• Tidak ada hasil yang ditemukan

kinerja karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kinerja karyawan"

Copied!
205
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA KARYAWAN

(Studi Deskriptif Kualitatif) Pada PT. PLN (PERSERO)

WS2JB Cabang BENGKULU

SKRIPSI

Oleh :

ANNA BISMA PUTRI

C1B006025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BENGKULU

2010

(2)

KINERJA KARYAWAN

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)

WS2JB Cabang BENGKULU)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Bengkulu

Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan dalam Menyelesaikan Sarjana Ekonomi

Oleh

ANNA BISMA PUTRI

C1B006025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(3)

Skripsi oleh Anna Bisma Putri ini

Telah diperiksa oleh Pembimbing dan disetujui untuk diuji pada Ujian Skripsi

Bengkulu, 09 Februari 2010

Pembimbing

Nasution, S.E, M.D.M

NIP. 19620707 199103 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Sri Adji Prabawa, SE, ME.

NIP. 19590616 198703 1 006

(4)

Skripsi oleh Anna Bisma Putri ini

Telah diperiksa oleh Pembimbing dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada

Kamis, 16 Februari 2010.

Bengkulu, 16 Februari 2010

Dewan

Penguji

Pembimbing

Penguji Utama

Nasution, S.E., M.D.M

Slamet Widodo, S.E., M.Si, Ph.D

NIP. 19620707 199103 1 003

NIP. 19611221 198702 1 001

Anggota I

Anggota II

Soengkono, S.E., M.Si

Trisna Murni, S.E., M.Si.

NIP. 19520312 198603 1 001

NIP. 19631007 198803 2 001

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi,

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

jika kamu berpikir kamu akan kalah, berarti kamu sudah kalah.

Jika kamu berpikir kamu tidak berani, berarti kamu tidak akan

berani. Jika kamu ingin menang tetapi pikiranmu tidak berisi

muatan menang, hampir dipastikan kamu tidak akan menang.

Cepat atau lambat orang yang akan memperoleh kemenangan

adalah orang yang berpikir dia menang. (Amold Palmer)

Pengetahuan dan kepandaian hanyalah alat, yang menentukan

kesuksesan adalah tabiat. (anonim)

Saya merupakan orang yang mempera

PERSEMBAHAN :

ALLAH SWT yang tiada hentinya memberikan rahmat, nikmat

serta karunia-Nya, sehingga na bisa tetap bertahan dan melangkah

kedepan dan tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini

Kedua orangtua na... ayahanda (Bustari) yang telah memberikan

kasih sayang, semangat, dan mengajarkan na untuk terus berusaha

dan pantang menyerah dalam menjalankan hidup, terutama

dalam menyelesaikan skripsi ini, ibunda (Muslina) yang

senantiasa memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, doa dan

tempat na berbagi cerita yang selalu memberikan ketenangan dikala

gundah... thank”s mum n dad, semua yang telah diberikan selama

ini tak mungkin bisa terbalaskan oleh apapun, na pengen ayah dan

ibu bangga sama na n na pengen kebahagiaan buat ayah dan ibu...

semoga na bisa mewujudkannya ...aamiin ya rabbalalamin...

(6)

My brother (Ade Bisma Putra) yang penuh perhatian dibalik

sikap pemarahnya, my Sister (Ayu Bisma Putri) yang sering

banget ngambek kalo na lelet + rada crewett, hihi n my Litle

Brother ”Dedek Ian” (M. Adrian Briliaa Putra) yang selalu na

sayang n sayang na, jd anak yang baik yaa de”, jgn nakaL

...hehee... thank”s my bro n my sista dengan hari-hariny yang penuh

warna....

Keluarga besar… (kakek Nenek) Syamsudin (alm) n Maryam,

Keluarga Besar (kakek Nenek) Daud (alm) n Hunaina yang

selalu memberikan nasehat n doanya bwt na, makasii banyak ya

nek, kek… dan keluarga “wak” H. Asmuni (alm) yang banyak

memberikan bantuan, perhatian serta Sepupu2 na yang buanyaak

bgt…miss u all…

Sobat-sobat na, alias temen ganK (hihi) dari jaman SMP(bo2n,

itut n ncep), SMA (Ega yang masih sering ngobrol n ktemu, cuZ

masih satu kampus n satu jurusan pula…haha Tya “miss serba

tao” kalo mau cari info ke dye ajh..huehehe, Dita yg punya mama

baik bgt,… kalo udah gabung mulai de..gosip-gosipp..sip..hihi),

mpe skrng…udah jadi anak Kuliahan (Selfi “yk ndt” temen jalan

bareng tiap wktu Luang yang Cuma cool diluar, hhaha dan

windaMas”ri”lena, yang smart (muji dikit) n rajin membantu,

hihaha… sebenernya 2 makhluk manis ini masih bingung posisinya

dimana, cuZ kalo acara gila2an pasti ga ketinggalan jg..hwhehe)

My best Friend alias temen gila-gilaan bareng, si imoet Eny yang

selalu dan selalu tidak lupa ma rambutnya…hehe, Mimie yang

selalu ngajakin na “poto” bareng, artis dun na..hwhahaha, Yay yg

kata orang sih “lembut” keibu2an, tapi sama na kug ga lmbut si

yay..whuhu, Rima yang kalo lg bo’ong pasti ketauan…o o ..haha,

jenk Viska yang udah mulai merambah dunia pertelevisian..hihi, si

manis Mely yang paling beruntung diantara kita dalam dunia

(7)

kerumahnya, musti ngisi minyak dulu ampe full…, wkwkwk…

diantara kita syp duluan yang merit yaa???whihihi…

Seluruh anak MSDM”06, si Rici “sang idol” yang pernah buat

anak kelas ujiannya di pending gara2 rici ikutan lomba… huhu, si

Agung yang diem-diem punya banyak fans Cuma karna denger si

dye siaran..weleh2, bang Iwen yang baik ati, rajin menabung, tidak

sombong…haha, si Arif yang ternyata pandai dalam berbicara,

jadi dosen ajh rif…hehe, mas Yadee yang gaya bicaranya asik

kaya’ orang jawa, wong jowo ora si mass??hoho, si ndut Alfan

yang dulu sering ikut jalan bareng ma cew2…lanjutkaan

cui…hihi, si vely yang matanya kelihatan ngantuk mulu…n the

new couple (ade n tikno) yang ampirr aje ngalahin the best

couple”06 (cingkuk n mba”ya).. haha..tetep akur yaa…

Anak-anak KKN ke-58, khususnya ALui yang hobinya ngambek,

Angga (sanak mb, hehe), Sendro alias “Pedro”, Etri, Maia n Siti

alias “meri”.. pa kbr rmh qt d Sukamarga yaa…hihi,

kumpul-kumpul lg ui…

Seluruh anak MGT”06, si ketum Auliya, Yenti yang super duper

genius,, salute ..makasi bnyk y yen atas bantuannya…, hihi..Serli

yang udah punya nama keren she’am, Sherli is she”i, ulan, ipit,

nova, inang, toyib “si lebay” dwi, realita “re” yang ga pernah mau

gbung lg..whehe, uda romi yg baik juga,haa, si Boi yang bersuara

merdu…ternyataa…hehe, si Andre “coolman”… Dimas yang baik

n ternyata saudaraan sm “k sigit” hihi, Tri alias jeck si be2k cuek,

Ade yang skrng udah puny gacoan, geni yang punya cirikhas dri

suara n bahasanya…hidup manna…haha, etro yang suaranya

indah..kalo na perhatiin rada mirip ma vocalis the Rain..hihi,

bambang yang maunya dipanggil “bams” ajh..hehee, kadek yg

mirip “si pujaan hati” tmn na..hahaaa…ardista yang skrng jrng

ngobrol bareng, uda alias Febri yang lucu, si deni mr.com bgt deh

lo..hahai, dan temen2 semua yang ga bisa disebutin atu2, cuZ

tangan na udal pegel2 nih..hihi..miss u all…

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

KINERJA KARYAWAN

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)

WS2JB Cabang BENGKULU)

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat sebagian maupun keseluruhan tulisan orang lain yang saya ambil

dengan menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat yang menunjukkan

gagasan atau pendapat orang lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya

sendiri atau terdapat sebagian atau tulisan yang saya salin atau saya ambil dari

penulisan orang lain tanpa memberikan penjelasan maupun keterangan tentang

penulisan aslinya.

Pada skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bengkulu,

Februari

2010

(9)

Employee’s Performance

(

Descriptive Qualitative Study

of PT. PLN (PERSERO)

WS2JB Cabang BENGKULU)

By

Anna Bisma Putri

1)

Nasution, S.E., M.D.M

2)

ABSTRACT

Researcher chosen title “Employee’s Performance" with PT. PLN ( Persero)

WS2JB Cabang Bengkulu as object to be checked, because from cutomer PLN’s

perpective of employees performance still unfavourable and not yet fulfilled

satisfaction of cutomer. This research is intended to analyze employee's performance

in overall based on the perpective of head (Assistant Manager), customer and

employees. This research will be beneficial for giving information for PT. PLN

(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu management in the effort to increase employee’s

performance. The method applied in this research was the descriptive qualitative,

with in-depth interview by using guidance instrument interview, internet,

documentation and with non-participant observation as data collection techniques.

Researcher try to find phenomenon which is difficult found by quantitative method.

As samplel in this research is counted 18 people.

Result of research describe that generally employees had done their duty

good enough, although there was complaine by customer. The conclusion of this

research show that employee’s performance had good enough, where individual

target of applying from its indicators have been executed. But, individual interest

which there is still uncommitt, especially in role interest there are some work’s

standard indicator, like : ability influence, developing others and also lead group

well not yet can applied by employees fully.

Keyword : performance and employees

1) Student of Management at Economics Faculty-University of Bengkulu

2) Advisor

(10)

KINERJA KARYAWAN

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)

WS2JB Cabang BENGKULU)

By

Anna Bisma Putri

1)

Nasution, S.E., M.D.M

2)

RINGKASAN

Peneliti memilih judul “Kinerja Karyawan” dengan PT. PLN (Persero)

WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari segi

perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik dan

belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan

PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti

akan melakukan penelitian tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB

Cabang Bengkulu, berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan

karyawan itu sendiri. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan

masukan/informasi bagi pihak manajemen dan pimpinan dalam upaya peningkatan

kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu dan

sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejenis.

Kinerja adalah hasil dari perbuatan/perilaku seseorang atau kelompok orang

dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja dan

dapat dinilai oleh orang lain, dibandingkan dengan target atau standar kerja yang

telah di sepakati bersama. kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan

dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang

sudah ditetapkan. Adapun indikator kinerja yang bersumber dari PT. PLN (Persero)

WS2JB Cabang Bengkulu yaitu sasaran individu dan kompetensi individu yang

meliputi kompetensi inti dan kompetensi peran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif

kualitatif, tehnik pengumpulan data dengan menggunakan media internet,

dokumentasi, dengan observasi non partisipan serta wawancara mendalam dengan

menggunakan instrumen panduan wawancara, peneliti berusaha menemukan

fenomena yang sulit diungkapkan melalui metode kuantitatif. Sebagai subjek dalam

penelitian ini adalah sebanyak 18 orang. Hasil penelitian menggambarkan secara

umum bahwa karyawan sudah melaksanakan sasaran individu dan kompetensi

individu sesuai dengan tugas dan fungsinya, meskipun masih terdapat keluhan dari

(11)

Kesimpulan penelitian adalah bahwa kinerja karyawan berdasarkan

perspektif pimpinan, pelanggan serta karyawan itu sendiri sudah cukup baik, dimana

pada sasaran individu penerapan dari indikator-indikatornya sudah terlaksana.

Namun, pada kompetensi individu masih ada yang belum terlaksana, terutama dalam

kompetensi peran ada beberapa indikator standar kerja seperti : kemampuan

mempengaruhi, mengembangkan orang lain serta memimpin kelompok dengan baik

belum bisa sepenuhnya diterapkan oleh karyawan. Adapun saran dari kesimpulan

hasil penelitian ini adalah agar prosedur didalam pelayanan pelanggan lebih

dipertegas dan lebih transparan dengan memberikan informasi yang jelas tentang

syarat-syarat, dan biaya yang diperlukan kepada pelanggan yang ingin melakukan

penambahan daya dan penyambungan listrik baru, dengan melakukan sosialisasi

kepada masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan. Selain itu bagi pelanggan,

jangan mudah percaya kepada oknum yang mengatasnamakan PLN. Jika ingin

berurusan dengan PLN, masyarakat sebagai pelanggan bisa datang langsung ke

kantor PLN ketempat bagian pelayanan. Bagi karyawan, semangat kerja harus

meningkat, peduli kepada lingkungan kerja, selalu percaya terhadap kemampuan diri

sendiri dan bekerja dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan serta bekerja

dengan jujur demi untuk kebaikan diri sendiri maupun kebaikan perusahaan PT. PLN

(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu kedepannya.

Kata Kunci : Karyawan dan Kinerja

1) Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

2) Dosen Pembimbing

(12)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Kinerja Karyawan (Studi Deskriptif Kualitatif pada PT. PLN (Persero) WS2JB

Cabang Bengkulu)”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk

mendapatkan gelar sarjana pada Program Regular Strata Satu Fakultas Ekonomi

Universitas Bengkulu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Nasution, S.E., M.D.M., selaku dosen pembimbing utama dalam

penulisan skripsi ini, berkat bimbingan, dorongan, arahan, petunjuk dan

kesabaran yang tak habisnya kepada penulis serta berbagai bantuan,

sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan akhirnya.

2. Pimpinan dan segenap karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

Bengkulu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Sri Adji Prabawa, S.E, M.E., selaku Pembimbing Akademik dan

sebagai Ketua Jurusaan Manajemen Program Reguler Strata Satu Fakultas

Ekonomi Universitas Bengkulu

(13)

M.Si., Selaku dewan penguji yang telah memberi masukan dan

saran-saran yang membantu dalam penyelesaian sikripsi ini.

5. Bapak Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc.Ph.D., sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Bengkulu.

6. Segenap Bapak/Ibu dosen (staf pengajar) dan seluruh staf Fakultas

Ekonomi Universitas Bengkulu

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan

kelemahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Harapan penulis

semoga skripsi ini mendatangkan manfaat bagi kita semua, aamiin ya rabbal ’alamin.

Bengkulu, Februari 2010

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI………...

ii

HALAMAN PENGESAHAN………... ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………... ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... ...

vi

ABSTRACT………... ... vii

RINGKASAN PENELITIAN……….. ... viii

KATA PENGANTAR……….. ...

x

DAFTAR ISI………... ... xii

DAFTAR TABEL………... ... xiv

DAFTAR GAMBAR……….... ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……….... ... xvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...

1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja ...

6

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...

8

2.3 Indikator Kinerja ...

9

2.4 Penelitian Terdahulu ... 11

2.5 Kerangka Analisis ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 14

3.2 Subjek Penelitian ... 15

3.3 Definisi Operasional ... 16

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 19

1. Observasi

...

19

2.

Wawancara

...

21

3. Dokumentasi

...

22

(15)

1. Kredibilitas/ derajat kepercayaan ... 29

2. Transferabilitas ... 31

3. Dependability ... 31

4. Konfirmabilitas ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1

Gambaran Umum dan Sejarah Perkembangan Lokasi

Penelitian ... 33

4.1.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

Bengkulu ... 38

4.1.3

Visi dan Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

Bengkulu ... 41

4.2 Deskripsi Data Penelitian ... 41

A. Sasaran Individu ... 41

Pembahasan

...

55

B.

Kompetensi Individu ... 56

Pembahasan ... 74

4.3 Implikasi Penelitin ... 106

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 3.2. 1 Penentuan Subjek Penelitian ... 18

Tabel 4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (A. Sasaran Individu) ... 43

Tabel 4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (B. Kompetensi Individu, kompetensi

inti)... ... 57

Tabel4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (B. Kompetensi Individu, kompetensi

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.5

Kerangka Analisis ... 15

Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi ... 38

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ...

Lampiran 2 Surat Keterangan praPenelitian ...

Lampiran 3 Surat Keterangan telah selesai Melakukan Penelitian ...

Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Membercheck ...

Lampiran 5 Instrumen Panduan Wawancara ...

Lampiran 6 Hasil Wawancara ...

Lampiran 7 Panduan Observasi ...

Lampiran 8 Hasil Observasi ...

Lampiran 9 Foto Dokumentasi ...

(19)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial untuk mendukung keberhasilan organisasi.

Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta menilai

(20)

hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumbar daya manusia secara keseluruhan.

Zweig dalam Prawirosentono (1999), menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen untuk memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu hasil pekerjaannya dipandang dari sudut kepentingan perusahaan. Dalam hal ini, seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya, dalam arti baik, sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standar. Sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan mau bekerja sama dalam team akan menjadi kunci keberhasialn organisasi. Karena itu pimpinan harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan menghasilkan karyawan yang berkualitas tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang mempunyai fungsi memberikan jasa kelistrikan, yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, sama halnya dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu. Motto PT. PLN (Persero) adalah "LISTRIK untuk Kehidupan yang Lebih Baik". Adapun misinya adalah menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. Kedua, menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan

(21)

kegiatan ekonomi. Keempat, menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Sedangkan Visi PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Untuk menjadi perusahan kelas dunia yang terus berkembang, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang baik. Salah satu indikator dari sumber daya manusia adalah kinerja, dengan kinerja yang baik maka perusahan pun akan baik juga dan mudah berkembang. Untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja. Sistem penilaian kinerja yang digunakan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah sistem unjuk kinerja pegawai, yang dinilai oleh atasan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu.

Disini peneliti memilih judul “Kinerja Karyawan” dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari segi perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik dan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Dimana masih terdapat keluhan dari pelanggan terhadap pelayanan PLN sebagai perusahaan penyedia jasa listrik satu-satunya. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang pelanggan/masyarakat yang menyatakan bahwa :

”Karyawan PLN masih belum bisa sepenuhnya memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat, yang saya rasakan. Dimana karyawan masih mementingkan hubungan kekeluargaan dalam menanggapi/memperbaiki kerusakan dan gangguan listrik. Selain itu, sering terjadinya kesalahan didalam pencatatan meter yang mengakibatkan tagihan rekening meningkat. Itu dialami oleh saudara saya sendiri”

(22)

Selain itu, ada juga keluhan yang diungkapkan oleh Tn. IN salah satu pemilik usaha di kota Bengkulu ini, ia menyatakan bahwa :

”Kinerja karyawan standarla..idak bisa dikatakan bagus, seperti misalnya waktu kami mau buka usaha dan naikan daya. Alasan orang itu bermacam-macam, seperti trafo penuh. Tapi kami ada orang dalam, dia semua yang ngurus, semua bisa diatur. Cak itu galo rato2...karyawan lain jugo...yo standar orang Indonesia la, ada uang, lancar, dan jugo kami sebenarnya kurang setuju dengan ditetapkan ”tarif bersinar” untuk kalangan bisnis perumahan, yang menetapkan setiap bulannya pakai tidak pakai harus bayar Rp.1.300.000/bulan. Sedangkan kalo kami perkirakan, kami cuma memakai tidak lebih dari delapan ratus ribu, usaha kami masih sangat kecil dan baru, seharusnya tidak disamakan, kami keberatan dengan peraturan baru itu saja” Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti akan melakukan penelitian tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu, berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan karyawan itu sendiri.

(23)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa pokok permasalahan yang berhasil diidentifikasi, maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah Kinerja Karyawan dari kriteria indikator Sasaran Individu berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT.

PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

2. Bagaimanakah Kinerja Karyawan dari kriteria indikator Kompetensi Individu berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT.

PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi penyimpangan maka penelitian ini hanya difokuskan pada permasalahan bagaimanakah kinerja karyawan bagian Tehnik, Distribusi, Pengukuran dan Proteksi, dan bagian Pemasaran yang berhubungan langsung dengan pelanggan (berdasarkan perspektif pimpinan, konsumen/pelanggan industri dan karyawan itu sendiri) di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu.

(24)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Kinerja karyawan dari kriteria indikator Sasaran Individu berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT. PLN

(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

2. Kinerja karyawan dari kriteria indikator Kompetensi Individu berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT. PLN

(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Dapat dijadikan sebagai masukan/informasi yang positif bagi pimpinan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan/perbandingan untuk penelitian sejenis.

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kinerja

Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok (Ilyas, 1999). Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Menurut Waldman (1994) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2000), mengatakan bahwa istilah kinerja berasal dari “job performance” atau “actual performance” yaitu unjuk kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Robbin (1996), menyatakan bahwa kinerja merupakan perilaku kerja yang ditampakkan oleh orang-orang yang terlibat dalam suatu perusahaan dan dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja atau performance appraisal. Sedangkan menurut Stolovitch dan keeps (1992) dalam Rivai dan Fawzi (2005), Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.

Menurut Donnelly, Gibson dan Ivancevich (1994) dalam Rivai dan Fawzi (2005), Menyatakan kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja

(26)

dinyatakan baik dan sukses, jika tujuan yang di inginkan dapat tercapai dengan baik. Cascio (1995) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), mengatakan bahwa kinerja merupakan prestasi karyawan dari tugas-tugasnya yang telah ditetapkannya. Menurut Artoyo (1996) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Sedangkan menurut Huat dan Torrington (1998) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Performance is one’s ability to do job maybe anchanced by an

understanding of way changes are needed. Dijelaskan bahwa Kinerja adalah

kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan menekankan pada peningkatan kualitas dan pemahaman dari perubahan yang dibutuhkan.

Menurut Prawirosentono (1999), Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Selanjutnya, menurut Bernardin dan Russel dalam Moeljono (2003) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil keluaran yang dihasilkan pada fungsi atau aktifitas kerja tertentu selama periode tertentu. Hal ini indentik dengan hasil upaya dalam menjalankan tugas. Dijelaskan juga dalam buku MSDM untuk Perusahaan, Rivai (2000), Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan, ia juga menjelaskan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang

(27)

Masih dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Heidjarachman (1996) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam bekerja, sedangkan menurut Simamora (1997) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkat dari para karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan.

Sentono (1999) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), menyebutkan mengenai dimensi kinerja. Menurutnya Kinerja meliputi hasil keterampilan, prestasi dan sikap dari manusia. Sikap seseorang dapat termasuk didalamnya yaitu integritas, loyalitas, kepribadian, ketaatan. Masih dalam sumber yang sama, Sedermayanti (2000) mengemukakan bahwa kinerja individu itu adalah bagaimana seseorang melakukan pekerjaannya atau unjuk kerja.

Menurut Cokroaminoto (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugasyang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketehui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkat kerja tertentu.

Dapat diartikan bahwa kinerja adalah hasil perbuatan/perilaku seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja dan dapat dinilai oleh orang lain (pimpinan, rekan sejawat, serta oleh masyarakat yang dapat menilai) dibandingkan dengan target atau standar kerja yang telah di sepakati bersama.

(28)

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Harvard (1992:10) dalam Koesmono, faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja adalah Budaya organisasi. Dinyatakan dalam jurnal (penelitian H. Teman Koesmono) bahwa Budaya organisasi berpanguruh terhadap kinerja secara positif. Masih dalam hasil penelitian Koesmono, faktor yang mempengaruhi kinerja atau berpengaruh positif terhadap kinerja, selain Budaya organisasi adalah Motivasi dan Kepuasan kerja.

Disamping itu menurut Suyati (1995) masih dalam sumber yang sama, faktor lain yang mempengaruhi kinerja, antara lain :

1. Motivasi, keinginan yang timbul dari dalam diri pribadi ataupun dari pihak luar dalam upaya untuk mencapai tujuan hidupnya.

2. Disiplin kerja, disiplin kerja ini erat kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi pekerjaan yang dilakukan pegawai.

3. Sikap etika kerja, sikap, etika dan hubungan kerja sangat penting karena dengan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara perilaku dan kegiatan organisasi akan meningkatan kinerja organisasi tersebut.

Menurut Atkinson, dkk (1995) sistem penilaian kinerja sebaiknya mengandung indikator kinerja yaitu (1) memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada perspektif pelanggan, (2) menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan, (3) memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan

(29)

Menurut Schuller (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: a. Kemampuan

b. Minat menjalankan pekerjaan c. Peluang untuk tumbuh dan maju d. Tujuan terdefinasikan dengan jelas e. Kepastian tentang apa yang diharapkan

f. Umpan balik mengenai seberapa baik mereka mengerjakan tugas.

2.3 Indikator Kinerja

Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, berdasarkan sumber dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah:

A. Sasaran individu, meliputi:

1. ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas yang diberikan

2. kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah atasan 3. tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas

4. penguasaan bidang tugas

B. Kompetensi individu, yang terdiri atas: 1. Kompetensi inti, meliputi aspek:

a) Integritas, memiliki integritas yang tinggi

b) Orientasi pelayanan pelanggan, mampu meningkatkan sikap layanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan

(30)

c) Pembelajaran berkesinambungan, selalu meningkatkan rasa inigin tahu terhadap sesuatu yang baru melalui pembelajaran yang berkesinambungan.

d) Adaptasi, mampu beradaptasi secara efektif terhadap perubahan yang terjadi di PLN.

e) Ketrampilan/kemampuan, memiliki keterampilan dan kemampuan dalam bidang tugas yang diberikan.

2. Kompetiensi peran, meliputi aspek:

a) Kerjasama kelompok, kemampuan bekerja sama didalam kelompok b) Berpikir strategis, mampu berpikir strategis dalam bertindak

c) Membangun hubungan, mampu membangun hubungan yang baik antar-karyawan, karyawan dengan atasan, serta karyawan dengan pelanggan (masyarakat).

d) mengembangkan orang lain, memiliki kemampuan untuk mengembangkan karyawan/pegawai menjadi lebih baik

e) memimpin kelompok, bisa menjadi pimpinan kelompok yang baik f) Memelihara, mampu memelihara barang Negara (peralatan kerja)

(31)

2.4 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Syamsul Ridjal yang berjudul “Analisis Kinerja Karyawan Industri Besar di Sulawesi Selatan” menyimpulkan bahwa peringkat

kinerja karyawan terbaik pada tiga industri adalah : peringkat pertama kinerja karyawan PT. Semen Bosowa, peringkat kedua kinerja karyawan Pabrik Gula Takalar dan peringkat ketiga kinerja karyawan PT. Semen Tonasa. Antara kinerja karyawan Pabrik Gula Takalar dengan kinerja karyawan PT. Semen Tonasa perberdaannya sedikit, seperti halnya pada uji contrast dinyatakan justru tidak berbeda. Variabel imbalan, variabel jaminan sosial, variabel pendidikan, variabel pengalaman, variable keterampilan, variabel sarana dan prasarana, variabel umur, variable kepribadian, variabel penghargaan, variabel kepribadian, variable sikap dan variabel moral berpengaruh terhadap kinerja. Terdapat 7 (tujuh) variabel yang berpengaruh lemah yaitu variabel jaminan sosial, variabel sarana dan prasarana, variabel penghargaan, variabel sikap, variable moral. Sedangkan variabel yang berpengaruh kuat dan sangat kuat adalah variabel imbalan, variable pengalaman, variabel umur, variabel fisik, variable kepribadian, tetapi variabel fisik berpengaruh sangat kuat negatif.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Surita Waruwu yang berjudul “Analisis Prestasi Kerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah WS2JB

Cabang Bengkulu” menjelaskan bahwa secara statistik ada pengaruh signifikan

antara variabel pendidikan (X1), kompensasi (X2), disiplin kerja (X3), lingkungan

kerja (X4), motivasi kerja (X5) terhadap prestasi kerja (Y). Kesimpulan dari hasil

(32)

WS2JB Cabang Bengkulu, dipengaruhi oleh peingkatkan pendidikan, kompensasi, disiplin kerja, lingkungan kerja serta peningkatkan dari motivasi karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian Syamsul Ridjal terdahulu, penelitian yang akan dilakukan jelas sangat berbeda, dari segi judul tentunya dan objek penelitiannya. Sedangkan dari hasi penelitian yang dilakukan oleh Surita Waruwu, indikator yang diukur berbeda dan metode pendekatan yang dilakukan juga jelas berbeda. Disini peneliti memilih PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti dengan melakukan analisis terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu berdasarkan persepktif pimpinan, masyarakat (pelanggan) dan karyawan itu sendiri.

(33)

2.5 Kerangka Analisis

Upaya Peningkatan Kinerja Kinerja Karyawan : 1. Sasaran Individu 2. Kompetensi Individu Perspektif Pimpinan Perspektif Pelanggan Perspektif Karyawan Kinerja Nyata

(34)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Ada dua metode penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada mulanya metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penilaian yang baik, karena menggunakan alat-alat atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan diolah secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya, data yang berupa angka dan pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan. Oleh sebab itu, digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut. Metode penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisa dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan penggunaan angka. (E:\Kupas Tuntas Metode Penelitian Kualitatif Bag. 1 « CARI

ILMU ONLINE BORNEO.html)

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh

(35)

bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial, dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah (Husein Umar).

Mengapa penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif di samping penjelasan diatas, juga karena apa yang ingin diungkapkan yaitu “analisis kinerja karyawan (berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri)” merupakan suatu fenomena yang sulit diterapkan dalam penelitian kuantitatif.

3.2 Subjek Penelitian

Menurut Moleong (2005), Subjek penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi situasi dan kondisi dalam penelitian sesuai dengan kriteria : 1) responsif terhadap keadaan, 2) dapat menyesuaikan diri dengan keadaan situasi pengumpulan data, 3) memanfaatkan imajinasi dan

(36)

kreativitas serta memandang dunia ini sebagai keutuhan, 4) mempunyai pengetahuan yang luas, 5) mampu menjelaskan informasi dengan jelas.

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui mengenai kinerja karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan PT. PLN itu sendiri yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai data-data tersebut, maka subjek penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2.1 Penentuan Subjek Penelitian

No Karyawan Jumlah Subjek Penelitian

Pimpinan Karyawan Pelanggan 1. Bagian Teknik 1 orang 2 orang 2 0rang pemilik/pengelola

Usaha warnet

2 0rang Pemilik/Pengelola Usaha potocopy dan 1 orang pemilik usaha home industri (Roti) di kota Bengkulu

2. Bagian Distibusi 1 orang 2 orang 3. Bagian Pengukuran

dan Proteksi

1 orang 2 orang

4. Bagian Pemasaran 1 orang 2 orang

3.3 Definisi Operasional

Adapun yang mendasari definisi operasional dalam penelitian ini adalah: Kinerja

Menurut Cokroaminoto (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketehui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkat kerja tertentu. Kinerja

(37)

bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan ’unjuk kerja’ dari seorang karyawan.

Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, berdasarkan sumber dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah:

A. Sasaran individu, meliputi: 1. Ketepatan waktu

Yaitu kesesuaian dalam penyelesaian tugas yang diberikan dengan standar/target yang telah ditetapkan. Karyawan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atasan tepat waktu (sesuai manajemen unjuk kerja, yakni 6 bulan) dengan hasil yang baik.

2. Kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah atasan Yaitu bagaimana karyawan menanggapi, menelaah dan melaksanakan perintah atasan.

3. Tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas,

Tanggung jawab yaitu tingkat suatu aktivitas diselesaikan dengan baik pada waktu awal yang diinginkan. Dilihat dari suatu koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.

4. Penguasaan bidang tugas

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang mendalam terhadap sesuatu (tugas/pekerjaan) yang sedang ditekuni/dijalani.

(38)

B. Kompetensi individu, yang terdiri atas: 1. kompetensi inti, meliputi aspek:

a) Integritas

Integritas yaitu usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat, dan organisasi.

b) Orientasi pelayanan pelanggan

(Customer Service Orientation), adalah keinginan untuk membantu atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan c) Pembelajaran berkesinambungan

Yaitu suatu proses yang dilakukan oleh individu secara terus menerus (bertahap)/berkelanjutan untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

d) Adaptasi

Yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan pekerjaan dan perubahaan yang terjadi di dalam perusahaan

e) Ketrampilan/kemampuan,

Yaitu memiliki keahlian dan pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu (tugas/pekerjaan), selain pengetahuan umum/dasar.

(39)

2. Kompetiensi peran, meliputi aspek: a) Kerjasama kelompok

Yaitu kerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan. Berarti juga mengalokasikan sumber daya yang ada ke dalam tugas-tugas tertentu, sehingga semua lingkup pekerjaan yang akan dihadapi diatasi dengan baik. Tergantung kepada kejelasan pembagian tugas, kemampuan dari setiap anggota, kerjasama bisa menjadikan sebuah tugas menjadi lebih baik/bahkan sebaliknya

b) Mempengaruhi

Yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membantu watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa memaksa.

c) Berpikir strategis

Yaitu berfikir berdasarkan pijakan pada suatu perencanaan. Sebuah rencana adalah sangat penting untuk keperluan evaluasi. Karena pada evaluasi kita melakukan pembandingan antara rencana dengan hasil yang telah dicapai.

d) Membangun hubungan

Yaitu dapat membina/menjalin hubungan yang baik dengan relasi bisnis/rekan kerja dan atasan serta dengan masyarakat atau pelanggan. e) Mengembangkan orang lain

Yaitu memberi semangat, motivasi agar orang tersebut (karyawan) maju dan menjadi lebih baik.

(40)

f) Memimpin kelompok

Yaitu memiliki kemampuan dalam memberi semangat/mempengaruhi kelompok (tanpa memaksa) untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan/tugas yang diberikan dengan baik.

g) Memelihara peralatan kerja

Yaitu menjaga, dan mengusahakan, serta mengolah sesuatu (peralatan/alat) dengan sebaik-baiknya.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai kinerja karyawan berdasarkan persektif pimpinan, pelanggan dan perspektif karyawan itu sendiri. Untuk memperoleh data tersebut, maka digunakan beberapa tehnik pengumpulan data yaitu :

1. Observasi

Observasi sering juga disebut sebagai metode pengamatan. Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Ada dua cara dalam melakukan observasi yakni observasi dengan partisipasi dan observasi tanpa partisipasi. Observasi dengan partisipasi berarti pengamat ikut menjadi partisipan (melibatkan peneliti sebagai peserta). Sedangkan observasi tanpa partisipasi berarti pengamat bertindak sebagai nonpartisipan/peneliti berada di luar (menilai dari luar tidak menjadi peserta).

(41)

Menurut Bungin (2007), ada beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi, peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Sedangkan observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Tehnik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik observasi tanpa partisipasi, peneliti tidak melibatkan diri dalam pengamatan/observasi, peneliti hanya mengamati secara sepintas pada saat tertentu (menilai dari luar tidak menjadi peserta). Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan

(42)

pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam berwawancara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan responden. Secara umum ada dua bentuk wawancara, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur. Wawancara berstruktur yaitu pewawancara menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dirumuskan dengan jelas. Dalam wawancara berstruktur seringkali alternatif jawaban atas pertanyaan telah disediakan, responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai. Sedangkan wawancara tidak berstruktur yaitu wawancara tanpa menyiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. Dalam wawancara ini responden diberi kesempatan menjawab dan mengeluarkan isi hatinya. (Soeratno dan Arsyad : 92-95)

Sedangkan menurut Patton, (1990 : 280-290) dikutip oleh Catherine Marshal, (1995 : 80) Teknik wawancara dalam penelitian pendekatan kualitatif dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 1) wawancara dengan cara melakukan pembicaraan informal (informal conversational interview), 2) wawancara umum yang terarah (general interview guide approach), dan 3) wawancara terbuka yang standar (standardized open-ended interview). Indriantoro dan

(43)

pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Tehnik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui tatap muka (Personal atau Face-to-face Interviews) dan melalui telpon (Telephone Interviews).

Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama dan wawancara dilakukan tatap muka langsung dengan responden.

Adapun responden dalam wawancara ini adalah masing-masing Pimpinan bagian Tehnik, Distribusi, Pengukuran dan Proteksi serta bagian Pemasaran. Karyawan masing-masing bagian yang ditetapkan sebanyak 2 0rang. Masyarakat/pelanggan industri dengan kriteria memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap PLN. Disini peneliti mengambil sampel usaha Warnet, usaha Roti dan Fotocopy dengan pemiliknya sebagai responden.

(44)

3. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di

website, dan lain-lain.

Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat, pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan tanpa mengganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan mempelajari dokumen-dokumen tersebut dapat mengenal budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti. Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan apa yang disebut analisa isi. Cara menganalisa isi dokumen ialah dengan memeriksa dokumen secara sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif. Pada penelitian ini dokumen-dokumen yang peneliti perlukan adalah dokumen yang

(45)

WS2JB Cabang Bengkulu seperti jumlah karyawan, indikator kinerja karyawannya, dan lain-lain.

4. Media Internet

Teknologi informasi saat ini memungkinkan para peneliti melakukan pencarian data dan informasi dengan menggunakan Internet sebagai media alat pengumpulan data yang cepat dan mudah dilakukan. Tersedianya alat pencarian yang canggih, server-server yang menyimpan data/informasi yang tersebar di berbagai penjuru dunia, serta munculnya bisnis jual beli informasi secara online akan semakin memudahkan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian secara online. Disini peneliti menggunakan media Internet dalam pengumpualn data, seperti data-data perusahan (www.pln bkl.co.id) yang dikses pada tanggal 20 April 2009 dan teori-teori yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

3.5 Tehnik Analisis Data

Pada analisa data, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep dasar analisa data. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisa data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan semenjak data diperoleh di lapangan, dari analisa data dapat diperoleh tema dan rumusan hipotesa.

(46)

Dalam penelitian ini, tehnik analisis yang digunakan adalah tehnik pengolahan data, yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

1. Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari dan membuat abstraksi. Pada proses ini peneliti meringkas data yang diperoleh dilapangan, yaitu dengan menghilangkan atau menghapus data/informasi yang tidak diperlukan dalam penelitian dan yang tidak relevan, serta menyempurnakan data yang kurang, sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. 3. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data

yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah disajikan.

4. Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat, padat dan mudah dipahami serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada. Disini peneliti mengikuti tahap-tahap analisis data di atas yaitu dari melakukan tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data sampai tahap penarikan kesimpulan/verifikasi, sehingga memperoleh hasil

(47)

penelitian yang relevan sesuai dengan kenyataan yang ada serta memperoleh hasil yang diinginkan.

3.6 Rencana Pengujian Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

1. Kredibilitas/ derajat kepercayaan.

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Ini dilakukan peneliti dengan cara melalui keterlibatan yang mencukupi, kecermatan investigasi dan triangulasi sumber-sumber. Untuk menghindari terjadinya bias yang dilakukan peneliti, maka diperlukan pengujian kesahian data. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang ada dalam realitas sesungguhnya. Beberapa kriteria dalam memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Disini Peneliti hanya mengambil tiga tehnik dalam cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian yaitu:

(48)

a. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Kegiatan ini dilakukan di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu, dengan mengamati kerja karyawan di kantor dan mewawancarai beberapa pihak yang terkait (supervisor bagian SDM) dan juga menggali dokumen yang berhubungan, serta mewawancarai masyarakat ditempat terpisah. b. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Untuk menguji kesahian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1). Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2). Triangulasi tehnik, dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda, yaitu data yang diperoleh melalui tehnik wawancara/observasi, di cek lagi melalui tehnik berbeda, seperti observasi, dokumentasi atau dengan media internet. 3). Triangulasi Waktu, waktu sangat mempengaruhi data yang di peroleh dari tehnik wawancara valid atau tidak. Maka dari itu, pemilihan waktu merupakan hal yang penting dalam proses wawancara.

c. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dengan mengajukan

(49)

(pemberi/sumber informasi) untuk memeriksa kembali data yang diperoleh, rekaman wawancara dan catatan di lapangan untuk mendapatkan komentar, tanggapan, sanggahan dan informasi tambahan. Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data/informan dimintai untuk menandatangani supaya lebih otentik, selain itu juga sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan membercheck (foto 2, di halaman Lampiran).

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Tehnik ini dilakukan dimana peneliti berupaya mendeskripsikan

setting secara utuh dan selengkap mungkin sehingga meperbesar kekuatan

peluang keakuratan penelitian.

3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Menurut Sugiono (2008), dalam penelitian kuantitatif, depenability disebut dengan reliabilitas. Suatu penelitian yang realibel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasikan proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dalam penelitian ini tim pembimbing secara tidak langsung berfungsi sebagai pengecek tentang seluruh jalannya penelitian sejak awal hingga akhir.

4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan

(50)

dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Untuk memperoleh konfirmabilitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan membercheck dan melalui audit hasil yang dilakukan oleh tim pembimbing.

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini dipaparkan berbagai hal yang menyangkut temuan dalam penelitian. Sub bab pertama merupakan paparan mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang mencakup sejarah singkat PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu, Visi dan Misi organisasi, jumlah karyawan, serta tugas-tugas karyawan di masing-masing bagian yang diteliti, yakni : bagian Tehnik (Pembangkitan), bagian Distribusi, Pengukuran dan Proteksi, serta bagian Pemasaran. Pada sub bab kedua merupakan paparan mengenai kinerja karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri, yang meliputi : Sasararn individu dan Kompetensi individu, yang dilengkapi dengan pembahasan langsung.

4.1.1 Gambaran Umum dan sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau sering disebut PLN merupakan salah satu perusahaan andalan pemerintah dibidang jasa kelistrikan. Sebagai badan usaha milik pemerintah, PLN diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat dibidang pemanfaatan tenaga kelistrikan. Begitu juga halnya dengan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu, perusahaan yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di daerah Bengkulu khususnya ini, berfungsi sebagai penyedia jasa kelistrikan untuk

(52)

masyarakat yang diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat Bengkulu dibidang pemanfaatan tenaga kelistrikan.

Pada mulanya, Perusahaan Listrik Negara ini bukan merupakan perusahaan milik pemerintah Indonesia, melainkan milik perusahaan Belanda dan digunakan untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan di Indonesia ini dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh medirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda, yaitu NV. NIGN, yang semula bergerak dibidang gas, memperluas usahanya dibidang penyediaan tenaga listrik untuk pemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk ”Lands Waterkracht

Bedrijven (LWB)”, yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA

Plengan, PLTA Lumajang, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubruk dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Untuk Propinsi Bengkulu pertama kali mulai direncanakan dengan usaha untuk membangun pusat listrik tenaga air yang digunakan untuk kepentingan tambang emas di Muara Aman. Pada saat itu, Perusahaan Listrik di Bengkulu diberi nama OGEM (Onderway Gas Elektrik

Maschapay). Hal ini berlangsung hingga negara Indonesia merdeka pada tahun

1945, namun setelah tiga tahun Indonesia merdeka sebagian masih dikuasai oleh pemerintah Belanda. Selama pemerintahan Belanda, pada tahun 1949 OGEM habis dihancurkan sebagai akibat terjadinya agresi militer Belanda.

(53)

Akibat terjadinya Agresi Militer Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-perusahaan Listrik dikuasai kembali oleh pemerintah Belanda atau pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri dengan kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan pendudukan Belanda, untuk meneruskan perjuangan. Selanjutnya, dikeluarkan keputusan Presiden RI nomor 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia bahwa waktu konsesinya sudah habis.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Belanda, maka dikeluarkan Undang-undang Nomor 86 tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1958 Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Berdasarkan Undang-undang tersebut, maka perusahaan Listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai hari Listrik dan Gas. Hari tersebut pertama kali diperingati pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.

Ditengah dinamika kepemerintahan ketika itu, PLN ditempatkan dibawah Direktorat Jendral Tenaga dan Listrik di lingkungan Departemen Perindustrian Dasar Ringan dan Tenaga (DEPPDARIGA). Dimasa ini, akhirnya PLN ditetapkan menjadi perusahaan umum dengan tugas-tugas : mengatur, membina, mengawasi

(54)

dan melaksanakan perencaan umum di bidang kelistrikan Nasional, disamping tugas-tugas juga sebagai perusahaan yang mengedepankan komersilisasinya.

Untuk menghadapi tantangan selanjutannya, PLN yang tadinya berbentuk perusahaan umum pada tahun 1994, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 berubah menjadi Perusahaan Perseroan PT. PLN (Persero). Begitu juga di kota Bengkulu, Perusahaan Umum Listrik Negara Cabang Bengkulu yang semula termasuk perusahaan listrik tipe C, kemudian berangsur-angsur naik menjadi B dan setelah mengalami perluasan organisasi serta peningkatan kualifikasi berhasil naik menjadi tipe A. Berdasarkan keputusan Direksi Perum Listrik Negara, dengan dikeluarkannya PP Nomor 23 Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 dan Akte Notaris Sutjibto, SH No.169 tanggal 30 Juli 1994, maka perusahaan Umum Listrik Negara resmi menjadi PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero). PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ini sekarang telah memiliki 241 karyawan yang tersebar di seluruh daerah kota Bengkulu, antara lain : rayon Nusa Indah, Rayon Teluk Segara serta beberapa ranting yang berada di setiap kabupaten didaerah kota Bengkulu ini.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi sangatlah penting bagi perusahaan atau suatu organisasi, karena dengan adanya stuktur organisasi bisa memperlihatkan dengan jelas kedudukan seseorang/karyawan di dalam organisasi tersebut. Sehingga setiap karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui dengan jelas fungsi dan tugas

(55)

tanggung jawab pada orang-orang tertentu saja, akan tetapi wewenang itu dibagi secara merata dan sesuai bidang dan kemampuannya masing-masing.

Adapun bagan dan struktur organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah sebagai berikut :

(56)

Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu

Manajer Cabang Bengkulu

Senior specialist/analyst Senior OFFICER/OFFICER Senior Engineer /Engineer Engineer/Assistant Engineer Analyst/Assistant Analyst Analyst/Ass.Analyst

KINERJA UNIT ADMINISTRASI KONTRAK LINGKUNGAN Pengendalian Account Execekutive HUKUM

Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Tehnik Distribusi Pengukuran & Proteksi Pemasaran Keuangan SDM & Administrasi

Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor

OPHAR Pembangkitan Operasi Distribusi Proteksi Supervisor Supervisor Pengndalian

Strategi Pemasaran Penagihan Angg & Keu Suprvisor

Supervisor Supervisor SDM

Pemeliharaan Distribusi APP & Peneraan

Karyawan- karyawan Supervisor Supervisor Supervisor

Bagian Tehnik Supervisor Supervisor TU Lapangan Pengolahan Data Akuntansi

SCADA & Telekomunikasi Metering Supervisor

Supervisor Sekrtariat

Supervisor Supervisor Pengwsn Pendptn Sistem Cater Sistem TI

Sumber : PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu Supervisor

Tahun : 2008 Logistik.

Rayon- rayon

Gambar

Tabel 3.2.1 Penentuan Subjek Penelitian
Tabel 4.2.1 Kriteria Sasaran Individu 36
Tabel 4.2.2 Kompetensi Individu  Kompetensi Inti
Tabel 4.2.3 Kompetensi Individu   Kompetensi Peran

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas yang ada baik itu jual beli antara pedagang dengan pengunjung atau pembeli secara tidak langsung dapat menyebabkan adanya timbulan sampah pada pasar tersebut tiap

Alumni Pondok Modern Daarul Abroor saat ini telah banyak melanjutkan kuliah di berbagai Perguruan Tinggi baik di Indonesia (Univ. Tridinanti, UIN Raden Fatah Palembang, Univ.

Sifat kategorial 1 DA’I, PESAN, TEKNIK , MEDIA, MAD’U BMT As Syfa, ekonomi syariah, bil lisan, radio, pendengar LPPL Radio Suara Sidoarjo Saat dialog berlangsung semua

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang dapat bermanfaat untuk semua permasalahan di atas dengan judul: Analisis Efektifitas Telemarketing dalam

Bentuk kemasan/ penampilan tidaklah terlalu berpengaruh terhadap konsumsi buah lokal, karena sebanyak 166 orang responden atau 41,5% beranggapan bahwa kemasan dari buah lokal

Analisis ini merupakan tujuan utama dari penelitian ini, maka berdasarkan analisis statistik deskriptif rata-rata return hari Senin setiap bulan pada gabungan seluruh

Nilai pada berbagai umur pengamatan disajikan pada Tabel 3 pengamatan 42 HST menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanaman soka berbunga merah muda dengan perlakuan

1) Data jenis modalitas belajar mahasiswa. 2) Kualitas proses belajar mahasiswa. Identifikasi modalitas belajar mahasiswa digunakan untuk mengetahui cara belajar