BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.1.1. Latar Belakang Latar Belakang
Tanah merupakan hal yang penting sebagai media tanam bagi Tanah merupakan hal yang penting sebagai media tanam bagi tanaman yang tumbuh di atasnya karena akan berpengaruh pada tanaman yang tumbuh di atasnya karena akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman itu sendiri, sehingga tanah yang baik memiliki pertumbuhan tanaman itu sendiri, sehingga tanah yang baik memiliki komponen penyusun tanah yang terdiri dari bahan padat seperti bahan komponen penyusun tanah yang terdiri dari bahan padat seperti bahan organik pada berbagai tingkat pelapukan, termasuk humus dan bahan organik pada berbagai tingkat pelapukan, termasuk humus dan bahan mineral serta komponen penyusun tanah yang berupa pori diisi oleh air mineral serta komponen penyusun tanah yang berupa pori diisi oleh air dan udara.
dan udara.
Salah satu penyusun komponen tanah tersebut, bahan organik Salah satu penyusun komponen tanah tersebut, bahan organik merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk berkembang dan kandungan bahan organik pada tanah yang ideal adalah berkembang dan kandungan bahan organik pada tanah yang ideal adalah sekitar 5%. Bahan organik tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan sekitar 5%. Bahan organik tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu sebagai gramulator yang berfungsi memperbaiki struktur tanaman yaitu sebagai gramulator yang berfungsi memperbaiki struktur tanah, penyediaaan uns
tanah, penyediaaan unsur hara ur hara dan sebagainya, dan sebagainya, yang mana yang mana nantinya akannantinya akan mempengaruhi seberapa jauh tanaman memberikan hasil produktivitas mempengaruhi seberapa jauh tanaman memberikan hasil produktivitas tinggi.
tinggi.
Kandungan bahan organik pada masing-masing horizon merupakan Kandungan bahan organik pada masing-masing horizon merupakan petunjuk besarnya akumulasi bahan organik dalam keadaan lingkungan petunjuk besarnya akumulasi bahan organik dalam keadaan lingkungan yang berbeda. Komponen bahan organic yang penting adalah C dan N. bila yang berbeda. Komponen bahan organic yang penting adalah C dan N. bila jumlah C-Organik
jumlah C-Organik dalam dalam tanah diketanah diketahui, matahui, maka ka kandungan bahan kandungan bahan organicorganic tanah juga dapat dihitung. Berdasarkan hal inilah, maka dipandang tanah juga dapat dihitung. Berdasarkan hal inilah, maka dipandang penting untuk melaksanakan praktikum bahan organik tanah.
penting untuk melaksanakan praktikum bahan organik tanah. 1.2.
1.2. TujuanTujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah membandingkan Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah membandingkan kandungan C-Organik dan Bahan Organik pada sampel tanah lahan kandungan C-Organik dan Bahan Organik pada sampel tanah lahan semusim dan hutan produksi.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah2.1. Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah 2.1.1. Bahan Organik
2.1.1. Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organikBahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik
ototrofik yang yang terlibat terlibat dan dan berada berada didalamnya. didalamnya. (Anonymous(AnonymousAA,2010),2010)
Bahan organik mencakup semua bahan yang berasal dari jaringanBahan organik mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yg telah mati, pada tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yg telah mati, pada berbagai fase (stage) dekomposisi.
berbagai fase (stage) dekomposisi. (Anonymous(AnonymousAA,2010),2010)
Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui,Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui,
didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. (Anonymous
(AnonymousBB,2010),2010) 2.1.2. Bahan Organik Tanah
2.1.2. Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanamanBahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman
dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan
pembentukan kembali. kembali. (Anonymous(AnonymousBB,2010),2010)
Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yangBahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang
terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organic terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organic ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan
dan bahan bahan organic organic yang yang stabil stabil atau atau humus. humus. (Anonymous(AnonymousCC,2010),2010)
Bahan organik tanah: lebih mengacu pd bahan (sisa jaringanBahan organik tanah: lebih mengacu pd bahan (sisa jaringan
tanaman/hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi tanaman/hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi baik sebagian/seluruhnya, yg telah mengalami humifikasi maupun yg baik sebagian/seluruhnya, yg telah mengalami humifikasi maupun yg belum. (Anonymous
Faktor yang Mempengaruhi Bahan Organik TanahFaktor yang Mempengaruhi Bahan Organik Tanah
Diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kadar bahan Diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kadar bahan organik dan nitrogen tanah, faktor yang penting adalah kedalaman organik dan nitrogen tanah, faktor yang penting adalah kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.
tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.
Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan atas.
terkonsentrasi di lapisan atas.
Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban efektif meningkat, kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal itu efektif meningkat, kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal itu menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah.
menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah.
Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi maka makin tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat habis.
sehingga bahan organik cepat habis.
Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik. kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga
juga mempengaruhi mempengaruhi kadar kadar bahan bahan organik organik tanah. tanah. Vegetasi Vegetasi hutan hutan akanakan berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri.
saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri.
(Anonymous
2.2. Pengaruh BO terhadap sifat-sifat
2.2. Pengaruh BO terhadap sifat-sifat tanahtanah
Bahan organik tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisika, Bahan organik tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisika, maupun biologi tanah. Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat maupun biologi tanah. Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat banyak, baik terhadap sifat fisika, imia, maupun biologi tanah, antara lain banyak, baik terhadap sifat fisika, imia, maupun biologi tanah, antara lain sebagai berikut :
sebagai berikut : a.
a. Berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaanBerpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaan hara. Bahan organik secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, hara. Bahan organik secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung bahan organik membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N bahan organik membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N22 dengan cara menyediakan energi bagi bakteri penambat N dengan cara menyediakan energi bagi bakteri penambat N22,, membebaskan fosfat yang di fiksasi secara kimiawi maupun biologi dan membebaskan fosfat yang di fiksasi secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsure mikro sehingga tidak mudah hilang menyebabkan pengkhelatan unsure mikro sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran.
dari zona perakaran. b.
b. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregatMembentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan terhadap erosi akan menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan terhadap erosi akan meningkat.
meningkat. c.
c. Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan bahanMeningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan bahan tanaman
tanaman d.
d. Meningkatkan retensi unsure hara melalui peningkatan muatan diMeningkatkan retensi unsure hara melalui peningkatan muatan di dalam tanah
dalam tanah e.
e. Mengimobilitasi senyawa antropogenik maupun logam berat yangMengimobilitasi senyawa antropogenik maupun logam berat yang masuk ke dalam tanah
masuk ke dalam tanah f.
f. Meningkatkan kapasitas sangga tanahMeningkatkan kapasitas sangga tanah g.
g. Meningkatkan suhu tanahMeningkatkan suhu tanah h.
h. Mensuplai energi bagi organisme tanahMensuplai energi bagi organisme tanah i.
i. Meningkatkan organisme sporofit dan menekan organisme parasit bagiMeningkatkan organisme sporofit dan menekan organisme parasit bagi tanaman.
tanaman.
(Anonymous
j.
j. Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Fisik TanahPengaruh Bahan Organik pada Sifat Fisik Tanah 1.
1. stimulan terhadap granulasi tanahstimulan terhadap granulasi tanah 2.
2. memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remahmemperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah 3.
3. menurunkan plastisitas dan kohesi tanahmenurunkan plastisitas dan kohesi tanah 4.
4. meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidakmeningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil
berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil 5.
5. mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitammempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam 6.
6. menetralisir daya rusak butir-butir hujanmenetralisir daya rusak butir-butir hujan 7.
7. menghambat erosi, dan mengurangi pelindian (pencucian/leaching).menghambat erosi, dan mengurangi pelindian (pencucian/leaching). (Anonymous
(AnonymousAA,2010),2010) k.
k. Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Kimia Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Kimia TanahTanah 1.
1. meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahanmeningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai
organik yang mudah terurai 2.
2. menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal darimenghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi
humifikasi 3.
3. meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besarmeningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar ketimbang koloid anorganik
ketimbang koloid anorganik 4.
4. menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatanmenurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah, dan meningkatkan ketersediaan serta menurunkan fiksasi P tanah, dan meningkatkan ketersediaan serta efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.
asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.
(Anonymous
(AnonymousAA,2010),2010) l.
l. Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Biologi TanahPengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Biologi Tanah 1.
1. meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanahmeningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah)
(makrobia dan mikrobia tanah) 2.
2. meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobiameningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia
tanah). (Anonymous
2.3.
2.3. Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap BOTPengaruh Penggunaan Lahan Terhadap BOT Menurut
Menurut Handayani Handayani dan dan Coyne Coyne (1995), (1995), perubahan perubahan pengelolaanpengelolaan lahan atau peralilhan fungsi lahan dapat mempengaruhi karakteristik labile lahan atau peralilhan fungsi lahan dapat mempengaruhi karakteristik labile C pools dan kualitas tanah (daya suplai hara dan retensi unsur hara) C pools dan kualitas tanah (daya suplai hara dan retensi unsur hara) sebelum kandungan BOT berubah. Selain itu, variabel C pool labil juga sebelum kandungan BOT berubah. Selain itu, variabel C pool labil juga lebih sensitif untuk mendeteksi perubahan status kualitas tanah dibanding lebih sensitif untuk mendeteksi perubahan status kualitas tanah dibanding pengukuran BOT, C-total atau N-total, terutama apabila virgin soil pengukuran BOT, C-total atau N-total, terutama apabila virgin soil (sodgrass), sistem olah tanah intensif dan tanpa olah tanah dibandingkan (sodgrass), sistem olah tanah intensif dan tanpa olah tanah dibandingkan (Handayani, 1996). Sistem olah tanah minimum dan tanpa olah tanah (Handayani, 1996). Sistem olah tanah minimum dan tanpa olah tanah selama lebih kurang 10 tahun dapat mempertahankan atau bahkan selama lebih kurang 10 tahun dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan C-organik yang diikuti dengan keanekaragaman mikroflora meningkatkan C-organik yang diikuti dengan keanekaragaman mikroflora tanah, aktivitas enzim tanah serta perbaikan struktur tanah (Carter dan tanah, aktivitas enzim tanah serta perbaikan struktur tanah (Carter dan Mele, 1992; Handayani, 1996). Adanya perbedaan tipe vegetasi pada suatu Mele, 1992; Handayani, 1996). Adanya perbedaan tipe vegetasi pada suatu lahan (hutan sekunder campuran dan alang- alang usia 10 tahun) lahan (hutan sekunder campuran dan alang- alang usia 10 tahun) menunjukkan nilai C-total yang relatif sama tetapi apabila dilihat menunjukkan nilai C-total yang relatif sama tetapi apabila dilihat
kandungan pool C-labil cenderung berbeda baik
kandungan pool C-labil cenderung berbeda baik
dalamkomposisimaupunkuantitasnya (Handayani, 1999). Hal ini
dalamkomposisimaupunkuantitasnya (Handayani, 1999). Hal ini
memberikan implikasi bahwa penggunaan nilai C-total saja be- lum dapat memberikan implikasi bahwa penggunaan nilai C-total saja be- lum dapat mencerminkan status BOT atau kesuburan tanah biologis secara detail. mencerminkan status BOT atau kesuburan tanah biologis secara detail. Pada hal keberadaan dan ketersediaan BOT sebagai substrat bagi Pada hal keberadaan dan ketersediaan BOT sebagai substrat bagi
mikroorganisme memegang peranan penting terutama dalam
mikroorganisme memegang peranan penting terutama dalam
mengupayakan agar suatu ekosistem tetap sustainable. Hal ini disebabkan mengupayakan agar suatu ekosistem tetap sustainable. Hal ini disebabkan karena ecosystem sustainabilitysangat tergantung pada kelancaran karena ecosystem sustainabilitysangat tergantung pada kelancaran mekanisme siklus unsur-unsur hara, khususnya siklus C yang merupakan mekanisme siklus unsur-unsur hara, khususnya siklus C yang merupakan pengontrol utama bagi siklus-siklus unsur hara yang lain seperti N, P, dan pengontrol utama bagi siklus-siklus unsur hara yang lain seperti N, P, dan S.
S.
(Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001. Hal. (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001. Hal. 75-83) 75-83)
BAB III
BAB III
METODOLOGI
METODOLOGI
3.1. Waktu dan tempat 3.1. Waktu dan tempat
Praktikum
Praktikum C-organik C-organik dan dan bahan organik bahan organik tanah tanah dilaksanakan padadilaksanakan pada hari senin 06 Mei 2010 di Laboratorium Kimia Jurusan Ilmu Tanah Fakultas hari senin 06 Mei 2010 di Laboratorium Kimia Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Pertanian Universitas Brawijaya. 3.2
3.2 Alat Alat dan dan bahanbahan 3.2.1. Alat
3.2.1. Alat
Labu Labu Enlenmeyer Enlenmeyer 500 500 mlml
Gelas ukur 20 mlGelas ukur 20 ml
TimbanganTimbangan
Pengaduk magnetisPengaduk magnetis
Timbangan analitikTimbangan analitik
PipetPipet
3.2.2. Bahan 3.2.2. Bahan
Sampel tanah hutan produksi dan tanah semusimSampel tanah hutan produksi dan tanah semusim
Sampel BlankoSampel Blanko PereaksiPereaksi a. a. Larutan KLarutan K22CrCr22OO77 10 ml10 ml b. b. Larutan HLarutan H22SOSO44 20 ml20 ml c. c. Larutan HLarutan H22O O 200 200 mlml d. d. Larutan HLarutan H33POPO44 10 ml10 ml e.
e. Indicator diphenilanin 30 tetesIndicator diphenilanin 30 tetes f.
3.3
3.3 Langkah Langkah KerjaKerja
Sampel tanah ditimbang dengan timbangan analitik dengan besar 0,5gr. Sampel tanah ditimbang dengan timbangan analitik dengan besar 0,5gr.
Setelah itu sampel tanah dimasukan kedalam Erlenmeyer, kemudian Setelah itu sampel tanah dimasukan kedalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan larutan K
tambahkan larutan K22CrOCrO77 sebanyak 10 ml dengan menggunkan pipet.sebanyak 10 ml dengan menggunkan pipet.
Kemudian tambahkan 20ml H
Kemudian tambahkan 20ml H22SOSO44kedalam Erlenmeyer,lalu di goyang-kedalam Erlenmeyer,lalu di goyang-goyangkan sampai bereaksi. Dan diamkan selama 15-20 menit agar larutan goyangkan sampai bereaksi. Dan diamkan selama 15-20 menit agar larutan
tersebut tercampur. tersebut tercampur.
Kemudian larutan di encerkan dengan air sebanyak 200ml dan sesudah itu Kemudian larutan di encerkan dengan air sebanyak 200ml dan sesudah itu ditambahkan 10ml H
ditambahkan 10ml H33POPO44 85% dan teteskan difenilamina sebanyak 30 tetes85% dan teteskan difenilamina sebanyak 30 tetes dengan pipet.
dengan pipet.
Larutan sekarang dapat dititrasi dengan larutan fero sulfat FeSO
Larutan sekarang dapat dititrasi dengan larutan fero sulfat FeSO44melaluimelalui buret menggunakan pengaduk magnetis.
buret menggunakan pengaduk magnetis.
Perhatikan sampai berubah warna Perhatikan sampai berubah warna
Mencatat volume titrasi Fe
Mencatat volume titrasi Fe22SOSO44 yang digunakan dan catat hasilnyayang digunakan dan catat hasilnya
Gambar 1. Diagram alir Gambar 1. Diagram alir
BAB IV
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
4.1.
4.1. Diagram PerbandinganDiagram Perbandingan
Gambar 2. Diagram Perbandingan C-Organik dan BOT Gambar 2. Diagram Perbandingan C-Organik dan BOT
4.2.
4.2. PembahasanPembahasan
Pada hutan produksi persentase C-organiknya yaitu 1,804% dan Pada hutan produksi persentase C-organiknya yaitu 1,804% dan kandungan bahan organik tanah yaitu 3,11%. Sedangkan pada lahan kandungan bahan organik tanah yaitu 3,11%. Sedangkan pada lahan semusim, persentase C-organiknya 0,42% dan kandungan bahan organik semusim, persentase C-organiknya 0,42% dan kandungan bahan organik tanahnya yaitu 0,724%. Dari hasil diatas terlihat jelas bahwa kandungan tanahnya yaitu 0,724%. Dari hasil diatas terlihat jelas bahwa kandungan BOT pada hutan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan dengan lahan BOT pada hutan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan dengan lahan semusim, hal ini bisa disebabkan oleh factor penggunaan lahan yang semusim, hal ini bisa disebabkan oleh factor penggunaan lahan yang berbeda sehingga pengolahan yang terjadi pada setiap lahan berbeda pula. berbeda sehingga pengolahan yang terjadi pada setiap lahan berbeda pula. Hutan produksi memilki kandungan bahan organic yang tinggi karena Hutan produksi memilki kandungan bahan organic yang tinggi karena pada lahan ini, masih banyak terdapat bahan organic yang berupa sisa-sisa pada lahan ini, masih banyak terdapat bahan organic yang berupa sisa-sisa tanaman atau hewan yang telah melapuk sehingga kandungan BOT ini tanaman atau hewan yang telah melapuk sehingga kandungan BOT ini lebih tinggi dibandingkan pada lahan semusim.
lebih tinggi dibandingkan pada lahan semusim. -0.500 0.500 1.000 1.000 1.500 1.500 2.000 2.000 2.500 2.500 3.000 3.000 3.500 3.500 Hutan Hutan Produksi Produksi Lahan Lahan semusim semusim 1.804 1.804 0.42 0.42 3.11 3.11 0.724 0.724 C-Organik (%) C-Organik (%) BOT (%) BOT (%)
Menurut Suryono dkk dalam Jurnal
Menurut Suryono dkk dalam Jurnal ““PENGARUH RESIDU BAHANPENGARUH RESIDU BAHAN ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH TERHADAP ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH TERHADAP PERTUMBUIIAN DAN HASIL JAHE
PERTUMBUIIAN DAN HASIL JAHE” menyatakan bahwa” menyatakan bahwa bahan organikbahan organik tanah adalah bagian dari tanah yang merupakan sistem komplek dinamis tanah adalah bagian dari tanah yang merupakan sistem komplek dinamis berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan yang berada di alam tanah dan berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan yang berada di alam tanah dan terus menerus mengalami dekomposisi karena dipengaruhi faktor biologi, terus menerus mengalami dekomposisi karena dipengaruhi faktor biologi, fisika dan kimia. Sumber utama bahan organik tanah adalah fisika dan kimia. Sumber utama bahan organik tanah adalah tumbuh-tumbuhan. Di daerah tropika, khususnyaa daerah tropika basah tumbuhan. Di daerah tropika, khususnyaa daerah tropika basah ketersediaan bahan organik sangat melimpah karena tingginya radiasi ketersediaan bahan organik sangat melimpah karena tingginya radiasi matahari dan curah hujan sehingga terdapat berbagai macam vegetasi matahari dan curah hujan sehingga terdapat berbagai macam vegetasi dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi. Bahan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi. Bahan organik mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperbaiki organik mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperbaiki kesuburan tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi tanah. kesuburan tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi tanah. Pemberian bahan organic dapat berfungsi sebagai pemasok unsur hara dan Pemberian bahan organic dapat berfungsi sebagai pemasok unsur hara dan mempengaruhi kondisi fisika dan biologi tanah yaitu merangsang mempengaruhi kondisi fisika dan biologi tanah yaitu merangsang granulasi, dan memantapkannya yang menyebabkan perbaikan struktur granulasi, dan memantapkannya yang menyebabkan perbaikan struktur tanah, kemampuan menahan air meningkat, menurunkan plastisitas, tanah, kemampuan menahan air meningkat, menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk tanah lainnya serta peningkatan aktivitas mikrobia kohesi dan sifat buruk tanah lainnya serta peningkatan aktivitas mikrobia dalam tanah.
dalam tanah.
Pemberian bahan organik dapat berdampak bertahun-tahun Pemberian bahan organik dapat berdampak bertahun-tahun terhadap kondisi tanah, tergantung pada kemudahannya terdekomposisi terhadap kondisi tanah, tergantung pada kemudahannya terdekomposisi dan senyawa penyusun dari bahan organik tersebut. Di samping dan senyawa penyusun dari bahan organik tersebut. Di samping
pemberian bahan organik kedalaman pengolahan tanah juga
pemberian bahan organik kedalaman pengolahan tanah juga
mempengaruhi kondisi tanah, pengolahan tanah yang dangkal mempengaruhi kondisi tanah, pengolahan tanah yang dangkal menyebabkan tanah segera mampat. Kedalaman pengolahan tanah yang menyebabkan tanah segera mampat. Kedalaman pengolahan tanah yang dalam dapat menyebabkan pembalikan tanah bawah yang unsur-unsur dalam dapat menyebabkan pembalikan tanah bawah yang unsur-unsur haranya belum tersedia terangkat ke atas sehingga belum tersedia bagi haranya belum tersedia terangkat ke atas sehingga belum tersedia bagi tanaman. Kedalaman pengolahan tanah yang optimum mampu menambah tanaman. Kedalaman pengolahan tanah yang optimum mampu menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman yang tadinya tidak tersedia menjadi ketersediaan unsur hara bagi tanaman yang tadinya tidak tersedia menjadi
BAB V
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari data yang di peroleh dari hasil praktikum yang kita lakukan dapat Dari data yang di peroleh dari hasil praktikum yang kita lakukan dapat disimpulkan bahw
disimpulkan bahwa Bahan a Bahan Organik TOrganik Tanah anah dihutan proddihutan produksi dan uksi dan lahan semusimlahan semusim berbeda. Bahan Organik tanah yang ada di hutan produksi dan hutan semusim berbeda. Bahan Organik tanah yang ada di hutan produksi dan hutan semusim tingkat BOT yang lebih tinggi adalah pada tanah di hutan produksi sebesar 3,11%. tingkat BOT yang lebih tinggi adalah pada tanah di hutan produksi sebesar 3,11%. Sedangkan untuk tanah yang ada di hutan semusim tingkat BOT sangat rendah Sedangkan untuk tanah yang ada di hutan semusim tingkat BOT sangat rendah sebesar 0,724%.
sebesar 0,724%.
Perbedaan antar BOT pada dua tanah di atas dapat disebabkan oleh pengruh Perbedaan antar BOT pada dua tanah di atas dapat disebabkan oleh pengruh penggunaan lahan yang berbeda, sehingga menentukan C-Organik yang ada pada penggunaan lahan yang berbeda, sehingga menentukan C-Organik yang ada pada setiap lahan dan menentukan bahan organic tanah yang ada. Bahan organic tanah setiap lahan dan menentukan bahan organic tanah yang ada. Bahan organic tanah pada hutan pro
pada hutan produksi lebih tinggduksi lebih tinggi, i, disebabkan judisebabkan juga oleh masga oleh masih banyaknya ih banyaknya bahanbahan organic yang berada di atas permukaan tanah hutan produksi yang melapuk atau organic yang berada di atas permukaan tanah hutan produksi yang melapuk atau terurai dan bersatu dengan tanah disekitarnya sehingga kandungan bahan organic terurai dan bersatu dengan tanah disekitarnya sehingga kandungan bahan organic tanah tinggi dibandingkan dengan lahan semusim.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous A.
Anonymous A. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/ http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/ .. Diakses 13 Mei 2010Diakses 13 Mei 2010 Anonymous B
Anonymous B.http://lestarimandiri.org/index.php.http://lestarimandiri.org/index.php.. Diakses 13 Mei 2010Diakses 13 Mei 2010 Anonymous C
Anonymous C..http://www.damandiri.or.id/file/anisuryaniipbbab2.pdf http://www.damandiri.or.id/file/anisuryaniipbbab2.pdf .. Diakses 13Diakses 13 Mei 2010
Mei 2010
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001. Hal. 75-83 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001. Hal. 75-83
Suryono, M udji Santosa Lily Agustina.1997.
Suryono, M udji Santosa Lily Agustina.1997. PENGARUH RESIDU BAHANPENGARUH RESIDU BAHAN ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH TERHADAP ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH TERHADAP
PERTUMBUIIAN DAN HASIL JAH.E (
LAMPIRAN
LAMPIRAN
A.A. Tabel Hasil AnalisisTabel Hasil Analisis Sampel
Sampel KadarKadar
Air(%) Air(%) Volume Volume Sampel Sampel C-organik
C-organik BOTBOT
Hutan Hutan produksi produksi 26,423 26,423 7 7 1,804% 1,804% 3,11%3,11% Lahan Lahan semusim semusim 21,64 21,64 9,3 9,3 0,42% 0,42% 0,724%0,724% B. B. DokumentasiDokumentasi