975 pondok pesantren yang diberi nama pondok pesantren Al-Qur'an Buaran

2

Data diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak H. Makmur Anshor AH, selaku pengurus yayasan pada tanggal 19 Februari 2012 pukul 09.00 WIB.

(3)

dapat diresmikan oleh menteri agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH. A. Mukti Ali.

Pada saat berdirinya yang menjadi pegangan pengajaran di pondok pesantren tersebut khusus ilmu-ilmu Al-Qur'an seperti Ulumul Qur’an, Tahfidhul Qur’an dan ilmu Qiro’ah, Qiroatussab’ah, Tafsir, Tarikh Al-Qur'an, Khothul Qur’an dan lain-lain.

Keinginan yang mulia tersebut mendapat sambutan yang hangat dari para ulama lainnya sekaligus mereka merupakan pengasuh utama sejak awal pendiriannya, antara lain : K. Sonhadji Abu Bakar, KH. Sa’dullah Dahlan Al Hafidz, K. Irfan Said Al Hafidz, KH. Mudzakir Asyhuri, KH. Anwar Fathoni, Ustadz Yusuf Anggawi, KH. Ghufron Ahid, KH. Lukni Maulana, Drs. A. Palal Irsyad, Asy-Syaikh Abdul Qodir Abdul Adhim Mesir.

Sepeninggal para pendiri untuk menyesuaikan perkembangan dan perubahan waktu, pondok Al-Qur'an Buaran merubah kelembagaannya menjadi yayasan. Dan di bawah ketua yayasan pondok pesantren yang sekarang H.A. Zaky Arslan Djunaid. Pondok pesantren Al-Qur'an Buaran mulai memperluas lokasinya, termasuk lokasi di luar yang semula, yaitu di Kelurahan Buaran, Jalan Pelita 2 dengan luas tanah 4 hektar dan atas kesepakatan bersama pondok pesantren Al-Qur'an Buaran dirubah menjadi pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran Pekalongan, dengan lokasi dan fasilitas yang lebih memadai serta asrama pondok putra dan putri representatif dengan dilengkapi masjid jami’, rumah kyai, gedung

(4)

pertemuan, rumah sakit, kantin, sarana olahraga, miniatur ka’bah dan lokasi peragaan haji, sehingga seolah-olah terwujudnya Islamic centre yang berada di Kota Pekalongan.3

2. Visi dan Misi

a. Menyelenggarakan proses pendidikan Islam yang berorientasi pada mutu, berdaya saing tinggi dan berbasis Al-Qur'an

b. Menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman, representatif dengan tenaga dan manajemen yang profesional

c. Ikut berpartisipasi mendukung program pemerintah daerah khususnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat lingkungan dengan melengkapi pendirian rumah sakit dan pendidikan kejuruan bidang kesehatan.4

3. Kepengurusan

Yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran dikelola oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan agama yang luas. Kepengurusannya terdiri dari tokoh masyarakat, para ustadz dan kyai yang berasal dari wilayah kota Pekalongan yang diharapkan mampu bersifat amanah.

Kepengurusan yayasan ini dibuat berjenjang artinya dimasing-masing bidang pengembangan terdapat kepengurusan tersendiri yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan bagian-bagian masing-masing melaksanakan tugas sesuai bagianya. Dari masing-masing bidang

3

www.ponpesmodernal-qur’an.com. 4

(5)

pengembangan tersebut akan bertanggung jawab kepada pimpinan yayasan dimana pimpinan yayasan bertugas mengatur dan mengawasi jalannya pengelolaan yayasan.

Perekrutan pengurus yayasan juga melalui beberapa kriteria, misalnya untuk kriteria pengasuh tahfidzul Qur’an adalah :

a. Hafidh/Hafidhah 30 juz lancar dan fasih b. Usia minimal 25 tahun

c. Dedikasi tinggi dan loyal

d. Mempunyai kemampuan leadership, inovatif, kreatif e. Lulusan pondok pesantren dan akademik

Kriteria dalam perekrutan pengurus sangatlah penting dalam pengelolaan yayasan agar diperoleh tenaga dan manajemen yang profesional sehingga mampu mewujudkan visi dan misi yayasan seutuhnya.

B. Pengembangan dan Pengelolaan Wakaf

Yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran dikelola oleh tenaga-tenaga profesional serta manajemen yang tepat, sehingga dalam mengelola dan mengembangkan tanah wakaf tidak hanya berorientasi pada bidang keagamaan, namun juga dibidang kesehatan, sosial dan pendidikan.

Adapun pengelolaan wakaf yang dikembangkan yayasan tersebut antara lain :

(6)

Pondok pesantren ini sejatinya telah berdiri sejak 1975 dengan nama pondok pesantren Al-Qur'an Buaran. Kemudian diganti kelembagaannya menjadi sebuah yayasan pada tahun 2003 dengan akte notaris no. 154 tanggal 24 September 2003. Pada tahun 2007 pondok pesantren Al-Qur'an Buaran dirubah menjadi pondok pesantren modern Al-Qur'an dan lokasinya pindah di Jalan Pelita 2 atau Buaran gang 3 Pekalongan.5

Di bawah kepengurusan yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran, pondok pesantren ini dibangun sedemikian rupa dan dilengkapi fasilitas yang lebih memadai seperti asrama pondok putra dan putri, rumah kyai, kantin, sarana olahraga dan fasilitas penunjang lainnya. Dengan harapan mampu menarik minat masyarakat untuk belajar di pondok pesantren ini.

Adapun jumlah santri di pondok pesantren ini mencapai 300 santri, 120 santriwan dan 180 santriwati yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan sebagainya.6 Bahkan banyak yang berasal dari wilayah kresidenan Pekalongan.

Tenaga pengajar dan pengasuh pondok pesantren ini terdiri dari para ustadz dan kyai yang berasal dari wilayah Pekalongan antara lain :

5

Wawancara dengan Bapak H. Makmur Anshor AH, selaku pengurus yayasan pada tanggal 19 Februari 2012.

6

Wawancara dengan Ustadz Muhlisin, selaku petugas administrasi pondok pada tanggal 20 Februari 2012.

(7)

KH. A. Zuhdi Khariri, KH. Yaskur, KH. Abdul Aziz Al Hafidz, KH. Abdul Kholiq Yahya, KH. A. Rosyad, BA, KH. Najmudin dan lainnya.7

Pada umumnya sistem pendidikan pesantren modern Al-Qur'an Buaran tetap mengembangkan sistem salafiyah menjadi pendidikan yang semiformal, dimana perjenjangan, kurikulum pengajaran, silabus dan sistem evaluasi disusun berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu dibagi menjadi tiga bagian : kelas I’dad, kelas 1 dan kelas 2 dan kelas 3. Secara garis besar kurikulum pendidikan di pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran lebih diarahkan kepada enam bidang pemahaman, yaitu aqidah/ tauhid, fiqih, bahasa arab, Al-Qur'an, tafsir, tarikh, akhlak dan pelajaran umum.8

Pembelajaran di pondok pesantren ini dibagi menjadi dua bidang, yaitu madrasah tahfidzul Qur’an dan madrasah Ulumul Qur’an. Tahfidzul Qur’an menggunakan sistem ziyadah (setoran perhalaman dan muroja’ah) (1/4 juz). Madrasah Ulumul Qur’an mengajarkan aqidah akhlaq, ilmu fiqih/ushul fiqih, nahwu/shorof, bahasa Arab, imla’/khot Al-Qur'an, hadits, bahasa Inggris, ilmu tajwid, qiro’ah sab’ah, tafsir/ilmu tafsir tarikh Al-Qur'an dan tarikh Islam. Madrasah ini dilaksanakan pukul 15.30-17.30 WIB selama 40 menit. Sistem pembelajarannya menggunakan sistem semester dengan metode yang disesuaikan dengan perkembangan dunia pendidikan. Kitab yang digunakan adalah kitab karangan ulama salaf dan

7

Wawancara dengan Ustadz Muhlisin, selaku petugas administrasi pondok pada tanggal 20 Februari 2012.

8

Data ini diperoleh dari buku panduan kurikulum pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran Pekalongan, hlm. 11.

(8)

setiap Romadlan MUQ kegiatan pembelajarannya diganti dengan pembacaan kitab-kitab salaf (pasaran).9

Selain kurikulum pokok, juga dikembangkan kegiatan ekstrakurikuler antara lain qiro’ah qur’an/taghoni, pidato, baca berzanji/ Diba’ serta keterampilan menjahit, komputer, memasak dan olahraga. Terdapat pula organisasi santri, yaitu OSIPP (Organisasi Santri Intra Pondok Pesantren) pondok pesantren Al-Qur'an Buaran.

Adapun fasilitas yang disediakan pondok pesantren ini antara lain asrama pondok putra, asrama pondok putri, kantin, sarana olahraga, masjid, rumah kyai (tempat tinggal pengasuh yang menetap di pondok guna mengawasi kegiatan santri selama 24 jam).10

Kurikulum dan fasilitas-fasilitas yang dikembangkan yayasan ini merupakan upaya para pengurus yayasan dalam mewujudkan pondok pesantren yang berorientasi pada mutu, berdaya saing tinggi dan berbasis Al-Qur'an.

2. Masjid Umi Sholechah Djunaid

Selain pondok pesantren, yayasan juga mendirikan masjid, yaitu masjid jami’ Umi Solechah Djunaid. Nama ini diambil dari nama istri pendiri pondok pesantren Al-Qur'an Buaran (H. A. Djunaid) atau ibu dari H. Achmad Zakky Arslan Djunaid (nazhir/pembina yayasan). Masjid ini dibuat ala arsitektur Timur Tengah dan bisa menampung jama’ah sekitar 500 orang lebih. Masjid ini dikelola oleh ta’mir masjid yang diketuai oleh

9

Buku Panduan Kurikulum Ponpes, hlm. 2. 10

(9)

KH. A. Rosyad, BA dan dibantu oleh Abdul Ghoni, S.Pd.I sebagai sekretaris dan Drs. H. Bahroji, MM sebagai bendahara dan lain-lain. Masjid ini selain untuk sholat jama’ah dan sholat Jum’at, juga digunakan untuk pengajian umum dan sema’an Al-Qur'an serta digunakan untuk TPQ.11

Di samping itu diselenggarakan pengajian manasik haji rutin bagi calon jama’ah haji secara cuma-cuma dan setiap bulan Ramadhan sore hari diadakan pengajian sambil menunggu waktu buka puasa. Pihak panitia masjid menyediakan makanan untuk takjil.

3. Rumah Sakit H. Ahmad Djunaid

Rumah sakit ini masih berada dalam satu komplek pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran dan bagian dari pengembangan yayasan guna mewujudkan visi dan misi yayasan yang ketiga, yaitu ikut berpartisipasi mendukung program pemerintah daerah khususnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat lingkungan dengan melengkapi pendirian rumah sakit dan pendidikan kejuruan bidang kesehatan

Rumah sakit ini didirikan pada tanggal 16 Ramadlan 1429 H atau 17 September 2008 M dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2010. Namun pada tanggal 31 Desember 2010 resmi dijadikan sebagai rumah sakit yang terbuka untuk umum.

Visi dari rumah sakit ini adalah menjadi klinik rawat inap unggulan di Pekalongan. Sedangkan misinya adalah menjadikan pelayanan

11

(10)

kesehatan sebagai sarana dakwah dan membantu program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Motto dari rumah sakit ini adalah pelayanan PRIMA (peduli, ramah, Islam, mutu dan amanah) kebutuhan pelayanan pasien diutamakan karena rumah sakit ini akan tumbuh besar dari para pasien. Biaya rumah sakit ini terjangkau oleh masyarakat umum, berkualitas dan islami dengan fasilitas antara lain : Unit Gawat Darurat 24 jam, poli umum, poli KIA, poli gigi, laboratorium, USG, ambulans dan rawat inap. Rumah sakit H.A. Djunaid yang berada di kawasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran merupakan pusat pelayanan kesehatan yang berada di wilayah bagian selatan kota Pekalongan.

dr. H. Bonnies Edi Artoko, selaku direktur rumah sakit mengatakan “sebelumnya rumah sakit ini merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi santri, kemudian juga melayani masyarakat sekitar. Rumah sakit H.A. Djunaid dalam pelayanan kesehatan tidak akan memandang strata yang ada di masyarakat, miskin atau kaya semuanya akan dilayani secara prima, karena pelayanan kepada masyarakat merupakan komitmen pertama pendirian rumah sakit ini.

Badan pelaksana harian rumah sakit ini terdiri dari : a. H. Teguh Suhardi, BA sebagai ketua I

b. H. A. Alf Arslan Djunaid, SE sebagai ketua II c. H. Agus Anwar sebagai ketua III

(11)

e. Noor Ahwan, SE sebagai sekretaris II

f. H.A. Afzan Djunaid, SE sebagai bendahara I g. H.A. Rosyad, BA sebagai bendahara II h. dr. H. Bonies Adi Artoko sebagai direktur.12

Rumah sakit ini menjadi salah satu pengembangan wakaf yang dharapkan mampu menunjang kebutuhan operasional pondok pesantren karena rumah sakit ini bersifat produktif.

4. Tempat Peragaan Manasik Haji

Tempat peragaan manasik haji ini dibuat sedemikian rupa agar mencerminkan suasana sesungguhnya yang terjadi di tanah suci. Miniatur Ka’bah dibuat ukuran lebih kecil dari sesungguhnya, tetapi skalanya sesuai ukuran sesungguhnya sehingga nampak seperti aslinya. Tempat sa’i walau ukurannya tidak panjang, tetapi di kiri dan kanannya mencerminkan tempat yang sesungguhnya, karena dibuat perbukitan Sofa dan Marwah. Sedangkan untuk melempar jumrah, dibuat indah baik jumrah ula, jumrah wustho maupun aqobah. Tempat peragaan manasik haji ini juga dilengkapi dengan tanaman yang indah, diharapkan kalau sudah tumbuh besar akan rimbun dan teduh dalam melindungi panas matahari bagi para peraga manasik haji di tempat tersebut.13

Tempat peragaan manasik haji ini bisa digunakan oleh para calon jama’ah haji baik dari dalam maupun luar kota Pekalongan. Bagi para calon jama’ah haji yang melakukan manasik di komplek pondok pesantren

12

www.ponpesmodernalqur’an.com 13

(12)

modern Al-Qur'an Buaran ini hanya dikenakan biaya perawatan dan kebersihan sebesar Rp. 300.000. Selain para calon jama’ah haji, tempat ini juga biasa dijadikan tempat pembelajaran manasik haji bagi anak-anak TK.14

Suasana dan fasilitas yang dibuat semirip mungkin dengan tanah suci Mekkah menjadikan ratusan jama’ah calon haji dari luar kota memilih pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran sebagai tempat untuk melakukan latihan. Hal ini wajar karena pengelola pondok pesantren sengaja membuat tempat untuk praktek manasik haji di komplek pondok pesantren. Karena yayasan ingin memberikan pelayanan total kepada umat, sehingga di dalam komplek pondok pesantren tersedia fasilitas seperti rumah sakit, masjid dan tempat untuk manasik haji.

5. Gedung Pertemuan Umum

Gedung pertemuan umum ini didirikan pada Januari 2010 dan diresmikan penggunaannya pada tahun 2011. Gedung pertemuan ini merupakan pengelolaan wakaf yang bersifat produktif selain rumah sakit karena gedung ini disewakan untuk umum dengan tarif Rp. 9.000.000 (full AC) dan Rp. 4.000.000 (non AC). Bagi yang menyewa untuk keperluan keagamaan akan mendapatkan diskon harga sewa.15 Kedepannya keuntungan dari gedung pertemuan ini diharapkan mampu membantu operasional pondok pesantren.

14

Wawancara dengan H. Makmur Anshor AH, pada tanggal 19 Februari 2012. 15

(13)

Selain kelima pengelolaan wakaf di atas, yayasan juga masih merencakan pendirian sekolah kebidanan dan perpustakaan di komplek pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran sehingga mampu mewujudkan visi dan misi dari yayasan secara keseluruhan.

Pengembangan dan pengelolaan yayasan sedemikian rupa tidak lepas dari peran Kospin Jasa (koperasi simpan pinjam jasa) Pekalongan, karena pembiayaan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas di atas merupakan hibah dari Kospin Jasa Pekalongan dan dengan pengelolaan wakaf yang produktif diharapkan mampu menunjang biaya operasional yayasan ke depannya sehingga yayasan ini mampu memberikan manfaat maksimum kepada umat Islam.

C. Hak dan Kewajiban Nazhir Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Qur'an Buaran Pekalongan

Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.16

Dalam pengelolaan yayasan ini, yang bertindak sebagai nazhir dalam artian yang menerima harta benda wakaf dari wakif adalah nazhir perorangan yang terdiri dari :

1. H. Achmad Alf Arslan Djunaid 2. H. M. Zurqoni, ST

3. H. M. Andi Arslan Djunaid

16

(14)

4. H.A. Afzan Arslan Djunaid 5. H.M. Burhan

Namun dalam pengelolaannya para nazhir tersebut merupakan pengurus yayasan pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran yang menduduki jabatannya masing-masing. H.A. Alf Arslan Djunaid sebagai ketua yayasan, H. M. Zurqoni, ST sebagai wakil ketua, H. M. Andi Arslan Djunaid sebagai pembina/nazhir, H.A. Afzan Arslan Djunaid sebagai bendahara I rumah sakit H.A. Djunaid dan H.M. Burhan sebagai bendahara yayasan.

Pengelolaan wakaf di yayasan ini ditangani oleh pengurus yayasan. Dan tidak hanya kelima nazhir saja yang memiliki peran penting dalam pengelolaan yayasan, tetapi seluruh pengurus yayasan turut andil dalam kesuksesan pengelolaan yayasan ini.

Dalam kepengurusan yayasan sendiri ada yang disebut sebagai nazhir. Mereka bertugas untuk membina dan mengarahkan para pengurus di bawahnya dalam mengelola dan mengembangkan yayasan. Sehingga apapun proyek yang akan dijalankan yayasan harus disetujui dulu oleh pembina/ nazhir. Dalam hal ini, yang bertindak sebagai pembina/nazhir yayasan adalah : 1. H. A. Zaky Arslan Djunaid

2. H. Abdul Choliq Yahya 3. H. Agus Anwar

4. H.M. Andi Arslan Djunaid 5. H. Sachroni

(15)

Adapun tugas/kewajiban nazhir wakaf yayasan ini adalah sebagai berikut :

1. Ketika yayasan mendapatkan harta benda wakaf dari seseorang, maka mereka berkewajiban untuk menerima harta tersebut, baik berupa tanah maupun harta benda lainnya.

Sebagaimana yang mereka lakukan terhadap lahan persawahan yang diwakafkan H.A. Zaky Arslan Djunaid kepada yayasan untuk kepentingan membangun komplek pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran.

2. Kemudian mereka mendaftarkan harta wakaf tersebut ke KUA Kecamatan Pekalongan Selatan tepatnya pada awal tahun 2007. H.A. Alf Arslan Djunaid selaku nazhir ketua dan putra dari si Wakif (H.A. Zaky Arslan Djunaid) mendaftarkan tanah tersebut ke KUA Kecamatan Pekalongan Selatan untuk kemudian diteruskan ke Badan Pertanahan Nasional hingga dikeluarkannya sertifikat tanah wakaf. Selain itu, mereka (para nazhir) juga menandatangani akta ikrar wakaf.

3. Setelah tanah tersebut resmi menjadi milik yayasan, maka para nazhir segera mengelola dan mengembangkan tanah tersebut sesuai dengan amanat yang tercantum dalam akta ikrar wakaf, yaitu membangun kompleks pondok pesantren modern Al-Qur'an Buaran dengan berbagai fasilitas penunjang demi tercapainya visi dan misi yayasan.

4. Para Nazhir juga membentuk kepengurusan dalam mengelola dan mengembangkan yayasan. Kepengurusan dibentuk di masing-masing

(16)

bidang pengembangan dengan merekrut orang-orang terpercaya, yaitu para tokoh masyarakat yang sangat kompeten di bidangnya.

5. Selain itu, nazhir juga mengawasi jalannya pengelolaan dan pengembangan yayasan tersebut.

Dalam mengelola dan mengembangkan yayasan, para nazhir tersebut memperoleh dana dari Kospin Jasa Pekalongan dan untuk biaya operasioal pondok pesantren sebagian diperoleh dari i’anatus Syahriyah pada santri sebesar Rp. 50.000 per santri. Jadi setiap bulan pondok pesantren memperoleh dana sebesar Rp. 50.000 x 300 yaitu Rp. 15.000.000 dan sekitar 50% dari dana tersebut digunakan untuk keperluan para santri seperti listrik dan air dan 50%nya lagi untuk gaji para ustadz/pengasuh pondok yang besarnya tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selain i’anatus syahriyah, para santri juga harus membayar uang konsumsi sebesar Rp. 120.000 per santri. Meskipun demikian, jumlah uang yang masuk ke pondok pesantren tiap bulan jauh lebih kecil dari pada pengeluaran sehingga pondok pesantren masih mengalami defisit dan defisit tersebut ditutup oleh Kospin Jasa.17

Dengan didirikannya rumah sakit dan gedung pertemuan yang bisa mendatangkan keuntungan, maka diharapkan kedepannya hasil keuntungan dari kedua pengelolaan wakaf di atas mampu menutupi semua biaya operasional pondok termasuk untuk membayar honor/gaji para ustadz/pengasuh pondok. Namun karena pengelolaan yayasan ini masih

17

(17)

dalam tahap pengembangan, maka dari pengelolaan wakaf yang bersifat produktif tersebut belum bisa mendatangkan keuntungan.18 Karena bisa dikatakan masih baru. untuk rumah sakit dan gedung pertemuan baru beroperasi selama kurang lebih satu tahun, sehingga belum bisa dilihat keuntungannya. Pengelolaan rumah sakit dan gedung pertemuan tersebut diperkirakan bisa mendapatkan keuntungan dalam 5 tahun ke depan.

Oleh karena itu, meskipun para nazhir dan pengurus yayasan lainnya telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, mereka belum bisa mendapatkan haknya karena belum ada keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan dan pengembangan yayasan. Namun demikian, ke depannya diharapkan bisa mewujudkan/merealisasikan hak nazhir atau pengelola wakaf sesuai dengan undang-undang yang berlaku meskipun mereka sama sekali tidak mengharapkan imbalan dalam mengelola wakaf. Bahkan dari pihak Kospin sendiri yang notabene telah berinvestasi di yayasan tersebut sama sekali tidak mengharapkan keuntungan. Mereka sepakat keuntungan dari rumah sakit dan gedung pertemuan tersebut untuk biaya operasional pondok pesantren.19

Para nazhir atau pengurus yayasan tersebut terdiri dari orang-orang yang cinta Al-Qur'an yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan agama yang luas, sehingga dalam mengelola yayasan mereka sangat memperhatikan aturan agama dan perundang-undangan yang berlaku. Mereka tahu betul bahwa undang-undang telah mengatur hak dan

18

Wawancara dengan H. Makmur Anshor AH 19

(18)

kewajiban mereka sehingga mereka berusaha untuk mengelola yayasan tersebut secara produktif agar mampu memberikan manfaat yang maksimum kepada umat manusia.

Referensi

Dokumen terkait

OTDR merupakan instrument opto-elektronik yang digunakan untuk mengkarakterisasi sebuah fiber optic dengan menyuntikkan deretan pulsa-pulsa optik ke dalam fiber optic

Bertolak dari latar belakang ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dalam Kegiatan

listing perusahaan berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan sukarela. Semakin bertambahnya umur perusahaan, manajemen semakin mengerti informasi penting apa saja

Untuk daerah yang tidak tercakup dalam pemodelan yang lebih mendetil ini, disarankan untuk menggunakan peta bahaya tsunami dengan skala luas (1:100,000) yang

Pada prinsipnya, perbedaan tekanan pada sisi upstream dan downstream dari core plug akan menyebabkan fluida dapat mengalir, namun hal yang patut diperhatikan adalah dalam

Kandungan nutrisi rumput alam dan gamal yang dikonsumsi kambing selama pengkajian dapat memenuhi kebutuhan unsur nutrisi untuk hidup pokok dan produksi terutamam protein

Besaran nilai TKDN Pembangkit Listrik Tenga Air (PLTA), yaitu besaran nilai TKDN untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang mencakup gabungan barang dan

Dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang merupakan kewajiban atas pekerjaannya hal tersebut akan dapat memberikan motivasi/dorongan untuk