NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
IHSG akan menguji fractal up di level 5325, potensi untuk breakout di atas level tersebut cukup terbuka, seperti terkonfirmasi pada lagging indikator baik MA5 dan MA20 menunjukan sinyal positif. Namun, sebaliknya jika IHSG breakout di bawah lagging indicator tersebut, maka indeks akan menguji fractal down di level 5208. Sementara itu, konfirmasi
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5291.719 +15.483 5,538.94 5,752.56
LQ-45 913.589 +5.201 1,601.26 4,240.83
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup menguat sebesar 15,48 poin (0,29%) dari level 5.276,24 ke level 5.291,72 pada perdagangan hari Selasa (3/2) didukung oleh aksi beli investor asing. Penguatan dipimpin oleh sektor properti dan keuangan yang masing-masing menguat sebesar 1,9% dan 0,92%. Sementara pelemahan paling dalam dialami oleh sektor agribisnis dan aneka ragam industri yang melemah sebesar 2% dan 1,3%. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh penguatan bursa global dan
rebound harga minyak dunia. Dari pasar global, data indeks
manufaktur AS yang dirilis oleh Institute for Supply Management turun ke level 53,5 di bulan Januari dari level 55,5 di bulan Desember. Turunnya indeks manufaktur AS didukung oleh pengeluaran pribadi
(personal spending) AS yang turun sebesar -0,3% MoM di bulan
Desember dari kenaikkan sebesar 0,5% bulan sebelumnya. Meski demikian, pendapatan pribadi (personal income) naik 0,3% MoM di bulan Desember sementara pendapatan bebas (disposable income) meningkat sebesar 0,3% MoM. Penurunan belanja konsumen dapat berdampak buruk pada ekonomi AS dimana belanja konsumen memiliki kontribusi lebih dari 65% terhadap keseluruhan PDB AS dan merupakan pendorong utama pertumbuhan. Meski demikian, sentimen dari penguatan harga minyak yang mendorong penguatan saham-saham perusahaan minyak dan komoditas. Dari pasar regional, bursa Jepang melemah dipengaruhi oleh penguatan Yen yang membebani ekspor Jepang ditambah dengan pelemahan saham produsen ban dan penerbangan ditengah rebound harga minyak. Indeks Nikkei 225 jatuh 222,19 poin (1,27%) dari level 17.558,04 ke level 17.335,85. Di sisi lain, saham-saham Tiongkok mengalami kenaikan tertinggi dalam dua minggu terakhir didukung oleh kenaikan harga minyak dan spekulasi bahwa pemerintah Tiongkok akan melonggarkan kebijakan moneter dengan memangkas rasio persyaratan cadangan bank. Indeks Shanghai Composite melonjak 76,61 poin (2,45%) dari level 3.128,30 ke level 3.204,91. Sementara indeks Hang Seng naik tipis 70,04 poin (0,29%) dari level 24.484,74 ke level 24.554,78. Dari Eropa, bursa Eropa tentatif menguat di awal perdagangan didukung oleh data klaim pengangguran Spanyol yang hanya mencapai 78 ribu di bulan Januari, lebih rendah dari estimasi analis sebanyak 83,4 ribu. Sementara itu, pemerintah baru Yunani masih melakukan negosiasi restrukturisasi hutang-hutangnya.
Perdana Menteri Yunani Alexis akan melakukan negosiasi kesepakatan hutang baru dengan negara mitranya di Eropa. Usaha diplomatik Yunani untuk mengubah kesepakatan bailout Yunani dengan Uni Eropa European Central Bank dan International Monetary Fund. Meski menunjukkan adanya peluang untuk mempertahankan kesepakatan, nampaknya hanya ada sedikit sinyal kompromi dari Jerman. Seperti di ketahui sebelumnya bahwa pemerintahan Yunani menegaskan niatnya untuk mempertahankan janji kampanyenya untuk melepas kondisi pengetatan yang diberlakukan di bawah perjanjian bailout saat ini. Pelaku pasar tentunya akan menyikapi perkembangan yang terjadi terhadap pemerintah Yunani, apakah akhirnya tetap mempertahankan kessepakatan? Hal ini akan menjadi sinyalemen positif bagi pasar. Atau sebaliknya Yunani melepas kondisi pengetatan yang diberlakukan di bawah perjanjian bailout, hal ini menjadi sinyalemen negatif bagi pasar. Dari Cina, rilis data ekonomi teranyar di perkirakan dapat menjadi katalis bagi pasar regional Asia. Negara ini mencatatkan surplus neraca transaksi berjalan sebesar US$61,1 miliar untuk periode kuartal IV 2014. Selain itu, untuk periode setahun penuh, Cina mencetak surplus current account US$213,8 miliar dan defisit capital-account US$96,0 miliar. Data tersebut mewakili arus perdagangan barang-barang, jasa dan investasi keuangan. Sementara itu, Cina sendiri tengah menghadapi tekanan dari kuatnya arus modal keluar akibat perlambatan ekonomi dan tren pelemahan kurs Yuan. Ancaman krisis ekonomi Venezuela yang semakin dalam, sehingga berpotensi terkena penghapus bukuan yang diperkirakan mencapai milyar Dollar AS. Sistem keuangan Venezuela sedang goyah paska pengumuman Presiden Venezuela Nicola Maduro pada 21 January lalu yang memicu ketakutan adanya devaluasi lebih lanjut Pasalnya, setidaknya ada 40 perusahaan besar AS kebanyakan emiten S&P500, termasuk diantara General Motors, Merck & Co Inc, Ford Motor Co dan Schlumberger NV secara keseluruhan memiliki asset senilai US$12 milyar pada mata uang Venezuela. Namun, kecemasan pasar AS atas ancaman krisis ekonomi Venezuela tereliminasikan oleh sentimen lonjakan harga minyak yang menopang sektor energi, serta optimisme negosiasi utang Yunani. Indeks Wall Street mampu terangkat dengan ditutup menguat lebih dari 1%. Sementara itu, indeks regional Asia di buka di zona positif. Membaiknnya indeks global dan regional Asia diperkirakan bisa memicu IHSG menuju teritori positif pada hari ini.
DAILY REPORT
04 Februari 2015• WIKA jajaki proyek di Maroko
• SUPR dan TBIG mulai menawarkan obligasi global • CMNP restrukturisasi anak usaha senilai Rp 757 miliar • Merger BMRI-BBNI masih dalam tahap wacana
• BMRI catat aset Rp 855 T di tahun 2014, ditargetkan Rp 1000 T di 2015 • BMRI suntik dana Rp 200 miliar kepada Bank Sinar Harapan Bali • Fee based income BBRI tahun 2014 naik 24,9% YoY
• BBRI diprioritaskan rights issue tahun depan
• BDMN rencanakan spin off Danamon Syariah pada tahun 2017 • BBNI kaji penerbitan samurai bond
• BJTM akan mempercepat rencana spin off unit syariah • BJBR fokus tingkatkan CASA menjadi 60%
• BJBR berencana melakukan rights issue tahun 2016 • MEGA targetkan kredit naik 15%
• LDR BNGA diproyeksikan turun
• Laba bersih ADMF tahun 2014 turun 115,53% YoY • WOMF akan melakukan rights issue
• BW Plantation berubah nama menjadi Eagle High Plantations • POLY minta restrukturisasi utang dipercepat
• PBRX targetkan pertumbuhan kinerja 2015 sebesar 15%-20% • MTLA targetkan penjualan marketing 2015 naik 22.3%
• Pemerintah dan KIJA jajaki bangun kawasan industri di luar pulau Jawa • Pemerintah akan keluarkan kebijakan antidumping untuk industri baja
Support Level 5279/5267/5251
Resistance Level 5307/5323/5335
Major Trend Up
4 February 2015
4 February 2015
Wijaya Karya (WIKA) menjajaki kerja sama proyek dengan Islamic Development Bank (IDB) untuk menggarap proyek di Maroko. IDB menawarkan untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan mal. Perseroan berencana dapat memperoleh kontrak pengerjaan konstruksi, walaupun terdapat peluang lain untuk terlibat berinvestasi di dalamnya pada proyek dengan nilai mencapai Rp 2 triliun. WIKA tengah mengincar 4 proyek di luar negeri dengan total nilai Rp 4 triliun pada tahun ini.
Dua emiten menara telekomunikasi, Solusi Tunas Pratama (SUPR) dan Tower Bersama Infrastructure (TBIG), mulai menawarkan obligasi global pekan ini. SUPR menunjuk BNP Paribas, HSBC, ING, JP Morgan dan Standard Chartered sebagai joint bookrunners dan joint lead managers dalam proses penawaran obligasi global tersebut. TBIG menunjuk ANZ, Bank of America Merrill Lynch, Citi, Credit Agricole dan UBS sebagai joint global coordinators. Sebelumnya, SUPR berencana menerbitkan obligasi global senilai USD 650 juta dengan bunga hingga sebesar 8% dan tenor 7 tahun. Dana obligasi akan digunakan untuk pelunasan pinjaman jangka panjang, modal kerja dan menunjang kebutuhan investasi. Sementara itu, sejak tahun lalu, TBIG telah mempersiapkan penerbitan obligasi global hingga USD 500 juta.
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) melakukan restrukturisasi utang anak usahanya yaitu PT Citra Margatama Surabaya (CMS) dengan memperpanjang jatuh tempo. Total utang yang dimiliki CMS hingga jatuh tempo tahun 2021 mencapai Rp 757 miliar. Perseroan telah bersepakat dengan kedua bank pemberi pinjaman kepada CMS yaitu Bank Mega (MEGA) dan Bank Central Asia (BBCA) untuk memperpanjang jatuh tempo.
Kementerian BUMN menyatakan bahwa rencana penggabungan Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) membutuhkan waktu lama.
Bank Mandiri (BMRI) memantapkan diri sebagai bank terbesar di Indonesia dengan perolehan aset mencapai Rp 855 triliun (unaudited) di akhir tahun 2014. Dengan pencapaian itu, Bank Mandiri optimis menargetkan pencapaian aset sebesar Rp 1.000 triliun pada akhir tahun 2015. Pencapaian tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dan siap membawa Indonesia ke ranah regional sebagai Qualified ASEAN Bank (QAB). Untuk mengimbangi bank asing yang saat ini telah memiliki sekitar 8000 cabang di Indonesia, Bank Mandiri berencana untuk menambah ratusan cabang di pasar ASEAN. Saat ini BMRI baru memiliki satu cabang di ASEAN.
Bank Mandiri (BMRI) mencatat posisi aset Rp 855 triliun (unaudit) sepanjang tahun 2014 dan aset tahun 2015 ditargetkan mencapai Rp 1.000 triliun. Dengan aset Rp 850 triliun, Bank Mandiri berada di peringkat ke sembilan pada klasemen bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara. Posisi aset tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dan siap menjadi bank regional. Dengan menjadi bank regional, Bank Mandiri ingin memiliki ratusan cabang di pasar Asia Tenggara untuk mengimbangi 8.000 cabang bank asing yang ada di Indonesia. Dalam integrasi keuangan Asean, setiap negara berhak mewakilkan bank lokal sebagai bank regional atau Qualified Asean Bank (QAB). Status QAB akan memberikan akses penuh untuk membuka jaringan di negara Asean lainnya.
Bank Mandiri (BMRI) akan menjadi pengendali dengan memiliki 58,5% saham Bank Sinar Harapan Bali. Untuk merealisasikannya, perseroan akan menyuntikkan dana senilai Rp 200 miliar. Penambahan tersebut untuk meningkatkan segmen mikro BMRI yang secara konsolidasi diharapkan tumbuh mencapai 31% tahun ini. BMRI juga membidik anak usahanya ini akan menyumbang setidaknya 5% dari total laba perseroan dalam 3-5 tahun mendatang.
Bank Negara Indonesia (BBNI) tengah menjajaki penerbitan obligasi berdenominasi mata uang yen atau samurai bond pada 2016 mendatang untuk refinancing obligasi yang akan jatuh tempo pada 2017. Nilai obligasi yang akan diterbitkan berkisar setara USD 500 juta hingga USD 1 miliar.
Pemerintah akan memprioritaskan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) untuk
rights issue
tahun 2016 sehingga perseroan dapat menjadi salah satu Qualified Asean Banks (QAB) untuk bersaing dengan bank-bank di Asean.Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mendorong pertumbuhan
fee
based income
(FBI). Pencapaian FBI di tahun 2014 meningkat24,9% menjadi sebesar Rp 6,1 triliun dibanding tahun 2013 sebesar Rp 4,9 triliun.
Fee
ATM &e-channel
merupakanfee
income
berbasis transaksional yang memberikan kontribusiterbesar bagi
fee based income
BRI. Pemegang kartu ATM BRImengalami kenaikan sebesar 66,3% YoY dari 19,4 juta menjadi 32,2 juta di kuartal IV 2014. Jumlah pengguna
mobile banking
BRI meningkat 49,3% menjadi 8,8 juta pada kuartal IV 2014 dari 5,9 juta pada kuartal IV 2013. Jumlah penggunainternet
banking
BRI naik 103,8% YoY dari 1 juta menjadi 2,1 juta. Ke depan,pertumbuhan FBI akan didorong oleh pertumbuhan
fee
income
yang berbasis transaksional.Bank Danamon (BDMN) belum merencanakan pemisahan unit usaha syariah dalam waktu dekat. Danamon Syariah kemungkinan melakukan spin off pada tahun 2017. Saat ini aset Danamon Syariah sekitar Rp 3,5 triliun, modal masih disesuaikan. Aset unit usaha syariah idealnya mencapai Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun untuk spin off. Perseroan berharap pada saat spin off, Danamon Syariah langsung masuk menjadi bank umum syariah kelompok III.
BPD Jawa Timur (BJTM) akan memacu aset unit syariahnya melalui pembukaan cabang baru guna mempercepat rencana spin off unit syariah perseroan. Pada tahun 2014 lalu perseroan telah membuka 2 cabang syariah baru dan pada tahun 2015 ini perseroan akan membuka 3 cabang syariah baru sehingga total cabang syariah akan menjadi 6 cabang dengan aset mencapai Rp1.8 triliun. Rencananya perseroan akan melakukan spin off unit syariah perseroan pada 2017dengan target aset unit syariah telah mencapai Rp2 triliun, namun Pemprov Jawa Timur selaku pemegang saham mendorong rencana tersebut agar terealisasi pada 2016.
BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR) berencana melakukan
rights
issue
tahun depan. Selanjutnya, perseroan akan menerbitkanobligasi. Perseroan berniat memiliki perusahaan asuransi dan perusahaan pembiayaan (multifinance).
BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR) berencana meningkatkan porsi current and savings account (CASA) mencapai 60% tahun ini. Untuk itu, perseroan membidik tenaga kerja Indonesia asal Jawa Barat yang berada di Arab Saudi untuk menjadi nasabah baru. BJBR menargetkan sepanjang tahun ini, dana pihak ketiga dapat tumbuh di kisaran 17-18%. Perseroan juga menargetkan
4 February 2015
4 February 2015
penyaluran kredit tahun 2015 tumbuh sekitar 15-16%.
Bank Mega (MEGA) menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 15%. Penyaluran kredit pada tahun ini akan lebih merata baik dari sektor unit kecil menengah (UKM), korporasi dan ritel.
Bank CIMB Niaga (BNGA) memproyeksikan penurunan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) bila rencana penerbitan obligasi terealisasi tahun ini. Perseroan tengah mengkaji penerbitan obligasi sekitar Rp 4 triliun selepas kuartal I tahun ini. Penerbitan obligasi akan mendorong penurunan LDR ke level 89-90%. Tahun ini, BNGA memproyeksikan pertumbuhan kredit di kisaran 12-15% dan pertumbuhan dana pihak ketiga di atas 10%.
Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) akan melakukan rights issue sejumlah 1.481.481.480 saham biasa (42,55% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh) dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan rasio 27:20 dan harga penawaran Rp 135 per saham. RUPSLB akan diadakan pada 6 Februari 2015. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi 13 Februari 2015. Periode perdagangan HMETD 23 Februari-2 Maret 2015.
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) mencatatkan penurunan laba bersih pada tahun 2014 menjadi Rp 792 miliar dari tahun 2013 senilai Rp 1,707 triliun. Total pendapatan senilai Rp 8,251 triliun, atau naik 2,31% dari Rp 8,064 triliun per Desember 2013.
BW Plantation (BWPT) mengumumkan secara resmi bahwa nama perseroan berubah dari BW Plantation menjadi Eagle High Plantations.
Asia Pacific Fibers (POLY) berharap penyelesaian restrukturisasi utang berjamin atau secure debt restructuring proposal (SDRP) senilai total USD 1 miliar dapat dipercepat tahun ini. Perseroan masih menunggu solusi yang tepat dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai salah satu kreditor. Lambatnya penyelesaian restrukturisasi utang menghambat ekspansi dan pertumbuhan bisnis perseroan.
Pan Brothers (PBRX) menargetkan pertumbuhan kinerja pada 2015 sebesar 15%-20% atau lebih tinggi dari perkiraan tahun 2014 lalu sebesar 10%-20%. Peningkatan kinerja tersebut seiring rencana peningkatan kapasitas produksi perseroan. Rencananya perseroan akan mengoperasikan 4 pabrik baru yang dibangun perseroan pada tahun lalu dengan total kapasitas mencapai 27 juta potong sehingga total produksi PBRX akan melebihi 60 juta potong. Selain 4 pabrik baru tersebut perseroan masih akan membangun 3 tambahan pabrik lainnya, dikatakan bahwa tahun ini perseroan akan membangun 2 pabrik pada Q4 2015 dan 1 pabrik pada 2016 sehingga total pabrik baru akan mencapai 7 pabrik dibawah PT Eco Smart Garment Indonesia yang merupakan perusahaan patungan dengan Mitsubishi Corp Japan. Di sisi lain perseroan juga telah membentuk 3 perusahaan patungan baru-baru ini yaitu PT Prima Sejati Sejahtera, PT Teodore Pan Garmindo dan PT Victory Pan Multitex.
Metropolitan Land (MTLA) mencatatkan penjualan marketing selama 2014 mencapai Rp760 miliar atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp705 miliar. Untuk tahun 2015 ini perseroan menargetkan penjualan marketing akan lebih tinggi lagi dikarenakan kondisi penjualan properti akan lebih baik dari tahun lalu. Perseroan menargetkan marketing sales 2015 sebesar Rp930 miliar atau naik 22.3%. Perseroan akan memacu
penjualan properti dari beberapa proyek perseroan seperti Metland Menteng, Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Cibitung dan Metland Cyber City.
Pemerintah menjajaki komunikasi dengan Jababeka (KIJA) untuk membangun kawasan industri di luar pulau Jawa. Jababeka dinilai telah berhasil membangun kawasan industri, misalnya kawasan Industri di Cikarang, Jawa Barat. Pemerintah akan menyediakan kemudahan investasi hingga pengurangan pajak. Pemerintah juga berencana untuk berbicara dengan 2-3 perusahaan lainnya untuk menindaklanjuti. Pemerintah berencana membangun 13 kawasan industri baru, yang sebagian besar berlokasi di luar pulau Jawa. Ke-13 kawasan industri yang akan dibangun pemerintah itu diantaranya, Teluk Bintuni (Papua Barat), Halmahera Timur (Maluku Utara), Bitung (Sulawesi Utara), adalah Palu (Sulawesi Tengah), Morowali (Sulawesi Tengah), Konawe (Sulawesi Tenggara), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Batu Licin (Kalimantan Selatan), Ketapang (Kalimantan Barat), Landak (Kalimantan Barat), Kuala Tanjung dan Sei Mangke (Sumatera Utara), Tanggamus (Lampung), Gresik (Jawa Timur).
Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan antidumping dalam satu dua bulan ini untuk melindungi industri baja nasional. Beleid dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan ini akan disertai dengan pembentukan escrow account untuk menampung sementara dana dari impor baja yang diduga melakukan aksi dumping.
4 February 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 51,83 -1,22 TLKM (US) 44 14.075 120
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,76 0,01 ANTM (GR) 0,06 914 -15
Gold (US$)/Ounce 1260,88 0,46
Nickel (US$)/MT 15310,00 -15,00
Tin (US$)/MT 19025,00 170,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 --
Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 645,00 10,00
CPO (MYR)/MT 2125,50 -56,50
Rubber (MYR/Kg) 602,00 -2,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 745,93 1,47
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17666,40 1,76 -0,88 16,28 14,69 2,90 2,72 4.835,2
USA NASDAQ COMPOSITE 4727,74 1,09 -0,18 20,06 17,25 3,36 3,05 7.451,1
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6871,80 1,32 4,66 15,46 13,63 1,74 1,70 1.638,7
CHINA SHANGHAI SE A SH 3358,08 2,46 -0,92 12,23 10,75 1,62 1,44 3.880,7
CHINA SHENZHEN SE A SH 1602,15 2,03 8,37 22,62 17,62 2,87 2,51 2.071,3
HONG KONG HANG SENG INDEX 24554,78 0,29 4,02 11,40 10,22 1,28 1,18 1.966,1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5291,72 0,29 1,24 15,38 13,13 2,63 2,31 394,7
JAPAN NIKKEI 225 17335,85 -1,27 -0,66 18,61 16,47 1,66 1,54 2.717,2
MALAYSIA KLCI 1781,26 -0,05 1,14 15,71 14,44 1,95 1,83 285,7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3408,02 -0,45 1,27 13,89 12,63 1,27 1,20 416,6
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.657,00 -29,00 1000 IDR/ USD 0,08 0,0002
EUR/IDR 14.511,38 175,01 EUR / USD 1,15 -0,0016
JPY/IDR 107,59 -0,23 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.406,91 53,53 SGD / USD 0,74 0,0004
AUD/IDR 9.837,88 134,20 AUD / USD 0,78 -0,0020
GBP/IDR 19.180,42 168,79 GBP / USD 1,52 -0,0012
CNY/IDR 2.022,47 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.543,15 38,51 MYR / USD 0,28 0,0030
KRW/IDR 11,60 0,06 100 KRW / USD 0,09 0,0005
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.50
BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
4 February 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Dec’14 Nov’14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 8.36 5.75 SBI (9M) 6,93347
Inflation YOY % 8.36 6.23 SBIS (9M) 6,93347
Inflation MOM % 2.46 1.50
Foreign Reserve (USD) 111.86 Mn 111.97 Mn
GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,619,869.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
05 Feb Indonesia GDP YoY Turun menjadi 4.90% dari 5.01%
05 Feb Indonesia GDP QoQ Turun menjadi -1.48% dari 2.96%
05 Feb Indonesia GDP Annual YoY Turun menjadi 5.06% dari 5.78%
05 Feb US Unit Labor Costs Naik menjadi 1.1% dari -1.0%
05 Feb US Nonfarm Productivity Turun menjadi 0.4% dari 2.3%
05 Feb US Initial Jobless Claims Naik menjadi 290 ribu dari 265 ribu
05 Feb US Continuing Claims Naik menjadi 2400 ribu dari 2385 ribu
05 Feb US Trade Balance Naik menjadi 2400 ribu dari 2385 ribu
06 Feb US Unemployment Rate Tetap 5.6%
06 Feb US Underemployment Rate --
07 Feb US Consumer Credit Naik menjadi $15.00 Bn dari $14.08 Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 13500 1.12 3.90 EMTK IJ 9000 -9.09 -5.41 PGAS IJ 5200 2.97 3.88 ASII IJ 7625 -1.61 -5.39 BBNI IJ 6425 2.80 3.44 IIKP IJ 2345 -24.96 -2.79 BMRI IJ 11350 0.89 2.46 GGRM IJ 55700 -2.24 -2.62 TLKM IJ 2825 0.71 2.15 INDF IJ 7450 -1.97 -1.40 BDMN IJ 4800 4.46 2.07 BIRD IJ 10500 -3.45 -1.00 BSDE IJ 2090 4.24 1.67 BTPN IJ 4000 -2.32 -0.59 UNVR IJ 36375 0.55 1.63 GIAA IJ 565 -3.42 -0.55 MNCN IJ 2930 2.99 1.29 KLBF IJ 1825 -0.54 -0.50 UNTR IJ 17900 1.70 1.19 ISAT IJ 3900 -2.13 -0.49
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa,
Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara
Mediatama
Books Store Trade & Service
175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas
4 February 2015
4 February 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
WOMF Rights Issue 27:20 135.00 28-Jan-15 29-Jan-15
04 Feb – 11 Feb’15
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA
TBA
BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 --
SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- 05 Feb-15 --
ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
JTPE RUPSLB 04-Feb-15
APII RUPSLB 06-Feb-15
ACST RUPSLB 09-Feb-15
MAGP RUPSLB 12-Feb-15
ROTI RUPSLB 12-Feb-15
DNET RUPSLB 17-Feb-15
BULL RUPSLB 20-Feb-15
AKKU RUPSLB 20-Feb-15
RMBA RUPSLB 24-Feb-15
ASRI RUPSLB 25-Feb-15
ITMA RUPSLB 25-Feb-15
BDMN RUPSLB 27-Feb-15
MYOH RUPST 27-Feb-15
BKSW RUPSLB 27-Feb-15
MREI RUPSLB 03-Mar-15
WSKT RUPST 10-Mar-15
4 February 2015
4 February 2015
BBNI
TRADING BUY
S1 6325 R1 6500 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6150 R2 6675
Closing
Price 6425
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 6325-Rp 6500
• Entry Rp 6425, take Profit Rp 6500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 83.34 Positif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 64.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 17529 Negatif
MA5 6250 Positif 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000 6,200 6,400
Jul August September October November December 2015 February BBNI Wedge 6,214.58 6,206.25 6,110 5,777.15 5,736.9 5,736.9 5,725 6,214.58 6,250 6,300 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 77.87, Stochastic %K = 87.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.8676 77.8676 20 80 87.3626 87.3626 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 BBNI - MACD (5,3) = -51.96, Signal() = -39.64
-51.9601 -39.6438 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 64.02 54.1855 0.00000 64.0175 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBNI - William's % R(14) = -3.45, Volume() = 32,659,200.00 -3.44828
32,659,200
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
NRCA
TRADING BUY
S1 1320 R1 1415 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1225 R2 1510
Closing
Price 1375
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1320-Rp 1415
• Entry Rp 1375, take Profit Rp 1415
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.69 Positif
MACD 17.41 Positif
True Strength Index (TSI) 61.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 2789 Negatif
MA5 1316 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
Jul August September October November December 2015 February
NRCA Downward Sloping Channel
1,207.5 1,095 1,095 1,085 1,080.28 1,075.48 1,075.48 1,301.88 1,316 1,325 1,375 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 NRCA - Stochastic %D(6,3,3) = 83.05, Stochastic %K = 80.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
80.7513 80 20 80.7513 83.0531 83.0531 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 NRCA - MACD (5,3) = -18.86, Signal() = -15.94
-18.864 -15.9434 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 NRCA - TSI(3,5,3) = 61.04 56.2032 0.00000 61.0387 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
NRCA - William's % R(14) = -7.94, Volume() = 16,919,300.00 -7.93651
16,919,300
4 February 2015
4 February 2015
MNCN
TRADING BUY
S1 2875 R1 2980 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2800 R2 3055
Closing
Price 2930
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2875-Rp 2980
• Entry Rp 2930, take Profit Rp 2980
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.69 Positif
MACD 17.41 Positif
True Strength Index (TSI) 28.59 Positif
Bollinger Band (Mid) 2789 Positif
MA5 2870 Positif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200
Jul August September October November December 2015 February MNCN Upward Sloping Channel
2,870 2,867.86 2,867.86 2,863.75 2,788.5 2,750 2,382.12 2,905 2,930 2,930 2,930 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 72.02, Stochastic %K = 75.54, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
72.0191 72.0191 20 75.5363 75.5363 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MNCN - MACD (5,3) = -14.05, Signal() = -9.21 -14.0514 -9.21298 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MNCN - TSI(3,5,3) = 28.59 22.8072 0.00000 28.5912 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MNCN - William's % R(14) = -4.17, Volume() = 25,330,700.00 -4.16667 25,330,700
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
BDMN
TRADING BUY
S1 4660 R1 4900 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 4460 R2 5100
Closing
Price 4800
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 4660-Rp 4900
• Entry Rp 4800, take Profit Rp 4900
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 20.97 Positif
MACD -3.91 Positif
True Strength Index (TSI) -9.69 Positif
Bollinger Band (Mid) 4664 Positif
MA5 4595 Positif 3,600 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600
Jul August September October November December 2015 February BDMN Upward Sloping Channel
4,737.5 4,664 4,595 4,505 4,404.48 4,404.48 4,400 4,800 4,800 4,800 5,200 5,550 5,550 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BDMN - Stochastic %D(6,3,3) = 15.15, Stochastic %K = 26.16, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 15.1521 15.1521 26.1649 26.1649 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 BDMN - MACD (5,3) = -13.82, Signal() = 14.40 -13.8181 14.3998 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BDMN - TSI(3,5,3) = -9.69 -9.68918 -15.0927 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BDMN - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 3,967,700.00 -50 3,967,700
4 February 2015
4 February 2015
ASSA
TRADING BUY
S1 150 R1 170 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 135 R2 185
Closing
Price 160
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi pola breakout channel • RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 150-Rp 170 • Entry Rp 160, take Profit Rp 170
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 32.74 Positif
MACD 0.31 Positif
True Strength Index (TSI) 3.12 Positif
Bollinger Band (Mid) 150 Positif
MA5 152.6 Positif 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0
September October November December 2015 February ASSA Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 156.667 153 152.6 150.35 145 143.857 143.857 156.667 160 160 160 161 174.584 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASSA - Stochastic %D(6,3,3) = 27.78, Stochastic %K = 42.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
27.783 27.783 20 42.5595 42.5595 80 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 0.0 ASSA - MACD (5,3) = -1.15, Signal() = -0.16
-1.15328 -0.157845 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASSA - TSI(3,5,3) = 3.12 0.00000 -5.63531 3.12073 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 ASSA - William's % R(14) = -44.12, Volume() = 33,601,000.00
-44.1176 33,601,000
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
APLN
TRADING BUY
S1 445 R1 475 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 425 R2 495
Closing
Price 460
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 445-Rp 495 • Entry Rp 460, take Profit Rp 495
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 61.48 Positif
MACD 6.11 Positif
True Strength Index (TSI) 73.71 Positif
Bollinger Band (Mid) 426 Positif
MA5 440 Positif 180.0 240.0 300.0 360.0 420.0 480.0
Jun Jul August September October November December 2015 February APLN Upward Sloping Channel
460 440 437 431.5 425.55 410 360.565 460 460 6 66 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 74.47, Stochastic %K = 87.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
74.472 74.472 20 80 87.3484 87.3484 -16.0 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 0.0 APLN - MACD (5,3) = -6.95, Signal() = -5.61
-6.94625 -5.61099 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 APLN - TSI(3,5,3) = 73.71 58.77 0.00000 73.7058 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 APLN - William's % R(14) = -8.77, Volume() = 81,093,800.00 -8.7719381,093,800
4 February 2015
4 February 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
03-02-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 23400 23275 23575 22975 23275 23575 23875 Positif Positif Positif 26150 22400
LSIP Trading Sell 1785 1785 1760 1700 1760 1820 1880 Negatif Negatif Negatif 2070 1805
SGRO Trading Sell 1850 1850 1825 1765 1825 1885 1945 Negatif Negatif Negatif 2130 1860
Mining
BUMI Trading Sell 104 106 99 95 99 106 110 Positif Positif Positif 117 52
PTBA Trading Buy 11425 11425 11575 11125 11350 11575 11800 Positif Positif Positif 13500 10100
ADRO Trading Sell 990 1005 970 950 970 1005 1025 Negatif Negatif Negatif 1090 925
MEDC Trading Buy 3125 3125 3165 3005 3085 3165 3245 Positif Negatif Positif 3800 2625
INCO Trading Sell 3365 3365 3330 3230 3330 3430 3530 Negatif Negatif Negatif 3900 3285
ANTM Trading Sell 1055 1065 1050 1035 1050 1065 1080 Negatif Negatif Negatif 1135 960
TINS Trading Sell 1150 1165 1145 1125 1145 1165 1185 Negatif Negatif Negatif 1240 1145
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 14675 14675 14750 14350 14550 14750 14950 Positif Positif Positif 16475 13950
INTP Trading Buy 23150 23150 23400 22300 22850 23400 23950 Positif Positif Positif 25500 21325
SMCB Trading Buy 1915 1900 1945 1855 1900 1945 1990 Negatif Positif Negatif 2230 1880
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7625 7625 7550 7350 7550 7750 7950 Negatif Negatif Negatif 8100 7000
GJTL Trading Buy 1460 1460 1480 1410 1445 1480 1515 Negatif Positif Positif 1520 1225
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7450 7450 7350 7100 7350 7600 7850 Negatif Negatif Negatif 7725 6325
GGRM Trading Sell 55700 55700 55325 54200 55325 56450 57575 Negatif Negatif Negatif 64000 51900
UNVR Trading Buy 36375 36150 36550 35750 36150 36550 36950 Negatif Positif Positif 36675 30700
KLBF Trading Buy 1825 1815 1845 1785 1815 1845 1875 Negatif Positif Negatif 1880 1725
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2090 2090 2120 1950 2035 2120 2205 Positif Positif Positif 2185 1650
PTPP Trading Buy 4120 4120 4215 3795 4005 4215 4425 Positif Negatif Positif 3980 3200
WIKA Trading Buy 3815 3815 3855 3695 3775 3855 3935 Positif Positif Positif 3895 3175
ADHI Trading Buy 3800 3800 3855 3615 3735 3855 3975 Positif Positif Positif 3780 2885
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 5200 5200 5400 4960 5100 5250 5400 Positif Positif Positif 6050 4995
JSMR Trading Sell 7125 7175 7100 7025 7100 7175 7250 Negatif Negatif Negatif 7250 6725
ISAT Trading Sell 3900 3900 3865 3755 3865 3975 4085 Negatif Negatif Negatif 4500 3920
TLKM Trading Sell 2825 2830 2810 2790 2810 2830 2850 Negatif Positif Negatif 2930 2725
CMNP Trading Buy 3200 3135 3320 2950 3135 3320 3505 Positif Positif Positif 3500 2600
Finance
BMRI Trading Buy 11350 11300 11400 11200 11300 11400 11500 Positif Positif Positif 11375 10125
BBRI Trading Buy 11750 11700 11800 11600 11700 11800 11900 Negatif Positif Positif 12100 11000
BBNI Trading Buy 6425 6425 6500 6150 6325 6500 6675 Positif Positif Positif 6300 5725
BBCA Trading Buy 13500 13500 13700 13250 13400 13550 13700 Positif Positif Positif 13425 12800
BBTN Trading Buy 1000 995 1010 980 995 1010 1025 Positif Positif Negatif 1240 980
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 17900 18000 17725 17450 17725 18000 18275 Negatif Positif Negatif 18275 16650