• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD Lokasi Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD Lokasi Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1 RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD 2016

I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul

Optimalisasi Pariwisata dan Sumber Daya Manusia Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan, Peningkatan Produksi, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi.

1.2. Lokasi

Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

1.3. Bidang Kegiatan KKN-PPM Unud

Adapun bidang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPM ini, meliputi: a. Prasarana Fisik (PF)

b. Peningkatan Produksi (PP) c. Sosial Budaya (SB)

d. Kesehatan Masyarakat (KM)

1.4. Latar Belakang

Kintamani merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Bangli yang terletak di sebelah Utara Pulau Bali. Kintamani termasuk kawasan wisata pemandangan alam yang memiliki daya tarik di mata pewisata. Kintamani terdiri terdiri dari 48 desa/kelurahan.Salah satu desa yang terdapat di kecamatan kintamani adalah desa Buahan. Desa Buahan merupakan desa yang telah berdiri sejak tahun saka 916 atau 994 Masehi. Desa Buahan terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Buahan, Dusun Binyan, Dusun Munduk Waru dan Dusun Tabih. Desa Buahan ini dibatasi oleh beberapa desa yakni di sebelah utara dibatasi oleh Desa Batur, sebelah selatan dibatasi oleh Desa Pengotan, di sebelah timur dibatasi oleh Desa Abang Batu Dinding dan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Kedisan.

Berdasarkan data dari kantor desa Buahan serta hasil wawancara dengan kepala desa Buahan, jumlah penduduk di desa tersebut sebanyak 1.821 jiwa dengan 421 kepala keluarga. Desa ini memiliki luas 707, 60 Ha yang sebagian

(2)

2 besar merupakan hutan dan sebagian lagi dikelola sebagai lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Mata pencaharian penduduk Desa Buahan sebagian besar adalah di bidang pertanian dan perikanan yang sesuai dengan keadaan topografinya yang merupakan daerah dataran tinggi serta letak desa yang berada di tepi Danau Batur. Desa Buahan yang terletak di dataran tinggi serta memiliki iklim yang terbilang sejuk sangat cocok untuk tanaman pangan dan holtikultura jenis tertentu, seperti sayur-sayuran, jeruk keprok, kopi arabika, dan cabai yang saat ini lebih banyak difokuskan pada budidaya jeruk serta sayur-mayur. Lokasi desa yang berada di tepi Danau Batur membuat penduduk desa memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian yakni di bidang perikanan. Banyak penduduk desa yang membuat keramba di danau sebagai tempat memelihara ikan-ikan yang kemudian dijual. Disamping sektor pertanian dan perikanan, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian sampingan dari sebagaian besar masyarakat desa Buahan seperti ternak sapi, babi, dan ayam.

Mayoritas penduduk Desa Buahan beragama Hindu, sedangkan tingkat pendidikannya masih tergolong rendah karena sebagian besar adalah tamatan SD dan SMP. Hanya beberapa penduduk saja yang tamat SMA dan bergelar sarjana. Jika dilihat dari fasilitas-fasilitas umum yang menunjang kehidupan bermasyarakat di Desa Buahan sudah tergolong cukup baik yakni sudah tersedianya fasilitas perkantoran pemerintahan yakni satu kantor kepala desa yang terletak di dusun Buahan, beberapa fasilitas beribadah seperti pura dan setra, fasilitas kesehatan seperti posyandu balita yang terdapat pada masing-masing dusun serta puskesmas pembantu yang terletak di Dusun Binyan. Puskesmas pembantu merupakan salah satu akses pelayanan kesehatan penduduk desa Buahan yang lebih banyak didominasi oleh warga Dusun Munduk Waru serta Dusun Binyan. Sedangkan warga Dusun Buahan lebih sering berobat ke puskesmas induk yakni UPT Puskesmas IV Kintamani karena lokasinya yang lebih dekat. Begitu juga dengan warga Dusun Tabih lebih sering berobat ke puskesmas yang berada di desa tetangga yakni Desa Abang. Hal ini dikarenakan jarak tempuh menuju puskesmas pembantu yang berda di Dusun Binyan lebih jauh. Selain itu, di Desa Buahan ini terdapat fasilitas pendidikan yakni ada 2 Sekolah Dasar (SD) yakni SDN 1 Buahan dan SDN 2 Buahan. Masing-masing

(3)

3 Dusun juga memiliki tempat melaksanakan pertemuan atau musyawarah yang sering disebut dengan “Bale dusun/bale banjar”. Sedangkan fasilitas untuk mendapatkan air bersih sangat minim.

Desa Buahan merupakan salah satu desa di Kintamani yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya sumber mata air dan tidak adanya akses PAM. Kecuali Dusun Buahan, semua penduduk di Desa Buahan harus membeli air bersih untuk minum, memasak, mencuci, MCK serta untuk menyiram perkebunannya. Meski ada beberapa tempat penampungan air hujan, namun hal tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk setempat.

Berdasarkan gambaran umum kondisi Desa yang dilihat dari berbagai sektor tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan mengali permasalahan yang disusun program penyelesaiannya. Selanjutnya, program – program yang disusun guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) XIII periode Juli-Agustus 2016. Desa Buahan dikatakan oleh pihak desa baru mendapatkan kunjungan KKN sebanyak 2 kali namun itupun berasal dari UNDIKSHA dan UGM pada tahun 2014, sedangkan dari Universitas Udayana belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana tahun 2016 merupakan kegiatan KKN pertama yang diadakan Udayana bertempat di Desa Buahan. Dalam mewujudkan pelaksanaan KKN PPM yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, pendekatan yang digunakan dalam operasional KKN PPM yaitu pendekatan interdisipliner. KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan membuat program dalam mengatasi permasalahan yang ada di Desa secara komprehensif karena dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Program kegiatan KKN PPM tersebut dikelompokkan menjadi 4 bidang

(4)

4 prioritas kegiatan yang mencakup Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan Kesehatan Masyarakat (KM.

Dari uraian yang telah dijelaskan itulah yang melatarbelakangi penulis dalam membuat program KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, Kintamani, Bangli mengangkat tema “Optimalisasi Pariwisata dan Sumber Daya Manusia Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasisi Lingkungan, Peningkatan Produksi, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi”

1.5. Tujuan Program

Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Ke-XIII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Buahan, Kintamani, Bangli adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola potensi daerahnya, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.

3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk melaksanakan program-program pembangunan.

5. Masyarakat Desa Buahan dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program pembangunan terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.

(5)

5 6. Sumber daya manusia di Desa Buahan dapat diberdayakan untuk melaksanakan berbagai pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional.

1.6. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari program ini sesuai dengan tujuan yang telah disusun adalah :

a. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan penggunan komputer dan media sosial yang tepat pada anak – anak, sehingga menjadikan generasi muda yang intelek, kreatif dan dapat melakukan inovasi serta promosi dalam rangka mempromosikan pariwisata yang ada di Desa Buahan Kecamatan Kintamani guna meningkatkan pendapat desa melalui objek pariwisata yang ditawarkan

b. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pemilahan sampah organik dan nonorganik sehingga sampah tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

c. Mampu meningkatkan pengetahuan di dalam pemanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat secara optimal.

d. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya yang disebabkan oleh penyakit HIV sehingga nantinya dapat menurunkan angka kejadian dan merubah prilaku yang beresiko.

1.7. Sasaran Program KKN-PPM

Sasaran program KKN-PPM adalah seluruh warga di lingkungan Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Provinsi Bali.

1.8. Operasionalisasi Program KKN PPM 1.8.1. Persiapan dan Pembekalan

1.8.1.1. Mekanisme Pelaksanaan kegiatan KKN PPM

Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa dengan metode

(6)

6 pelaksanaan program yang sesuai dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat-alat, dan Tenaga) sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan dan dicapai sasaran yang diinginkan.

1.8.1.2. Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM

Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga yang akan digunakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana. Sebelum memasuki masa KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN-PPM XIII Universitas Udayana dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Adapun tahap persiapan yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

- Pengenalan wilayah melalui internet, buku, dsb. - Pembekalan

- Mengenali etika dalam bermasyarakat - Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan - Survei terhadap masyarakat di Desa Buahan

- Melakukan kerjasama dengan instansi–instansi terkait di lingkungan Desa Buahan

- Mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan - Pembagian tugas yang disesuaikan dengan bidang ilmu masing-masing

1.8.1.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilakukan selama lima minggu yaitu mulai tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 28 Agustus 2016 di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

1.8.2. Tindakan Pelaksanaan

Jumlah seluruh anggota tim yang terlibat adalah 18 orang. Dalam setiap kegiatan yang sifatnya kelompok, seluruh anggota tim diharapkan ikut serta dalam seluruh kegiatan. Setiap kegiatan kelompok dan kegiatan pendukung dipimpin oleh koordinator yang sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam penyusunan program pokok tema, setiap kelompok diwajibkan untuk melakukan identifikasi

(7)

7 permasalahan. Setelah menyusun identifikasi permasalah, setiap kelompok memilih minimal empat masalah yang diprioritaskan, lalu yang terakhir membuat rencana program kerja yang akan dilakukan. Format penyusunan kegiatan telah ditetapkan dalam buku pedoman KKN-PPM.

1.8.2.1. Metode

Program KKN-PPM sesuai yang telah ditentukan terdiri dari dua program, yaitu program pokok dan program bantu.

1. Program Pokok

Program pokok ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Program Pokok Tema

Program Pokok Tema adalah program yang akan dikerjakan secara kolektif dalam suatu tim atau kelompok sesuai dengan tema yang telah dibuat dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan potensi desa. Sesuai penjelasan sebelumnya, berikut adalah rincian sub-sub pokok yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan KKN-PPM XIII Universitas Udayana:

1) Bidang Prasarana Fisik (PF)

- Pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik

- Perbaikan Kebocoran yang Terjadi pada Bak Penampungan Air Bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan

2) Bidang Peningkatan Produksi (PP)

- Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik

- Penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak - Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol

jeruk

3) Bidang Sosial dan Budaya (SB)

- Penyuluhan sampah organik dan sampah non-organik untuk mengoptimalkan kebersihan lingkungan Desa Buahan sebagai desa yang bersih

(8)

8 - Pengenalan teknologi informasi di SD 2 Buahan melalui program

microsoft word

- Promosi daya tarik wisatawan Desa Buahan melalui sosial media 4) Bidang Kesehatan Masyarakat (KM)

- Penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah - Penyuluhan tentang HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan

bahaya NAPZA bagi STT

- Penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK

- Tenda tensi dan pengecekan gula darah

b. Program Pokok Non-Tema

Program pokok non-tema sesuai yang telah diamanatkan oleh Universitas Udayana adalah Program Keluarga Dampingan. Dalam program ini, mahasiswa secara individu mendampingi serta membantu keluarga miskin dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, seperti masalah kebersihan lingkungan, kesehatan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga, dan lain sebagainya selama mahasiswa melakukan kegiatan KKN PPM di Desa Buahan.

2. Program Bantu

Program bantu sesuai yang telah diamanatkan oleh universitas adalah program yang dirancang bagi mahasiswa untuk membantu program atau kegiatan yang sedang berlangsung di desa lokasi KKN PPM XIII Universitas Udayana selama mahasiswa berada di desa tersebut, dalam hal ini adalah di Desa Buahan. Dalam hal ini kami juga akan mengadakan kegiatan pembuatan taman di area balai banjar desa Buahan, pelatihan komputer untuk perangkat desa, dan perbaikan plang papan nama Desa Buahan.

(9)

9 1.8.2.2. Langkah-Langkah Operasional

Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN PPM XIII Universitas Udayana ini diantaranya:

- Mengadakan sosialisasi dan praktek pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk

- Mengadakan sosialisasi dan praktek pembuatan dodol jeruk - Mengadakan sosialisasi dan praktek pengolahan eceng gondok

- Mengadakan penyuluhan pemilahan dan pemanfaatan sampah organik dan anorganik

- Mengadakan kelas pengenalan komputer bagi anak SD

- Melakukan promosi pariwisata Desa Buahan melalui media social - Melakukan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik

- Mengadakan perbaikan tempat penampungan air di Banjar Munduk Waru Desa Buahan

- Mengadakan perbaikan papan nama desa buahan

- Memberikan penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah

- Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT

- Memberikan penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK

- Mengadakan kegiatan pembuatan taman di area balai banjar Desa Buahan

- Mengadakan pelatihan komputer untuk perangkat desa - Mengadakan tenda tensi pada HUT RI ke-71.

II. Rencana Kegiatan KKN-PPM 2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut:

(10)

10 Tabel 1. Identifikasi Permasalahan

No. Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D) Bidang Prasarana Fisik

1.

Kurangnya pengertian akan pentingnya pemilahan sampah rumah tangga

Desa P

2.

Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik sehingga tidak adanya kegiatan pemilahan sampah

Desa P

3. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik Desa P

4.

Sulitnya masyarakat untuk mendapatkan air bersih sehingga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka

Desa P

5.

Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh air bersih yang cukup

Desa P

Bidang Peningkatan Produksi 6. Kurangnya pengolahan sampah rumah tangga dan sampahan

kiriman dari danau Desa P

7. Kurangnya penyuluhan masyarakat dan pengolahan enceng gondok tentang pemanfaatan enceng gondok untuk pakan ternak

Desa P

8. Kurangnya penyuluhan masyarakat dan pengolahan

pemanfaatan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk Desa P Bidang Sosial Budaya

9. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pemanfaatan

sampah organik dan sampah non-organik. Desa P

10. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan.

Sekolah

Dasar P

11. Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang

optimal. Desa P

12. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh

Perangkat Desa. Desa P

Bidang Kesehatan Masyarakat 13. Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya remaja di

desa akan IMS seperti halnya HIV AIDS dan penyakit penyertanya

Desa P

14. Adanya prevalensi HIV AIDS yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan

Desa P

(11)

11 16. Kurangnya pengetahuan anak – anak dan masyarakat dalam

rumah tangga pada umumnya dalam berperilaku menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta kesehatan diri

Sekolah

Dasar P

17.

Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita usia muda dan wanita lanjut usia terhadap penyakit kanker payudara dan cara deteksi dini

Desa P

18.

Adanya prevalensi kanker payudara yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan

Desa M

19.

Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita dalam usia reproduktif maupun usia lanjut terhadap penyakit kanker leher rahim

Desa P

20.

Adanya prevalensi kanker leher rahim yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan

Desa P

2.2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ditemukan tim KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, maka prioritas pemilihan masalah disesuaikan dengan KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) sebagai berikut:

Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

No. Permasalahan Alasan

Bidang Prasarana Fisik

1. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang pengertian sampah organik dan anorganik untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan pemanfaatan akan sampah anorganik dapat menunjang kehidupan masyarakat

2. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan organik membuat masyarakat minim kesadaran akan bahaya sampah, oleh karena itu diharapkan dengan adanya pengolahan sampah ini dapat menyadari pentingnya pemilahan sampah untuk mempermudah penanganannya dan

(12)

12 terhindar dari senyawa berbahaya yang ditimbulkan oleh sampah yang tercampur

3.

Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh air bersih yang cukup

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena kebocoran pada bak penampungan air bersih dapat menyusahkan warga untuk mendapatkan air bersih yang cukup disisi lain dengan kebocoran yang terjadi ini menyebabkan keresahan bagia warga sekitar karena harus membeli air bersih tersebut lebih dari anggaran yang ada dengan kondisi keuangan yang minim.

Bidang Peningkatan Produksi

4.

Petani di Desa Buahan Kintamani sudah menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk organic dari ternak ayam tetapi dengan membeli di tempat yang lain. Padahal di Desa tersebut banyak sampah rumah tangga dan sampah kiriman dari danau disana. Di mana petani sangat antusias untuk memanfaatkan limbah yang berasal dari alam akan menciptakan pertanian yang ramah lingkungan. Itu disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan tentang

pemanfaatan limbah rumah tangga yang menyebabkan petani kurang paham tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan murah.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM, dukungan kepala desa dan masyarakat besar. Diharapkan dengan adanya program tentang pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga, pemikiran petani bisa lebih terbuka dan bisa memanfaatkan dan mengolah serta membuat pupuk sendiri dari sampah rumah tangga secara maksimal.

5.

Kurangnya pengolahan enceng gondok untuk pakan ternak.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak akan mengurangi pencemaran lingkungan dan juga dapat mengurangi kerugikan masyrakat sekitar. Dengan pengolahan limbah rumah tangga dan enceng gondok menjadi pupuk kompos dan pakan ternak juga akan menambah nilai ekonomis yang nantinya akan

(13)

13 menambah penghasilan petani

Bidang Sosial Budaya

6.

Kurangnya penyuluhan

masyarakat tentang pemanfaatan sampah organik dan sampah non-organik.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang cara pemanfaatan sampah organik maupun non-organik, masyarakat akan memahami dan tidak kesulitan dalam mengelola sampah.

7.

Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan pengenalan Informasi Teknologi kepada anak-anak SD 2 Buahan, anak-anak SD dapat memahami dan menambah pengetahuan melalui Teknologi Informasi tersebut.

8.

Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang optimal.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan mempromosikan daya tarik wisata yang ada di Desa Buahan melalui media sosial diharapkan dapat mengoptimalkan potensi desa.

9.

Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh Perangkat Desa.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengenalan teknologi informasi kepada perangkat desa dapat mengoptimalkan kinerja sehingga lebih efektif dan efisien.

Bidang Kesehatan Masyarakat

10.

Pengetahuan tentang penyakit menular seksual khususnya tentang HIV/AIDS yang masih rendah pada masyarakat.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya sehingga dapat membentuk kader-kader kesehatan muda untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual sejak dini. Pengadaan program ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa Buahan secara umum.

11. Pengetahuan tentang NAPZA di kalangan remaja masih kurang.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan sosialisasi langsung terkait bahaya penggunaan NAPZA kepada remaja di Desa Buahan sedangkan modus peredaran NAPZA telah menyebar hingga ke

(14)

14 pelosok pedesaan di Bali. Desa Buahan juga sebagai desa pariwisata sangat berisiko tinggi untuk terjadi penyebaran NAPZA ke Desa Buahan. Penggunaan NAPZA pada remaja terutama dikarenakan masih kurangnya informasi yang mereka peroleh dan lingkungan pergaulan juga memiliki andil cukup besar. Oleh karena itulah dengan adanya pengetahuan sejak dini akan bahayanya NAPZA dapat membentengi para generasi muda terhadap penggunaan NAPZA khususnya di Desa Buahan

12.

Pengetahuan anak – anak tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tergolong kurang dan tinggi angka karies gigi.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan dan demonstrasi langsung terkait dengan program – program menjaga kebersihan diri dan lingkungan di kalangan siswa sekolah dasar setempat. Selain itu rendahnya kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat masih kurang di wilayah pedesaan yang meningkatkan tingkat kesakitan oleh karenanya di kalangan anak. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi dan demosntrasi langsung dari aspek – aspek PHBS diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Buahan.

13.

Pengetahuan masyarakat utamanya wanita dengan resiko tinggi terhadap penyakit kanker payudara masih kurang.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan terkait dengan penyakit kanker leher rahim sekaligus cara deteksi dini dan resikonya. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan wanita/ ibu – ibu terkait dengan penyakit kanker leher rahim di Desa Buahan

2.3. Rencana Program KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan Berdasarkan prioritas pemilihan masalah yang ditentukan tim KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, maka rencana program-program yang akan diselenggarakan dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) adalah sebagai berikut:

(15)

15

No No. Sektor Nama Program Bahan Volume Sumber dana Bidang Prasarana Fisik

1. 15.1.3.07 Pemilahan sampah dan pengadaan bak sampah khusus sampah organik dan sampah anorganik

Tempat sampah Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa 2. 15.1.4.07 Perbaikan Bak Penampungan Air Dusun Munduk Waru Desa Buahan dengan menggunakan waterproofing Cat waterproof, kuas cat Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa

Bidang Peningkatan Produksi 3. 02.1.2.10 Pembinaan teknis

pembuatan pupuk organik (pemanfaatan sampah, kotoran ternak sapi, air, dan EM4 untuk pupuk kompos skala rumah tangga)

Sampah organic, kotoran ternak sapi, EM4 Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa 4. 02.3.9.55 Penyuluhan dan pengolahan pemanfaatan enceng gondok menjadi pakan ternak

Enceng gondok, EM4, air gula jawa Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa 5. 02.3.9.55 Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk Buah jeruk, gula bali, tepung ketan putih, santan Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa

Bidang Sosial Budaya 6. 09.3.9.55 Penyuluhan tentang

pembangunan desa (penyuluhan mengenai pemanfaatan sampah organik dan non-organik) Materi, LCD, dan lain-lain. Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya Mahasiswa 7. 11.1.1.01 Pembinaan pelajaran tambahan di SD (pengenalan Teknologi Informasi melalui Komputer) Materi, Komputer, dan lain-lain. Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya Mahasiswa

(16)

16 8. 08.1.1.01 Pengembangan obyek

pariwisata (promosi daya tarik wisatawan melalui social media salah satunya blog, instagram maupun facebook) Orang (STT dan mahasiswa) Swadaya Mahasiswa

Bidang Kesehatan Masyarakat 9. 13.1.1.55 Penyuluhan HIV/AIDS

Penyakit Menular Seksual dan NAPZA

Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor) Orang (Seka Teruna Teruni Desa Buahan) Swadaya mahasiswa 10. 13.1.3.01 Penyuluhan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) di Lingkungan Sekolah Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor) Orang (Siswa SD di Desa Buahan) Swadaya mahasiswa 11. 13.1.1.55 Penyuluhan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker serviks Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor) Orang (Ibu PKK Buahan) Swadaya mahasiswa 12. 13.1.3.17

Tenda Tensi dan Pengecekan Gula Darah

Tensimeter, stetoskop dan Alat cek gula darah Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa

2.4. Jadwal Pelaksanaan Program

Nama Program Uraian Kegiatan

Minggu Ke- (Juli-Agustus

2016) 1 2 3 4 5 Program Pokok Tema

Prasarana Fisik

a. Pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik  b. Perbaikan Kebocoran yang terjadi pada

bak penampungan air bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan

Peningkatan Produksi

a. Pembinaan teknis pembuatan pupuk

organik 

b. Penyuluhan dan pengolahan eceng

gondok menjadi pakan ternak 

c. Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk

untuk diolah menjadi dodol jeruk 

Sosial dan Budaya

a. Penyuluhan sampah organik dan sampah non-organik untuk mengoptimalkan kebersihan lingkungan Desa Buahan sebagai desa yang bersih

(17)

17 2 Buahan memlalui program

Microsoft word

c. Promosi daya tarik wisatawan Desa

Buahan melalui sosial media 

Kesehatan Masyarakat

a. Penyuluhan PHBS dan praktek cuci

tangan di lingkungan sekolah  b. Penyuluhan tentang HIV/AIDS,

penyakit menular seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT

 c. Penyuluhan tentang kanker leher rahim

dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK

d. Tenda tensi dan pengecekan gula darah  Program Pokok Non

Tema a. Keluarga Dampingan

Program Bantu Tema

a. Pengenalan Teknologi Informasi

kepada Perangkat Desa Buahan  b. Perbaikan Papan Nama Desa Buahan  Program Bantu

Non-Tema

a. Pembuatan taman di area balai banjar

Desa Buahan 

Evaluasi Program     

Penyusunan Laporan     

2.5. Deskripsi Program Kerja

2.5.1 Deskripsi Program Kerja Pokok Tema 2.5.1. 1 Bidang Prasarana Fisik

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut:

1. Pemilahan sampah dan Pengadaan Bak Sampah Guna Menerapkan Budaya Membuang Sampah Dan Limbah Organik Dan Non Organik untuk Lingkungan yang Bersih dan Asri

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan dari berakhirnya suatu proses. Sampah dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan,sampah yang berserakan akan di datangi oleh serangga- serangga dan akan menimbulkan bibit penyakit. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau

(18)

18 kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan.

1. Pengolahan sampah

Belakangan ini pengolahan sampah serta pemisahannya menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain bertujuan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, pemisahan samapah juga bertujuan untuk memudahkan pengolahannya. Sampah-sampah yang dibuang akan dipisahkan dalam dua kategori yaitu sampah organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup seperti sisa-sisa makanan, sayur-sayuran, kotoran hewan dan lain-lain. Kategori kedua adalah sampah anorganik, sampah-sampah yang masuk dalam kategori ini berasal dari sampah rumah tangga. Seperti kertas,plastik, atau bekas kemasan makanan. Kedua jenis sampah ini harus dipisahkan karena dalam proses penguraiannya memerlukan waktu yang berbeda pula selain itu pengolahan kedua jenis sampah trsebut tidaklah sama. Sampah organik dapat diolah menjadi makanan hewan ataupun jadi pupuk kompos atau juga dapat diolah menjadi pupuk cair. Sedangkan sampah anorganik dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang tentu dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan memisahkan jenis-jenis sampah kedalam kedua kategori tersebut diharapkan dapat memicu kenaikan tingkat kebersihan di desa, khususnya di desa Buahan. Selain itu dengan dipisahkannya sampah-sampah tersebut, diharapkan pula dapat memudahkan pengolahan dan sisa-sisa sampah yang dulu tidak memiliki harga dapat diubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

2. Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang

(19)

19 berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh,pengurangan bobot kaleng minuman).

Melalui permasalahan tersebut, para mahasiswa KKN PPM XI UNUD berinisiatif untuk membuat tong sampah organik dan non organik agar terciptanya Pemukiman yang bersih dan asri dan dapat juga menekan jumlah penduduk yang terkena penyakit, serta membuat lingkungan menjadi indah.

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Pemilahan Sampah Organik

dan Anorganik Desa Buahan 18 orang 2 jam 36 jam

2 Pengadaan bak sampah khusus

sampah organik dan anorganik Desa Buahan 18 orang 1 jam 18 jam

Total Volume JKEM 3 Jam 54 Jam

(20)

20 No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

1. Tong Sampah 4 unit Rp. 700.000,- Rp. 2.800.000,-

Total Biaya Rp. 2.800.000,-

2. Perbaikan Kebocoran yang Terjadi pada Bak Penampungan Air Bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan

Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak, dan kebutuhan yang lain. Dalam sebulan akan dibutuhkan beribu-ribu liter air bersih untuk keperluan lain seperti mandi, mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga. Untuk daerah pedesaan yang kering di musim kemarau pada waktu hujan hanya sedikit dan persediaan air dalam tanah menurun, akan sulit sekali untuk mendapatkan air yang bersih. Pada musin kemarau sumur menjadi kering, aliran sungai besar berubah menjadi kecil dengan air yang keruh, mengakibatkan timbulnya penyakit yang menuntut banyak korban. Di samping itu pada musim kemarau banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air bersih, karena sumber air biasanya terletak jauh dari tempat tinggal. Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 mengenai syarat dan pengawasan kualitas air bersih, memberikan pengertian air bersih adalah air yang digunakan sehari-hari memiliki kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum jika sudah dimasak. Sedangkan air bersih menurut EG. Wagner dan J.N Lanix yang didalam bukunya berjudul Water Suplay For Rural and Small Communication menyatakan bahwa air yang sehat adalah air yang tidak merugikan kesehatan penggunanya. Kalau menurut Fair dan Geyer air sehat adalah air yang bebas dari kotoran dan tidak menyebabkan kerugian bagi pemakainya, serta terbebas dari berbagai bahan beracun dan tidak mengandung bahan-bahan organik berbahaya.

Yang jadi soal disini adalah sumber air bersih semakin sulit, karena sumber-sumber air bersih itu sendiri sudah banyak yang tercemari oleh limbah industri atau hasil dari pembuangan kita sendiri. Industri dan rumah tangga memerlukan air bersih baik untuk air minum maupun untuk keperluan yang lain misalnya memasak, mencuci, mandi dan kegiatan bersih-bersih lainnya. Air yang telah kita gunakan itu merupakan air yang kotor dan ini seringkali mengotori

(21)

sumber-21 sumber air bersih itu sendiri seperti hasil dari air buangan baik rumah tangga maupun industri banyak yang dialirkan ke sungai-sungai, nah inilah yang kenyataanya terjadi disekitar kita.

Kebocoran yang terjadi pada bak penampungan dusun Munduk Waru ini belum diketahui titik perembesan yang mengakibatkan penyusutan volume air pada bak penampungan air bersih tersebut maka dari itu akan diadakan tes rembes pada bak dan pengecatan dengan memakai cat waterproof pada seluruh bagian bak

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Pengecekan titik rembes Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam

2 Pengecatan bak penampungan

dengan cat waterproof Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam

Total Volume JKEM 6 Jam 104 Jam

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. 4 kg Cat Waterproof 2 unit Rp. 170.000,- Rp. 340.000,-

2. Kuas 4 inci Rp. 20.000,- Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 440.000,-

2.5.1.2 Bidang Peningkatan Produksi (PP)

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang peningkatan produksi adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Organik

Desa Buahan merupakan daerah yang mayoritas masyarakat disana pekerjaanya sebagai petani dan perikanan. Penggunaan pupuk organik sangat membantu percepatan pertumbuhan tanaman dan hasil produksi tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan harganya relatif murah,

(22)

22 selain itu petani juga dapat membuat pupuk pupuk kompos sendiri dengan bahan-bahan yang mudah didapat seperti sampah rumah tangga. Salah satu prinsip pertanian organik adalah mendaur ulang sisa-sisa sampah yang ada untuk dijadikan sumber pupuk. Pupuk yang digunakan dalam pertanian organik berasal dari sampah rumah tangga. Dalam program nantinya akan diberikan cara pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga. Sehingga dari program kerja ini diharapkan dapat memberikan pembuatan pupuk kepada masyarakat Desa Buahan dari sampah-sampah yang ada disekitaran Desa tersebut, menciptakan lingkungan Desa Buahan yang bersih dari sampah serta untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa Buahan.

Tujuan dalam pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat cara pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga yang mandiri dan ramah lingkungan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat memanfaatkan sampah rumah tangga yang mudah di peroleh sebagai pupuk organik yang mandiri dan ramah lingkungan. Dengan adanya pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga ini. Petani di Desa Buahan akan dapat meminimalkan biaya pembelian pupuk organik yang dibeli dari luar di Desa Buahan.

Adapun sasaran dari kegiatan sosialisasi dan pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga ini meliputi masyarakat khususnya petani yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani.

Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Tempat Tim Jam/

Individu Jumlah 1. Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik

Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam

Total Volume JKEM 12 Jam 288 Jam

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara

dan peserta

(23)

23

Total Biaya Rp. 250.000,-

2. Penyuluhan dan Pengolahan Enceng Gondok Menjadi Pakan Ternak Dalam meningkatnya intensifikasi tanaman pangan akan mengakibatkan hasil Sub sektor peternakan dalam ikutan pertanian dalam bentuk enceng gondok melimpah. Dengan demikian enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk mengatasi perencanaan pembangunan sistem agribisnis peternakan kekurangan hijauan pakan. Untuk meningkatkan nilai harus dimulai dari kejelasan identitas dan potensi lokal gizi enceng gondok perlu sentuhan ilmu pengetahuan dan yang akan dikembangkan. Pengembangan usaha ternak, salah satunya dengan pengolahan eceng gondok. Padahal untuk produk-produk pangan organik, makin mahalnya pemeliharaan ternak maupun sumber pakan hijauan pupuk buatan pabrik (anorganik) serta makin derasnya khususnya di Pulau Bali terbatas.

Dalam program penyuluhan dan pengolahan enceng gondok dengan menggunakan menjadi pakan ternak yang nantinya akan diberikan penyuluhan secara langsung oleh narasumber yang berkompeten di bidan nutrisi pakan ternak. Sehingga dari program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pakan yang berkualitas tinggi untuk menunjang populasi ternak dan saat musim kering atau kemarau masyarakat tidak susah mencari pakan hijauan yang berkualitas baik.

Tujuan dalam penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat pengetahuan dan cara pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pakan yang berkualitas tinggi. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat pengetahuan dan memanfaatkan enceng gondok yang mudah di peroleh sebagai pakan ternak yang berkualitas tinggi. Dengan adanya penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak yang berkualitas tinggi ini.

Adapun sasaran dari kegiatan penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak ini meliputi masyarakat khususnya petani yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani.

(24)

24 Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Penyuluhan tentang pakan ternak dari olahan enceng gondok

Desa Buahan 18 orang 8 jam 144 jam

2.

Pengolahan pakan ternak dari olahan enceng gondok

Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam

Total Volume JKEM 20 Jam 360 Jam

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara

dan peserta

50 orang Rp. 10.000,- Rp. 500.000,-

Total Biaya Rp. 500.000,-

3. Penyuluhan Dan Pengolahan Buah Jeruk Untuk Diolah Menjadi Dodol Jeruk

Mengingat maraknya kuantitas kemiskinan, adapun alternatif pemecahannya dengan cara membuka peluang usaha, salah satu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu buah jeruk. Buah jeruk banyak ditanam karena mudah perawatannya dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pengolahan buah jeruk di masyarakat cukup sederhana namun kurang begitu menarik perhatian konsumen. Jika produk jeruk dapat dimanfaatkan secara maksimal maka dapat menghasilkan terobosan baru hasil olahan dari buah jeruk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta aman dikonsumsi. Terobosan baru untuk mengembangkan produk berbahan dasar buah jeruk yaitu dengan mengolahnya menjadi dodol jeruk. Hal ini dikarenakan harga buah jeruk di pasaran yang terjangkau dan kandungan vitamin dalam buah jeruk yang bermanfaat bagi tubuh, sehingga dengan usaha dodol tersebut dapat dijadikan alternatif usaha baru bagi petani jeruk untuk menambah penghasilan. Proses pembuatan dodol jeruk cukup mudah dan waktu yang diperlukan dalam membuatnya relatif singkat.

(25)

25 Prospek bisnis usaha dodol jeruk ini dapat dijadikan sebagai usaha industri rumah tangga bagi para petani jeruk dan usaha waralaba yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu dodol jeruk tersebut memiliki peluang usaha yang menjanjikan bagi petani jeruk. Dodol adalah jajanan khas indonesia. Banyak jenis dodol yang telah berkembang di indonesia yang memiliki rasa manis, kenyal dan legit. Tidak jarang wisatawan membawa dodol sebagai buah tangan mereka. Bentuk dodol pun bervariasi ada yang lonjong, bulat, panjang, dll. Di Bali, buah jeruk sangat mudah di temukan seperti jeruk Kintamani, jeruk Bali, jeruk madu, dan lain-lain. Pada musim panen banyak jeruk tersedia dan kami berniat untuk memanfaatkan jeruk tersebut untuk diolah menjadi makanan khas indonesia yaitu dodol jeruk.

Tujuan dalam penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat pengetahuan dan cara pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengolahan buah jeruk untuk prospek bisnis ke depannya. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat pengetahuan dan memanfaatkan buah jeruk yang mudah di peroleh sebagai dodol jeruk untuk prospek bisnis ke depannya dengan adanya penyuluhan dan pengolahannya.

Adapun sasaran dari kegiatan penyuluhan dan pengolahan buah jeruk menjadi dodol jeruk ini meliputi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani.

Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah 1. Penyuluhan tentang

manfaat buah jeruk Desa Buahan 18 orang 8 jam 144 jam

2.

Pengolahan buah jeruk menjadi dodol jeruk

Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam

(26)

26 Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara

dan peserta

50 orang Rp. 10.000,- Rp. 500.000,-

Total Biaya Rp. 500.000,-

2.5.1.3 Bidang Sosial Budaya (SB)

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan Sampah Organik dan Sampah Non-organik untuk Mengoptimalkan Kebersihan Lingkungan Desa Buahan sebagai Desa yang Bersih

Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai dan menurut Kamus Lingkungan (1994), sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan. Jenis sampah ada dua yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam prose salami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

Pemahaman masyarakat akan pentingnya pemanfaatan sampah masih perlu ditingkatkan. Barang rusak, benda tak terpakai, kemasan produk, sisa makanan serta sampah kiriman di danau semua dibuang begitu saja. Perlu adanya suatu penyelesaian akan masalah sampah ini dan seluruh lapisan masyarakat harus turut serta membantu dalam penyelesaian penanganan sampah ini melalui penerapan prinsip 3-R (reduce, reuse, recycle). Adapun tujuan dari program ini yakni untuk menciptakan Lingkungan Desa Buahan yang bersih, untuk memberikan

(27)

27 pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah serta menciptakan generasi muda yang peduli akan sampah dan lingkungan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Buahan serta kelompok PKK dan Sekaa Truna Truni yang ada di banjar Desa Buahan. Hasil yang Diharapkan dari program ini yakni pemahaman masyarakat Desa Buahan akan pengelolaan sampah semakin meningkat, kepedulian generasi muda di Desa Buahan akan sampah semakin meningkat, serta masyarakat Buahan dapat menerapkan budaya memilah sampah sebagai kepedulian mereka akan pengelolaan sampah.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

1. Poster 5 buah Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-

2. Konsumsi 20 buah Rp. 2.500,- Rp. 50.000,-

3. Materi 20 buah Rp. 2.000,- Rp. 90.000,-

Total Biaya Rp. 340.000,-

2.Pengenalan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan melalui Program Microsoft Word

Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi computer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakainya. Pemahaman mengenai teknologi informasi di SD 2 Buahan masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian dalam pengenalan teknologi informasi melalui program Microsoft Word, siswa-siswi di Sekolah Dasar tersebut dapat menambah pengetahuan dan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Penyuluhan tentang sampah organik dan sampah non-organik

Desa Buahan 18 Orang

4 Jam 72 Jam

(28)

28 wawasan tentang komputer sehingga tidak ketinggalan informasi dan meningkatkan minat belajar siswa.

Adapun tujuan dari program ini yakni menumbuhkan minat siswa Sekolah Dasar di Desa Buahan dalam mempelajari Teknologi Informasi dan juga para siswa dapat mengaplikasikan teknologi informasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Sasaran dari program ini adalah murid-murid Sekolah Dasar Desa Buahan kelas 6. Adapun hasil yang diharapkan yakni Siswa SD di Desa Buahan tertarik dalam mempelajari Teknologi Informasi dan mampu mengaplikasikan teknologi informasi untuk mengasah kemampuan dalam jenjang pendidikan maupun prestasinya.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 20 buah Rp. 2.500,- Rp. 50.000,- 2. Hadiah pemenang lomba 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-

Total Biaya Rp. 95.000,-

3. Promosi Daya Tarik Wisatawan Desa Buahan melalui Sosial Media Pembuatan dan pengembangan weblog diakui sebagai salah satu cara pemasaran yang efisien dan efektif terlebih di Desa Buahan juga sudah didukung dengan jaringan internet yang cukup memadai. Dengan penerapan teknologi yang tepat, masyarakat dapat memasarkan pariwisata, produk industry rumah tangga, dan hal lainnya terkait Desa Buahan secara mandiri. Penanganan dan pemeliharaan yang sederhana dijamin tidak akan menyulitkan masyarakat. Kegiatan ini disertai praktik secara langsung tentang internet dan pembuatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu Jumlah 1. Pengenalan teknologi informasi melalui program Microsoft Word Desa Buahan 18 Orang 6 Jam 108 Jam

(29)

29 weblog atau social media. Materi berasal dari mahasiswa KKN Desa Buahan dan beserta pemuda pemudi dari STT Desa Buahan.

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu masyarakat terutama Sekaa STT dapat memanfaatan social media untuk promosi desa secara tepat guna serta sebagai sarana promosi potensi-potensi yang ada di Desa Buahan kepada wisatawan lolal maupun wisatawan asing.

Kelompok yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah sekaa STT Desa Buahan dan masyarakat luar Desa Buahan terutama para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Adapun hasil yang diharapkan yakni sekaa STT dapat memanfaatkan media sosial secara tepat untuk mempromosikan desa dan juga wisatawan baik lokal maupun asing tertarik dengan wisata yang ada di Desa Buahan dan dapat mengakses informasi melalui social media yang ada.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 10 buah Rp. 2.500,- Rp. 25.000,-

Total Biaya Rp. 25.000,-

2.5.1.4 Bidang Kesehatan Masyarakat (KM)

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan NAPZA

Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi Bali tahun 2015, terdapat sebanyak 3987 kasus penyakit menular seksual di Bali. Kasus HIV/AIDS sendiri banyak ditemukan pada remaja. Promosi kesehatan sangat penting mengingat

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Promosi daya tarik wisatawan Desa Buahan

Desa Buahan 18 Orang

6 Jam 108 Jam

(30)

30 tingginya prevalensi penyebaran penyakit dan kurangnya kesadaran akan bahaya dari penyakit menular seksual tersebut. Selain itu Desa Buahan yang nantinya akan menjadi desa wisata juga nantinya akan mempermudah penyebaran obat-obat terlarang dari luar desa. Oleh karena itu maka perlu dilakukan upaya sosialisasi sejak dini terkait yakni dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS, penyakit menular seksual lainnya dan juga terkait pengetahuan seputar NAPZA, terutama kepada masyarakat yang beresiko tinggi tertular atau mengidap penyakit menular seksual dan remaja. Pada penyuluhan ini kami menargetkan Seka Teruna Teruni Desa Buahan karena mengingat usia tersebut sudah tergolong usia produktif.

Desa Buahan, Kecamanata Kintaman, Kabupaten Bangli memiliki remaja yang produktif dan terangkum dalam Seka Teruna Teruni di masing-masing banjar. Remaja ini memerlukan informasi yang tepat sehingga dapat bertindak sesuai umur dan sopan santun. Salah satu informasi yang diperlukan adalah tentang penyakit menular seksual, khususnya HIV/AIDS dan juga NAPZA.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Buahan khususnya kalangan remaja mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit menular seksual lainnya dan NAPZA sehingga akan membentuk perilaku yang tanggap dan mampu mengenali perilaku mana yang baik dan buruk.

Hal inilah yang melatarbelakangi kami peserta KKN PPM untuk melakukan penyuluhan mengenai HIV/AIDS, penyakit menular seksual, dan NAPZA Dengan bekerja sama dengan peserta KKN PPM konsentrasi bidang ilmu kesehatan masyarakat maka besar harapan kami untuk dapat memberikan informasi yang benar, proporsional, tepat sasaran serta bermanfaat bagi Seka Teruna Teruni di Desa Buahan

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah 1. Permohonan izin

kepada kepala desa

Aula Kantor Kepala Desa 18 orang 1 Jam 18 Jam 2. Menginfokan ke Seka Teruna Teruni

Bale Banjar 18 orang

(31)

31 Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Air mineral 1 dus Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- 2. Snack ringan 40 buah Rp. 3.000,- Rp. 120.000,- 22 Souvenir Tanya jawab 3 buah Rp. 10.000,- Rp. 30.000,-

Total Biaya Rp. 165.000,-

2. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak sekolah dasar Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun PHBS yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan sreta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Adapun ruang lingkup PHBS adalah rumah tangga, tempat umum, dan sekolah. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah

masing-masing banjar

3.

Menyiapkan tempat, materi dan prasarana yang diperlukan. Bale Banjar 18 orang 2 jam 36 jam 4. Melakukan penyuluhan kepada STT Bale Banjar 18 orang 1 jam 18 jam

(32)

32 tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.

Terdapat 10 indikator nasional PHBS, yaitu: 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2) Memberi bayi ASI eksklusif

3) Menimbang balita setiap bulan 4) Menggunakan air bersih

5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6) Menggunakan jamban sehat

7) Memberantas jentik di rumah 8) Makan sayur dan buah setiap hari 9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10) Tidak merokok di dalam rumah

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program Penyuluhan PHBS ini adalah anak usia sekolah khususnya sekolah dasar. Pendidikan kesehatan khususnya PHBS perlu diberikan sejak dini pada anak usia sekolah dimana usia dini adalah usia yang sangat baik untuk menanamkan suatu nilai-nilai. Pentingnya pendidikan dari usia dini dapat membentuk suatu pribadi yang memiliki pondasi kuat dalam pendidikan yang telah ditanamkan. Jika dari kecil sudah dibiasakn melakukan kebiasaan baik, maka untuk selanjutnya hal ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Topik yang menjadi perhatian pada kelompok anak usia sekolah adalah menggosok gigi, mencuci tangan yang benar, dan jajanan yang sehat dan bergizi serta pentingnya melakukan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator PHBS nasional. Topik-topik tersebut seringkali kurang mendapat perhatian dari orangtua ataupun guru. Angka kejadian diare dan karies gigi pada siswa sekolah dasar di daerah pedesaan juga masih sering ditemukan. Dimana hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan pengetahuan mengenai kebersihan diri yang baik.

Ada beberapa alasan mengapa pelaksanaan PHBS kurang diaplikasikan oleh masyarakat. Alasan yang paling banyak ditemukan adalah kurangnya

(33)

33 pemahaman masyarakat mengenai PHBS, kurangnya distribusi air di kalangan masyarakat. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai PHBS salah satunya adalah karena kurangnya sosialisasi tentang PHBS di kalangan masyarakat. Ditinjau dari permasalahan tersebut, upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah: Penyuluhan dan pelatihan cara menggosok gigi yang benar pada siswa sekolah dasar (SD), penyuluhan dan pelatihan mencuci tangan yang benar pada siswa SD, penyuluhan mengenai jajanan yang aman dan bergizi pada siswa SD.

Adapun tujuan dari program Penyuluhan mengenai PHBS ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar, untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai jajanan yang aman dan bergizi, untuk meningkatkan pemahaman siswa SD akan pentingnya aktivitas fisik melalui senam bersama, serta untuk meningkatkan kualitas kesehatan Desa Buahan.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah 1. Permohonan izin

kepada kepala desa

Aula Kantor Kepala Desa

5 orang 1 jam 5 jam

2. Menginfokan ke pihak SD di wilayah Desa Buahan SD di wilayah Desa Buahan

18 orang 1 jam 18 jam

3.

Menyiapkan tempat, materi dan prasarana PHBS di SD

SD 18 orang 1 jam 18 jam

4.

Melakukan penyuluhan dan pelatihan mencuci tangan dan

menggosok gigi pada siswa SD

SD 18 orang 3 jam 54 jam

5.

Melakukan

penyuluhan jajanan sehat pada siswa SD

SD 18 orang 1 jam 18 jam

(34)

34 1. Kertas HVS ½ rim Rp. 40.000,- Rp. 20.000,-

2. Amplop 1 kotak Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-

3. Tinta Printer / Biaya

Print / Rental 1 kotak

Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-

4. Poster Cuci Tangan 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-

5. Dokumentasi Rp. 25.000,-

6. Sabun cuci tangan 2 botol Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- 7. Reward I

(hand-sanitizer) 6 botol

Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-

8. Sikat gigi 50 buah Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- 9. Pasta gigi 2 buah Rp. 8.000,- Rp. 16.000,- 10. Air mineral gelas 2 dus Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- 11. Reward II (sikat+pasta

gigi) 6 buah

Rp. 10.000,- Rp. 60.000,-

12. Reward III (alat tulis) 6 buah Rp. 10.000,- Rp. 60.000,- 13. Konsumsi siswa SD 50 orang Rp. 2.000,- Rp. 100.000,-

14. Biaya lain-lain Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp 821.000,-

3.Penyuluhan Kanker Serviks dan praktek SADARI

Kanker adalah penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian menempati urutan kedua setelah penyakit jantung. Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, merupakan kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Penderita kanker payudara yang sudah tidak dapat ditolong terjadi karena terlambat diketahui dan diobati. Keterlambatan pengobatan ini terjadi karena banyak para ibu yang memiliki resiko terpapar kanker payudara namun tidak banyak dari mereka yang memiliki pengetahuan mengenai kanker payudara. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Bali tercatat sebagai salah satu provinsi yang memiliki angka prevalensi kanker tertinggi (2%) di Indonesia. Selain kanker payudara, kanker serviks juga merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan penyebab kematian kanker utama pada wanita di negara – negara yang sedang berkembang. Diperkirakan sekitar 180.000 kasus baru per tahunnya dengan kanker ginekologi pada tempat teratas. Sekitar 70% kasus kanker serviks ditemukan saat stadium lanjut dengan angka ketahanan hidup yang sangat rendah. Hal itu disebabkan oleh pengaruh faktor kebudayaan, dalam hal ini para wanita sering enggan untuk diperiksa oleh karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut, dan faktor lain.

(35)

35 Deteksi dini terhadap kanker payudara merupakan salah satu upaya dalam mengenal dan mencegah perkembangan stadium payudara, dimana periksa payudara sendiri (SADARI) menjadi salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara yang praktis, mudah, dan dapat dilakukan sendiri. Bidan yang bertugas di Puskesmas Kintamani IV memaparkan bahwa tidak pernah dilakukan pengenalan dan juga pelatihan terhadap pemeriksaan dini kanker payudara. Terkait dengan pentingnya pencegahan terhadap kanker payudara serta pemaparan kepala desa dan bidan tersebut, program ini dibentuk untuk mengenalkan faktor resiko dan pemeriksaan SADARI ini khususnya kepada para ibu PKK. Selain itu Berdasarkan hasil survey lapangan yang di lakukan di Puskesmas di Desa Buahan, kematian akibat kanker serviks pada satu tahun terakhir ini meningkat. Maka dari itu kami selaku mahasiswa KKN juga tertarik untuk mengadakan penyuluhan mengenai kanker serviks dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Sebagai kader pembinaan kesehatan dan kesejahteraan (PKK), ibu-ibu yang tergabung di dalamnya memiliki tanggung jawab dalam membina kesehatan. Penyebaran informasi terkait deteksi dini secara massal dapat dilakukan oleh para kader kepada masyarakat atau dalam hal ini ibu-ibu yang beresiko. Program ini diharapkan dapat mengenalkan ibu-ibu PKK tentang deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks sehingga salah satu tahap pencegahan kanker payudara dapat dilakukan. Untuk itu demi terwujudnya program ini kami akan melakukan sinergi dengan peserta KKN PPM konsentrasi bidang ilmu kesehatan masyarakat. Besar harapan kami agar program ini nantinya dapat memberikan manfaat terutama dalam deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks terutama untuk masyarakat di wilayah Desa Buahan.

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah 1. Permohonan izin

kepada kepala desa

Aula Kantor Kepala Desa

5 orang 1 jam 5 jam

2.

Menginfokan ke Ibu PKK masing-masing banjar

Banjar 18 orang 1 jam 18 jam

3. Menyiapkan tempat, materi dan prasarana

(36)

36 Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Kertas HVS 1 rim Rp. 40.000,- Rp. 20.000,- 2. Konsumsi 50 orang Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-

3. Poster 4 lembar Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-

4. Reward Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 490.000,-

4. Tenda Tensi dan Pengecekan Gula Darah

Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit degeneratif yang akhir-akhir ini semakin marak dan menjadi perhatian khusus dalam masyarakat. Baik hipertensi maupun diabetes merupakan penyakit yang biasanya disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari (habitual) yang kurang baik. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan akan bertahan sampai akhir kehidupan. Namun penyakit ini dapat dikontrol, sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut kepada penderitanya.

Untuk itu kami mengadakan program tenda tensi dan pengecekan gula darah suatu upaya untuk deteksi dini adanya faktor resiko adanya kelainan tekanan darah baik rendah maupun tinggi dan kelainan dalam kadar gula darah.

Kegiatan ini akan diadakan bersamaan dengan beberapa program KKN PPM lainnya. Sehingga dari diadakannya program ini diharapkan mampu menjadi alat deteksi dini untuk penyakit hipertensi dan diabetes pada masyarakat Desa Buahan, Kintamani, Bangli sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Buahan, Batur, Kintamani, Bangli.

Rincian Kegiatan

yang diperlukan. Kepala Desa

4. Melakukan penyuluhan kepada Ibu PKK Aula Kantor Kepala Desa

18 orang 1 jam 18 jam

Total Volume JKEM 5 jam 77 jam

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Permohonan izin kepada Kepala Desa dan orang tua murid.

Kantor Kepala Desa

Buahan

18

Gambar

Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, penulis memilih topik ini untuk membantu memasarkan dan memperkenalkan kembali roti terdahulu ( roti Djie Seng ) yang sudah tersaingi

لصدما يذلا ختسي مد ثحابلا و لصدما يفيكلا يعي ءازجأا يذلا جحنت تانايبلا ةيفصولا ةروصتما وأ ةلوقما نع فاصوأ دارفأا ثداو او بابسأا نم عومجا نعما.. امأ نم ثيدح

[r]

Selain itu juga didukung kenyataan ketika peserta diminta mempraktekkan cara-cara budidaya tanaman tersebut, mereka bisa membuat poty pot dengan berbagai kreasi dengan

Maka terdapat efektifitas desain materi pembelajaran dalam mengembangkan kompetensi berbicara dengan menggunakan media teknologi untuk agenda percakapan pagi di Pondok Al Amanah

ADS dianggap sebagai bentuk agama baru di luar agama-agama yang sudah ada di Indonesia (seperti yang dianggapkan terhadap Akhmadiyah saat ini). Masyarakat pengikut ADS

[r]

Remaja yang mengikuti program pendidikan homeschooling maupun bersekolah di sekolah reguler SMA Negeri “X” di Kota Bandung yang memiliki aspek membina hubungan dengan