PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP2TANIKHUT)
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Alinadia*),Herni Sawitri **)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Work Environment, Motivation and Job Satisfaction on Employee Performance in Extension Executive Agency of Agriculture, Fisheries and Forestry ( BP2TANIKHUT ) Banyuasin . In this study the population size is 70 people with the details of 30 people as a test sample and a sample of 40 people. Sampling in this study using the technique of Saturated Samples. From these results a significant difference at Work, Motivation and Job Satisfaction on Employee performance In Counseling Executive Agency of Agriculture, Fisheries and Forestry ( BP2TANIKHUT ) Banyuasin. with sig F of 0.001 < α ( 0.05 ). There is a significant influence on employee performance Work Environment In Counseling Executive Agency of Agriculture, Fisheries and Forestry ( BP2TANIKHUT ) Banyuasin. shown sig t of 0.003 < α ( 0.05 ). There is a significant effect of motivation on employee performance In Counseling Executive Agency of Agriculture, Fisheries and Forestry ( BP2TANIKHUT ) Banyuasin . shown sig t of 0.000 < α ( 0.05 ) . No significant effect of job satisfaction on employee performance In Counseling Executive Agency of Agriculture, Fisheries and Forestry ( BP2TANIKHUT ) Banyuasin . Indicated sig t of 0.777 > α ( 0.05 ). Implementation is an effort to increase the Working Environment , such as air circulation, odor, noise, zoning, security, music, temperature and humidity, decoration, superior and subordinate relationships, relationships and communication between employees . Efforts to improve motivation, such as the presence of a high spirit to excel, Want to get recognition and compensation, and to feel satisfied in their work and work environment as expected . Efforts to increase job satisfaction, such as the opportunity to progress, job security, salary, company and management, monitoring intrinsic factors of the job, working conditions, communications, facilities, incentives and social aspects of the job.
Keywords : Performance , Work Environment , Motivation and Job Satisfaction
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia
merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam organisasi, manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting didalam suatu organisasi. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia merupakan penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Oleh karena itu hendaknya organisasi memberikan arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.
Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan
pembangunan kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Untuk dapat
melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat.
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT)
Kabupaten Musi Banyuasin yang selalu dituntut pelayanan yang prima terhadap masyarakat, maka setiap pegawai dituntut untuk mematuhi Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja yang baik teraktualisasi melalui optimalisasi kinerja sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, secara kontekstual harapan sebagaimana dijelaskan diatas belum sepenuhnya terwujud sehingga
optimalisasi Kinerja Pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Apabila dikaji lebih mendalam kondisi yang demikian disebabkan oleh lingkungan kerja yang kurang kondusif, dimana tingkat kerja sama antar pegawai masih kurang dengan adanya egoisme bagian masing-masing, masih rendahnya motivasi yang dimilki para pegawai yang terlihat dari masih rendahnya pegawai yang menunjukkan prestasi kerja, masih rendahnya keinginan pegawai untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan masih rendahnya kecintaan pegawai terhadap bidang pekerjaannya, masih rendahnya kepuasan kerja pegawai yang disebabkan rendahnya motivasi kerja pegawai, sering terjadinya tumpang tindih tugas dan kewenangan yang diberikan atasan kepada bawahannya. Sumber daya yang tersedia belum memadai sehingga membawa dampak kepada tingkat kualitas kinerja organisasi, kinerja Pegawai belum terlaksana secara optimal, hal ini tercermin dari belum optimalnya kuantitas dan kualitas kerja sesuai target yang diharapkan, serta kecepatan dan ketepatan pelaksanaan pekerjaan.
A. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin?
2. Apakah terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin? 3. Apakah terdapat pengaruh Motivasi terhadap
Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin? 4. Apakah terdapat pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin? B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diinginkan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan membuktikan :
1. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap
Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. 3. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
a. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Kegunaan Hasil Penelitian
a. Bagi pegawai, sebagai masukan dalam
rangka peningkatan Kinerja melalui
peningkatan Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja.
b. Bagi Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasi, penelitian ini diharapkan berguna sebagai informasi sekaligus masukan dalam rangka pengambilan kebijakan dan keputusan
dalam pengembangan Sumber Daya
Manusia melalui program mewujudkan kinerja pegawai yang optimal melalui peningkatan Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja.
c. Bagi Penulis: penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan teori ilmu manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan konsep Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja dengan optimalisasi kinerja pegawai.
d. Bagi dunia akademis, penelitian ini
diharapkan menambah khasanah dan
perbendaharaan pengetahuan dunia
akademis, tentang Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin, baik secara simultan maupun secara parsial.
TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis
a. Pengertian Kinerja
Kinerjamerupakanpengembangan diri, jumlah produk yang dihasilkan serta keputusan yang diambil, kecelakaan kerja, ketidakhadiran dalam tugas, kesalahan dalam kurun waktu tertentu. Disisi lain, kriteria kinerja tiap-tiap orang didasarkan kepada tugas dan tanggung jawab keseharian yang dibebankan kepadanya untuk mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan. Kinerja adalah seberapa banyak mereka (pegawai) memberikan kontribusi kepada organisasi, antara lain kuantitas out put, jangka waktu, kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif (Thomson, 2002 : 78).
Dari pengertian tersebut penulis jabarkan mengenai kinerja seorang pegawai yang dalam penelitian ini adalah pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugasnya :
a. Kuantitas Out put
Kuantitas out put dari kinerja seseorang dapat dilihat dari kecepatan dan hasil dari pekerjaan yang diselesaikan oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya, jika volume pekerjaan yang dihasilkan oleh seseorang lebih sedikit dari yang ditentukan oleh organisasi maka dapat dikatakan kinerjanya belum maksimal.
b. Kualitas Out put
Kualitas pekerjaan juga dapat dikatakan sebagai hasil kerja seseorang dalam bekerja. Kualitas ini dapat dilihat dari ketepatan, penguasaan pengetahuan, kebersihan, ketelitian, memahami tanggung jawab dan wewenang.
c. Sikap Pegawai
Sikap pegawai yang telah ditentukan oleh suatu perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dapat dikatakan sebagai kinerja dari
seorang pegawai. Seorang pegawai
menyelesaikan tugasnya dengan tanggap,
bekerja keras dan tertib dalam bekerja. d. Konsistensi
Konsistensi pekerjaan juga dapat dilihat dari inisiatif, hati-hati dalam bekerja dan rajin dalam bekerja.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kinerja adalah seberapa banyak pegawai memberikan kontribusi kepada perusahaan berupa target, standard dan kriteria tertentu. Secara operasional kinerja teridentifikasi melalui : kuantitas out put, kualitas out put, sikap pegawai dan konsistensi.
1. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Pengertian lingkungan kerja menurut
Sudarmayati (2001 : 1) adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
b. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sudarmayati (2001 : 21) secara garis besar lingkungan kerja dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Lingkungan Kerja Fisik
Yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan kerja yang langsung
berhubungan dengan karyawan seperti kursi, meja dan sebagainya, sedangkan lingkungan yang tidak langsung meliputi temperatur, sirkulasi udara, kelembaban udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau tidak sedap, pewarnaan dan lain-lain.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Sudarmayati (2001 : 31) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan sesama rekan kerja.
Manajemen perusahaan hendaknya dapat menciptakan kondisi yang kondusif, dimana diharapkan adanya suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Pihak manajemen juga hendaknya dapat menciptakan suasana kerja yang dapat menambahkan inisiatif dan kreatifitas sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Berdasarkan dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang didapat lingkungan kerja adalah keadaan disekitar tempat pegawai bekerja. Lingkungan kerja diukur dari dimensi lingkungan fisik dan lingkungan non fisik.
3. Motivasi
Menurut Anaroga (2001 : 25) motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, oleh sebab itu motivasi kerja dalam psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Menurut Robbins (2006 : 214), motivasi adalah proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya berlangsung upaya individu kearah pencapaian sasaran. Ada banyak teori mengenai motivasi yang dikemukan oleh banyak ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
Teori hirarki yang terkenal adalah teori yang dikemukakan oleh Maslow. Maslow mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu fungsi dari lima kebutuhan dasar yaitu (Kreitner, 2005 : 252) :
1. Fisiologis
2. Keselamatan atau keamanan
3. Rasa memiliki (belongingness) atau social 4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri
Teori kebutuhan Maslow dapat digambarkan dibawah ini :
Gambar 1. Teori Maslow
Sumber : Teori Maslow (Kreitner, 2005 : 253)
Dari pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya berlangsung upaya individu kearah pencapaian sasaran. Secara operasional, motivasi ditandai oleh adanya semangat yang tinggi untuk berprestasi, ingin
mendapatkan pengakuan, mendapatkan
kompensasi, merasa puas dalam bekerja dan lingkungan kerja sesuai harapan.
4. Kepuasan Kerja
Mangkunegara (2003 : 175) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari karyawan berhubungan dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur
organisasi perusahaan, mutu pengawasan.
Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan dan sebagainya. Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek-aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong, karyawan akan merasa tidak puas.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang muncul dari dalam diri atau sikap positif dari seorang karyawan terhadap situasi, kondisi, interaksi di dalam lingkungan pekerjaan yang berkaitan dengan kebutuhan yang akan dicapai. B. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, hipotesis penelitian yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga terdapat pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Diduga terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. 3. Diduga terdapat pengaruh Motivasi terhadap
Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. 4. Diduga terdapat pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi
Banyuasin. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan andil dan manfaat dalam peningkatan Kinerja melalui Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja.
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan selama 4 (Empat) bulan dari bulan Desember 2013 sampai bulan Maret 2014.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi
Populasi dan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Supranto, 2003 : 76). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 70 orang.
2. Sampel dan Teknik Sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Sampel Jenuh yaitu
pengambilan sampel dilakukan secara keseluruhan dari jumlah populasi.
Menurut Siswoyo (2004 : 149) apabila sama sekali tidak ada pengetahuan tentang besarnya variance dari populasi. Dalam hal seperti ini cara terbaik adalah cukup dengan mengambil persentase tertentu, katakanlah 5%, 10% atau 50% dari seluruh
Lingkungan Kerja
(X1)
Kepuasan Kerja (X3)
Kinerja
(Y)
Faktor-faktor
Lain (e)
Motivasi (X2)
populasi. Beberapa hal yang dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan besarnya persentase sampel yaitu :
a. Bila populasi N besar, persentase yang kecil saja sudah dapat memenuhi syarat.
b. Besarnya sampel hendaknya jangan kurang dari 30.
Sejalan dengan pendapat tersebut diatas,
maka dalam penelitian ini dengan
mempertimbangkan jumlah populasi sebesar 70 orang maka penulis mengambil keseluruhan dari jumlah populasi yaitu sebanyak 70 orang dengan rincian 30 orang sebagai sampel uji coba dan 40 orang sebagai sampel penelitian.
C. Defenisi Konseptual dan Operasional Variabel Sesuai masalah dan tujuan penelitian, variabel peneltiian ini terdiri dari :
1. Variabel terikat yaitu kinerja
2. Variabel bebas yaitu meliputi Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja
Uraian masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Kinerja a. Definisi Konseptual
Kinerja adalah seberapa banyak pegawai memberikan kontribusi kepada perusahaan berupa target, standard dan kriteria tertentu.
b. Definisi Operasional
Secara operasional kinerja teridentifikasi melalui kuantitas out put, kualitas out put, sikap pegawai dan konsistensi.
2. Variabel Lingkungan Kerja a. Definisi Konseptual
Lingkungan kerja adalah keadaan disekitar tempat pegawai bekerja. Lingkungan kerja diukur dari dimensi lingkungan fisik dan lingkungan non fisik b. Definisi Operasional
Secara operasional lingkungan kerja terwujud dalam bentuk Lingkungan Fisik dan Lingkungan Non Fisik 3. Motivasi
a. Definisi Konseptual
Motivasi adalah proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya berlangsung upaya individu kearah pencapaian sasaran.
b. Definisi Operasional
Secara operasional motivasi teridentifikasi melalui adanya semangat yang tinggi untuk berprestasi, Ingin mendapatkan pengakuan, mendapatkan kompensasi, merasa puas dalam bekerja dan lingkungan kerja sesuai harapan.
4. Variabel Kepuasan Kerja a. Definisi Konseptual
Kepuasan Kerja adalah suatu perasaan yang muncul dari dalam diri atau sikap positif dari seorang karyawan terhadap situasi, kondisi, interaksi di dalam lingkungan pekerjaan yang berkaitan dengan kebutuhan yang akan dicapai.
b. Definisi Operasional
Secara operasional kepuasan kerja
teridentifikasi melalui kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan faktor intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, komunikasi, fasilitas, insentif dan aspek sosial dalam pekerjaan.
D. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Uji Validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor pertanyaan yang dijawab oleh responden. Sebelum kuisioner digunakan untuk dua jenis validitas mengumpulkan data, terlebih dahulu diuji validitasnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi item total Product Moment. Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Kriteria pengujian instrumen dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. Jika hasil pengujian terasa item instrumen tidak valid, maka pertanyaan di drop (dibuang atau tidak dipakai) untuk alat pengumpulan data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Bila alat ukur valid selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut di uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Instrumen dinyatakan reliabel bila Cronbach Alpa > 0,05 (Sugiyono, 2003 : 125).
E. Teknik Analisis Data 1) Analisis Statistik Deskriftif
Statistik deskriftif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data selain
penyajian tabel dan grafik untuk mengetahui deskriftif data diperlukan ukuran yang lebih eksak. Dua ukuran penting yang sering dipakai dalam pengambilan keputusan adalah :
a) Mencari central tendency (kecenderungan terpusat) seperti mean, median dan modus. b) Mencari ukuran dispersion seperti range,
standar deviasi dan varians
Selain kedua ukuran diatas, ukuran lain yang bisa dipakai adalah skweness dan kurtosis untuk mengetahui kemiringan data. Untuk bentuk grafik, dianjurkan menggunakan histogram dengan kurva normalnya.
2) Analisis Butir Instrumen
Setelah dilakukan tabulasi terhadap setiap butir pertanyaan/pernyataan pada setiap variabel yang diteliti, maka dilakukan analisis butir pertanyaan/pernyataan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap butir
pertanyaan/pernyataan. Dengan dilakukannya
analisis butir pertanyaan maka dapat diketahui dimensi dan indikator mana yang masih lemah dari setiap instrumen variabel yang diteliti.
3) Analisis Statistik Inferensial 1) Uji Persyaratan
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu data tersebut harus memenuhi syarat uji persyaratan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, penulis menggunakan uji Kolmogorof Smirnov dari program SPSS. Normalitas distribusi data
dihitung dengan cara membandingkan nilai
Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai α = 0,05. Apabila Asymp Sig > α= 0,05 maka data dinyatakan normal.
b. Uji Homogenitas
Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data dengan menggunakan analisis regresi, data perlu di uji homogenitasnya. Uji homogenitas perlu memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogeny.
Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Uji Cquare dengan
menetapkan signifikansi 5% (α = 0, 05). Interpretasi homogenitas data dihitung berdasarkan Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp Sig > α 0,05 maka data dinyatakan homogen.
c. Uji Linearitas
Uji ini dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh “berarti” apabila dipergunakan untuk membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis, pengujian lineartitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One Way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Interpretasi data dilakukan dengan ketentuan jika F hitung < F tabel maka variabel bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan yang linear.
d. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas
Multikoliniearitas merupakan situasi dimana terjadi korelasi berganda yang sangat tinggi, jika salah satu dari variabel-variabel bebas berregresi terhadap variabel bebas yang lain. Seperti dikatakan Rietvelt (2003 : 16). Multikolinieritas memiliki arti adanya korelasi diantara dua atau lebih variabel bebas. Berarti jika diantara variabel yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi antara satu dengan yang lain atau berkorelasi tetapi tidak lebih tinggi dari r, maka bisa dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Uji asumsi multikolinieritas ini dilakukan dengan cara menghitung nilai Variance Inflating Factor (VIF), apabila VIF lebih kecil dari 5 maka berarti tidak terjadi multikolieritas (Santoso, 2009). Sementara itu dalam referensi lain disebutkan nilai kritik untuk nilai VIF adalah 10.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pasda periode t dengan kasalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji = 5%. Apabila D-WαDurbin-Watson (D-W) dengan tingkat kepercayaan terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi (Santoso, 2002)
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain, jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejer, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap variabel independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara statistik, maka dapar disimpulkan tidak terjadi heteroskedasitistas (Sumodiningrat, 2001).
e. Regresi Linier Berganda
Tujuan utama dalam penggunaan analisis itu adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Dengan rumus sebagai berikut :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e
Dimana :
Y : Variabel Kinerja
a : Konstanta
X1 : Variabel Lingkungan Kerja
X2 : Variabel Motivasi
X3 : Variabel Kepuasan Kerja
b1, b2, b3 : Koefisien regresi
e : Residu
f. Koefisien Korelasi
Pada kasus di atas, untuk mengetahui keeratan pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja digunakan besaran
yang akan dianalisis adalah korelasi (r). korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari pengaruh dua variabel atau lebih. Dalam hal ini tidak ditentukan variabel mana yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Nilai koefisien berkisar antara -1 dan 1. Semakin mendekati satu nilai absolute koefisien korelasi maka pengaruh variabel tersebut semakin kuat sedangkan semakin kecil (mendekati nol) nilai absolute koefisien korelasi maka pengaruh antara variabel tersebut semakin lemah. Tanda positif atau negatif menunjukkan arah hubungan. Kuat dan lemahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti, ukuran korelasi diterjemahkan sebagai berikut :
a) 0,70 – 1,00 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya derajat asosiasi yang tinggi.
b) 0,40 - < 0,70 (baik positif atau minus) menunjukkan hubungan yang substansial. c) 0,20 – 0,40 (baik positif atau minus)
menunjukkan adanya korelasi yang rendah. d) < 0,20 (baik positif atau minus) korelasi dapat
diabaikan. Young (2002 : 317) g. Koefisien Determinasi
Untuk mengambil seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi atau penentuan R2. Nilai R2 ini berkisar antara 0 – 1, semakin mendekati 1 nilai R2 tersebut berarti semakin besar variabel independen (X) mampu menerangkan variabel dependent (Y). analisis terhadap nilai R-square (R2) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (X1 dan X2) dapat menerangkan hubungan perubahan variabel terikat (Y). sifat-sifat R-square sangat dipengaruhi oleh banyak variabel bebas dimana semakin banyak variabel bebas semakin besar nilai R-square.
G. Uji Hipotesis Statistik 1. Uji secara Simultan
1. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan
Kepuasan Kerja secara bersama-sama
terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
2. H1 : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. Kriteria Pengujian :
Dipergunakan Uji F dengan ketentuan : - Terima H0, jika sig.F ≥ 0,05
- Tolak H0, jika sig.F < 0,05 2. Uji secara Parsial
a. H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT)
Kabupaten Musi Banyuasin.
H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT)
Kabupaten Musi Banyuasin.
b. H0 : b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
H1 : b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. c. H0 : b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT)
Kabupaten Musi Banyuasin.
H1 : b3 ≠ 0, a rtinya terdapat pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
Kriteria pengujian :
Dipergunakan Uji t dengan ketentuan Terima H0, jika sig.t ≥ 0,05
Tolak H0, jika sig.t < 0,05
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI A. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Sebelum melakukan penyebaran ke 40 orang responden penelitian perlu dilakukan penyebaran kuesioner ke responden sementara dengan jumlah 30 orang untuk pengujian validitas terhadap kuesioner sebagai alat uji yang valid.
a. Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
Dari 18 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel kinerja, tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid. Item tersebut Kesemua item yang valid membuktikan dalam pengujian ini, bahwa item-item pertanyaan yang diberikan kepada Pegawai pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin dapat direspon dan dimengerti dengan baik karena adanya keterkaitan item per item pertanyaan mengenai Kinerja.
b. Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X1) Dari 16 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Lingkungan Kerja tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid. Kesemua item yang valid membuktikan dalam pengujian ini, bahwa item-item pertanyaan yang diberikan kepada Pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin dapat direspon dan dimengerti dengan baik karena adanya keterkaitan item per item pertanyaan mengenai Lingkungan Kerja.
c. Uji Validitas Variabel Motivasi (X2)
Dari 16 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Motivasi tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid. Kesemua item yang valid membuktikan dalam pengujian ini, bahwa item-item pertanyaan yang diberikan kepada
Pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin dapat direspon dan dimengerti dengan baik karena adanya keterkaitan item per item pertanyaan mengenai Motivasi. d. Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X3)
Dari 16 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Kepuasan Kerja tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid.
Kesemua item yang valid membuktikan dalam pengujian ini, bahwa item-item pertanyaan yang diberikan kepada Pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin dapat direspon dan dimengerti dengan baik karena adanya keterkaitan item per item pertanyaan mengenai Kepuasan Kerja.
2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Kinerja (Y)
Tabel 12. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Kinerja (Y) Re liability Statistics
,950 18
Cron bach's
Alpha N o f Item s
Dari hasil analisis diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,950. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel
b. Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja (X1)
Tabel 13. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Lingkungan Kerja (X1)
Re liability St atistics
,935 16
Cron bach's
Alpha N o f Item s
Dari hasil analisis diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,935. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.
c. Uji Reliabilitas Motivasi (X2)
Tabel 14. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Motivasi (X2)
Reliability Statistics
,973 16
Cronbach's
Alpha N of Item s
Dari hasil analisis diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,973. maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.
d. Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja (X3)
Tabel 15. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Kepuasan Kerja (X3)
Reliability Statistics
,940 16
Cronbach's
Alpha N of Item s
Dari hasil analisis diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,940. maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.
B. Analisis Deskriptif
1. Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 16. Data Deskriptif Variabel Penelitian Statistics 40 40 40 40 0 0 0 0 62,58 63,35 63,70 71,93 1,355 1,028 1,329 1,070 63,00 64,00 63,50 71,50 57a 62a 60 71a 8,569 6,503 8,404 6,769 73,430 42,285 70,626 45,815 -,581 -,211 -,799 ,129 ,374 ,374 ,374 ,374 ,599 -,179 ,846 -,569 ,733 ,733 ,733 ,733 39 28 37 28 37 48 40 58 76 76 77 86 2503 2534 2548 2877 Valid Missing N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Lingkungan Kerja Motivasi Kepuasan Kerja Kinerja
Multiple modes exist. The smallest value is shown a.
a. Deskripsi Variabel Kinerja (Y)
Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Kinerja (Y), sesuai data pada tabel 16 diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Kinerja dengan 40 responden memiliki nilai rata-rata 71,93, median 71,50, mode 71, standar deviasi 6,769, nilai minimum 58, nilai maksimum 86 dan total 2877.
Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Kinerja sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Gambar 1
Grafik Histogram Variabel Kinerja (Y)
b. Variabel Lingkungan Kerja (X1)
Sesuai data pada tabel 16 diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Lingkungan Kerja dengan 40 responden memiliki nilai rata-rata 62,58, median 63,00, mode 57, standar deviasi 8,569, nilai minimum 37, nilai maksimum 76 dan total 2503.
Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi
variabel Lingkungan Kerja sebaran datanya
cenderung berdistribusi normal.
Gambar 2
Grafik Histogram Variabel Lingkungan Kerja (X1)
c. Variabel Motivasi (X2)
Sesuai data pada tabel 16 diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Motivasi dengan 40
responden memiliki nilai rata-rata 63,35, median 64,00, mode 62, standar deviasi 6,503, nilai minimum 48, nilai maksimum 76 dan total 2534.
Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Motivasi sebaran datanya cenderung berdistribusi normal
Gambar 3
Grafik Histogram Variabel Motivasi (X2) d. Variabel Kepuasan Kerja (X3)
Sesuai data pada tabel 16 diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Kepuasan Kerja dengan 40 responden memiliki nilai rata-rata 63,70, median 63,70, mode 60, standar deviasi 8,404, nilai minimum 40, nilai maksimum 77 dan total 2548.
Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Kepuasan Kerja sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Gambar 4
C. Analisis Statistik Inferensial 1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40 40 40 62,58 63,35 63,70 71,93 8,569 6,503 8,404 6,769 ,098 ,143 ,124 ,085 ,064 ,075 ,064 ,075 -,098 -,143 -,124 -,085 ,622 ,903 ,783 ,538 ,834 ,389 ,572 ,935 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Lingkungan Kerja Motivasi
Kepuasan Kerja Kinerja
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Dari hasil uji normalitas maka didapat suatu kesimpulan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) merupakan nilai p variabel Kinerja sebesar 0,935, Lingkungan Kerja sebesar 0,834, Motivasi sebesar 0,389 dan Kepuasan Kerja sebesar 0,572 dengan probabilitas diatas 0,05, maka fungsi distribusi populasi yang diwakili sampel distribusi data normal.
2. Uji Homogenitas
Tabel 22. Data Hasil Uji Homogenitas
Lingkung an Kerja Motiva si Kepuasan Kerja Kinerja Chi-Square(a,b,c ) 7,300 15,000 16,100 10,400 df 21 19 21 20 Asymp. Sig. ,997 ,723 ,764 ,960
Dari nilai Chi Square masing-masing variabel Kinerja sebesar 0,960, Lingkungan Kerja sebesar 0,997, Motivasi sebesar 0,723 dan Kepuasan Kerja sebesar 0,764. Kesemua nilai Chi Square masing-masing variabel lebih besar dari α sebesar 5% maka dapat disimpulkan bahwa data populasi memiliki varians homogen.
3. Uji Linearitas
a. Uji Linearitas antara Variabel Lingkungan Kerja (X1) dengan Kinerja (Y)
Uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan menggunakan One Way Anova program SPSS dengan taraf signifikan 5% (α=0,05). Berdasarkan perhitungan uji linearitas dengan Anova didapatkan nilai sig pada baris Deviation sebesar 0,014 nilai yang diperoleh > α 5% maka H0 ditolak
berarti variabel Lingkungan Kerja (X1) dengan Kinerja (Y) tidak mempunyai hubungan yang linear.
Tabel 23. Hasil Uji Linear Variabel Lingkungan Kerja (X1) dengan Kinerja (Y)
ANOVA Kinerja 1408,608 21 67,077 3,193 ,008 201,546 1 201,546 9,593 ,006 1207,062 20 60,353 2,873 ,014 378,167 18 21,009 1786,775 39 (Combined) Weighted Deviation Linear Term Between Groups Within Groups Total Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
b. Uji Linearitas antara Variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja (Y)
Uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan menggunakan One Way Anova program SPSS dengan taraf signifikan 5% (α=0,05). Berdasarkan perhitungan uji linearitas dengan Anova didapatkan nilai sig pada baris Deviation sebesar 0,254 nilai yang diperoleh > α 5% maka H0 diterima berarti variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linear.
Tabel 24. Hasil Uji Linear Variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja (Y)
ANOVA Kinerja 1135,642 19 59,771 1,836 ,093 341,141 1 341,141 10,478 ,004 794,501 18 44,139 1,356 ,254 651,133 20 32,557 1786,775 39 (Combined) Weighted Deviation Linear Term Between Groups Within Groups Total Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
c. Uji Linearitas antara Variabel Kepuasan Kerja (X3) dengan Kinerja (Y)
Uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan menggunakan One Way Anova program SPSS dengan taraf signifikan 5% (α=0,05). Berdasarkan perhitungan uji linearitas dengan Anova didapatkan nilai sig pada baris Deviation sebesar 0,056 nilai yang diperoleh > α 5% maka H0 diterima berarti variabel Kepuasan Kerja (X3) dengan Kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linear.
Tabel 25. Hasil Uji Linear Variabel Kepuasan Kerja (X3) dengan Kinerja (Y)
ANOVA Kinerja 1258,058 21 59,908 2,040 ,066 3,353 1 3,353 ,114 ,739 1254,705 20 62,735 2,136 ,056 528,717 18 29,373 1786,775 39 (Combined) Weighted Deviation Linear Term Between Groups Within Groups Total Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
4. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinearitas
Berikut ini hasil dari uji multikolinearitas antara variabel-variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja.
Tabel 26
Hasil Uji Multikolinearitas Variabel-Variabel Bebas Coefficientsa ,914 1,094 ,965 1,036 ,946 1,057 Lingkungan Kerja Motivasi Kepuas an Kerja Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja a.
Pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel independen lebih kecil dari pada 5, yaitu nilai VIF Variabel Lingkungan Kerja sebesar 1,094, nilai VIF Variabel Motivasi sebesar 1,036 dan nilai VIF Variabel Kepuasan Kerja sebesar
1,057. Sedangkan pada bagian Coefficient
Correlations, dapat dilihat bahwa nilai korelasi di antara variabel independen dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel independen tersebut tidak ada korelasi atau tidak terjadi Multikolinearitas pada model regresi linier. 2) Uji Autokorelasi
Tabel 27. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb ,611a ,373 ,321 5,578 1,491 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi, Lingkungan Kerja a.
Dependent Variable: Kinerja b.
Dari tabel Model Summary diatas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,491 karena nilai
Durbin Watson masih mendekati nilai 2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. 3) Uji Heteroskedastisitas
Tabel 28
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations 1,000 -,178 ,227 ,076 ,082 ,110 . ,271 ,160 ,643 ,615 ,498 40 40 40 40 40 40 -,178 1,000 -,043 -,117 ,061 -,066 ,271 . ,792 ,470 ,709 ,688 40 40 40 40 40 40 ,227 -,043 1,000 -,059 -,091 -,008 ,160 ,792 . ,718 ,574 ,962 40 40 40 40 40 40 ,076 -,117 -,059 1,000 ,375* ,794** ,643 ,470 ,718 . ,017 ,000 40 40 40 40 40 40 ,082 ,061 -,091 ,375* 1,000 ,689** ,615 ,709 ,574 ,017 . ,000 40 40 40 40 40 40 ,110 -,066 -,008 ,794** ,689** 1,000 ,498 ,688 ,962 ,000 ,000 . 40 40 40 40 40 40 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Lingkungan Kerja Motivasi Kepuasan Kerja absx1 absx2 absx3 Spearman's rho Lingkungan Kerja Motivasi Kepuasan
Kerja absx1 absx2 absx3
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Dari tabel hasil perhitungan korelasi
Spearman diatas diperoleh nilai korelasi antara variabel bebas dengan nilai residu absolutnya masing-masing sebesar -0,117 dengan nilai sig sebesar 0,470 untuk korelasi variabel Lingkungan Kerja (X1) dengan absx1 (Residual X1), sebesar -0,091 dengan nilai sig sebesar 0,574 untuk korelasi variabel Motivasi (X2) dengan absx2 (Residual X2), sebesar 0,036 dengan nilai sig sebesar 0,826 untuk korelasi variabel Kepuasan Kerja (X3) dengan absx3 (X3). Kesemua nilai peluang kesalahan dengan tingkat signifikan > 0,05 maka diinterpretasikan tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dari hasi uji asumsi klasik maka variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja bebas dari multikolinearitas, autokorelasi dan Heteroskedastisitas sehingga dapat digunakan dalam analisis regresi linier berganda.
b. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Untuk melihat pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 29. Hasil Regresi Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Coefficientsa 17,902 13,195 1,357 ,183 ,349 ,109 ,442 3,202 ,003 ,539 ,140 ,518 3,857 ,000 -,031 ,109 -,039 -,286 ,777 (Constant) Lingkungan Kerja Motivasi Kepuasan Kerja Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: Kinerja a.
Dari tabel diatas ditemukan persamaan regresi yaitu Ŷ = 17,902 + 0,349 X1 + 0,539 X2 + (-0,031) X3 + e
Konstanta sebesar 17,902 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja maka Kinerja tetap sebesar 17,902 unit skor, sedangkan dengan melihat
besarnya koefisien regresi bahwa variabel
Lingkungan Kerja sebesar 0,349 Motivasi sebesar 0,539 dan Kepuasan Kerja sebesar -0,031 artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja dengan variabel Kinerja menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja sebesar 100% maka mengakibatkan peningkatan pula pada variabel Kinerja sebesar 34,9%, 53,9% dan -3,1%. Sedangkan jika dilihat dari uji F terhadap variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja sebesar 7,144 secara simultan mempengaruhi Kinerja dengan tingkat signifikan yang lebih kecil dari α yaitu 0,001 < 0,05.
Tabel 30
Hasil Uji F Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
ANOVAb 666,763 3 222,254 7,144 ,001a 1120,012 36 31,111 1786,775 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi, Lingkungan Kerja a.
Dependent Variable: Kinerja b.
5. Analisis Korelasi dan Determinasi
Dalam analisis ini, akan dijabarkan
penggunaan, korelasi dan determinasi. Sebelum melakukan korelasi dan determinasi. Data yang disampaikan melalui jawaban kuesioner merupakan bentuk data ordinal.
Tabel 31. Hasil Uji Korelasi Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Model Summary ,611a ,373 ,321 5,578 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Cons tant), Kepuasan Kerja, Motivasi, Lingkungan Kerja
a.
Berdasarkan tabel Model Summary di atas
menunjukkan besarnya korelasi (R) variabel
Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja sebesar 0,611 artinya menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap positif (searah). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya R Square sebesar 0,373 atau 37,3% variabel Kinerja dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja sedangkan sisanya berpengaruh dengan faktor lain yang tidak diteliti. D. Uji Hipotesis Statistik
Melakukan interpretasi hasil analisis
penelitian tesis ini yaitu melakukan penafsiran terhadap pengujian hipotesis. Pengujian Hipotesis statistik untuk hipotesis pertama dilakukan dengan Uji F dan untuk hipotesis kedua, ketiga dan keempat dilakukan dengan uji t.
1. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap
Kinerja Pegawai Pada Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
Untuk mengetahui hipotesis Pengaruh
Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin dihitung dengan Uji F jika :
a. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
b. H1 : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
Kriteria pengujian :
- Terima H0, jika sig ≥ 0,05 - Tolak H0, jika sig < 0,05
Bardasarkan tabel 30 terlihat bahwa F hitung variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja dengan nilai sig F sebesar 0,001 < α (0,05) artinya ada Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Pengaruh Lingkungan Kerja, terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin Hipotesis yang akan diuji secara statistik dalam penelitian adalah :
d. H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
e. H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
Berdasarkan nilai t hitung dari tabel 29 terlihat bahwa t hitung variabel Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,003 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
3. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin
Hipotesis yang akan diuji secara statistik dalam penelitian adalah :
a. H0 : b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. b. H1 : b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Motivasi
terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
Berdasarkan nilai t hitung dari tabel 29 terlihat bahwa t hitung variabel Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,000 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
4. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin Hipotesis yang akan diuji secara statistik dalam penelitian adalah :
1. H0 : b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
2. H1 : b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
Berdasarkan nilai t hitung dari tabel 29 terlihat bahwa t hitung variabel Kepuasan Kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,777 > α (0,05) artinya tidak ada pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
E. Interpretasi Hasil Penelitian
Hasil analisa statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer meliputi analisis regresi, korelasi dan determinasi menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dari regresi diatas ditemukan persamaan regresi yaitu Ŷ = 17,902 + 0,349 X1 + 0,539 X2 + (-0,031) X3 + e. Konstanta sebesar 17,902 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja maka Kinerja tetap sebesar 17,902 unit skor, sedangkan dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel Lingkungan Kerja sebesar 0,349 Motivasi sebesar 0,539 dan
Kepuasan Kerja sebesar -0,031 artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja dengan variabel Kinerja menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja sebesar 100% maka mengakibatkan peningkatan pula pada variabel Kinerja sebesar 34,9%, 53,9% dan -3,1%. Sedangkan jika dilihat dari uji F terhadap variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja sebesar 7,144 secara simultan mempengaruhi Kinerja dengan tingkat signifikan yang lebih kecil dari α yaitu 0,001 < 0,05. 2. Berdasarkan tabel Model Summary di atas
menunjukkan besarnya korelasi (R) variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja sebesar 0,611 artinya
menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap positif (searah). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya R Square sebesar 0,373 atau 37,3% variabel Kinerja dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja sedangkan sisanya berpengaruh dengan faktor lain yang tidak diteliti.
3. Bardasarkan tabel F hitung variabel Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja dengan nilai sig F sebesar 0,001 < α (0,05) artinya ada Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin
4. Berdasarkan nilai t hitung variabel Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
secara parsial terhadap variabel Kinerja yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,003 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin 5. Berdasarkan nilai t variabel Motivasi mempunyai
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,000 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin
6. Berdasarkan nilai t hitung variabel Kepuasan Kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,777 > α (0,05) artinya tidak ada pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan maka ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. dengan nilai sig F sebesar 0,001 < α (0,05). 2. Terdapat pengaruh yang signifikan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,003 < α (0,05).
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,000 < α (0,05).
4. Tidak ada pengaruh yang signifikan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin. Ditunjukan nilai sig t sebesar 0,777 > α (0,05).
B. Implikasi
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, diketahui bahwa kempat hipotesis yang diajukan semuanya diterima hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan Kinerja pegawai Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi
Banyuasin dapat dilakukan melalui upaya
peningkatan Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja.
1. Upaya meningkatkan Lingkungan Kerja, seperti sirkulasi udara, bau,kebisingan suara, tata ruang, keamanan, musik, temperatur dan kelembaban udara, dekorasi, Hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pegawai dan komunikasi. 2. Upaya meningkatkan Motivasi, seperti adanya
semangat yang tinggi untuk berprestasi, Ingin
mendapatkan pengakuan, mendapatkan
kompensasi, merasa puas dalam bekerja dan lingkungan kerja sesuai harapan.
3. Upaya meningkatkan Kepuasan Kerja, seperti kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan faktor intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, komunikasi, fasilitas, insentif dan aspek sosial dalam pekerjaan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian seperti dipaparkan sebelumnya maka pada bagian berikut perlu diberikan beberapa saran pada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini sesuai dengan nilai rata-rata terendah pada analisis butir instrumen yaitu :
1. Bagi pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin, disarankan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja yang sudah berjalan baik sekarang ini, terutama indikator yang masih rendah yaitu memahami pedoman kerja dengan baik sesuai dengan standar pekerjaan dan bekerja sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada.
2. Bagi Pimpinan Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin agar dapat lebih meningkatkan Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja dan Kinerja yang sudah terlaksana saat ini, hal ini perlu diperbaiki
dan dilakukan dalam upaya meningkatkan Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara optimal yaitu :
a. Lingkungan Kerja, beberapa indikator yang masih rendah perlu dioptimalkan antara lain Ruang-ruang tempat saya bekerja didesain dengan baik dan ruangan tempat saya bekerja terhindar dari bau-bau tidak sedap sehingga tidak menggangu kerja.
b. Motivasi, beberapa indikator yang masih rendah perlu dioptimalkan antara lain
bekerja dengan penuh disiplin dan
mendapatkan fasilitas kerja yang baik dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Kepuasan Kerja, beberapa indikator yang masih rendah perlu dioptimalkan antara lain Situasi yang nyaman terhadap atasan/ bawahan dan pegawai memakai simbol/ atribut dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Bagi peneliti lain, untuk menindaklanjuti lebih
jauh hasil penelitian ini dengan mengembangkan variabel-variabel bebas yang lain sehingga dapat meningkatkan Kinerja pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP2TANIKHUT) Kabupaten Musi Banyuasin
DAFTAR PUSTAKA
Abraham H. Maslow, 2005. Motivasi dan
Kepribadian. Jakarta, PT. PBP
Alex. S. Nitisemito, 2002, Manajemen Personalia. Edisi Revisi, Penerbit Ghalia Indonesia. Daft, Richard L. 2002. Manajemen Edisi Kelima Jilid
Satu. Jakarta : Erlangga
Dharma 2006. Dasar-Dasar Prilaku Organisasi, Andi Offset, Yogyakarta.
Faisal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cintya Press, Jakarta.
Gibson, 2007. Prilaku Dalam Organisasi, Erlangga, Jakarta
Handayaningrat, 2001. Dasar-Dasar Prilaku
Organisasi, UII Press, Yogyakarta
Handoko, 2003. Prilaku Keorganisasian, BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan, 2001. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produk, Jakarta. Bumi Aksara. Haryono, Siswoyo, 2004. Metodologi Penelitian
Bisnis. Unanti, Palembang.
Heidjracman Ranupandajo dan Suad Husnan, 2000, Manajemen Personalia. Yogyakarta.
Juanda. 2003. Metodologi Penelitian. Gunung Agung, Jakarta.
Kartono, 2004. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produk, Jakarta. Bumi Aksara Kussriyanto, 2001. Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta Mangkunegara, 2001. Riset Sumber Daya Manusia
dalam organisasi, Edisi Revisi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Manullang, M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Maryoto, Susilo. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. BPFE, Yogjakarta.
Mudjahirin Tohir, 2002. Metode Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
M.Sinungan 2002. Produktifitas, Apa dan
Bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta
Nawawi, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Yogyakarta, Gajah Mada University Press..
Notoatmojo, Soekidjo. 2008. Analisis Serta
Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. Gunung Agung, Jakarta
Sondang P Siagian, 2002. Organisasi Kepemimpinan Perilaku Administrasi. Gunung Agung. Jakarta. Santoso, Singgih. 2009. SPSS Statistik Multivariat. Elik
Media Komputindo, Jakarta
Simamora, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Soejono, 2003. Sistem dan Prosedur Kerja. Bumi
Aksara, Jakarta.
Sudibyo Triatmodjo, 2000. Hukum Kepegawaian Mengenai Kedudukan Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sugiono, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Sujamto. 2001. Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan. Bandung, Penerbit Ghalia. Sulbahri Madjir dkk, 2011. Pengolahan Data dengan
Program SPSS, Unsri, Palembang
_______________, 2013. Pedoman Penulisan Tesis, Unsri Press, Palembang
Spencer, Lyle M. And Signe M. Spencer. 2003. Competence Work: Model for Superior Performance. John Wiley and Sons, Inc. Terry, 2003. Prilaku Organisasi, Salemba Empat,
Jakarta.
T. Hani Handoko, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Liberty
Thomson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : Salemba Empat, Jakarta.
Veithzal Rivai. 2005. Performance Appraisal. PT. Raja Grafindo. Jakarta
Winardi. 2004. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT. Remika Cipta, Jakarta
Wursanto, 2001. Manajemen Kepegawaian. Kanisius, Yogyakarta
Wursono. 2005. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia, Jakarta
Young, 2002. Metodologi Penelitian. PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta.