• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Dari penelitian Nurul Huda Agustiani (2010) yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu) Terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan sebagai Variabel Moderating berkesimpulan pemanfaatan sikadu berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja individual. Hal ini terlihat dari pemanfaatan sikadu dengan intensitas yang tinggi dapat meningkatkan kinerja individual. Kemudahan penggunaan Sikadu tidak memoderasi pengaruh pemanfaatan sikadu terhadap kinerja individual, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemudahan penggunaan Sikadu bukan variabel moderating. Hal ini menunjukkan bahwa mudah atau sulitnya penggunaan sikadu tidak mempengaruhi pemanfaatan sikadu terhadap kinerja individual. Nurul menggunakan Technology Accepted Model (TAM) untuk menganalisis hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan perilaku, teknik analisis ini dapat menunjukkan secara tidak langsung bentuk-bentuk tujuan individu untuk melakukan tindakan yang positif. Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan perilaku didasarkan pada ide bahwa dalam penyusunan organisasi, orang-orang membentuk tujuan-tujuan terhadap perilakunya yang diyakini akan meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengujian hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.

Penelitian Vivi (2006) yang berjudul Teknologi Tugas yang Fit dan Kinerja Individual yang meneliti tentang penggunaan teknologi informasi dalam menyelesaikan tugas- tugas operasional perusahaan meyimpulkan bahwa adanya evolusi yang penting bagaimana teknologi memberikan nilai tambah bagi kinerja individual. Vivi menggunakan metode Task Technology Fit (TTF) untuk menunjukkan kesesuaian antara karakteristik

(2)

tugas dan karakteristik teknologi dan metode Technology-to-Performance Chain (TPC) untuk melihat pengaruh TTF terhadap kinerja individual di perusahaan.

Jika dilihat dari penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat berpengaruh positif terhadap kinerja invidual dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas- tugasnya selain itu, teknologi informasi juga dapat menambah produktifitas dan kreatifitas individu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana teknologi informasi mempengaruhi kinerja individual dalam bidang penyelesaian tugas administrasi guru di sekolah.

2.2 Sistem Informasi

Kadir (2003) menjelaskan sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins dalam Kadir (2003) sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi dan didistribusikan kepada pemakai. Kemampuan utama dalam suatu sistem informasi adalah :

a. Melaksanakan komputasi numerik bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.

b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat.

c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.

d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

(3)

e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang- orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.

f. Meyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia. g. Mengotomasikan proses- proses bisnis yang semioto-matis dan tugas-

tugasnya yang dikerjakan secara manual. h. Mengerjakan pengetikan dan penyuntingan.

i. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual.

2.3 Administrasi Guru

Untuk dapat memahami pengertian dari administrasi guru, maka terlebih dahulu membahas arti dari administrasi sebagai titik awalnya. Pengertian administrasi dalam arti sempit sering disamakan dengan tata usaha, yaitu berupa kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan suatu kegiatan atau hasil kegiatan untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.

Menurut Daryanto (2006) konsep administrasi mempunyai pengertian atau konotasi yang luas sebagaimana penjelasan sebagai berikut a) mempunyai pengertian sama dengan manajemen yang berusaha mempengaruhi dan menyuruh orang agar bekerja secara produktif; b) memanfaatkan manusia, materiil, uang, metode, secara terpadu guna mencapai tujuan institusional; c) mencapai suatu tujuan melalui orang lain; fungsi eksekutif pemerintah, dan memanfaatkan sistem kerjasama interaktif yang efektif dan efisien.

Dalam administrasi, faktor sumber daya manusia sangat penting. Sumber daya yang dimaksudkan adalah penyelenggara atau pelaksana administrasi yang kompeten dan profesional di bidangnya sehingga pelaksanaan pengadministrasian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien agara tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Daryanto juga mengemukakan bahwa administrasi adalah aktivitas untuk mencapai suatu

(4)

tujuan atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

The Liang Gie dan kawan- kawan yang dikutip oleh Burhanuddin (1994) mengemukakan bahwa administrasi adalah segenap serangkaian perbuatan penyelenggaraan setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan memanfaatkan dan mendayagunakan semua sumber (manusia, sarana prasarana, waktu, dan dana) secara seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mnedidik, mnegajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi perserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis. Guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

Pendidik merupakan: 1)tenaga profesional, 2) merencanakan pembelajaran. 3) melaksanakan pembelajaran. 4) menilai hasil pembelajaran. 5) membimbing. 6) melatih. 7) meneliti. 8) mengabdi kepada masyarakat.

Jadi apabila yang dimaksud dengan pendidik diatas adalah guru, maka administrasi yang dimaksud disini adalah perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru berkaitan dengan perangkat atau administrasi pembelajaran yaitu:

(5)

a. Silabus

Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka panjang pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pem- belajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus sebagai suatu rencana pembelajaran diperlukan sebab proses pembe-lajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

b. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. kalender Pendidikan biasanya dikeluarkan oleh pusat, menyesuaikan dengan kalender masehi pada tahun itu.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. RPP akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.

(6)

d. Presensi Siswa

Presensi siswa perlu dilakukan guru sebelum memulai pelajaran untuk mengecek kehadiran siswa saat berada di kelas. Presensi juga dapat digunakan guru sebagai alat untuk mengevaluasi keaktifan siswa masuk kelas dan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian.

e. Analisis KKM

Analisis KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) merupakan alat yang digunakan sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK) dan sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

f. Daftar Nilai

Merupakan data yang dipakai oleh pendidik yang memuat semua hasil belajar siswa baik nilai tugas, nilai ulangan, nilai tes akhir semester dan nilai lainnya.

g. Jadwal Mengajar

Merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan belajar mengajar guru selama satu minggu. Pengaturan ini berdasarkan kelas, hari, jam, dan mata pelajaran yang diampu.

Administrasi guru merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan pembelajaran karena guru merupakan kunci untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan pada Satuan Pendidkan di Lingkungan Kanwil Depag Provinsi Jawa Tengah (2009) dalam standar proses yang merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan hal- hal sebagai berikut :

a. Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan rencana pembelajaran.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran yaitu pengelolaan kelas dan implementasi dari RPP yang telah dibuat. Pengelolaan kelas yang harus dilaksanakan guru adalah menciptakan ketertiban, kedisiplinan,

(7)

kenyamanan, keselamatan dan kepatuhan pada peraturan dan menyelenggarakan proses pembelajaran.

c. Penilaian hasil belajar merupakan suatu bentuk kegiatan guru terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu.

Dengan demikian yang dimaksud dengan administrasi guru disini adalah semua kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan dan mendayagunakan semua perangkat pembelajaran secara seefektif dan seefisien mungkin untuk mengelola atau mengatur kelas sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.

2.4 Learnboost

Learnboost adalah aplikasi berbasis web dan sistem manajemen kelas online yang terdiri dari beberapa aplikasi untuk mengatur kelas khusus atau bahkan seluruh sekolah yang dapat diakses melalui

www.learnboost.com. Learnboost dikembangkan dan berpusat di San

Fransisco, California. Para penggagas dari aplikasi ini adalah Rafael Corrales, Thian Lu dan Guillermo Ruch. Selain ketiga nama tersebut ada juga Damian Suarez dan Meredith Ely sebagai orang yang turut mengembangkan aplikasi iniserta Aaron Heckmann dan TJ Holowaychuk sebagai orang yang juga berpartisipasi hingga Learnboost bisa sampai seperti sekarang ini.

Untuk menambahkan mata pelajaran yang akan diampu oleh guru, dapat menggunakan menu create lesson yang memudahkan pengaturan mata pelajaran yang akan diampu jika lebih dari satu pelajaran yang selanjutnya guru akan diarahkan untuk membuat rencana pembelajaran.

Ada beberapa tab yang dapat dimanfaatkan di learnboost, diantaranya adalah Administration, Gradebook, Attendance dan Reporting. Dalam tab Administration terdapat subtab yang digunakan untuk mengatur

(8)

manajemen kelas selama mata pelajaran tersebut berlangsung, subtab yang pertama adalah info yang digunakan untuk memberikan data kelas (kelas, mata pelajaran, jumlah siswa, dan tanggal mulai dan berakhirnya kelas selama 1 semester) yang diampu. Sub tab yang kedua adalah class roaster yang digunakan untuk memasukkan data siswa. Subtab yang ketiga adalah seating yang digunakan guru untuk mengatur tempat duduk siswa selama pelajaran berlangsung. Subtab yang keempat adalah schedule yang digunakan guru untuk mengatur hari dan waktu pelajaran tersebut berlangsung dalam 1 minggu. Subtab berikutnya adalah policy yang digunakan untuk memberikan informasi peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam kelas yang diampu.

Tab Gradebook digunakan oleh guru untuk mengatur dan mengolah data hasil belajar siswa dari nilai ulangan harian, tugas, pekerjaan rumah dan sebagainya sesuai dengan bobotnya masing- masing yang dapat diatur oleh guru. Tab Attendance yang digunakan guru untuk mengabsen siswa sebelum pelajaran berlangsung. Dan tab yang terakhir adalah Reporting yang bermanfaat untuk memberikan informasi pada guru mengenai perkembangan siswa yang dilihat dari hasil belajar dan kehadirannya. Informasi yang disajikan dalam tab ini berupa tabel dan diagram.

Selain itu, dihalaman awal learnboost terdapat menu create lesson yang dapat digunakan guru untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan menu calendar, para pendidik dapat membuat jadwal pembelajaran dengan detil dan mudah untuk diingatkan kembali pada setiap jadwal yang sudah ditetapkan. Kalender yang disediakan oleh learnboost memuat jadwal mengajar guru sesuai dengan data kelas yang diamasukkan oleh guru sebelumnya. Sistem pengontrolan kemampuan peserta didik dapat dilakukan kapan dan dimana saja oleh pendidik karena learnboost dapat diakses asalkan terkoneksi dengan jaringan internet. Sehingga pendidik dapat mengetahui kemampuan setiap

(9)

peserta didiknya dan dapat merancang pembelajaran di kelas sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Learnboost dapat mempermudah kinerja para pendidik, sekaligus dapat meningkatkan produktifitas pekerjaan pendidik dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam hal ini pada pengaturan dan penyelesaian tugas- tugas administrasi guru disekolah. Learnboost sangat mudah digunakan dengan fitur- fitur yang banyak dan mendukung, bahkan bisa juga terintegrasi ke perangkat teknologi seperti tablet atau smartphone yang dapat di unggah melalui Google Apps.

Learnboost dipilih sebagai instrument administrasi guru karena mencakup beberapa segi instrument yang tepat untuk guru. Menurut Sadiman di dalam Sutjiono (2005) antara lain:

- Access

Learnboost mudah diakses oleh penggunanya, dengan menggunakan smartphone, laptop atau komputer yang terkoneksi dengan internet learnboost dapat digunakan dimana dan kapan saja.

- Cost

Dalam mengoperasikan learnboost, para pengguna tidak perlu membeli sebuah lisensi atau memiliki sebuah sertifikat penggunaan dalam menjalankannya karena learanboost merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang gratis.

- Technology

Learnboost sangat mudah dalam mengakses dan menggunakannya. Banyak aplikasi- aplikasi yang dapat mendukung kegiatan administrasi guru disekolah. Didalamnya juga terdapat informasi- informasi yang menjelaskan pada para penggunanya apabila tidak mengerti dalam pengoperasian learnboost.

2.5 Kinerja Guru

Secara umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan seseorang di dalam melaksanakan pekerjaannya menurut

(10)

Sunarta (2005). Kinerja dalam bahasa indonesia disebut juga dengan prestasi kerja, kinerja atau presepsi kerja (performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu (Timotius, 2002). Prawiro Sentino (1999) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang didalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Mangkunegara (2002) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas yang dapat diamati untuk menilai keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi.

Henri Simamora dalam Timotius (2002) menyatakan bahwa kinerja guru atau prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Menurut Kusnaedi (2003) kinerja guru adalah kemampuan dan prestasi kerja guru adalah melaksanakan tugas- tugas pokoknya sebagai guru, yang didalamnya mengandung sub konsep tanggung jawab, kepercayaan diri, kompetensi, kondisi kerja dan komunikasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, yang didasarkan atas kecakapan pengalaman dan kesungguhan serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin baik kualitas maupun kuantitasnya.

(11)

2.6 Task Technology Fit

Task Technology Fit (TTF) merupakan teori yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995). TTF adalah tingkat dimana teknologi membantu individu dalam pelaksanaan tugas- tugasnya atau tugas jabatan. TTF merupakan persesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugasnya atau tugas jabatan. Secara lebih spesifik, TTF merupakan persesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugas, kemampuan individu dan fungsi teknologi.

Prioritas TTF adalah interaksi tugas, teknologi dan individu. Berbagai macam tugas yang pasti (sebagai contoh, saling ketergantungan antara tugas dengan kebutuhan informasi dari beberapa unit organisasi) membutuhkan berbagai macam fungsi teknologi yang pasti (sebagai contoh, integrasi database dengan seluruh data perusahaan yang dapat diakses untuk seluruhnya).

Pengaruh TTF terhadap pemanfaatan ditunjukkan melalui hubungan antara TTF dan kepercayaan mengenai konsekuensi penggunaan sistem. Hal ini dikarenakan TTF seharusnya merupakan penentu penting mengenai apakah sistem dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih penting atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja di dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu. Tingginya kinerja berimplikasi terhadap perbaikan efisiensi, perbaikan efektifitas dan atau peningkatan kualitas.

(12)

Dalam kerangka diatas dijelaskan apabila ada kesesuaian antara karakteristik pekerjaan dan karakteristik teknologi informasi maka teknologi informasi akan digunakan sebagai alat yang cocok dan sesuai untuk menyelesaikan tugasnya. Kemudian pemanfaatan teknologi ini akan berdampak pada kinerja dan manfaat yang didapatkan oleh orang yang menggunakan teknologi tersebut.

2.6.1 Kesesuaian antara Karakter Kebutuhan Pekerjaan dengan Karakter Teknologi Informasi

Dalam penelitian Judith dkk (2006) pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Montazemi dalam Nurul (2010) mengemukakan bahwa individu yang memiliki kompetensi yang tinggi, terlatih lebih baik dan lebih mengenal sistem informasi yang diimplementasikan dalam perusahaannya akan dapat dengan lebih baik dalam mengidentifikasi, mengakses dan menginterpretasikan data yang diperlukan. Individu yang terbiasa dengan penggunaan komputer akan dapat menggunakan sistem informasi yang ada dengan lebih baik sehingga akan lebih memenuhi kebutuhan data dalam penyelesaian tugas mereka.

Untuk melihat kesesuaian dari karakter pelaksanaan administrasi guru dan karakter web learnboost maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui tingkat kesesuaian dari dua karakter tersebut. Tingkat kesesuaian tersebut dapat diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Goodhue dalam Ika (2004) yaitu menggunakan konsep task technology fit dengan memberikan 12 pertanyaan kepada responden tentang :

a. Tingkat rincian yang tepat (right level of detail)

Menggambarkan ketersediaan data dengan tingkat rincian yang tepat. Sistem komputer web learnboost dapat menyajikan data dengan rincian yang tepat.

(13)

Menggambarkan sumber data yang akurat. Ketepatan learnboost dalam mengelola hasil belajar siswa dari nilai tugas, kuis, tes tengah semester dan akhir semester.

c. Kompatibilitas (compatibility)

Berhubungan dengan tingkat konsistensi dua atau lebih sumber data yang berbeda pada saat data tersebut harus digabungkan atau dibandingkan. Jika dibandingkan dengan instrument yang digunakan sebelumnya, hasil olahan akan sama dengan learnboost.

d. Lokabilitas (locability)

Berkaitan dengan kemudahan dalam menentukan data apa yang tersedia dan dimana letaknya serta apa maksud dari elemen data. Guru dapat dengan cepat mudah menemukan data- data yang dibutuhkan. Data yang ditampilkan learnboost mudah terbaca dan dipahami oleh guru.

e. Aksebilitas (accessbility)

Menunjukkan kemudahan dalam memperoleh otorisasi untuk mengakses data yang diperlukan. Guru dapat mengakses learnboost dan dapat mengejakan tugas anda dimana dan kapan saja saat anda memerlukannya.

f. Arti data (meaning)

Menggambarkan bantuan yang disediakan sistem dalam menerjemahkan data. Terdapat penjelasan yang mudah untuk dimengerti guru dalam setiap menunya.

g. Asistensi (assistance)

Memperoleh bantuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Learnboost dapat membantu guru untuk menyelesaikan tugas- tugas administrasi guru.

h. Kemudahan penggunaan perangkat lunak dan keras (easy hardware/ software)

Kemudahan dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sistem untuk memperoleh, mengakses, dan menganalisa data.

(14)

Fasilitas sekolah yang mendukung (personal computer atau laptop, jaringan wifi) dan kemudahan penggunaan web learnboost.

i. Keandalan sistem (system reliability)

Menggambarkan keandalan sistem yang saat mengalami masalah tidak terduga sebelumnya. Saat terjadi masalah pada laptop atau smartphone saat guru mengejakan tugasnya, learnboost dapat menyimpan data anda secara otomatis

j. Kemutahiran (currency)

Menunjukkan data yang mutakhir dan canggih. Dapat diakses dimana saja melalui laptop, komputer atau smartphone asalkan tersambung dengan jaringan internet.

k. Presentasi (presentation)

Menggambarkan mudah tidaknya tampilan data yang digunakan untuk dipahami. Data yang tampilkan learnboost yang mudah dibaca guru.

l. Kekacauan (confusion)

Menggambarkan data mengalami kekacauan pada sistem yang digunakan. Kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi jika menggunakan web learnboost.

2.6.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kinerja Individual Davis dalam Nurul (2010) menyatakan bahwa penggunaan sistem aplikasi spesifik akan meningkatkan kinerja dan juga menemukan hubungan kuat antara penggunaan komputer dengan tugas secara pasti. Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan efisiensi, efektifitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan kepada individu dalam organisasi.

Untuk mengetahui dampak penggunaan learnboost terhadap kinerja guru maka perlu dilakukan suatu pengujian. Dampak tersebut dapat diukur menggunakan instrument yang dikemukakan oleh Wirawan (2009)

(15)

dengan beberapa kriteria atau ukuran, kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kuantitatif (seberapa banyak)

Merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan diukur, yaitu hanya dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini guru dapat mengerjakan banyaknya tugas- tugas administrasi guru (penyusunan RPP, menyusun absensi siswa dan penilaian hasil belajar siswa) menggunakan web learnboost dengan baik dalam kurun waktu tertentu.

b. Kualitatif (seberapa baik)

Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil yang dicapai. Kriteria ini antara lain mengemukakan akurasi, presisi, penampilan, kemanfaatan atau efektifitas. Standar dapat diekspresikan sebagai tingkat kesalahan seperti jumlah atau persentase kesalahan yang diperbolehkan per unit hasil kerja. Dalam learnboost terdapat menu- menu yang lengkap, seperti menu buku nilai, absensi, jadwal mengajar dan sebagainya. Dilihat dari manfaatnya learnboost dapat memenuhi segala kebutuhan guru dalam mengelola administrasi guru.

c. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan tugas

Kriteria yang menentukan keterbatasan waktu untuk memproduksi suatu produk, membuat sesuatu untuk melayani sesuatu. Waktu yang diperlukan guru dalam menyelesaikan tugas- tugas administrasinya. d. Efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber organisasi

Pemanfaatan sumber daya dan meminimalisir pengeluaran untuk melakukan suatu pekerjaan. Learnboost dapat diakses kapan dan dimanapun dengan komputer, laptop atau perangkat pintar lainnya yang terkoneksi dengan jaringan internet.

e. Cara melakukan pekerjaan

Alat yang digunakan oleh individu dalam menunjang dan mendukung pekerjaannya. Learnboost mudah dalam pengoperasian dan

(16)

penggunaanya karena menu yang ditampilkan sederhana dan mudah dipahami pemakai. Sehingga dengan mudah mempelajari learnboost sebagai alat dalam membantu penyusunan dan pengelolaan administrasi guru.

f. Efek atas suatu upaya

Pengukuran yang diekspresikan akibat akhir yang diharapkan akan diperoleh dengan bekerja. Standar ini menggunakan kata- kata supaya dan agar supaya yang digunakan jika hasilnya tidak dapat dikualifikasikan. Dampak pada kinerja guru dalam administrasi guru setelah menggunakan web learnboost.

g. Standar sejarah

Standar yang menyatakan hubungan antara standar masa lalu dengan standar sekarang. Standar masa sekarang dinyatakan lebih tinggi atu lebih rendah daripada standar masa lalu dalam pengertian kuantitas dan kualitas. Jika dibandingkan dengan penyusunan administrasi guru yang masih konvensional, apakah penggunaan web learnboost dapat memperbaiki kinerja guru.

h. Standar nol atau absolut

Standar yang menyatakan tidak akan terjadi sesuatu. Standar ini dipakai jika tidak ada alternatif lain. Adanya kemungkinan kesalahan- kesalahan yang terjadi apabila menggunakan web learnboost. Contoh: kesalahan hitung dalam penyusunan nilai yang dimasukkan guru.

2.7 Kerangka Pemikiran

Guru diwajibkan melaksanakan administrasi karena disamping tugas guru mengajar dan mendidik, guru juga sebagai administrator. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar perlu di administrasikan. Administrasi ini merupakan dokumen sebagai bukti bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu administrasi yang dilaksanakan oleh guru harus tersusun rapi dan tertata dengan baik, serta harus seefektif dan seefisien mungkin dalam

(17)

pelaksanaannya. Pelaksanaan administrasi guru yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan administrasi yang dilaksanakan setiap guru yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dan administrasi yang berkaitan dengan penilaian prestasi belajar siswa. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu alternatif agar pelaksanaan administrasi guru dapat berjalan dengan efektif dan efisien yang nantinya akan berpengaruh pada kinerja guru dalam mengelola administrasi tersebut.

Maka dengan demikian kerangka dasar pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Dilihat terlebih dahulu semua tugas- tugas guru dalam melaksanakan administrasi guru. Kemudian melihat fitur- fitur dan manfaat learnboost dalam memenuhi kebutuhan guru tersebut. Jika ditemukan adanya kecocokan antara kebutuhan administrasi guru dan fungsi learnboost, guru kemudian memanfaatkan learnboost sebagai instrument yang digunakan dalam menyusun dan mengelola tugas administrasinya. Setelah guru menggunakan web learnboost, dilakukan analisa untuk memperlihatkan dampak penggunaan learnboost terhadap kinerja guru dalam menyusun tugas administrasi guru.

Karakter Pekerjaan Guru Karakter Web Learnboost Pemanfaatan Web Learnboost Dampak Kinerja Guru

(18)

2.8 Hipotesis

Pemanfaatan web learnboost dalam menyusun dan mengelola administrasi guru dapat memperbaiki kinerja guru dalam menyusun dan mengelola administrasi guru di sekolah.

Gambar

Tab  Gradebook  digunakan  oleh  guru  untuk  mengatur  dan  mengolah  data  hasil  belajar  siswa  dari  nilai  ulangan  harian,  tugas,  pekerjaan rumah dan sebagainya sesuai dengan bobotnya masing- masing  yang  dapat  diatur  oleh  guru
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran TTF
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakter biokimia Protein 100 kDa dari membran spermatozoa kambing

Sasaran yang harus dicapai melalui penelitian ini yaitu: menentukan perhitungan tarif komersil berdasarkan struktur komponen biaya pokok pada lintas Sibolga-Teluk

Masuknya budaya luar yang terjadi menjadi penyebab lain dalam kaitannya dengan society, pergeseran makna iket sunda terjadi dikarenakan oleh sebuah budaya, dapat

Bila diatas jalur penggalian terdapat tiang-tiang listrik, telepon, atau sarana lainnya, maka Instalatur agar mengamankannya dengan mengadakan dan memasang

Tidak hanya gebyok, saya mendapatkan banyak mendengar cerita dari "arga mengenai cerita kali 1engek, maupun cerita tokoh!tokoh yang kini makamnya berada di

Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut SOP Satpol PP adalah prosedur bagi aparat polisi pamong praja dalam rangka

Sehubungan dengan hal diatas selama ini pencatatan data perbaikan dan pergantian IDU (Indoor Unit) dan ODU (Outdoor Unit) menggunakan catat manual, penulis

Arsitektur tropis dapat berbentuk apa saja tidak harus serupa dengan bentuk- bentuk arsitektur tradisional yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia, sepanjang rancangan