LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH KOMPETENSI
TAHUN ANGGARAN 2011
PENERAPAN METODE GEOFISIKA TERPADU
UNTUK MENGURANGI RESIKO LETUSAN G. SEMERU,
JAWA TIMUR (TAHAP II)
Sukir Maryanto, Ph.D
Dr.Eng. Didik R. Santoso
Dibiayai Oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Kompetensi
Tahun Anggaran 2011 Nomor : 361/SP2H/PL/Dit-Litabmas/IV/2011 tanggal 14 April 2011
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOVEMBER 2011
BIDANG ILMU:
GEOFISIKA – MITIGASI
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunungapi terbesar di dunia (sekitar 129 buah atau kurang lebih 13% dari jumlah gunungapi di dunia). Namun studi, penelitian dan pendidikan kepada masyarakat dalam bidang ini dirasa sangat minim, sehingga Indonesia pun merupakan salah satu negara yang menderita kerugian terbesar akibat letusan gunungapi baik itu berupa korban jiwa atau pun kerugian harta benda serta infrastruktur. Sejarah pemantaun gunungapi di Indonesia diawali oleh adanya letusan G. Kelud tahun 1919. Dimana korban pada saat itu mencapai 5000 orang. Namun dalam perkembangannya pemantauan gunungapi maupun penelitian serta pendidikan terkait tidak seperti yang diharapkan.
Jawa Timur merupakan kawasan di Indonesia yang menderita korban jiwa paling besar akibat letusan gunungapi pada abad 20. Salah satu gunungapi paling aktif di Jawa Timur adalah G. Semeru. Secara administratif G. Semeru terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur dan secara geografis pada posisi 8° 06’ 30’’ Lintang Selatan dan 112° 55’ Bujur Timur. Aktivitas vulcanian-stromboliannya dalam interval 15-45 menit telah berlangsung secara kontinyu sejak 1967. Berkenaan dengan kondisi ini, maka G. Semeru merupakan objek yang menarik dalam rangka melakukan pendidikan dan penelitian kegunugapian, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Dalam penelitian ini, dilakukan riset kegunungapian terpadu yang bisa berfungsi sebagai wahana pemantauan, penelitian, pendidikan sekaligus pengabdian kepada masyarakat. Riset direncanakan akan dilaksanakan dalam 3 tahun/tahap. Tahap I sudah dilaksanakan. Dari hasil penelitian pada Tahap pertama, karakteristik gempa dan tremor vullkanik yang terjadi di G. Semeru sudah semakin jelas. Namun hal ini masih perlu dilakukan penelitian secara kontinyu terkait dengan perilaku gempa dan tremor vulkaniknya, karena sebagaimana halnya dengan sifat gunungapi sendiri yang sangat rentan terhadap perubahan baik spasial maupun temporal. Untuk itu perlu penelitian yang berkelanjutan dan juga sistem pemantaun yang terintegrasi yang bisa berfungsi sebagai sarana pendidikan, penelitian dan juga pengabdian kepada masyarakat baik berupa community education ataupun penjelasan dan penyuluhan terkait dengan aktivitas G. Semeru. Sehingga jika terjadi erupsi yang diluar batas kendali manusia, paling tidak dampaknya bisa direduksi.
Mengacu pada kondisi diatas, maka pada tahap kedua ini masih dilakukan juga hal-hal yang terkait dengan rencana pada tahap sebelumnya. Sehingga pada tahap kedua selain meneruskan karakterisasi G. Semeru juga merancang suatu sistem pemantauan.
Dalam tahap ini telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Penyelesaian akhir artikel ilmiah yang dikirim ke IJSER.
2. Analisis lanjutan untuk memperkirakan magma migration berdasarkan mekanisme bola fokus.
3. Desiminasi hasil melalui ”Country Report” dalam International Training on Assessing Volcanic Hazardz and Monitoring Actives Volcanoes” dengan judul Seismicity at Semeru Volcano, East Java, Indonesia yang dilaksanakan di University of Hawaii dan Hawaiian Volcanoes Observatory, USGS, Amerika Serikat pada tanggal 23 Mei s/d 1 Juli 2011.
4. Rancang bangun sistem monitoring.
SUMMARY
Indonesia is volcanoes prone area that has about 129 volcanoes in the world or about 13% of volcanoes in the world. In spite, there is rarely been about the study, research and community education of volcano hazard. Consequently, Indonesia is country that has the most of lives affected by volcanoes eruptions. To mitigate their hazardous, a monitoring system of volcano has been initiated as Kelud’s eruption on 1919 that killed more than 5000 people. Recently the monitoring, education and research in the field of volcano rarely been done.
East Java is one of volcanoes prone in Indoenesia which have the most victims affected by volcanoes eruption during 20th century. Semeru, an andesitic stratovolcano, is one of the most active volcano in East Java, located in East Java. The peak’s summit rises 3676 m above sea level and it is the highest, active volcano on the island of Java. Frequent explosions at the summit crater of Jonggring Seloko have been occurring continuously since 1941. During this period, small to moderate strombolian and vulcanian type explosions have occurred with interval time about 15-45 minutes. Considering this condition, Semeru volcano become an interesting as natural laboratory for volcano education and research in all aspects.
In this research, we conducted an integrated volcano hazard research that covered of the education, investigation and monitoring system as early warning for community services. The research will be conducted for 3 years. In the first year, we had explored the chararcteristics of volcano earthquakes and tremor recorded at Semeru volcano. Although, the behaviour of Semeru volcano more clearly identified, we need to continue the research and integrated monitoring system should be performed in covering the education, volcano research and community services to reduce the Semeru hazardous. Regarding to the above condition, we continued the plan in the first stage into the second one. Than we design a monitoring system for Semeru volcano.
During the second period, some of aspects that have been done are as follow: 1. Finishing a paper that will be published in the International Journal of Scientific
and Engineering Research (IJSER).
2. Advanced analyses to estimate the magma migration based on the focus mechanism.
3. Presented a country report with title of Seimicity at Semeru volcano, East Java, Indonesia and participated in the International Training on Assesing Volcanic Hazards and Monitoring Actives Volcanoes that conducted in University of Hawaii collaborated with USGS, USA on May 23 – July 1, 2011.
4. Design a monitoring system of volcano.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alan S Morris, Measurement & Instrumentation Principles, Butterworth-Hinemann, Esevier, Great Britain, 2003.
2. D, Isya Nurrahmat. Aktivitas Vulkanisma Gunung Semeru. Bandung: Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, 1995.
3. D, Isya Nurrahmat dkk. Panduan Aktivitas Gunung Semeru. Bandung: Direktorat Vulkanologi Subdit Pengamat Gunungapi Seksi Jawa Bagian Timur, 1995.
4. Iguchi, M. (1994) A vertical expansion source model for the mechanism of earthquakes originated in the magma conduit of andesitic volcano, Sakurajima, Japan. Bull. Volcanol. Soc. Japan, 39, 49-67.
5. Maryanto, S., Analisis sinyal seismik 3 komponen berpita lebar untuk menentuka mekanisme erupsi Strombolian G. Semeru, Jawa Timur, Thesis S-2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2000
6. Maryanto, S., Tameguri, T., Masato Iguchi, (2008) Constraints on the source mechanism of harmonic tremors based on seismological, ground deformation and visual observations at Sakurajima volcano, J. Volcanol. Geotherm. Res., vol. 170, pp 198-217.
7. Maryanto, S., Iyan M, Muhamad H., (2008) Characteristics of Harmonic Tremors after An Explosion at Semeru Volcano, East Java, Indonesia, (paper presented at Basic Science Seminar at Malang on 16-02-2008).
8. Maryanto, S., Iyan M, (2008) Temporal Change of Fractal Dimension of Explosion Earthquakes and Harmonic Tremors at Semeru Volcano, East Java, Indonesia, Using Critical Exponent Method, paper presented in International Conference on Geological Sciences, Singapore on August 30-31, September 01, 2008 (PWASET Volume 32 August 2008 ISSN 2070-3740).
9. Maryanto, S., Mechanism of Harmonic Tremor at Sakurajima volcano, Japan, Doctor Thesis, Kyoto Universitty, Japan, 2007
10. P. Sandip, A. Rakshit, Development of network capable smart transducer interface for traditional sensors and actuators, Sensor and Actuator A, 2004; 112: 381-387.
11. Schlindwein, V., J. Wassermann, and F. Scherbaum. (1995) Spectral analysis of harmonic tremor signals at Mt. Semeru volcano, Indonesia, Geophys. Res. Lett., 22, 1685-1688. Siswowidjojo, S., Santoso, Dj., Sudarsono, U., dan Surono, (1995), Penelitian mekanisme letusan G. Semeru di Jawa Timur dan evaluasi daerah bahayanya, laporan akhir RUT, Dewan Riset Nasional.
