• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Humas Dalam Komunikasi Pemasaran 1_ref

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Humas Dalam Komunikasi Pemasaran 1_ref"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN HUMAS DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN PERANAN HUMAS DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN

PADA JOGJA TV DAN PT. PURINUSA EKAPERSADA PADA JOGJA TV DAN PT. PURINUSA EKAPERSADA

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Diajukan Kepada Diajukan Kepada

Universitas Pandanaran Semarang Universitas Pandanaran Semarang

Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh

Kurikulum pada Fakultas FISIP Kurikulum pada Fakultas FISIP

Disusun Oleh: Disusun Oleh:

UNGGUL BUDI KUNCORO (SK.12.3.0289) UNGGUL BUDI KUNCORO (SK.12.3.0289)

ZAZID SALAM (SK.12.3.0293) ZAZID SALAM (SK.12.3.0293)

UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG FAKULTAS FISIP

FAKULTAS FISIP JURUSAN KOMUNIKASIJURUSAN KOMUNIKASI

2014 2014

(2)

PERANAN HUMAS DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN PERANAN HUMAS DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN

PADA JOGJA TV DAN PT. PURINUSA EKAPERSADA PADA JOGJA TV DAN PT. PURINUSA EKAPERSADA

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Diajukan Kepada Diajukan Kepada

Universitas Pandanaran Semarang Universitas Pandanaran Semarang

Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh

Kurikulum pada Fakultas FISIP Kurikulum pada Fakultas FISIP

Disusun Oleh: Disusun Oleh:

UNGGUL BUDI KUNCORO (SK.12.3.0289) UNGGUL BUDI KUNCORO (SK.12.3.0289)

ZAZID SALAM (SK.12.3.0293) ZAZID SALAM (SK.12.3.0293)

UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG FAKULTAS FISIP

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PERANAN HUMAS DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN PERANAN HUMAS DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN

PADA JOGJA TV DAN PT. PURINUSA EKAPERSADA PADA JOGJA TV DAN PT. PURINUSA EKAPERSADA

Dipersiapka

Dipersiapkan dan n dan disusun olehdisusun oleh

UNGGUL BUDI KUNCORO (SK.12.3.0289) UNGGUL BUDI KUNCORO (SK.12.3.0289)

ZAZID SALAM (SK.12.3.0293) ZAZID SALAM (SK.12.3.0293)

Telah diujikan pada tanggal Telah diujikan pada tanggal

Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah diterima untuk memenuhi persyaratan dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah diterima untuk memenuhi persyaratan dalam

menempuh kurikulum pada Fakultas FISIP Universitas Pandanaran Semarang Jurusan DIII menempuh kurikulum pada Fakultas FISIP Universitas Pandanaran Semarang Jurusan DIII

Komunikasi. Komunikasi.

Tanggal 25

Tanggal 25 –  –  27 Maret 2015 27 Maret 2015

Ketua Jurusan Ketua Jurusan

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia dan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan dengan judul “Peranan Humas Dalam Komunikasi Pemasaran Pada Jogja TV dan PT. Purinusa Ekapersada” yang dilaksanakan pada tanggal 25 –  27 November 2013.

Penulis berharap dengan dibuatnya Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini selain memenuhi salah satu tugas Kuliah Kerja Lapangan juga untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai perpajakan di Indonesia khusunya di Kota Jawa Barat.

Selesainya laporan ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai Pihak. Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi –  tingginya kepada:

1. Ibu Rekno Sulandjari, S.Sos, MiKom. selaku Wali Dosen dan Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini.

2. Ibu Sinung Hapasari, S.Sos, MiKom. selaku ketua jurusan .

3. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pandanaran Semarang.

4. Ayah dan Ibu tersayang, terima kasih atas segala kasih sayang, dukungan moril maupun materilnya kepada penulis serta Istri, Kakak dan Adiku tercinta, terima kasih telah memberikan semangat dan keceriaannya kepada penulis.

5. Teman-teman di jurusan Ilmu Komunikasi, khusunya angkatan 2012. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini.

Penulis menyadari masih adanya kelemahan dan kekurangan dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini. Untuk itu penulis berharap memberikan masukan, kritik, dan saran senantiasa  penulis nantikan dari semua pihak yang berguna untuk kesempurnaan Laporan Kuliah Kerja

Lapangan ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 15 Desember 2013 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... 3

KATA PENGANTAR ... 4

DAFTAR ISI ... 5

BAB I PENDAHULUAN ... 7

1.1. Latar Belakang Masalah ... 7

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penulisan ... 8

1.4. Manfaat Penulisan ... 8

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 10

2.1. Sejarah Singkat Jogya TV ... 10

2.2. Visi dan Misi Jogja TV ... 10

2.4.1. Visi... 10 2.4.2. Misi ... 10 2.3. Motto Jogja TV ... 10 2.4. Logo Jogja TV ... 11 2.4.3. Konsep ... 11 2.4.4. Deskripsi ... 11 2.5. Keunggulan Jogja TV ... 12 2.6. Acara televisi ... 12 2.7. Deskripsi Jogja TV ... 13

2.7.1. Deskripsi Umum Jogja TV ... 13

2.7.2. Identifikasi Segmen JOGJA TV ... 13

2.7.3. Komposisi Program ... 14

2.7.4. Data Jogja TV ... 14

2.7.5. Divisi Pemberitaan Jogja TV ... 15

2.7.6. Struktur Ogranisasi Divisi Pemberitaan Jogja TV ... 15

2.7.7. Deskripsi Umum Program Berita Seputar Jogja ... 17

2.7.8. Data Seputar Jogja ... 17

2.7.9. Wilayah Peliputan Berita ... 18

2.7.10. Logo dan Waktu Tayang ... 18

2.7.11. Segmen - Segmen Berita ... 18

2.8. Profil PT Purinusa Eka Persada ... 18

2.9. Visi dan Misi PT Purinusa Eka Persada ... 20

2.9.1. Visi... 20

2.9.2. Misi ... 20

2.10. Lokasi PT Purinusa Eka Persada ... 20

2.11. Produksi PT Purinusa Eka Persada... 20

2.11.1. Bahan Baku yang Digunakan ... 20

2.11.2. Proses Produksi ... 21

2.11.3. Sumber Daya Manusia ... 21

2.11.4. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ... 22

2.11.5. Departemen Administrasi... 22

2.11.6. Departemen Produksi ... 23

BAB III HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK ... 24

3.1. Sejarah Komunikasi Pemasaran ... 24

3.2. Pengertian Komunikasi Pemasaran. ... 24

3.3. Tujuan Komunikasi Pemasaran ... 25

(6)

3.6. Keuntungan Publisitas ... 30

3.7. Fungsi publisitas ... 30

3.8. Hal-hal Penting dalam Humas dan Pulisitas ... 31

BAB IV PENUTUP ... 34

2.12. Kesimpulan ... 34

2.13. Kritik dan Saran... 34

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kita sebagai mahasiswa tentunya harus memahami dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah kelak dalam dunia kerja. di era globalisasi dan pasar bebas saat ini kita harus benar-benar meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) kita agar mampu bersaing dan bertahan di dalam perekonomian, maka diperlukan SDM yang  berkompeten, berkualitas, terampil dan memahami serta menguasai dunia kerja sesuai

dengan bidangnya (spesialisasi).

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu mata kuliah yang ada di program Fakultas Komunikasi pada tahun ini yang melibatkan mahasiswa semester 4 dan diselenggarakan di PT. PURINUSA EKAPERSADA yang berada di Kabupaten Bawen Semarang dan Jogja TV yang berada di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Humas dan Publisitas merupakan salah satu yang harus diperhatikan dalam bauran komunikasi pemasaran karena dengan adanya humas dan publisitas suatu perusahaan dan  produk atau merek dapat terjaga image nya dikalangan konsumen. Hubungan masyarakat (Humas), senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui  pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, kunci sukses Humas adalah melalui komunikasi. Artinya, keberhasilan Humas untuk mencapai tujuannya  bergantung kepada sejauh mana Humas itu dapat menjalin hubungan dengan

masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal.

Publik Humas dalam suatu organisasi/perusahaan yang terdiri dari publik internal dan eksternal, mempunyai karakteristik yang berbeda. Artinya, seorang Humas profesional harus mempunyai keahlian komunikasi dalam menghadapi publik yang berbeda. Misalnya,  perusahaan consumer goods mempunyai publik internal (dalam hal ini karyawan) dan eksternal yang berbeda dengan perusahaan otomotif. Karakteristik, termasuk latar  belakang pendidikan, sosial, dan budaya publik internal perusahaan Consumer Goods  berbeda dengan perusahaan otomotif. Kualifikasi masing-masing karyawan yang dibutuhkan pada kedua perusahaan tersebut pun tidak sama. Begitu pula dengan publik eksternal, katakanlah media. Perusahaan consumer goods mempunyai hubungan dengan media yang berbeda dengan perusahaan otomotif. Kalaupun media-nya sama, maka (coba  perhatikan dan kritisi) redaksi yang dituju berbeda. Bisa jadi, perusahaan consumer goods menghubungi redaksi Humaniora, sementara perusahaan otomatif-pada surat kabar nasional yang sama-menghubungi redaksi Otomotif.

Komunikasi pemasaran (marketing communication) dalam implementasi program strategi  pemasaran merupakan tahapan proses atau langkah-langkah yang tidak dapat dipandang remeh, hal ini disebabkan sebagus apapun rencana strategi pemasaran yang dirancang sesuai dengan kondisi dan posisi persaingan industrinya suatu produk, maka bila proses komunikasi pemasaran tidak dijalankan secara efektif dan efisien pasar sasaran (target market ) tidak tahu bahwa produk yang dinginkan dan diminta konsumen beredar di pasar. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), komunikasi pemasaran adalah sarana

(8)

dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), menegaskan bahwa komunikasi pemasaran juga banyak melaksanakan fungsi bagi konsumen.

1.2. Perumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai  berikut:

1) Peranan Humas dalam komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. Purinusa Eka Persada dan Jogja TV

2) Untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa Humas dan Publisitas itu sangat mendukung pencitraan terhadap perusahaan ataupun image.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari Kuliah Kerja Praktik ini adalah untuk mengetahui Implementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Purinusa Eka Persada dan Jogja TV dan untuk memenuhi kewajiban salah satu mata kuliah yang ada di program Fakultas Komunikasi, Universitas Pandanaran Semarang.

1.4. Manfaat Penulisan

Bagi M ahasiswa

1) Menyiapkan mahasiswa menjadi lebih profesional dibidangnya sebelum masuk dunia kerja.

2) Memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan ketrampilan berfikir dan memecahkan masalah.

3) Mahasiswa dapat memadukan antara pengetahuan teoritis dengan pegetahuan praktis yang diperoleh di lapangan.

4) Dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara peserta KKL dengan PT. Purinusa Eka Persada dan Jogja TV.

Bagi L embaga /Per usahaan Peneri ma M ahasiswa KKL

1) Sebagai wujud partisipasi antar lembaga/perusahaan yang bersangkutan dalam  pembangunan pendidikan sesuai dengan kapasitasnya.

2) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan produktifitas kerja.

3) Mendapatkan dukungan tenaga dalam penanganan suatu bidang kegiatan tertentu yang diperlukan oleh lembaga/prusahaan yang bersangkutan.

(9)

Bagi U ni ver sitas

1) Mendapatkan permasalahan dilapangan guna pengkajian lebih lanjut dalam  pemecahan masalah.

2) Sebagai upaya penciptaan link and macth dengan pihak lembaga/perusahaan diluar lingkungan pendidikan.

3) Dengan melakukan Kuliah Kerja Lapangan, diharapkan Universitas Pandanaran Semarang mampu menghasilkan lulusann Universitas yang berkualitas dan  profeesional.

Kegunaan Teori tis (Guna Ilmi ah)

Hasil laporan KKP ini secara teori diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan khususnya terhadap strategi pemasaran sehingga hasil laporan KKP ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan literatur bagi laporan-laporan selanjutnya. Serta untuk menembah wawasan dan pengetahuan baru yang diluar konsep dan teori yang diperoleh dari materi kuliah.

Keguanaan pr aktik

Sebagai bahan pertimbangan PT. Purinusa Eka Persada Dan Jogja TV untuk melakukan strategi bersaing yang akan dilakukan selanjutnya.

Waktu dan Tempat Pel aksanaan

Kuliah Kerja Praktik ini dilaksanakan: Waktu : Tanggal 6 Februari 2014

(10)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Jogya TV

Sejarah singkat station televisi Jogja TV. Lokasi Jogja TV berada di Jalan Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta. Diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 17 Septembr 2004. Pada awal berdiri Jogja TV bersiaran selama 7 jam yaitu pukul 16.00 - 23.00 WIB dengan kekuatan pemancar 5 KW. Adapun program- program yang di tayangkan antara lai program berita dan informasi seputar Jogja, Pawartos  Ngayogyakarta serta progam budaya. Selanjutnya bertambah menjadi 12 jam yaitu pukul 12.00 - 24.00 WIB dengan tambahan program di siang hari yaitu Jogja Nyasar, Java Extoic dan dialog interaktif.

2.2. Visi dan Misi Jogja TV

Adapun Visi dan Misi Jogja TV adalah Sebagai Berikut: 2.4.1. Visi

1) Mejadikan etalase kearifan lokal budaya nusantara

2) Menjadi stasiun televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung.

3) Menjaga keseimbangan hubungan manusia, Sang Pencipta, dan alam

4) Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan azas pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. 2.4.2. Misi

1) Mendorong peningkatan sektor pendidikan, perekonomian, serta pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya.

2) Mendorong pemberdayaan potensi lokal sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3) Menggali, mempertahankan, dan melestarikan budaya serta tradisi masyarakat sejalan dengan proses perkembangan zaman.

4) Taat terhadap kode etik jurnalistik, etika penyiaran, serta tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.

2.3. Motto Jogja TV

Sebagai televisi lokal pertama di Yogyakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi aktual seputar Jogja, berikut sebagai wujud kreasi anak bangsa terhadap seni dan budaya Jogja yang merupakan kebanggaan warga.

(11)

2.4. Logo Jogja TV

2.4.3. Konsep

Jogja TV merupakan salah satu pilar kekuatan yang turut mengembangkan kebudayaan adiluhung Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa demi tercapainya masyarakat yang dinamis dan bercitra budaya tinggi, sehingga mampu mengembangkan basis tradisi yang ada menjadi sebuah inovasi di segala bidang kehidupan sosial, seni budaya, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.4.4. Deskripsi

Secara keseluruhan logo berbentuk sebuah “WARANGKA KERIS” yang dipadukan dengan tulisan Jogja TV dengan menggunakan jenis font Scie Field yang berkesan modern. Hal ini memvisualisasikan bahwa manusia dalam mengarungi kehidupannya  bagaikan gelombang (tercermin dalam Luk Keris) yang penuh dinamika. Dinamika ini merupakan suatu keanekaragaman budaya dan tradisi yang terus dilestarikan dan dikembangkan guna mencapai taraf kehidupan manusia yang madani, damai, dan sejahtera  bagi kehidupan masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

1)  Keris

Merupakan sebuah senjata perang yang diandalkan oleh para prajurit keraton yang memiliki kekuatan dalam menghadapi peperangan. Keris ini memvisualisasikan bahwa Jogja TVadalah merupakan sebuah senjata yang cukup ampuh untuk menyemangati masyarakat Yogyakarta dalam membangun daerahnya, dan bangsa pada umumnya dalam segala bidang kehidupan. Kekuatan dan keberanian ini juga merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan era global, di mana Yogyakarta berperan sebagai pintu gerbang pariwisata, penjaga tata nilai dan budaya, pelestari tradisi adiluhung, dan  pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keris merupakan cermin dinamika kehidupan manusia yang dinamis dan penuh tantangan. Memberi rasa percaya diri dan memberi semangat yang besar bagi masyarakat Yogyakarta .

2) Warna Hijau

Memvisualisasikan kesuburan alam Yogyakarta yang perlu dilestarikan dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya. Warna hijau juga mencerminkan citra masyarakat Yogyakarta yang damai, aman, dan nyaman dilandasi dengan kultur budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma peradaban yang madani.

3) Warna Kuning

Memvisualisasikan bahwa Jogja TV mempunyai visi dan kekuatan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta . Di mana kraton sebagai kiblatnya.

(12)

4) Tulisan JOGJA TV

Merupakan perpaduan antara jenis font Scie Field dengan Swiss 721 BdRnd BT yang mengesankan seperti tulisan Jawa. Hal ini memvisualisasikan sebuah kedinamisan  perpaduan antara budaya nenek moyang dengan perkembangan era modern sekarang ini.

2.5. Keunggulan Jogja TV

Jogja TV memiliki keunggulan sama seperti dengan televisi-televisi swasta lain yaitu: 1) Jogja TV merupakan televisi pertama kali di Jogjakarta yang menggali dan

mengangkat budaya Jogjakarta dan sekitarnya melalui saluran televisi Jogja.

2) Menyajikan beragam budaya daerah Indonesia sehingga penontonnya dapat mengenal dan belajar kebudayaan Jogjakarta.

3) Menghadirkan berita lokal, nasional dan Internasional yang aktual sesuai peristiwa yang terjadi saat itu.

4) Jogja TV menjadi sarana apresiasi kreativitas masyarakat Jogja dan sekitarnya.

5) Delapan puluh persen program bermuatan lokal/mengulas informasi dan kejadian seputar wilayah D.I Jogja dan sekitarnya, sehingga memiliki kedekatan psikologi yang kuat dengan pemirsa.

6) Memiliki dialog dan berita yang dibawakan dengan Bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa dan banyumasan.

7) Memiliki keinginan dan selera masyarakat terhadap program televisi, tanpa meninggalkan idealime dan fungsi media massa sebagai kontrol sosial.

8) Memiliki jaringan dengan televisi-televisi lokal di Indonesia yang tergabung dalam “ Indonesia Chanel ”.

9) Bersinergi dengan jaringan Bali Media Post Group, sehingga dapat bertukar informasi/program dengan televisi lokal lain yang juga tergabung dalam Bali Media Post Group, sehingga dapat bertukar informasi / program dengan televisi lokal lain yang juga tergabung dalam bali media Post Group, serta memiliki kemudahan dalam  penyediaan fasilitas.

2.6. Acara televisi

Program acara ungggulan Jogja TV 1) Seputar Jogja

2) Pawartos Ngayogyakarta 3) Inyong Siaran

4) Klinong-klinong Campur Sari 5) Rolasan

6) Jelajah Kampus 7) Dokter Kita

Tradisi adiluhung, sehingga dapat mendorong peningkatan sektor pendidikan,  perekonomian serta pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya. Hal tersebut dapat tercermin

(13)

2.7. Deskripsi Jogja TV

2.7.1. Deskripsi Umum Jogja TV

Dengan daya pancar 8 KW, coverage area meliputi Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo. Tidak hanya itu coverage area Jogja TV meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten. Sedangkan beberapa daerah lainnya adalah Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen, Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.

Beberapa program acara unggulan Jogja TV adalah: 1) Seputar Jogja

2) Pawartos Ngayogyakarta 3) Inyong Siaran

4) Klinong- Klinong Campursari 5) Rolasan

6) Jelajah

7) Kampus dan Dokter Kita.

Dengan slogan Tradisi Tiada Henti, Jogja TV hadir di tengah- tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligusmen gembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah- daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80%, Jogja TV diharapkan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri.

Mulai Rabu 17/03/2011 Jogja TV dapat dipantau melalui fasilitas Live Streaming. Bagi yang sedang berada di luar Kota Yogyakarta dan bahkan di luar negeri pemirsanya dapat tetap memantau siaran TV Lokal ternama Jogja TV untuk mengobati rasa kangen anda akan Jogja. Untuk dapat melihat Live Streaming.

 Live Streaming ini diharapkan dapat mempromosikan kebudayaan Yogyakarta kepada dunia. Hal ini dikarenakan konten acara dari Jogja TV sebesar 80% adalah merupakan konten lokal untuk melestarikan kebudayaan Jawa. Dengan pengenalan kebudayaan Yogyakarta ini diharapkan dapat meningkatkan dunia pariwisata di Yogyakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

2.7.2. Identifikasi Segmen JOGJA TV 1) Segmen Berdasarkan Umur

 Primer yaitu usia 20-50 tahun

 Sekunder yaitu mulai dari anak-anak pra sekolah hingga usia 12 tahun dan antara

13-19 tahun.

 Tersier yaitu usia 30 tahun keatas.

2) Segmen Berdasarkan Jenis Kelamin

 Untuk kaum wanita (female)  Untuk kaum pria (male).40

(14)

3) Segmen Berdasarkan Keluarga/Status

 Kawin (married)  Belum kawin (single).

4) Segmen Berdasarkan Jabatan Atau Pekerjaan

 Pelajar  Pekerja.  Eksekutif.  Pengrajin.

 Ibu rumah tangga.

2.7.3. Komposisi Program

Dalam produksi program-programnya, Jogja TV memiliki beberapa sumber dengan  perbandingan 84% lokal, 8% nasional dan 8% foreign. Hal ini terkait dengan posisi Jogja TV sebagai televisi lokal yang memang lebih menyiarkan program-prgram berbasik lokal. Kelokalan tersebut dapat dilihat juga dari konten program-program Jogja TV yang memiliki perbandingan 83% lokal dan 17% universal. Selain itu, dengan format 60% live dan 40% recorded, Jogja TV juga lebih mengutamakan untuk memberikan informasi kepada audience-nya yang dapat dilihat dari perbandingan jenis-jenis program yang ditawarkan Jogja TV, program informasi memiliki 46%, Entertaiment 26%, News 12%, Children 7%, Sport 4%, Religious 1%, Series 1%, dan Movie 1%.

2.7.4. Data Jogja TV

 Nama Instansi/ Perusahaan : PT. Yogyakarta Tugu Televisi.

Alamat Instansi/ perusahaan : Jl.Wonosari km 9 Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Komisaris Utama : GBPH. Prabukusumo.

Komisaris : Drs. Oka Kusumayudha & Satria N.

Direktur Utama : RM. Sudiyanto.

Direktur Operasional : Dewa Made. MM. Manager Operasional : Gede Eka Susanto Kedudukan Instansi/Perusahaan : Yogyakarta.

Jenis Industri/ Jasa : Stasiun televisi lokal.

Telepon : 0274-451 900 ext 104 Fax : 0274-451 800 Marketing (Hotline) : (0274) 7488899 Email : www.jogjatv.com Blog : http://jogja-tv.blogspot.com Website : humas_jogjatv@yahoo.co.id

(15)

2.7.5. Divisi Pemberitaan Jogja TV 1) Struktur devisi Jogja TV

2) Organisasi Divisi Pemberitaan

Bisnis media pers pada prinsipnya merupakan perpaduan dari 3 bidang, yaitu bidang  produksi, penerbitan/penyiaran, dan bidang usaha. Ketiga bidang tersebut dalam melaksanakan kegiatannya harus saling terkait dan terikat pada penyelesaian pekerjaan masing  –   masing sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Produk pers merupakan  produk ideologis dengan misi tertentu sehingga tidak sama dengan produk barang lainnya. Oleh karena itu, penyelesaian pekerjaan bidang pers melibatkan banyak orang yang ada dalam 3 bidang tersebut demi menghasilkan produk pers yang berkualitas.

3)  Jobdesk Utama

Divisi Pemberitaan adalah salah suatu divisi didalam perusahaan penerbitan / penyiaran  pers yang memiliki tugas utama melaksanakan tugas -tugas peliputan untuk menjadi materi

isi program.

2.7.6. Struktur Ogranisasi Divisi Pemberitaan Jogja TV 1)  Penanggung Jawab (disebut juga pemimpin redaksi)

Penanggung jawab (PJ) adalah orang yang bertanggungjawab terhadap semua isi  penerbitan/ penyiaran pers.

2) Sekretaris Redaksi

(16)

3)  Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Penelitian dan Pengembangan (litbang) adalah salahsatu sub divisi pemberitaan yang  bertugas untuk menelaah bidang-bidang peliputan agar materi pemberitaan menjadi lebih

kaya dan bervariasi.

4) Wakil Penanggung Jawab (disebut juga wakil pemimpin redaksi)

Wakil Penanggung Jawab (WPJ) adalah orang yang ditunjuk PJ untuk membantu tugas-tugasnya baik di Divisi Pemberitaan ataupun Divisi Non- pemberitaan.

5)  Eksekutif Produser (disebut juga redaktur pelaksana). Eksekutif Produser (redpel) adalah orang yang bertugas membantu PJ/WPJ untuk memimpin aktivitas News Room. 6)  Produser (disebut juga redaktur)

Produser (redaktur) adalah orang yang bertanggungjawab penuh terhadap isi dari program yang diasuhnya.

7)  Asisten Produser

Asisten Produser adalah orang yang ditugaskan untuk membantu produser dalam menjalankan tugas-tugasnya.

8)  Koordinator Liputan (Korlip)

Kordinator Liputan (korlip) adalah seseorang yang bertugas mengkoordinasikan tugas -tugas peliputan.

9)  Koordinator Reporter (Korrep)

Koordinator Reporter (korrep) adalah seseorang dari sub divisi reporter yang ditunjuk untuk membantu tugas korlip dalam pembagian teknis tugas peliputan kepada para reporter.

10)  Koordinator Kameraman (Korkam)

Sama halnya dengan korrep, Koordinator Kameraman (korkam) adalah seseorang dari sub divisi kameraman yang ditunjuk untuk membantu tugas korlip dalam pembagian teknis tugas peliputan kepada para kameraman.

11)  Reporter

Reporter adalah seseorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita untuk disiarkan melalui media massa. Sebagai orang yang bekerja dalam media audiovisual, seorang reporter dapat bekerja bersama seorang kameraman sebagai team atau bekerja sendiri (one man show).

12)  Kameraman

Kameraman adalah partner reporter. Ia memiliki fungsi yang sama dengan reporter, dan  bertugas mencari gambar pendukung dari naskah berita yang dibuat oleh reporter

13)  Koresponden

Koresponden adalah wartawan pembantu yang diangkat atau ditunjuk untuk menjalankan tugas kewartawanannya, yaitu memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau

(17)

14)  Editor Paket

Editor Paket adalah orang yang bertugas mengumpulkan recording hasil peliputan untuk ditayangkan.

15)  Library News (Pengelola Pustaka)

Library News adalah orang yang bertugas menyusun sistem lalu lintaskaset yang digunakan untuk aktivitas redaksi.

16)  Editor Bahasa (disebut juga Penerjemah)

Editor Bahasa atau penerjemah adalah orang yang bertugas menerjemahkan naskah naskah ke dalam bahasa yang sesuai dengan jenis program tayangan. (Sumber: Divisi Pembertiaan Jogja TV).

2.7.7. Deskripsi Umum Program Berita Seputar Jogja

Tentang Seputar Jogja Seputar Jogja adalah program acara berita unggulan dari Jogja TV. Berita yang ditayangkan adalah berita yang paling aktual, berisi tentang peristiwa yang terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya, melalui acara ini masyarakat akan dapat dipenuhi kebutuhan informasi mereka mulai dari kegiatan institusi pemerintah, berita kriminal, konflik sosial, pariwisata, wicara dengan tokoh masyarakat, sampai berita olah raga. Seputar Jogja ditayangkan selama tiga kali yaitu pagi hari, sore hari dan malam hari yang tayang pada jam-Jam prime time. Penayangan secara langsung dari studio Jogja TV. Dengan waktu tayang yang setiap hari, diharapkan pemirsa memperolah informasi secara kontinu. Komitmen ini tentu harus ditunjang dengan sumber daya ma nusia yang seimbang, kru Jogja TV 49 selalu mencari liputan dengan nilai berita yang tinggi dan dirasa akan dibutuhkan pemiranya. Tim yang dikirim merupakan tim dengan jam terbang yang tinggi dalam hal pencarian berita. Selain itu, Jogja TV selalu memprioritaskan berita yang tinggi dan adirasa akan dibutuhkan pemirsanya, tim yang dikirim merupakan tim dengan jam terbang yang tinggi dalam hal pencarian berita. Selain itu, Jogja TV selalu memprioritaskan berita yang bisa langsung tayang pada hari berita tersebut diperoleh supaya aktualitas dan nilai beritanya masih tinggi.

Tidak dipungkiri terkadang berita yang sudah ditayangkan pagi hari akan kembali ditayangkan lagi pada malam harinya. Hal ini dikarenakan tidak adanya  shift editing  untuk malam hari sehingga terkadang berita yang sudah diperoleh pada liputan malam hari baru dapat diselsaikan pada esok harinya. Akhirnya berita baru akan di tayangkan pada esok harinya pada berita pagi atau Seputar Jogja. Solusinya dengan menayangkan berita yang diperoleh pada malam hari melalui running texts.

2.7.8. Data Seputar Jogja

1) Pembawa Acara : Saka Kotamara, Wempi Gunarto, Nita. 2) Salam Pembuka : Salam Indonesia

3) Seragam : Batik

(18)

2.7.9. Wilayah Peliputan Berita

1) Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo. 2) Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten.

3) Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen, Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.

2.7.10. Logo dan Waktu Tayang

Seputar Jogja Pagi Tayang pada hari Senin -Sabtu, 06.00 -06.30 WIB dan Setiap hari 18.30-19.00 WIB. Berita berbahasa Indonesia yang meliput informasi di sekitar DIY - Jawa Tengah dan disiarkan secara langsung.

2.7.11. Segmen - Segmen Berita

1) Dialog atau wawancara yang ditayangkan di Seputar Jogja pada hari Selasa, Kamis dan Jumat. Permasalahan dibahas juga bersifat aktual. Namun topik yang dibahas hanya pada permasalahan lokal yang ada disekitar D.I.Y. lamanya diolah sekitar 5 hingga 10 menit.

2) Ulasan dalam Seputar Jogja merupakan gagasan atau pendapat mengenai informasi aktual yang sedang terjadi, baik ditingkat lokal maupun nasional, yang disanpaikan atau dibahas oleh seorang tokoh pendidik,seperti dosen atau budayawan, dalam  bentuk wacana, dan sifatnya subyektif. Isinya berupa analisa singkat, namun tetap

menyentuh substansi pesan yang ingin disampaikan oleh tokoh atau pakar sebagai narasumber yang berkompeten. Hal ini juga tujuan sebagai media pendidik kepada masyarakat. Ulasan hanya disuguhkan pada waktu - waktu tertentu, yaitu hari Senin, Rabu dan Sabtu, selama 5-7 menit.

3) Info cuaca Yogyakarta yaitu untuk melihat tingkat kelembaban dan kategori iklim di tiap daerah diYogyakarta dan Jawa Tengah yang didapat langsung dari badan meteorologi dan geofisika.

4) Info arus angin di perairan selatan DIY yaitu tentang arus angin yang biasanya ditayangkan pada sore hari.

5) Info naik- turun harga sembako berisi mengenai harga bahan  –  bahan makanan di  pasar dan biasanya ditayangan pada Seputar Jogja pagi.

6) Pelestarian benda - benda atau bangunan bersejarah adalah merupakan informasi tentang bangunan atau tempat- tempat yang memiliki sejarah dan kurang mendapat  perhatian masayarakat. Biasanya ditayangkan pada sore hari. (Sumber: Seputar

Jogja-Jogja TV channel 48 UHF)

2.8. Profil PT Purinusa Eka Persada

Sinar Mas Group adalah salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini dibentuk tahun 1962 dan memiliki banyak anak perusahaan seperti  Asia Pulp & Paper dan  produsen minyak sawit PT SMART TBK.  Sinar Mas Group didirikan oleh seorang  pengusaha keturunan Tionghoa, Eka Tjipta Widjaja.  Bisnis utamanya ialah pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan. Eka Tjipta Widjaja datang ke Indonesia pada usia 9 tahun bersama orang tuanya ketika negara asal mereka sedang bergejolak.

(19)

Logo dari Sinar Mas sendiri adalah sebagai berkut:

Jaringan Sinar Mas Group tersebar dalam beberapa industri, seperti: 1) Industri Kertas - Asia Pulp Paper

2) Agribisnis dan Makanan - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk atau yang lebih dikenal dengan PT SMART Tbk

3) Jasa Keuangan - PT Sinar Mas Multiartha Tbk

4) Industri Real Estate - Sinar Mas Land yang memiliki kota BSD City.

5) Industri lain - PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Mega Media Indonesia atau OrangeTV untuk telekomunikasi, PT Golden Energy Mines Tbk untuk  pertambangan dan PT Super Wahana Tehno untuk bisnis air minum dalam

kemasan.

PT Purinusa Eka Persada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan dari kertas dan karton. Merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas Group  –  Asia Pulp and Paper. Kini, (Mei 2013), PT Purinusa Eka Persada memiliki 3 fasilitas pabrik, pertama di Bandung Jawa Barat, kedua di Bawen kabupaten Semarang, dan pabrik ketiga di di Demak yang diresmikan pada 7 Mei 2013. Sinar Mas Group didirikan oleh taipan Indonesia Tionghoa, Eka Tjipta Widjaja dengan bantuan Singgih Wahab Kwik (Kowik) atau Christophorus Kowik Singhap (Mantan kepala dan wakil komisaris). Bisnis utamanya adalah: Pulp dan Kertas, Agribisnis, Property dan Jasa Keuangan. Eka Tjipta Widjaja datang ke Indonesia pada usia 9 tahun.Dengan kedua orangtuanya selama situasi yang sulit di negara asal mereka-China. Ini telah mendirikan anak perusahaan di India pada 1990-an, tapi menjualnya kepada Ballarpur Industries Limited pada tahun 2001. Baru-baru ini  perusahaan Sinar Mas Group, yang menurut Greenpeace bertanggung jawab untuk membersihkan hutan hujan dan lahan gambut yang hancur, telah menciptakan Eka Tjipta Foundation, sebuah yayasan filantropi yang berfokus pada Pendidikan, Kemiskinan dan Energi Terbarukan. Bisnis Sinarmas beroperasi di berbagai sektor seperti Pulp dan Kertas, Real Estate, Jasa Keuangan, Agribisnis, Telekomunikasi dan Pertambangan. Usaha yang tercatat di bursa efek di Indonesia dan Singapura. PT Purinusa Eka Persada merupakan  perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan dari kertas dan karton. Perusahaan yang sudah berdiri lama dengan jumlah karyawan yang sudah ratusan karyawan Purinusa tetap bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain.

(20)

2.9. Visi dan Misi PT Purinusa Eka Persada 2.9.1. Visi

Sebagai sebuah industri bisnis international yang terus tumbuh dan berkembang, Sinar Mas selalu berusaha memelihara serta meningkatkan loyalitas konsumen dan pelanggan. Visi kami berlandaskan pada keseimbangan dari tiga pilar utama kenerlanjutan usaha yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Sementara seluruh kegiatan operasioanal perusahaan selalu mengedepankan akuntabilitas, transparasi, kepentingan para pemegang saham serta etika dalam berbisnis.

2.9.2. Misi

Seluruh aktivitas peusahaan didsarkan pda prinsip kejujuran dan kesetaraan. Sementara  budaya kerja yang ada selalu mengedepankan sikap profesional melalui integritas kesetaraan dan tanggung jawab. Integritas dibangun melalui perbuatan sementara kepercayaan diperoleh degan selalu memegang erat janji serta komitmen. Kami meyakini  perusahaan serta individu didalamnya akan terus berkembang melalui komitmen sepenuh

hati dari karyawan dalam menjalankan tugas mereka. 2.10. Lokasi PT Purinusa Eka Persada

PT Purinusa Eka Persada berlokasi di Desa Harjosari Jalan Merakrejo KM 9 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, penentuan lokasi usaha sangat penting karena akan mempengaruhi kedudukan perusahan dalam menghadapi persaingan juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan.

Pemilihan lokasi di Desa Harjosari jalan Merakrejo Km.9 Bawen Kabupaten Semarang tersebut beberapa pertimbagan sebagai berikut:

1) Lokasi yang strategis dimana Bawen adalah titik tegah persimpangan untuk area Jawa Tengah, sehingga jarak pengiriman ke berbagai kota lebih dekat mudah dan efisien.

2) Dekat dengan bahan baku,karena Desa Harjosari merupakan kaki gunung Ungaran-Bandungan yang kaya akan sumber air yang sangat penting untuk keperluan pabrik, serta dekat dengan Pembangkit listrik (Ungaran) disertai suplay BBM (Bahan Bakar Minyak) di Bawen.

3) Tenaga kerja mudah didapatkan dari sekitar kawasan perusahaan.

4) Areal tanahnya memenuhi syarat untuk diadakannya perluasan perusahaan di kemudian hari dan keadaan tanahnya memungkinkan untuk meletakkan peralatan yang kuat dan berat.

2.11. Produksi PT Purinusa Eka Persada 2.11.1. Bahan Baku yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi, baik bahan baku maupun bahan  pembantu yang keduanya diproses untuk menjadi barang jadi. Bahan baku merupakan  bahan yang membentuk bagian inti produk jadi, sedangkan bahan pembantu bahan yang

(21)

2.11.2. Proses Produksi

Proses Produksi pada PT.Purinusa Eka Persada hampir sepenuhnya dijalankan oleh mesin, sehingga unsur tenaga kerja hanya sebagai operator dan pengawas produksi hasil kerja mesin-mesin tersebut.

Gambar 1.1 Skema Proses Produksi Karton Box Roll paper

Keterangan:

a. Proses Pembuatan Karton

Bahan kertas roll paper digabungkan lem degan menggunakan media corrugatr sehingga menempel satu sama lainya menjadi kertas karton yang siap dibentuk sesuai ukuranya.

 b. Proses Pemotongan (cutting)

Karton dipotong-potong sesuai dengan pola yang diinginkan dengan menggunakan mesin vega untuk karton polos atau mesin flexo yang sekaligus mencetak (printing) gambar atau tulisan sesuai dengan desain yang diinginkan.

c. Proses Sortir

Karton box yang suda jadi kemudian disortir menurut kualitasnya yaitu yang baik dan yang rusak.

d. Proses Pengpakan

Karton box yang dihasilkan kemudian dikepak untuk selanjutnya dimasukkan ke gudang loading untuk siap kirim.

2.11.3. Sumber Daya Manusia

Berkenaan dengan sumber daya manusia sampai saat ini PT Purinusa Eka Persada Semarang mempunyai karyawan sebanyak 311 orang yang terbagi menjadi duagolongan yaitu karyawan bulanan sebanyak 233 orang dan karyawan harian sebanyak 58 orang.

Mesin Corrugator (Untuk Pembuatan Karton)

Mesin Vega (catting)

Mesin Flexo (cutting & Printing)

SORTIR

PACKAGING

LOADING (GUDANG)

(22)

 pada perusahaan dengan enerima gaji setiap bulanya.Sedangkan karyawan harian adalah tenaga harian yang langsung menangani proses produksi dari bahan baku sampai menjadi  barang jadi dengan menerima upah seminggu sekali yang diberikan setiap hari sabtu. Sumber daya manusia tersebut mempunyai peranan pnting dalam rangka mencapai tujuan  perusahaan , karena merupakan penggerak utama dari sumber daya yang lainya. Pemilihan sumber daya manusia yang kreatif dan inofatif dapat meningkatkan produktivisitas kerjanya.

2.11.4. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut ini akan diuraikan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja:

1)  Mill Head

Tugas wewenang dan tanggung jawab yaitu:

 Mengkordinasi seluruh kegiatan perusahaan

 Mereanakan, merumuskan serta menetapkan strategi dan tujuan jangka

 panjang yang ingin dicapai oleh peusahaan

 Secara berkala melakukan evaluasi atas pelaksanaan rencana program kerja

dan tujuan perusahaan secara keseluruhan, serta mengadakan penyesuaian- penyesuaian yang diperlukan

 Merencanakan dan mengusahakan kelancaran penerimaan dan pengeluaran

uang serta pengawasan fisik keuangan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan pokok perusahaan.

2) Staf Fungsional

a. Sekretaris: bertugas membantu Mill Head melaksanakan tugas-tugasnya  b. Quality Control (QC), tugas dan wewenangnya adalah

 Melakukan pengendalian preventif terhadap bahan baku yang masuk

 Melakukan pengendalian korektif terhadap hasil produksi yang tidak ssuai

dengan harapan pelanggan. 2.11.5. Departemen Administrasi

Dikepalai oleh seorang manager Administrasi yang bertanggung jawab langsung kepada Mill Head. Dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala bagian dengan tugas,wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Bagian HRD & GA

 Bertugas,berwewenang dan bertanggung jawab dalam penarikan tenaga

kerja, seleksi karyawan dan pelatian karyawan.

 Mengkoordinasi karyawan, pemutusan hubungan kerja, upah atau gaji dan

kesejahteraan karyawan

2) Bagian Electronic Data Processing (EDP)

 Membuat program yang sistematik sesuai dengan permintaa engguna di

(23)

3) Badan Logistik

 Bertugas mengontrol ketersedian bahan baku dan bahan pembantu agar

tidak terjadi kekurangan bahan baku saat produksi.

 Bertanggung jawab atas ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu serta

 berwewenang menentukan jumlah pembelian bahan baku pembantu ke  bagian pembelian.

4) Bagian Collection

 Bertugas, berwewenang dan bertanggung jawab dalam penagihan piutang

usaha. 5) Bagian Pembelian

 Bertugas berwewenagn dan bertanggung jawab dalam pembelian bahan

 baku dan bahan pembantu. 2.11.6. Departemen Produksi

Dikepalai oleh seorang Manager Produksi yang bertanggung jawab kepada Mill Head. Dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing dikepalai oleh kepala bagian dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Bagian PPC (Productin, Planning dan Control)

 Bertanggung jawab atas kelancaran produksi

 Menyusun rencana produksi dengan persetujuan Manager Produksi

2) Bagian Corrugator

 Bertugas dan bertanggung jawab atas proses pembuatan paper roll menjadi

rancangan karton box dengan tingkat waste serendah mungkin 3) Bagian Paper Tube

 Bertugas, berwewenang dan bertanggung jawab dalam membuat gulungan

dalam benag, yang biasanya digunakan untuk industri tekstil 4) Bagian Finishing

 Bertugas, berwewenang dan bertanggung jawab atas proses pewarnaan dan

 pengeleman. 5) Bagian Die Cut

 Bertugas, berwewenang dan bertanggung jawab dalam proses pemotongan

dan pengikatan. 6) Bagian Utility

 Bertugas, berwewenang dan bertanggung jawab dalam proses

(24)

BAB III

HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3.1. Sejarah Komunikasi Pemasaran

Harsono Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan  pemasaran bisa akan begitu  powerful  jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli suatu produk atau jasa lewat saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah (Prisgunanto, 2006).

Sejarah menunjukkan, bahwa Butler dari University of Chicago adalah orang yang pertama mengadopsi konsep pemasaran dari riset-riset penjualan pada tahun 1906. Beliau mengambil istilah-istilah tersebut dari kajian ilmu ekonomi dari pemikiran teoritik Ricardo dan Adam Smith. Pada perkembangannya semenjak tahun 1949, pemasaran ( marketing ) dianggap lebih luas, tidak hanya menyangkut unsur-unsur penjualan saja, maka kemudian mulailah masuk berbagai unsur didalamnya. Kemudian Borden pada tahun 1964 memperkenalkan konsep barunya tentang marketing mix.  Setelah itu, kajian komunikasi  pemasaran sudah dipastikan dikenal banyak orang, setelah terdapat pengembangan dan  penemuan-penemuan, baru diketahui bahwa komunikasi pemasaran itu bersifat

multidisipliner (Prisgunanto, 2006).

3.2. Pengertian Komunikasi Pemasaran.

Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah  periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix  yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk  performance pemasaran (Prisgunanto, 2006).

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan  produknya agar bersedia menerima, membeli, danloyal pada produk yang ditawarkan  perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1995).

William G. Nickels dalam bukunya  Marketing Communicationand Promotion  (1984) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien (Purba, dkk, 2006).

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu  produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran ( promotion mix) yaitu : iklan (advertising ), penjualan tatap muka ( personal selling ), promosi penjualan ( sales  promotion), hubungan masyarakat dan publisitas ( public relation and publicity) serta

(25)

 bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi memegang  peranan penting dalam proses pertukaran. Pada tingkat dasar komunikasi dapat

menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari akan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk dalam hubungan pertukaran (exchangerelationship) pada pemasaran.Peran lain dari komunikasi adalah untuk membedakan (differenting ) produk yang ditawarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Upaya ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk lainnya yang sejenisnya.

3.3. Tujuan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan  pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Respon atau tanggapan konsumen

sebagai komunikan meliputi (Tjiptono, 1997):

1) Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.

2) Efek afektif, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah reaksi pembelian.

3) Efek konatif atau perilaku yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Perilaku yang diharapkan adalah pembelian ulang.

Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik komunikasi  pemasaran (Prisgunanto, 2006: 69). Hal ini dapat dianggap sebagai tahapan dan posisi di

mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami suatu produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan tersebut terbagi dalam beberapa tingkatan  berikut:

1) Tahap knowings (mengetahui / kenal) 2) Tahap feelings (merasakan / hasrat) 3) Tahap actions (tindakan terpengaruh)

Guna keperluan persamaan dalam pengukuran efek komunikasi pemasaran, digunakan standarisasi tingkat efek-efek model dari keterlibatan respon pelanggan dari komunikasi  pemasaran. Ada banyak versi yang ditawarkan para ahli komunikasi pemasaran dalam mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan pelanggan dalam konsep tingkatan efek ( Hierarchyof effectsconcept ). Namun yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah konsep AIDDA;  Attention  (mendapatkan perhatian),  Interest   (mempertahankan minat),  Desire  (menimbulkan keinginan),  Decision  (membuat keputusan)  Action (memperoleh perlakuan).

Adapun keterkaitan antara tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses penerimaan pesan dapat dilihat pada gambar berikut:

(26)

Tujuan komunikasi Respon Khalayak Proses Pembelian

Gambar 2.1 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian

Komunikasi pemasaran dalam konteks ini juga harus lebih diartikan sebagai kemampuan manusia dalam menyatukan pemikiran antara komunikator dengan komunikan atau orang yang ditujukan dalam menerima pesan. Hasil akhir dari komunikasi adalah adanya  perubahan sikap lawan bicara atau komunikasi yang diartikan sebagai sikap menerima komunikan akan pesan yang dibawa oleh komunikator dalam pertukaran dimaksud. Diharapkan, komunikan akan menerima pesan, terpengaruh, bahkan mengikuti apa yang diajukan oleh si komunikator yakni membeli atau mendapatkan barang tersebut dalam keperluan memuaskan keingintahuan dan rasa penasaran mereka (Prisgunanto, 2006:10). 3.4. Bauran Komunikasi Pemasaran

Sarana untuk melakukan komunikasi pemasaran adalah bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) total sebuah perusahaan disebut juga bauran promosinya ( promotion mix) merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi  penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan

iklan dan pemasarannya (Sunarto, 2004).

Pada dasarnya, marketing communicationmix  terdiri atas empat elemen dasar, kata De Loizer, yang dilanjutkan oleh Kotler, yang kemudian bentuknya dimodifikasi oleh Crosier dan Shimp. Kemudian, konsepsi tersebut dirumuskan oleh Belch tahun 1995 menjadi marketing communication mix, yang terdiri atas empat kegiatan dasar, yaitu:

1)  Iklan

Iklan atau periklanan (advertising ) adalah media komunikasi pemasaran yang sudah menjadi bagian integral dari masyarakat dan sistem ekonomi manusia. Dalam kehidupan masyarakat yang sudah maju dan kompleks, iklan berevolusi ke dalam sistem komunikasi vital masyarakat, terutama dunia bisnis. Beriklan perlu metode promosi yang seakurat mungkin karena imbasnya sedemikian dahsyat kepada khalayak, baik dalam hal isi pesan maupun penyampaian (Prisgunanto, 2006:73).

Informing Persuading Reminding Efek Afektif Efek Kognitif Efek Konatif Attention Interest Desire Decision Action

(27)

2)  Personal Selling

Sarana personal selling memiliki efek langsung pada proses penjualan berdasarkan  sales  forces. Memang keandalan  personal selling   yang paling utama adalah mampu mendekatkan pelanggan dengan penjualan lewat penggunaan jalur-jalur distribusi barang dan produk yang ada. Lewat  personal selling  ini pelanggan akan tanpa sungkan-sungkan menanyakan.

dan mencari tahu kemampuan produk tersebut dengan leluasa. Mereka juga akan bisa mendapatkan informasi akurat, sisi kebaikan dan keburukan dari produk secara langsung dari konsumen (Prisgunanto, 2006).

3) Sales Promotion dan Pameran

Pada sarana komunikasi pemasaran,  sales promotion  dan pameran adalah memiliki efek yang singkat sebagai upaya menstimulasi tekanan pada sikap pembelian. Asumsi ini  berangkat dari kebiasaan orang yang akan membeli sesuatu barang tidak akan merencanakan sesuatu itu secara mendadak, hal inilah yang akan terjadi pada penjualan lewat sarana ini. Mungkin saja penjualan pada saat promosi atau pameran akaan sangat tinggi karena faktor-faktor lain, bukan pada kesadaran pelanggan atau konsumen akan  produk tersebut, seperti kebanyakan pengunjung pameran memerlukan barang yang ada demi satu kegunaan, tetapi bukan padamerek yang ditawarkan dalam komunikasi  pemasaran (Prisgunanto, 2006).

4)  Public Relations

Sarana komunikasi pemasaran ini bisa dikatakan bersifat konstan. Sarana ini akan membangun efek pemasaran yang sangat lambat sebagai pendukung fungsi-fungsi komunikasi yang lain kepada pelanggan sebagai reinforce kredibilitas produk. Misalnya,  perusahaan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar lingkungan perusahaan dengan ikut membantu kesejahteraan mereka dengan kegiatan kemanusiaan dan lain-laiin. Membina hubungan baik dengan menciptakan pengembangan komunitas ( community development ) adalah strategi yang sangat jitu dan baik karena sifatnya yang berkelanjutan  bagi perusahaan. Walau efeknya lambat, namun proses kenaikan kepercayaan dan  penyaluran pesan akan semakin meningkat secara ajek dan konstan. Keandalannya adalah  promosi ini tidak keropos, tidak seperti penciptaan kepercayaan lewat iklan, promosi

langsung dan pameran.

Humas atau publisitas merupakan variasi program yang dirancang untuk memperbaiki mempertahankan maupun melindungi citra perusahaan atau produk atau sering disebut dengan pr dan publicity.

Hubungan masyarakat (Humas), senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan  pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian,kunci sukses Humas adalah melalui komunikasi. Artinya, keberhasilan Humas untuk mencapai tujuannya bergantung kepada sejauh mana Humas itu dapat menjalin hubungan dengan masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal. Humas senantiasa mengemban misi untuk memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijaksanaan, kegiatan dan tindakan organisasi/perusahaan. Pelayanan informasi tersebut hanya dapat dilaksanakan melalui komunikasi.

(28)

Melalui komunikasi pula, Humas dapat menyampaikan informasi, mendorong/memotivasi, mempersuasi, mempengaruhi, dan merubah sikap khalayak/publik. Demikian pula dalam tugas Humas untuk membina hubungan baik, saling pengertian, saling membutuhkan, dan saling mendukung adanya organisasi di satu pihak dengan keberadaan masyarakat di lain  pihak.

Hubungan masyarakat (Humas) yang merupakan terjemahan bebas dari istilah public relations (PR) terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. (Anggoro, 2001:1) Humas merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan yang menerapkan program-program Humas secara terencana dan berkesinambungan. Humas suatu organisasi atau perusahaan  berupaya melakukan hubungan yang baik dengan publik dan menjaga citra organisasi atau  perusahaan. Di dalam melaksanakan programnya, Humas melakukan komunikasi yang  persuasif dan efektif melalui media yang tepat.

Humas Internal memanfaatkan media berkala internal, program pelatihan dan acara-acara sosial untuk menyebarkan citra positif. Karena sebagian besar frontliner bekerja di lokasi yang jauh dari kantor pusat, proses humas mesti ditangani dengan cara persuasif, bukan melalui diktat. Para staf humas tidak mungkin bisa berada di semua tempat pada waktu yang sama atau mengikuti setiap orang untuk memastikan bahwa mereka mengatakan dan melakukan hal yang „benar‟. Setelah sukses merumuskan visi-misi baru sekaligus memasyarakatkan logo baru Bank Danamon, Arwin Rasyid, presdirnya, meminta konsultan Ogilvy One Worldwide menggarap program komunikasi internal dan eksternal. Arwin, yang sadar vitalnya program ini, getol mendorong upaya ini, khususnya komunikasi internal yang diantaranya dilakukan melalui komik Danamon Kita dan magicub (kubus pengetahuan) yang berisi pertanyaan-pertanyaan menggugah, semacam “Dapatkah Anda mengubah cara berpikir seseorang sehingga mereka tertarik menggunakan jasa atau produk bank yang ditawarkan?”

Biasanya, humas eksternal atau disebut pers berkomunikasi melalui media massa. Koran dan majalah mendapatkan sebagian besar pemasukan dari pemasangan iklan, namun mereka merangsang minat pembaca dengan mengetengahkan artikel-artikel menarik tentang topik yang menyangkut kesenangan pembaca. Gambar di bawah ini menunjukkan kaitan antara publisitas, humas dan relasi pers. Humas mengisi keseluruhan peran stratejik, sedang publisitas (menciptakan berita) dan relasi pers (memastikan bahwa berita itu dicetak) mengisi posisi taktis.

Kerapkali manajer atau pelaku humas merupakan mantan wartawan yang memahami aktivitas apa yang layak berita atau tidak dan mampu menghasilkan siaran pers mengenai  perusahaan yang nantinya pasti dipublikasikan. Tabel berikut menunjukkan kriteria  pembuatan siaran pers agar bisa dimuat dalam media.

Tujuan periklanan adalah penjualan melalui persuasi. Sedangkan tujuan Humas adalah  penyajian berbagai informasi dan pendidikan atau penyuluhan untuk menciptakan saling  pemahaman. Kegiatan terpadu Humas dan periklanan itu sering disebut sebagai

(29)

3.5. Pengertian Publisitas

merupakan kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatanya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah. Publisitas merupakan sebuah metode yang tidak dapat terkontrol, dalam  penempatan pesan di media massa karena sumber tidak membayar media untuk memuat  berita bersangkutan). Dengan demikian publisitas adalah informasi yang bukan berasal dari media massa atau bukan pencarian wartawan media massa itu sendiri namun media massa mengunakan informasi itu karena memiliki nilai berita. Media massa kerap melaporkan berita publisitas karena merupakan cara yang mudah dan ekonomis untuk mendapatkan berita dibanding harus mencari sendiri yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya. Menurut Lesly, Publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Biasanya, media  bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita. Dua Fungsi Publisitas Karena media masa terus berkembang, maka  publisitas juga ikut berkembang. Newsom, Truk, Kruckeberg (2004). Publisitas adalah  berta-berita tentang seseorang, produk atau pelayanan yang muncul pada suatu ruang atau waktu yang media sediakan dalam bentuk berita, feature, atau kontek editorial atau  program dalam dunia broadcast.

Menurut Swastha (1999), publisitas adalah "Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor". Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat  promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.

Pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas mempunyai potensi untuk mendorong penjualan.

Dari definisi di atas, bahwa media massa mau menerima sumbangan berita atau informasi serta artikel dan tulisan dari pihak luar, sepanjang tulisan tersebut memiliki nilai berita yang cukup tinggi untuk dapat dimuat. Dalam definisi tersebut tidak disebutkan akan adanya kewajiban untuk membayar atau membeli semacam ruang dan waktu tertentu seperti dalam iklan. Artinya, jika suatu organisasi/perusahaan, perorangan, bisa mengemas sebuah cerita atau artikel tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasinya menjadi sebuah tulisan yang bernilai berita cukup tinggi maka media massa tidak akan ragu-ragu untuk memuatnya, tanpa dipungut biaya apapun.

Hal inilah yang menyebabkan Publisitas dikategorikan sebagai metode komunikasi massa yang tidak terkontrol, karena diliput tidaknya sebuah berita oleh media massa benar-benar tergantung dari layak muat tidaknya sebuah berita. Walaupun dibandingkan dengan iklan tampak bahwa publisitas kurang pasti sifatnya, namun dari aspek kredibilitas pesan  publisitas biasanya dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan adanya  persepsi di masyarakat, bahwa iklan dianggap sebagai sebuah pesan yang persuasif serta  penuh dengan bujuk rayu mengajak khalayak untuk membeli sebuah produk. Lain halnya  jika sebuah cerita atau informasi muncul di media massa sebagai berita. Berita dipersepsi

(30)

sebagai suatu kejadian yang faktual, yang benar terjadi, dan karenanya dianggap lebih  jujur dan dapat dipercaya.

High Veracity, yaitu publisitas dianggap oleh pembacanya sebagai sesuatu yang benar sebab pemberitaannya tidak memihak atau dianggep netral, dalam majalah dan surat kabar maupun TV.

a) Off-guard, yaitu bahwa publisitas merupakan berita dalam surat kabar yang dibaca oleh setiap orang, sehingga mau tidak mau berita tentang perusahaan juga terbaca. Dalam hal ini berarti bahwa publisitas dapat sampai ke konsumen meskipun seolah-olah konsumen mempunyai penjaga, jika dianggap publisitas tersebut lolos dari penjaganya.

 b) Dramatization, yaitu bahwa publisitas dapat menggambarkan keadaan produk  perusahaan itu dengan jelas, misalnya dalam film, slide serta dapat didramatisir dalam  bentuk cerita yang sedemikian rupa hingga produk dapat digambarkan dengan jelas.

3.6. Keuntungan Publisitas

1) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca, sebuah iklan.

2) Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada  posisi lain yang mencolok.

3) Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan. 4) Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa publisitas menawarkan beberapa keuntungan antara lain tidak ada pengeluaran biaya untuk berita yang disiarkan, walaupun dikatakan tidak ada  pengeluaran biaya, namun pada kenyataanya bukan berarti 100% publisitas perusahaan

tidak mengeluarkan biaya.

Terlebih lagi, publisitas juga unggul dari aspek ekonomi. Iklan dipungut biaya, sedangkan liputan media publisitas bebas biaya sehingga melalui publisitas organisasi , seseorang  jelas lebih diuntungkan. Publisitas dianggap lebih kredibel daripada iklan dan karenanya disebut sebagai kegiatan komunikasi yang tidak bisa dikontrol, karena tergantung dari  besar kecilnya nilai berita yang ada di sebuah kegiatan publikasi. Kegiatan publisitas di

media massa tidak dikenakan biaya apapun. 3.7. Fungsi publisitas

Salah satu fungsi bulisitas yaitu: Sebagai kegiatan dalam dunia politik dikenal salah satunya adalah publisitas politik. Publisitas ini merupakan upaya mempopulerkan diri kandidat atau institusi partai yang akan bertarung dalam pemilu. Yang diberitakan/menginformasikannya melalui mediamassa.

Ada empat bentuk publisitas yang dikenal dalam khazanah komunikasi politik.

(31)

mengucapkan “Selamat Menjalani Bulan Ramadhan” atau “Selamat hari Raya idul fitri” dengan embel-embel nama atau photo kandidat. Semakin banyak jenis bentuk  pure publicity yang siarkan di media massa, maka akan semakin populer sesorang

atau organisasi tersebut.

2) Free ride publicity yakni publisitas dengan cara memanfaatkan akses atau menunggangi pihak lain untuk turut mempopulerkan diri. Misalnya saja dengan tampil menjadi pembicara di sebuah forum yang diselenggarakan pihak lain, menjadi sponsor gerakan anti narkoba, turut berpartisipasi dalam pertandingan olahraga di sebuah daerah kantung pemilih dan lain-lain.

3) Tie-in publicity yakni dengan memanfaatkan extra ordinary news (kejadian sangat luat biasa). Misalnya saja peristiwa tsunami, gempa bumi atau banjir bandang. Kandidat dapat mencitrakan diri sebagai orang atau partai yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga imbasnya memperoleh simpati khalayak. Sebuah peristiwa luar biasa, dengan sendirinya memikat media untuk meliput. Sehingga partisipasi dalam peristiwa semacam itu, sangat menguntungkan kandidat.

4) Paid publicity sebagai cara mempopulerkan diri lewat pembelian rubrik atau  program di media massa. Misalnya, pemasangan advertorial, Iklan spot, iklan kolom, display atau pun juga blocking time program di media massa. Secara sederhananya dengan menyediakan anggaran khusus untuk belanja media.

Fungsi publisitas tidak lepas dari fungsi komunikasi massa. Sejumlah upaya mencoba mensistimasisasikan fungsi utama komunikasi massa, yang pada mulanya dimulai oleh Lasswell (1948) yang memberikan ringkasan/kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai berikut: pengawasan lingkungan; pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi warisan budaya.

a) Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 b) Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus.

c) Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi lainnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya.

3.8. Hal-hal Penting dalam Humas dan Pulisitas

Public Relation & Publicity (Hubungan Masyarakat & Publisitas), adalah "berbagai  program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusa - haan atau masing2  produknya".

Keputusan Dalam Public Relation & Publicity diambil dengan memperhatikan hal hal  berikut:

1) Penetapan Tujuan2 Pemasaran 2) Memilih Pesan & Sasaran

3) Mengimplementasikan Suatu Perencanaan Public Relation Pemasaran 4) Mengevaluasi Hasil-Hasil Public Relation.

(32)

Sifat HUMAS & Publicity:

1) Kredibilitas yang tinggi, artinya ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.

2) Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya, artinya Humas dapat menjangkau anyak calon pembeli yg cenderung menghindari wiraniaga & iklan.

3) Dramatisasi, artinya humas memiliki kemampuan untuk mendramatisasi Suatu  perusahaan atau produk.

Humas mencakup hal-hal berikut ini:

1) Mengantisipasi, menganalisa, dan menerjemahkan pendapat publik, sikap, dan masalah yang mungkin berdampak baik ataupun buruk terhadap jalan serta rencana organisasi.

2) Memberi anjuran kepada manajemen pada semua jenjang di dalam organisasi, dengan memperhatikan keputusan kebijaksanaan, rangkaian tindakan, dan komunikasi, dengan memperhitungkan percabangan masyarakatnya dan tanggung  jawab sosial, atau tanggung jawab kewarganegaraan.

3) Meneliti, melaksanakan, dan mengevaluasi program tindakan dan komunikasi secara berkelanjutan, agar masyarakat yang diberi informasi memperoleh  pemahaman, sehingga tujuan organisasi tercapai. Program-program itu dapat mencakup pemasaran, keuangan, pengumpulan dana, hubungan dengan karyawan atau pemerintah, dan lainnya.

4) Membuat rencana dan menerapkan upaya organisasi untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan umum.

5) Menentukan sasaran, membuat rencana, membuat anggaran, menyaring dan melatih staf, mengembangkan fasilitas. Singkatnya, mengelola sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan semua yang disebutkan di atas.

Apa yang humas akan lakukan, berikut ini adalah hal yang akan dilakukan humas yang  baik bagi perusahaannya:

1) Mampu membantu membangun citra positif. 2) Mampu menetralkan publisitas negatif.

3) Mampu meningkatkan motivasi para karyawan. 4) Mampu mendukung efektivitas iklan dan wiraniaga. Berikut ini adalah contoh-contoh aktivitas humas yang menarik:

1) Sebuah siaran pers menyatakan bahwa perusahaan sudah berhasil mengembangkan cara untuk mendaur ulang sampah dari TPA untuk dijadikan plastik.

2) Perusahaan mensponsori acara olahraga atau acara amal besar (misalnya konser musik Peduli Aceh sponsor proyek bantuan bagi korban bencana tsunami).

3) Sebuah pengumuman bahwa pimpinan perusahaan sudah meraih dukungan untuk menjalankan sebuah program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja secara masif.

4) Body Shop meminta seluruh operasi waralabanya melakukan proyek yang bisa memberi benefit pada masyarakat sekitarnya. Hal ini ikut membangun citra korporat positif di mata masyarakat dan juga memberi kebanggaan tersendiri pada

(33)

Kesamaan contoh-contoh di atas adalah kelayakannya untuk dijadikan berita serta sisi-sisi menarik yang bisa digali darinya, kasus-kasus itu menempatkan perusahaan di posisi terhormat dan memicu orang-orang untuk membicarakan perusahaan secara positif.

(34)

BAB IV PENUTUP

2.12. Kesimpulan

Humas atau publisitas merupakan variasi program yang dirancang untuk memperbaiki mempertahankan maupun melindungi citra perusahaan atau produk atau sering disebut dengan PR dan publicity.

Public Relation & Publicity (Hubungan Masyarakat & Publisitas), adalah "berbagai  program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau masing2  produknya".

Demikian pula dalam tugas Humas untuk membina hubungan baik, saling pengertian, saling membutuhkan, dan saling mendukung adanya organisasi di satu pihak dengan keberadaan masyarakat di lain pihak.

Publisitas (Publicity) adalah sejumlah informasi tentang seseorang,barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melaluimedia tanpa dipungut biaya, atau tanpa  pengawasan dari sponsor.

Gambar

Gambar 1.1 Skema Proses Produksi Karton Box Roll paper
Gambar 2.1 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian

Referensi

Dokumen terkait

Iswara, A., 2009, Pengaruh Pemberian Antioksidan Vitamin C dan E Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Putih Terpapar Allethrin, Skripsi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri

IMPLEMENTASI MODEL PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

linier tersebut, telah diperoleh aturan kendali untuk mewujudkan besar gaya rem yang diinginkan menggunakan pendekatan invers dari fungsi linier.. Saat arus 1 A dialirkan ke

Disaat diakuinya hukum internasional sebagai suatu system hukum maka tidaklah mungkin untuk dibantah bahwa hukum internasional dan hukum nasional merupakan bagian

Hasil akumulasi skoring tingkat keberhasilan berdasarkan parameter Pengembangan Kapasitas Masyarakat yang dianalisis dengan metode skoring dan diperkuat dari temuan dilapangan

Pada penelitian ini digunakan jamur tanduk untuk mencari kandungan senyawa kimia yang terlarut dalam pelarut isopropanol.. BAHAN

dengan yang akan diteliti berupa pengetahuan dan penggunaan jamu pasca.. melahirkan, sedangkan perbedaannya yaitu penelitian yang akan

1) mempersiapkan peralatan dan bahan dalam keadaan siap pakai merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 2) jika