23
BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian keperawatan Tgl. Pengkajian : 16 januari 2020 Jam Pengkajian : 08.: 30 Ruang/Kelas : 24/irna No. Register : 14470XXX Tgl. MRS :14 januari 2020 4.1.1 IDENTITAS1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
N a m a : Tn. y N a m a : deni
U m u r : 54 tahun U m u r : 37 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Jenis Kelamin : laki-laki A g a m a :islam Pendidikan :SMA
4.1.2 KELUHAN UTAMA 1. Keluhan Utama Saat MRS
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan sesak nafas , dahak (+), batuk (+), hilang timbul dalam kurung satu minggu ini.
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Sesak nafas, Muncul keluhan ( ekaserbasi) pasien mengatakan sesak napas sejak 6 hari sebelum masuk RS.Sifat keluhan, pasien mengatakan sesak napas timbul perlahan-lahan, sesak napas terus menerus dan bertambah dengan aktivitas Berat ringannya keluhannya Pasien mengatakan sesak napas cenderung bertambah sejak 2 hari sebelum masuk RS.Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi Pasien mengatakan upaya untuk mengatasi sesak adalah dengan istirahat dan minum obat batuk ( OBH ).Keluhan lain saat pengkajian Pasien juga mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan sulit untuk dikeluarkan, sehingga terasa lengket di tenggorokkan. Pasien mengatakan kesulitan bernapas.pasien
24
mengutarakan kondisi badan nya terasa lemah dan ujung - ujung jarinya terasa dingin.
4.1.3 DIAGNOSA MEDIS Pneumoni
4.1.4 RIWAYAT KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sesak dan batuk kurang lebih sejak tiga minggu yang lalu. Padahal pada tanggal 01 januari dibawa ke puskesmas kendalkerep, lalu karena tidak ada perkembangan pada pukul 11.00 dirujuk ke RSUD.Dr, syaiful anwar malang.pasien ditempatkan dirungan Dahlia. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan batuk dan sesak yang tidak kunjung berhenti terutama pada malam hari, pasien juga ditemukan demam.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
pasien mengatakan 30 tahun yang lalu mengalami penyakit TB kambuhan. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit DM dan HIPERTENSI
25 4.1.5 RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
ADL Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan (Makan dan Minum )
Makan/minum
Jumlah : 3x sehari sampai habis, 6 gelas air sampai habis Jenis :
- Nasi : nasi putih 1 piring - Lauk : oseng2, soto.rawon - Sayur : wortel, sawi - Minum : air putih, kopi
Makan /minum
Jumlah : 3x sehari tidak sampai habis
Jenis :
- Nasi : nasi putih satu piring tidak habis,
- Lauk : oseng, telur - Sayur : wortel, sop
- Minum/infus : air putih. Cairan infus NS : 60 tetes/menit
Pola Eliminasi
BAK : jumlah, warna, bau, masalah, cara mengatasinya
BAB :jumlah, warna, bau, masalah, cara mengatasinya.
- 6x kali sehari tidak menentu, warna kencing bening
- Tidak ada malasah dalam BAK
- 3x sehari, biasanya warna kuning kecoklatan
- Tidak ada malasah dalam BAB
- 5x kali sehari tidak menentu, warna kencing bening
- Tidak ada malasah dalam BAK.
-
- 2x sehari, biasanya warna kuning kecoklatan
-
- Pasien mengatakan harus dinbantu keluarga untuk ke toilet
Pola Istirahat Tidur
2x sehari, siang-malam - siang: 12. 10 – 14. 30 - Malam : 22. 00- 04.30
2x sehari siang dan malam - Siang : 13 : 15.00 - Pasien mengatakan
sulit tidur pada malam hari, kebutuhan tidur kurang , normal : 7-8 3-4 jam pada siang hari
26 Pola Kebersihan Diri (PH)
- Frekuensi mandi - mencuci rambut - melakukan
mandiri/bantu
- 2x sehari pagi dan sore - 3x sehari
- Melakukan mandiri
- 1x sehari, pagi - 2x sehari
- Pasien hanya bisa dilap oleh keluarganya 2X sehari, pasien belum pernah mandi secara bersih, sejak masuk rumah sakit
Aktivitas Lain - Bekerja sebagai
karyawan di perusahaan swasta
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur
2. Riwayat Psikologi
Pasien terlihat gelisah dengan penyakitnya
3. Riwayat Sosial
- Pasien dapat mamapu berinteraksi dengan siapapun orang yang dapat diprcaya pleh pasien
- Menghadiri undangan
4. Riwayat Spiritual - Sholat dan berdo’a
- Pasien selalu berdo’a untuk kesembuhannya
4.1.6 PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum
Pasien terlihat berbaring ditempat tidurterpasang oksigen B. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
SAAT SEBELUM SAKIT TD : 120/20 mmhg RR : 20x/menit N : 60x/menit SAAT PENGKAJIAN TD : 130/80 RR : 26x/menit N : 70x/menit
27 C. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
1. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala (dolicephalus/lonjong, Brakhiocephalus/ bulat), kesimetrisan (+). Hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-), Trepanasi (-). Palpasi : Nyeri tekan (-), fontanella / pada bayi ( tidak)
2. Leher
Inspeksi : Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-), massa (-)
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), posisi trakea (simetris/tidak simetris), pembesaran Vena jugularis (-) D. Pemeriksaan Thoraks/dada
1. Pemeriksaan Paru INSPEKSI
- Bentuk torak (Normal chest),
- RR : 32x/i, penggunaan otot bantu pernapasan (+), takipnea (+),dispnea (+),pernapasan dangkal, dan rektrasi dinding dada tidak ada
- Susunan ruas tulang belakang (Scoliosis) - Bentuk dada (simetris)
- Sistem integumen (kulit) : turgor kulit baik ( elastis) dan tidak pucat
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (+), retraksi suprasternal (pernafasan cuping hidung (+).
- Pola nafas : (Takipneu)
- Amati : cianosis (-), batuk (kering). - Menggunakan alat bantu pernafasan (+) PALPASI
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (tidak sama). Lebih bergetar sisi taktil fremetus (getara) terapa kiri dan kanan sama
PERKUSI
28 AUSKULTASI
- Suara nafas Area Vesikuler :(kasar) ,Area Bronchial : (bersih) Area Bronkovesikuler (halus)
- Suara Ucapan Terdengar : Bronkophoni (+), Egophoni
- Suara tambahan Terdengar : Rales (-), Ronchi (+) Pleural fricion rub ( + / - ), bunyi tambahan lain,
- Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : pasien mengalami sesak nafas karena ada skret yang tertahan
2. Pemeriksaan Jantung INSPEKSI
Ictus cordis ( - ), tidak tampak pada ICS 5. PALPASI
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Kuat) PERKUSI
Batas-batas jantung normal adalah : Batas atas : ICS ( N = ICS II ) Batas bawah : ICS V ( N = ICS V)
Batas Kiri : ICS V mild.. ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra) Batas Kanan : ICS IV mild.. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra) AUSKULTASI
BJ I terdengar (tunggal) / ganda, ( keras /( lemah ), ( reguler) / irreguler ) BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras) / lemah), ( reguler) / irreguler ) Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( - ) Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada
E. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan
Uji ketajaman pendengaran :Tes bisik, Dengan arloji, Uji weber : seimbang / lateralisasi kanan / lateralisasi kiri, Uji rinne : hantaran tulang lebih keras / lemah / sama dibanding dengan hantaran udara, Uji swabach : memanjang / memendek / sama
29
Uji Ketajaman Penciuman dengan menggunakan rangsang bau-bauan. Pemeriksaan tenggorokan : lakukan pemeriksaan tonsil, adakah nyeri telan. F. Pemeriksan Fungsi Penglihatan
o Pemeriksaan Visus Dengan Snellen's Cart : OD ... OS ... o Tanpa Snelen Cart : Ketajaman Penglihatan (Baik)
o Pemeriksaan lapang pandang : (Normal)
o Pemeriksaan tekanan bola mata Dengan tonometri …………, dengan palpasi taraba
G. Pemeriksan Fungsi Neurologis
a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale ) Menilai respon membuka (4) mata terbuka secara spontan
Menilai respon Verbal (5) orintasi baik mampu berbicara Menilai respon motoric (6) dapat bergera mengikuti perintah
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :(Compos) b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ), nyeri kepala ), kaku kuduk ), mual –muntah (-) kejang (-(-) penurunan tingkat kesadaran (-(-)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I - Olfaktorius (pembau ), Nervus II - Opticus ( penglihatan ), Nervus III - Ocumulatorius, Nervus IV- Throclearis, Nervus V – Thrigeminus, Nervus VI-Abdusen, Nervus VII – Facialis, Nervus VIII- Auditorius, Nervus IX- Glosopharingeal, Nervus X – Vagus, Nervus XI- Accessorius, Nervus XII- Hypoglosal
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris ), atropi ( -) gerakan-gerakan yang tidak disadari oleh klien ( -)
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul , benda tajam. Menguji sensai panas / dingin, kapas halus, minyak wangi.
30 f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
Reflek fisiologis : R.Bisep, R. Trisep, R. Brachioradialis, R. Patella, R. Achiles
Reflek Pathologis, Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu. Yang diperiksa adalah R. Babinski, R. Chaddok, R.Schaefer, R. Oppenheim, R. Gordon, R. Bing, R.Gonad.
g. Keluhan lain yang terkait dengan Px. Neurologis :pasien mengatakan kadang tangan bergetar
H. Pemeriksan Kulit/Integument a. Integument/Kulit
Inspeksi : Adakah lesi (+), Jaringan parut ( - ), Warna Kulit, Bila ada luka bakar dimana saja lokasinya, dengan luas (-)
Palpasi : Tekstur ( kasar ), Turgor/Kelenturan(baik ), Struktur (tegang), Lemak subcutan ( tebal / tipis ), nyeri tekan ( - ) pada daerah mana?
Identifikasi luka / lesi pada kulit (tidak ada)
1. Tipe Primer : Makula (-), Papula (-) Nodule (-) Vesikula (-)
2. Tipe Sekunder : Pustula (-), Ulkus (-), Crusta (-), Exsoriasi (-), Scar (-), Lichenifikasi (-)
Kelainan- kelainan pada kulit : Naevus Pigmentosus (-), Hiperpigmentasi (-), Vitiligo/Hipopigmentasi (-), Tatto (-), Haemangioma (-), Angioma/toh (-), Spider Naevi (-), Striae (-)
b. Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi :Penyebaran (merata ), Bau (-) rontok (-), warna hitam . Alopesia (- ), Hirsutisme (- ), alopesia (- )
c. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna, bentuk, dan kebersihan kuku.
I. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik pada tanggal 15 januari 2020 1. Darah Lemgkap :
Leukosit : 9,47 ( N : 3.500 – 10.000 / µL ) Eritrosit : 4,96 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
31 Trombosit : 2,4 ( N : 150.000 – 350.000 / µL ) Haemoglobin : 11,90 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl ) Haematokrit : 39,60 ( N : 35.0 – 50 gr / dl ) 2. Kimia Darah : Ureum : 24,4. ( N : 10 – 50 mg / dl ) Creatinin : 0,84 ( N : 07 – 1.5 mg / dl ) SGOT : 53 ( N : 2 – 17 ) SGPT : 32 ( N : 3 – 19 ) Bilirubin : 1,40 ( N : 1,0 mg / dl ) 3. ANALISA ELEKTROLIT : Natrium :127 ( N : 136 – 145 mmol / l ) Kalium : 4,96 ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l ) Calsium : 91 ( N : 7.6 – 11.0 mg / dl ) 3.1.7 Pemeriksaan Radiologi :
Organ yang diperiksa bagian thorax :
Tampak epasitas pada hemithorax kanan kiri yang menutuoi sinus costophrenicus
- ukuran membesar CTR +60% posisi normal - tidak tampak ilogasi, dilatasi dan kalsifikasi
- ditengah tampak infiltrat dan fibrosis pada lapang atas, tengah, bawah paru kanan, kiri dengan multiple cavitas didalamnya. - Hemidiaphragma D : dome shaped, dengan sebagian jenting. - Skeleton : intak, tidak tampak lesi titik/garis fraktur
- Foft tissue : normal Kesimpulan :
Tb paru aktif for advance : reaktif tetap Efusi pleura bilateral
32 3.1.8 Tindakan Dan Terapi
- Ninul combiven 3x1 sehari - Nibul pulmikera 2x1 sehari
- Injeksi vena seftriaxon 2x1 sehari - Injeksi lansopratol 1x 19 mg sehari
33 3.2 Analisa Data
Data Penyebab Masalah
DS : - Pasein mengatakan sesak nafas,(dispnea) - Pasien mengatakan tidak nyaman saat bernafas ketika berbaring DO :
- Pasien tampak lemah - Tampak. Sekret
berwarna putih
- Pasien menggunakan alat bantu pernafasan (tabung dan regulator oksigen) - Pasien peranafasannya cubing hidung - Tekanan inspirasi menurun DS : - Pasien mengatakan badannya lemah - Pasien mengatakan tidak mempunyai energi walaupun sudah tidur
- Pasien mengeluh lelah - Pasien mengatakan
kurang bertenaga DO :
- Pasien tampak lemah aktifitas sebagian dibantu kelauarganya - Pasien tampak lesu - Pasien terlihat
berbaring ditempat tidur
- Pasien tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
Hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan
Gangguan pola tidur
Kurangnya informasi tentang penyakit
pola nafas tidak efektif
Kategori : fisiologis Subkategori : respirasi Kode : D,0005 Hal : 26 Keletihan Kategori : fisiologis Subkategori : aktivitas/istirahat Kode : D,0057
34 DO : - Pasien mengeluh badannya lemas, - Sebagian aktivitasnya dibantu keluarganya DS :
- Pasien tampak lemah - Kebutuhan ADLs
dibantu segian dari keluarganya
35 3.3 Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan
Dx Luaran Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan) 2. Keletihan yang berhungan gangguan pola tidur
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Penggunaan otot bantu nafas menurun (5) - Pemanjangan fase ekspirasi menurun(5) - Frekuensi nafas membaik (5) - Tekanan ekspirasi meningkat (5) - Wheezing menurun (5) - Gelisah menurun (5) - Frekuensi nafas membaik (5)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Verbalisasi kepulihan energy meningkat (5) - Tenaga meningkat (5) - Kemampuan melakukan aktifitas rutin meningkat (5) - Verbalisasi lelah menurun (5) - Lesu menurun (5) - Pola nafas membaik
(5)
- Gelisah menurun (5)
- Identifiksi dan
mengelola jalan nafas - Monitor adanya
retensi sputum - Monitor pola nafas,
frekuensi,kedalaman, dan usaha nafas - Monitor sputum,
(warna)
- Atur posisi semi-fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen - Ajarkan tehnik batuk
efektif - Kolaborasi pemberian ekspektoran - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap - Monitor kelelahan
fisik dan emosional - Monitor pola dan
jam tidur
- Lakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan - Kalaborasi dengan ahli gizi
36 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Frekuensi nadi meningkat (5) - Saturasi oksigen meningkat (5) - Kemudakahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (5) meningkat - Perasaan lemah (5) menurun Keluhan lelah (5) menurun - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Anjurkan tirang baring - Anjurkan melakukan
aktivitas ecara bertahap
37 3.4 Intervensi keperawatan
Dx Luaran Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan) 2. Keletihan yang berhungan dengan pola tidur
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Penggunaan otot bantu nafas menurun (5) - Pemanjangan fase ekspirasi menurun(5) - Frekuensi nafas membaik (5) - Tekanan ekspirasi meningkat (5) - Wheezing menurun (5) - Gelisah menurun (5) - Frekuensi nafas membaik (5)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Verbalisasi kepulihan energy meningkat (5) - Tenaga meningkat (5) - Kemampuan melakukan aktifitas rutin meningkat (5) - Verbalisasi lelah menurun (5) - Lesu menurun (5) - Pola nafas membaik
(5)
- Gelisah menurun (5)
- Identifiksi dan
mengelola jalan nafas - Monitor adanya
retensi sputum - Monitor pola nafas,
frekuensi,kedalaman, dan usaha nafas - Monitor sputum,
(warna)
- Atur posisi semi-fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen - Ajarkan tehnik batuk
efektif - Kolaborasi pemberian ekspektoran - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap - Monitor kelelahan
fisik dan emosional - Monitor pola dan
jam tidur
- Lakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan - Kalaborasi dengan ahli gizi
38 3. Intleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Frekuensi nadi meningkat (5) - Saturasi oksigen meningkat (5) - Kemudakahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (5) meningkat - Perasaan lemah (5) menurun - Keluhan lelah (5) menurun - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Anjurkan tirang baring - Anjurkan melakukan
aktivitas ecara bertahap
- Monitor pola dan jam tidur
39 3.5 Implementasi keperawatan
No. Tanggal / Jam Implementasi TTD Perawat
1 2 15 januari 2020 Jam 09.40 16 januari 2020 Jam 18.20 - Mengidentifiksi dan mengelola jalan nafas - Memoonitor adanya
retensi sputum - Memoonitor pola
nafas,
frekuensi,kedalaman, dan usaha nafas - Memoonitor sputum,
(warna)
- Atur posisi semi-fowler - Memberikan minum hangat - Memberikan oksigen - Mengajarkan tehnik batuk efektif - Kolaborasi pemberian ekspektoran - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Menganjurkan melakukan aktifitas secara bertahap - Memoonitor
kelelahan fisik dan emosional
- Memonitor pola dan jam tidur
- Melakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif - Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan - Kalaborasi dengan ahli gizi AHMAD SHOLEHADIS AHMAD SHOLEHADIS
40 3. 17 januari 2020
Jam 20.00
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Menganjurkan tirang
baring
- Menganjurkan melakukan aktivitas ecara bertahap - Memonitor pola dan
41 3.6 Evaluasi
No. Evaluasi TTD
1. 18/01/20
S : pasien mengatakan sesak nafas sedikit berkurang O : pasien masih menggunakan oksigen nasal kanul A : masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Ahir Tujuan
Penggunaan otot bantu nafas 3 4 5 Pemanjangan fase ekspirasi 3 4 5 Frekuensi nafas 3 5 5 Gelisah 3 4 5 P:
- Melakukan intervensi kembali bila masalah timbul kembali
- Memganjurkan pasien untuk nafas dalam secara perlahan
- Meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut
AHMAD SHOLEHADIS
42 2.
20/01/20
S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemass saat beraktivitas berat.
O: KU pasien lemah
Klien ADL sebagian di bantu keluarga Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring
Denyut nadi :Teratur 60 x/menit, tekanan darah: 130/90 mmHg(berbaring)
Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
A: Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi Indicator Awal Ahir Tujuan Ferbalisasi kepulihan energy 3 4 5 Tenaga saat beraktivita s 3 4 5 Verbalisasi lelah 3 4 5 Pola nafas 3 4 5 P : lanjutkan intervensi
43 3.
23/01/20 S:
- pasien mengatakan badannya lemas
- pasein mengatakan kemaren kemaren malam tidak bisa tidur karena gelisah
O:
- pasien terlihat berbaring dirtempat tidur - mobilitas pasien terganggu
- pasien merasa nyaman jika posisi tidurnya miring - tanda tanda vital
TD : 100/60 mmHg N : 60x/menit RR : 20x/menit
A : masalah belum terataasi
Indicator Awal Ahir Tujuan
Saturasi oksigen 3 4 5 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari 3 5 5 Keluhan lelah 3 4 5 Perasaan lemah 3 4 5 P : menghentikan intervensi