• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENYUSUNAN DATA TERPILAH BIDANG KEHUTANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENYUSUNAN DATA TERPILAH BIDANG KEHUTANAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENYUSUNAN

DATA TERPILAH BIDANG

KEHUTANAN

(2)

Jumlah penduduk (2010) 1 Persentase Penduduk (2012) 2 IPM Nasional (2012) 3 Jmlh penduduk miskin (2013) 4 Tkt Pengangguran 4 RT Kehutanan 7 237,6 juta jiwa

Menurut Jenis Kelamin, Laki-laki : 50,35% dan perempuan : 49,65%

IPM nasional 73,29. Tertinggi DKI Jakarta (78,33), terendah Papua (65,86). IPM (angka harapan hidup, angka melek hidup, rata-rata lama sekolah, pengeluaran perkapita)

Jumlah penduduk miskin sebanyak 28.553.930 jiwa. Di kota : 10.634.470 jiwa, di desa : 17.919.460 jiwa

jumlah pengangguran s.d Agustus 2013 sebanyak 7,39 juta jiwa. Tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,25%

Persentase penduduk 10 tahun keatas yang belum/tidak sekolah. - Di kota, laki-laki:1,53% dan perempuan:4,5%

- Di pedesaan, laki-laki:4,71% dan perempuan:10,29%

Sensus Pertanian 2013. Rumah tangga usaha kehutanan turun 0,66% (Tahun 2003 : 6.827.937 dan Tahun 2013 : 6.782.956)

Perusahaan kehutanan berbadan hukum 656 turun 10,14%

PDB tahun 2013 sebesar 5,78%. Dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan pertanian sebesar 0,45% (naik 5,32% di banding triwulan IV tahun 2012.

Penduduk tdk sekolah 6 Perusahan Kehutanan 8 PDB 9

(3)

PENDAHULUAN

DATA TERPILAH

data terpilah menurut jenis kelamin dan status, peran dan kondisi perempuan dan laki-laki di seluruh bidang pembangunan yang meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan ketenaga-kerjaan, politik dan pengambilan keputusan, hukum dan sosial budaya dan kekerasan dan bidang pembangunan lainya.

DATA

GENDER

data mengenai hubungan relasi dalam status, peran dan kondisi antara laki-laki dan perempuan.

(4)

1. Memberikan pedoman bagi seluruh unit

kerja untuk mengidentifikasi, menyusun data terpilah menurut jenis kelamin dan data yang sifatnya kualitatif dan kuantitatif pada bidang kehutanan

2. Sebagai petunjuk pengelola program

dalam rangka penyediaan data terpilah yang memuat isu gender sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan terutama yang terkait dengan indikator Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat (APKM) dalam pembangunan kehutanan

TUJUAN

(5)

Data terpilah dapat membuka wawasan.

Data terpilah melokalisir adanya masalah.

Data terpilah menurut jenis kelamin dapat

menunjukkan status, peran, kondisi dan kebutuhan

masyarakat perempuan dan laki-laki dalam berbagai

bidang pembangunan, serta permasalahan yang

dihadapi dalam upaya mengurangi kesenjangan.

5

MANFAAT UMUM

MANFAAT KHUSUS

Dapat menilai keterlibatan laki-laki dan perempuan

dalam kegiatan bidang pembangunan kehutanan.

Dasar penyusunan analisis gender dan Gender Budget

Statement (GBS) bidang kehutanan.

Dapat menilai manfaat program/kegiatan bidang

kehutanan yang responsif gender (laki-laki, perempuan

dan kelompok berkebutuhan khusus.

(6)

DARI MANA SUMBER DATANYA??

SUMBER

DATA

1. Hasil Registrasi dari masing-masing unit pelaksana

2. Laporan kegiatan SKPD terkait di propinsi dan kabupaten/kota

3. Laporan evaluasi kegiatan tahun lalu dan hasil review kebijakan

yang lalu

4. Hasil penelitian dan kajian Balitbang dan Review Pustaka

5. Rekapitulasi data organisasi masyarakat, kelompok masyarakat 6. Hasil sensus dan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS), antara lain, sensus penduduk, Supas, Susenas, Sakernas, SDKI, sensus pertanian, dan sensus ekonomi

8. Hasil kajian dan penelitian dari perguruan tinggi (PT) termasuk

(7)

Data

dasar

• Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas baik oleh pemerintah maupun masyarakat dan umumnya

dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB

Data

sektoral

• Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan sektor. Data ini umumnya dikumpulkan oleh instansi melalui catatan administrasinya.

Data

khusus

• Data yang dikumpulkan oleh masyarakat untuk kepentingan spesifik seperti dunia usaha dan lainnya.

(8)

Peraturan

Kelembagaan (SDM,

anggaran) Mekanisme

(9)

Tahap Pertama Gender Budget Statement/GBS Analisis Gender: GAP atau Gender Cecklist Anggaran Responsif Gender/ ARG RKAKL Tahap Kedua Indikator Pelaku Pembangungan Penerima manfaat hasil pembangunan Teridentifikasinya Isu/ Kesenjangan Gender

PUG sebagai strategi

mengurangi/menghilangkan kesejangan gender, mewujudkan KKG Tahap Ketiga Identifikasi data SDM penerima manfaat

Tahap Keempat Identifikasi

Pelaku

Pembangunan

Penelaahan Kegiatan/Komponen/ Sub komponen yang dinilai berpotensi memiliki kesenjangan gender Penelaahan Penelitian data kualitatif/kuantitatif tentang pelaku dan pemanfaat pembangunan

Data Terpilah Terpilih

Pengintegrasian perspektif gender ke dalam proses pembangunan Iderntifikasi SDM Kementerian Identifkasi SDM terkait pelaku pembangunan

(10)

Tabel 3.1

a. Data terpilah menurut jenis kelamin

Pengumpulan data yang terpilah menurut jenis kelamin yang dilakukan dengan cara mengisi jumlah laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis pekerjaan, kategori pendidikan, dan atau menurut peristiwa kejadian.

Tabel 3.1 Format data terpilah menurut jenis kelamin

Sumber: Data lapangan/hasil laporan monev

Uraian Jumlah Total L P 1 2 3 4 Keterangan:

Kolom 1 : diisi jenis pekerjaan/pendidikan /kategori/atau lainya

Kolom 2 : diisi jumlah laki-laki Kolom 3 : diisi jumlah perempuan

Kolom 4 : diisi dengan total jumlah laki-laki dan perempuan

(11)

11

Keterangan:

Kolom 1 : Diisi nama Satker Kolom 2 : Diisi nama output/

suboutput/komponen Kolom 3 : Diisi data kualitatif yang

mendukung pencapaian output

Nama Satker Output/Suboutput/Komponen KualitatifJenis DataKuantitatif

(1) (2) (3) (4)

Tabel 3.2. Format Data terpilah kualitatif dan kuantitatif menurut output/suboutput/komponen

Tabel 3.2

b. Format Data terpilah Kualitatif dan Kuantitatif Menurut Output/Suboutput/Komponen

Untuk mengumpulkan data yang dipilah secara kualitatif dan kuantitatif menurut output/suboutput/komponen dengan mengunakan format dibawah ini:

(12)

T Tabel 3.3.

c. Data terpilah kualitatif dan kuantitatif memuat isu gender

Data yang telah dikumpulan menurut jenis kelamin, data kualitatif dan kuantitatif tersebut sesuai tabel 3.1 dan tabel 3.2 menjadi acuan mengidentifikasi ada tidaknya isu gender. Pengumpulan data terpilah yang memuat isu gender dilakukan dengan mengunakan indikator akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang diterimah laki-laki dan perempuan. Nama Satker Output/Suboutpu t/Komponen Isu Gender Kualitatif Kuantitatif (1) (2) (3) (4)

Tabel 3.3 Format Data Terpilah Kualitatif dan Kuantitatif yang Memuat Isu Gender

Keterangan:

Kolom 1 : Diisi nama Satker Kolom 2 : Diisi nama

output/suboutput/komponen Kolom 3 : Diisi data kualitatif yang memuat

isu gender

Kolom 4 : Diisi data kuantitatif yang memuat isu gender

(13)
(14)

Uraian Jumlah Total Laki-laki Perempuan Jenis Pendidikan • Kehutanan 13 8 21 • Non Kehutanan 9 3 12 Jumlah 22 11 33 Tingkat Pendidikan • Pasca Sarjana (S2) 2 - 2 • Sarjana (S1) 11 4 15 • Diploma (D3) 1 11 12 • SLTA 4 - 4 Jumlah 18 15 33 Golongan • Golongan IV 1 - 1 • Golongan III 13 4 17 • Golongan II 7 8 15 Jumlah 21 12 33 Tenaga Teknis • Juru Ukur 6 - 6 • Penafsir Potret Udara 1 - 1

• GIS 2 4 6

• Inventarisasi Hutan 2 - 2

(15)

Nama Satker Output/Sub

Output/Komponen Jenis Data

Kualitatif Kuantitatif

BPKH Wilayah XVI Palu

• Laporan Data dan Informasi Sumber Daya Hutan • Sub Output : Laporan Inventarisasi SDH • Komponen: Enumerasi TSP dan PSP Tersedia SDM laki-laki dan Perempuan dalam kegiatan inventarisasi SDH

Jumlah pegawai laki-laki sebanyak 21 orang dan perempuan berjumlah 12 orang Pegawai laki-laki dan

perempuan telah mempunyai pengetahuan tentang inventarisasi SDH Perempuan yang dilatih Sistem Informasi Geografis sebanyak 4 orang yang dapat mendukung kegiatan inventarisasi SDH

Tingkat pendidikan pegawai laki-laki masih ada yang SLTA sebanyak 4 orang, sedangkan pegawai perempuan minimal pendidikannya D3 (1 orang)

(16)

Nama

Satker Output/Komponen Output/Sub Kualitatif Isu Gender Kuantitatif

BPKH Wilayah XVI Palu • Laporan Data dan Informasi Sumber Daya Hutan • Sub Output : Laporan Inventarisasi SDH • Komponen: Enumerasi TSP dan PSP Akses (peluang):

• Proses Inventarisasi Sumber Daya Hutan (enumerasi TSP/PSP) lebih ditujukan kepada kaum laki-laki sebagai Kepala Keluarga (Perencanaan atas dasar stereotip gender). • Adanya anggapan bahwa kegiatan

Inventarisasi Sumber Daya Hutan pada umumnya dilaksanakan oleh laki-laki (dalam hutan) sehingga pegawai perempuan kurang dilibatkan.

Jumlah laki-laki lebih diutamakan dalam kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Hutan berjumlah minimal 7 orang, sedangkan perempuan berjumlah 2 orang

Partisipasi:

• Rendahnya partisipasi pegawai perempuan dalam mendapatkan informasi enumerasi TSP/PSP dikarenakan Jadwal Inventarisasi Sumber Daya Hutan memakan waktu lama dan lokasinya di dalam hutan;

• Adanya anggapan bahwa pengetahuan perempuan dan sikap perempuan masih kurang terhadap kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Hutan.

Keikutsertaan perempuan dalam kegiatan inventarisasi SDH masih sebatas pelaksanaan persiapan (penyiapan peta) dan penyelesaian

(penyusunan laporan) sebanyak 4 orang

Kontrol:

• Secara keseluruhan pegawai perempuan masih kurang mempunyai andil dalam pengambilan keputusan penentuan kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Hutan

Manfaat:

• Pengetahuan pegawai perempuan tentang kegiatan inventarisasi SDH dan prinsip pengelolaan hutan yang lestari semakin bertambah;

(17)
(18)

Program Pelatihan

Tanaman Gaharu

Resin Gaharu ini digunakan dalam industri

wangi-wangian

(parfum dan setanggi) karena berbau harum

Gambar

Tabel 3.2. Format Data terpilah kualitatif dan kuantitatif menurut        output/suboutput/komponen
Tabel 3.3 Format Data Terpilah Kualitatif dan Kuantitatif   yang Memuat Isu Gender

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan bahwa distribusi tenaga kerja menurut kategori lapangan usaha, sejalan dengan jumlah usaha/perusahaan yaitu didominasi oleh lapangan

Masjid Jami Nurul Farah Masjid Al-Islam RS-PELNI Masjid Al-kheir SDN 01,03 petamburan Pos Forkabi 1.. JAKARTA TIMUR Pos FPI. Rusun Petamburan

Tidak seperti KPH produksi dan lindung, KPH konservasi dikembangkan dari kawasan konservasi/hutan yang telah ditunjuk dan dikelola oleh Balai Besar/ Balai Taman Nasional

Rancangan Pedoman Pengembangan Sistem Jenjang Karir Profeional Perawat, Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.. Depkes RI.,

Berdasarkan hasil pengujian menunjukan nilai p-value < 0,001 dimana terdapat pengaruh hubungan antara effort terhadap audit judgment performance dan bentuk

Jumlah Penduduk di Kecamatan Ilir Timur II pada tahun 2017 berjumlah 86.364 jiwa dimana laki-laki berjumlah 44.310jiwa sedangkan untuk perempuan berjumlah 4.305jiwa untuk

Dalam lima tahun terakhir (2011-2015) belum ada studi yang mencoba mengidentifikasi skripsi para mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa dari aspek jenis

Pemenuhan ketentuan syariah dalam model regresi ini direpresentasikan dengan variable syariah indeks, tabel 3 menunjukan bahwa variable syariah indeks mempunyai