• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO. A. Potensi Air Terjun Banyunibo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO. A. Potensi Air Terjun Banyunibo"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO A. Potensi Air Terjun Banyunibo

Gambar 9. Air Terjun Banyunibo Tampak Dari Jauh (dokumen Pribadi)

Wonogiri Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, selain dikenal pusat nya tatah sungging dan sentra pembuatan wayang kulit ternyata memiliki lokasi wisata yang sangat indah. Namanya adalah obyek wisata Air Terjun Banyunibo, yang terletak di Dusun Ngluwur, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran. Salah satu tujuan wisata alam di Kota Gaplek ini masih terjaga keperawanannya. padahal jaraknya juga tidak begitu jauh dari pusat kota Wonogiri. Yakni sekitar 30 kilometer ke arah barat, berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Gunung Kidul (www.jampi-stress .blogspot.com).

Saat memasuki Desa Ngluwur, pengunjung sudah disuguhi pesona alam yang sangat memikat. Wisatawan bakal disuguhi track yang menantang. Jalan setapak melewati tegalan dan sawah yang masih asri. Di sekitarnya terdapat tebing-tebing batu menjulang tinggi, menampilkan eksotisme alam tersendiri. Dari kejauhan, terlihat air meluncur dari tebing. Dari cerita masyarakat sekitar yang berkembang,

(2)

dinamai Air Terjun Banyunibo karena airnya jatuh dari tebing yang tingginya sekitar 30 meter. Selain panoramanya yang memikat, beberapa pengunjung dari luar desa percaya airnya mampu menyembuhkan penyakit kulit (www.kompasiana.com).

Obyek wisata air terjun ini menjadi potensi utama di Desa Ngluwur karena air terjun ini airnya sangat jernih dan murni yang berasal dari sumber mata air gunung Panggung. Meskipun obyek wisata ini terbilang baru, tetapi sudah banyak wisatawan yang mendatangi tempat wisata ini. Menurut keterangan Marno Sekretaris Desa Ngluwur, jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata air terjun Banyunibo. Keindahan obyek wisata ini tidak kalah menariknya dengan obyek wisata lain yang ada di Kabupaten Wonogiri. Pada Tahun 2015 kemarin tercatat pengunjung yang datang ke air terjun ini sekitar 7.000 orang.

Keindahan tersebut dapat dilihat dari lokasinya yang asri dan tekstur tanahnya masih alami serta airnya yang sangat jernih karena airnya murni berasal dari sumber mata air pegunungan Panggung yang tidak tercampur dengan air sungai manapun. Sehingga lokasi wisata ini terasa sangat sejuk dan romantis, sangat cocok untuk menghilangkan stress akibat berkelut dengan pekerjaan sehari – hari.

Warga sekitar memanfaatkan air terjun ini untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Saat musim liburan sekolah, jumlah pengunjung bisa mencapai sekitar 500 orang setiap Minggunya. Pengunjungnya tidak hanya dari Wonogiri saja, bahkan wisatawan luar Wonogiri sudah mendengar keindahan wisata alam satu ini. “Air terjun ini sudah terkenal, banyak yang datang dari Yogyakarta, Wonosari, Gunung Kidul dan Solo,” (wawancara dengan Sukamto petugas parkir pada tanggal 28 April 2016). Bahkan, Air Terjun Banyunibo juga diyakini sebagian masyarakat dapat

(3)

menyembuhkan beberapa penyakit kulit bagi mereka yang mandi ditempat itu.“Tapi kalau mandi tidak boleh telanjang bulat. Tetap harus memakai pakaian atau kemben,” ujarnya.

Air Terjun Banyunibo ditemukan pertama kali oleh Mbah Pono pada sekitar abad ke 18 yang setiap hari pergi ke hutan Ngluwor untuk mencari rumput dan kayu bakar. Pada waktu itu hutannya masih lebat dan masih terkesan angker, sehingga belum ada orang yang berani masuk ke dalam hutan. Pada suatu hari, ketika Mbah Pono mencari rumput dan kayu bakar beliau mendengar suara gemericik air yang berasal dari dalam hutan. Dengan penuh rasa penasaran, beliau mendekati suara gemericik air tersebut. Beliau terkejut setelah mengetahui bahwa suara gemericik air yang didengarnya berasal dari sebuah air terjun. Setelah itu Mbah Pono memberitahukan kepada pejabat kecamatan tentang temuannya yang berupa air terjun di dalam hutan Nngluwur. ( Wawancara dengan Widodo pengelola Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo, 28 April 2016 ).

Sebelum menemukan air terjun tersebut Mbah Pono mendapat wangsit atau mimpi, dalam mimpi tersebut Mbah Pono ditemui seseorang yang berbaju putih. Pria berbaju putih itu memberitahukan bahwa apabila Mbah Pono mencari kayu bakar di hutan Ngluwur akan menemukan air terjun dan pria itu berpesan agar air terjun tersebut dijaga kelestariannya jangan sampai rusak. Mbah Pono meyakini akan mimpinya dan beliau menjalankan perintah pria berbaju putih itu. Konon diyakini bahwa Pria berbaju putih tersebut adalah Pangeran Samber Nyawa. (Wawancara

(4)

dengan Widodo Widodo pengelola Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo, 28 April 2016).

Potensi pendukung wisata lainnya yang dapat dimanfaatkan dari adanya obyek wisata ini adalah potensi untuk membuka usaha seperti warung makan, jasa parkir, berjualan minuman, makanan ringan dan lain sebagainya. Karena itulah warga sekitar memanfaatkan peluang ini untuk berusaha. Beberapa peluang usaha yang dijalankan warga sekitar antara lain :

1. Jasa Parkir

Lokasi wisata ini juga menyediakan sarana tempat parkir yang cukup luas. Penjaga parkirnya menggunakan jasa penduduk sekitar di bawah naungan Pemerintahan Desa Ngluwur.

2. Transportasi

Karena untuk menuju lokasi wisata ini hanya bisa dilalui dengan sepeda motor, maka sebagian penduduk sekitar menyewakan jasa ojek. Biaya yang dikeluarkan untuk naik ojek sekitar Rp 10,000,00 untuk sekali jalan dari Desa Kepuhsari ke Air terjun.

3. Warung Makan

Penduduk sekitar memanfaatkan lokasi wisata ini dengan membuka warung makan. Ada beberapa masyarakat sekitar yang membuka usaha warung makan di sekitar obyek wisata. Makanan yang diperjual belikan seperti bakso, mie ayam, soto dan sego pecel. Di sini terdapat lima warung makan diantaranya adalah Pecel Mbok Giyem, Bakso Bang Bejo, dan yang terakhir adalah Warung Mas Mul.

(5)

4. Potensi Obyek wisata Air Terjun Banyunibo Berdasarkan Matriks Pendekatan 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas)

berikut ini dapat dilihat potensi potensi air terjun Banyunibo berdasarkan pendekatan 4 A:

a. Atraksi 1) Alam

Gambar 10. Pemandangan Di Sekitar Air Terjun (dokumen Pribadi)

Disekitar Air Terjun ini dikelilingi pepohonan mahoni dan bukit – bukit persawahana yang mempunyai pemandangan yang sangat indah. 2) Aktivitas

Gambar 11. Aktifitas Petani (dokumen Pribadi)

Di sekitar Air Terjun ini banyak di jumpai aktifitas para petani karna letak nya yang berada di area persawahan.

(6)

b. Aksesibilitas

Air Terjun Banyunibo terletak di Dusun Ngluwur Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri dapat dijangkau sangat mudah. Jarak dari Kecamatan Manyaran menuju ke air terjun ini sekitar 10 km. Perjalanan dapat juga dilakukan dengan menggunakan sepeda motor, bus pariwisata dan kendaraan roda empat.

Untuk para wisatawan yang berasal dari Solo yang menggunakan kendaraan pribadi maka bisa melewati rute Solo-Solo Baru-Sukoharjo- Wonogiri-Wuryantoro-Manyaran-Kepuhsari dan apabila naik bus umum turun di Pasar Manyaran kemudian naik angkutan umum dengan tariff Rp. 2000 atau bisa menggunakan jasa ojek dengan tariff Rp. 10. 000.

Wisatawan yang berasal dari Yogyakarta dapat juga menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum menggunakan Rute Yogyakarta-Wonosari-Semin kearah timur nanti sampai Kecamatan Manyaran kemudian kearah Desa Kepuhsari baru kearah Desa Ngluwur. Biasanya bus Yogyakarta yang beroperasi adalah bus Purwo Widodo sampai Manyaran namun terkadang bus tersebut tidak beroperasi sampai Manyaran mungkin karena sepi penumpang.

(7)

c. Amenitas 1) Akomodasi

Gambar 12. Balai desa Ngluwur (dokumen Pribadi)

Apabila ada wisatawan yang ingin menginap tersedia home stay yang terletak di Balai Desa yang dapat digunakan wisatawan yang ingin menginap. Meskipun fasilitasnya masih terbatas namun bisa mencukupi kebutuhan wisatawan.

2) Rumah Makan atau Warung

Gambar 13. Warung Makan di Sekitar Air Terjun Banyunibo (dokumen Pribadi)

Di sekitar Kawasan Air Terjun belum ada rumah makan yang besar. Terdapat lima warung makan yang hanya sekedar warung biasa yang menjual makanan dan minuman seperti bakso, mie ayam, pecel, snack, dan lain-lain.

(8)

3) Jasa Angkutan

Untuk jasa angkutan yang tersedia disekitar obyek wisata Air Terjun Banyunibo yaitu ojek dan ada juga tempat pesewaan sepeda gunung yang terletak di Desa Kepuhsari.

4) Penerangan atau Listrik

Sumber daya penerangan di obyek wisata Air Terjun Banyu nibo ini masih belum tersedia.

5) Keamanan

Air Terjun ini hanya di jaga oleh warga sekitar saja. Untuk pos keamanan untuk saat ini belum tersedia .

6) Jasa Pemandu

Untuk jasa pemandu khusus belum ada namun bila wisatawan ingin pemandu bisa dibantu oleh petegas karcis yang bertugas.

7) Promosi Wisata

Cara yang dilakukan oleh masyarakat desa Ngluwur dan staf pengelola Air Terjun Banyunibo yaitu dengan memasang pamphlet atau sepanduk di sepanjang jalan menuju ke air terjun ini serta melalui media elektronik, media sosial dan situs-situs di internet.

d. Aktivitas

1) Aktivitas Wisatawan

Wisatawan yang datang ke lokasi ini dapat menikmati indahnya Air Terjun Banyunibo. Wisatawan juga dapat berenang di

(9)

bawah air terjun ini, serta banyak juga wisatawan yang mengabadikan momen tersebut dengan berfoto.

2) Aktivitas Penduduk

Aktivitas usaha yang dilakukan penduduk sekitar adalah berdagang di sekitar obyek wisata serta bertani.

5. Potensi Air Terjun Banyunibo Berdasarkan Analisis SWOT (Strength,

Weaknesses, Opportunity, Threats)

Untuk dapat menyusun strategi yang tepat dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan analisis faktor intern dan faktor eksternal. Analisis ini bisa disebut dengan analisis SWOT yang meliputi : Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman.

1) Kekuatan ( Strength )

Obyek wisata Air Terjun Banyunibo memiliki kualitas air yang jernih, memiliki pemandangan alam yang sangat indah, airnya dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, wisatawan bisa melihat aktifitas para petani yang sedang bercocok tanam, tersedianya prasarana rest area untuk beristirahat, tersedianya sarana toilet dan tempat untuk ganti pakaian.

2) Kelemahan ( Weaknesses )

Kelemahan dari Obyek Air Terjun Banyunibo antara lain sarana dan prasarana kurang memadai, jalan menuju ke Air Terjun banyak tanjakan dan licin, belum tersedianya petugas kebersihan, belum adanya guide untuk membantu wisatawan yang berkunjung.

(10)

3) Kesempatan ( Opportunity )

Untuk mengembangkan potensi Air Terjun ini, Pemerintah Desa Ngluwur berkesempatan untuk membangun area Outbound, membangun kolam renang, dan membangun area untuk olah raga panjat tebing, sehingga diharapkan nantinya bisa menambah menambah aset Desa dan dapat menciptakan peluang kerja baru untuk masyarakat Desa Ngluwur.

4) Ancaman ( Threats )

Ancaman bagi pemerintah Desa Ngluwur dalam mengembankan Air Terjun Banyunibo adalah bahaya akan tanah longsor akibat pengaruh hujan yang bekepanjangan, kemungkinan terjadinya kekeringan jika terjadi kemarau yang panjang hal ini diperkuat oleh pernyataan dari bapak Paryadi (43 tahun) yang merupakan petugas karcis menyatakan bahwa beberapa tahun yang lalu air tarjun ini sempat mengalami kekeringan akibat dari bulan kemarau yang berkepanjangan, penebangan hutan secara liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

( Observasi tanggal 28 April 2016 dengan Pak Paryadi petugas karcis ) B. Data Pengunjung Obyek Wisata Air Terjun Banyunibno

Jumlah pengunjung obyek wisata Air Terjun Banyunino dari bulan januari sampai bulan oktober 2016

Tabel 8. Data penjualan tiket Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo

Bulan Jumlah Penjualan Tiket

(11)

Februari 886 Maret 1200 April 1136 Mei 996 Juni 1125 Juli 1146 Agustus 1400 September 998 Oktober 1056 Total 11005

Wawancara dengan Widodo Pengelola Air Terjun Banyunibo 19 November 2016 C. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo

Ada beberapa aspek yang sudah diperhatikan secara serius oleh masyarakat desa Ngluwur untuk mengembangkan air terjun banyunibo ini supaya dapat menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Aspek-aspek itu meliputi:

1. Memperlebar ruas jalan menuju ke air terjun ini dengan cara menggali batu-batu yang berukuran kecil hingga sedang pada sisi kanan jalan masuk dan memotong batu-batu yang berukuran besar, lebar yang diharapkan kira-kira selebar 30-50 cm. Pelebaran pada sisi kirinya dapat dilakukan dengan cara menambal dan menimbun kira-kira selebar 75-100 cm, kemudian pada sisi kiri itu diberikan pilar-pilar pengaman.

(12)

2. Memperluas Tempat parkir ke arah muara sungai Letaknya bersambung dengan tempat parkir yang sudah ada. Luas area parkir yang sudah ada dapat menampung beberapa kendaraan untuk kendaraan yang beroda empat. Bila hal ini dapat dilakukan, lapangan parkir akan dapat menampung kendaraan beroda empat dalam jumlah dua kali lebih banyak.

3. Warung dan Kios yang menyediakan makanan dan minuman, yang diperlukan, sekarang sudah tersedia, walaupun kualitas dan kuantitasnya belum memenuhi ukuran yang diharapkan. Kios atau warung yang mereka tempati masih cukup sederhana dan sangat sempit. Makanan dan minuman yang disajikan lebih banyak yang instan, yang bukan instan tetapi mereka sendiri yang membuatnya seperti pisang goring, sukun goreng pecel dan lain-lain

4. Konsep untuk mengembangkan obyek wisata Air Terjun Banyunibo Untuk mengembangkan obyek wisata ini tentunya juga memerlukan konsep yang matang. Konsep untuk pengembangan obyek wisata ini hanya bertumpu pada alam. Pemerintah Desa Ngluwur mempunyai konsep untuk tetap mengembangkan obyek wisata ini tetapi dengan tidak menghilangkan nilai alamiahnya, dengan kata lain konsep pengembangan obyek wisata air terjun ini tetap mempertahankan konsep alami dan ramah lingkungan. Sampai sekarang tumbuh – tumbuhan yang ada di sekitar air terjun sebagian besar masih alami seperti pertama kali obyek wisata ini dibuka.

5. Upaya untuk menarik wisatawan agar jumlah pengunjung objek wisata lebih meningkat dengan mempromosikan obyek wisata tersebut melalui media

(13)

komunikasi. Media komunikasi yang digunakan seperti : baliho, dan media sosial seperti facebook tweter instagram dan lain-lain.

D. Kendala – kendala Dalam Mengembangkan Air Terjun Banyunibo Selama ini pariwisata di Kabupaten Wonogiri sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat dengan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Namun, tidak berarti sektor pariwisata tidak menghadapi masalah dalam mengembangkan pariwisata tersebut. Dalam keseksesan yang diraih banyak kendala – kendala yang dihadapi dari tahun ke tahun baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu untuk hasil yang telah dicapai dengan baik harusnya dipertahankan untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan dalam mengembangkan sektor pariwisata di waktu yang akan datang.

Dalam proses pengembangan obyek wisata air terjun Banyunibo pihak pengelola mengalami berbagai kendala atau hambatan, diantaranya :

1. Warga masyarakat disekitar belum memperhatikan lingkungan disekitar objek wisata Air Terjun Banyunibo.

2. Lokasi objek wisata yang masih sulit untuk dijangkau oleh para wisatawan dari loket karcis menuju ke Air Terjun.

3. Belum adanya papan penunjuk jalan menuju ke obyek Air Terjun Banyunibo.

4.

belum tersedianya petugas kebersihan sehingga masih banyak dijumpai

sampah-sampah yang berserakan

5. Keterbatasan kepedulian penduduk di sekitar akan pengembangan obyek – obyek menjadi lebih maju dan menjadi daya tarik wisata.

(14)

6. Tidak adanya pemandu wisata untuk semua obyek yang ada di objek wisata air terjun Banyunibo ini,

7. Pembangunan jalan setapak menuju ke Air Terjun masih terlalu sulit karena daerah tersebut merupakan daerah persawahan.

8. Kesenian daerah khas Kecamatan Manyaran seperti, kethek ogleng, seni tayup, wayang kulit dan reog samber nyowo belum diselenggarakan dan diperagakan untuk menarik minat wisatawan.

Gambar

Gambar 9. Air Terjun Banyunibo Tampak Dari Jauh  (dokumen Pribadi)
Tabel 8. Data penjualan tiket Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini bertujuan untuk meneroka proses pemupukan waja diri kanak-kanak prasekolah melalui strategi-strategi program harian, aktiviti dan pengalaman, interaksi yang

All the Cisco IOS commands can be used from the embedded web server, and the output of the commands will display as a web page presented to the user. An additional command available

Abstrak – Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model cooperative learning tipe student team achievement division (STAD) untuk mencapai hasil belajar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kedisiplinan guru dalam kehadiran mengajar di kelas melalui waskat Kepala Sekolah pada SMP Negeri 4

kesalahan manajemen Kimia Farma yang melakukan aksi manipulasi dengan penggelembungan nilai persediaan... Kasus yang menimpa KAP HTM ini adalah risiko inheren dari dijalankannya

The calibration of the cameras has shown that over the format of the iPad and iPhone sensor the Canon EOS 5D Mk II has significantly smaller radial lens

Pihak koperasi Pangalengan menginginkan untuk membuat satu pabrik pengolahan kopi yang dapat menampung hasil panen buah kopi dari petani anggota koperasi maupun petani

Rumusan permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan media kantong biji dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik