• Tidak ada hasil yang ditemukan

Critical Thinking Middle Range

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Critical Thinking Middle Range"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

TUGAS CRITICAL THINKING CRITICAL THINKING 

KONSEP

KONSEP MIDDLE RANGE THEOR

 MIDDLE RANGE THEORY 

Disusun Oleh: Disusun Oleh: KELOMPOK 3 KELOMPOK 3 1. 1. RR..RR. . DDiiaann ( ( 113311221144115533114 4 !! 2.

2. SShh""lliihhaa##uul l MMaa$$%%ii&&aahh ( ( 113311221144115533115 5 !!

3.

3. SS%%i i NNaalleess##i i MMaahhaannaannii ( ( 11331122114411553311' ' !!

4.

4. PPuu##%%i i KK%%iiss##aanniinn$$ssiihh ( 1( 1331122114411553311) ) !!

5.

5. DD**i i RRaahhaauu ( 1( 1331122114411553311+ + !!

6.

6. SSiiss**"""" ( ( 11331122114411553322  !!

PROGRAM STUD, MAG,STER KEPERA-ATAN PROGRAM STUD, MAG,STER KEPERA-ATAN

UN,ERS,TAS A,RLANGG

UN,ERS,TAS A,RLANGGA SURA/A0A SURA/A0AA TAUN AKADEM,K 212213

TAUN AKADEM,K 212213 DATAR ,S,

(2)

/A/ 1 La#a% /elaan$ /A/ 1 La#a% /elaan$

1.1

1.1 Latar Latar Belakang...Belakang...

1.2

1.2 Tujuan...Tujuan... ..

1.3

1.3 Sistematika Sistematika Penulisan...Penulisan... /A/ 2 Tinauan Mi66le Ran$e The"%ies

/A/ 2 Tinauan Mi66le Ran$e The"%ies

2.1

2.1 Definisi Definisi Middle Range Middle Range Theories...Theories...

2.2

2.2 Perbandingan dengan Perbandingan dengan Level Teori yang lain...Level Teori yang lain...

2.3

2.3 Ciri Ciri Middle Middle Range Range Theories...Theories...

2.4

2.4 Pengelomokan Middle Range Pengelomokan Middle Range Theories...Theories...

2.5

2.5 Penggunaan Middle Range Theories...Penggunaan Middle Range Theories... ....

2.6

2.6 Perkembangan Middle Perkembangan Middle Range Theories...Range Theories...

2.7

2.7 ToTokoh!tokoh Middle koh!tokoh Middle Range TheoriesRange Theories

1)

1) Middle Range Theories " Phsyologi#al...Middle Range Theories " Phsyologi#al...

2)

2) Middle Range Theories Middle Range Theories " Cognitive..." Cognitive...

3)

3) Middle Range Theories Middle Range Theories " $motional..." $motional...

4)

4) Middle Range Middle Range Theories " Theories " So#ial...So#ial...

5)

5) Middle Range Theories " %ntegrative...Middle Range Theories " %ntegrative... /A/

/A/ 3 3 Analisa Analisa Kel"78"...Kel"78"...

Da&#a% Pus#aa Da&#a% Pus#aa

(3)

/A/ 1 La#a% /elaan$ /A/ 1 La#a% /elaan$

1.1

1.1 Latar Latar Belakang...Belakang...

1.2

1.2 Tujuan...Tujuan... ..

1.3

1.3 Sistematika Sistematika Penulisan...Penulisan... /A/ 2 Tinauan Mi66le Ran$e The"%ies

/A/ 2 Tinauan Mi66le Ran$e The"%ies

2.1

2.1 Definisi Definisi Middle Range Middle Range Theories...Theories...

2.2

2.2 Perbandingan dengan Perbandingan dengan Level Teori yang lain...Level Teori yang lain...

2.3

2.3 Ciri Ciri Middle Middle Range Range Theories...Theories...

2.4

2.4 Pengelomokan Middle Range Pengelomokan Middle Range Theories...Theories...

2.5

2.5 Penggunaan Middle Range Theories...Penggunaan Middle Range Theories... ....

2.6

2.6 Perkembangan Middle Perkembangan Middle Range Theories...Range Theories...

2.7

2.7 ToTokoh!tokoh Middle koh!tokoh Middle Range TheoriesRange Theories

1)

1) Middle Range Theories " Phsyologi#al...Middle Range Theories " Phsyologi#al...

2)

2) Middle Range Theories Middle Range Theories " Cognitive..." Cognitive...

3)

3) Middle Range Theories Middle Range Theories " $motional..." $motional...

4)

4) Middle Range Middle Range Theories " Theories " So#ial...So#ial...

5)

5) Middle Range Theories " %ntegrative...Middle Range Theories " %ntegrative... /A/

/A/ 3 3 Analisa Analisa Kel"78"...Kel"78"...

Da&#a% Pus#aa Da&#a% Pus#aa

(4)

/A/ 1 /A/ 1

PENDAULUAN PENDAULUAN

1.1

1.1 La#a% /elaan$La#a% /elaan$ Pelay

Pelayanan keera&atan meruakan bagian anan keera&atan meruakan bagian entienting ng dalam elayanan kesehatan yangdalam elayanan kesehatan yang  bersifat

 bersifat komrehensif meliuti komrehensif meliuti biosikososiokultural dan siribiosikososiokultural dan siritual yang tual yang ditujukan keadaditujukan keada individu' keluarga' kelomok dan masyarakat' baik dalam keadaan sehat mauun sakit individu' keluarga' kelomok dan masyarakat' baik dalam keadaan sehat mauun sakit den

dengan gan enendekdekatan atan roroses ses kekeera&era&ataatan. n. PelPelayaayanan nan kekeera&era&atan atan yanyang g berberkuakualitalitass didukung oleh engembangan teori dan model konsetual keera&atan. Perlu diyakini didukung oleh engembangan teori dan model konsetual keera&atan. Perlu diyakini  bah&a

 bah&a eneraan eneraan suatu suatu teori teori keera&atan keera&atan dalam dalam elaksanaan elaksanaan asuhan asuhan keera&atan keera&atan akanakan  berdamak

 berdamak ada ada eningkatan eningkatan kualitas kualitas asuhan asuhan keera&atan. keera&atan. Pelayanan Pelayanan keera&atankeera&atan sebagai elayanan rofesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model sebagai elayanan rofesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keera&

keera&atan atan serta engembanserta engembangan riset gan riset keerkeera&atan dan a&atan dan diimdiimlementalementasikan di sikan di dalamdalam  raktek keera&atan.

 raktek keera&atan.

Profesi keera&atan mengenal emat tingkatan teori' yang terdiri dari meta theory' Profesi keera&atan mengenal emat tingkatan teori' yang terdiri dari meta theory' gr

granand d ththeoeoryry' ' mimiddddle le rarangnge e ththeoeoryry' ' dadan n rra#a#titi#e #e ththeoeoryry. . TTeeorori!i!teteorori i tetersrsebebutut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya' dimulai dari meta theory sebagai diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya' dimulai dari meta theory sebagai yang aling abstrak' hingga ra#ti#e theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke emat yang aling abstrak' hingga ra#ti#e theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke emat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan  refi*

 refi* +meta,' +meta,' yang yang berarti berarti +erubahan +erubahan ada ada osisi,' osisi,' +diluar,' +diluar,' ada ada level level tertinggi' tertinggi' atauatau +melebihi, dan merujuk ada body of kno&ledge tentang body of kno&ledge atau tentang +melebihi, dan merujuk ada body of kno&ledge tentang body of kno&ledge atau tentang suatu bidang embelajaran seerti metamatematika (-riendorf /01 dalam Sell dan suatu bidang embelajaran seerti metamatematika (-riendorf /01 dalam Sell dan -alo

-alofissfissudiudis' s' 2332334). 4). ModModel el konkonsesetuatual l kekeera&era&ataatan n dikdikembembangangkan kan oleoleh h arara a ahlahlii keera&atan dengan haraan daat menjadi kerangka berikir era&at' sehingga era&at keera&atan dengan haraan daat menjadi kerangka berikir era&at' sehingga era&at  erlu

 erlu memahami memahami konse konse ini ini sebagai sebagai kerangka kerangka konse konse dalam dalam memberikan memberikan aske aske dalamdalam  raktek

 raktek keera&atan. keera&atan. TeTeori ori Middle Middle Range Range yang yang meruakan meruakan level level kedua kedua dari dari teoriteori keera&atan akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.

keera&atan akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini. Pe

Penngegetatahhuauan n kkeeerera&a&atatan an adadalalah ah mmeleliiuuti ti fifilolososofifi' ' teteorori' i' eennelelititiaian' n' ddanan kebija

kebijaksanaan raktek ksanaan raktek disildisilin. in. SebagSebagai ai suatu disilin suatu disilin roferofesional' engetahsional' engetahuan uan iniini  enting

 enting untuk untuk membimbing membimbing raktek. raktek. TeTeori ori berbasis berbasis bukti bukti emiris emiris adalah adalah #iri #iri khas khas daridari setia disilin rofesional. Tujuan bab ini adalah untuk menguraikan struktur disilin setia disilin rofesional. Tujuan bab ini adalah untuk menguraikan struktur disilin ke

keera&era&ataatan n sebsebagaagai i kokontenteks ks untuntuk uk memmemahamahami i dan dan menmengemgembanbangkagkan n MidMiddle dle RanRangege Theory

(5)

Se#ara umum Middle Range Theory dikhususkan terhada tiga tema dalam kerangka Se#ara umum Middle Range Theory dikhususkan terhada tiga tema dalam kerangka disilin keera&atan"

disilin keera&atan"

1.

1. Con#eCon#ern rn dengadengan n rinsirinsi!rin!rinsi si dan dan hukum yang hukum yang mengmengatur atur roseroses s kehidkehiduan'uan' kesejahteraan' dan otimal fungsi manusia' sakit atau sehat5

kesejahteraan' dan otimal fungsi manusia' sakit atau sehat5

2.

2. Con#eCon#ern rn dengadengan ola erilaku manun ola erilaku manusia dalam interakssia dalam interaksi dengan lingki dengan lingkungan dalamungan dalam situasi kritis' dan

situasi kritis' dan

3.

3. Con#ern dengan roses yang ositif erubahan dalam kesehatan status terengaruhCon#ern dengan roses yang ositif erubahan dalam kesehatan status terengaruh Middle Range Theory telah digunakan langsung untuk enelitian dan raktek. Teori Middle Range Theory telah digunakan langsung untuk enelitian dan raktek. Teori tersebut mungkin dikembangkan se#ara induktif melalui enelitian kualitatif dan raktek  tersebut mungkin dikembangkan se#ara induktif melalui enelitian kualitatif dan raktek   engamatan

 engamatan atau atau deduktif deduktif melalui melalui analisis analisis logis logis dan dan sintesis. sintesis. Middle Middle Range Range TheoryTheory mungkin berkembang melalui roses retrodu#tive dari berirama induksi!deduksi. Sebagai mungkin berkembang melalui roses retrodu#tive dari berirama induksi!deduksi. Sebagai kary

karya a ilmilmiah memeiah memerlurluas as janjangkagkauan uan MidMiddle Range Teordle Range Teori i dadaat at dihdiharaarakakan n bahbah&a&a  enelitian dan raktek tradisi untuk terus berkembang.

 enelitian dan raktek tradisi untuk terus berkembang. Pera&a

Pera&atan tan teta ada teta ada margmargin dari in dari disildisilin in roferofesional dan sional dan dalam bahaya dikonsumdalam bahaya dikonsumsisi atau

atau diadiabaibaikan kan jikjika a ererhathatian ian yayang ng #uk#uku u tidtidak ak dibdiberikerikan an dendengan gan keukeuniknikan an bidbidangang keera&

keera&atan atan dari dari enyenyelidikelidikan an dan dan raktraktek. ek. %ndik%ndikator ator engeengetahuan keera&attahuan keera&atan an yangyang  berkembang

 berkembang dari dari Middle Middle Range Range Theory Theory menandakan menandakan ertumbuhan ertumbuhan engembanganengembangan  engetahuan

 engetahuan dalam dalam keera&atan. keera&atan. Berbagai Berbagai teori teori dalam dalam Middle Middle Range Range TheoryTheory mena&ar

mena&arkan kan kerankerangka gka kerja kerja engoengorganrganisasian yang isasian yang berharberharga ga dengadengan n fenomfenomena ena yangyang diteliti oleh tim interdisiliner. teori!teori berguna untuk era&at dan orang!orang dari diteliti oleh tim interdisiliner. teori!teori berguna untuk era&at dan orang!orang dari disilin ilmu lain dalam membingkai fenomena kerihatinan bersama.

disilin ilmu lain dalam membingkai fenomena kerihatinan bersama.

1.2

1.2 TuuanTuuan Pen

Penuliulisan san makmakalaalah h ini ini bertbertujuujuan an untuntuk uk menmenjelajelaskan skan konkonse se midmiddle dle ranrange ge thetheory ory dandan  beberaa teori didalamnya yang dikembangkan

 beberaa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberaa tokoh keera&atan.oleh beberaa tokoh keera&atan.

1.3

1.3 Sis#e7a#ia PenulisanSis#e7a#ia Penulisan

Dalam makalah ini akan dibahas" Dalam makalah ini akan dibahas"

1)

1) Definisi Middle Range TheoriesDefinisi Middle Range Theories 2)

2) Perbandingan dengan Level Teori yang lainPerbandingan dengan Level Teori yang lain 3)

3) Ciri Middle Range TheoriesCiri Middle Range Theories 4)

4) Pengelomokan Middle Range TheoriesPengelomokan Middle Range Theories 5)

5) Penggunaan Middle Range TheoriesPenggunaan Middle Range Theories 6)

6) Perkembangan Middle Range TheoriesPerkembangan Middle Range Theories 7)

(6)
(7)

/A/ ,,

T,N9AUAN M,DDLE RANGE TEOR,ES

2.1 De&inisi Mi66le Ran$e The"%ies

Middle range theories daat didefinisikan sebagai serangkaian ide6 gagasan yang saling berhubungan dan berfokus ada suatu dimensi terbatas yaitu ada realitas keera&atan (Smith dan Liehr' 2330).

Teori!teori ini terdiri dari beberaa konse yang saling berhubungan dan daat digambarkan dalam suatu model. Middle range theories daat dikembangakan ada tatanan raktek dan riset untuk menyediakan edoman dalam raktik dan riset6enelitian yang berbasis ada disilin ilmu keera&atan.

2.2 Pe%an6in$an 6en$an Le;el Te"%i an$ lain

Dalam lingku dan tingkatan abstrak' middle range theory #uku sesifik untuk  memberikan etunjuk riset dan raktik' #uku umum ada oulasi klinik dan men#aku fenomena yang sama. Sebagai etunjuk riset dan raktek' middle range theory  lebih  banyak digunakan dari ada grand theory, dan daat diuji dalam emikiran emiris.

Teori Middle!Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan enelitian dan  raktik. 7ubungan antara enelitian dan raktik menurut Merton (/10)' menunjukkan  bah&a Teori Mid!Range amat enting dalam disilin raktik' selain itu 8alker and 9vant (//:) memertahankan bah&a mid!range theories menyeimbangkan kesesifikannya dengan konse se#ara normal yang namak dalam grand teori.

Middle range teori memberikan manfaat bagi era&at' mudah dialikasikan dalam  raktik dan #uku abstrak se#ara ilmiah.Teori Middle Range' tingkat keabstrakannya ada level ertengahan' inklusif' diorganisasi dalam lingku terbatas' memiliki sejumlah variabel terbatas' daat diuji se#ara langsung.

-ramer (//:) mengatakan bah&a mid!range theory sesuai dengan lingku fenomena yang relatif luas tetai tidak men#aku keseluruhan fenomena yang ada dan meruakan masalah ada disilin ilmu.

Bila dibandingkan dengan grand teori' middle range theory ini lebih konkrit. Merton (/10) yang berbereran dalam engembangan middle range theory' mendefinisikan teori ini sebagai sesuatu yang minor tetai enting dalam enelitian dan engembangan suatu teori.

Seendaat dengan Merton' beberaa enulis keera&atan mengemukakan middle range theory jika dibandingkan dengan grand theor y"

a. ruang lingkunya lebih semit

b. lebih konkrit' fenomena yang disajikan lebih sesifik 

c. terdiri dari konse dan roosisi yang lebih sedikit

d. mereresentasikan bidang keera&atan yang lebih sesifik6 terbatas

e. lebih daat diuji se#ara emiris

f. lebih daat dialikasikan se#ara langsung dalam tatanan raktik 

2.3 <i%i Mi66le Ran$e The"%ies

a. Menurut M#. -enna h.. (//;) "

1) Bisa digunakan se#ara umum ada berbagai situasi

2) Sulit mengalikasikan konse ke dalam teori

3) Tana indikator engukuran

(8)

5) -onse dan roosisi yang terukur 

6) %nklusif

7) Memiliki sedikit konse dan variabel

8) Dalam bentuk yang lebih mudah diuji

9) Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan raktik 

10) Daat dikembangkan se#ara deduktif' retroduktif. Lebih sering se#ara induktif  menggunakan studi kualitatif 

11) Mudah dialikasikan ke dalam raktik' dan bagian yang abstrak meruakan hal ilmiah yang menarik 

12) Berfokus ada hal!hal yang menjadi erhatian era&at.

13) Beberaa di antaranya memiliki dasar dari grand teori

14) Middle range theory tumbuh langsung dari raktik.

b. Menurut Meleis' 9. %. (//;) "

1) Ruang lingku terbatas'

2) Memiliki sedikit abstrak'

3) Membahas fenomena atau konse yang lebih sesifik' dan

4) Meruakan #erminan raktik (administrasi' klinik' engajaran)

c. Menurut 8hall (//1) "

1) -onse dan roosisi sesifik tentang keera&atan

2) Mudah diterakan

3) Bisa diterakan ada berbagai situasi

4) Proosisi bisa berada dalam suatu rentang hubungan sebab akibat

2.4 Pen$el"78"an Mi66le Ran$e The"%ies

Berdasarkan engelomokkannya Middle Range Theory dikelomokkan oleh  beberaa enyusun buku menurut"

1. Peterson < Bredo& (2334)

mengklasifikasikan middle range theories ke dalam tie!tie " a. Tie fisiologis

 b. Tie kognitif  #. Tie emosional d. Tie sosial e. Tie integrative

2. Tomey < 9lligood (2331)' berdasar tema masing!masing teori" a. %llness traje#tory (8iener < Dodd' //=)

 b. Tidal Model (Phil Barker' 233) #. Comfort (-ol#aba' //2)

d. Pea#efull end of life (Ruland < More' //0) dan sebagainya

(9)

Middle range theory telah digunakan dalam bidang raktik dan enelitian. Teori ini mamu menstimulasi dan mengembangkan emikiran rasional dari enelitian.serta membimbing dalam emilihan variable dan ertanyaan enelitian.(Len>'//0..21) Middle range Teori daat membantu raktik dengan memfasilitasi emahaman terhada  erilaku klien dan memungknkan untuk menjelaskan beberaa efektifitas dari intervensi.

Revie& terhada beberaa enelitian yang diublikasikan mengungkakan  enggunaan Middle Range Teori dalam enelitian keera&atan masih #uku luas. Dan sebagian besar Middle Range Teori berasal dari disilin ilmu lain.7al ini sangat jelas ketika kita membandingkan seberaa sering Middle Range Teori dan ?rand Teori dikuti dalam literatur enelitian keera&atan. Dari ;= enelitian' yangdiidentifikasi menggunakan teori adalah ;/ (4:@). Dan dari ;/ enelitian tersebut diidentifikasi hanya 2: enelitian yang benar!benar menggunakan teori keera&atan dan :4 lainnya menggunakan mengadosi dari disilin ilmu lainnya dan kebanyakan dari ilmu sikologi.

2.6 T""h=#""h Mi66le Ran$e The"%ies e%6asa%an Klasi&iasi Pe#e%s"n

1. Mi66le Ran$e The"%ies : <"$ni#i;e

a. /a%a%a Resni> : SEL=E,<A<0 (E,KAS, D,R,!

Saat ini hubungan antara kesehatan dan erilaku gaya hidu (misalnya' merokok' aktivitas fisik' berat badan' dan diet) sangat disokong. Tantangan yang dihadai adalah bagaimana #ara terbaik membantu merubah erilaku individu dalam meraih kesehatan dan well-being . Langkah esensial dalam meran#ang intervensi untuk  mendukung erilaku memajukan kesehatan dan mengeliminir segala sesuatau yang mengganggu kesehatan adalah dengan memahami determinan!determinan erilaku kesehatan dan mekanisme yang menghubungkan antara kesehatan dan roses  erilaku.

Teori!teori dinilai dari ekslanasinya dan kekuatan dalam sifat rediksinya. Ailai dari teori sikologis harus dinilai dari kemamuan teori untuk merubah kehiduan masyarakat agar menjadi lebih baik. Teori Self!effi#a#y menyediakan sebuah tubuh  engetahuan untuk alikasi so#ial ada berbagai ma#am aktivitas yang berhubungan

dengan kesehatan.

%ndividu daat memengaruhi melebihi aa yang mereka lakukan.kebanyakan dari  erilaku manusia ditentukan oleh faktor!faktor yang saling berinteraksi.

Teori self!effi#a#y (efikasi diri) didasarkan ada keyakinan ada aa yang orang  ikirkan' er#ayai' dan engaruh erasaan ada erilaku mereka. Pengaruh ekstrinsik 

dan alamiah ada tindakan mereka' ada gilirannya' sebagian menentukan ola ikir  mereka dan ke#enderungan erilaku dan reson. Pusat teori ini adalah kebebasan dalam memilih. -ebebasan diangga sebagai latihan memengaruhi!diri. 7al ini di#aai melalui emikiran reflektif' enggunaan engetahuan dan keteramilan (skill)  ada suatu erintah.

1) La#a% /elaan$

Teori efikasi!diri berasal dari teori kognitif sosial. Pada a&al  erkembangannya' teori efikasi diri menguji asumsi bah&a rosedur sikologi daat menghasilkan erubahan erilaku dengan merubah tingkat dan kekuatan individu ada eksektasi6dugaan efikasi diri. Teori ini dikembangkan ada akhir  /;3' dan a&alnya digunakan ada keera&atan yang berfokus ada emulihan  eristi&a kardiovaskular ada tahun /03!an. Dengan meningkatnya fokus

(10)

terhada teori!teori middle range versus model!model asuhan keera&atan' teori efikasi diri semakin dikenal oleh era&at eneliti sebagai #ara yang berguna sebagai anduan dalam melakukan enelitian dan untuk mengembangkan intervensi ada enguunaan klinis.

2) K"nse8 Te"%i

a) u7an A$en>?  eran kesengajaan ada efikasi diri meruakan hal yang utama dan dideskrisikan sebagai agensi individu. 9gensi individu ( human agency) menga#u ada tindakan dilakukan se#ara sengaja. 9gensi individu' sebagian besar bekerja ada dasar kontrol keer#ayaan. Sama seerti ada kehiduan sehari!hari' individu merumuskan solusi untuk tugas yang sedang dijalani. Mereka menuruti ikiran mereka dan kemudian menganalisis seberaa baik ikiran mereka mamu mengatur eristi&a.

b) E&iasi=6i%i 6an 6u$aan hasil? Bandura (/;;'/01) menyarankan bah&a eksektasi hasil terutama didasarkan ada dugaan efikasi!diri seseorang. enis!  jenis keluaran antisiasi seseorang umumnya tergantung ada enilaian tentang seberaa baik mereka mamu memainkan erilaku. Sehingga individu yang mengangga diri mereka sendiri se#ara tinggi atas efikasi diri mereka maka akan mengharakan keluaran yang baik. Bandura menyatakan ada dua komonen ada teori efikasi!diri yaitu enilaian efikasi diri seseorang atau efikasi diri dan engharaan keluaran6hasil.

3) Su7e%=su7e% in&"%7asi e&iasi=6i%i

9da emat sumber efikasi diri yaitu en#aaian enaktif' yang meruakan tindakan nyata5 engalaman orang lain5 ersuasi verbal dan feedba#k fisiologis seerti rasa nyeri atau fatigue.

4) M"6el #e"%i e&iasi 6i%i

5) A8liasi Te"%i

Studi efikasi diri untuk mengelola enyakit akut dan kronis" banyak studi yang fokus ada efikasi diri asien!asien dengan gangguan jantung. Contohnya' hubungan antara efikasi diri dan aktivitas rehabilitasi ada asien kardio (allen'  be#ker' < s&ank' //3).

Studi efikasi diri yang berhubungan dengan romosi kesehatan ibu dan anak 

6) Kesi78ulan $nvironment ut#ome e*e#tation Behavior  Self!effi#a#y e*e#tation %nformational sour#es Performan#es erbal ersuasion Role Modelling Physiologi#al feedba#k  Person

(11)

Eji emiris menggunakan teori efikasi diri telah memberikan dukungan yang signifikan ada efikasi diri dan eksektasi hasil yang berhubungan dengan  erilaku dan erubahan erilaku. Terdaat juga fakta yang mendukung efektivitas intervensi khusus yang telah diuji untuk memerkuat baik efikasi diri mauun eksekstasi hasil luaran dan keduanya meningkatkan erubahan erilaku. Penting untuk di#atat' bagaimanaun juga' studi!studi tersebut juga mengingatkan kita  bah&a efikasi diri dan eksekstasi keluaran hasil mungkin saja bukan satu!satunya  redi#tor dari erilaku. ariable lainnya seerti tensi6ke#emasan' hambatan dalam  erilaku dan masalah sikososial lainnya juga memengaruhi erilaku.

b. Pe%la -e%ne% : Tin6aan /e%alasan Dan Pe%ilau Te%en>ana

Teori tindakan beralasan (TR96Theory of Reasoned 9#tion) dan erluasannya teori  erilaku teren#ana (TPB6Theori Perilaku Teren#ana)' memberikan kerangka kerja

yang berguna untuk memrediksi dan memahami erilaku so#ial ada umumnya dan  erilaku kesehatan ada khususnya.

1) La#a% /elaan$

TR9 dikembangkan ada tahun /1;. Teori ini dikembangkan berdasarkan  sikologi so#ial yang men#oba untuk mengatasi kekurangan dalam konsistensi  ada studi yang bertujuan untuk menguji hubungan antara sika dan erilaku. %novasi utama yang dikenalkan oleh teori ini adalah rinsi kesesuaian dan konse tujuan dari erilaku

Prinsi kesesuaian (aj>en' /00) menyatakan bah&a koresondensi antara sika dan erilaku akan menjadi yang terbesar saat keduanya diukur ada tingkat yang sama ada kekhususannya mengenai emat elemen" tindakan' target' keadaan dan &aktu. Dalam erkembangannya' TR9 daat diterakan dengan sukses' namun TR9 juga mendaatkan kritik yaitu dengan mengasumsikan bah&a  erilaku diengaruhi se#ara langsung oleh intense6tujuan' maka Fishbein dan 9j>en membatasi enggunaan TR9 ada erilaku yang berada diba&ah #ontrol volisi.

Setelah 2 dekade engenalan TR9' aj>en dan fishbein mengembangkan TPB sebagai usaha mengatasi kekurangan TR9.

2) Des%i8si #e"%i 8e%ilau e%alasan 6an 8e%ilau #e%en>ana

a) Asu7si U#a7a

TR9 dan TPB' keduanya didasarkan ada asumsi ah&a individu diandu oleh ertimbangan rasional mengenai imlikasi tindakan mereka. Sehingga' sebelum terlibat atau tidak terlibat ada suatu erilaku' individu memberikan  ertimbangan yang hati!hati dan tidak tergesa!gesa terhada informasi yang telah tersedia' dan kemudian memutuskan erilaku aa yang mereka lakukan. 7ubungan TR9 dan TPB digambarkan ada bagan diba&ah ini"

Bagan enjabaran teori erilaku teren#ana

$*ternal variables Behavioral  beliefs  Aormative  beliefs Control  belief  9ttitude Subje#tive norm Per#eived  behavioral Behavioral intention  behavior 

(12)

3) Penaa%an K"nse8 Te"%i

a) Tuuan /e%8e%ilau

Tujuan erilaku (behavior intention) meruakan motivasi seseorang untuk  melakukan erilaku tertentu. 7al ini mengindikasikan seberaa banyak usaha dan kerelaan yang diharakan seseorang untuk melakukan sebuah erilaku. Determinan tujuan6amrih erilaku adalah sika' norma subyektif dan #ontrol  erilaku yang dirasakan ( perceived ).

b) Sia8?  ada umumnya sika digambarkan sebagai tendensi sikologis yang dieksresikan dengan mengevaluasi sebuah kesatuan tertentu dengan beberaa derajat suka atau tidak suka (eagly < #haiken' //=). Berdasarkan ada  rinsi kesesuaian' sika merujuk ada evaluasi kesukaan atau ketidaksukaan seseorang ada erilaku tertentu diba&ah studi' dan dikaji ada tingkatan yang sama ada kekhususanya sebagai erilaku.

c) N"%7a sue#i&? merujuk ada enilaian khusus seseorang mengengai kesukaan orang lain dan dukungan dalam melakukan atau tidak melakukan suatu erilaku tertentu.

d) K"n#%"l 8e%ilau an$ 6i%asaan? TPB menambahkan #ontrol erilaku yang dirasakan sebagai determinan ketiga ada tujuan bererilaku. Control erilaku yang dirasakan digambarkan sebagai ersesi seseorang tentang seberaa mudah atau seberaa sulit untuk seseorang tersebut melakukan erilaku itu (aj>en' //)' dan diasumsikan memerngaruhi tujuan bererilaku sama halnya bererilaku.

e) Ke*aian M"%al an$ Di%asaan? merujuk ada keer#ayaan ersonal seseorang tentang salah dan benar (S#&art> < Tessler' /;2).

f) Sel& ,6en#i#? dijelaskan sebagai + Gbagian yang menonjol ada diri seseorang yang berhubungan dengan erilaku tertentu, (#onner < armitage' //0)' dan juga disarankan sebagai rediktor tambahan ada tujuan  bererilaku.

g) Pe%ilau 7asa la78au 6an Keiasaan? eran erilaku masa lamau dalam tujuan bererilaku yang dimiliki se#ara luas selama &aktu beberaa tahun.

h) Pen$a%uh (A&&e>#!? meruakan keluaran kognitif.

i) Pen$e#ahuan? dalam studi yang dilakukan eneliti menemukan hubungan yang signifikan antara tingkat engetahuan dan tujuan bererilaku.

 j) A8liasi Te"%i

Mengidentifikasi faktor!faktor yang memengaruhi tujuan untuk bererilaku akan membantu mengembangkan rogram edukasi dan strategi lainnya yang  bertujuan memromosikan erubahan erilaku. -arena teori ini mengasumsikan bah&a sika' norma subyektif dan #ontrol erilaku yang dirasakan' diengaruhi oleh keer#ayaan masing!masing' intervensi erilaku sebaiknya ditujukan dalam merubah keer#ayaan tersebut yang kemudian akan memengaruhi erubahan erilaku seseorang.

4) Ke#e%a#asan Te"%i

-eterbatasan teori ini adalah ada kaasitasnya memerediksi erilaku. Studi emiris menunjukkan bah&a tujuan erilaku dan #ontrol erilaku yang dirasakan menjelaskan kira!kira 43@ varians dalam erilaku' sehingga disarankan bah&a faktor!faktor lainnya juga harus diertimbangkan. Salah satu alas an utama lemahnya kekuatan rediksi ini adalah fakta &aktu erilaku yang dirasakan ini dikaji dalam eriode yang singkat' tujuan ini mungkin berubah.

(13)

-eterbatasan tambahan ada teori ini adalah tendensinya hamer seluruhnya  ada laoran diri seseorang yang mungkin tidak berhubungan dengan erilaku

yang sedang diobservasi.

5) Kesi78ulan

Selama beberaa tahun' TR9 dan TPB telah membuktikan diri sebagai teori middle range yang bagus. 8alauun teori!teori tersebut berkontribusi enting dalam memahami hubungan antara sika dan erilaku' enelitian selanjutnya sebaiknya mamu memerluas engetahuan kita mengenai teori sama halnya asek metodologi ada model teorinya.

Se#ara teori' eran redi#tor tambahan ada tujuan bererilaku sebaiknya diteliti lebih jauh lagi. Lebih!lebih lagi' eran variabel!variabel yang menengahi  engaruh tujuan dalam bererilaku dalam erforma erilaku harus dierkuat lagi.

2. Mi66le Ran$e The"%ies : E7"#i"nal

1) E78a#i (Ols"n 6an Kun!

a. De&inisi K"nse8 Te"%i

9nalisis konsetual ada beberaa literatur yang terbaru menyebutkan bah&a ada : konse emati. Terdiri dari karakter manusia' emati sebagai aturan  rofesional' emati sebagai roses komunikasi' emati sebagai keedulian' emati

sebagai hubungan yang khusus (-unyk < lson' 233).

Dalam middle range theory yang dikembangkan oleh lson (lson < 7an#hett' //;) definisi emati meliuti eksresi emati era&at' enerimaan emati asien' dan distress yang dialami asien. $ksresi emati era&at didefinisikan sebagai mengerti aa yang dikatakan dan dirasakan asien' dan menkomunikasikan se#ara verbal yang diketahui ini keada asien. Pasien merasa dimengerti dan diterima oleh era&at meruakan definisi dari enerimaan emati  asien. Distress aisen adalah emosi negatif sebagai hasil dari kebutuhan yang

tidak tersalurkan (termasuk marah' #emas' dan deresi).

b. Des%i8si #e"%i

lson mengembangkan se#ara deduktif sebuah middle range theory  dari  roses emati model keera&atan abstrak rlando (rlandao' /1'/;2). Model rlando menjelaskan se#ara sesifik keera&atan meruakan hubungan antara  era&at dan asien. Model ini juga menjelaskan sebuah roses verifikasi dari  ertemuan teraeutik yang daat diartikan eksresi emati' yaitu komonen komunikatif dari emati. rlando menjelaskan se#ara sesifik bah&a distress  asien daat dijadikan suatu ukuran kriteria hasil dalam asuhan keera&atan.

Model keera&atan rlando adalah ersektif global namun terl alu umum dan abstrak untuk bisa dites. Proses erkembangan middle range theory  melibatkan se#ara garis besar ernyataan hubungan ada model rlando dan mengidentifikasi

(14)

dalil middle range theory. Pada akhirnya' hubungan dari ernyataan rlando dan dalil middle range theory telah diidentifikasi. Dari ernyataan rlando' = dalil middle range theory telah dikembangkan dengan menggunakan logika" Diartikan  bah&a"

1. Persesi akurat era&at diastikan daat memberikan damak bagi asien yang lebih baik' dan

2. Pengkajian era&at diastikan untuk menurunkan distress asien Mengasumsikan bah&a"

1. Pengkajian era&at harus berdasarkan ada ersesi yang akurat untuk  menurunkan distress asien' dan

2. Persesi akurat era&at (berbagi se#ara verbal dengan asien) sama dengan emati era&at

-emudian (dalil middle range theory):

1. $ksresi emati (ersesi akurat era&at yang dibagi se#ara verbal dengan  asien) daat menurunkan distress asien' dan

2. ika ersesi akurat adalah dengan berbagi se#ara verbal dengan asien (eksresi emati era&at)' asien merasa dimengerti dan diterima oleh  era&at' dan

3. Perasaan emati asien daat menurunkan distress asien.

?ambar"  Middle Range Theory" hubungan antara eksresi emati era&at' enerimaan emati asien' dan distress asien

2) Kese6ihan K%"nis (Eaes!

a. Deskrisi Teori

Konsep A Konsep B Konsep C

Persepsi akurat pasien yang perlu dikomunikasikan secara verbal dengan pasien (empati perawat)Persepsi akurat pasien yang perlu dikomunikasikan secara verbal dengan pasienDistress Pasien

Konsep Model (Orlando !"#!)

Konsep Middle Range Theory

$kspresi $mpati PerawatPenerimaan $mpati PerawatDistress Pasien

(15)

 Middle Range Theory  -esedihan -ronis ($akes dkk' //0) diturunkan se#ara induktif dan divalidasi melalui enelitian deskrisi kualitatif . Dari hasil temuan tersebut kesedihan kronis di konse ulang dan sekarang didefinisikan sebagai kejadian  ermanen yang berulang se#ara eriodik' kesedihan yang mendalam atau erasaan duka#ita yang dihubungkan dengan erbedaan yang terus menerus sebagai hasil dari  engalaman kehilangan ($akes dkk' //0' ///). Selain itu kesedihan kronis adalah

karekteristik yang mendalam' ermanen' eriodik' dan otensial berkembang se#ara alami dan berlanjut menunjukkan reson normal dari kehilangan.

-erangka konse Teori -esedihan -ronis adalah mengetahui reaksi individu yang  bervariasi dari situasi kehilangan dan mena&arkan #ara lain untuk memandang

kehilangan.

-ejadian Pemi#u sangat tergantung dari asal dari engalaman kehilangan. Misalnya menghadai erbedaan' embentukan norma' sosial' erkembangan atau kealamian seseorang. Contohnya kejadian emi#u akan mun#ul ketika seseorang didiagnosis sebuah enyakit kronis dan tidak daat beraktivitas.

Metode Manajemen meruakan strategi koing yang digunakan seseorang selama mengalami kesedihan kronis (internal) dan intervensi endukung oleh ara rofeional (eksternal). Manajemen internal diusatkan ada eningkatan kontrol erasaan ketika terjadi kesedihan yang berulang. Mengumulkan intervensi bersama!sama dan men#ari eluang untuk menghentikan enyebab kesedihan kronis. Sedangkan manajemen eksternal dilakukan oleh era&at kesehatan rofesional. Prinsi manajemen eksternal adalah mekanisme koing individu (metode manajemen internal) daat dierkirakan' dikuatkan dan didukung. %ntervensi sesifik oleh era&at kesehatan rofesional dikategorikan sebagai eran yang sangat membantu individu yang mengalami kesedihan kronik.

(16)

?ambar" Model Teori -esedihan -ronis. Sumber" $akes' Burke' < 7ains&oth (//0). Middle Range T 

3. Mi66le Ran$e The"%ies : S">ial

1) Duun$an S"sial (S">ial Su88"%#! "leh Ma%"%ie A S>%a&&e%

a. Definisi -onse Teori " Definisi dari dukungan sosial memiliki berbagai ma#am komonen' antara lain"

a) 9sek  b) -ategori c) -onstruk  d) Defining atributes e) Dimensi f) %nterersonal transaksi g) Subkonse h) Taksonomi i) Tye P$A?9L9M9A -$7%L9A?9A ngoing (terus menerus)

Single event (kejadian tunggal) D,SPAR,T0 (PER/EDAAN)

-$S$D%79A -RA%S Mendalam Permanen Periodik  Potensial Berkembang L%F$ SP9A  (M9S9 7%DEP) METODE MANA9EMEN

TR%??$R $$ATS (-$9D%9A P$M%CE)

EKSTERNAL ,NTERNAL

Tidak $fektif  $fektif 

(17)

 j) Penjelasan dari teori Dukungan Sosial

Berbagai definisi dari dukungan sosial mulai dari yang hanya memfokuskan  ada struktur atau asek fungsional samai ada berbagai karakteristik dukungan

sosial yang daat menyebabkan erbedaan dari definisi dukungan sosial.

7u#ey (//0) menganalisis teori dukungan sosial' berdasarkan er#obaan dari 233 elajar ada tahun /;0 s.d tahun //1' yang mana dukungan sosial adalah hanya terdiri dari satu variabel.

Menurut 7u#ey ada emat struktur yang bisa membantu untuk  mendefinisikan dukungan sosial' yaitu"

a) Prekondisi " Seseorang yang memberikan dukungan sosial

b) -arakteristik " Tindakan dari dukungan sosial

c) ut#omes " Perubahan yang terjadi ada klien yaitu" dukungan sosial yang  ositif 

d) Boundary6batas " Batas akhir dari emberian dukungan sosial' aabila menimbulkan reson yang negatif 

Definisi dukungan sosial menurut 7u#ey (//0) adalah tindakan yang diberikan keada seseorang yang mana terdaat hubungan ersonal dan menghasilkan reson ositif ada klien

Menurut Rook and Doley (/0:) dukungan sosial daat terlihat ada variabel individu dan lingkungan.

a) 7ubungan dukungan Sosial dengan -esehatan " Cohen' ?ottlieb and under&ood (233) mendeskrisikan 2 model yang menjelaskan bagaimana dukungan sosial memengaruhi kesehatan"

b) The Stress H Buffering Models " Dukungan sosial berkontribusi ada erilaku  romosi kesehatan ada seseorang yang stress' sehingga seseorang yang stress

memunyai koing individu yang adatif.

c) The main effe#t Models " Dukungan sosial langsung berimbas ada kesehatan fisik dan sikologis' tidak hanya ada klien yang stress. 7ubungan sosial daat memberikan berbagai sumber informasi tentang kesehatan dan daat  juga memberikan elayanan kesehatan se#ara informal.

 Aorbe#k (/0) mengenalkan model dengan #ara mengggunakan sosial suort dalam intervensi keera&atan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Pada model ini' antara lain sebagai berikut"

a) Dukungan sosial yang adekuat akan menghasilkan status kesehatan yang  ositif 

b) Dukungan sosial yang tidak adekuat tana intervensi keera&atan akan menghasilkan status kesehatan yang negatif.

b. 9likasi dari teori dukungan sosial

(18)

• Pera&at memunyai engetahuan dan keahlian untuk mengkaji lingkungan

sosial dan interersonal klien' mengimlementasikan strategi romosi kesehatan

• Pera&at mulai dari mengkaji dukungan sosial klien' menggunakan

 eengukuran dukungan sosial yang telah ada' menjelaskan6menunjukkan dukungan sosial yang rofesional untuk meningkatkan kemandirian klien

b) 9likasi ada Penelitian " Peneliti daat mengekslorasi berbagai variasi dalam raktik keera&atan melalui andangan dukungan sosial. Toik   enelitian meliuti dukungan sosial ada enyakit kronis' dukungan sosial  ada asien yang berduka' hubungan dukungan sosial dengan sindroma

koroner akut' dll.

c. -esimulan dari teori dukungan sosial

Teori dukungan sosial enting bagi seorang era&at karena daat digunakan dalam melakukan intervensi keera&atan untuk meningkatkan status kesehatan.

4. Mi66le Ran$e The"%ies : ,n#e$%a#i;e

1) eal#h @ %ela#e6 uali# "& li&e

Teori ini' teori health H related Iuality of life' dikembangkan terisah dari Iuality of life sebagai sarana eneliti untuk menentukan domain yang berhubungan dengan kesehatan. Teori ini sangat multidimensi' bermanfaat untuk alam' sehingga membuat teori ini sangat bermanfaat dalam alikasi klinis yang sangat luas. -onse dari teori ini adalah #enderung keluar dari ranah keera&atan dan merefleksikan keadaan keera&atan yang sangat variatif. 7eath H related Iuality of life juga sangat ambigu dan sulit untuk didefinsikan. Model health H related Iuality of life yang dikembangkan oleh 8ilson. Memunyai : determinan' yaitu variable biologi dan fisiologi' gejala' status funsional' ersesi kesehatan' dan kualitas hidu. Dimana kelima determinan ini diengaruhi oleh lingkungan dan karakteristik individu.

2) eal#h P%"7#i"n M"6el

Model yang dikembangkan Pender berdasar ada teori erilaku. 9da eningkatan kesadaran tentang eran erilaku dalam en#egahan rimer dan romosi kesehatan' dan tenaga kesehatan yang rofessional memberikan erhatian yang

(19)

lebih untuk membantu klien dalam bererilaku sehat. Motivasi dalam romosi kesehatan bisa berasal dari keinginan untuk men#egah sakit (en#egahan rimer) atau untuk mendaatkan tingkat kesejahteraan dan engakuan diri yang lebih tinggi (romosi kesehatan). Teori ender se#ara rimer menga#u ada = teori  erilaku kesehatan " teori reasoned a#tion (9j>en)' teori lanned behavior ()r' dan teori So#ial H #ognitive (Bandura). 7ealth romotion model menjelaskan bah&a karakteristik klien yang banyak dan fa#tor so#ial H #ognitive digabungkan dengan kebutuhan dan kesukaan' seerti eren#anaan tindakan untuk menjelaskan  erilaku romosi kesehatan d lingkungan temat tinggal. Model ini di tinjau ulang  ada tahun //1' sesuai dengan revie& dan hasil enelitian yang menggunankan

model ini sebagai dasarnya. Daam model yang telah dierbarui ini' teori model health romotion inimengandung karakteristik individu dan engalaman' kognisi  erilaku! sesifik dan akibat' dan fa#tor H fa#tor lain yang memengaruhi  erilaku. Pender megidentifikasi bah&a kognisi erilaku H sesifik dan akibat sebagai mekanisme motivasi yang utama dalam erilaku romosi kesehatan. Termasuk tindakan yang dirasa menguntungkan' er#eived barriers to a#tion'  er#eived self effi#a#y' aktifitas yang berhubungan dengan akibat' engaruh interersonal' dan engaruh situasional. -arakteristik individu dan engalaman individu yang termasuk dalam model ini adalah erilaku sebelumnya dan fa#tor   ersonal.

P%&O% %$'A$D B$A*&O%

P$%C$&*$D B$+$,&- O, AC&O+

P$%-O+A' ,ACO%- . B&O'O/&CA'

P-0CO'O/&CA' -OC&OC1'1%A'

&+$%M$D&A$ COMP$&+/ D$MA+D- ('O2 CO+%O') A+D P%$,$%$+C$- (&/ CO+%O') P$%C$&*$D BA%%&$%- O AC&O+

P$%C$&*$D -$', 3 $,,&CAC0

AC&*&04%$'A$D A,,$C

&+$%P$%-O+A' &+,'1$+C$- (,AM&'0 P$$%- P%O*&D$%-) . +O%M- -1PPO%

MOD$'--&1A&O+A' &+,'1$+C$- .

OP&O+-D$MA+D CAA%AC$%&-&C-

A$-$&C-COMM&M$+ O A P'A+ O, AC&O+

$A' 3 P%OMO&+/ B$A*&O% &+D&*&D1A' CA%AC$%&-&C- A+D $5P$%&$+C$-B$A*&O% 3 -P$C&,&C CO/+&&O+- A+D A,,$CB$A*&O% 3 -P$C&,&C CO/+&&O+- A+D A,,$C

(20)

2.7 T""h=#""h Mi66le Ran$e The"%ies e%6asa%an Klasi&iasi Alli$""6 1. Ra7"na T. Me%>e%

Ramona T. Mer#er mengembangkan Salah satu model konsetual keera&atan yang mendasari keera&atan meternitas yaitu  Maternal Role Attainment-Becoming a  Mother . Fokus utama dari teori ini adalah gambaran roses en#aaian eran ibu dan  roses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi edoman bagi era&at dalam melakukan engkajian ada bayi dan lingkungannya' digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan  bayi' memberikan bantuan terhada bayi dengan endidikan dan dukungan' memberikan elayanan ada bayi yang tidak mamu untuk melakukan era&atan se#ara mandiri dan mamu berinteraksi dengan lingkungannya.

-onse teori Mer#er ini daat dialikasikan dalam era&atan bayi baru lahir  terutama ada kondisi sikososial dan emosional bayi baru lahir masih sering terabaikan. Model konsetual Mer#er memandang bah&a sifat bayi berdamak ada identitas eran ibu. Reson erkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi dengan erkembangan identitas eran ibu daat diamati dari ola erilaku bayi.

Model en#aaian eran maternal yang dikemukakan oleh Mer#er dengan menggunakan konse BronfenbrennerJs (/;/) memerlihatkan bagaimana lingkungan  berengaruh terhada en#aaian eran ibu (daat dilihat gambar di ba&ah).

(21)

a. Pa%a6i$7a Ke8e%a*a#an /e6asa%an M"6el K"nse8#ual Ra7"na T. Me%>e%

1) Ke8e%a*a#an

Mer#er (2334) mengemukakan bah&a keera&atan adalah rofesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu romosi kesehatan' men#egah kesakitan dan menyediakan layanan keera&atan bagi yang memerlukan untuk mendaatkan kesehatan yang otimal serta enelitian untuk memerkaya dasar engetahuan bagi  elayanan keera&atan. Pengkajian selanjutnya ada klien dan lingkungan' era&at mengidentifikasi tujuan klien' menyediakan layanan ada klien yang meliuti dukungan' endidikan dan elayanan keera&atan ada klien yang tidak mamu mera&at dirinya sendiri.

2) Manusia

Mer#er tidak mendefinisikan se#ara sesifik mengenai konse manusia namun mengarah ada diri dan inti diri. Mer#er memandang diri sebagai bagian dari eran yang dimainkan. 8anita sebagai individu daat bereran menjadi orang tua jika telah melalui mother!infant dyad. %nti dari manusia tersusun dari konteks budaya dan daat

(22)

mendefinisikan dan membentuk situasi. -onse keer#ayaan diri dan harga diri sebagai manusia terisah dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orang lain yang berarti saling memengaruhi.

3) Keseha#an

Mer#er mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai ersesi kesehatan mereka yang lalu' kesehatan saat ini' haraan tentang kesehatan' resiko terhada enyakit' kekha&atirkan dan erhatian tentang kesehatan' orientasi ada  enyakit dan enyembuhannya' status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran enyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua ada kesehatan se#ara menyeluruh. -esehatan diandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi. Mer#er mengemukakan bah&a stress suatu roses yang memerlukan erhatian  enting selama era&atan ersalinan dan roses kelahiran.

4) Lin$un$an

Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mer#er diadatasi dari definisi  Bronfenbrenner’ tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori a&alnya. Mer#er 

menjelaskan tentang erkembangan tidak daat menjadi bagian dari lingkungan' terdaat akomodasi mutual antara erkembangan individu dan erubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan memengaruhi untuk men#aai  eran maternal dan aternal serta erkembangan anak.

b. Pen>a8aian Pe%an ,u : Mercer’s Original Model 

 Maternal Role Attainmen yang dikemukakan oleh Mer#er meruakan sekumulan siklus mikrosistem' mesosistem dan makrosistem. Model ini dikembangkan oleh Mer#er sejalan engertian yang dikemukakan  Bronfenbrenner’, yaitu "

1) Mi%"sis#e7 a6alah lingkungan segera dimana eran en#aaian ibu terjadi. -omonen mikrosistem ini antara lain fungsi keluarga' hubungan ibu!ayah' dukungan sosial' status ekonomi' keer#ayaan keluarga dan stressor bayi baru lahir yang diandang sebagai individu yang melekat dalam sistem keluarga. Mer#er (//3) mengungkakan bah&a keluarga diandang sebagai sistem semi tertutu yang memelihara batasan dan enga&asan yang lebih antar erubahan sengan sistem keluarga dan sistem lainnya.

2) Mes"sis#e7 7eli8u#i' memengaruhi dan berinteraksi dengan individu di mikrosistem. Mesosistem men#aku era&atan sehari!hari' sekolah' temat kerja' temat ibadah dan lingkungan yang umum berada dalam masyarakat.

(23)

3) Ma%"sis#e7 a6alah budaya ada lingkungan individu. Makrosistem terdiri atas sosial' olitik. Lingkungan elayanan kesehatan dan kebijakan sistem kesehatan yang berdamak ada en#aaian eran ibu.

Maternal Role 9ttainment adalah roses yang mengikuti 4 (emat) taha enguasaan  eran' yaitu "

1) An#isi8a#"%i " tahaan antisiatori dimulai selama kehamilan men#aku data sosial' sikologi' enyesuaian selama hamil' haraan ibu terhada eran' belajar  untuk bereran' hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai memainkan eran. 2) "%7al " tahaan ini dimuai dari kelahiran bayi yang men#aku roses  embelajaran dan engambilan eran menjadi ibu. Peran erilaku menjadi  etunjuk formal' haraan konsetual yang lain dalam sistem sosial ibu.

3) ,n&"%7al : meruakan taha dimulainya erkembangan ibu dengan jalan atau #ara khusus yang berhubungan dengan eran yang tidak terba&a dari sistem sosial. 8anita membuat eran barunya dalam keberadaan kehiduannya yang  berdasarkan engalaman masa lalu dan tujuan ke dean.

4) Pe%s"nal atau i6en#i#as 8e%an yang terjadi adalah internalisasi &anita terhada  erannya. Pengalaman &anita yang dirasakan harmonis' er#aya diri' kemamuan

dalam menamilkan erannya dan en#aaian eran ibu.

Tahaan en#aaian eran ibu ini berkaitan dan sejalan dengan ertumbuhan dan  erkembangan bayi baru lahir Reson erkembangan bayi sebagai reson terhada  erkembangan eran ibu adalah"

a. -ontak mata dengan ibu saat ibu bi#ara' refleks menggenggam b. Refleks tersenyum dan tenang dalam era&atan ibu

c. Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu

d.  Becoming a Mother Menimbulkan reson dari ibu5 meningkatkan aktifitas.

c. M"6el Re;isi 8a6a #ahun 23? Me%>e% 7e%e;isi 7"6el 7a#e%nal %"le a##ain7en# 7ena6i a e>"7in$ 7"#he%.

Pada model ini ditematkan interaksi antara ibu' bayi dan ayah sebagai sentral interaksi yang tinggal dalam satu lingkungan (daat dilihat dalam gambar di  ba&ah).

(24)

Dalam model ini dijelaskan variabel lingkungan keluarga dan teman meliuti dukungan sosial' nilai dari keluarga' budaya' fungsi keluarga dan stressor. Lingkungan komunitas meliuti era&atan sehari!hari' temat kerja' sekolah' rumah sakit' fasilitas rekreasi dan usat kebudayaan. Lingkungan yang lebih besar diengaruhi oleh hukum yang berhubungan dengan eremuan dan anak!anak' termasuk ilmu tentang bayi  baru lahir' kesehatan reroduksi' budaya teraan dan rogram era&atan kesehatan

nasional.

d. Kele7ahan Te"%i

Teori Mer#er sangat alikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang  berkaitan dengan en#aaian eran namun teori ini belum alikatif dalam menggali

data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama emenuhan kebutuhan fisik. leh karena itu eneraan konse Mer#er erlu dimodifikasi dengan teori lain untuk  melengkai kekurangannya.

2. Ka#ha%ine K"l>aa

a. La#a% /elaan$ Te"%i

-ol#aba mengembangkan Teori -enyamanan melalui tiga jenis emikiran logis antara lain "

(25)

1) !ndu"i

%nduksi terjadi ketika enyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati se#ara sesifik. Di mana era&at dengan sungguh!sungguh melakukan raktek dan dengan sungguh!sungguh menerakan keera&atan sebagai disilin' sehingga mereka menjadi terbiasa dengan konse %mlisit atau ekslisit' terminologi' dalil' dan asumsi  endukung raktek mereka. -etika era&at lulus sekolah' mereka mungkin diminta

untuk menjelaskan diagram rakteknya' yang mana tugas tersebut sangatlah mudah.

2) #edu"i

Deduksi adalah suatu format dari emikiran logis di mana kesimulan sesifik berasal dari rinsi atau endaat yang lebih umum5 rosesnya dari yang umum ke yang sesifik. Langkah mengurangi engembangan teori mengakibatkan teori kenyamanan daat dihubungkan dengan konse lain untuk menghasilkan suatu teori. -erja dari tiga ahli teori keera&atan dierlukan untuk mendefinisikan kenyamanan. leh karena itu -ol#aba lebih dulu melihat di temat lain untuk bekerja se#ara bersama untuk menyatukan kebutuhan seerti keringanan' ketentraman dan hal yang enting. 9a yang dibutuhkan' dia merealisir suatu yang abstrak dan kerangka konsetual umum yang sama dengan kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak yang bersifat abstrak.

3) Retrodu"i

Retroduksi adalah suatu format emikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk  memilih suatu fenomena yang daat dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran  jenis ini diterakan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori. Seerti ada

kasus hasil riset' di mana saat ini memusat ada engumulan database besar untuk  mengukur hasil dan berhubungan ada engeluaran untuk jenis keera&atan' medis' institusi' atau rotokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori keera&atan untuk riset hasil akan meningkatkan area enelitian keera&atan karena raktek dasar  teori memungkinkan era&at untuk mendisain intervensi yang sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.

b. K"nse8 Dasa% Te"%i

Teori $omfort   dari -ol#aba ini menekankan ada beberaa konse utama beserta definisinya' antara lain "

b.  Health Care Needs

-ol#aba mendefinisikan kebutuhan elayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan akan kenyamanan' yang dihasilkan dari situasi elayanan kesehatan yang stressful' yang tidak daat dienuhi oleh enerima suort system tradisional. -ebutuhan ini meliuti kebutuhan fisik' sikosiritual' sosial dan lingkungan' yang kesemuanya membutuhkan monitoring' laoran verbal mauun non verbal'

(26)

serta kebutuhan yang berhubungan dengan arameter atofisiologis' membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan konseling finan#ial dan intervensi.

c. Comort 

$omfort  meruakan sebuah konse yang memunyai hubungan yang kuat dalam keera&atan. $omfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh  enerima yang daat didefinisikan sebagai suatu engalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan keringanan (relief )' ketenangan (eae)' and (trancedence) yang daat terenuhi dalam emat konte*  engalaman yang meliuti asek fisik' sikosiritual' sosial dan lingkungan.

Beberaa tie $omfort didefinisikan sebagai berikut"

a)  Relief ' suatu keadaan dimana seorang enerima (recipient ) memiliki  emenuhan kebutuhan yang sesifik

b)  %ae' suatu keadaan yang tenang dan kesenangan

c) Tranedence, suatu keadaan dimana seorang individu men#aai diatas masalahnya.

-ol#aba' (233=) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberaa hal  berikut "

a) Fisik' berkenaan dengan sensasi tubuh

b) Psikosiritual' berkenaan dengan kesadaran internal diri' yang meliuti harga diri' konse diri' se*ualitas' makna kehiduan hingga hubungan terhada kebutuhan lebih tinggi.

c) Lingkungan' berkenaan dengan lingkungan' kondisi' engaruh dari luar.

d) Sosial' berkenaan dengan hubungan interersonal' keluarga' dan hubungan sosial

d. Comort Meas!res

Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keera&atan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang sesifik dibutuhkan oleh  enerima jasa' seerti fisiologis' sosial' finan#ial' sikologis' siritual' lingkungan'

dan intervensi fisik.

e.  Enhanced Comort 

Sebuah out#ome yang langsung diharakan ada elayanan keera&atan' menga#u ada teori #omfort ini.

f.  Inter"ening "aria#les

Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga memengaruhi  ersesi resiien dari #omfort se#ara keseluruhan. ariable ini meliuti  engalaman masa lalu' usia' sika' status emosional' suort system' rognosis'

finan#ial' dan keseluruhan elemen dalam engalaman si resiien.

g.  Health $ee%ing &eha"ior  (S/s!

Meruakan sebuah kategori yang luas dari out#ome berikutnya yang berhubungan dengan en#arian kesehatan yang didefinisikan oleh resiien saat konsultasi dengan era&at. 7SBs ini daat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait dengan kesehatan)' internal (enyembuhan' fungsi imun'dll.)

h.  Instit!sional integrit'

Didefinisikan sebagai nilai nilai' stabilitas finan#ial' dan keseluruhan dari organisasi elayanan kesehatan ada area lo#al' regional' dan nasional. Pada sistem rumah sakit' definisi institusi diartikan sebagai elayanan kesehatan umum' agensi home #are' dll.

(27)

Teori kenyamanan yang dikembangkan dalam artikel oleh -ol#aba mudah dimengerti dan diahami' selain itu teori ini kembali keada keera&atan dasar  dan misi6tujuan keera&atan tradisional yaitu kenyamanan.

Teori ini melibatkan semua asek (holistik) yang meliuti fisik'  sikosiritual' lingkungan dan sosial kultural. Aamun untuk menilai semua asek  tersebut dibutuhkan komitmen tinggi dan kemamuan era&at yang tramil dalam hal melakukan asuhan keera&atan berfokus kenyamanan (engkajian hingga evaluasi)' yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem olving  yang teat.

3. Pa7ela G.Ree6 (Te"%i Sel& T%ansen6ensi!

a. K"nse8 Te"%i

1) &ulnerability

-esadaran seseorang akan adanya kematian' -onse vulnerable  meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan ga&at seerti disabilitas' enyakit kronik' kelahiran' dan engasuhan.

2) 'elf-Trancendence

Transendensi diri berarti suatu gerak melamaui aa yang telah di#aai' suatu gerak  dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.

Menurut Pamela ? Reed' 'elf Trancendence didefiniskan sebagai engembangan konse diri dibatasi se#ara mulitidimensi yaitu "

a.  !nwardly (batiniah) " melakukan refleksi introseksi diri terhada engalaman!  engalaman yang telah dialami.

(28)

c. Temporally  (dunia&i) " menggunakan engalaman masa lalu sebagai elajaran untuk men#aai tujuan masa dean.

3) ell-Being 

Didefiniskan sebagai erasaan sehat se#ara menyeluruh baik fisik' sikologis' sosial'  budaya dan siritual yang menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan yang baik. 4)  Moderating-Mediating *actor

Faktor!faktor yang memengaruhi roses transendensi diri yang berkontribusi terhada kondisi yang baik' misalnya " usia' jenis kelamin' kemamauan kognitif'  engalaman hidu' ersesi siritual' lingkungan sosial' dan ri&ayat masa lalu.

5)  +oint of !ntervention

Berdasarkan teori transendensi diri' terdaat dua oin intervensi.

a) Tindakan keera&atan se#ara langsung berfokus ada sumber!sumber yang  berasal dari dalam diri seseorang terhada transendensi diri

b) Tindakan yang berfokus ada beberaa faktor ersonal dan kontekstual yang memengaruhi hubungan antara transendensi diri dan vulnerabel 5 hubungan antar transendensi diri dan keadaan baik6sehat.

b. Asu7si Ma"% 1) ealth

Sehat' didefinisikan se#ara mutlak sebagai roses kehiduan dari dua hal yaitu  engalaman negatif dan ositif' dimana individu men#itakan lingkungan dan nilai!

nilai unik yang mendukung kesejahteraan (&ell! being). 2) uring

Peran keera&atan adalah untuk mendamingi orang!orang (ersons) melalui roses interersonal dan manajemen teraeutik ada lingkungannya dengan membutuhkan keteramilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (&ell!being). 3) +eron

Person diahami sebagai erkembangan masa kehiduannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan erubahan lingkungan yang komleks yang daat berkontribusi se#ara ositif dan negative terhada kesehatan dan keadaan baik.

4) %nvironment

-eluarga' jaringan sosial' lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang se#ara signifikan berkontribusi ada roses kesehatan dimana era&at memengaruhinya dengan mengatur interaksi yang teraeutik antara individu dan aktivitas keera&atan.

c. Pe%na#aan Te"%i#is

(29)

1) Peningkatan vulnerability dihubungkan dengan eningkatan elf trancendence. 2) 'elf trancendence berhubungan se#ara ositif dengan kesejahteraan (well-being ). 3) Faktor!faktor ersonal dan eksternal bisa memengaruhi hubungan antara

vulnerability dengan  elf trancendence dan antara  elf trancendence  dan well-being.

ulnerability K Self!trans#enden#e K   8ell!Being

K !

K !

K Fa#tor!faktor ersonal dan-onte*tual yang berhubungan dengan se#ara media atau hubungan moderate

Point intervensi K !

untuk meningkatkan self Trans#eden#e

Skema 2 " Teori Model Self!Tran#enden#e

Terdaat = dalil yang berkembang menggunakan tiga konse dasar tersebut' antara lain " 1) Dalil Pertama' self trans#enden#e meruakan kehebatan seseorang saat menghadai

akhir dari kehiduan dibanding ia tidak mengalaminya' atau dengan engalaman!  engalaman lain yang meningkatkan kesadaran akan kematian.

2) Dalil yang kedua yaitu batasan!batasan konsetual yang dihubungkan dengan kesejahteraan (&ell!being)' yang se#ara fluktuasi akan memengaruhi se#ara ositif atau negatif &ell being seanjang masa kehiduan.

Contoh " Peningkatan enamilan dan erilaku self trans#enden#e diharakan berkaitan se#ara ositif dengan kesehatan mental sebagai indi#ator &ell!being seseorang' sedang engaruh negative seerti ketidakmamauan untuk men#aai atau

(30)

menerima orang lain (berteman) akan mengarah ada deresi sebagai indi#ator  kesehatan mental.

Dalil yang ketiga adalah roses erson dengan lingkungan' yang berfungsi sebagai korelasi' moderator' atau mediator yang menghubungkan antara vulnerable' transendensi diri dan keadaan sejahtera (&ell being).

4. <a%"ln L -iene%

a. KONSEP MA0OR DAN DE,N,S, TRA9E<TOR0 ,LLNESS (-,ENER DAN DODD!

7idu disituasikan dalam konteks biografi'konsesi diri berakar ada kondisi fisik dan diformulasikan berdasarkan kemamuan menerima untuk membentuk  kebiasaan atau aktifitas yang diharakan dalam men#aai tujuan dari aturan yang  berbeda.%nteraksi dengan orang lain adalah engaruh utama (major influen#e) untuk 

membentuk suatu konse diri. Sebagai ragam eran erilaku'seseorang memonotor  reaksi orang lain dan merasakan dirinya meruakan bagian yang terintegrasi dari  roses yang dibentuk6dihasilkan.

%dentity6%dentitas'temorality6hal kedunia&ian dan Tubuh adalah elemen kun#i dalam konteks biografi sebagai berikut"

1)  !dentity " Pembentukan diri sendiri yang memberikan &aktu utnuk menyatukan multtiel asek dari diri dan situasi didalam tubuh kita.

2) Temporality " Biografi &aktu yang direfleksikan didalam aliran kehiduan terhada embelajaran kejadian' ersesi masa lalu'saat ini dan masa dean untuk membentuk diri

3)  Body " 9ktifitas kehiduan dan embentukan ersesi berdasarkan  ada tubuh.

Pengalaman tentang sakit selalu ditematkan alam konteks biografi oleh karena itu kondisi sakit adalah engalaman yang masih berlanjut.Domain dari kondisi sakit adalah berhubungan dengan ketidakastian bervariasi dalam dominasi di lintasan  enyakit (table =3.) melalui aliran dinamis dari ersesi tentang diri dan interaksi dengan orang lain. 9ktifitas dari hidu dan kehiduan seseorang dalam kondisi sakit meruakan bentuk kerja .Lingkungan dari kerja termasuk individu dan yang lainnya dengan semua interaksi'termasuk keluarga dan elayanan kesehatan. Semua komonen yang bereran tersebut disebut total organiai. Seorang yang sakit

(31)

(asien) meruakan ekerja utama namun semua ekerjaan yang diambil didalamnya diengaruhi oleh total organiai.

Tie ekerjaan yang diorganisasikan meliuti 4 line dari lintasan kerja yang dibentuk oleh asien dan keluarganya "

1) %llness related &ork " diagnosti#' manajemen gejala'regimen era&atan dan  en#egahan krisis

2) $veryday life &ork "9ktifitas sehari' kegiatan rumah tangga' memertahankan suatu kemamuan kerja' hubungan yang berkesinambungan dan rekreasi.

3) Biografikal &ork "Pertukaran informasi'eksresi dari emosi' divisi tugas'termasuk interaksi dengan total organisasi

4) En#ertainty abatement &ork" aktifitas berlaku untuk mengurangi damak  ketidakastian temorality'body dan identity.

-eseimbangan dalam tie kerja adalah resonsive dan dinamis'fluktuatif  seiring &aktu'situasi'ersesi dan beberaa variasi  player  dalam total organisasi dalam rangka mengatasi masalah ketidakseimbangan. Semua itu saling memengaruhi tie kerja membentuk tekanan yang ditandai dengan bagian yang aling dominan dari tie kerja.Diseluruh lintasan.%ngatlah' meskiun konteks biografi bersumber dari tubuh'erubahan tubuh melalui erjalanan enyakit dan enanganannya'kaasitas untuk membentuk keastian tie kerja mengharuskan satu identitas telah terbentuk. %tulah yang membuat strategi memengaruhi embentukan diri termasuk diantau reson lain terhada strategi ketika mereka men#oba untuk mengatur kehiduan seseorang yang menderita enyakit.

%llnes Traje#tory " -ondisi ketidakastian

DOMA,N SUM/ER KET,DAKPAST,AN D,MENS,

KET,DAKPAST,AN En#ertain temotalyG 1) 7idu adalah enerimaan untuk

kondisi yang konstan at flu*  berhubungan dengan sakit dan  engobatannya

2) Diri ada saat lamau diandang  berbeda (jalan untuk

men#aainya)

3) 7araan saat ini diengaruhi oleh kesakitan dan

 engobatannya

4) 9ntisiasi dimasa dean meningkat

1) -ehilangan dari temorality

2) Durasi"beraa lama

3) Pa#e "seberaa #eat

4) Frekuensi" beraa sering  engalaman &aktu yang

terdistorsi(berbaring' teraksa'dibatasi)

(32)

En#ertain Body " Perubahan Berhubungan dengan

 enyakitnya dan

 enanganan berfokus ada satu kemamuan untuk membentuk aktifitas  biasa'melibatkan

 enamilan'fungsi fisiologis dan reson terhada

 engobatan

1) ?un#angan ji&a (kegagalan tubuh)

2) -onsesi dari embentukan tubuh(#ara enggunaannya) datang dengan erubahan status tubuh saat ini dan haraan

 berubah bagaimana melakukan di masa dean.

1) 9mbigu dalam memba#a tanda tubuh

2) Perhatian terhada sekeliling"

3) 9a yang akan terjadi terhada tubuh

4) Membahayakan resistensi tubuh

5) -eberhasilan dan resiko  engobatan

6) Penyakit yang berulang

En#ertain %dentity " %nterretasi dari diri terdistorsi sebagai tubuh yang gagal untuk melakukan kegiatan seerti biasa dan haraan yang berhubungan dengan kejadian

(temorality)yang berubah karena sakit dan

 engobatan.

1) -egagalan tubuh dan kesulitan memba#a engaturan tubuh membentuk konsesi diri

2) Ske&ed temorality merubah kehiduan yang diharakan.

1) -ehiduan yang diharakan telah han#ur 

2) Bukti yang dieroleh dalam memba#a tubuh tidak

mamu ditafsirkan dalam kerangka emahaman biasa

3) 7araan adalah suatu yang  berkesinambungan

meskiun terjadi erubahan keadaan

Referensi

Dokumen terkait