• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING SERVER STUDI KASUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR REVANDO LUMBANRAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING SERVER STUDI KASUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR REVANDO LUMBANRAJA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING SERVER

STUDI KASUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

REVANDO LUMBANRAJA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Sistem

Monitoring Server Studi Kasus Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

Revando Lumbanraja

(3)

ABSTRAK

REVANDO LUMBANRAJA. Pengembangan Sistem Monitoring Server Studi Kasus Institut Pertanian Bogor. Dibimbing oleh IRMAN HERMADI.

Penelitian ini dilakukan untuk membangun sebuah sistem monitoring server berbasis web. Peran server sangat penting sebagai penyedia layanan data bagi Komputer client. Dalam sebuah jaringan komputer, seorang administrator perlu melakukan monitoring terhadap service-service yang berjalan pada setiap komputer server. Hal ini untuk memastikan setiap server berjalan dengan baik atau sedang mengalami gangguan. Penelitian ini mengambil studi kasus di Institut Pertanian Bogor (IPB). Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah mempelajari bagaimana struktur jaringan dan alur data pada server IPB, kemudian membangun sistem monitoring server. Melalui sistem ini, dapat dilihat service-service yang berjalan pada setiap komputer server seperti: File Transfer Protocol (FTP), Hyper

Text Markup Languange (HTTP), Hyper Text Markup Languange Secure

(HTTPS), MYSQL, dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). Sistem informasi ini dikembangkan dengan pendekatan Prototyping. Sistem monitoring server hanya bekerja seperti alarm yang hanya memberikan peringatan tentang kondisi

server sehingga dapat dipersiapkan tindakan-tindakan untuk menjaga kestabilan server.

Kata kunci: sistem berbasis web, Django, monitoring, server, Prototyping.

ABSTRACT

REVANDO LUMBANRAJA. Server Monitoring System Development Case Studies Bogor Agricultural University. Supervised by IRMAN HERMADI.

This Research carried out to develop a web-based server monitoring system. server is important as a provider of data services for the client komputer. In a computer network, an administrator needs to monitor for the services running on each server computer. It is to ascertain whether each server is running properly or experiencing problems. This study takes a case study at Bogor Agricultural University. It studied in this research is to study how the structure of the network and the data flow on the server IPB, and then develop a server monitoring system. Through the sistem can be seen the services running on each server computer, such as: File Transfer Protocol (FTP), Hyper Text Markup Languange (HTTP), Hyper Text Markup Languange Secure (HTTPS), MYSQL, and Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). The information sistem developed by the Prototyping method. Monitoring server sistem only works as an alarm which only give a warning about the condition of server, so it can be prepared measures to maintain the stability of the server.

(4)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING SERVER

STUDI KASUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

REVANDO LUMBANRAJA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015

(5)

Penguji:

1 Rina Trisminingsih, SKomp MT 2 Toto Haryanto, S.Komp M.Si

(6)

Judul Skripsi : Pengembangan Sistem Monitoring Server Studi Kasus Institut Pertanian Bogor Nama : Revando Lumbanraja

NIM : G64124029

Disetujui oleh

Irman Hermadi, SKom MS PhD Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(7)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2015 ini ialah sistem informasi, dengan judul Pengembangan Sistem Monitoring Server Studi Kasus Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Serta ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Irman Hermadi, Skom MS PhD selaku pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, dan tulusmeluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Ucapan terimakasih juga saya saya tujukan kepada Ibu Rina Trisminingsih, S.Komp MT dan Bapak Toto Haryanto, S.Kom M.Si selaku penguji atas segala masukan dan saran yang telah diberikan. Terima kasih juga atas kerjasama dan bantuan dari tim pengembang di Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB selama fase pengembangan sistem yang penulis lakukan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi ABSTRAK 3 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 2

Data Penelitian 2

Tahapan Penelitian 3

Lingkungan Pengembangan 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 4

Pengulangan 1 5

Pengulangan 2 12

SIMPULAN DAN SARAN 15

Simpulan 15

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

LAMPIRAN 17

(9)

DAFTAR TABEL

1 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak monitoring server IPB

(SIMOSI) pengulangan 1 6

2 Deskripsi use case sistem monioring 9

3 Hasil pengujian fungsi sistem monitoring server 12 4 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak SIMOSI pengulangan 2 13

DAFTAR GAMBAR

1 Paradigma proses software Prototyping (Pressman) 3

2 Flowchart sistem monitoring server 6

3 Flowchart proses deploy 7

4 Activity diagram proses deploy 8

5 Diagram use case sistem monitoring 8

6 Class diagram sistem monitoring server 9

7 Sequence diagram proses monitoring server 10

8 Antarmuka sistem monitoring server 11

9 Flowchat laporan server yang mati (down) 13

10 Diagram use case sistem monitoring prototype 2 14 11 Class diagram sistem monitoring server prototype 2 14 12 Antarmuka sistem monitoring server pengulangan kedua 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Flowchart proses monitoring 17

2 Flowchart proses notifikasi error (email gateway) 18

3 Activity diagram monitoring 19

4 Activity diagram menu laporan 20

5 Deskripsi use case monitoring server 20

6 Deskripsi use case laporan server down 21

7 Tampilan halaman deploy 22

8 Tampilan hasil pengujian email alert 22

9 Deskripsi tabel server 22

10 Deskripsi tabel informasi hardware server 23

(10)
(11)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki beberapa server yang digunakan untuk menangani permintaan user dalam penggunaan internet maupun intranet.

Server memiliki peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Kerusakan atau

gangguan pada server akan menyebabkan gangguan pada keseluruhan kinerja jaringan dan dapat mengakibatkan kelumpuhan pada jaringan komputer yang terhubung ke server tersebut. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yaitu karena terlalu banyaknya request ke server sehingga mengalami overload, tidak aktifnya service pada server, kerusakan hardware pada server, dan penyebab lainnya.

Perawatan (maintenance) terhadap komputer server diperlukan untuk menunjang sebuah komputer server dapat berfungsi secara baik dan mampu memberikan fungsionalitas seoptimal mungkin, baik secara sistem software maupun secara sistem hardware. Disinilah sistem monitoring memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan informasi riil dan terbaru terhadap penggunaan seluruh sumber daya yang ada di dalam suatu jaringan.

Monitoring server di IPB masih dilakukan secara manual. Jika admin

jaringan ingin me-monitoring seluruh server yang ada di IPB, maka admin harus memonitor satu per satu server yang ada di IPB. Jika server merespon ping yang dilakukan admin, maka server tersebut dalam kondisi normal. Server terindikasi mengalami gangguan apabila server tersebut tidak merespon ping yang dilakukan oleh admin. Hal ini mengakibatkan pengecekan server tidak dapat dilakukan dengan optimal. Jumlah server yang banyak juga menyulitkan administrator jaringan dalam melakukan monitoring terhadap semua server bila dilakukan secara manual. Seorang network administrator mungkin bisa saja melakukan

monitoring terhadap seluruh server secara manual, tetapi hal itu akan menyita

waktu yang banyak sehingga proses monitoring tidak berjalan secara efektif. Karena itu dilakukan penelitian ini dengan mengambil tema Pengembangan Sistem Monitoring Server IPB (SIMOSI). Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan suatu sistem yang dapat me-monitoring seluruh server di IPB secara bersamaan. Melalui sistem tersebut dapat diketahui service-service yang berjalan pada setiap komputer server, seperti FTP, HTTP, HTTPS, MySql, dan SMTP. Sistem ini juga dapat mengetahui informasi perangkat keras yang bekerja pada setiap server yaitu memori dan harddisk. Dengan begitu pengelola server dapat terbantu dalam mengantisipasi gangguan yang terdapat pada server.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut:

1 Perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem monitoring server.

2 Cara menampilkan informasi service yang aktif pada server, seperti FTP, HTTP, HTTPS, MySql, dan SMTP.

(12)

2

3 Cara menampilkan informasi perangkat keras yang bekerja pada setiap server, seperti memori dan hardisk.

4 Konfigurasi email yang berfungsi sebagai alarm jika terjadi gangguan pada server.

5 Cara menampilkan informasi seluruh server yang pernah mati (down) sebagai data histori bagi admin jaringan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem monitoring server untuk memberikan informasi mengenai status service yang aktif pada server dan kondisi perangkat keras yang bekerja pada setiap server. Aplikasi ini juga akan memberikan laporan atau peringatan apabila terjadi gangguan pada server melalui email.

Manfaat Penelitian

Pengembangan sistem monitoring ini dapat memberikan manfaat kepada Institut Pertanian Bogor, khususnya administrator jaringan yang bertugas menjaga kestabilan server. Dengan adanya sistem monitoring server berbasis web memudahkan proses monitoring server dan membantu dalam mengantisipasi gangguan yang terjadi pada server.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengembangkan sistem monitoring

server untuk Institut Pertanian Bogor. Tahapan pengembangan sistem mengikuti

model proses Prototyping. Pengguna dari sistem ini adalah Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (DIDSI) IPB. Sistem dikembangkan dengan menggunakan framework Django. Jumlah server yang dipantau berjumlah dua buah server menggunakan Ubuntu Server. Pengembangan sistem monitoring pada penelitian ini masih bersifat prototype karena proses kerja sistem monitoring ini masih bersifat lokal dengan menggunakan Virtualbox.

METODE

Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter-parameter yang terdapat pada setiap server, seperti IP address, port ssh, username, password, email administrator jaringan, dan nama server. Data yang digunakan bersifat lokal karena pengembangan sistem ini masih dilakukan pada Virtualbox.

(13)

3

Tahapan Penelitian

Penelitian pengembangan sistem informasi monitoring server mengikuti kaidah pengembangan sistem Prototyping. Melalui metode ini pengembang dan

stakeholder dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Model

proses Prototyping ini cocok untuk diterapkan ketika menghadapi stakeholder yang hanya memahami tujuan umum dari perangkat lunak yang hendak dibangun (Pressman 2010).

Pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan model proses Prototyping terdiri dari beberapa tahapan yaitu komunikasi (communication), perencanaan cepat (quick plan), pemodelan perancangan cepat (modeling quick

design), pembuatan prototype (construction of prototype), serta penyebaran,

pengiriman, dan umpan balik (deployment delivery and feedback). Setiap tahapan dilakukan pengulangan yang didasarkan pada kepuasan pihak stakeholder terhadap suatu siklus pengulangan pembangunan sistem.

Gambar 1 Paradigma proses software Prototyping (Pressman 2010).

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam membangun sistem informasi

monitoring server ini mengikuti kaidah model proses Prototyping sebagai berikut.

1 Komunikasi (communication)

Pengembang dan stakeholder bersama-sama mendefenisikan format dan kebutuhan keseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. Komunikasi yang dilakukan adalah membahas mengenai proses bisnis sistem yang akan dikembangkan. Pada tahap ini akan dijelaskan alur sistem secara umum. 2 Perencanaan Cepat (quick plan)

Perencanaan dilakukan cepat dan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan perencanaan ini menjadi dasar pembuatan prototype. Pada tahap perencanaan cepat direpresentasikan dalam bentuk flowchart dan

(14)

4

Pembuatan diagram flowchart diadaptasi dari hasil analisis fase sebelumnya dimana terdapat fungsi-fingsi apa saja yang dibutuhkan pada sistem untuk menggambarkan business rule.

3 Pemodelan Perancangan Cepat (modeling quick design)

Pemodelan rancangan cepat berfokus pada representasi aspek software yang bisa dilihat user, seperti masukan dan keluaran. Pada tahap ini juga dirancang antarmuka aplikasi secara cepat dan akurat. Pemodelan perancangan cepat digambarkan dalam sequence diagram dan class diagram. 4 Pembuatan Prototype (construction of prototype)

Pembuatan prototype dilakukan dengan menerapkan hasil desain sistem ke dalam bahasa pemrograman Python yang mendukung framework Django. Sehingga prosedur-prosedur yang telah dibuat dapat dimengerti oleh mesin dan menghasilkan pengeluaran seperti yang diharapkan.

5 Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik (deployment delivery and

feedback)

Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mencari kelemahan dan kekurangan sistem. Keseluruhan sistem akan diuji dengan berbagai kemungkinan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya. Kemudian pengguna memberikan umpan balik yang akan digunakan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan sistem. Iterasi terjadi saat pengembang melakukan perbaikan terhadap prototype.

Lingkungan Pengembangan

Penelitian mengenai sistem informasi monitoring server dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut.

Perangkat keras berupa komputer personal dengan spesifikasi sebagai berikut . 1 Processor Intel® Core™ i5-3230M.

2 RAM 4 GB.

3 14.0” HD LED LCD. 4 500 GB HDD.

5 Mouse dan keyboard. Perangkat lunak :

1 Sistem operasi Ubuntu Desktop 12.04, Ubuntu Server 10.04, Windows 7 2 Bahasa pemrograman Python, HTML, CSS.

3 Framework Django.

4 Virtualbox untuk instalasi server.

5 MongoDB dan SQLite sebagai database.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada proses pengembangan sistem monitoring server dilakukan instalasi kebutuhan sistem dan konfigurasi sistem untuk menjalankan aplikasi monitoring. Tahapan tersebut dilakukan pada komputer server monitoring dan komputer host

(15)

5

server. Komputer server monitoring merupakan server yang digunakan untuk

menjalankan aplikasi monitoring dan melakukan pemantauan terhadap host

server, sedangkan host server merupakan server yang performanya dipantau oleh

aplikasi monitoring. Setiap server dibangun dengan sistem operasi yang berbeda. Komputer server monitoring dibangun menggunakan sistem operasi Ubuntu Desktop 12.04, sedangkan komputer host server dibangun dengan sistem operasi Ubuntu Server 10.04.

Tahapan pertama dilakukan instalasi kebutuhan sistem pada komputer

server monitoring melalui terminal. Diantaranya melakukan update repository

sistem operasi Ubuntu dan selanjutnya melakukan instalasi kebutuhan library Python dan Openssh-server. Setelah kebutuhan library berhasil diinstal ke dalam sistem, tahapan selanjutnya adalah melakukan instalasi seluruh kebutuhan modul

library Python yang digunakan untuk proses pengembangan sistem operasi.

Tahapan kedua dilakukan instalasi kebutuhan sistem pada komputer host

server, yaitu dengan melakukan update repository sistem operasi Ubuntu, yang

dilanjutkan dengan melakukan instalasi Openssh-server.

Sesuai dengan metode pengembangan yang telah direncanakan sebelumnya menggunakan metode pengembangan Prototyping, dalam membangun sistem berbasis web ini dilakukan tahapan yang sistematis. Tahapan tersebut seperti yang dinyatakan oleh Pressman (2010) mengenai siklus pengembangan sistem Prototyping adalah komunikasi, perencanaan cepat, pemodelan perancangan cepat, pembuatan prototype, serta penyebaran, pengiriman, dan umpan balik. Pada sistem monitoring server ini baru berlangsung dua kali pengulangan Prototyping.

Pengulangan 1 Komunikasi

Pada tahap ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada administrator atau pengelola jaringan dan server di DIDSI IPB untuk mendapatkan informasi dan permasalahan yang dialami dalam proses monitoring

server. Dari sini diketahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang telah ada.

Pengembangan Sistem Monitoring Server IPB (SIMOSI) dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam proses monitoring server itu sendiri. Dalam pengembangan aplikasi SIMOSI diperlukan data yang dibutuhkan untuk proses

monitoring serta topologi jaringan yang ada di IPB.

Dalam proses komunikasi prototype pertama ini dilakukan analisis kebutuhan pengguna. Hasil tahap komunikasi didapat bahwa pengguna sistem adalah administrator jaringan. Administrator dapat mengakses semua fungsi yang ada pada sistem monitoring server.

Hasil analisis kebutuhan pengguna untuk sistem monitoring antara lain melakukan monitoring terhadap service-service yang berjalan pada setiap Komputer server, seperti FTP, HTTP, HTTPS, MySql, dan SMTP, melakukan

monitoring terhadap perangkat keras yang digunakan oleh server yaitu memori

dan hardisk, deploy server untuk menambah daftar server yang akan monitoring ,restart server, menghapus daftar server yang dimonitor, email gateway yang akan memberikan pemberitahuan apabila server mengalami gangguan. Selain itu diketahui juga topologi jaringan berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan dengan staf DIDSI. Sistem monitoring server pada penelitian ini masih bersifat

(16)

6

prototype. Pengembangan sistem dilakukan dengan memanfaatkan satu sever monitoring dan dua host server yang diinstal menggunakan Virtualbox.

Tabel 1 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak monitoring server IPB (SIMOSI) pengulangan 1

Kategori Pengguna Kebutuhan Pengguna Administrator Melakukan deploy server.

Melakukan monitoring server.

Melakukan penghapusan host server yang terdaftar pada sistem.

Melihat info detail server. Melakukan restart server. Perencanaan Cepat

Tahap perencanaan cepat melakukan penggambaran business rule dengan diagram flowchart, sedangkan untuk alur proses salah satu fungsi sistem digambarkan dengan Activity diagram.

Gambar 2 Flowchart sistem monitoring server IPB (SIMOSI)

Gambar 2 merupakan alur program utama dari aplikasi SIMOSI. Administrator diharuskan melakukan login untuk proses validasi. Setelah itu admin dapat melakukan deploy script monitoring terhadap host server. Script tersebut aktif berjalan sebagai service di host server yang berfungsi untuk menangkap informasi service yang aktif dan kondisi perangkat keras dari host

(17)

7

monitoring dan disimpan ke dalam basis data untuk ditampilkan di laman web

sistem monitoring server. Jika mesin host server mengalami down (mati), maka sistem secara otomatis mengirim sebuah pemberitahuan melalui email.

Penjelasan proses deploy dapat dilihat lebih detail pada Gambar 3. Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan proses deploy dapat dijelaskan dengan menggunakan flowchart.

Gambar 3 Flowchart proses deploy

Proses deploy berdasarkan flowchart dimulai dengan memasukkan parameter yang dibutuhkan, diantaranya username host server, password host

server, port ssh, IP address host server, email, dan label penamaan. Setelah itu

dilakukan validasi apakah parameter yang dimasukkan memenuhi ketentuan. Sistem akan memberikan pesan error jika validasi gagal. Proses akan dilanjutkan ke tahap pembentukan service monitoring dimana fungsinya untuk menyediakan layanan terhadap host server jika validasi berhasil. Tahap terakhir hasil proses

monitoring akan ditampilkan pada template website SIMOSI. Flowchart proses monitoring server dan notifikasi email dapat dilihat pada Lampiran 1 dan

Lampiran 2.

Salah satu representasi business flow dan penjabaran dari satu use case digambarkan dalam Activity diagram. Proses deploy dijelaskan pada diagram

sequence, yakni pada tahap pemodelan perancangan cepat. Activity diagram deploy dapat dilihat pada Gambar 4 yang menggambarkan alur proses yang terjadi

pada saat administrator mengakses halaman deploy dan memasukkan beeberapa parameter untuk keperluan sistem monitoring server. Activity diagram sistem secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

(18)

8

Gambar 4 Activity diagram proses deploy

Pemodelan Perancangan Cepat

Tahapan pemodelan perancangan cepat dilakukan dengan melakukan perancangan basisdata serta melakukan penggambaran business rule dengan diagram UML use case sesuai pada tahap perencanaan cepat. Terdapat satu aktor dan empat aktivitas utama pada use case yang dihasilkan. Admin memiliki hak akses seluruh fungsi yang ada pada aplikasi SIMOSI. Di bawah ini terdapat Gambar 5 yang menampilkan aktivitas aktor pada sistem.

Gambar 5 Diagram use case SIMOSI

Tabel 2 menjelaskan deskripsi untuk setiap aktivitas dalam diagram use

case. Tabel ini menjelaskan proses alur proses melalui sebuah deskripsi use case.

(19)

9

Tabel 2 Deskripsi use case deploy server

Use case Number 1

Use case Name Actors

Description

Deploy.

Admin jaringan.

Admin melakukan deploy untuk menambah daftar server yang dimonitor dengan memasukkan beberapa parameter seperti IP address host server yang akan dipantau, username ssh (username host server), password shh (password sudo host server), port ssh, email, nama server.

Precondition Admin Harus memiliki username dan password.

Admin sebelumnya juga harus mengetahui IP address host server yang dituju, username dan password host server, dan port ssh.

Basic flow

Alternative flow

Post Condition

Admin melakukan deploy sesuai dengan IP host server yang dituju. Setelah itu sistem akan menampilkan hasil monitoring secara global, termasuk server yang baru deploy tersebut. Sistem akan menampilkan pesan error apabila parameter yang dimasukkan tidak sesuai dengan ketentuan.

Data server yang baru deploy akan disimpam di database, dan akan dimonitor secara real time.

Basis data pada aplikasi SIMOSI dapat dilihat pada Gambar 6. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter-parameter yang terdapat pada setiap server, seperti IP address, port ssh, username, password, email administrator jaringan, dan nama server.

Gambar 6 Class diagram SIMOSI

Sequence diagram termasuk dalam rancangan proses di tahap Prototyping. Sequence diagram menyajikan penjelasan lebih lanjut dari Activity diagram. Sequence diagram berfungsi untuk menggambarkan perilaku sistem berdasarkan

(20)

10

method terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang saling berhubungan).

Gambar 7 Sequence diagram proses monitoring server

Implementasi alur proses monitoring server dapat dilihat pada diagram

sequence seperti Gambar 7 di atas. Proses monitoring sebenarnya langsung

ditampilkan saat admin melakukan login. Admin dapat melihat seluruh host

server di laman web SIMOSI setelah proses validasi login berhasil. Admin dapat

melakukan beberapa eksekusi fitur yang tedapat pada laman web SIMOSI seperti menghapus daftar host server yang di-monitoring dan restart host server. Admin juga dapat melihat kondisi perangkat keras host server seperti memori dan

harddisk dengan mengeksekusi fungsi info detail.

Pembuatan Prototype

Perancangan prototype berjalan dengan implementasi menggunakan bahasa pemrograman Python dan framework Django. Database yang digunakan dalam pengembangan sistem monitoring adalah mongoDB. MongoDB merupakan salah satu basis data NoSQL. NoSQL merupakan metode penyimpanan yang dapat menyimpan data dalam skala besar dan terus berkembang namun tetap mempunyai kinerja dan kecepatan yang baik. Pada sistem monitoring server, proses update data dilakukan secara real time sehingga dibutuhkan database yang ringan dan cepat dalam proses pengolahan data. Database noSQL (mongoDB) memungkinkan update terjadi di berbagai server sekaligus sehingga proses pengambilan dan update data lebih cepat dibandingkan basis data SQL (Kristina Chodorow dan Michael Dirolf 2010). Langkah pembuatan prototype ini menjadi

(21)

11

bahan pertimbangan stakeholder dalam memastikan dan menentukan fungsi apa saja yang akan digunakan atau tidak digunakan. Gambar 8 dibawah ini menyajikan preview untuk halaman sistem monitoring dan untuk tampilan halaman deploy dapat dilihat pada Lampiran 7.

Gambar 8 Antarmuka aplikasi SIMOSI. Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik

Pada tahap penyebaran, pengiriman, dan umpan balik dilakukan dengan pengujian dan evaluasi fungsi sistem. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pengujian black-box. Metode pengujian black-box adalah metode pengujian perangkat lunak yang fokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada

input dan output aplikasi tanpa harus menguji hingga ke tingkat algoritme. Hasil

pengujian prototipe pertama, keseluruhan fungsi utama sistem sudah berjalan sesuai kebutuhan pengguna di tahap komunikasi pertama. Notifikasi error melalui email juga berhasil dan dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tahap evaluasi merupakan hasil dari tahap pengujian dan umpan balik dari

stakeholder. Berdasarkan hasil uji fungsi produk yang dilakukan, pengembang

menerima penambahan requirement sistem untuk dapat melakukan pelaporan apabila terjadi gangguan pada server. Sistem secara otomatis mencatat seluruh

(22)

12

Tabel 3 Hasil pengujian fungsi sistem monitoring server No Nama Pengujian Kondisi Pengujian Hasil Pengujian

1 Login ke sistem Username dan

password tidak sesuai dengan database. Username dan password sesuai dengan database.

Muncul pesan error username dan password tidak sesuai.

Admin akan masuk ke halaman global monitoring.

2 Deploy Jika salah satu

parameter tidak dimasukkan (null) Jila parameter yang dimasukkan sesuai dengan ketentuan.

Muncul pesan error parameter harus diisi. Laman global monitoring akan update dimana host server yang di deploy akan muncul di laman global monitoring.

3 Restart server Jika kita menekan

tombol restart dan memilih ya pada notifikasi.

Jika kita menekan tombol restart dan memilih tidak pada notifikasi.

Host server yang dipilih akan restart.

Sistem tidak melakukan apa-apa dan kembali ke laman global monitoring.

4 Delete server pengguna menekan tombol delete.

Sistem langsung menghapus server yang di delete dari laman monitoring. 5 Info detail Pengguna megeksekusi

fungsi info detail.

Sistem akan menampilkan laman info detail sesuai server yang dipilih pengguna. Sistem akan menampilkan kondisi

hardware dari server tersebut seperti persentase

penggunaan memori dan harddisk.

Pengulangan 2 Komunikasi

Prototyping pengulangan kedua dilakukan bersama dosen pembimbing dan staf DIDSI. Hasil dari komunikasi ini menghasilkan dua tambahan fungsi, yaitu mencatat seluruh server yang mengalami gangguan (mati) dan mengekspor

(23)

13

data laporan dengan format excel. Sistem monitoring server secara otomatis mencatat informasi dari host server apabila host server tersebut mati (down).

Tabel 4 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak SIMOSI pengulangan 2 Kategori Pengguna Kebutuhan Pengguna

Administrator Melakukan deploy server Melakukan monitoring server

Melakukan penghapusan daftar server yang dimonitor

Melakukan restart server

Melihat laporan seluruh server yang pernah mati Eksport data laporan server down ke dalam bentuk .csv atau excel

Perencanaan Cepat

Pada tahap ini dilakukan penambahan business rule sesuai dengan komunikasi yang dilakukan sebelummnya. Penambahan business rule tersebut yaitu pencatatan seluruh host server yang mati (down) yang digambarkan dalam

flowchart laporan.

Gambar 9 Flowchat laporan server yang mati (down)

Pemodelan Perancangan Cepat

Pada prototype tahap 1 admin memiliki dua aktivitas utama yaitu deploy dan monitoring. Aktifitas utama admin pada sistem bertambah menjadi tiga karena penambahan fungsi yang diminta oleh stakeholder yaitu monitoring,

deploy, dan info laporan server down. Di bawah ini terdapat Gambar 10 yang

(24)

14

Gambar 10 Diagram use case SIMOSI prototype 2

Terdapat penambahan tabel pada basis data yang digunakan untuk menyimpan seluruh informasi host server mati (down). Tabel ini menyimpan informasi detail dari host server yang mati (down) seperti nama label, IP address, waktu akhir monitoring, dan kondisi mesin server. Deskripsi setiap table pada sistem dapat dilihat pada Lampiran 9  Lampiran 11.

`Gambar 11 Class diagram sistem monitoring server prototype 2 Pembuatan Prototype

Pada pembuatan prototype di pengulangan kedua terdapat tambahan menu di halaman website SIMOSI yaitu menu laporan. Pada menu laporan akan

(25)

15

ditampilkan seluruh server yang mati (down). Halaman ini berguna untuk data histori administrator sehingga dapat diketahui server yang sering mengalami gangguan. Dengan begitu dapat diambil tindakan secara cepat untuk mengoptimalkan kinerja jaringan. Tampilan baru halaman website SIMOSI dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Antarmuka sistem monitoring server pengulangan kedua.

Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik

Hasil pengujian dan evaluasi fungsi sistem keseluruhan sampai pengulangan kedua menyatakan sistem sudah mampu menjalankan semua kebutuhan pengguna. Metode pengujian masih menggunakan black-box yang fokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi tanpa harus menguji hingga ke tingkat algoritme.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem monitoring server studi kasus Institut Pertanian Bogor (SIMOSI) telah dikembangkan dengan menggunakan metode Prototyping. Sampai saat ini

prototype sudah dilakukan sebanyak dua pengulangan. Aplikasi SIMOSI yang

dikembangkan pada penelitian ini dapat melakukan monitoring seluruh server secara bersamaan sehingga waktu digunakan menjadi lebih efisien. Admin jaringan tidak perlu lagi me-monitoring satu per satu server dengan melakukan ping ke setiap server. Sistem ini juga menyediakan email gateway yang berfungsi sebagai alarm apabila terjadi gangguan server, sehingga dapat dilakukakan penanganan secepat mungkin. Tetapi sistem monitoring server ini hanya dapat digunakan pada sistem operasi Ubuntu, sehingga perlu pengkodean ulang apabila ingin digunakan pada sistem operasi lain seperti: FreeBSD dan Redhat.

Saran

Sistem monitoring server ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Aplikasi SIMOSI hanya dapat digunakan pada sistem operasi Ubuntu sehingga

(26)

16

dibutuhkan pengkodean ulang agar aplikasi SIMOSI dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti Redhat, FreeBSD, Backtrack, dan Windows Server. Sistem ini juga diharapkan dapat dikembangkan menggunakan platform berbasis mobile, sehingga administrator jaringan dapat menggunakanya sistem ini dengan lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Elmasri R, Navathe SB. 2011. Fundamentals of Database System. Ed ke-6. Boston (US): Addison-Wesley.

Kaushik A. 2010. Use Of Open Source Technologies For Enterprise Server

Monitoring Using SNMP. JCST. 2(7):2246-2252.

MongoDB. 2013. MongoDB manual [Internet]. [diakses 2014 Oktober 16]. Tersedia pada: http://docs.mongodb.org/manual/core/2dsphere/.

O’Brien JA, Marakas GM. 2010. Introduction to Information Systems. Ed ke-15. New York (US): McGraw-Hill/Irwin.

Pradikta R, Affandi A, Setiajadi E. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Jaringan dengan Menggunakan Simple Network Management Protocol. JTP. 2(1):154-159.

Pressman RS, 2010. Sofware Enginering Practioner’s Apparoach. 7th ed. New York (US): McGrawHill.

Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2007. Sistem Analysis and Design in a

Changing World. Fourth Edition. Canada (CA): Thomson Course

Technology.

Sommerville. 2011. Software Engineering 9th Edition. Boston (US) :

Addison-Wesley.

Sugeng W, Ichwan M, Brata A. 2012. Perancangan Dan Implementasi Prototype Sistem Realtime Monitoring Performa Server. JIIK. 3(2):12-22.

Tangaguling JS, Limpraptono FY, Sotyohadi. 2012. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Monitoring Traffic Jaringan Intranet Berbasis Web Dengan Menggunakan Protokol SNMP. JEE. 3(1):198-202.

(27)

17

LAMPIRAN

Lampiran 1 Flowchart proses monitoring

(28)

18

(29)

19

(30)

20

Lampiran 4 Activity diagram menu laporan

(31)

21

Use case Number 1

Use case Name Actors

Description

Monitoring server. Admin jaringan.

Admin melakukan monitoring server untuk mengetahui kondisi service dan hardware pada setiap server.

Precondition Admin Harus memiliki username dan password.

Basic flow

Alternative flow Post Condition

Admin harus login terlebih dahulu. Setelah itu sistem akan menampilkan hasil monitoring secara global.

Sistem akan menampilkan pesan error apabila username dan password tidak sesuai.

Sistem akan me-monitoring server secara real time dengan mengupdate data monitoring setiap 65 detik sekali.

Lampiran 6 Deskripsi use case laporan server down

Use case Number 1

Use case Name Actors

Description

laporan server down. Admin jaringan.

Admin mengecek setiap server yang mati (down).

Precondition Admin Harus login terlebih dahulu.

Basic flow

Alternative flow Post Condition

Setiap server yang mati (down) akan dicatat oleh sistem secara otomatis. Admin dapat melihat seluruh daftarn server yang mati pada menu laporan.

Sistem akan menampilkan pesan error apabila username dan password tidak sesuai.

Data server yang down akan disimpam di database dan admin dapat mengekspor seluruh data server yang down dalam format excel.

(32)

22

Lampiran 7 Tampilan halaman deploy

Lampiran 8 Tampilan hasil pengujian email alert

Lampiran 9 Deskripsi tabel server

Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

Key Varchar 50 Primary key

IP Varchar 50 Not null

Password Varchar 50 Not null

Username Varchar 50 Not null

Port Varchar 11 Not null

Email Varchar 50 Not null

Label Varchar 50 Not null

Up Boolean True/False Not null

Port_21 Boolean True/False Not null Port_23 Boolean True/False Not null Port_25 Boolean True/False Not null Port_80 Boolean True/False Not null Port_443 Boolean True/False Not null Port_3306 Boolean True/False Not null

(33)

23

Lampiran 10 Deskripsi tabel informasi hardware server Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

Key Varchar 50 Primary key

IP Varchar 50 Not null

Email Varchar 50 Not null

Label Varchar 50 Not null

Port_21 Boolean True/False Not null Port_23 Boolean True/False Not null Port_25 Boolean True/False Not null Port_80 Boolean True/False Not null Port_443 Boolean True/False Not null Port_3306 Boolean True/False Not null Up Boolean True/False Not null

Memory Integer 11 Null

Mem_total Integer 11 Null

Mem_free Integer 11 Null

Mem_usage Integer 11 Null

HDD HDD_total Integer Integer 11 11 Null Null

HDD_free Integer 11 Null

HDD_usage Integer 11 Null

Lampiran 11 Deskripsi tabel laporan

Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

Key Varchar 50 Primary key

IP Varchar 50 Not null

Nama server Varchar 50 Not null

Waktu akhir monitoing Varchar 50 Not null

(34)

24

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 29 Agustus 1991 di Medan, dari pasangan Banjar Lumbanraja dan Rolanti Simbolon. Pada tahun 2009, penulis lulus dari SMA Methodist-8 Medan dan diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor program diploma melalui jalur SNMPTN Undangan dan lanjut kuliah ke jenjang strata 1 di Ilmu komputer IPB program Alih Jenis.

Pada tahun 2012, penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN). Praktik Kerja Lapangan di BATAN dilakukan untuk pengerjaan tugas akhir di teknik komputer Diploma IPB. Penulis juga melakukan penelitian di Direktorat Integrasi Data dan Informasi (DIDSI) IPB untuk pengerjaan skripsi di Ilmu Komputer IPB. Penelitian di DIDSI mengambil topik pengembangan sistem monitoring server.

Gambar

Gambar 1 Paradigma proses software Prototyping (Pressman 2010).
Tabel 1 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak monitoring server IPB  (SIMOSI) pengulangan 1
Gambar 3 Flowchart proses deploy
Gambar 4 Activity diagram proses deploy
+7

Referensi

Dokumen terkait

nilai kalor ( heating value ) dari bahan

Pengkajian yang bertujuan untuk menganalisis peran tambahan modal yang bersumber dari PUAP terhadap pendapatan usahatani padi dilakukan di Kabupaten Blitar dan Ngawi akir

informasi mengenai kegiatan travelling dan mulai memahami kesadaran akan mencari informasi yang dibutuhkan. Tahapan inisiasi ini masuk dalam kategori tinggi. 2) Pada tahap

Data yang digali meliputi gambaran umum lokasi penelitian, identitas responden dan deskriptif kasus serta analisis hukum ekonomi syariah terhadap praktek tukar

Pada treatment pertama anak-anak masih bingung akan apa yang dikerjakannya dan masih belum bisa kerja sama dengan

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian adalah tanaman aren, jerigen tempat penampungan nira, pisau untuk menyayat manggar, selang, refraktometer, dan alat getar

Kehilangan yang nyata (aktual) dapat dilihat oleh orang lain dan dapat timbul baik sebagai respon maupun situasi yang diantisipasi terlebih dahulu Misalnya seorang wanita

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dijelaskan di atas, masih terdapat reseach gap pada penelitian yang mengindikasikan bahwa perlu melakukan penelitian lebih lanjut, maka