• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS IV SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS IV SD"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN

PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

MENULIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS IV SD

Ni Pt. Yogiswari

1

, I Kt. Adnyana Putra

2

, M.G. Rini Kristiantari

3

1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail :yogiswari.yw@gmail.com

1

, adnyana_putra54@yahoo.com

2

,

rini_bali@yahoo.co.id

3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan Nonequilevalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar negeri Gugus Moch. Hatta, Denpasar Selatan tahun ajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknikmultiple stage sampling. Data yang dikumpulkan adalah hasil belajar keterampilan menulis melalui tes kinerja menulis dan sikap ilmiah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik Multiple Analysis of Varian (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan harga F untuk Pillai’s Trace, Wilk Lambda, Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root memiliki signifikansi p (0,001) < 0,05. Artinya harga F untuk Pillai’s Trace, Wilk Lambda, Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root semuanya signifikan. Berdasarkan hasil analisis MANOVA tersebut, terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik konvensional. Statistik deskriptif menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio lebih unggul daripada pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio terhadap hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015 tema Cita-citaku.

Kata kunci : pendekatan saintifik, asesmen portofolio, keterampilan menulis, sikap ilmiah

Abstract

The research is aimed at knowing the difference of learning result of writing skill and scientific attitude of students following their study on portfolio assesment based scientific approach and sudents following their study on conventional scientific approach. Such research is an unreal experiment using nonequivalent control group design. Population in the research is all public elementary schools of “Gugus Moch. Hatta”, South Denpasar in the Academic Year 2014/2015. Sample was taken by multiple stage sampling technique. The data collected were the learning result of writing skill through writing performance test and scientific attitude by questionaire. The collected data is analyzed by Multiple Analysis of Varian (MANOVA) technique. The result of this research shows F price for Pillai’s Trace, Wilk Lambda, Hottelling’s Trace and Roys Largest Root has significance p (0,001) < 0,05. It indicates that F price for

(2)

Pillai’s Trace, Wilk Lambda, Hottelling’s Trace and Roys Largest Root are all significant. Based upon the result of MANOVA analysis, there is difference between writing skill learning result and scientific attitude of students following their study on scientific approach based on portfolio assement and of students following their study on conventional scientific. Descriptive statistic states that learning by scientific approach based on portfolio assesment is more prominent than learning by conventional scientific. Therefore it can be concluded that there is influence in the implementation of scientific approach based on portfolio assesment towards learning result of writing skill and scientific attitude of the elementary students of class IV of Gugus Moch. Hatta in the academic year of 2014/2015 with the theme “Cita-citaku”.

Key word : scientific approach, portfolio assesment, writing skill, scientific attitude PENDAHULUAN

Pembangunan suatu negara akan berjalan dengan baik apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut tidak lepas dari peran lembaga pendidikan yang senantiasa berupaya untuk mengembangkan potensi siswa. Pendidikan merupakan upaya sadar untuk membentuk individu yang cerdas dan bermoral, sehingga dapat menjadi bekal bagi dirinya untuk bersaing di dunia global. Trianto (2011 : 1) menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat pengembangan, sehingga akan selalu terjadi perubahan secara berkesinambungan dalam bidang pendidikan sejalan dengan perubahan budaya kehidupan sebagai antisipasi kepentingan kedepannya.

Munculnya tuntutan akan latar belakang pendidikan dalam persaingan di dunia global mulai menjadikan pendidikan sebagai hal penting pada seluruh lapisan masyarakat. Namun, minat yang tinggi tentu harus diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan agar mampu menciptakan

output dan outcome yang berkualitas. Hal

tersebut menjadi alasan perlunya membenahi sistem pendidikan saat ini.Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan perubahan kurikulum yang terus disempurnakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum memiliki kedudukan yang sentral dalam keseluruhan proses pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan formal berpedoman pada kurikulum yang telah ditetapkan. Menurut Hernawan (2011) di

Indonesia sudah terjadi perubahan kurikulum sebanyak 13 kali hingga diterapkannya Kurikulum 2013 saat ini. Kurikulum 2013 dikembangkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni: “Berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).Penerapan kurikulum 2013 menghendaki perubahan menujuparadigmapembelajaran modern yang mengedepankan aktivitas siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri secara aktif melalui kegiatan mengobservasi, menanya, mengumpulkan data, menganalisis data, dan mengomunikasikan hasil belajar. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar, namun siswa dapat belajar melalui aneka sumber.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan melaluipembelajaran denganpendekatan tematik-terpadu dari Kelas IsampaiKelas VI, kecuali untuk matapelajaranPendidikan Agama dan Budi Pekerti. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema melalui pendekatan intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan trans-disipliner. Melalui penggunaan tema, siswa tidak belajar konsep dasar secara parsial, sehingga pembelajarannya dapat memberikan makna yang utuh kepada siswa (Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013).

(3)

Keberhasilan suatu kurikulum tersebut tergantung kepada bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Sebaik apapun kurikulum secara tertulis tersebut dirancang, apabila pelaksanaannya tidak didukung oleh berbagai unsur maka kurikulum tersebut akan sulit mencapai hasil yang diharapkan (Hernawan, 2011 : 5.25). Untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak akan berhasil apabila hanya satu komponen saja yang diperbaiki seperti perubahan kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tidak akan sesuai dengan harapan yang diinginkan apabila pelaku pendidikan tidak memiliki kesiapan dalam menerapkannya. Oleh sebab itu kualitas guru juga perlu ditingkatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan perlu diupayakan kegiatan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Ketidaksiapan pelaku pendidikan dalam menjalankan kurikulum yang diberlakukan menyebabkan polemik di masyarakat. Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan PPL-Real, kendala yang muncul adalah guru tidak mengerti dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam kurikulum. Perubahan yang terjadi tidak hanya pada penyampaian materi akan tetapi pada keseluruhan proes pembelajaran. Keterbatasan pengetahuan dan wawasan guru terkait dengan konsep pembelajaran dan penilaian yang ditetapkan tentu akan menghambat proses pendidikan sekolah-sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, cara guru dalam menyajikan pembelajaran perlu dibenahi dengan menyesuaikan pada kurikulum yang berlaku.

Pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio merupakan suatu alternatif yang diduga mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, serta dapat menyajikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa, sehingga apa yang dipelajari tidak hanya berupa hafalan akan tetapi mampu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Menurut Daryanto (2014 : 51), pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Pada intinya, pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa. Pengalaman belajar yang diperoleh tidak bersifat indoktrinisasi, hafalan, dan sejenisnya. Pengalaman belajar, baik itu yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap diperoleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan sendiri (Kosasih, 2014 : 72).Adapun ciri dari pembelajaran saintifik yang dapat digunakan untuk membentuk keterampilan inovatif yaitu melalui kegiatan observasi, bertanya, melakukan percobaan, asosiasi (menghubungkan/menalar), dan membangun jaringan (networking) (Sani, 2014 : 53). Tahapan aktivitas belajar yang dilakukan dengan pembelajaran saintifik disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Jadi tahapan dalam pembelajaran saintifik tidak mutlak sesuai dengan prosedur, namun fleksibel mengikuti apa yang hendak dipelajari oleh siswa.

Di dalam suatu kegiatan pembelajaran haruslah terdapat ukuran pencapaian kompetensi untuk mengetahui sejauh mana siswa siswa telah mampu menyerap informasi yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung. Kompetensi yang dinilai berkaitan dengan kemampuan siswa dalam melakukan unjuk kerja baik pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditunjukkannya. Penilaian seharusnya dilakukan secara autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran (Sani, 2014 :203). Salah satu penilaian yang dapat digunakan untuk menilai keseluruhan proses belajar siswa adalah penilaian portofolio.

(4)

Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar siswa termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok, di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap atau perilaku dan keterampilan. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas siswa dalam kurun waktu tententu (Sani, 2014 : 204-206).

Penilaian portofolio disamping sebagai alat penilaian juga berfungsi sebagai alat pengajaran. Fakta atau bukti yang terkumpul dapat digunakan sebagai bahan belajar siswa. Siswa pada waktu-waktu tertentu melihat fakta-fakta yang ada satu persatu kemudian diharapkan terjadi proses berpikir, membandingkan, menyimpulkan atau menjabarkan apa yang dilihatnya (Yus, 2006 : 74).Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio akan dapat memberikan gambaran perkembangan belajar siswa selama mengikut proses pembelajaran sehingga siswa dapatmelakukan penilaian diri secara langsung tentang sejauh mana siswa telah mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Melalui kegiatan tersebut guru dapat menilai kompetensi yang dicapai oleh siswa secara keseluruhan, baik dari segi proses maupun hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan penerapan Kurikulum 2013. Asesmen portofolio merupakan salah satu jenis penilaian autentik yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, salah satunya dalam kegiatan kebahasaan. Melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio memungkinkan untuk mengasah keterampilan berbahasa siswa terutama dalam kegiatan mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil temuan siswa. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran siswa diberikan kesempatan untuk menuangkan ide-ide yang dimilikinya dalam sebuah karya.

Dalam pembelajaran tematik-terpadu, peran mata pelajaran Bahasa Indonesia

adalah sebagai penghela mata pelajaran lain. Berbagai kompetensi dasar dari mata pelajaran lain digabungkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui masing-masing aspek keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang selalu dikembangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran, mengingat dalam pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013, keempat aspek keterampilan berbahasa terintegrasi dalam masing-masing tema. Keterampilan menulis sangat penting dikembangkan karena dalam setiap pembelajaran terdapat kegiatan yang menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikirannyadalam bahasa tulis.Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena dan pensil (Alek dan Achmad, 2010 : 106). Sebagai proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase (tahap) yaitu fase pramenulis (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan), dan

pascapenulisan (telaah dan revisi atau

penyempurnaan tulisan) (Saddhono dan Slamet, 2014 : 152).

Kegiatan menulis berkaitan erat dengan berbagai aktivitas pembelajaran dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Keterampilan menulis penting dalam menyajikan suatu hasil kegiatan maupun menuangkan pemahaman siswa akan konsep-konsep yang dipelajari. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat mekanistis sehingga keterampilan menulis tidak bisa dikuasai hanya melalui teori-teori saja melainkan harus sering dilatih melalui praktik-praktik menulis. Menulis memang tidak mudah, tidak semua orang mahir dalam menuangkan isi pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Kesulitan yang dihadapi dalam menulis biasanya adalah dalam mengekspresikan gagasannya melalui bahasa yang baik dan benar. Pemilihan metode yang tepat tentu akan mempengaruhi dalam melatih kemampuan menulisnya, karena untuk dapat

(5)

meningkatkan kemampuan menulis haruslah diadakan latihan secara berkesinambungan.Selain itu pendekatan saintifik mengajarkan siswa bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Jadi dalam sebuah kegiatan menulis siswa tidak dibatasi dalam mengeksplorasi diri untuk mendapatkan sumber belajar dimana saja, tidak hanya diberi tahu oleh guru.Selain keterampilan, Kurikulum 2013 menuntut pembentukan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Salah satu sikap yang penting dikembangkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sikap ilmiah.

Sikap ilmiah adalah sikap mencintai kebenaran yang objektif dan bersifat adil, menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut, tidak percaya pada takhayul, astrologi, maupun tuntung-untungan, ingin tahu lebih banyak, tidak berpikir secara prasangka, tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata, optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiah adalah benar (Aly, 2008 : 17).Sikap ilmiah dapat dikembangkan melalui berbagai aktivitas belajar siswa dalam mengonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman belajarnya. Sikap merupakan efek penyerta dari pengetahuan dan keterampilan yang dijalaninya. Dengan sikap ilmiah yang dimilikinya siswa akan termotivasi untuk menemukan sesuatu yang baru, menggali pengetahuannya, tidak mudah menerima asumsi-asumsi yang belum jelas kebenarannya, serta mampu bekerjasama untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.

Penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa, karena melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, siswa tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensinya, tetapi secara langsung dapat melakukan penilaian diri secara berproses. Berkas portofolio dapat menjadi tolak ukur dalam kegiatan belajar siswa selanjutnya.Berdasarkan uraian pada latar

belakang,maka dilakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asesmen Portofolio terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menulis dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV SD Gugus Moch. Hatta Tahun Ajaran 2014/2015 Tema Cita-citaku”.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensionalpada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015. 2) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensionalpada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015, 3) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensionalpada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu (quasi

experimental) dengan alasan tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel luar yang memengaruhi jalannya eksperimen seperti eksperimen murni (true

experimental). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2011). Desain penelitian penelitian eksperimental semu (quasi experimental) menggunakan pola dasar “Nonequivalent Control Group

Design”. Populasi dalam penelitian ini

(6)

gugus Moch. Hatta tahun pelajaran 2014/2015.Dari populasi siswa kelas IV SD Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015, untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol penelitimenggunakan teknik multiple stage

sampling.

Langkah penentuan sampel adalah sebagai berikut. Pada tahap pertama diambil dua kelas secara acak untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk meyakinkan pasangan kelas kelompok eksperimen dan kelas kelompok kontrol setara, dilakukan uji beda (t-tes). Perhitungan uji beda bisa dilakukan setelah memenuhi prasyarat normalitas sebaran data dan homogenitas varian. Uji normalitas sebaran data menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene. Uji kesetaraan dilakukan dengan menggunakan pretest. Hasil dari pretest dilakukan uji analisis dengan uji beda (uji-t) rerata antar kelompok kelas. Setelah kedua kelas dinyatakan setara, kemudian diuji dengan menggunakan teknik matching.

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu variabel pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan (X1) pembelajaran

dengan pendekatan saintifik konvensional (X2) sebagai variabel bebas, hasil belajar

keterampilan menulis (y1) dan sikap ilmiah

(y2) sebagai variabel terikat. Pengumpulan

data dilakukan melalui pemberian tes kinerja tentang keterampilan menulis untuk siswa SD dan kuesioner sikap ilmiah akan digunakan untuk mengukur sikap ilmiah siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis adalah tes kinerja menulis dengan membuat kisi-kisi yang menguraikan indikator-indikator dari variabel yang akan diukur serta rubrik penilaian sebagai pedoman penilaian. Sebelum instrumen keterampilan menulis digunakan sebagai instrumen penelitian, kisi-kisi tes keterampilan menulis, soal yang disusun dan pedoman penilaian yang digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pakar (expert judges) untuk dilakukan penilaian tentang kesesuaian isinya. Setelah melewati uji validitas isi, langkah selanjutnya adalah uji coba

instrumen. Data yang diperoleh dari uji coba instrumen sikap ilmiah tersbut kemudian dianalisis. Analisisnya meliputi uji validitas butir, dan reliabilitas tes. Untuk mengukur validitas butir sikap ilmiah yang menggunakan tes non dikotomi (politomi) ditentukan dengan korelasi Product Momment Carl Pearson(Koyan, 2011 :

126). Instrumen sikap ilmiah dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan skala bertingkat (rating scale) atau politomi. Untuk tes prestasi belajar yang berbentuk uraian atau angket dan skala bertingkat (rating scale) reliabilitasnya diuji dengan

menggunakan rumus Alpha

Cronbach(Koyan, 2011 : 135).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitaif dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan skor rata-rata dan simpangan baku hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

MultivariateAnalisis Of Varians (MANOVA)

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional terhadap hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa pada tema Cita-citaku. Data hasil keterampilan dianalisis secara bertahap sesuai dengan variabel masing-masing untuk menjawab permasalahan penelitian. Urutan data yang dilaksanakan meliputi: deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis. Ada dua uji prasyarat yang harus dipenuhi, sebelum dilakukan analisis data utama untuk menguji hipotesis penelitian yang menggunakan analisis multivariat satu jalur (One-Way MANOVA): yaitu uji normalitas sebaran data tiap kelompok menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov test, uji homogenitas varians untuk

kedua kelompok menggunakan Levene’s

Test of Equality of Error Variances

(Candiasa, 2010), uji homogenitas matriks/kovarian dilakukan dengan uji Box’s M (Candiasa, 2010 : 38), dan uji kolinieritas menggunakan uji korelasi product moment antara sesama variabel terikat (Candiasa, 2010 : 255). Uji Hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

(7)

multivariat yang bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel terikat secara bersama-sama dan terpisah. Ada 3 hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini. Uji hipotesis 1 dilakukan terhadap angka signifikansi dari nilai F statistik Pillae Trace, Wilk Lambda,

Hotelling Trace, Roy’s Largest

Root(Candiasa, 2010 : 39). Hipotesis 2 dan

3 dilakukan dengan pengujian test of

between-subject effects(Candiasa, 2010 :

40).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara umum hasil penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut. Untuk keterampilan menulis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berjumlah (N) = 30 orang, skor rata-rata atau mean = 87,10, nilai tengah atau median = 89,59, nilai yang sering muncul atau modus = 90,00, standar deviasi yang menyatakan selisih tiap-tiap data dengan nilai rata-rata = 8,73, rata-rata dari kuadrat deviasi tiap-tiap data atau varian = 76,23, rentangan atau range yang menyatakan selisih nilai tertinggi dan terendah = 30,00, skor minimum = 68,00, dan skor maksimum = 98,00.Sedangkan, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional berjumlah (N) = 30 orang, skor rata-rata atau mean = 80,83, nilai tengah atau median = 81,00, nilai yang sering muncul atau modus = 82,00, standar deviasi yang menyatakan selisih tiap-tiap data dengan nilai rata-rata = 8,51, rata-rata dari kuadrat deviasi tiap-tiap data atau varian = 74,49, rentangan atau range yang menyatakan selisih nilai tertinggi dan terendah = 33,00, skor minimum = 63,00, dan skor maksimum = 96,00.

Untuk sikap ilmiah, jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio (N) = 30 orang, skor rata-rata atau mean = 106,63, nilai tengah atau median = 105,00, nilai yang sering muncul atau modus = 100,00, standar deviasi yang menyatakan selisih tiap-tiap data dengan nilai rata-rata = 10,02, rata-rata dari kuadrat deviasi tiap-tiap data atau varian = 104,38, rentangan atau range yang menyatakan selisih nilai tertinggi dan terendah = 47,00,

skor minimum = 89,00, dan skor maksimum = 136,00.

Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional dapat dideskripsikan berjumlah (N) = 30 orang, skor rata-rata atau mean = 99,00, nilai tengah atau median = 99,00, nilai yang sering muncul atau modus = 90,00, standar deviasi yang menyatakan selisih tiap-tiap data dengan nilai rata-rata = 7,62, rata-rata dari kuadrat deviasi tiap-tiap data atau varian = 58,00, rentangan atau range yang menyatakan selisih nilai tertinggi dan terendah = 26,00, skor minimum = 87,00, dan skor maksimum = 113,00.

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui ada perbedaan hasil baik untuk keterampilan menulis maupun sikap ilmiah antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Perbedaan tersebut dikaji lebih rinci pada bagian sebaran frekuensi data untuk setiap unit data.

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio pada deskripsi umum hasil penelitian selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang hasilnya dapat dideskripsikan sebagaiberikut. Untuk pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, 2 orang siswa (6,7%) berada pada kelas interval 65-70, 3 orang siswa (10%) berada pada kelas interval 71-76, 3 orang siswa (10%) berada pada kelas interval 77-82, 6 orang siswa (20%) berada pada kelas interval 83-88, 8 orang siswa (26,7%) berada pada kelas interval 88-94, dan 8 orang siswa (2,7%) berada pada kelas interval 95-100. Dengan demikian prosentase terkecil (6,7%) ada pada kelas interval 65-70, sedangkan prosentase terbesar siswa (26,7%) berada pada kelas interval 89- 94 dan 95-100.

Skor keterampilan menulis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, skor keterampilan menulis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, 21 orang (70,0%) kategorinya

(8)

sangat baik, 6 orang (20,0%) kategori baik, 3 orang (10,0%) kategori cukup, tidak ada siswa yang berada pada kategori kurang dan sangat kurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, hasil belajar keterampilan menulisnya cukup sampai sangat baik.

Pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, 2 orang siswa (6,7%) berada pada kelas interval 63-68, 5 orang siswa (17%) berada pada kelas interval 69-74, 7 orang siswa (23%) berada pada kelas interval 75-80, 7 orang siswa (23%) berada pada kelas interval 81-88, 7 orang siswa (23,3%) berada pada kelas interval 87-92, dan 2 orang siswa (6,7%) berada pada kelas interval 93-98. Dengan demikian prosentase terkecil (6,7%) ada pada kelas interval 63-68 dan 93-98, sedangkan prosentase terbesar siswa (23.3%) berada pada kelas interval 87-92.

Skor keterampilan menulis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, 10 orang (33,3%) kategorinya sangat baik, 15 orang (50,0%) kategori baik, 5 orang (16,7%) kategori cukup, tidak ada siswa yang berada pada kategori kurang dan sangat kurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, keterampilan menulisnya cukup sampai sangat baik.

Skor sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio pada deskripsi umum hasil penelitian selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dapat dideskripsikan sebagai berikut.Pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, 4 orang siswa (13,3%) berada pada kelas interval 89-96, 10 orang siswa (33%) berada pada kelas interval 97-104, 10 orang siswa (33%) berada pada kelas interval 105-112, 4 orang siswa (13%) berada pada kelas interval 113-120, 1 orang siswa (3,3%) berada pada kelas interval 121-128, dan 1 orang siswa (3,3%) berada pada kelas interval 129-136. Dengan demikian prosentase terkecil (3,3%) ada pada kelas

interval 121-128 dan 129-136, sedangkan prosentase terbesar siswa (33%) berada pada kelas interval 97-104 dan 105-112.

Skor sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, 2 orang (6,7%) berklasifikasi sangat baik, 23 orang (76,7%) klasifikasinya baik, dan 5 orang (16,7%) klasifikasinya cukup. Tidak ada siswa yang berada pada kategori kurang, dan sangat kurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, sikap ilmiahnya cukup sampai sangat baik.Pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, 4 orang siswa (13,8%) berada pada kelas interval 89-96, 10 orang siswa (34%) berada pada kelas interval 91-96, 10 orang siswa (34%) berada pada kelas interval 97-102, 4 orang siswa (14%) berada pada kelas interval 103-108, dan 1 orang siswa (3,4%) berada pada kelas interval 109-114. Dengan demikian prosentase terkecil (3,4%) ada pada kelas interval 109-114, sedangkan prosentase terbesar siswa (34%) berada pada kelas interval 91-96 dan 97-102.

Skor sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, 15 orang (50%) berklasifikasi baik dan 15 orang (50%) klasifikasinya cukup. Tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional memiliki sikap ilmiahnya cukup sampai baik.

Sebelum dilakukan uji hipotesis melalui metode statistika dengan formula

Multiple Analysis of Varian (MANOVA),

terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis MANOVA meliputi: 1) uji normalitas sebaran data, 2) uji homogenitas varian, 3) uji homogenitas matrik varian/kovarian, dan 4) uji kolinieritas.

Uji normalitas sebaran data menyatakan bahwa nilai-nilai statistik dengan teknik Kolmogorov-Smirnov untuk semua unit data memiliki angka signifikansi lebih besar dari 0,05 atau tidak signifikan.

(9)

Dengan demikian hipotesis nul (H0) yang

menyatakan data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal diterima. Artinya, semua sebaran data berdistribusi normal sehingga uji hipotesis bisa dilanjutkan.Hasil uji Levene menunjukan bahwa keterampilan menulis (Y1) memiliki harga F = 0,020 dengan dk pembilang 1, dk penyebut 58 dan angka signifikansi 0,889. Untuk sikap ilmiah (Y2) memiliki harga F = 0,629 dengan dk pembilang 1, dk penyebut 58 dan angka signifikansi 0,431. Bila ditetapkan taraf signifikan α = 0,05, maka baik untuk keterampilan menulis (Y1) maupun sikap ilmiah (Y2) memiliki harga F tidak signifikan karena signifikansi keduanya lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti, baik keterampilan menulis (Y1) maupun sikap ilmiah (Y2) memiliki varian yang sama (homogen), sehingga uji MANOVA bisa dilanjutkan. Hasil uji matrik varian/kovarianmenyatakan bahwa uji Box’s M = 3,513 dengan signifikansi 0,336. Angka signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar α = 0,05, atau dengan kata lain harga Box,s M yang diperoleh tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis nul (H0) yang menyatakan matriks

varian/kovarian dari variabel dependen adalah sama, diterima. Artinya, matriks varian/kovarian dari variabel dependen adalah homogen, sehingga analisis uji MANOVA dapat dilanjutkan.

Hasil uji hipotesis 1 menunjukan bahwa harga F untuk Pillai’s Trace, Wilk

Lambda, Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root memiliki signifikansi p (0,000)< 0,05. Artinya harga F untuk Pillai’s

Trace, Wilk Lambda, Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root semuanya signifikan.

Dengan demikian hipotesis nul (H0) yang

berbunyi “Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015”, ditolak. Dengan kata lain hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Artinya, secara bersama-sama keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berbeda secara signifikan dengan keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional.Hal ini sesuai dengan kajian teori dan fakta empiris hasil penelitian yang relevan. Secara teoretis, pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio memberikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif mengonstruksi pengetahuannya sendiri melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam menguasai suatu kompetensi tertentu. Kegiatan tersebut kemudian dipadukan dengan asesmen portofolio yang memungkinkan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan siswa secara jelas dan nyata. Penilaian dilakukan dengan lebih terbuka dan objektif, bahkan siswa berkesempatan untuk melakukan penilaian terhadap dirinya sehingga dapan dijadikan bahan koreksi diri.

Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukan bahwa untuk keterampilan menulis memiliki harga F = 7,922 dengan angka signifikansi sebesar 0,007. Ternyata angka signifikansi yang terdapat pada tabel

test of between-subject effects p < 0,05. Hal

ini menunjukan bahwa perbedaan keterampilan menulis yang terjadi benar-benar disebabkan oleh perbedaan pendekatan pembelajaran yang diterapkan. Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio untuk kelas eksperimen dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional untuk kelas kontrol. Dengan demikian hipotesis nul (H0) yang berbunyi “Tidak terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang

(10)

mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015”, ditolak. Dengan kata lain, Hipotesis alternatif (Ha), diterima. Artinya,

keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berbeda secara signifikan dengan keterampilan menulis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional.

Keputusan hipotesis ketiga dapat dilihat dari harga F = 10,765 dengan angka signifikansi 0,002 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan sikap ilmiah yang terjadi benar-benar disebabkan oleh perbedaan pendekatan pembelajaran yang diterapkan. Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio untuk kelas eksperimen dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional untuk kelas kontrol. Dengan demikian hipotesis nul (H0) yang berbunyi

“Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV Gugus Moch. Hatta tahun ajaran 2014/2015”, ditolak, atau hipotesis alternatif diterima. Artinya sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berbeda secara signifikan dengan sikap ilmiah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Hasil analisis uji MANOVA menyatakan bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini signifikan pada taraf signifikansi 5%.

Hasil uji MANOVA menyatakan bahwa secra signifikan baik secara bersama-sama maupun terpisah, terdapat perbedaan keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa

yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional.

Perbedaan keterampilan menulis siswa pada tema Cita-citaku antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional dapat dilihat dari nilai rata-rata, nilai tertinggi dan terendah, dan klasifikasi pencapaian masing-masing pendekatan pembelajaran. Pada tabel statistik deskriptif dapat dideskripsikan bahwa nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah lebih besar pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dibandingkan dengan pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Klasifikasi pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, 70,0% memiliki kategori sangat baik, 26,7% memiliki kategori baik, 3,3% memiliki kategori cukup, tidak ada yang berkategori kurang dan sangat kurang. Sedangkan pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, 33,3% memiliki kategori sangat baik, 56,7% memiliki kategori baik, 10,0% memiliki kategori cukup, tidak ada yang berkategori kurang dan sangat kurang. Walaupun pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama terdapat kategori sangat baik, baik, dan cukup, namun secara umum kelas eksperimen tetap lebih baik dari kelas kontrol dengan prosentase jauh lebih banyak pada kategori sangat baik.Berdasarkan statistik deskriptif dapat disimpulkan bahwa untuk hasil belajar keterampilan menulis pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio lebih unggul dari pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Perbedaan tersebut secara teoretis bisa dikaji dengan teori yang ada dan secara empiris bisa dibandingkan dengan hasil penelitian dari peneliti sebelumnya.

Klasifikasi sikap ilmiah pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, 6,7% memiliki kategori sangat baik, 76,7% memiliki kategori baik, 16,7% memiliki kategori cukup, tidak ada yang berkategori kurang dan sangat kurang. Sedangkan pada

(11)

pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional, antara kategori baik dan cukup masing-masing memiliki prosentase 50%. Tidak ada yang memiliki kategori sangat baik, kurang dan sangat kurang.Berdasarkan statistik deskriptif dapat disimpulkan bahwa untuk sikap ilmiah, pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio lebih unggul dari pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Perbedaan tersebut secara teoretis bisa dikaji dengan teori yang ada dan secara empiris bisa dibandingkan dengan hasil penelitian dari peneliti sebelumnya.

Secara empiris, perbedaan keterampilan menulis dan sikap ilmiah siswa dapat dilihat pada hasil penelitian sebelumnya. Gitawati (2009), menyatakan bahwa asesmen portofolio dan kreatifitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks recount Bahasa Inggris. Hermawati (2012), menunjukan bahwa ada perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Udayani (2011), menunjukan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara variabel konsep diri, motivasi berprestasi, dan sikap ilmiah terhadap hasil belajar kimia baik secara terpisah maupun simultan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.Harga F untuk Pillai’s Trace, Wilk

Lambda, Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root memiliki signifikansi p (0,000)

< 0,05. Artinya harga F untuk Pillai’s Trace,

Wilk Lambda, Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root semuanya signifikan. Jadi

dapat disimpulkan, terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Berdasarkan tabel test of between-subject

effects, harga F = 7,922 dengan angka

signifikansi 0,007 (p < 0,05). Jadi dapat disimpulkan, terdapat perbedaan keterampilan menulis antara siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik. Berdasarkan tabel

test of between-subject effects, harga F =

10,765 dengan angka signifikansi 0,002 (p < 0,05). Jadi dapat disimpulkan, terdapat perbedaan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa saran guna peningkatan kualitas pembelajaran, sebagai berikut.Pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio yang terbukti mampu menghasilkan keterampilan menulis dan sikap ilmiah lebih baik dari pada pembelajaran saintifik diharapkan dapat menjadi alternatif dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, guru sebagai tokoh yang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas hendaknya dapat memaksimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran dengan memahami dan mampu mengaplikasikannya secara maksimal sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut terkait pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio pada sampel yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat benar-benar dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. Bagi siswa, melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio yang terbukti mampu menghasilkan keterampilan menulis dan sikap ilmiah lebih baik dari pada pembelajaran saintifik konvensional, disarankan agar lebih terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengembangkan potensinya baik dalam pemahaman materi, mengaplikasi ilmu yang telah dipelajari, mengintegrasikan ilmu yang diperoleh dengan realita, maupun mengasah sikap ilmiah. Bagi guru, sebagai tokoh yang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas hendaknya dapat memaksimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran dengan

(12)

memahami dan mampu mengaplikasikannya secara maksimal sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Bagi sekolah, melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum yang menghendaki siswa secara aktif mengonstruksi pengetahuannya sendiri serta

memberikan ruang dalam

mengembangkan potensinya. DAFTAR RUJUKAN

Alek dan H. Achmad. 2010. Bahasa

Indonesia untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2008. Ilmu

Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Akara.

Candiasa, I M. 2004. Statistik Multivariat

Dilengkapi Aplikasi dengan SPSS.

Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.

Candiasa, I M. 2010. Statistik Univariat dan

Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.

Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran

Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Gava Media.

Gitawati, Sang Ayu. 2009. Pengaruh

Asesmen Portofolio dan Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis

Teks Recount Bahasa Inggris

(Eksperimen pada Sswa SMP Negeri 1 Gianyar). Tesis Jurusan Penelitian

dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana Undiksha Singaraja. Hernawan, Asep Herry. 2011.

Pengembangan Kurikulum dan

pembelajaran. Jakarta: Universitas

terbuka.

Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan

Pembelajaran Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung: Yrama

Widya.

Koyan, I Wayan. 2011. Asesmen dalam

Pendidikan). Singaraja: Universitas

Pendidikan Ganesha.

Kurikulum 2013 : Langkah-Langkah Umum

Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.

Manik Hermawati, Ni Wayan. 2012.

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terhadap Penguasaan Konsep

Biologi dan Sikap Ilmiah Siswa Ditinjau dari Minat Belajar Siswa.

Tesis Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Mas Udayani, A.A. 2011. Kontribusi Konsep

Diri, Motivasi Berprestasi, dan Sikap Ilmiah Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Denpasar. Tesis Pendidikan Sains,

Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha.

Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013

tenntang Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum SD-MI. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet.

2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014.

Pembelajaran Saintifik Untuk

Implementasi kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Judul Tugas Akhir : Pengaruh kualitas layanan, orientasi layanan, dan strategi harga terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan (studi terhadap pelanggan jasa maskapai

Rongga dalam campuran perkerasan aspal terdiri atas ruang udara diantara partikel agregat yang terselimuti aspal.VIM dinyatakan dalam persentase terhadap volume beton

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang diberi

Inti dari teori lempeng tektonik adalah kerak Bumi sebetulnya terdiri atas lempengan-lempengan besar yang seolah mengapung dan bergerak pada lapisan

terhadap laporan keuangan yang diperoleh dari PT Sri Aneka Karyatama Palembang. tahun 2012, 2013,

Hal tersebut disebabkan karena siswa telah percaya diri dengan kemampuannya dalam menyampaikan inisiatif diri sendiri, memperhatikan dan mengikuti pelajaran yang

Terkait dengan retensi, tidak ada perbedaan retensi keterampilan metakognitif maupun retensi hasil belajar antara siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah pada