• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

23

BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian keperawatan Tgl. Pengkajian : 16 januari 2020 Jam Pengkajian : 08.: 30 Ruang/Kelas : 24/irna No. Register : 14470XXX Tgl. MRS :14 januari 2020 4.1.1 IDENTITAS

1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab

N a m a : Tn. y N a m a : deni

U m u r : 54 tahun U m u r : 37 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Jenis Kelamin : laki-laki A g a m a :islam Pendidikan :SMA

4.1.2 KELUHAN UTAMA 1. Keluhan Utama Saat MRS

Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan sesak nafas , dahak (+), batuk (+), hilang timbul dalam kurung satu minggu ini.

2. Keluhan Utama Saat Pengkajian

Sesak nafas, Muncul keluhan ( ekaserbasi) pasien mengatakan sesak napas sejak 6 hari sebelum masuk RS.Sifat keluhan, pasien mengatakan sesak napas timbul perlahan-lahan, sesak napas terus menerus dan bertambah dengan aktivitas Berat ringannya keluhannya Pasien mengatakan sesak napas cenderung bertambah sejak 2 hari sebelum masuk RS.Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi Pasien mengatakan upaya untuk mengatasi sesak adalah dengan istirahat dan minum obat batuk ( OBH ).Keluhan lain saat pengkajian Pasien juga mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan sulit untuk dikeluarkan, sehingga terasa lengket di tenggorokkan. Pasien mengatakan kesulitan bernapas.pasien

(2)

24

mengutarakan kondisi badan nya terasa lemah dan ujung - ujung jarinya terasa dingin.

4.1.3 DIAGNOSA MEDIS Pneumoni

4.1.4 RIWAYAT KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh sesak dan batuk kurang lebih sejak tiga minggu yang lalu. Padahal pada tanggal 01 januari dibawa ke puskesmas kendalkerep, lalu karena tidak ada perkembangan pada pukul 11.00 dirujuk ke RSUD.Dr, syaiful anwar malang.pasien ditempatkan dirungan Dahlia. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan batuk dan sesak yang tidak kunjung berhenti terutama pada malam hari, pasien juga ditemukan demam.

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

pasien mengatakan 30 tahun yang lalu mengalami penyakit TB kambuhan. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit DM dan HIPERTENSI

(3)

25 4.1.5 RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN

1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)

ADL Di Rumah Di Rumah Sakit

Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan (Makan dan Minum )

Makan/minum

Jumlah : 3x sehari sampai habis, 6 gelas air sampai habis Jenis :

- Nasi : nasi putih 1 piring - Lauk : oseng2, soto.rawon - Sayur : wortel, sawi - Minum : air putih, kopi

Makan /minum

Jumlah : 3x sehari tidak sampai habis

Jenis :

- Nasi : nasi putih satu piring tidak habis,

- Lauk : oseng, telur - Sayur : wortel, sop

- Minum/infus : air putih. Cairan infus NS : 60 tetes/menit

Pola Eliminasi

BAK : jumlah, warna, bau, masalah, cara mengatasinya

BAB :jumlah, warna, bau, masalah, cara mengatasinya.

- 6x kali sehari tidak menentu, warna kencing bening

- Tidak ada malasah dalam BAK

- 3x sehari, biasanya warna kuning kecoklatan

- Tidak ada malasah dalam BAB

- 5x kali sehari tidak menentu, warna kencing bening

- Tidak ada malasah dalam BAK.

-

- 2x sehari, biasanya warna kuning kecoklatan

-

- Pasien mengatakan harus dinbantu keluarga untuk ke toilet

Pola Istirahat Tidur

2x sehari, siang-malam - siang: 12. 10 – 14. 30 - Malam : 22. 00- 04.30

2x sehari siang dan malam - Siang : 13 : 15.00 - Pasien mengatakan

sulit tidur pada malam hari, kebutuhan tidur kurang , normal : 7-8 3-4 jam pada siang hari

(4)

26 Pola Kebersihan Diri (PH)

- Frekuensi mandi - mencuci rambut - melakukan

mandiri/bantu

- 2x sehari pagi dan sore - 3x sehari

- Melakukan mandiri

- 1x sehari, pagi - 2x sehari

- Pasien hanya bisa dilap oleh keluarganya 2X sehari, pasien belum pernah mandi secara bersih, sejak masuk rumah sakit

Aktivitas Lain - Bekerja sebagai

karyawan di perusahaan swasta

- Pasien hanya berbaring ditempat tidur

2. Riwayat Psikologi

Pasien terlihat gelisah dengan penyakitnya

3. Riwayat Sosial

- Pasien dapat mamapu berinteraksi dengan siapapun orang yang dapat diprcaya pleh pasien

- Menghadiri undangan

4. Riwayat Spiritual - Sholat dan berdo’a

- Pasien selalu berdo’a untuk kesembuhannya

4.1.6 PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Pasien terlihat berbaring ditempat tidurterpasang oksigen B. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

SAAT SEBELUM SAKIT TD : 120/20 mmhg RR : 20x/menit N : 60x/menit SAAT PENGKAJIAN TD : 130/80 RR : 26x/menit N : 70x/menit

(5)

27 C. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher

1. Kepala

Inspeksi : bentuk kepala (dolicephalus/lonjong, Brakhiocephalus/ bulat), kesimetrisan (+). Hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-), Trepanasi (-). Palpasi : Nyeri tekan (-), fontanella / pada bayi ( tidak)

2. Leher

Inspeksi : Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-), massa (-)

Palpasi : pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), posisi trakea (simetris/tidak simetris), pembesaran Vena jugularis (-) D. Pemeriksaan Thoraks/dada

1. Pemeriksaan Paru INSPEKSI

- Bentuk torak (Normal chest),

- RR : 32x/i, penggunaan otot bantu pernapasan (+), takipnea (+),dispnea (+),pernapasan dangkal, dan rektrasi dinding dada tidak ada

- Susunan ruas tulang belakang (Scoliosis) - Bentuk dada (simetris)

- Sistem integumen (kulit) : turgor kulit baik ( elastis) dan tidak pucat

- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (+), retraksi suprasternal (pernafasan cuping hidung (+).

- Pola nafas : (Takipneu)

- Amati : cianosis (-), batuk (kering). - Menggunakan alat bantu pernafasan (+) PALPASI

Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (tidak sama). Lebih bergetar sisi taktil fremetus (getara) terapa kiri dan kanan sama

PERKUSI

(6)

28 AUSKULTASI

- Suara nafas Area Vesikuler :(kasar) ,Area Bronchial : (bersih) Area Bronkovesikuler (halus)

- Suara Ucapan Terdengar : Bronkophoni (+), Egophoni

- Suara tambahan Terdengar : Rales (-), Ronchi (+) Pleural fricion rub ( + / - ), bunyi tambahan lain,

- Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : pasien mengalami sesak nafas karena ada skret yang tertahan

2. Pemeriksaan Jantung INSPEKSI

Ictus cordis ( - ), tidak tampak pada ICS 5. PALPASI

Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Kuat) PERKUSI

Batas-batas jantung normal adalah : Batas atas : ICS ( N = ICS II ) Batas bawah : ICS V ( N = ICS V)

Batas Kiri : ICS V mild.. ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra) Batas Kanan : ICS IV mild.. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra) AUSKULTASI

BJ I terdengar (tunggal) / ganda, ( keras /( lemah ), ( reguler) / irreguler ) BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras) / lemah), ( reguler) / irreguler ) Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( - ) Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada

E. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan

Uji ketajaman pendengaran :Tes bisik, Dengan arloji, Uji weber : seimbang / lateralisasi kanan / lateralisasi kiri, Uji rinne : hantaran tulang lebih keras / lemah / sama dibanding dengan hantaran udara, Uji swabach : memanjang / memendek / sama

(7)

29

Uji Ketajaman Penciuman dengan menggunakan rangsang bau-bauan. Pemeriksaan tenggorokan : lakukan pemeriksaan tonsil, adakah nyeri telan. F. Pemeriksan Fungsi Penglihatan

o Pemeriksaan Visus Dengan Snellen's Cart : OD ... OS ... o Tanpa Snelen Cart : Ketajaman Penglihatan (Baik)

o Pemeriksaan lapang pandang : (Normal)

o Pemeriksaan tekanan bola mata Dengan tonometri …………, dengan palpasi taraba

G. Pemeriksan Fungsi Neurologis

a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale ) Menilai respon membuka (4) mata terbuka secara spontan

Menilai respon Verbal (5) orintasi baik mampu berbicara Menilai respon motoric (6) dapat bergera mengikuti perintah

Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :(Compos) b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak

Penigkatan suhu tubuh ), nyeri kepala ), kaku kuduk ), mual –muntah (-) kejang (-(-) penurunan tingkat kesadaran (-(-)

c. Memeriksa nervus cranialis

Nervus I - Olfaktorius (pembau ), Nervus II - Opticus ( penglihatan ), Nervus III - Ocumulatorius, Nervus IV- Throclearis, Nervus V – Thrigeminus, Nervus VI-Abdusen, Nervus VII – Facialis, Nervus VIII- Auditorius, Nervus IX- Glosopharingeal, Nervus X – Vagus, Nervus XI- Accessorius, Nervus XII- Hypoglosal

d. Memeriksa fungsi motorik

Ukuran otot (simetris ), atropi ( -) gerakan-gerakan yang tidak disadari oleh klien ( -)

e. Memeriksa fungsi sensorik

Kepekaan saraf perifer : benda tumpul , benda tajam. Menguji sensai panas / dingin, kapas halus, minyak wangi.

(8)

30 f. Memeriksa reflek kedalaman tendon

Reflek fisiologis : R.Bisep, R. Trisep, R. Brachioradialis, R. Patella, R. Achiles

Reflek Pathologis, Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu. Yang diperiksa adalah R. Babinski, R. Chaddok, R.Schaefer, R. Oppenheim, R. Gordon, R. Bing, R.Gonad.

g. Keluhan lain yang terkait dengan Px. Neurologis :pasien mengatakan kadang tangan bergetar

H. Pemeriksan Kulit/Integument a. Integument/Kulit

Inspeksi : Adakah lesi (+), Jaringan parut ( - ), Warna Kulit, Bila ada luka bakar dimana saja lokasinya, dengan luas (-)

Palpasi : Tekstur ( kasar ), Turgor/Kelenturan(baik ), Struktur (tegang), Lemak subcutan ( tebal / tipis ), nyeri tekan ( - ) pada daerah mana?

Identifikasi luka / lesi pada kulit (tidak ada)

1. Tipe Primer : Makula (-), Papula (-) Nodule (-) Vesikula (-)

2. Tipe Sekunder : Pustula (-), Ulkus (-), Crusta (-), Exsoriasi (-), Scar (-), Lichenifikasi (-)

Kelainan- kelainan pada kulit : Naevus Pigmentosus (-), Hiperpigmentasi (-), Vitiligo/Hipopigmentasi (-), Tatto (-), Haemangioma (-), Angioma/toh (-), Spider Naevi (-), Striae (-)

b. Pemeriksaan Rambut

Ispeksi dan Palpasi :Penyebaran (merata ), Bau (-) rontok (-), warna hitam . Alopesia (- ), Hirsutisme (- ), alopesia (- )

c. Pemeriksaan Kuku

Inspeksi dan palpasi : warna, bentuk, dan kebersihan kuku.

I. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik pada tanggal 15 januari 2020 1. Darah Lemgkap :

Leukosit : 9,47 ( N : 3.500 – 10.000 / µL ) Eritrosit : 4,96 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )

(9)

31 Trombosit : 2,4 ( N : 150.000 – 350.000 / µL ) Haemoglobin : 11,90 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl ) Haematokrit : 39,60 ( N : 35.0 – 50 gr / dl ) 2. Kimia Darah : Ureum : 24,4. ( N : 10 – 50 mg / dl ) Creatinin : 0,84 ( N : 07 – 1.5 mg / dl ) SGOT : 53 ( N : 2 – 17 ) SGPT : 32 ( N : 3 – 19 ) Bilirubin : 1,40 ( N : 1,0 mg / dl ) 3. ANALISA ELEKTROLIT : Natrium :127 ( N : 136 – 145 mmol / l ) Kalium : 4,96 ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l ) Calsium : 91 ( N : 7.6 – 11.0 mg / dl ) 3.1.7 Pemeriksaan Radiologi :

Organ yang diperiksa bagian thorax :

Tampak epasitas pada hemithorax kanan kiri yang menutuoi sinus costophrenicus

- ukuran membesar CTR +60% posisi normal - tidak tampak ilogasi, dilatasi dan kalsifikasi

- ditengah tampak infiltrat dan fibrosis pada lapang atas, tengah, bawah paru kanan, kiri dengan multiple cavitas didalamnya. - Hemidiaphragma D : dome shaped, dengan sebagian jenting. - Skeleton : intak, tidak tampak lesi titik/garis fraktur

- Foft tissue : normal Kesimpulan :

 Tb paru aktif for advance : reaktif tetap  Efusi pleura bilateral

(10)

32 3.1.8 Tindakan Dan Terapi

- Ninul combiven 3x1 sehari - Nibul pulmikera 2x1 sehari

- Injeksi vena seftriaxon 2x1 sehari - Injeksi lansopratol 1x 19 mg sehari

(11)

33 3.2 Analisa Data

Data Penyebab Masalah

DS : - Pasein mengatakan sesak nafas,(dispnea) - Pasien mengatakan tidak nyaman saat bernafas ketika berbaring DO :

- Pasien tampak lemah - Tampak. Sekret

berwarna putih

- Pasien menggunakan alat bantu pernafasan (tabung dan regulator oksigen) - Pasien peranafasannya cubing hidung - Tekanan inspirasi menurun DS : - Pasien mengatakan badannya lemah - Pasien mengatakan tidak mempunyai energi walaupun sudah tidur

- Pasien mengeluh lelah - Pasien mengatakan

kurang bertenaga DO :

- Pasien tampak lemah aktifitas sebagian dibantu kelauarganya - Pasien tampak lesu - Pasien terlihat

berbaring ditempat tidur

- Pasien tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin

Hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan

Gangguan pola tidur

Kurangnya informasi tentang penyakit

pola nafas tidak efektif

Kategori : fisiologis Subkategori : respirasi Kode : D,0005 Hal : 26 Keletihan Kategori : fisiologis Subkategori : aktivitas/istirahat Kode : D,0057

(12)

34 DO : - Pasien mengeluh badannya lemas, - Sebagian aktivitasnya dibantu keluarganya DS :

- Pasien tampak lemah - Kebutuhan ADLs

dibantu segian dari keluarganya

(13)

35 3.3 Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan

Dx Luaran Intervensi

1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan) 2. Keletihan yang berhungan gangguan pola tidur

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Penggunaan otot bantu nafas menurun (5) - Pemanjangan fase ekspirasi menurun(5) - Frekuensi nafas membaik (5) - Tekanan ekspirasi meningkat (5) - Wheezing menurun (5) - Gelisah menurun (5) - Frekuensi nafas membaik (5)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Verbalisasi kepulihan energy meningkat (5) - Tenaga meningkat (5) - Kemampuan melakukan aktifitas rutin meningkat (5) - Verbalisasi lelah menurun (5) - Lesu menurun (5) - Pola nafas membaik

(5)

- Gelisah menurun (5)

- Identifiksi dan

mengelola jalan nafas - Monitor adanya

retensi sputum - Monitor pola nafas,

frekuensi,kedalaman, dan usaha nafas - Monitor sputum,

(warna)

- Atur posisi semi-fowler

- Berikan minum hangat

- Berikan oksigen - Ajarkan tehnik batuk

efektif - Kolaborasi pemberian ekspektoran - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap - Monitor kelelahan

fisik dan emosional - Monitor pola dan

jam tidur

- Lakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan - Kalaborasi dengan ahli gizi

(14)

36 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Frekuensi nadi meningkat (5) - Saturasi oksigen meningkat (5) - Kemudakahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (5) meningkat - Perasaan lemah (5) menurun Keluhan lelah (5) menurun - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan

- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Anjurkan tirang baring - Anjurkan melakukan

aktivitas ecara bertahap

(15)

37 3.4 Intervensi keperawatan

Dx Luaran Intervensi

1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan) 2. Keletihan yang berhungan dengan pola tidur

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Penggunaan otot bantu nafas menurun (5) - Pemanjangan fase ekspirasi menurun(5) - Frekuensi nafas membaik (5) - Tekanan ekspirasi meningkat (5) - Wheezing menurun (5) - Gelisah menurun (5) - Frekuensi nafas membaik (5)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Verbalisasi kepulihan energy meningkat (5) - Tenaga meningkat (5) - Kemampuan melakukan aktifitas rutin meningkat (5) - Verbalisasi lelah menurun (5) - Lesu menurun (5) - Pola nafas membaik

(5)

- Gelisah menurun (5)

- Identifiksi dan

mengelola jalan nafas - Monitor adanya

retensi sputum - Monitor pola nafas,

frekuensi,kedalaman, dan usaha nafas - Monitor sputum,

(warna)

- Atur posisi semi-fowler

- Berikan minum hangat

- Berikan oksigen - Ajarkan tehnik batuk

efektif - Kolaborasi pemberian ekspektoran - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap - Monitor kelelahan

fisik dan emosional - Monitor pola dan

jam tidur

- Lakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan - Kalaborasi dengan ahli gizi

(16)

38 3. Intleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan hasil dengan kriteria : - Frekuensi nadi meningkat (5) - Saturasi oksigen meningkat (5) - Kemudakahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (5) meningkat - Perasaan lemah (5) menurun - Keluhan lelah (5) menurun - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan

- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Anjurkan tirang baring - Anjurkan melakukan

aktivitas ecara bertahap

- Monitor pola dan jam tidur

(17)

39 3.5 Implementasi keperawatan

No. Tanggal / Jam Implementasi TTD Perawat

1 2 15 januari 2020 Jam 09.40 16 januari 2020 Jam 18.20 - Mengidentifiksi dan mengelola jalan nafas - Memoonitor adanya

retensi sputum - Memoonitor pola

nafas,

frekuensi,kedalaman, dan usaha nafas - Memoonitor sputum,

(warna)

- Atur posisi semi-fowler - Memberikan minum hangat - Memberikan oksigen - Mengajarkan tehnik batuk efektif - Kolaborasi pemberian ekspektoran - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Menganjurkan melakukan aktifitas secara bertahap - Memoonitor

kelelahan fisik dan emosional

- Memonitor pola dan jam tidur

- Melakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif - Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan - Kalaborasi dengan ahli gizi AHMAD SHOLEHADIS AHMAD SHOLEHADIS

(18)

40 3. 17 januari 2020

Jam 20.00

- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan

- Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Menganjurkan tirang

baring

- Menganjurkan melakukan aktivitas ecara bertahap - Memonitor pola dan

(19)

41 3.6 Evaluasi

No. Evaluasi TTD

1. 18/01/20

S : pasien mengatakan sesak nafas sedikit berkurang O : pasien masih menggunakan oksigen nasal kanul A : masalah teratasi sebagian

Indikator Awal Ahir Tujuan

Penggunaan otot bantu nafas 3 4 5 Pemanjangan fase ekspirasi 3 4 5 Frekuensi nafas 3 5 5 Gelisah 3 4 5 P:

- Melakukan intervensi kembali bila masalah timbul kembali

- Memganjurkan pasien untuk nafas dalam secara perlahan

- Meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut

AHMAD SHOLEHADIS

(20)

42 2.

20/01/20

S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemass saat beraktivitas berat.

O: KU pasien lemah

Klien ADL sebagian di bantu keluarga Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring

Denyut nadi :Teratur 60 x/menit, tekanan darah: 130/90 mmHg(berbaring)

Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

A: Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi Indicator Awal Ahir Tujuan Ferbalisasi kepulihan energy 3 4 5 Tenaga saat beraktivita s 3 4 5 Verbalisasi lelah 3 4 5 Pola nafas 3 4 5 P : lanjutkan intervensi

(21)

43 3.

23/01/20 S:

- pasien mengatakan badannya lemas

- pasein mengatakan kemaren kemaren malam tidak bisa tidur karena gelisah

O:

- pasien terlihat berbaring dirtempat tidur - mobilitas pasien terganggu

- pasien merasa nyaman jika posisi tidurnya miring - tanda tanda vital

TD : 100/60 mmHg N : 60x/menit RR : 20x/menit

A : masalah belum terataasi

Indicator Awal Ahir Tujuan

Saturasi oksigen 3 4 5 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari 3 5 5 Keluhan lelah 3 4 5 Perasaan lemah 3 4 5 P : menghentikan intervensi

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Total area dibawah garis merah (area yang dilingkari) merupakan kapasitas pendinginan berlebih yang dihasilkan oleh chiller karena nilai beban pendinginan pada saat itu

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dirumuskan masalah umum penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah program bimbingan kelompok tentang

(2) Berdasarkan pertimbangan terhadap hal-hal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pembebanan biaya pelayanan publik dapat dilakukan pengurangan atau pembebasan sebagian

1.. 30 tingginya prevalensi penyebaran penyakit dan kurangnya kesadaran akan bahaya dari penyakit menular seksual tersebut. Selain itu Desa Buahan yang nantinya akan

Presentasi video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan untuk memperkenalkan produk atau cara kerja yang dibuat melalui proses

Adapun kesimpulan dari kajian ini adalah bahwasanya kata zauj disebutkan dengan 21 bentuk derivasinya yang digunakan sebanyak 81 kali dalam 72 ayat yang tersebar pada 43

Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan mahsiswa praktikan mengkonsultasikan kegiatan pembelajaran yang akan diajarkan kepada anak terlebih dahulu.Setelah mendapat

Metode numerik merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah- masalah matematika dengan menggunakan sekumpulan aritmatik sederhana dan operasi logika pada