• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 1 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

P U T U S A N

Nomor 714/PID.SUS/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam pengadilan tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : Jekson Manalu Tempat lahir : Pematangsiantar

Umur/Tanggal lahi : 38 Tahun / 06 Februari 1979 Jenis kelamin : Laki - laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Medan Km. 5,5 Gang Kampung Baru Kel. Sumber Jaya Kec. Siantar Martoba Kota. Pematangsiantar

Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Anggota Polri

Tidak dilakukan penahanan terhadap Terdakwa ;

Terdakwa didampingi oleh Advokat-Penasihat Hukum pada Kantor Hukum Lembaga Bantuan Hukum Siantar-Simalungun (LBH-SS) yang beralamat di Jalan Sangnawaluh No. 38 A Pematangsiantar, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 01 Maret 2017 ;

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 31 Agustus 2017 Nomor 18/Pid.Sus/2017/PN.Pms dalam perkara terdakwa tersebut diatas;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tanggal Februari 2017 No.Reg.Perk : PDM-01/PSIAN/Euh.2/01/2017 terdakwa didakwa sebagai berikut :

DAKWAAN :

Bahwa ia, Terdakwa JEKSON MANALU, Sejak bulan Juli 2014 atau setidak-tidaknya suatu hari sejak Juli 2014, bertempat di di Jl. Pendeta J Wismar Saragih, Kota Pematang Siantar atau setidak-tidaknya suatu tempat di wilayah Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Terdakwa menelantarkan orang lain dalam

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 2 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

lingkup rumah tangganya sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1), menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut, dengan cara sebagai berikut ;

Bahwa sejak bulan Juli 2014 sampai sekarang ini Terdakwa tidak memberikan nafkah kepada saksi Lidya Natalina Simanjuntak yang adalah istri sah Terdakwa sesuai Akta Catatan Sipil No. Ak. 539.0020326 tertanggal 01 September 2015, yang bertempat tinggal di Jl. Pendeta J Wismar Saragih, Kota Pematang Siantar. Bahwa sejak menikah, hubungan Terdakwa dan saksi Lidya Natalina Simanjuntak baik-baik saja. Gaji Terdakwa sebagai anggota Polri sebesar Rp. 5.000.000,- yang diterima utuh dan saksi Lidya Natalina Simanjuntak sudah masuk ke dalam daftar gaji tempat Terdakwa bekerja. Namun sejak saksi Lidya Natalina Simanjuntak bercekcok dengan kakak ipar Terdakwa, Terdakwa menjadi marah terhadap saksi Lidya Natalina Simanjuntak lalu meninggalkan rumah, tak pernah kembali dan tidak ada memberikan nafkah batin maupun lahir berupa sebahagian dari uang gaji Terdakwa secara rutin tiap bulannya. Bahwa saksi Lidya Natalina Simanjuntak tidak lagi bekerja karena menikah dengan Terdakwa sehingga uang untuk pembayaran kredit rumah di Jl. Pendeta J Wismar Saragih, Kota Pematang Sianta menjadi tidak terbayar karena Terdakwa tidak menafkahinya. Bahwa terakhir kali saksi Lidya Natalina Simanjuntak bertemu dengan Terdakwa, yaitu bulan Juni 2015 di Polres Pematangsiantar dimana saat itu Terdakwa menyatakan ingin menceraikan saksi Lidya Natalina Simanjuntak namun atas pernikahan tersebut, belum ada perceraian hingga saat ini namun pelaksanaan tanggung jawab Terdakwa untuk menafkahi lahir dan batin tidak juga Terdakwa penuhi ;

Sebagaimana diatur dan diancam pidana pada pasal 49 huruf (a) jo pasal 9 ayat 1 UU 23 tahun 2004 ;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 9 Agustus 2017 No.Reg.Perkara :PDM- 01/PSIAN/Euh.2/01/2017 terdakwa telah dituntut sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa Jekson Manalu, terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 49

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 3 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

huruf a jo pasal 9 ayat 1 UU 23 tahun 2004 sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan Penuntut Umum ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Jekson Manalu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan ;

3. Menetapkan agar terdakwa dengan biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Pematangsiantar telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikuit :

1. Menyatakan Terdakwa Jekson Manalu tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Menelantarkan orang lain dalam ruang lingkup rumah tangganya” sebagaimana dalam dakwaan Tunggal Jaksa Penuntut Umum ;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ;

3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 1 (satu) tahun berakhir;

4. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000.- (dua ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan minta Banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar pada tanggal 6 September 2017 sebagaimana ternyata dari akta permintaan Banding Nomor 18/Pid.Sus/2017/PN.Pms dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada terdakwa pada tanggal 13 September 2017 ;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding tanggal 15 September 2017 dan memori banding tersebut telah pula diberitahukan dengan cara seksama kepada Terdakwa pada tanggal 18 September 2017, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 4 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

Negeri Pematangsiantar No.18/Pid.Sus/2017/PN.Pms tanggal 31 Agustus 017 dalam perkara atas nama Terdakwa Jekson Manalu terlalu ringan tidak menimbulkan efek jera terhadap Terdakwa ;

2. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar tidak melaksanakan/lalai Memenuhi pasal 14a angka 5 KUHP yang mewajibkan agar majelis Hakim dalam memerintahkan pidana bersyarat harus disertai hal-hal atau keadaan- keadaan yang menjadi alasan perintah itu .

Oleh karena itu dengan ini memohon supaya Pengadilan Tinggi Medan untuk : 1. Menerima Permohonan banding Penuntut Umum;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar No.18/Pid.Sus/2017/PN.Pms.

3. Menyatakan Terdakwa Jekson Manalu, bersalah melakukan tindak pidana”Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya” melanggar pasal 49 huruf (a) jo pasal 9 ayat 1 UU23 tahun 2004;

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan penjara;

5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp.5.000.-(lima ribu rupiah).

Menimbang, bahwa sehubungan dengan memori banding banding Jaksa Penuntut Umum tersebut Penasehat Hukum Terdakwa telah mengajukan kontra memori banding tanggal 9 Oktober 2017 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa Penuntut Umum keberatan atas penjatuhan hukuman yang diputus oleh Pengadilan Negeri Kota Pematangsiantar yang menyatakan terlalu ringan dan tidak menimbulkan efek jera terhadap terdakwa. “ terbanding tidak sependapat dengan alasan dari Penuntut Umum, dimana bahwa terbanding merasakan jika ruang lingkup keterbatasannya dalam berbuat sesuatu dan melakukan sesuatu apapun telah sangat memiliki pertimbangan yang sangat khusus dimana terbanding selama 1 (satu) tahun tidak dapat melakukan hal-hal yang menyimpang dari aturan-aturan hukum yang berlaku, yang mana terbanding adalah sebagai parat penegak hukum.

b. Bahwa efek jera itu dinilai bukan dari berat hukuman dan atau lamanya di dalam Penjara, akan tetapi dari hati yang paling dalam lah perubahan sifat itu terjadi, sehingga keberatan tersebut

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 5 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

bukanlah suatu hal yang wajar akan tetapi terbanding sudah sangat menyadari jika keterbuktiannya sacara sah melakukan berdasarkan putusan Pengadilan Kota Pematangsiantar dan terbanding menerimanya.

c. Bahwa Penuntut umum menyatakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar lalai dalam memenuhi pasal 14 a angka 5 KUHP telah keliru dan tidak berdasar dimana Penuntut umum telah salah menafsirkan tentang apa dari isi pasal dimaksud, tanpa memperhatikan isi dari angka 4 yaitu jika Hakim telah yakin atas terbanding setelah dilakuakan pemeriksaan dipersidangan dengan teliti. Dengan itu Penuntut Umum berpendapat jika Hakim tidak melakukan pemeriksaan dipengadilan dengan teliti, hal itu merupakan hal yang sepatutnya dikesampingkan karena dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Hakim. Dan kewenangan hakim juga telah diatur dalam undang-undang sehingga patut lah jika putusan dari pengadilan Negeri Kota Pematangsiantar adalah putusan yang cukup bijaksana dan adil. Berdasarkan tanggapan atas memori banding Penuntut Umum di atas, terbanding memohon dangan sangat kepada Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq Majelis hakim yang memeriksa perkara ini berkenan untuk memutus perkara ini dengan putusan

MENGADILI

1. MENOLAK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA PERMOHONAN BANDING DARI PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI PEMATANGSIANTAR;

2. MENOLAK ALASAN-ALASAN DAN KEBERATAN PENUNTUT UMUM ATAS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KOTA PEMATANGSIANTAR NO : 18/PID.SUS/2017/PN.PMS;

3. MENGUATKAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KOTA PEMATANGSIANTAR NO : 18/PID.SUS/2017/PN.PMS;

MENGADILI SENDIRI

MENJATUHKAN HUKUMAN YANG SERINGAN-RINGANNYA TERHADAP TERBANDING (TERDAKWA).

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 6 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

Membaca Relaas pemberitahuan membaca berkas perkara oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Pematangsiantar kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa masing-masing pada tanggal 08 September 2017 telah memberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematangsiantar dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal 12 September 2017 sampai dengan tanggal 22 September 2017 sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;

Menimbang, bahwa permitaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam memori bandingnya pada pokoknya mengemukakan keberatan mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan majelis hakim tingkat pertama yang terlalu ringan dan tidak menimbulkan efek jera terhadap Terdakwa sedangkan kontra memori banding dari Penasehat Hukum Terdakwa tidak berkeberatan dan mendukung putusan tersebut;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Terdakwa yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Pematangsiantar berikut surat yang timbul dipersidangan berhubungan dengan perkara ini dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 31 Agustus 2017 Nomor 714/Pid.Sus/2017/PN.Pms, serta memori banding dari Jaksa Penuntut Umum pada prinsipnya tidak ada hal-hal baru yang dapat membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa pertimbangan hukum majelis hakim tingkat pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana “Menelantarkan orang lain dalam ruang lingkup rumah tangga” sebagaimana dalam Dakwaan tunggal, telah tepat dan benar bersesuaian dengan fakta persidangan, serta mengenai pidana yang dijatuhkan oleh majelis hakim tingkat pertama kepada terdakwa sudah cukup memenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum dan kemanfaatan hukum, oleh karenanya Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujuinya dan mengambil alih

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 7 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

pertimbangan majelis hakim tingkat pertama tersebut sebagai pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini dalam tingkat banding ;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding memutus, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 31 Agustus 2017 Nomor 18/Pid.Sus/2017/PN.Pms yang dimohonkan banding;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan ;

Memperhatikan, Pasal 49 huruf a jo Pasal 9 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004, Pasal 14 a KUHPidana dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

1. Menerima permintan banding dari Jaksa Penuntut Umum ;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 31 Agustus 2017 Nomor 18/Pid.Sus/2017/PN.Pms, yang dimintakan banding ;

3. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara dalam dua tingkat pengadilan, yang ditingkat banding sebesar Rp. 2.500,00 ( dua ribu lima ratus rupiah )

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari RABU tanggal 15 Nopember 2017 oleh kami YANSEN PASARIBU,SH sebagai Ketua Majelis dengan ADI SUTRISNO,SH,MH dan NUR HAKIM,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 19 Oktober 2017 Nomor 714/PID.SUS/2017/PT MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari RABU tanggal 22 Nopember 2017 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri hakim-hakim anggota, serta MASRUKIYAH,SH Panitera

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 8 dari 8 Putusan Nomor 714/Pid.Sus/2017/PT MDN

Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tanpa dihadiri Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ;

Hakim Anggota, Hakim Ketua, ttd

ttd

1. ADI SUTRISNO,SH,MH YANSEN PASARIBU,SH ttd

2. NUR HAKIM,SH,MH

Panitera Pengganti, ttd

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas eksperimen 1 dan di kelas eksperimen 2, (2)

Adapun tujuan dilaksanankan praktikum ini yaitu untuk membuktikan hubungan beda potensial (tegangan) dengan kuat arus pada dioda yang merupakan karakteristik dari dioda

Pengaturan waktu juga tidak kalah penting dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus cermat dan cekatan dalam membagi waktu yang disediakan dalam memberi

Skripsi ini merupakan hasil penelitian normatif tentang “Tinjauan fiqh siya>sah terhadap putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 137/PUU-XIII/2015 tentang kewenangan

Tugas Akhir dengan judul Pengembangan Karyawan (Karyawan Medis) Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta, disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar profesi ahli madya

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Aspek-aspek dalam penyesuaian sosial adalah penyesuaian diri dengan baik terhadap lingkungan rumah lingkungan sosial,

Mencari daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga mikrohidro PLTMH suasai pada data riferensi pengambilan data di lakukan pada lokasi di

RUU Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi.. RUU Tentang Minyak dan