• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELUANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN IKLIM PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT DI BIDANG PENYIARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELUANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN IKLIM PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT DI BIDANG PENYIARAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PELUANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN DAN

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN

IKLIM PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT

DI BIDANG PENYIARAN

Direktorat Penyiaran

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan

Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika

(2)
(3)
(4)

INDUSTRY 4.0

Automation/Robotic

Technology,

Cyber Industry,

High Speed,

Huge Scale,

Multiplier Effect.

(5)

FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN INDUSTRI PENYIARAN

Isu yang paling signifikan terhadap industri penyiaran menurut European Broadcasting Union (EBU) pada buku vision 2020 adalah Perkembangan Internet, Digitalisasi, Globalisasi, dan Perubahan Demografi

Perkembangan Internet (Konvergensi) • Tren penggunaan

gadget meningkat • Konten Audio Visual

berkembang di OTT penyiaran • Belum terdapat pengaturan pada penyelenggaraan OTT penyiaran • Proteksi pengguna terhadap konten siber Digitalisasi • Teknologi mengarah ke digital • Efisiensi resource spektrum frekuensi • Peningkatan kualitas penerimaan siaran • Optimalisasi konten lokal • Digital Dividend • Migrasi ke digital Globalisasi • Pemain Global ikut

bermain di lokal

(Netflix, Youtube, dll) dan mendapat animo masyarakat sangat tinggi • Seluruh negara di Eropa sedang merencanakan pengaturan (Legislasi) untuk Pemain global (OTT)

Perubahan Demografi • Tahun

2010, penduduk

rural 46% dan urban 54%; proyeksi tahun 2050, penduduk

rural 33%, dan urban 67% (Bank Dunia) • Masyarakat dengan usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia berjumlah 67,15% • kebutuhan konten

yang berbeda untuk segmen pasar 5 PE ND AHU LU AN

• Tren penggunaan gadget meningkat

• Konten Audio Visual berkembang di OTT penyiaran • Belum terdapat pengaturan pada penyelenggaraan OTT penyiaran • Proteksi pengguna terhadap konten siber

• Teknologi mengarah ke digital • Efisiensi resource spektrum frekuensi • Peningkatan kualitas penerimaan siaran • Optimalisasi konten lokal • Digital Dividend • Migrasi ke digital

• Pemain Global ikut bermain di lokal (Netflix, Youtube, dll) dan mendapat animo masyarakat sangat tinggi • Seluruh negara di Eropa

sedang merencanakan pengaturan (Legislasi) untuk Pemain global (OTT)

• Tahun 2010, penduduk rural 46% dan urban 54%; proyeksi tahun 2050, penduduk rural 33%, dan urban 67% (Bank Dunia)

• Kebutuhan konten yang berbeda untuk segmen pasar

(6)

MOBILE BROADBAND

7

Diperkirakan pada tahun 2020, Indonesia membutuhkan 500 MHz bandwidth tambahan untuk

Mobile Broadband

.

(7)
(8)

IoT & Time Spent With Media

(9)

IoT & SOCIAL MEDIA USE

(10)
(11)

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

• Tumbuhnya Media Baru (New Media Sosial) • Persaingan bukan lagi TV vs TV

• Persaingan Industri Penyiaran Tradisional (TV vs Radio) vs Industri Penyiaran Masa Depan (Media Sosial – Internet - OTT)

(12)

PENINGKATAN PELAYANAN

PERIZINAN PENYIARAN

(13)

REFORMASI PERIZINAN LEMBAGA PENYIARAN

1.

Mudah

2.

Cepat

(14)

TREND PERIZINAN DI BIDANG TIK

1.

Netralitas dan Meninggalkan Service

Specific- Technology Specific

2.

Simplifikasi Perizinan

3.

Fleksibel

(15)

PENATAAN INDUSTRI PENYIARAN

1. Percepatan Pelayanan Perizinan Penyiaran

a. Revisi Permen 28/2008 tentang tata cara dan persyaratan perizinan penyelenggaraan penyiaran;

b. Penyederhanaan kriteria pelaksanaan FRB dan EUCS;

c. Semua izin yang telah ditanda tangan Menteri di publish di website kominfo d. Penerapan Izin 1 lembar;

e. Re-design database perizinan penyiaran; f. Perizinan melalui e-licensing;

g. Penerapan ISO-9001

h. Pelayanan perijinan satu atap;

i. Call center 159 utk pelayanan perijinan.

2. Penyusunan Landscape Industri Penyiaran

3. Analisa Pasar Dan Peluang Usaha Penyiaran

4. RUU Penyiaran dan Regulasi Transisi

(16)

Percepatan pelayanan perizinan penyiaran melalui

e-Penyiaran

CORRUPT

Birokrasi perizinan

secara

cepat, mudah, dan transparan serta

informasi status permohonan tersampaikan secara

realtime

Proses pembayaran izin terintegrasi langsung

secara host to host dengan bank

Meminimalisir interaksi pemohon dengan petugas dan mencegah

terjadinya KKN

(17)

Proses Existing E-Penyiaran

Permohonan

Manual

Memakan waktu lama, tidak pasti dan rentan disalah

gunakan

Online

Cepat, transparan dan dapat mengetahui langsung status

permohonan

Pembayaran

Manual

Sering terjadi lebih / kurang bayar, sering terjadi No

Name, tagihan tidak sampai, dan dokumentasi

manual

Host to Host Bank

Sesuai, praktis dan langsung terdokumentasi otomatis secara real-time Pengawasan Manual Untuk mengetahui permasalahan/izin tersendat memerlukan banyak koordinasi

Online

Dengan menganlisa dari data dapat langsung diketahui titik

permasalahan birokrasi

Pelaporan dan Evaluasi

Manual

Pengumpulan data dan pembuatan evaluasi memerlukan banyak sdm dan

waktu yang lama

E-Reporting

Data dapat langsung diunduh dari sistem dan dapat langsung

dilakukan analisa

Penerapan e-Penyiaran

(18)

19

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

1. Dalam upaya mendorong penggunaaan e-penyiaran dan percepatan pelayanan perizinan penyiaran, Kominfo

telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen PPI No.01 Tahun 2017 tentang Penggunaan Sistem Perizinan Penyiaran Secara Online, tanggal 27 Oktober 2017;

2. Dipublikasikan melalui Siaran Pers No.203/HM/Kominfo/ 10/2017 pada website Kominfo.go.id, beserta daftar

lembaga penyiaran yang belum melakukan pemutakhiran data sebanyak 484 LP dan melalui SMS Gateway;

3. Surat Edaran memuat antara lain;

a. Pemohon atau penyelenggara penyiaran harus menggunakan e-penyiaran dalam proses perizinan, baik pengajuan permohonan IPP, Perpanjangan IPP, Permohonan EUCS, dan Pelaporan Perubahan Data;

b. Penyelengara penyiaran wajib melakukan regristrasi dan pemutakhiran data paling lambat tanggal 4 Desember 2017 melalui e-penyiaran pada website e-penyiaran. kominfo.go.id.

c. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan penyelenggara penyiaran tidak melakukan

pemutakhiran data, maka sebagaimana proses dalam butir a, dianggap mengundurkan diri.

Surat Edaran Dirjen PPI No.01 Tahun 2017

(19)

PELUANG USAHA

(20)

DATA PENYELENGGARA PENYIARAN

21

Lembaga Penyiaran Radio :

1858

a. LPS

: 1435

b. LPK

: 341

c. LPPL

: 81

d. LPP

: 1 (RRI)

Lembaga Penyiaran TV : 1177

a. LPS

: 721

b. LPK

: 17

c. LPPL

: 19

d. LPB

: 419

e. LPP

: 1 (TVRI)

3 *Data tahun 2017

(21)
(22)

Hal23

Pertimbangan dalam Peluang usaha

ATVSI

Kebijakan pemerintah akan

turut mencipatkan kesehatan Industri

semakin banyak LP akan

memperebutkan belanja iklan yang jumlahnya terbatas

Persaingan media ketat. masing2 menunjukkan keunggulannya & menampilkan inovasi serta

peningkatkan kemampuan SDM

Regulasi

Iklan

Kompetisi

Konten disesuaikan dgn minat dan kepentingan masyarakat,

dan demand Pemirsa Pemirsa/ pendengar Regulasi Kompetisi Iklan

Hal yang mempengaruhi penyiaran

(23)

Peluang Penyelenggaraan Penyiaran

Pengumuman Peluang

Penyelenggaraan Penyiaran

Muatan Pengumuman

Pengecualian

1. Menteri mengumumkan secara terbuka peluang penyelenggaraan penyiaran bagi LPS dan LPB melalui terrestrial.

1. wilayah layanan siaran;

2. jangka waktu

pengajuan

permohonan; dan

3. jumlah ketersediaan

kanal frekuensi radio.

1. LPB melalui satelit; 2. LPB melalui kabel; 3. LPP Lokal;

4. LPK; dan

5. Lembaga Penyiaran Untuk Keperluan Khusus bidang (Pendidikan, kesehatan masyarakat,kebencanaan) dan/atau daerah

3T.

2. Pengumuman peluang

penyelenggaraaan penyiaran

bertujuan menciptakan iklim industri penyiaran yang sehat, kompetitif dan

sustainable.

(24)

Latar Belakang PU:

a.

Untuk melaksanakan ketentuan Permen Kominfo No. 18 Tahun 2016,

bahwa

permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran LPS diajukan setelah

adanya pengumuman peluang penyelenggaraan penyiaran oleh Menteri

.

b.

Terbitnya PM Kominfo No. 3 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Frekuensi

Radio untuk Keperluan Penyelenggaraan Radio Siaran Frequency

Modulation, sehingga tersedia kanal frekuensi radio untuk penyelenggaraan

penyiaran jasa penyiaran radio FM.

c.

Peluang

penyelenggaraan penyiaran LPS radio FM terakhir diumumkan pada

tahun 2012.

d.

Peluang penyelenggaraan penyiaran mempertimbangkan persaingan usaha

yang sehat, perlindungan investasi, DEM dan DEKM, serta Keseimbangan

antara supply and demand side

(25)

Substansi PU:

26

1. Peluang penyelenggaraan penyiaran LPS Jasa Radio FM dibuka dengan mempertimbangkan ketersediaan kanal frekuensi radio serta faktor keekonomian disetiap wilayah layanan siaran.

2. Pengumuman peluang usaha dibatasi oleh periode waktu tertentu yang meliputi Jangka Waktu Permohonan IPP dan Waktu Penerimaan RKPP dari KPI.

3. Permohonan yang tidak sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan tidak diproses lebih lanjut (termasuk permohonan yang sudah diajukan sebelumnya harus mengajukan kembali sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan)

4. Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran LPS Radio FM untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dikecualikan dari RKM ini.

3. Wilayah 3T akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal PPI. Data daerah 3T mengacu Perpres 131 tahun 2015, Perka BNPP No. 1 Tahun 2015 dan PM Kominfo No. 3 Tahun 2017.

Catatan:

Progres Saat ini masih menunggu penetapan dari Menteri dengan melakukan

penyempurnaan terkait dengan kebutuhan alokasi kanal frekuensi untuk RRI, Lembaga Penyiaran untuk keperluan khusus, pertahanan dan keamanan

(26)

27

Lembaga Penyiaran Untuk

Keperluan Khusus

Menteri dapat mengutamakan pendirian Lembaga Penyiaran untuk keperluan

khusus meliputi bidang:

a.

pendidikan;

b.

kesehatan masyarakat; dan/atau

c.

kebencanaan.

 rekomendasi dari instansi terkait yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pendidikan, bidang kesehatan masyarakat, atau bidang kebencanaan

 wajib menyiarkan program siaran sesuai bidang paling sedikit 80% dari

keseluruhan program siaran

 Lembaga Penyiaran yang didirikan untuk keperluan khusus dapat berbentuk

LPPL, LPS dan LPK

(27)

28

Moratorium Perijinan Penyiaran

Menteri dapat melakukan penghentian sementara (moratorium)

permohonan IPP dengan memperhatikan:

persaingan usaha yang sehat.

Perlindungan investasi.

Daerah ekonomi maju dan daerah ekonomi kurang maju.

Kepentingan daerah.

Perbandingan ketersediaan layanan dengan kebutuhan masyarakat

(supply and demand) yang berimbang.

Efisiensi nasional.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Reviu adalah kegiatan penelaahan atas penyelenggaraan tugas pokok dan fungi-fungsi Rumah Sakit, dilakukan oleh Pemeriksa SPI yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas

Untuk menghilangkan rasa nyeri dari perifer ke SSP yg sifatnya reversible dan obat ini bekerja pada semua bagian saraf dan semua jenis saraf sensorik dan motorik.. contoh :

Kerapatan tegakan tertinggi terdapat pada petak pengamatan Rhizophora 4 tahun yaitu 8.133 pohon/Ha, sedangkan kerapatan tegakan terendah pada petak komunitas alam Avicennia yaitu

Pengujian desalinasi dilakukan dengan memakai 2 sel CDI, dan laju aliran ± 40 ml/menit, menggunakan larutan NaCl 0,5 M dan di variasikan pada struktur rangkaian

Peranan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Pengendalian Harga Tekait Dugaan Kartel Tandan Buah Segar Kelapa Sawit telah menjalankan perannya sesuai dengan

Artinya, proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi tersebut jika terlaksana dengan baik maka BASARNAS Kupang akan semakin kokoh dan kinerja pegawai akan meningkat.

[r]

Rata-rata persentase rempela ayam broiler umur 5 minggu dengan level pemberian tepung temulawak yang berbeda berkisar antara 1,26±0,05%- 1,46±0,25% dari bobot potong,