• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 220 /12/21/Th V, 1 Desember 2010

1

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2010

TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEMAKIN TURUN

Jumlah angkatan kerja pada bulan Agustus 2010 mencapai 826.535 orang, meningkat sebanyak 144.766 orang (21,23 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009, yaitu sebesar 681.769 orang; atau bertambah sebanyak 122.794 orang (17,45 persen) jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2010, yaitu sebesar 703.741 orang.

Jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2010 sebesar 769.486 orang, meningkat sebanyak 143.030 orang (22,83 persen) jika dibandingkan dengan keadaan pada bulan Agustus 2009; atau meningkat sebanyak 116.474 orang (17,83 persen) jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2010.

Pada bulan Agustus 2009, struktur penduduk yang bekerja di sektor industri kembali naik dari 25,2 persen pada bulan Agustus 2009, atau dari 31,9 persen pada bulan Februari 2010, menjadi 32,9 persen.

Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja pada beberapa sektor menyebabkan menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 8,11 persen (Agustus 2009) atau 7,21 persen (Februari 2010) menjadi 6,90 persen. Dengan kata lain, TPT Kepri turun 1,21 persen dalam kurun waktu 1 tahun, atau turun sebesar 0,31 persen selama kurun waktu 6 bulan terakhir.

Pada Agustus 2010, penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai masih mendominasi struktur ketenagakerjaan Kepri menurut status pekerjaan utamanya, yaitu dengan jumlah sebanyak 475.718 orang, atau sebesar 61,8 persen dari seluruh penduduk yang bekerja.

Untuk tingkat kabupaten/kota, tingkat pengangguran tertinggi terjadi di Kabupaten Karimun (8,86 persen) dan terendah terdapat di Kabupaten Kepulauan Anambas (5,75 persen). Adapun kabupaten/kota yang TPT-nya meningkat yaitu Kabupaten Lingga (dari 6,53 persen menjadi 7,94 persen) dan Kota Tanjungpinang (dari 7,71 persen menjadi 8,19 persen).

(2)

Berita Resmi Statistik No.220/12/21/Th. V, 1 Desember 2010

2

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran

Pada Agustus 2010, keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan beberapa perubahan. Jumlah angkatan kerja pada bulan Agustus 2010 mencapai 826.535 orang, bertambah sebanyak 144.766 orang dibandingkan keadaan bulan Agustus 2009, atau bertambah sebanyak 122.794 orang jika dibandingkan dengan keadaan bulan Februari 2010. Peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut diiringi dengan peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), yaitu dari 64,58 persen (Agustus 2009) atau 64,95 persen (Februari 2010) menjadi 68,85 persen (Agustus 2010). Peningkatan TPAK ini terjadi karena peningkatan angkatan kerja (penduduk bekerja dan pengangguran) tidak diikuti oleh peningkatan penduduk bukan angkatan kerja, seperti mereka yang sedang bersekolah dan mengurus rumah tangga.

Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Seminggu yang Lalu, Kepulauan Riau: Februari 2009 – Agustus 2010

URAIAN FEB 2009 AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

Angkatan Kerja Bekerja 616.273 626.456 653.012 769.486

Pengangguran 52.237 55.313 50.729 57.049

Jumlah AK 668.510 681.769 703.741 826.535

Bukan Angkatan Kerja Sekolah 65.541 81229 91.823 88.321

Mengurus Ruta 262.528 257.476 254.378 258.519

Lainnya 35.845 35.297 33.559 27.027

Jumlah BAK 363.914 374.002 379.760 373.867

Total Penduduk 15+ 1.032.424 1.055.771 1.083.501 1.200.402

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 64,75 64,58 64,95 68,85

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,81 8,11 7,21 6,90

Pekerja Tidak Penuh 95.498 84.245 96.462 105.435

Setengah Pengangguran 52.612 39.294 44.433 39.310

Pekerja Paruh Waktu 42.886 44.951 52.029 66.125

Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2009 dan 2010

Meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah penduduk yang menganggur telah mengakibatkan jumlah angkatan kerja meningkat. Pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk yang bekerja mengalami perubahan dari 626.456 orang pada Agustus 2009 menjadi 769.486 orang pada bulan Agustus 2010, atau meningkat sebanyak 143.030 orang (22,83

(3)

Berita Resmi Statistik No. 220 /12/21/Th V, 1 Desember 2010

3

persen). Demikian pula dengan jumlah pengangguran, mengalami peningkatan dari 55.313 orang (Agustus 2009) atau 50.729 orang (Februari 2010) menjadi 57.049 orang (Agustus 2010). Perubahan jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran tersebut berakibat pada berubahnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kepulauan Riau, yang semula sebesar 8,11 persen pada Agustus 2008, kemudian turun menjadi 7,21 persen pada Februari 2010, dan turun lagi menjadi 6,90 persen pada Agustus 2010.

Dari 769.486 orang yang bekerja, ternyata 105.435 orang di antaranya memiliki jam kerja kurang dari 35 jam seminggu, sehingga mereka dikategorikan sebagai pekerja tidak penuh. Sebanyak 37,28 persen (39.310 orang) tergolong sebagai setengah pengangguran, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih mau menerima pekerjaan lainnya, sedangkan sisanya sebanyak 62,72 persen (66.125 orang) termasuk pekerja paruh waktu. Adapun jumlah setengah pengangguran pada bulan Agustus 2010 relatif tidak berubah secara signifikan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009. Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2010.

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama memperlihatkan pola yang relatif sama antara periode Agustus 2009 dan Agustus 2010. Sektor industri masih tetap sebagai lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja di Kepulauan Riau, yaitu sebanyak 32,9 persen. Sektor lainnya yang dominan dalam penyerapan tenaga kerja antara lain perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi (20,0 persen), jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (16,5 persen), dan pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan (12,8 persen). Keempat lapangan pekerjaan tersebut selalu mendominasi antara periode Agustus 2009 – Agustus 2010.

Memasuki tahun 2010, struktur penduduk yang bekerja pada beberapa lapangan pekerjaan mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok terjadi pada sektor industri. Setelah menurun secara drastis pada periode Agustus 2009 yang diduga sebagai dampak krisis global yang melanda perekonomian dunia, sektor industri mampu dengan cepat kembali bangkit dalam hal memacu produktivitasnya, yaitu dengan kembali terserapnya sejumlah besar tenaga kerja pada sektor tersebut di tahun 2010. Indikasinya ialah

(4)

Berita Resmi Statistik No.220/12/21/Th. V, 1 Desember 2010

4

meningkatnya persentase penduduk yang bekerja di sektor industri pada periode Februari 2010 dari 25,2 persen menjadi 31,9 persen. Kemudian di bulan Agustus 2010 tren peningkatan tersebut tetap berlanjut hingga persentase penduduk bekerja di sektor industri mencapai 32,9 persen.

Selain industri, sejumlah lapangan usaha juga mengalami peningkatan dalam hal penyerapan tenaga kerja. Beberapa lapangan usaha dimaksud yang meningkat secara absolut maupun secara relatif di antaranya adalah pertambangan dan penggalian; konstruksi; perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi; serta angkutan, pergudangan, dan komunikasi. Peningkatan penyerapan tenaga kerja pada sejumlah lapangan usaha tersebut diduga berkontribusi atas menurunnya tingkat pengangguran terbuka di Kepulauan Riau pada periode Agustus 2010.

Tabel 2. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Kepulauan Riau: Agustus 2009 – Agustus 2010

LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan 82.782 88.439 98.091

(13,2) (13,5) (12,8)

Pertambangan dan Penggalian 9.588 4.786 11.855

(1,5) (0,7) (1,5)

Industri 157.600 208.080 252.753

(25,2) (31,9) (32,9)

Listrik, Gas, & Air Minum 3.775 3.341 3.301

(0,6) (0,5) (0,4)

Bangunan 38.098 29.932 50.833

(6,1) (4,6) (6,6)

Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi 139.680 122.627 153.505

(22,3) (18,8) (20,0)

Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi 62.483 42.557 55.979

(10,0) (6,5) (7,3)

Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan

15.257 18.227 16.626

(2,4) (2,8) (2,2)

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 117.193 135.023 126.543

(18,7) (20,7) (16,5)

Penduduk Usia Kerja yang Bekerja 626.456 653.012 769.486

(100,0) (100,0) (100,0)

(5)

Berita Resmi Statistik No. 220 /12/21/Th V, 1 Desember 2010

5

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Beralihnya penduduk dari pengangguran menjadi bekerja atau sebaliknya, dari lapangan pekerjaan yang satu ke lapangan pekerjaan lainnya, atau dari bukan angkatan kerja menjadi angkatan kerja, mengakibatkan berubahnya struktur penduduk yang bekerja menurut status pekerjaannya. Persentase penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai tetap dominan di Kepulauan Riau. Pada periode Agustus 2010, pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai secara absolut meningkat dari 407.592 orang (Februari 2010) menjadi 475.718 orang. Namun, persentase pekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai sedikit mengalami penurunan (dari 62,4 persen menjadi 61,8 persen). Perlu diketahui bahwa dalam konsep ketenagakerjaan makro, pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai menggambarkan tenaga kerja sektor formal, di samping pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap. Dengan persentase yang dominan pada status tersebut, dapat dikatakan bahwa perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau telah didominasi oleh sektor formal (64,8 persen), meskipun secara spasial lebih terkonsentrasi pada daerah tertentu yang memang berpenduduk banyak.

Tabel 3. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Kepulauan Riau: Agustus 2009 – Agustus 2010

STATUS PEKERJAAN UTAMA AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010

(1) (2) (3) (4)

Berusaha Sendiri 153.101 147.006 177.147

(24,4) (22,5) (23,0)

Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/ Buruh Tidak Dibayar

44.652 23.274 49.865

(7,1) (3,6) (6,5)

Berusaha Dibantu Buruh Tetap 18.966 15.623 23.611

(3,0) (2,4) (3,0)

Buruh/Karyawan/Pegawai 352.501 407.592 475.718

(56,3) (62,4) (61,8)

Pekerja Bebas di Pertanian 8.953 8.304 7.237

(1,4) (1,3) (0,9)

Pekerja Bebas di non Pertanian 21.076 13.238 14.591

(3,4) (2,1) (1,9)

Pekerja Keluarga/Pekerja Tidak Dibayar 27.207 37.238 21.317

(4,3) (5,7) (2,8)

Penduduk Usia Kerja yang Bekerja 626.456 653.012 769.486

(100,0) (100,0) (100,0)

(6)

Berita Resmi Statistik No.220/12/21/Th. V, 1 Desember 2010

6

Pada umumnya, dalam setahun terakhir (Agustus 2009 – Agustus 2010) terdapat penambahan tenaga kerja pada seluruh status pekerjaan, kecuali tenaga kerja sebagai pekerja bebas (di pertanian dan di non pertanian) dan pekerja keluarga. Penurunan dan peningkatan pada jumlah pekerja di setiap status pekerjaan menandakan bahwa telah terjadi pergeseran status pekerjaan.

4. Perkembangan TPAK dan TPT

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Kepulauan Riau dari Februari 2007 hingga Agustus 2010 memperlihatkan tren yang relatif konstan. Fluktuasi TPAK Kepri yang terjadi bekisar antara 63-69 persen, di mana keadaan terakhir (Agustus 2010) berada pada posisi 68,85 persen, meningkat jika dibandingakan dengan kondisi Agustus 2009 (64,58 persen) maupun Februari 2010 (64,95 persen).

Gambar 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, Kepulauan Riau: Februari 2007- Agustus 2010

85,94 82,43 86,94 82,71 82,63 85,86 84,56 84,04 50,92 48,93 52,45 44,37 49,01 47,55 46,39 46,54 68,85 64,95 69,28 63,07 65,61 66,09 64,75 64,58 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Feb. 2007 Agt. 2007 Feb. 2008 Agt. 2008 Feb. 2009 Agt. 2009 Feb. 2010 Agt. 2010

Periode

T

P

A

K

Laki-laki Perem puan Total

Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki selalu berada di atas TPAK perempuan. Tren yang terbentuk di antara keduanya relatif tidak berbeda. Kondisi ini menggambarkan masih dominannya laki-laki sebagai kepala rumah tangga dan persepsi di masyarakat Kepri yang masih menganggap laki-laki sebagai penanggung jawab keluarga, sehingga harus mencari kerja dan bekerja. Saat ini TPAK laki-laki mencapai 85,94 persen dan TPAK perempuan mencapai 50,92 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik No. 220 /12/21/Th V, 1 Desember 2010

7

Jika dilihat dari segi daerah tempat tinggalnya, TPAK perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan TPAK perdesaan, meskipun TPAK perdesaan terakhir menunjukkan peningkatan yang berarti jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2009. Hal ini sangat wajar terjadi, mengingat daerah perkotaan dianggap sebagai pusat aktivitas yang lebih banyak menjanjikan tersedianya lapangan pekerjaan. Hingga Agustus 2010, TPAK perkotaan adalah sebesar 71,11 persen dan TPAK perdesaan mencapai 58,76 persen.

Gambar 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Daerah Tempat Tinggal, Kepulauan Riau: Februari 2007 - Agustus 2010

71,11 67,33 69,01 68,29 70,28 68,99 66,58 73,35 58,76 55,88 47,63 51,51 50,32 54,94 51,79 56,20 68,85 64,95 64,58 64,75 66,09 65,61 63,07 69,28 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Feb. 2007 Agt. 2007 Feb. 2008 Agt. 2008 Feb. 2009 Agt. 2009 Feb. 2010 Agt. 2010

Periode

T

P

A

K

Perkotaan Perdesaan Total

Indikator penting ketenagakerjaan lainnya adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT). Selama periode Februari 2007 – Agustus 2010, TPT Kepulauan Riau menunjukkan perkembangan yang relatif menurun. Bahkan pada Agustus 2010 TPT yang dihasilkan menunjuk titik terendah dalam empat tahun terakhir, yaitu sebesar 6,90 persen.

Menurut jenis kelamin, TPT perempuan biasanya selalu lebih tinggi daripada TPT laki-laki. Namun, pada Agustus 2010, untuk pertama kalinya TPT perempuan lebih rendah daripada TPT laki-laki. Hal ini dimungkinkan adanya peningkatan permintaan atas tenaga kerja perempuan pada beberapa industri besar seperti industri elektronik, garmen, dan sejenisnya, di samping kemungkinan berkembangnya usaha-usaha rumah tangga yang banyak dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Pada Agustus 2010, TPT perempuan menurun dari 8,09 persen menjadi 6,18 persen, sedangkan TPT laki-laki meningkat dari 6,64 persen menjadi 7,31 persen.

(8)

Berita Resmi Statistik No.220/12/21/Th. V, 1 Desember 2010

8

Gambar 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Jenis Kelamin, Kepulauan Riau: Februari 2007- Agustus 2010

8,01 8,11 7,31 6,64 7,67 7,25 7,56 8,23 7,62 6,81 6,18 8,09 9,03 12,11 11,50 8,91 8,58 8,76 6,90 7,21 7,81 8,49 9,01 8,86 0 2 4 6 8 10 12 14

Feb. 2007 Agt. 2007 Feb. 2008 Agt. 2008 Feb. 2009 Agt. 2009 Feb. 2010 Agt. 2010

Periode

TP

T

Laki-laki Perem puan Total

Berdasarkan daerah tempat tinggal, tren TPT daerah perkotaan lebih mendekati TPT Kepri secara umum. Lain halnya dengan TPT daerah perdesaan yang menunjukkan angka yang berfluktuasi. Sejak Agustus 2007, TPT perkotaan selalu berada di atas TPT perdesaan. Hal ini diduga karena angkatan kerja yang banyak tertuju pada daerah perkotaan, jauh melebihi permintaan tenaga kerja yang tersedia, sehingga mereka yang tidak tertampung akan menjadi pengangguran. Berbeda dengan penyerapan tenaga kerja di perdesaan, meskipun yang tersedia lebih banyak pada sektor informal, penyerapan tenaga kerja relatif lebih mudah terjadi.

Gambar 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal, Kepulauan Riau: Februari 2007- Agustus 2010

7,07 7,34 8,59 8,01 8,58 8,38 9,40 8,13 6,01 6,61 7,98 4,00 6,63 8,06 7,40 11,96 6,90 7,21 7,81 9,01 8,86 8,49 8,01 8,11 0 2 4 6 8 10 12 14

Feb. 2007 Agt. 2007 Feb. 2008 Agt. 2008 Feb. 2009 Agt. 2009 Feb. 2010 Agt. 2010

Periode

TP

T

(9)

Berita Resmi Statistik No. 220 /12/21/Th V, 1 Desember 2010

9

5. Penduduk Bekerja dan Tingkat Pengangguran Kabupaten/Kota

Struktur penduduk yang bekerja menurut kabupaten/kota menjelaskan bahwa sebagian besar penduduk Kepulauan Riau bekerja di Kota Batam. Hal ini sesuai dengan jumlah penduduk Kepulauan Riau yang mayoritas bermukim di Kota Batam (sekitar 56 persen penduduk Kepri terpusat di Batam, SP2010). Di samping itu, status Batam sebagai sentra industri secara otomatis menjadi daya tarik bagi pekerja migran, baik dari dalam maupun dari luar Kepulauan Riau. Secara lengkap, distribusi penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja disajikan dalam Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Distribusi Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota, Kepulauan Riau: Agustus 2010

78.911 58.461 27.529 33.460 13.911 482.915 74.299 Karimun Bintan Natuna Lingga Kep. Anambas Batam Tanjungpinang

Oleh karena penduduk yang bekerja banyak terpusat di Kota Batam, sedikit perubahan pada struktur ketenagakerjaan yang terjadi di sana akan berpengaruh secara signifikan pada kondisi ketenagakerjaan Kepulauan Riau secara umum. Demikian halnya yang terjadi di bulan Agustus 2010, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Batam yang mengalami penurunan sebanyak 1,62 persen (dari 7,95 persen menjadi 6,33 persen), ditambah dengan penurunan TPT di tiga kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Natuna. Hal ini menyebabkan TPT Kepulauan Riau secara umum turun dari 8,11 persen menjadi 6,90 persen (lihat Gambar 6).

(10)

Berita Resmi Statistik No.220/12/21/Th. V, 1 Desember 2010

10

Gambar 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota, Kepulauan Riau: Agustus 2009 – Agustus 2010

8,29 8,88 6,53 7,95 7,71 8,86 6,81 7,05 7,94 5,75 6,33 8,19 9,23 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Karimun Bintan Natuna* Lingga Kep. Anambas Batam Tanjungpinang

Kabupaten/Kota

T

PT

2009 2010 * Kabupaten Natuna 2009 masih mencakup Kab. Kep. Anambas

Adapun TPT tertinggi tetap berada di Kabupaten Karimun, yaitu sebesar 8,86 persen. Sebaliknya, TPT terendah terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu sebesar 5,75 persen. Dengan demikian, kisaran TPT yang terjadi antar kabupaten/kota yaitu antara 5,75 persen hingga 8,86 persen, sedikit lebih panjang rentangnya dibandingkan dengan keadaan tahun 2009 yang bekisar antara 6,53 – 9,23 persen.

Gambar

Gambar 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin,  Kepulauan Riau: Februari 2007- Agustus 2010
Gambar 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Daerah Tempat  Tinggal, Kepulauan Riau: Februari 2007 - Agustus 2010
Gambar 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Jenis Kelamin,   Kepulauan Riau: Februari 2007- Agustus 2010
Gambar 5.  Distribusi Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota,  Kepulauan Riau: Agustus 2010
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kita juga akan melihat TGFU dari perspektif psikologi, Thorpe menganalisis bahawa dalam meletakkan psikologi dalam TGFU sebagai kerangka kerja pendorong.TGFU menekankan pada

Teori sinyal menunjukkan bahwa perusahaan yang menguntungkan memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut.Baik itu informasi keuangan

Proses pendistribusian obat yang dilakukan di gudang farmasi RSUD Syekh Yusuf Gowa melalui dua proses yaitu melalui peresepan dan pengampraan. Pendistribusian obat dimulai

Penelitian ini merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu pengaruh usia, gender , status sosial ekonomi dan

Mengingat tujuan UMB Yogyakarta adalah menghasilkan lulusan yang bermutu, unggul, dan berbudi luhur serta menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni

Abstrak ; Tujuan penelitian (1) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran simulasi berbasis Computer

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

Kesan positif dari Hukum Kanun Brunei berasaskan akidah Ahli Sunnah Waljamaah, Raja Brunei, Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah