• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM TEMATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM TEMATIK"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM TEMATIK

3.1 Program Pokok

3.1.1 Program Pokok Tema

Beberapa program pokok yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Tematik Periode XIII Tahun 2016 yaitu adalah :

A. Membuat Gambar Sistem Plumbing dari Sumber Mata Air di Banjar Munduk Kemoning

KKN PPM Tematik SPAMDES Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana memiliki program kerja untuk membuat gambar sistem pemipaan untuk menyalurkan air minum dari sumber mata air di mata air Celepusan ke sekitar rumah warga yang ada di Banjar Munduk Kemoning. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan air minum di Banjar Munduk Kemoning masih menggunakan bantuan air yang di dapatkan dari Desa Batuagung.

Padahal di Desa Dangin Tukadaya sendiri, khususnya di Banjar Munduk Kemoning memiliki sumber mata air yang debit airnya cukup besar untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar. Namun sayangnya sumber mata air tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh desa. Sebab itu, mahasiswa KKN PPM Tematik Periode XIII Tahun 2016 mengadakan suatu program pendukung dengan melakukan “Membuat Gambar Sistem Plumbing dari Sumber Mata Air di Banjar Munduk Kemoning” guna membantu desa agar dapat mengajukan proposal untuk diadakannya plumbing dari mata air ke rumah-rumah warga sekitar Munduk Kemoning.

Melihat realita yang ada di lapangan, program KKN PPM Tematik ini bertujuan untuk membantu memberikan gambar agar nantinya sumber mata air yang ada di Desa Dangin Tukadaya dapat dimanfaatkan oleh warga desa sebagai salah satu sumber air bersih. Pengukuran debit mata air yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besar pipa dan besar pompa yang dibutuhkan agar air tersebut dapat mengalir dengan baik ke rumah-rumah warga. Selain itu, dengan memanfaatkan mata air yang ada desa dapat menarik retribusi yang digunakan untuk pemeliharaan mata air, sehingga biaya retribusi yang biasanya di bayarkan ke penyalur air sebelumnya dapat dialihkan ke desa.

Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan gambar sistem plumbing dari sumber mata air di Banjar Munduk Kemoning :

(2)

13

1. Dapat memberikan gambaran mengenai panjang pipa yang dibutuhkan dalam penyaluran air dari sumber mata air ke rumah-rumah warga.

2. Dapat memberikan gambaran mengenai jalur yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumber mata air ke rumah-rumah warga.

3. Banjar Munduk Kemoning dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki guna pemenuhan kebutuhan desa.

4. Dapat membantu desa untuk memberikan gambaran sehingga dapat mengajukan proposal pembuatan sistem plumbing ke instansi terkait.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan prasarana fisik, adapaun rincian kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

1. Survei Lokasi

Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016

Durasi : 1 Jam

Lokasi : Sumber Mata Air Celepusan 2. Pengukuran Debit Mata Air

Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016

Durasi : 1 Jam

Lokasi : Sumber Mata Air Celepusan

3. Survei Lokasi Letak Tata Rumah di Banjar Munduk Kemoning Hari/Tanggal : Minggu, 31 Juli 2016

Durasi : 1 Jam

Lokasi : Banjar Munduk Kemoning, Desa Dangin Tukadaya 4. Pengukuran Perkiraan Panjang Pipa Air

Hari/Tanggal : Selasa, 2 Agustus 2016

Durasi : 2 Jam

Lokasi : Banjar Munduk Kemoning, Desa Dangin Tukadaya 5. Pembuatan Rencana Panjang Pipa Air

Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2016

Durasi : 3 Jam

Lokasi : Posko KKN PPM Tematik Dangin Tukadaya 6. Membuat I-Map

Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2016

(3)

14

Lokasi : Posko KKN PPM Tematik Dangin Tukadaya 7. Membuat I-Map

Hari/Tanggal : Minggu, 14 Agustus 2016

Durasi : 8 Jam

Lokasi : Posko KKN PPM Tematik Dangin Tukadaya 8. Membuat I-Map

Hari/Tanggal : Jumat, 19 Agustus 2016

Durasi : 4 Jam

Lokasi : Posko KKN PPM Tematik Dangin Tukadaya 9. Pembuatan Laporan SPAMDES

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Agustus 2016

Durasi : 6 Jam

Lokasi : Posko KKN PPM Teamtik Dangin Tukadaya

Kendala

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN PPM Tematik dalam melaksanakan kegiatan program kerja SPAMDES yaitu :

1. Keterbatasan alat untuk melakukan pengukura n debit air. 2. Cuaca yang tidak menentu.

3. Lokasi mata air yang cukup curam.

4. Kesulitan dalam pembuatan perkiraan panjang pipa yang dibutuhkan.

5. Kesulitan pembuatan gambar sistem plumbing karena tidak adanya mahasiswa dari fakultas teknik sipil ataupun teknik arsitek dalam kelompok KKN PPM Tematik di Desa Dangin Tukadaya.

Pemecahan Masalah

Dalam pengukuran debit air, digunakan botol kemasan 1,5 liter dan stopwatch. Untuk membuat gambar sistem plumbing mahasiswa KKN PPM Tematik di bantu oleh mahasiswa teknik sipil lain.

Hasil

Dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Tematik Periode XIII Tahun 2016 yaitu adanya gambar peta sosial Desa Dangin Tukadaya, gambar sistem plumbing dari sumber mata air Celepusan ke rumah warga disekitar Banjar Munduk Kemoning, dan rancangan anggaran biaya sistem plumbing. (Terlampir)

(4)

15 Rancangan Anggaran Biaya

(Terlampir)

Dokumentasi

Gambar A.1 Mengukur Debit Air Gambar A.2 Mengukur Debit Air

Keterangan

Gambar A.1 : Mengukur debit air mata air I dengan botol dan stopwatch Gambar A.2 : Mengukur debit air mata air II dengan botol dan stopwatch

B. Sosialisasi Bahaya NARKOBA dan Penularan HIV/AIDS

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan/Zat Adiktif yang merupakan bahan / zat yang dimasukan dalam tubuh manusia baik secara oral/diminum, dihirup maupun disuntikan yang dapat merubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan Fisik dan Psikologis.

Belakangan ini penyalahgunaan Narkoba amat populer dikalangan masyarakat, sering dijumpai kasus kepemilikan Narkoba jenis sabu ataupun lainnya yang beredar di masyarakat. Hal ini akan berdampak pada kesehatan dan juga hukum. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai seberapa bahayanya dampak yang dibawa maka sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Udayana sebagai langkah awal untuk meningkatkan kesadaran tersebut, kami akan membantu warga Dsa Dangin Tukadaya untuk melakukan sosialisasi bahaya Narkoba bagi masyarakat.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus HIV. Penderita HIV/AIDS di kabupaten Jembrana semakin tinggi, sehingga perlu dilakukan suatu upaya promotif dan

(5)

16

preventuf dengan melaksanakan penyuluhan bahaya HIV/AIDS guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai derajat kesehatan.

Dengan Bekerjasama dengan Kasat Narkoba Kabupaten Jembrana dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana serta di dampingi oleh Badan Ketertiban Masyarakat Desa Dangin Tukadaya maka diadakanlah suatu program Penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS dengan Judul Kegiatan “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Bahaya NARKOBA dan Penularan HIV/AIDS”.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyuluhan “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Bahaya NARKOBA dan Penularan HIV/AIDS” adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai bahaya Narkoba dan Penularan HIV/AIDS.

2. Memberikan pengetahuan Masyarakat mengenai Narkoba sehigga diharapkan dapat mencegah penggunaan dan penyalahgunaan Narkoba.

3. Memberikan pengetahuan Masyarakat mengenai HIV/AIDS sehigga diharapkan dapat mencegah penularan HIV/AIDS.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Bahaya NARKOBA dan Penularan HIV/AIDS” dilaksanakan pada Sabtu, 20 Agustus 2016 di Bale Dinas Dangin Tukadaya, pada pukul 19.00 WITA. Peserta dalam kegiatan penyuluhan ini kurang lebih 5 orang perwakilan setiap banjar se-Desa Dangin Tukadaya terdiri para klian banjar, pemuda, dan staf banjar dari 5 banjar dinas yaitu Br. Dangin Tukadaya, Br. Yeh Mekecir, Br. Sebual, Br. Munduk, dan Br. Munduk Kemuning.

Runtutan acaranya adalah berikut :

NO. KEGIATAN DURAS I PUKUL

1. Persiapan & Registrasi Peserta 30’ 18.30 – 19.00

2. Pembukaan 10’ 19.00 – 19.10

3. Sambutan

Pak Kades (Perbekel) Kordes Perwakilan Undangan 5’ 5’ 5’ 19.10 – 19.25 19.10 – 19.15 19.15 – 19.20 19.20 – 19.25 4. Persiapan Seminar 5’ 19.25 – 19.30 5. Seminar Sosbud

 M ateri Narkoba Oleh :

Kasat Narkoba

AKP I Gusti Komang M uliadnyana, S.H

80’

20’

19.30 – 20.55

(6)

17

 M ateri HIV/AIDS Oleh :

Dinas Kesehatan I.B M ade Adnyana S.Km  M ateri Kamtibnas Oleh:

Kasat Bimas Dr. I Gst Kt Suastika M .Hum  Tanya Jawab 20’ 20’ 15’ 19.50 – 20.10 20.20 – 20.40 20.40 – 20.55

6. Penyerahan Sertifikat + Foto Bersama 15’ 20.50 – 21.05

7. Hiburan

Pemutaran Iklan Jauhi Narkoba

10’ 21.05 – 21.15

8. Penutupan 5’ 21.15 – 21.20

Kendala

Adapun kendala yang dihadapi selama kegiatan ini berlangsung adalah sebagai berikut : 1. Pada proposal awal, sasaran kami ingin memberikan penyuluhan ini pada truna truni

Desa Dangin Tukadaya namun karena tidak banyaknya truna truni yang menetap di desa (merantau ke kota) maka peserta kami tujukan pada para tokoh masyarakat dengan harapan mereka akan memberikan pengetahuan mereka pada anak – anak mereka nanti.

2. Pada saat penyuluhan berlangsung tidak semua peserta hadir namun kuota sudah terpenuhi dan dari setiap banjar sudah terdapat perwakilan untuk mengikuti penyuluhan ini.

3. Kurangnya ketepatan waktu kehadiran peserta, tamu undangan, dan pembicara tetapi kegiatan tetap berjalan dengan baik dan sewajarnya.

Pemecahan Masalah

Dengan beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program kegiatan program kerja sosial dan budaya ini, maka mahasiswa KKN PPM Tematik melakukan beberapa hal untuk mengatasinya yaitu :

1. Bekerjasama dengan Perbekel Desa Dangin Tukadaya agar dapat mendatangkan para tokoh masyarakat.

Hasil

1. Masyarakat Desa Dangin Tukadaya yang telah mengikuti penyuluhan ini mengetahui bahaya dan hukuman dari pengedaran serta penyalahgunaan Narkoba.

2. Pengetahuan masyarakat Desa Dangin Tukadaya mengenai dampak dari penularan dan kasus penyakit HIV/AIDS meningkat.

(7)

18

3. Masyarakat mengetahui dan dapat mengidentifikasi tanda – tanda dari pecandu Narkoba dan HIV/AIDS.

Anggaran Pengeluaran

Dokumentasi

Gambar B.1 Registrasi Peserta Gambar B.2 Sambutan

Gambar B.3 Presentasi Materi Gambar B.4 Peserta Penyuluhan

Gambar B.5 Penyerahan Sertifikat Gambar B.6 Foto Bersama

Keterangan Pengeluaran Biaya

Konsumsi (snack) Rp. 480.300,00

Cetak spanduk dan sertifikat Rp. 224.000,00

Banten Rp. 82.000,00

Sesari Rp. 15.000,00

Lain-lain Rp. 82.000,00

(8)

19 Keterangan

Gambar B.1 : Registrasi Peserta Penyuluhan “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Bahaya NARKOBA dan Penularan HIV/AIDS” di Balai Dinas Dangin Tukadaya. Gambar B.2 : Sambutan Oleh Kepala Desa Dangin Tukadaya, Koordinator Desa Mahasiswa KKN Unud, dan Anggota Babinmas Desa Dangin Tukadaya

Gambar B.3 : Presentasi Materi oleh Kasat Narkoba Kabupaten Jembrana Dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Gambar B.4 : Peserta penyuluhan menyimak materi yang diberikan oleh para Pembicara

Gambar B.5 : Penyerahan Sertifikat kepada Pembicara oleh Kepala Desa, Koordinator Mahasiswa, dan Koordinator Bidang Sosial Budaya Dangin Tukadaya

Gambar B.6 : Foto Bersama Pembicara, Kepala Desa, dan Mahasiswa KKN.

C. Meningkatkan Pengetahuan Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Pemutaran Film Dokumenter

17 Agustus 1945 merupakan hari dimana presiden pertama kita yaitu Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI. Pada saat itu Ir. Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta menyatakan kebebeasan untuk seluruh rakyat Indonesia hingga pada 17 Agustus menjadi hari lahir-nya bangsa Indonesia.

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya manusia dan sumber daya alam-nya sehingga para pendahulu kita tidak rela bila negara ini direbut atau dikuasai, dengan semangat nasionalisme para pahlawan rela mengorbankan segalanya untuk membela Negara Indonesia ini.

Oleh karena itu para penerus bangsa saat ini harus mengetahui bagaimana perjuangan pahlwan demi mempertahankan Negara Republik Indonesia. Salah satu program kerja yang akan dilakukan untuk memberikan informasi dan wawasan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia adalah dengan adanya pemutaran film kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dengan adanya program pemutaran film ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada para murid Sekolah Dasar sebagai benih generasi harapan bangsa mengetahui tentang sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyuluhan “Meningkatkan Pengetahuan Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Pemutaran Film Dokumenter” adalah sebagai berikut :

(9)

20

1. Meningkatkan Rasa Perjuangan Bangsa dan terimakasih kepada para pahlawan yang telah gugur untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang sudah diciptakan dan diberikan

3. Memberikan pengajaran mengenai kerjasama dan cinta sesama bangsa Indonesia.\

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pemutaran Film Dokumenter ini dilaksanakan 2 kali, yang pertama dilakukan di SD 1 Dangin Tukadaya pada Selasa, 9 Agustus 2016 dengan peserta murid kelas 2, 3, 4, dan 5 dan pada Rabu, 10 Agustus 2016 di SD 3 Dangin Tukadaya dengan waktu dan peserta kelas yang sama. Dimulai pada pukul 09.00 WITA dan selesai pada pukul 12.00 WITA, ditemani oleh guru dan diawasi oleh kepala sekolah. Selain ada tanya jawab seputar kemerdekaan RI dan Film yang diputar juga diselingi bernyanyi bersama lagu – lagu kemerdekaan Indonesia.

Kendala

Adapun kendala yang dihadapi selama kegiatan ini berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Waktu pemutaran Film yang sedikit lebih lama membuat anak – anak sedikit bosan, 2. Alat yang terbatas membuat kegiatan sedikit terlambat karena harus mencari

perlengkapan yang diperlukan.

3. Karena banyaknya murid yang ingin ikut berpartisipasi membuat ruangan sedikit penuh.

Pemecahan Masalah

Adapun tindakan yang dilakukan guna mengatasi kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:

1. Dalam kegiatan pemutaran film diselingi dengan tanya jawab dan bernyayi bersama serta memberikan bingkisan kepada anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan.

2. Meminjam beberapa properti yang dibutuhkan kepada beberapa pihak yang telah memberikan izin.

3. Membantu menata duduk para siswa agar lokasi kegiatan dapat digunakan secara maksimal.

(10)

21

Hasil

1. Murid – murid yang sudah mengikuti kegiatan ini mengetahui perjuangan kemerdekaan Indonesia agar terbebas dari beban penjajah

2. Murid – murid tertanam rasa cinta tanah air untuk membela negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa belenggu penjajah

3. Rasa Toleransi antar Suku, Agama, dan Ras antar murid semakin tinggi dan tanpa pembeda

Anggaran Pengeluran

Dokumentasi

Gambar C.1 Persiapan Menonton Gambar C.2 Menonton Film

Gambar C.3 Tanya Jawab Peserta Gambar C.4 Foto Bersama

Keterangan

Gambar C.1 : Persiapan menonton film dokumenter bersama murid – murid SD 1 Dangin Tukadaya

Keterangan Biaya

Konsumsi (snack) Rp. 60.000,00

Bingkisan Rp. 423.000,00

(11)

22

Gambar C.2 : Menonton Film dokumenter bersama murid – murid SD 1 Dangin Tukadaya

Gambar C.3 : Tanya Jawab bersama murid - murid SD 3 Dangin Tukadaya Gambar C.4 : Foto Bersama murid – murid SD 3 Dangin Tukadaya

D. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Kesehatan adalah salah satu aset yang sangat berharga bagi kita dan merupakan modal dasar dalam melakukan aktifitas apapun. Untuk menjaga kesehatan tubuh sendiri dan lingkungan diperlukan pemahaman yang tepat mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Memberikan pemahaman mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sebaiknya dimulai sejak usia dini dan salah satunya melalui pengajaran di sekolah. Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak, selain sebagai tempat menuntut ilmu juga sebagai tempat bermain dan mencari teman. Anak yang masih dalam usia bermain biasanya tidak memperdulikan kebersihan dan kuman – kuman penyakit yang ada di sekitarnya, sehingga penting untuk meningkatkan pemahaman anak mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan pemahaman mulai dari hal kecil seperti mencuci tangan setelah bermain agar terhindar dari kuman – kuman penyakit dan menggosok gigi yang baik dan benar.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dimulai sejak dini dengan mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.

2. Meningkatkan kesadaran siswa – siswi terkait dengan pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.

3. Meminimalisir transmisi kuman – kuman penyakit yang dapat berpindah dari lingkungan bermain anak, seperti di sekolah.

Rincian Pelaksanaan

Adapun rincian acara dari pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sebagai berikut :

No. Nama Sekolah Hari, Tanggal Waktu

1. SDN 2 Dangin Tukadaya Senin, 15 Agustus 2016 07.00 – 09.00 2. SDN 3 Dangin Tukadaya Kamis, 18 Agustus 2016 07.00 – 09.00

(12)

23

3. SDN 1 Dangin Tukadaya Selasa, 23 Agustus 2016 08.00 – 10.00

Kendala

1. Sulit menentukan waktu pelaksanaan kegiatan karena terbentur banyaknya kegiatan terkait persiapan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan Jembrana Festival. 2. Suasana yang kurang kondusif selama pelaksanaan kegiatan penyuluhan perilaku

hidup bersih dan sehat karena banyak siswa kelas lain yang berkumpul di sekitar ruangan tempat pelaksanaan kegiatan.

3. Kurangnya koordinasi dengan pihak terkait mengenai sarana yang diperlukan saat pelaksanaan simulasi menggosok gigi.

4. Kurang disiplinnya siswa-siswi saat simulasi cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.

Pemecahan Masalah

1. Membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan di masing-masing sekoah tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar serta kegiatan non-akademik.

2. Mengarahkan siswa-siswa yang tidak mengikuti kegiatan untuk tidak berkumpul di tempat pelaksaan kegiatan agar tidak mengganggu siswa-siswa yang mengikuti penyuluhan PHBS.

3. Menggunakan sikat gigi yang di sediakan di sekolah dan memberi pasta gigi saat simulasi menggosok gigi.

4. Mengarahkan serta memberikan reward bagi siswa-siswi yang mentaati intruksi.

Hasil

1. Siswa-siswi Sekolah Dasar kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV dapat mengetahui cara mencuci tangan serta cara menggosok gigi yang baik dan benar.

2. Siswa-siswi Sekolah Dasar kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV menjadi lebih sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan mulai dari menggosok gigi dan mencuci tangan.

Anggaran Pengeluaran

NO Nama barang Banyak Harga@ Jumlah

(13)

24 Dokumentasi

Gambar D.1 Pemaparan Materi PHBS Gambar D.2 Simulasi PHBS

di SD N 2 Dangin Tukadaya di SD N 2 Dangin Tukadaya

Gambar D.3 Praktek Materi PHBS Gambar D.4 Simulasi PHBS di SD N 3 di SD N 3 Dangin Tukadaya Dangin Tukadaya

Gambar D.5 Tanya Jawab PHBS Gambar D.6 Simulasi PHBS di SD N 1 di SD N 1 Dangin Tukadaya Dangin Tukadaya

2 Kotak P3K 3 kotak Rp 179.000,00 Rp 537.000,00 3 Gayung 3 buah Rp 3.000,00 Rp 9.000,00 4 Handuk 6 buah Rp 4.000,00 Rp 24.000,00 5 Poster dan sticker 1 paket Rp 29.000,00 Rp 29.000,00 TOTAL Rp 639.000,00

(14)

25 Keterangan

Gambar D.1 : Pemaparan materi PHBS (cuci tangan yang baik dan benar) di dalam kelas di SD N 2 Dangin Tukadaya

Gambar D.2 : Simulasi PHBS (menggosok gigi yang baik dan benar) di halaman SD N 2 Dangin Tukadaya

Gambar D.3 : Praktek Materi PHBS (cuci tangan yang baik dan benar) di dalam kelas di SD 2 Dangin Tukadaya oleh salah satu siswa.

Gambar D.4 : Simulasi PHBS (menggosok gigi yang baik dan benar) di halaman SD N 3 Dangin Tukadaya

Gambar D.5 : Tanya jawab PHBS (cuci tangan yang baik dan benar) di dalam kelas di SD 1 Dangin Tukadaya

Gambar D.6 : Simulasi PHBS (menggosok gigi yang baik dan benar) di halaman SD 1 Dangin Tukadaya

E. Penyuluhan Pencegahan DBD melalui 3M Plus

Di musim pancaroba seperti sekarang ini, biasanya banyak orang menderita DBD. Daripada mengobati, lebih baik kita melakukan pencegahan yang lebih mudah dilakukan dan tentunya lebih ekonomis. Untuk memberikan pemahaman yang sama kepada masyarakat, kami terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada siswa – siswi SD di Desa Dangin Tukadaya tentang pencegahan DBD melalui 3M Plus. Karena merekalah generasi muda yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Siswa – siswi tersebut nantinya diharapkan akan mampu menyebarluaskan informasi yang kami berikan kepada keluarganya di rumah.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyuluhan pencegahan DBD adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kepada siswa – siswi mengenai penyakit DBD dan cara penularannya.

2. Memberikan pemahaman tentang pentingnya mencegah DBD dengan 3M Plus dibandingkan dengan mengobatinya sehingga mampu meneruskan informasi yang didapat kepada orang – orang terdekat.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Adapun rincian acara dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan DBD dengan 3M adalah sebagai berikut :

(15)

26

No. Nama Sekolah Hari, Tanggal Waktu

1. SDN 3 Dangin Tukadaya Kamis, 18 Agustus 2016 10.00 – 11.00 2. SDN 1 Dangin Tukadaya Selasa, 23 Agustus 2016 10.00 – 11.00

Kendala

1. Sulit menentukan waktu pelaksanaan kegiatan karena terbentur banyaknya kegiatan terkait persiapan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan Jembrana Festival. 2. Suasana yang kurang kondusif selama pelaksanaan kegiatan penyuluhan DBD karena

banyak siswa kelas lain yang berkumpul di sekitar ruangan tempat pelaksanaan kegiatan.

3. Kurangnya koordinasi dengan pihak puskesmas sebagai pihak yang bersedia diajak bekerja sama mengenai materi dan sarana yang diperlukan saat pelaksanaan penyuluhan DBD.

Pemecahan Masalah

1. Membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan di masing-masing sekoah tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar serta kegiatan non-akademik.

2. Mengarahkan siswa-siswa yang tidak mengikuti kegiatan untuk tidak berkumpul di tempat pelaksaan kegiatan agar tidak mengganggu siswa-siswa yang mengikuti penyuluhan DBD.

3. Mem-follow up pihak puskesmas dan membuat kesepakatan mengenai materi dan sarana yang iperlukan saat pelaksanaan penyuluhan DBD.

Hasil

1. Siswa – siswi Sekolah Dasar kelas IV, kelas V, kelas VI dapat mengetahui penyakit DBD.

2. Siswa – siswi Sekolah Dasar kelas IV, kelas V, kelas VI menjadi lebih sadar tentang pentingnya pencegahan DBD sehingga mampu meneruskan informasi yang didapat dari penyuluhan ini kepada keluarga di rumah.

Anggaran Pengeluaran -

(16)

27 Dokumentasi

Gambar E.1 : Pemaparan materi DBD Gambar E.2 : Pemaparan materi DBD di SD N 3 Dangin Tukadaya di SD N 1 Dangin Tukadaya

Keterangan

Gambar E.1 : Pemaparan materi DBD oleh mahasiswa KKN di SD N 3 Dangin Tukadaya Gambar E.2 : Pemaparan materi DBD oleh mahasiswa KKN yang didampingi oleh petugas puskesmas I Jembrana

F. Pengadaan Tempat Sampah

Lingkungan di beberapa titik di Desa Dangin Tukadaya dapat dikatakan sebagai lingkungan yang kurang bersih atau dapat dikatakan kumuh. Masih banyak kebiasaan masyarakat disekitar Desa Dangin Tukadaya membuang sampah rumah tangga mereka di sungai yang ada dekat rumah mereka, halaman belakang rumah, ataupun beberapa titik yang bukan merupakan titik pembuangan sampah.

Kebiasaan masyarakat yang masih suka membakar sampah sembarangan akan menimbulkan akibat yang kurang baik bagi lingkungan sekitar. Kurangnya perhatian dan informasi yang dimiliki masyarakat mengenai dampak buruk yang dapat ditimbulkan akibat membuang sampah atau membakar sampah sembarangan. Banyak masyarakat beranggapan bahwa dengan membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai merupakan sebuah solusi yang baik, padahal mereka tidak sadar akibat membuang sampah sembarangan tidak akan dirasakan secara langsung. Dengan kegiatan seperti itu secara terus menerus, maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang nantinya akan sangat sulit untuk diatasi.

Dengan melihat hal tersebut, masyarakat KKN PPM Tematik di Desa Dangin Tukadaya mencoba memberikan solusi dengan melakukan pembuatan bak sampah beton di salah satu titik yang merupakan sebuah titik yang mana masyarakat banyak membuang sampah mereka disana. Pembuatan bak sampah ini bertujuan agar masyarakatt dapat

(17)

28

menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan apabila mereka ingin membakar sampahnya mereka dapat membakar di bak sampah tersebut.

Tujuan

Pembuatan bak sampah beton di salah satu titik di Banjar Yeh Mekecir ini, memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menciptakan kebiasaan masyarakat Desa Dangin Tukadaya, khususnya di Banjar Yeh Mekecir untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

2. Menciptakan lingkungan yang bersih, karena dengan adanya bak sampah dapat mengurangi kebiasaan untuk membuang sampah di sungai atau belakang rumah. 3. Menyediakan tempat untuk masyarakat yang ingin membakar sampah, sehingga

dari proses pembakaran sampah tidak akan merusak lingkungan disekitarnya.

Rinciang Pelaksanaan

Dalam proses pembuatan bak sampah beton ini, adapun rincian proses kegiatannya yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Survei

Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2016 – Minggu, 14 Agustus 2016

Durasi : 3 Jam

Lokasi : Banjar Yeh Mekecir, Desa Dangin Tukadaya 2. Pembuatan Bak Sampah

Hari/Tanggal : Minggu, 21 Agustus 2016

Durasi : 9 Jam

Lokasi : Banjar Yeh Mekecir, Desa Dangin Tukadaya

Kendala

Dalam proses pengerjaan bak sampah, ada beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa KKN PPM Tematik yaitu :

1. Kesulitan untuk menentukan titik yang pas untuk dijadikan tempat pembuatan bak sampah.

2. Proses pengerjaan bak sampah yang memerlukan waktu cukup lama. 3. Kesulitan peralatan-peralatan yang dibutuhkan guna membuat bak sampah.

(18)

29 Pemecahan Masalah

Melihat keadaan lingkungan masyarakat yang seperti itu, mahasiswa mengkhawatirkan kebiasaan yang seperti itu akan mengakibatkan lingkungan yang tidak sehat dan pencemaran lingkungan jangka panjang. Oleh sebab itu, mahasiswa KKN PPM Tematik berusaha membuat bak sampah dengan biaya swadaya yang dikumpulkan dari mahasiswa KKN PPM Tematik Desa Dangin Tukadaya. Dalam proses pengerjaan tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, namun mendapatkan bantuan dari warga sekitar.

Hasil

Dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Tematik dalam membuat bak sampah, maka hasil yang didapatkan adalah sebuah bak sampah beton yang saat ini telah digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat pembuangan sampah dan sekaligus sebagai tempat pembakaran sampah.

Anggaran Pengeluaran

No Nama Barang Sat Qty

Volume/Luas/Panjang Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) 1 Pasir 1 220.000,00 220.000,00 2 Batako Buah 50 1.700,00 85.000,00 3 Semen Sak 3 50.000,00 150.000,00 4 Cat Buah 2 22.000,00 44.000,00 5 Papan nama jalan ukuran 50cm × 20 cm × 2m Buah 3 166.000,00 500.000,00 Total 999.000,00 Dokumentasi

(19)

30

Gambar F.3 Finishing (molester)

Keterangan

Gambar F.1 : Pembangunan pondasi untuk bak sampah

Gambar F.2 : Tahap pembangunan dengan menyusun batako dengan ukuran 1m x 2m Gambar F.3 : Tahap finishing atau molester agar tampilannya lebih rapi

G. Pemasangan Plang Nama Jalan

Beberapa banjar yang berada di Desa Dangin Tukadaya dapat dikatan daerah yang pemukimannya cukup padat. Hal ini mendorong adanya pembangunan desa khususnya dibidang infrastruktur jalan. Banyak terdapat jalan-jalan baru ataupun jalan lama yang belum memiliki nama jalan, hal ini tentu akan mengakibatnya sulitnya mencari alamat di desa tersebut.

Oleh karena itu, hal ini memberikan ide kepada mahasiswa KKN PPM Tematik di Desa Dangin Tukadaya untuk melaksanakan program dibidang prasarana fisik untuk memasang plang nama jalan di beberapa titik.

Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan utama pemasangan plang nama jalan dibeberapa titik yaitu untuk memudahkan masyarakat sekitar ataupun orang lain untuk mencari alamat.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

1. Pengecekan Lokasi dan Pemesanan Plang Nama Jalan Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Agustus 2016

Durasi : 2 Jam

Lokasi : Banjar Yeh Mekecir, Banjar Sebual, dan Banjar Dangin Tukadaya, Desa Dangin Tukadaya

(20)

31 Hari/Tanggal : Senin, 22 Agustus 2016

Durasi : 2 Jam

Lokasi : Posko KKN PPM Tematik Desa Dangin Tukadaya 3. Pemasangan Plang Nama Jalan di Titik yang Telah Ditentukan

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016

Durasi : 2 Jam

Lokasi : Banjar Sebual dan Banjar Dangin Tukadaya, Desa Dangin Tukadaya

Kendala

Dalam proses pemasangan plang nama jalan, ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu :

1. Mahasiswa tidak dapat mengerjakan sendiri plang nama jalan. 2. Keterbatasan peralatan guna memasang plang nama jalan.

3. Keterbatasan transportasi guna membawa peralatan yang cukup banyak.

Pemecahan Masalah

Yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Tematik guna mengatasi kendala yang ada yaitu :

1. Memesan plang nama jalan di bengkel las yang terdapat di Banjar Yeh Mekecir.

2. Meminjam peralatan ke warga sekitar untuk mempermudah pemasangan plang nama jalan.

3. Meminjam pick-up milik Perbekel Desa Dangin Tukadaya guna mengangkut semua peralatan yang dibutuhkan.

Hasil

Dari program kerja pemasangan nama jalan yang dilakukan, adapun hasil yang didapatkan adalah adanya plang nama jalan di Jalan Singosari yang terdapat di Banjar Sebual, Jalan Majapahit dan Jalan Sriwijaya yang terdapat di Banjar Dangin Tukadaya. Dengan pemasangan nama jalan ini, diharapkan mempermudah bagi siapa saja yang ingin mencari alamat di Desa Dangin Tukadaya, khususnya di Banjar Sebual dan Banjar Dangin Tukadaya.

(21)

32 Anggaran Biaya

Keterangan Biaya

3 buah plang nama jalan Rp. 500.000,00

2 buah pylox Rp. 44.000,00

Total Rp. 544.000,00

Dokumentasi

Gambar G.1 Tahap Penggalian Gambar G.2 Tahap Pengecoran

Gambar G.3 Plang Jalan Telah Terpasang

Keterangan

Gambar 24 : Penggalian tanah yang akan di pasangkan plang nama jalan menggunakan linggis

Gambar 25 : Tahap pengecoran yang dilakukan menggunakan semen yang dicampurkan dengan pasir dan batu

Gambar 26 : Plang nama jalan Sriwijaya telah terpasang di Banjar Dangin Tukadaya

(22)

33

H. Pelatihan Pembuatan VCO sebagai Pemaksimalan Produksi Pengolahan Kelapa dan Potensi Usaha Mandiri Warga

Desa Dangin Tukadaya memiliki wilayah yang didominasi oleh persawahan dan perkebunan. Namun potensi tersebut ternyata belum bisa dimanfaatkan secara makimal oleh warga. Hal terebut merupakan dampak dari kurangnya informasi dan teknologi yang menyebabkan hasil perkebunan terbesar seperti kelapa belum bisa diolah oleh warga secara mandiri. Hasil panen perkebunan seperti kelapa hanya dijual pada pengepul dalam bentuk buah segar. Pengolahan hasil panen buah kelapa secara mandiri oleh warga bermanfaat untuk meningkatkan nilai ekonomis dari hasil panen tersebut, menghasilkan produk yang maksimal, dan dapat menjadi suatu usaha mandiri warga.

Virgin Coconut Oil (VCO) atau Minyak Kelapa Murni, merupakan minyak yang terbuat dari daging kelapa. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah salah satu bahan pangan sumber lemak yang sekarang ini banyak diminati orang karena khasiatnya bagi kesehatan. Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari. Sampai saat ini, VCO masih menempati posisi pucak sebagai minyak nabati paling sehat di dunia. VCO memiliki beberapa keunggulan yaitu kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat didalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, dalam VCO juga mengandung lebih dari 12 jenis asam organik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Teknik pembuatan VCO sangat mudah, tidak memerlukan banyak alat, dan tidak memerlukan waktu yang lama sehingga mudah diterapkan oleh masyarakat awam. Selain itu saat ini harga VCO dipasaran masih sangat tinggi, rata-rata sekitar Rp. 65.000,- / 250 ml, sehingga berpotensi mendatangkan keuntungan bagi warga.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelatihan pembuatan VCO adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat Desa Dangin Tukadaya dapat memanfaatkan SDA yang tersedia di desa untuk mengembangkan industri kreatif.

2. Hasil pertanian di Desa Dangin Tukadaya harganya tidak anjlok.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Adapun rincian acara dari pelaksanaan kegiatan pelatihan VCO adalah sebagai adalah sebagai berikut :

(23)

34

No. Waktu Kegiatan

1. 09.00-10.00 Persiapan

2. 10.30-11.00 Pengumpulan warga

3. 11.00- 13.00 Pelatihan pembuatan VCO

Kendala

1. Sulit menentukan waktu pelaksanaan kegiatan karena terbentur banyaknya kegiatan terkait persiapan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan Jembrana Festival.

2. Suasana yang kurang kondusif selama pelaksanaan kegiatan penyuluhan dikarenakan tempat pelatihan yang terlalu sempit.

3. Dalam pengumpulan warga mengalami kesulitan karena hari pelatihan merupakan hari libur.

4. Dalam pelaksanaan pelatihan terjadi kesalahan teknis dengan membuat santan kelapa tanpa air panas.

Pemecahan Masalah

Waktu pelaksanaan pelatihan pembuatan VCO ditentukan dengan membuat kesepakatan dengan target utama pelatihan yaitu ibu-ibu PKK dan pengubah jadwal yang sudah ditentukan dalam jadwal kegiatan. Penentuan waktu dipilih hari libur untuk memaksimalkan kehadiran para target pelatihan. Pemaksimalan tempat yang kurang digunakan solusi berupa sistem “Coloseum” dimana demo mahasiswa praktikan berada di tengah sebagai pusat perhatian dan target / peserta pelatihan mengelilingi disekitarnya. Kekurangmaksimalan hasil saat pelatihan pertama disiasati dengan praktik ulang memperoleh hasil yang lebih baik.

Hasil

1. Ibu-ibu PKK dan warga sekitar dapat mengetahui cara pembuatan minyak VCO yang kaya akan manfaat.

2. Ibu-ibu PKK dapat menjadikan minyak VCO sebagai penghasilan tambahan untuk dijual ataupun dikonsumsi pribadi

(24)

35 Anggaran Pengeluaran

NO Nama barang Banyak Harga@ Jumlah

1 Nanas 4 Buah Rp. 6.000 Rp. 24.000

2 Kelapa 10 Buah Rp. 3.000 Rp. 30.000

3 Kain Kasa 1 meter Rp. 8.000 Rp. 8.000

TOTAL Rp. 62.000

Dokumentasi

Gambar H.1 Pembuatan sari nanas Gambar H.2 Pembuatan santan kelapa

Gambar H.3 Memasukkan santan ke botol Gambar H.4 Mencampur santan dengan nanas

(25)

36 Keterangan

Gambar H.1 : Membuat sari nanas dengan kain kasa

Gambar H.2 : Santan kelapa dibuat dengan memeras dan menyaring kelapa parut Gambar H.3 : Memasukkan santan kelapa kedalam botol pemisah

Gambar H.4 : Memasukkan sari nanas untuk memecah lemak dalam santan Gambar H.5 : Produk jadi siap konsumsi hasil pelatihan pembuatan VCO

I. Pemanfaatan Hama Sawah Keong Emas (Kakul) sebagai Sumber Pangan Alternatif Kaya Protein dan Peluang Usaha Kuliner Warga

Desa Dangin Tukadaya merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Desa Dangin Tukadaya memiliki wilayah yang didominasi oleh persawahan dan perkebunan. Dengan bidang pertanian yang besar ternyata didominasi oleh tanaman padi. Pada persawahan padi tentunya sering mengalami gangguan hama berupa keong mas. Keong Mas atau kakul ini sering memakan batang padi muda sehingga menyebabkan tanaman padi patah dan mati sebelum sempat tumbuh tinggi dan memasuki masa panen. Hama keong emas ini merupakan hama yang tahan terhadap pestisida sehingga sangat susah untuk dibasmi.

Daging Keong Mas menyimpan kandungan gizi yang tinggi, bahkan menurut Positive Deviance Resource Centre Daging Keong Mas terdapat 12% protein, 217 mg kalsium, rendah kolesterol, 81 gram air di setiap 100 gramnya. Selain itu, keong mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, phospor, dan vitamin yang baik untuk kesehatan. Dengan kandungan gizi dan manfaat yang kaya tersebut keong mas sangan berpotensi digunakan sebagai sumber pangan alternatif. Keong emas dapat diolah menjadi berbagai macam olahan pangan seperti sate kakul, tongseng, dan juga kripik. Pengolahan daging keong mas yang beranekaragam dan dapat dikreasikan menjadi berbagai olahan kuliner beranekaragam juga berpotensi sebagai usaha mandiri bagi masyarakat yang dapat menghasilkan keuntungan. Usaha kuliner berbahan baku keong mas sangat berpotensi karena bahan baku dapat diperoleh secara gratis di sawah. Selain itu dengan usaha ini, dapat digunakan sebagai penanggulangan hama keong mas di persawahan padi.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyuluhan pemanfaatan keong mas untuk makanan ternak adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat Desa Dangin Tukadaya mendapatkan solusi pangan alternatif yang kaya akan nutrisi.

(26)

37

2. Keong Mas sebagai hama tanaman dapat berkurang karena dimanfaatkan dalam usaha kreatif warga dalam bidang kuliner.

Rincian Pelaksanaan

Adapun kegiatan penyuluhan ini tidak terlaksana dikarenakan pada saat survei keong mas yang ada di sawah, ternyata jumlah keong mas tidak memai untuk melakukan prelatihan dan pengolahan. Jumlah keong mas yang sangat sedikit dipengaruhi oleh cuaca yang kurang mendukung, curah hujan yang rendah, serta lahan pertanian yang kering akibat masa tanam yang sudah terlewat jauh dan hampir mendekati masa panen.

J. Membantu Penanaman Tanaman Obat Keluarga di Kantor Desa Dangin Tukadaya

Penanaman tanaman obat keluarga menjadi salah satu program tambahan yang dilaksanakan mahasiswa KKN. Penanaman Toga menjadi salah satu langkah yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman obat agar dimiliki oleh setiap keluarga yang ada di dangin Tukadaya

Tujuan

Membantu pelaksanaan penanaman TOGAdi Kantor Desa Dangin Tukadaya.

Rincian Pelaksanaan

Pelaksanaan penanaman yaitu pada tanggal 5 Agustus 2016 dimulai dari pukul 07.00 -11.00 WITA

Kendala

Kurang tersedianya Tanaman Obat Keluarga yang ada di Kantor Desa.

Dokumentasi

(27)

38

Gambar J.3 Penanaman Toga Gambar J.4 Foto Bersama

Keterangan

Gambar J.1 : Proses pembersihan lahan yang akan ditanami oleh tanaman obat keluarga

Gambar J.2 dan J.3 : Proses penanaman tanaman obat keluarga

Gambar J.4 : Foto bersama mahasiswa KKN PPM Tematik Desa Dangin Tukadaya

3.1.2 Program Pokok Tambahan

A. Program Pendampingan Keluarga (PPK)

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan sebuah program pokok non tema yang wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa KKN. Mahasiswa KKN PPM Tematik Periode XIII Tahun 2016 Desa Dangin Tukadaya memiliki kesempatan untuk mendamping 16 KK Dampingan yang menyebar di 5 banjar yang ada di Desa Dangin Tukadaya. Program ini dilakukan dengan cara melakukan pendekatan secara langsung, yakni mahasiswa KKN secara langsung mengunjungi rumah keluarga yang dituju serta mengindentifikasi permasalahan apa yang dihadapi dengan cara melakukan wawancara kepada keluarga tersebut. Setelah melakukan wawancara, adapaun masalah utama yang dihadapi yaitu:

1. Masalah Perekonomian

KK Dampingan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN menyasar kepada keluarga yang memiliki taraf ekonomi yang dapat dikatakan cukup rendah. Kebanyakan keluarga tersebut memiliki pendapatan lebih rendah dari pada pengeluaran sehari-harinya, namun ada juga keluarga yang berkehidupan pas-pasan. Hal ini menyebabkan apabila ada pengeluaran tak terduga, keluarga ini tidak memiliki simpanan untuk menutupi kebutuhan tersebut.

(28)

39 2. Masalah Kebersihan

Lingkungan tempat tinggal KK Dampingan yang didampingi oleh mahasiswa KKN PPM Tematik di Desa Dangin Tukadaya rata-rata memiliki lingkungan yang kurang bersih. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang membuang sampahnya di belakang rumahnya, memiliki kandang hewan peliharaan disebelah rumah (tidak ada jarak), serta ada keluarga yang tidak memiliki kamar mandi sehingga melakukan MCK di sungai sekitar tempat tinggal mereka.

3. Masalah Kesehatan

Ada beberapa keluarga KK Dampingan yang menderita beberapa penyakit yang dapat dikatakan sebagai penyakit kronis. Ada beberapa KK Dampingan yang mengidap penyakit asma, diabetes, penyakt jiwa, rematik, dan ada yang mengalami cacat secara fisik. Rata-rata KK Dampingan ini tidak melakukan pengobatan secara intensif karena tidak memiliki dana ataupun tidak memiliki jaminan kesehatan untuk melakukan pengobatan.

Tujuan

Program ini dilakukan guna memberikan pendampingan dan bantuan kepada keluarga pra-sejahtera untuk dapat menghadapi masalah-masalah yang ada di dalam keluarga tersebut. Bantuan ini bertujuan untuk menemukan solusi agar masalah seperti masalah ekonomi, masalah kesehatan, ataupun masalah kebersihan dapat diatasi, dan solusi tersebut dapat memecahkan masalah secara berkesinambungan bukan hanya tuntas selama pendampingan.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PPK di Desa Dangin Tukadaya oleh mahasiswa KKN PPM Tematik Periode XIII Tahun 2016 dilakukan pada tanggal dan waktu yang sama. Hal ini disebabkan agar program-program lain yang menjadi program pokok tema dan program bantuan dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh mahasiswa KKN. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut :

No. Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah

Jam 1 Senin, 25 Juli 2016 Survey lokasi KK Dampingan 3 Jam 2 Selasa, 26 Juli 2016 Berkunjung ke KK Dampingan 5 Jam 3 Rabu, 27 Juli 2016 Berkunjung ke KK Dampingan sambil

berkenalan 5 Jam

4 Jumat, 29 Juli 2016 Berkenalan dengan anggota keluarga KK

(29)

40 Kendala

Adapun kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN PPM Tematik Periode XIII Tahun 2016 di Desa Dangin Tukadaya, yaitu :

1. Sulitnya berkomunikasi dengan KK Dampingan karena beberapa mahasiswa KKN tidak mengerti bahasa daerah.

5 Senin, 1 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan menanyakan

permasalahan keluarganya 4 Jam

6 Selasa, 2 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan bertanya

tentang keadaan keseluruhan keluarganya 2 Jam 7 Kamis, 4 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu

kegiatan keluarga 3 Jam

8 Jumat, 5 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 4 Jam

9 Sabtu, 6 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 5 Jam

10 Minggu, 7 Agustus

2016 Diskusi KK Dampingan 4 Jam

11 Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 4 Jam

12 Selasa, 9 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 5 Jam 13 Rabu, 10 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu

kegiatan keluarga 5 Jam

14 Sabtu, 13 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 3 Jam

15 Senin, 15 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 5 Jam

16 Rabu, 17 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 4 Jam

17 Kamis, 18 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 5 Jam 18 Jumat, 19 Agutus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu

kegiatan keluarga 9 Jam

19 Sabtu, 20 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu

kegiatan keluarga 9 Jam

20 Selasa, 23 Agustus 2016 Diskusi KK Dampingan 3 Jam 21 Rabu, 24 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu

kegiatan keluarga 6 Jam

22 Kamis, 25 Agustus 2016 Perpisahan dengan KK Dampingan 9 Jam

(30)

41

2. Beberapa KK Dampingan tidak bisa melakukan aktivitas karena keadaan seperti tua atau sakit.

3. Sulitnya mengatur waktu berkunjung karena KK Dampingan memiliki pekerjaan yang dilakukan dari pagi hari hingga sore hari.

Pemecahan Masalah

Untuk menghadapi kendala diatas, maka hal yang dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut adalah :

1. Mahasiswa yang bisa berkomunikasi dengan bahasa daerah membantu temannya yang mendampingin KK Dampingan yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

2. Memberikan support dan motivasi kepada KK Dampingan tersebut. 3. Melakukan pendampingan di sore hari atau di malam hari.

Hasil yang Diharapkan

Dengan melaksanakan program ini, diharapkan keluarga yang menjadi KK Dampingan dapat meningkatkan taraf hidupnya baik secara ekonomi dan kebersihan serta kesehatannya. Yang terpenting adalah adanya solusi dari setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan

Sasaran

Yang menjadi sasaran dilakukannya program KK Dampingan di Desa Dangin Tukadaya dapat dijabarkan sebagai berikut ini :

No. Nama Banjar Nama Mahasiswa Nama KK Dampingan

1. Munduk Kemoning Rizka Rahmawati I Kayan Sutama 2. Munduk Kemoning M. Risma Caesar Wirayanti I Nyoman Sandi 3. Sebual Ida Ayu Anindya Sintya Wulandari Gusti Ayu Ketut Tami

4. Sebual Darunata Arsidi I Ketut Suarnya

5. Sebual Mitta Gargita Agung Kade Wantri

6. Munduk I Made Wisma Cita I Gusti Komang Suweca

7. Munduk Ni Made Sukmawati I Nengah Tender

8. Munduk Jemmy Ballanta L I Ketut Suwartawan

9. Munduk I Gede Rusli Supariatna I Gusti Kade Sutama 10. Dangin Tukadaya Ida Bagus Basma Kemenuh I Nengah Mega 11. Dangin Tukadaya Pande Ngurah Raditya Abdi Pakumara I Ketut Sundia 12. Dangin Tukadaya Helda Thorikul Affan I Gede Sedia

(31)

42 3.2 Program Bantu

A. Membantu Pelaksanaan Kegiatan Posyandu dan Lanjut Usia (Lansia)

Kegiatan posyandu dan lansia adalah kegiatan yang seharusnya wajib dilaksanakan di setiap banjar di Desa Dangin Tukadaya. Namun dari pemantauan kami, baru hanya 1 banjar yang melaksanakan kegiatan senam untuk lansia. Untuk kegiatan posyandu semua banjar sudah melaksanakannya secara aktif, hanya keterbatasan dalam jumlah kader.

Tujuan

1. Membantu pelaksanaan kegiatan posyandu dan senam lansia agar berjalan secara maksimal.

Rincian Pelaksanaan

No. Tempat Tanggal Waktu

1. Banjar Munduk Kemoning 10 Agustus 2016 08.00 – 10.00 2. Banjar Dangin Tukadaya Lansia : 31 Juli 2016

Posyandu : 15 Agustus 2016

17.00 – 18.00 09.00 – 12.00 Kendala

1. Kader Posyandu yang kurang memadai dibandingkan dengan jumlah balita yang ada. 2. Tidak adanya instruktur tetap dan senam yang pakem yang digunakan pada saat

kegiatan senam lansia. Pemecahan Masalah

1. Warga yang mempunyai pengetahuan lebih tentang posyandu dapat ikut serta membantu dalam pelaksanaan posyandu.

2. Ibu-ibu PKK dapat dijadikan kader untuk menjadi instruktur tetap dalam kegiatan senam lansia setiap minggu.

Hasil

1. Dengan adanya partisipasi warga diluar kader, pelaksanaan posyandu dapat berjalan lebih baik.

2. Lansia yang hadir melaksanakan senam dengan baik.

13. Yeh Mekecir Petrus Kakadir I Gede Murdana

14. Yeh Mekecir Kadek Sri Dwiutari I Gusti Ketut Wintra 15. Yeh Mekecir Ahmad Maulana Abidin Ketut Winia

(32)

43 Dokumentasi

Gambar 3.2.1 Pemberian Vitamin di Posyandu Gambar 3.2.2 Senam Lansia

Keterangan

Gambar 3.2.1 : Pemberian vitamin kepada balita dalam kegiatan posyandu di Banjar Dangin Tukadaya

Gambar 3.2.2 : Ikut berpartisipasi dalam senam lansia di Banjar Dangin Tukadaya

B. Renovasi Posko Keamanan Lingkungan Banjar Yeh Mekecir, Desa Dangin Tukadaya

Posko Keamanan Lingkungan (poskamling) merupakan salah satu fasilitas milik masyarakat yang digunakan sebagai tempat berkumpul untuk melakukan kegiatan penjagaan lingkungan. Poskamling yang ada di Banjar Yeh Mekecir pada saat mahasiswa KKN tiba di lokasi KKN termasuk dalam kategori poskamling yang harus di renovasi. Karena pada saat itu kayu-kayu yang menjadi pondasi poskamling sudah mulai kropos.

Tujuan

Dilakukannya renovasi poskamling ini bertujuan agar Banjar Yeh Mekecir memiliki poskamling yang lebih baik, sehingga kegiatan penjagaan keamanan lingkungan dapat berjalan lebih baik lagi.

Rincian Kegiatan

Pembongkaran poskamling lama di Banjar Yeh Mekecir dilakukan pada Sabtu, 19 Agustus 2016. Namun pelaksanaan pembangunan kembali baru dimulai pada Rabu, 24 Agustus 2016 karena kendala bahan-bahan pembangunan baru bisa terkumpul pada tanggal tersebut.

(33)

44 Kendala

Kendala yang dihadapi dalam pembangunan poskamling ini yaitu tenaga yang dibutuhkan untuk membangun poskamling ketersediannya sangat minim sehingga proses pembangunan sangat lama.

Hasil yang Diharapkan

Dapat membangun poskamling yang lebih baik lagi untuk Banjar Yeh Mekecir sehingga kegiatan menjaga lingkungan banjar dapat dijalankan lebih baik lagi.

Anggaran

Dokumentasi

Gambar 3.2.3 Pembuatan Pondasi Gambar 3.2.4 Pembangunan

Keterangan

Gambar 3.2.3 : Proses pembuatan pondasi poskamling yang dibantu oleh warga Gambar 3.2.4 : Proses pembangunan poskamling

Keterangan Jumlah Biaya

Gesting 12 Rp. 180.000,00 Rang 23 Rp. 368.000,00 Pasir ½ m3 Rp. 110.000,00 Batako 20 Rp. 34.000,00 Semen 1 Rp. 50.000,00 Paku 3 kg Rp. 63.000,00 Konsumsi - Rp. 79.000,00 Total Rp. 884.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian yang dimaksud dengan administrasi guru disini adalah semua kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan dan mendayagunakan

terutama perempuan. sebab, dengan tubuh langsing, akan menambah daya pikat seseorang yang sering berkaitan dengan karir atau pencapaian prestasi pada berbagai

Open source pada MySQL menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk

Tahun 1962, Sub Depot ini ditingkatkan menjadi Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) yang kemudian berubah menjadi Komando Pelaksanaan Industri Pesawat Terbang

Hal ini menunjukkan bahwa konsenrasi Sn, Cr dan Ni yang diperoleh dari kedua metode tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sehingga kedua metode tersebut

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPD (Model C1 DPR-DPD) dan Rincian Perolehan Suara Sah DPD

5 Tahun 2010 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong

Selain itu kendala yang menjadi hambatan bagi para kelompok usaha ini adalah status pendidikan yang dimiliki oleh para pelaku kelompok UKM masih tergolong rendah sehingga