• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 2 mau di print

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bab 2 mau di print"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

6 6

BAB 2 TINJAUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTPUSTAKAAKA 2

2.1 .1 PPeenenelliiti ti tteerrdadahhuululu 2.1

2.1.1.1 IkkIkka Muldia Muldiana (201ana (2016) dala6) dalam m penpenelielitiatiannynnya a yang beryang berjudjudul “Analul “Analisiisis s FaktFaktoror !aktor "ang Mempengaru#i $uplikasi %enomoran &ekam Medis $i &uma# !aktor "ang Mempengaru#i $uplikasi %enomoran &ekam Medis $i &uma# 'akit Atma aya 2016

'akit Atma aya 2016

%enelitian ini bertujuan untuk mengeta#uai !aktor!aktor yang mempengaru#i %enelitian ini bertujuan untuk mengeta#uai !aktor!aktor yang mempengaru#i duplikasi penomoran rekam medis di ruma# sakit atma jaya dengan menggunakan duplikasi penomoran rekam medis di ruma# sakit atma jaya dengan menggunakan ra

ran*an*angngan an kuakualilitatatiti! ! dedengngan an memetotode de pepenenelilititian an desdeskrkripiptiti!+ !+ yayaititu u memetotode de yayangng  bertujuan

 bertujuan mendeskripsikan mendeskripsikan atau atau memberi memberi gambaran gambaran pada pada suatu suatu objek objek penelitian.penelitian. ,

,eknik pengumpeknik pengumpulan data menggunakulan data menggunakan an *ara -a-an*a*ara -a-an*ara dan obserasira dan obserasi.%enyeb.%enyebabab ter

terjadjadinya inya dupdupliklikasi asi nomnomor or rekrekam am medmedis is di di rumruma# a# saksakit it atmatma a jayjaya a dikdikarearenaknakanan ku

kurarangngnya nya pempema#a#amaman an pepetutugas gas memengengenanaii  standart  standart operating operating procedurproceduree ('/%)('/%)  penomoran pada

 penomoran pada penda!taran pasien. penda!taran pasien. 'ebagian besar 'ebagian besar beban kerja beban kerja petugas tidak petugas tidak sesuaisesuai den

dengan gan pendpendidiidikan kan petpetugaugas s rekrekam am medmedis+ is+ karkarena ena sebsebagiagian an besbesar ar petpetugaugas s adaladala#a# sarjana atau diploma namun dari sarjana atau

sarjana atau diploma namun dari sarjana atau diploma rekam medis.diploma rekam medis. 2.1.2

2.1.2 iliilis Fitrs Fitrianinianingsi# (20gsi# (201) dal1) dalam penelam penelitianitiannya yang bernya yang berjudul “judul “AnaliAnalisis Fasis Faktorktor !akto

!aktor r %enyeba%enyebab b $upli$uplikasi omor kasi omor &ekam Medis &ekam Medis ,,empat empat %eneri%enerimaan maan %asien%asien &a-at Inap &uma# 'akit $aera# 3alung ember %eriode 2012

&a-at Inap &uma# 'akit $aera# 3alung ember %eriode 2012

%enelititian ini bertujuan untuk mengeta#ui !a*tor!aktor penyebab terjadinya %enelititian ini bertujuan untuk mengeta#ui !a*tor!aktor penyebab terjadinya duplikasi nomor rekam medis pasien ra-at inap diruma# sakit daera# balung jember  duplikasi nomor rekam medis pasien ra-at inap diruma# sakit daera# balung jember  dengan metode

dengan metode !is#b!is#bone. enis one. enis penelipenelitian yang tian yang digunadigunakan kan adala# deskriptadala# deskripti!. 'ampeli!. 'ampel  pada

 pada peneliti ini peneliti ini yaitu 1 yaitu 1 kepala kepala rekam rekam medis dan medis dan   petugas ppetugas penerimaan pasien enerimaan pasien ra-atra-at inap dengan instrument pedoman -a-an*ara dan obserasi. ,eknik penyajian data inap dengan instrument pedoman -a-an*ara dan obserasi. ,eknik penyajian data dalam penelitian ini yaitu te4ture dan menggunakan teknik analisis kualitati!. &uma# dalam penelitian ini yaitu te4ture dan menggunakan teknik analisis kualitati!. &uma# sa

sakikit t daedaerara# # babalulung ng jejembmber er susudada# # adada a 't'tanandardart t /p/pereratatioional nal %r%ro*eo*edudur r ('('/%/%))  penomeran

 penomeran rekam rekam medis. medis. 3erdasarkan 3erdasarkan penelitian penelitian petugas petugas penda!tran penda!tran berjumla# berjumla#  ora

orang dan ng dan di bagi daladi bagi dalam m   si!si!t+ duplit+ duplikaskasi i nomnomor rekaor rekam m medmedis diseis disebabkbabkan ole#an ole#  beberapa

 beberapa !a*tor !a*tor yaitu yaitu terdapat terdapat pada pada !a*tor !a*tor man man meliputi5 meliputi5 (jenis kelamin+ (jenis kelamin+ pendidikan+pendidikan+  beban

 beban kerja)+ kerja)+ met#ods met#ods (pema#aman (pema#aman standart standart operasional operasional pro*edure)+ pro*edure)+ materialmaterial (kele

(2)

7

memper#atikan latar belakang pendidikan pega-ai+ perlu mengadakan pelati#an dan sosialisasi standart operational pro*edur (sop) penomoran serta melengkapi sarana  prasarana pada penerimaan pasien ra-at inap.

2.2  State Of The Art 

Berdasarkan karya ilmiah diatas, maka Skripsi yang berjudul “Analisis Sistem Penomoran Pasien Rawat Inap dan Rawat alan di Puskesmas !ladak Pakem ember "ahun #$%7& memiliki persamaan dan perbedaan sebagai berikut '

No Materi Lilis Fitrianingsih (21!"

I##a Muldiana (21$"

%iananda &egi Putri (21'" 1 udul Faktor!aktor penyebab

terjadinya duplikasi di &'$ 3alung ember  2012

Analisis yang mempengaru#i aplikasi  penomoran rekam medis di ruma# sakit atma jaya 2016

Analisis 'istem %enomoran &a-at Inap dan &a-at alan $i %uskesmas 7ladak %akem  jember 2018

2 ,empat

%enelitian

&'$ 3alung ember &uma# 'akit Atma aya %uskesmas 7ladak  %akem

 Metode %enelitian deskripti!   kualitati!   penelitian ran*angan kualitati! dengan metode deskripti!  9ualitati! dengan menggunakan teori A3:

; /bjek %enomoran+ petugas

 penda!taran+ '/%  penomoran+ dan sarana dan  prasarana dalam  penda!taran pasien ra-at inap

%enomoran dan %etugas %enda!taran %enomoran+ %etugas %enda!taran+ 9artu 9I3 2.! Pus#esas 2..1 %engertian %uskesmas

(3)

(

%uskesmas adala# nit %elaksana ,eknis (%,) dari $inas 9ese#atan 9abupaten<9ota yang bertanggung ja-ab menyelenggarakan pembangunan kese#atan di suatu -ilaya# kerja. (3ambang+ 201051)

,iga !ungsi yang #arus diperankan ole# %uskesmas+ yaitu 5

1. %uskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan ber-a-asan kese#atan 2. %uskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat

. %uskesmas merupakan pusat pelayanan kese#atan indiidu dan pelayanan kese#atan masyarakat (3ambang+ 20105)

%eraturan $inas 9ese#atan ja-a ,imur mengenai standart puskesmas menyebutkan ba#-a paya 9ese#atan %erorangan (9%) di %uskesmas bagian ra-at jalan terdiri dari penanggung ja-ab5

1. %oli mum 2. %oli 9IA<93 . %oli 7igi ;. 9linik 7igi =. Ambulan

6. nit 7a-at $arurat 8. &adiologi

>. aboratorium

?. 9amar /bat< Apotik dan 7edung /ab 10. %uskesmas 9eliling

%uskesmas 7ladak %akem berlokasi di l. @olter Monginsidi o.2=+ 9ranjingan+ 'umbersari+ 9abupaten ember+ a-a ,imur merupakan puskesmas yang melayani layanan kese#atan masyarakat+ k#ususnya melayani pasien yang berada di -ilaya# %akem dan daera# setempat yang masi# masuk dalam -ilaya# kabupaten ember.

(4)

)

Menurut %eraturan Menteri 9ese#atan &epublik Indonesia omor 8= ta#un 201; tentang %usat 9ese#atan Masyarakat pasal 2+ penyelenggaraan pembangunan kese#atan di %uskesmas bertujuan untuk me-ujudkan msyarakat yang 5

a. memiliki perilaku se#at yang meliputi kesadaran+ kemauan dan kemampuan #idup se#at.

 b. mampu menjangkau pelayanan kese#atan bermutu *. #idup dalam lingkungan se#at dan

d. memiliki derajat kese#atan yang optimal+ baik indiidu+ keluarga+ kelompok  dan masyarakat.

2.. ,ugas dan Fungsi %uskesmas

Menurut %eraturan Menteri 9ese#atan &epublik Indonesia omor 8= ta#un 201; tentang %usat 9ese#atan Masyarakat pasal ;+ %uskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kese#atan untuk men*apai tujuan pembangunan kese#atan di -ilaya# kerjanya dalam rangka mendukung ter-ujudnya ke*amatan yang se#at. $alam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam pasal ;+ %uskesmas menyelenggarakan !ungsi 5

a. %enyelenggaraan 9M tingkat pertama di -ilaya# kerjanya  b. %enyelenggaraan 9% tingkat pertama di -ilaya# kerjanya

2.) *e#a Medis

2.;.1 %engertian &ekam Medis

%engertian &ekam Medis (&I+ 200>) adala# berkas yang berisikan *a*atan dan dokumen tentang identitas pasien+ pemeriksaan+ pengobatan+ tindakan dan pelayanan lain yang tela# diberikan kepada pasien selama dira-at di ruma# sakit atau sarana pelayanan kese#atan lainnya yang dilakukan di unitunit ra-at jalan termasuk unit ga-at darurat dan ra-at inap.

.

(5)

%$

Menunjang ter*apainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan  pelayanan kese#atan di ruma# sakit. ,anpa didukung suatusistem pengelolaan rekammedis yang baik dan benar+ tidak akan ter*ipta tertib administrasi ruma# sakit sebagaimana yang di#arapkan. 'edangkan tertib administrasi merupakan sala# satu !aktor yang menetukan di dalam upaya pelayanan kese#atan di ruma# sakit ($epkes+ 2006).9egunaan &ekam Medis

2.;. Isi &ekam Medis

Menurut (7armelia+ 2010) 9egunaan rekam medis dapat dili#at dari beberapa aspek+ antara lain5

.1 Aspek Administrasi

9arena isi rekam medis menyangkut tindakan berdasarkan -e-enang dan tanggung ja-ab sebagai tenaga medis+ para medis dan tenaga kese#atan lainnya dalam men*apai tujuan pelayanan kese#atan

.2 Aspek Medis

9arena *atatan<rekaman tersebut di pergunakan sebagai dasar untuk  meren*anakan pengobatan<pera-atan yang #arus diberikan kepada seorang  pasien

. Aspek ukum

Menyangkut masala# adanya jaminan kepastian #okum atas dasar keadilan+ dalam rangka usa#a menegakkan #okum serta penyediaan ba#an tanda bukti untuk menegakkan keadilan

.; Aspek 9euangan

Mengandung data<in!ormasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar   pembiayaan.

.= Aspek penelitian

Menyangkut data<in!ormasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar penelitian dan pengembangan ilmu pengeta#uan di bidang kese#atan

(6)

%%

.6 Aspek %endidikan

Menyangkut data<in!ormasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan  pelayanan medi* yang diberikan kepada pasien. In!ormasi tersebut dapat

dipergunakansebagai ba#an re!erensi penjajaran di bidang kese#atan. .8 Aspek $okumentasi

Menyangkut sumber ingatan yang #arus didokumentasikan dan dipakai sebagai ba#an pertanggungja-aban dan laporan ruma# sakit.

2.;.; Isi &ekam Medis

Menurut Formulir dan *ara pengisisan rekam medis ra-at jalan dan ra-at inap sesuai dengan permenkes 26?<Menkes<%er<III<200>

.1 Isi &ekam Medis ra-at jalan sekurang kurangnya memuat5 .a Identitas pasien

.b ,anggal dan -aktu

.* asil anamnesis+ men*angkup sekurangkurangnya kelu#an dan ri-ayat penyakit

.d asil %emeriksaan !isik dan penunjang medi* .e $iagnosis

.! &en*ana penatalaksanaan .g %engobatan dan<atau tindakan .# %elayanan lain yang tela# diberikan

.i ntuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik  .j %ersetujuan tindakan bila diperlukan

.2 Isi rekam medis ra-at inap pera-atan satu #ari sekurangkurangnya memuat .a Identitas pasien

.b ,anggal dan -aktu

.* asil anamnesis+ men*angkup sekurangkurangnya kelu#an dan ri-ayat penyakit

.d asil pemeriksaan !isik dan penunjang medi* .e $iagnosis

(7)

%#

.! &en*ana penata laksanaan .g %engobatan dan<atau tindakan

.# %ersetujuan tindakan bila diperlukan

.i :atatan obserasi klinis dan #asil pengobatan .j &ingkasan pulang (dis*#arge summary)

.k ama dan tanda tangan dokter+ dokter gigi+ atau tenaga kese#atan tertentu yang memberikan pelayanan kese#atan.

.l %elayanan lain yang dilakukan ole# tenaga kese#atan tertentu+ dan untuk pasien gigi di lengkapi dengan odontogram klinik 

. Isi rekam medis pasien ga-at darurat+ sekurangkurangnya memuat5 .a Identitas pasien

.b 9ondisi saat pasien tiba disarana pelayanan kese#atan .* Identitas pengantar pasien

.d ,anggal dan -aktu

.e asil anamnesis+ men*angkup sekurangkurangnya kelu#an dan ri-ayat penyakit

.! asil pemeriksaan !isik dan penunjang medik  .g $iagnosis

.# %engobatan dan<atau tindakan

.i &ingkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit ga-at darurat dan ren*ana tindak lanjut.

.j ama atau tanda tangan dokter+ dokter gigi atau tenaga kese#atan tentang yang memberikan pelayanan kese#atan

.k 'arana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan di  pinda#kan ke sarana pelayanan kese#atan lainnya

.l %elayanan lain yang tela# di berikan kepada pasien

(8)

%*

nit rekam medis sebagai ala# satu gerbang terdepan dalam pelayanan kese#atan+ dapat sebagai sala# satu ukuran kepuasan pasien dalam menerima  pelayanan. &uang lingkup unit rekam medis mulai dari penerimaan pasien sampai dengan penyajian in!ormasi kese#atan. ,ugas unit rekam medis mulai dari  pengumpulan data+ pemrosesan data+ dan penyajian in!ormasi kese#atan. $ata yang di kumpulkan berupa data sosial dan data medis. $ata sosial didapatkan ketika pasien menda!tar sebagai pasien+ sedangkan data medis didapatkan setela# pasien mendapat  pemeriksaan dari tenaga kese#atan (3udi+ 2011).

2.+ Peneriaan Pasien

2.=.1 $e!inisi %enerimaan pasien

,empat penerimaan pasien merupakan gerbang pelayanan pertama di suatu !asilitas pelayanan kese#atan.selain !asilitas yang mendukung+ petugas penerimaan  pasien #arus menguasai alur pasien+ alur berkas rekam medis+ dan prosedur   penerimaan pasien+ se#ingga petugas dapat memberikan pelayanan dan in!ormasi

yang *epat dan tepat. Alur pasien menggambarkan tentang bagan+ ta#apan+ pelayanan+ dari a-al pasien datang sampai pelayanan berak#ir atau pulang dari suatu !asilitas  pelayanan kese#atan.'istem penerimaan pasien terdiri dari beberapa subsistem+ yaitu

subsistem penerimaan pasien ra-at jalan+ ra-at darurat dan ra-at inap.

.a %asien &a-at alan

Menurut u!!man (1?>;) pelayanan ra-at jalan adala# pelayanan yang diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan ra-at inap di!asilitas  pelayanan kese#atan. 9egiatan penerimaan pasien+ sebaiknya prosedur diletakkan di

tempat yang muda# diba*a ole# petugas penerimaan pasien. al ini dilakukan untuk  mengontrol pekerjaan yang tela# dilakukan se#ingga pekerjaan yang dilakukan dapat konsisten dan sesuai aturan.

(9)

%+

%enerimaan pasien ra-at inap adala# penerimaan pasien untuk mendapatkan  pelayanan lanjutan setela# mendapatkan surat pengantar dira-at dari pi#ak yang  ber-enang. $alam #al ini pi#ak yang member surat pengantar adala# dokter dari

klinik atau pelayanan ra-at darurat di !asilitas pelayanan kese#atan yang lain. .* %asien 7a-at $arurat

%asien ra-at darurat merupakan pasien yang datang ke tempat penerimaan  pasien ra-at darurat yang dibuka selama 2; jam pelayanan+disini pasien ditolong terlebi# da#ulu setela# itu kemudian menyelesaikan administrasinya. %asien yang diterima di pelayanan ra-at darurat berasal dari rujukan !asilitas pelayanan kese#atan atau pasien datang sendiri. %asien rujukan adala# pasien yang dikirim atau diambil dari !asilitas pelayanan kese#atan yang lain untuk dira-at di !asilitas pelayanan kese#atantersebut disertai surat permintaan mera-at dari !asilitas pelayanan kese#atan yang meminta merujuk pasien. 'edangkan yang dimaksud dengan pasien datang sendiri adala# pasien yang datang ke !asilitas pelayanan pelayanan kese#atan tanpa adanya surat pengantar dari !asilitas pelayanan kese#atan yang lain.

9egiatan pelayanan disetiap bagian (penerimaan ra-at jalan+ ra-at darurat+ dan ra-at inap) #arus di*atat dalam sebua# register. &egister ini merupakan bukti kinerja yang tela# dilkukan di masingmasing bagian. &egister yang berada pada tempat penerimaan pasien disebut dengan register penerimaan pasien. (3udi+ 201158?)

2.=.2 'istem penomoran

Menurut (3udi+ 2011) 'istem penomoran dalam pelayanan rekam medis yaitu tata *ara penulisan nomor yang diberikan kepada pasien yang datang berobat sebagai  bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan. 'istem penomoran terbagi

menjadi  sistem penomoran yaitu 5

a. %emberian omor nit (nit umbering 'ystem)

%ada sistem ini setiap pasien yang berkunjung ke !asilitas pelayanan kese#atan akan mendapatkan satu nomor rekam medis (berkas rekam medis) ketika

(10)

%

 pasien tersebut pertama kali datang dan ter*atat sebagai pasien di !asilitas pelayanan kese#atan tersebut.

9ekurangan menggunakan unit numbering sistem adala# untuk pelayanan  pasien lama akan lebi# lama dibanding dengan sistem penomoran seri. al ini karena  pada pasien lama akan di*arikan berkas rekam medisnya yang lama setela# ketemu  baru pasien akan mendapatkan pelayanan.

 b. %emberian omor 'eri ('erial umbering 'istem)

%ada sistem ini+ petugas penda!taran memberikan nomor baru (berkas baru)  pada setiap kali pasien datang berkunjung ke !asilitas pelayanan kese#atan.

9ekurangan menggunakan serial numbering sistem adala# untuk pasien lama tidak perlu membutu#kan -aktu untuk men*ari berkas rekam medis sebelumnya+ karena 1 pasien dapat memperole# lebi# dari 1 nomor rekam medis (berkas)+ in!ormasi pelayanan yang perna# disapatkan pasien menjadi tidak berkesinambungan se#ingga dapat merugikan pasien.

*. %emberian omor 'eri nit ('erial nit umbering 'istem)

'istem ini merupakan perpaduan antara sistem seri dan unit yaitu dengan memberikan nomor baru (berkas rekam medis baru) kepada seluru# pasien yang  berkunjung tetapi kemudian untuk pasien lama akan di*arikan berkas rekam

medisnya.

9ekurangan menggunakan 'eri nit umbering 'istem adala# petugas akan men*ari berkas pasien lama dan menggabungkan dengan berkas yang baru. In!ormasi klinis pada saat pelayanan tidak disertakan+ se#ingga petugas pelayanan tidak dapat meli#at pelayanan yang tela# diberikan kepada pasien pada kunjungan sebelumnya.

2.$ %u,li#asi

3erdasarkan penelitian (&okaiya# B 'etijaningsi#+ 201=) duplikasi nomor  rekam medis adala# satu nomor rekam medis ganda yang dimiliki pasien maupun satu nomor rekam medis dimiliki ole# beberapa pasien.

(11)

%6

$uplikasi menurut 9amus 3esar 3a#asa Indonesia (933I) adala#  perangkapan+perulangan+ dan keadaan merangkap. %enyebab adanya duplikasi nomor 

rekam medis dengan nama pasien yang berbeda dikarenakan kurangnya petugas admisi menanyakan in!ormasi pasien+ keterbatasan jumla# petugas+ kurang telitinya  petugas penda!taran+ dan proses identi!ikasi yang kurang tepat se#ingga menyebabkan seorang pasien mendapat lebi# dari satu nomor rekam medis (Muldiana B @idjaja+ 2016)

2.' Perila#u

2.8.1 $e!inisi %erilaku

'kinner (1?>) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang ter#adap stimulus (rangsangan dari luar). $engan demikian perilaku manusia terjadi melalui  proses5 'timulus /rganisme &espons+ se#ingga teori 'kinner ini disebut teori “ '/& (stimulusorganismerespon). 3erdasarkan teori “'/& tersebut+ maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua+ yakni

a. %erilaku ,ertutup (*oert be#aior)

%erilaku tertutup terjadi bila respon ter#adap stimulus tersebut masi# belum dapat diamati orang lain (dari luar) se*ara jelas. &espons seseorang masi# terbatas dalam bentuk per#atian+ perasaan+ persepsi+ pengeta#uan dan sikap ter#adap stimulus yang bersangkutan. 3entuk “unobservable behavior”atau“covert behavior” yang dapat diukur adala# pengeta#uan dan sikap.

b- %erilaku terbuka (Overt Behavior )

%erilaku terbuka ini terjadi bila respons ter#adap stimulus tersebut suda#  berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable

behavior”.(otoatmodjo+ 2008)

(12)

%7

%erilaku terbentuk didalam diri seseorang dari dua !aktor yakni stimulus merupakan !aktor dari luar diri seseorang tersebut (!aktor eksternal)+ dan respon yang merupakan !aktor dari dalam diri seseorang yang bersangkutan (!aktor internal). Faktor eksternal atau stimulus adala# merupakan !aktor lingkungan+ baik lingkungan !isik+ dan non !isik dalam bentuk sosial+ budaya+ ekonomi+ politik dan sebagainya.3erdasarkan penelitianpenelitian yang suda# ada !aktor eksternal yang  paling besar perannya dalam membentuk perilaku manusia adala# !aktor so*ial  budaya dimana seseorang tersebut berada.'edangkan !aktor internal yang menetukan seseorang itu merespon stimulus dari luar adala# per#atian+ pengamatan+ persepsi+ motiasi+ !antasi+ sugesti dan sebagainya otoatmodjo (201;).

2.8. $omain %erilaku

Meskipun perilaku dibedakan antara perilaku tertutup (covert )+ dan perilaku terbuka (overt ) seperti tela# di uraikan sebelumnya+ tetapi sebenarnya perilaku adala# totalitas yang terjadi pada orang yang bersangkutan. $engan perkataan lain+ perilaku adala# keseluru#an (totalitas) pema#aman dan aktiitas seseorang yang merupakan #asil bersama antara !aktor internal dan !aktor eksternal. %erilaku seseorang adala# sangat kompleks+ dan mempunyai bentangan yang sangat luas. 3enyamin 3loom (1?0>) seorang a#li psikologi pendidikan+ membedakan adanya  ares+ -ilaya#+ rana# atau domain perilaku ini+ yaitu kogniti! (cognitive)+ a!ekti! (affective)+ dan psikomotor  ( psychomotor ). 9emudian ole# a#li pendidikan di Indonesia+ ke tiga domain ini diterjema#kan ke dalam *ipta (kogniti!)+ rasa (a!ekti!)+ dan karsa (psikomotor)+ atau  peri *ipta+ peri rasa+ peri tindak.

$alam pengembangan selanjutnya+ berdasarkan pembagian domain ole# 3loom ini+ dan untuk kepentingan pendidikan praktis+ dikembangkan menjadi  tingkat rana# perilaku sebagai berikut5

.1 %engeta#uan (kno-ledge)

%engeta#uan adala# #asil penginderaan manusia+ atau #asil ta#u seseorang ter#adap objek melalui indera yang dimilikinya (mata+ #idung+ telinga+ dan sebaginya). $engan sendirinya+ pada -aktu penginderaan sampai meng#asilkan

(13)

%(

 pengeta#uan tersebut sangat dipengaru#i ole# instensitas per#atian dan persepsi ter#adap objek. 'e*ara garis besarnya dibagi menjadi 6 tingkat pengeta#uan+ yaitu5

.a ,a#u (kno-)

,a#u adanya sebagai re*all (memanggil) memori yang tela# ada sebelumnya setela# mengamati sesuatu.

.b Mema#ami (*ompre#ension)

Mema#ami suatu objek bukan sekedar ta#u ter#adap objek tersebut+ tidak  sekedar dapat menyebutkan+ tetapi orang tersebut #arus dapat menginterprestasikan se*ara benar tentang objek yang diketa#ui tersebut. .* Aplikasi (appli*ation)

Aplikasi diartikan apabila orang yang tela# mema#ami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketa#ui tersebut  pada situasi yang lain.

.d Analisis (analysis)

Analisis adala# kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan<atau memisa#kan+ kemudian men*ari #ubungan antara komponenkomponen yang terdapat dalam suatu masala# atau objek yang diketa#ui. Indikasi ba#-a  pengeta#uan seseorang itu suda# sampai pada tingkat analisis adala# apabila orang tersebut tela# dapat membedakan+ atau memisa#kan+ mengelompokkan+ membuat diagram (bagan) ter#adap pengeta#uan atas objek tersebut.

.e 'intesi (synt#esis)

'intesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu #ubungan yang logis dari komponenkomponen  pengerta#uan yang dimiliki. $engan kata lain+ sintesis adala# suatu kemampuan untuk menyusun !ormulasi baru dari !ormulasi!ormulasi yang tela# ada.

(14)

%)

2.- Teori Perila#u  ABC” Sul/er0 A/aro0Maer

,eori A3: atau lebi# dikenal dengan metode A3: ini mengungkapkan ba#-a  perilaku adala# merupakan suatu proses dan seakligus #asil interaksi antara

:Antaceden  Behavior  Concequencest  (otoadmodjo+ 201;)

7AM3A& 2.1 A3: model (otoadmodjo+ 201;) 2.>.1   Antecedent 

'uatu pemi*u (trigger) yang menyebabkan seorang berperilaku+ yakni kejadian dilingkungan kita.  Antecedent  ini dapat berupa alamian (#ujan+ angina+ *ua*a+ dan sebagainya)+ dan buatan manusia atau “man made (interaksi dan komunikasi dengan orang lain).

a. %engeta#uan

%engeta#uan merupakan #asil dari ta#u+ dan ini terjadi setela# orang melakukan pengindraan ter#adap suatu objek tertentu. %engindraan terjadi melalui  pan*aindra manusia+ yakni indra pengli#atan+ pendengaran+ pen*iuman+ rasa+ dan raba. 'ebagian besar pengeta#uan manusia diperole# melalui mata dan telinga. %engeta#uan atau kogniti! merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk  tindakan seseorang (overt behavior).

 b. 'ikap

'ikap merupakan reaksi atau respons yang masi# tertutup dari seseorang ter#adap stimulus atau objek. e-*omb+ sala# seorang a#li psikologis sosial+ menyatakan ba#-a sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak+ dan  bukan merupakan pelaksaan moti! tertentu. 'ikap belum merupakan pelaksanaan moti! tertentu. 'ikap belum merupakan suatu tindakan atau aktiitas+ akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku ('oekidjo otoatmodjo+ 20 08)

2.>.2   Behavior 

(15)

#$

&eaksi atau tindakan ter#adap adanya “ante*edent atau pemi*u tersebut yang  berasal dari lingkungan.

2.>.   Concequences

9ejadian selanjutnya yang mengikuti perilaku atau tindakan tersebut (konseDuensi) (otoadmodjo+ 201;)

Consequence iala# sesuatu yang mengikuti perilaku atau dengan kata lain akibat dari perilaku yang dilakukan (Anonim+ 2010)

a. (e,ard

 (e,ard  yaitu ganjaran+ #adia# atau memberi peng#argaan. adia# adala# sesuatu yang menyenangkan yang diberikan setela# seseorang melakukan tingka# laku yang diinginkan. ,ujuan re,ard adala# membangkitkan atau mengembangkan minat.

b. -unishment 

 -unisment (#ukuman) adala# suatu perbuatan+ dimana kita se*ara sadar dan sengaja menjatu#kan nestapa kepada orang lain+ yang baik dari segi kejasmanian maupun dari segi kero#anian orang lain itu mempunyai kelema#an bila dibandingkan dengan diri kita. 'uatu #ukuman itu pantas+  bilamana nestapa yang ditimbulkan itu mempunyai nilai positi!+ atau

mempunyai nilai paedagogis.

2.>.; %engukuran dan Indikator %erilaku 9ese#atan

'eperti tela# diuraukan sebelumnya+ ba#-a perilaku men*angkup  domain+ yakni5 pengeta#uan (kno-ledge)+ sikap (attitude)+ dan tindakan atau praktik  (pra*ti*e). /le# sebab itu+ mengukur perilaku dan peruba#annya+ k#ususnya perilaku kese#atan juga menga*u kepada  domain tersebut. 'e*ara rin*i dapat dijelaskan sebagai berikut5

.a %engeta#uan kese#atan (#ealt# kno-ledge)

%engeta#uan tentang kese#atan adala# men*angkup apa yang diketa#ui ole# seseorang ter#adap *ara*ara memeli#ara kese#atan. /le# sebab itu untuk mengukur pengeta#uan kese#atan dengan mengajukan

(16)

#%

 pertanyaanpertanyaan se*ara langsung (-a-an*ara) atau melalui  pertanyaanpertanyaan tertulis atau angket. Indikator pengeta#uan kese#atan adala# “tingginya pengeta#uan responden tentang kese#atan+ atau besarnya persentase kelompok responden atau masyarakat tentang ariabelariabel atau komponenkomponen kese#atan

.b 'ikap ter#adap kese#atan (#ealt# attitude)

%engukuran sikap dapat dilakukan se*ara langsung ataupun tidak  langsung. %engukuran sikap se*ara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan tentang stimulus atau objek yang  bersangkutan. Misalnya5 bagaimana pendapat responden tentang imunisasi pada anak balita+ bagaimana pendapat responden tentang keluarga beren*ana+ dan sebaginya. %ertanyaan se*ara langsung juga dapat dilakukan dengan *ara memberikan pendapat dengan menggunakan kata “setuju atau “tidak setuju ter#adap pernyataanEpernyataan ter#adap objek tertentu+ dengan menggunakan skala i*kert.

Misalnya5 beri pendapat anda tentang pernyataanpernyataan di  ba-a# ini dengan memberikan penilaian sebagai berikut5

= 5 3ila sangat setuju ; 5 3ila 'etuju

 5 3ila biasa saja 2 5 3ila tidak setuju

1 5 3ila sangat tidak setuju

'ikap juga dapat diukur dari pertanyaanpertanyaan se*ara tidak  langsung+ misalnya5

1. Apaka# anda diundang untuk mendengarkan *erama# tentang  apa+ apaka# anda mau #adirG

(17)

##

2. 'eandainya akan dibangun %olindes di desa ini+ apaka# anda mau membantu danaG+ dan sebagainya.

.* %raktek kese#atan (#ealt# pra*ti*e)

%raktek kese#atan atau tindakan untuk #idup se#at adala# semua kegiatan atau aktiitas orang dalam rangka memeli#ara kese#atan. %engukuran atau *ara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua *ara yaitu se*ara langsung dan tidak langsung. %engukuran perilaku yang  paling baik adala# se*ara langsung+ yakni dengan pengamatan (obserasi)+ yaitu mengamati tindakan subjek dalam rangka memeli#ara kese#atan.

2.3 Kerang#a Konse,

3erdasarkan permasala#an yang terdapat pada latar belakang serta tinjauan  pustaka+ maka kerangka konsep penelitian sebagai berikut 5

7ambar 2.2 9erangka 9onsep  Antecenden

a. %engeta#uan  b. 'ikap

 Behavior    Concequences a. -unishmen

Analisis 'istem %enomoran ra-at jalan dan ra-at inap di %uskesmas 7ladak %akem

(18)

#*

%ada kerangka konsep diatas menjelaskan ba#-a penyebab terjadinya duplikasi nomor rekam medis ra-at inap dan ra-at jalan adala# perilaku petugas  penda!taran pasien ra-at jalan dan pasien ra-at inap. ,eori yang digunakan adala#

teori A3: ( Antacedent Behavior Concequnces).

A-  Antecedent +

'uatu pemi*u yang menyebabkan seseorang berperilaku yakni meliputi  pengeta#uan dan sikap. %engeta#uan yang kurang tentang penomoran membuat petugas kurang mema#ami sistem penomoran+ dan sikap petugas yang kurang teliti dalam bertugas.

B-  Behavior

&eksi atau tindakan ter#adap adanya “antecedent” atau pemi*u tersebut yang berasal dari lingkungan yaitu pembuatan '%/ (tandart -rocedure Operational ) untuk di jadikan pedoman tentang penomoran dikarenakan di  puskesmas 7ladak %akem tidak memiliki '%/ tentang penomoran berkas

rekam medis.

.-  Concequences

9ejadian selanjutnya yang mengikuti perilaku atau tindakan tersebut (konsekuensi) yaitu petugas penda!taran ra-at jalan mendapat teguran dari  petugas lainnya+ seperti pera-at yang melayani pasien.

3erdasarkan beberapa !aktor identi!ikasi sistem penomoran rekam medis se#ingga mengakibatkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis dan melakukan upaya penyusunan sistem penomoran ra-at jalan dan ra-at inap (otoadmodjo+ 201;)

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah salah satu teknik bimbingan yang dilaksanakan dalam situasi kelompok pada pesrta didik, yang

Berdasarkan literature review dari lima artikel tentang aktivitas Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) pada pengkonsumsi minuman beralkohol disimpulkan bahwa

Untuk nilai standar error estimate (Se), apabila semakin kecil nilainya maka akan membuat model regresi semakin tepat memprediksi variable dependen.. Berdasarkan model-model

Menurut qaul 39 as}ah (pendapat yang lebih sah) dari kalangan madzhab Sha&gt;fi’i&gt; yang berafiliasi terhadap qaul as-sah}b 40 jika diketahui pada hari pertama haid selama 24

Pada masa kini Ijtihad Jama’i (Ijtihad Kolektif) memiliki urgensi yang sangat tinggi dalam membuat tasyri’ (hukum Islam) yang alami dan memiliki kedudukan dibawah Ijma’

Confidelity Confidelity   (kerahasiaan) yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan   (kerahasiaan) yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan

Filsafat Negara, Maupun Ideologi Bangsa Secara Scientific. Tujuan Akhirnya Adalah Agar Nilai-Nilai Pancasila Terinternalisasi Sehingga Menjadi Guiding Principles Atau

Analisis data dimulai dengan menganalisis sistem keamanan WPA-PSK, WPA2- PSK jaringan wifi. Serta melakukan uji penetrasi terhadap jaringan wireless tersebut menggunakan sebuah