• Tidak ada hasil yang ditemukan

i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "i"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

viii DAFTAR ISI

Keputusan Walikota tentang Pengesahan Rencana Kerja SKPD Kota

Magelang Tahun 2017 ... i

Keputusan Kepala BP2T tentang Penetapan Rencana Kerja SKPD BP2T Tahun 2017 ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 6

1.4 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2015 ... 8

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015 dan Capaian Renstra SKPD ... 8

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ... 11

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD ... 14

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD ... 16

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat 18

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ... 19

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi .... 19

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ... 21

3.3 Program dan Kegiatan ... 25

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2015 ... 8 Tabel 2.2 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015 ... 10 Tabel 2.3 Capaian IKU 5 Tahun Terakhir ... 11 Tabel 2.4 Capaian Kegiatan Penanganan Pengaduan 5 Tahun

Terakhir ... 12 Tabel 2.5 Capaian Survey IKM 5 Tahun Terakhir ... 12 Tabel 2.6 Tabel Jumlah dan Proyeksi Penerbitan Izin ... 13 Tabel 2.7 Perkembangan Rancangan Renja Terhadap Pagu

Indikatif Anggaran BP2T Kota Magelang ... 17 Tabel 3.1 Indikator Kinerja Tahun 2017 Pada Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kota Magelang ... 23 Tabel 3.2 Definisi Operasionan Indikator Kinerja Daerah Pada

BP2T Kota Magelang ... 23 Tabel 3.3 Daftar Program dan Kegiatan Pencapaian Tujuan dan

Sasaran Tahun 2017 ... 26 Tabel 3.4 Rencana Aksi Atas Kinerja Tahun 2017 ... 33

(11)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sistem pelayanan terpadu dilaksanakan dengan prinsip keterpaduan, ekonomis, koordinasi, pendelegasian atau pelimpahan wewenang, akuntabilitas dan aksesibilitas.

Sejalan dengan hal tersebut dan dengan adanya perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good public governance) dalam berbagai aspek, salah satunya telah mendorong pelaksanaan penerapan sistem akuntabilitas kinerja penyelenggara negara yang terintegrasi sebagai instrumen utama pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai salah satu unsur penting sistem ini, dokumen perencanaan merupakan instrumen awal untuk mengukur kinerja setiap instansi pemerintah baik terkait pencapaian visi, misi, tujuan maupun sasaran yang telah ditetapkan organisasi.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Magelang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja, telah melaksanakan fungsi tersebut. Dalam melaksanakan program dan kegiatan dibutuhkan sebuah perencanaan baik perencanaan jangka panjang, jangka menengah maupun perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek adalah dengan menyusun dokumen rencana kerja berupa Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yaitu dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

(12)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 2 tahun. Renja SKPD didasarkan pada rencana jangka menengah yaitu Rencana Strategis (Renstra) yang berlaku selama 5 tahun.

Tahun 2017 masuk dalam periode pembangunan jangka menengah daerah Kota Magelang tahap III, setelah berakhirnya masa kepemimpinan kepala daerah pada tahun 2015. Namun demikian dikarenakan adanya pelantikan kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah secara serentak baru dilaksanakan pada bulan Februari 2016, maka RPJMD 2016-2021 masih belum final penyusunannya dengan menyelaraskan dengan visi misi kepala daerah terpilih, demikian juga dokumen perencanaan turunannya yaitu rencana strategis (Renstra) SKPD yang masih dalam tahap rancangan awal sehingga penyusunan rencana kerja mengacu pada RPJPD Kota Magelang tahun 2005-2025 dan Rancangan awal RPJMD.

Dengan belum finalnya penyusunan dan penetapan Renstra BP2T tahun 2016-2021 berkenaan dengan hal tersebut di atas, penyusunan rencana kerja tahun 2017 didasarkan pada RKPD Kota Magelang tahun 2017 yang dituangkan dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Magelang Tahun 2017, yang digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif sesuai dengan rencana program prioritasnya.

Rencana kerja adalah dokumen perencanaan yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja SKPD memuat program dan kegiatan, lokasi kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pagu indikatif dan prakiraan maju.

Program dan kegiatan meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan dan kegiatan alternatif atau baru. Lokasi kegiatan sebagaimana merupakan lokasi atau tempat dari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Indikator kinerja terdiri dari indikator kinerja program yang memuat ukuran spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif hasil yang akan dicapai dari program dan indikator kinerja kegiatan yang memuat ukuran spesifik secara

(13)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 3 kuantitatif dan/atau kualitatif masukan, keluaran yang akan dicapai dari kegiatan. Kelompok sasaran memuat penjelasan terhadap karakteristik kelompok sasaran yang memperoleh manfaat langsung dari hasil kegiatan, seperti kelompok masyarakat berdasarkan status ekonomi, profesi, gender dan yang kelompok masyarakat rentan termarginalkan. Prakiraan maju memuat kebutuhan dana untuk tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan kegiatan.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renja SKPD Tahun 2017 adalah:

1. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(14)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 4 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

(15)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 5 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negera Nomor 4697);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4698);

16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

17. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

18. Peraturan Daerah provinsi Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018;

19. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Magelang (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2008 Nomor 2);

20. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2008 Nomor 5);

21. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2009 Nomor 3);

(16)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 6 22. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Magelang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2009 Nomor 4);

23. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2012 Nomor 4).

1.3 Maksud Dan Tujuan 1. MAKSUD

Penyusunan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 dimaksudkan untuk menyediakan dokumen perencanaan pada Tahun Anggaran 2017.

2. TUJUAN

a. Menyediakan acuan dan panduan dalam menentukan prioritas, program dan kegiatan Anggaran Penetapan Tahun 2017;

b. Menyediakan tolok ukur kinerja dan acuan evaluasi tahun 2017;

c. Memberikan gambaran kondisi umum Tahun 2017 dalam rangka turut mewujudkan Visi dan Misi Walikota serta Wakil Walikota Magelang;

d. Memudahkan seluruh jajaran BP2T Kota Magelang untuk mengetahui arah kebijakan dan program serta kegiatan tahun 2017.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan Renja BP2T adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2015

Mencakup Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015 dan Capaian Renstra SKPD, Analisis Kinerja Pelayanan

(17)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 7 SKPD, Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review terhadap Rancangan Awal RKPD serta Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Memuat Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi, Tujuan dan sasaran Renja SKPD, serta Program dan Kegiatan.

BAB IV PENUTUP Penutup.

(18)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 8 BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2015

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015 dan Capaian Renstra SKPD

Pada tahun 2015, BP2T Kota Magelang melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2011-2015 dengan melaksanakan 7 program dengan 34 kegiatan. Berikut adalah capaian program dan Kegiatan Tahun 2015.

Tabel 2.1

Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2015

PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 455.900.000 435.233.096 95,47%

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.620.000 1.619.160 99,95%

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumberdaya air dan

listrik 70.500.000 63.438.191 89,98%

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan

kendaraan Dinas/Operasional 3.160.000 3.061.000 96,87%

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 67.996.000 66.834.050 98,29% 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 24.903.000 24.676.180 99,09%

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 26.423.000 25.812.430 97,69%

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 31.957.000 30.943.500 96,83% 8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor 9.956.000 8.677.000 87,15%

9 Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan

Perundangan - Undangan 2.640.000 2.355.000 89,20%

10 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 1.845.000 1.401.000 75,93% 11 Penyediaan Makanan dan minuman 23.220.000 15.200.000 65,46% 12 Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam dan luar

daerah 126.530.000 126.065.585 99,63%

13 Penyediaan jasa tenaga kontrak/honorer

Daerah/tidak tetap 65.150.000 65.150.000 100,00%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 343.309.000 318.345.100 92,73%

1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 130.989.000 127.460.250 97,31% 2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 14.000.000 13.842.000 98,87% 3 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor 20.600.000 20.577.500 99,89%

(19)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 9

PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

4 Pemeliharaan rutin/berkala Kendrn dinas /

Operasional 107.900.000 88.747.850 82,25%

5 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan

gedung kantor 3.650.000 2.815.000 77,12%

6 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

gedung kantor 21.950.000 21.877.000 99,67%

7 Pengadaan Papan Informasi 18.820.000 18.591.750 98,79%

8 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 25.400.000 24.433.750 96,20%

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2.900.000 2.748.350 94,77%

1 Pengadaan pakaian dinas & perlengkapannya 2.900.000 2.748.350 94,77% Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan 27.543.000 24.986.400 90,72%

1 Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD 6.694.000 6.682.500 99,83%

2 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi

anggaran 3.754.000 3.665.825 97,65%

3 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir tahun 1.984.000 - 0,00%

4 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 5.823.000 5.711.500 98,09%

5 Penyusunan RKA-SKPD 7.392.000 7.079.525 95,77%

6 Penyusunan LAKIP SKPD 1.896.000 1.847.050 97,42%

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 13.694.000 8.710.650 63,61%

1 Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan 13.694.000 8.710.650 63,61%

Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan

Masyarakat 390.740.000 347.855.775 89,02%

1 Permbentukan unit khusus penanganan pengaduan

masyarakat 33.000.000 28.042.700 84,98%

2 Penyusunan Standard Operasional Prosedure Bidang

Perizinan dan Pelayanan Umum 32.335.000 31.380.500 97,05%

3 Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 56.095.000 51.095.000 91,09%

4 Survey Pelayanan perijinan 269.310.000 237.337.575 88,13%

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 8.000.000 7.857.500 98,22%

1 Pemeliharaan RTH 8.000.000 7.857.500 98,22%

JUMLAH 1.242.086.000 1.145.736.871 92,24%

Program dan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mencapai Sasaran Strategis Tahun 2015, dengan capaian seperti pada tabel berikut.

(20)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 10 Tabel 2.2

Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan. Tersedianya sarana kerja yang lengkap

100% 100%

2 Terwujudnya

pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP Prosentase ketersediaan SOP dan atau SPP terhadap perizinan yang dilayani. 100% 100% 3 Terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha. Tersedianya buku informasi pelayanan perizinan serta Sosialisasi perizinan kepada masyarakat 3 keg 3 keg

Kinerja tersebut dilaksanakan untuk mendukung sasaran pembangunan bidang ekonomi yaitu terwujudnya kemudahan pelayanan dalam mendorong peluang investasi di daerah. Indikator-indikator tersebut akan berpangkal pada Indikator Kinerja Utama yaitu Lama Proses Perizinan, yang capaiannya sampai pada tahun kelima adalah sebagai berikut.

(21)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 11 Tabel 2.3

Capaian IKU 5 Tahun Terakhir

Tahun Capaian Target

(1) (2) (3) 2011 5 hr 5 hr 2012 5 hr 5 hr 2013 3,5 hr 5 hr 2014 3,5 hr 2 hr 2015 2,56 hr 2 hr

Target yang ditetapkan selama 2 hari pada dasarnya merupakan tantangan yang cukup berat. Hal ini tidak terlepas bahwa pelaksanan pelayanan penerbitan perizinan belum sepenuhnya ditangani oleh BP2T Kota Magelang. Masih terdapat 22,44% perizinan yang penandatanganannya tidak dilakukan oleh Kepala BP2T Kota Magelang. Selain itu, keputusan hasil survey dan rekomendasi oleh tim teknis belum sepenuhnya dilakukan di BP2T Kota Magelang, namun masih dilakukan oleh dan berada di SKPD teknis, yang mana tidak dapat terjangkau oleh Standar Pelayanan ataupun SOP yang berlaku dalam penerbitan perizinan. Target 2 hari pelayanan penyelesaian perizinan hanya dapat dicapai jika penyelenggara memiliki kewenangan penuh dalam kegiatan yang berlangsung selama proses penerbitan izin, sehingga tidak tergantung oleh pihak-pihak di luar penyelenggara penerbit izin.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Jika diperhatikan capaian tersebut terhadap renstra yang telah ditetapkan, maka terdapat indikator-indikator yang telah tercapai sesuai dengan proyeksi yang diharapkan. Berikut adalah capaian sampai dengan tahun 2015 terhadap hasil yang diproyeksikan.

a. Penyelesaian Aduan Masyarakat

Layanan pengaduan merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang Penanaman Modal, bahwa PTSP di bidang Penanaman Modal harus didukung ketersediaan layanan

(22)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 12 pengaduan (help desk) penanaman modal. Berikut adalah tabel hasil pelaksanaan Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat selama 5 tahun terakhir.

Tabel 2.4

Capaian Kegiatan Penanganan Pengaduan 5 Tahun Terakhir

Tahun Terlaksana Anggaran Capaian Prevalensi Target

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 2011 Ya 0 100% ≤ 2% ≤ 2% 2012 Ya 0 100% ≤ 2% ≤ 2% 2013 Ya 13.112.000 100% 0,42% ≤ 1,5% 2014 Ya 13.520.000 100% 0,36% ≤ 1,5% 2015 Ya 33.000.000 100% 0,24% ≤ 1%

b. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat

Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik merupakan salah satu alat untuk memonitor perkembangan kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang pelaksanaanya berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Berikut adalah tabel hasil survey IKM selama empat tahun terakhir.

Tabel 2.5

Capaian Survey IKM 5 Tahun Terakhir

Tahun Terlaksana Capaian IKM Target IKM

(1) (2) (3) (4) 2011 Ya 79,815 79 2012 Ya 75,622 79,5 2013 Ya 73,518 80 2014 Ya 75,085 80,5 2015 Ya 74,338 81

(23)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 13 Melihat pada ke-16 unsur pelayanan yang dijadikan penilaian dalam survey IKM, dapat dikatakan bahwa seluruhnya memiliki nilai yang berimbang pada kisaran angka 3 dengan mutu pelayanan “B”. Unsur pelayanan yang menjadi penilaian dalam IKM adalah Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas Pelayanan, Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, Kemampuan Petugas Pelayanan, Kecepatan Pelayanan, Keadilan Mendapatkan Pelayanan, Kesopanan dan Keramahan Petugas, Kewajaran Biaya Pelayanan, Kepastian Biaya Pelayanan, Kepastian Jadwal Pelayanan, Kenyamanan Lingkungan, Keamanan Pelayanan, Sarana Informasi dan Pengaduan serta Penanganan Pengaduan. Peningkatan unsur penilaian perlu terobosan yang membuat masyarakat merasakan terkesan terhadap pelayanan yang diterima. Kurangnya terobosan dalam hal pelayanan memberikan kesan yang monoton bagi masyarakat dan berkesan biasa saja seperti halnya pelayanan pada umumnya.

Di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan, penerbitan perizinan setelah tahun 2011 juga mengalami penurunan, namun bertahap mengalami kecenderungan peningkatan seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.6

Tabel Jumlah dan Proyeksi Penerbitan Izin

Tahun Capaian Proyeksi

(1) (2) (3) 2011 2.776 2.714 2012 2.461 2.782 2013 2.358 3.276 2014 2.508 3.366 2015 2.573 3.940 2016 - 2.743 2017 - 2.774

Hal ini dapat dikarenakan pada tahun 2011 banyak jenis perizinan yang dicabut retribusinya dengan berlakunya UU Nomor 28 Tahun 2009 dan pencabutan peraturan daerah yang tidak sesuai

(24)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 14 dengan undang-undang tersebut. Namun pada tahun-tahun setelahnya pelayanan perizinan cenderung stabil dengan sedikit penambahan. Namun demikian pada tahun 2016 diproyeksikan permohonan perizinan akan meningkat, terutama dikarenakan adanya daftar ulang perizinan yang berlaku selama lima tahun dan beberapa regulasi tentang adanya perizinan baru.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, BP2T Kota Magelang telah 2 kali mendapatkan Investment Award Nominasi Penyelenggara PTSP Bidang Penanaman Modal Terbaik (10 besar tingkat nasional) yang diperoleh tahun 2010 dan 2012. Selain itu juga telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008 di bidang layanan pemerintahan daerah untuk penerbitan izin dan layanan administrasi umum sejak November 2010 dan masih dipertahankan hingga saat ini.

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Isu-isu strategis nasional yang dapat diajadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan di BP2T Kota Magelang antara lain adalah Peningkatan Daya Saing dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini difokuskan antara lain pada komunikasi dan informatika yang meliputi pengintegrasian sistem komunikasi dan informasi instansi pemerintah.

Tema pembangunan Kota Magelang Tahun 2017 adalah “Membangun Kolaborasi dan Konektivitas: melalui penumbuhan kolaborasi dan konektivitas antar pelaku pembangunan, membangun konektivitas antar wilayah, memantapkan fungsi kota jasa, membangun landasan untuk mengembangkan kota cerdas, kota inklusif dan kota hijau serta pemerataan pelayanan dan penyelesaian permasalahan yang masih ada”.

Pada penjabarannya, BP2T Kota Magelang berperan dalam urusan penanaman modal untuk mendukung unsur visi Masyarakat Sejahtera, dengan mendukung misi ketiga yaitu Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan

(25)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 15 masyarakat. Dalam penjabaran visi tersebut, BP2T Kota Magelang mendukung program unggulan Program pengembangan daya saing daerah berbasis potensi lokal.

Sementara itu isu strategis bidang ekonomi yang diangkat pada lingkup Kota Magelang antara lain adalah menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang berdaya tarik investasi, namun masih menghadapi berbagai isu dan permasalahan diantaranya yaitu:

a. Belum optimalnya kerja sama antar daerah, daerah dengan swasta dan daerah dengan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

b. Perlunya optimalisasi dukungan terhadap potensi investasi baik itu dukungan sumberdaya maupun sarana prasarana dalam menarik investor.

c. Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (AEC) pada tahun 2016, maka hal ini merupakan potensi peluang sekaligus ancaman bagi eksistensi investasi dan usaha di Kota Magelang.

Di Bidang Hukum dan Aparatur, isu yang mengemuka diantaranya belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan umum dalam pelayanan publik yang disebabkan oleh kurangnya kapasitas, kompetensi dan profesionalitas SDM aparatur berikut sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Penerapan E-Government juga diperlukan intensifikasi di seluruh SKPD dengan memaksimalkan sistem informasi, penggunaan WAN dan penggunaan website untuk mewujudkan Kota Magelang sebagai Smart City.

Penguatan kelembagaan juga merupakan upaya yang telah dan akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diantaran bentuk upaya penguatan kelembagaan adalah dengan pelimpahan kewenangan penandatanganan perizinan dari kepala daerah kepada kepala lembaga Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hal tersebut dimaksudkan agar kepala daerah dapat lebih terfokus untuk mengagendakan pembangunan daerah secara keseluruhan, dan PTSP juga dapat lebih menjamin standar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terkait dengan waktu penyelesaian izin. Dengan ditepatinya standar pelayanan kepada masyarakan maka akan menimbulkan citra positif dari pemerintah

(26)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 16 dalam hal kesigapan sebagai abdi masyarakat, adanya transparansi birokrasi dan kesan profesionalitas dalam upaya mengembangkan pertumbuhan ekonomi daerah sebagai hasil dari reformasi birokrasi yang selama ini telah digaungkan mulai dari pemerintah pusat.

Selain isu-isu tersebut, terdapat pula tantangan yang masih akan dihadapi di bidang perekonomian antara lain:

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong potensi lapangan usaha dominan.

b. Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan. Perbaikan iklim investasi perlu dilakukan pemerintah Kota Magelang dengan perbaikan peraturan perundang-undangan daerah, perbaikan kualitas pelayanan, efektifitas pajak dan penyederhanaan birokrasi.

c. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam mengintegrasikan informasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas pelayanan publik, meningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja dan penjaringan riset novatif sehingga dapat meningkatkan daya saing Kota Magelang dalam menarik atensi investor untuk memperbesar peluang percepatan pertumbuhan ekonomi.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Tema pembangunan pada tahun 2017 adalah “Membangun Kolaborasi dan Konektivitas: melalui penumbuhan kolaborasi dan konektivitas antar pelaku pembangunan, membangun konektivitas antar wilayah, memantapkan fungsi kota jasa, membangun landasan untuk mengembangkan kota cerdas, kota inklusif dan kota hijau serta pemerataan pelayanan dan penyelesaian permasalahan yang masih ada”. Secara lebih spesifik dalam rancangan RKP Tahun 2017, tema yang diusung adalah Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk meningkatkan Kesempatan Kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah.

Merujuk pada rancangan Renstra SKPD Tahun 2016-2021 sebagai rancangan awal RKPD, pada tahun 2017 BP2T mengusulkan

(27)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 17 8 program dengan 39 kegiatan. Beberapa program dan kegiatan prioritas untuk pencapaian indikator yaitu kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan pada Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi serta beberapa kegiatan pada Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat yaitu Pelayanan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan, Survey Pelayanan Perizinan, Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan dan Fasilitasi dan penilaian kinerja unit pelayanan. Sedangkan usulan rencana pengadaan pada tahun 2017 antara lain berupa UPS, peralatan SMS Gateway, pompa air, water torrent, lemari besi, tenda limasan, notebook, monitor, wireless hotspot dan papan penunjuk arah serta rehabilitasi berat atap gedung.

Dalam perkembangannya, terdapat beberapa kegiatan dan atau pengadaan yang dalam perkembangannya terdapat prakiraan maju atau mundur tahun pelaksanaannya sehingga ditetapkannya pagu indikatif anggaran BP2T Tahun 2017 sebesar Rp. 1.249.071.000,- sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Walikota Magelang Nomor 050/150/112 Tahun 2016 tentang Pengesahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Magelang Tahun 2017. Beberapa pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor dapat dilaksanakan lebih awal yaitu pada anggaran perubahan tahun 2016 dikarenakan ketersediaan dana yang mencukupi dari APBD perubahan Tahun Anggaran 2016.

Sebagai gambaran, berikut adalah perkembangan rancangan renja terhadap pagu indikatif anggaran dalam beberapa tahun terakhir.

Tabel 2.7

Perkembangan Rancangan Renja Terhadap Pagu Indikatif Anggaran BP2T Kota Magelang

Tahun Rancangan Renja Pagu Indikatif

(1) (2) (3)

2015 1.081.887.600 1.084.799.000 2016 1.358.294.600 1.130.546.000 2017 1.453.482.100 1.249.071.000

(28)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 18 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Salah satu tujuan pelayanan publik adalah untuk menyediakan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Layanan yang terbaik adalah yang memenuhi apa yang dijanjikan atau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik yang terbaik adalah yang dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat, bahkan melebihi harapan publik.

Selaras dengan tujuan tersebut, BP2T Kota Magelang dalam rangka menyediakan layanan yang terbaik bagi masyarakat telah melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat langsung, antara lain melalui Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat melalui kegiatan :

a) Survey Pelayanan Perijinan.

b) Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat. c) Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Selain itu terdapat Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi malalui kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang akan diarahkan untuk impelementasi pelayanan perizinan penanaman modal secara elektronik.

Disamping program dan kegiatan-kegiatan tersebut diatas, masyarakat selaku konsumen diberikan ruang untuk memberikan masukan program yang seharusnya disusun untuk meningkatkan pelayanan publik. Keterlibatan masyarakat ini dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya adalah melalui Survey Kepuasan Masyarakat sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Di luar hal tersebut, BP2T Kota Magelang selama ini belum terlibat dalam forum-forum pembahasan usulan kegiatan masyarakat seperti di dalam forum musrenbang dan semacamnya.

(29)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 19 BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi

Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 adalah Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah. Fokus prioritas sasaran pembangunan nasional tahun 2017 adalah:

1. Dimensi Pembangunan manusia diprioritaskan untuk Revolusi Mental, Pembangunan Pendidikan, Pembangunan kesehatan dan Pembangunan Perumahan dan pemukiman;

2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan diprioritaskan pada Pembangunan Kedaulatan pangan, Pembangunan Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, Pembangunan Kemariritiman dan Kelautan, Pariwisata, dan Pembangunan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayah untuk tahun 2017 diprioritaskan pada Pemerataan Antar Kelompok Pendapatan, Pembangunan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal, Pembangunan Perdesaan dan perkotaan, Pengembangan Konektivitas Nasional.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

(30)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 20 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi

sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusi dan masyarakat Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dang bangkit bersama bangsa bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi kharakter bangsa.

9. Mempertegas kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Untuk tingkat provinsi, Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2017 adalaah untuk memprioritaskan program/ kegiatan pembangunan yaitu :

1. Meningkatakan kondisi baik prasarana jalan dan jembatan utamanya di Kabupaten Magelang, Kendal, Sukoharjo, Batang, Grobogan, Banyumas, Kudus, Jepara, Blora, Klaten, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Kebumen, Pati, Karanganyar, Rembang, Purworejo, Tegal dan Kota Magelang.

2. Meningkatan kondisi baik jaringan irigasi utamanya di Kabupaten Blora, Grobogan, Tegal, Banyumas, Batang, Purbalingga, Semarang, Brebes, Jepara, Cilacap, Kota Semarang dan Salatiga. 3. Dapat mendukung “Program Pembangunan 1.000 Embung”

dengan membangun/revitalisasi embung/tampungan air sesuai kewenangan Kabupaten/Kota utamanya untuk mendukung air baku pertanian dan air minum masyarakat di wilayah rawan kekeringan.

4. Dukungan dan fasilitasi untuk percepatan pembangunan infrastruktur starategis di Provinsi Jawa Tengah.

5. Dukungan untuk mendorong petani menanam kedelai.

6. Meningkatkan upaya-upaya untuk pengendalian pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian utamanya di sawah LP2B.

(31)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 21 7. Usulan Bantuan Keuangan Provinsi Kepada Kabupaten/Kota dan

Desa pada Tahun 2017 diharapkan untuk diprioritaskan pada : a. Pembangunan/ revitalisasi embung/ tampungan air,

meningkatan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan penanggulangan banjir.

b. Penanganan infrastruktur desa utamanya pada desa miskin dengan katagori kuning dan merah.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Badan pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang melaksanakan tugas pokok yaitu Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. Selanjutnya Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas pokok tersebut yang akan dilaksanakan pada tahun ini diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran Renja SKPD Tahun 2017 sebagai bagian dari pencapaian tujuan dan sasaran pada Renstra SKPD BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021.

Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat SPIPISE, adalah Sistem elektronik pelayanan perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi antara BKPM dan kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Departemen yang memiliki kewenangan perizinan dan nonperizinan, Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal (PDPPM), dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM). Sejak dicanangkan mulai tahun 2009 melalui Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 14 Tahun 2009, sampai dengan periode renstra sebelumnya, Kota Magelang termasuk daerah yang belum melaksanakannya dikarenakan belum ada penerbitan dokumen perizinan melalui SPIPISE. Oleh karena itu hal ini dianggap pokok untuk di kemudian hari Kota Magelang dapat sejajar dan setara dengan daerah yang lain dalam menangkap peluang investasi dengan memberikan pelayanan perizinan melalui SPIPISE.

(32)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 22 Pengaduan masyarakat merupakan layanan yang wajib disediakan bagi setiap PTSP di bidang penanaman modal. Oleh karena itu layanan ini juga harus terukur pelaksanaanya sebagai bagian dari pelayanan publik oleh pemerintah kepada masyarakat sehingga dipandang perlu disertakan dalam sasaran utama untuk mengukur tingkat penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perizinan.

Hasil akhir dari setiap unit pelayanan publik adalah memberikan kepuasan kepada masyarakat penerima layanan. Standar penilaian kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik telah ditentukan yaitu berupa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) melalui Survey Kepuasan Masyarakat, sehingga capaian nilai ini setiap periode tertentu perlu dilakukan pengukuran secara berkala.

Dari hasil penjabaran di atas maka dapat ditentukan tujuan, sasaran serta indikator kinerja yang berkorelasi. Tabel 3.1 adalah uraian dari tujuan, sasaran serta indikator kinerja tahun 2017, yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama pelaksananaan rencana kerja tahun 2017 di BP2T Kota Magelang.

(33)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 23 Tabel 3.1

Indikator Kinerja Tahun 2017 Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kota Magelang

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET KINERJ A 2017 (1) (2) (3) (4) (5) 1 Mewujudkan legalitas usaha pelaku usaha/ penanam modal Terimplementasi-kannya SPIPISE Prosentase implementasi SPIPISE 60% 2 Meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan perijinan Tertanganinya pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan bidang investasi 100% 3 Meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan perijinan Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintahan Nilai Survey Kepuasan Masyarakat 75,5

Definisi operasional dari setiap indikator tersebut serta cara perhitungannya sdapat dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 3.2

Definisi Operasionan Indikator Kinerja Daerah Pada BP2T Kota Magelang

NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN

(1) (2) (3) (4)

1

Prosentase implementasi SPIPISE

Tahapan yang telah terpenuhi untuk pemanfaatan SPIPISE - Kelembagaan PTSP yang menangani urusan penanaman modal (20%) - Pendelegasian kewenangan penerbitan (20%) - Sarana termasuk teknologi informasi (20%) - SDM yang terlatih (20%) - Hak akses (20%) 2 Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang Jumlah kasus pengaduan yang tertangani terhadap keseluruhan aduan yang diterima

(aduan yang ditangani/ jumlah aduan) x 100 %

(34)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 24

NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN

(1) (2) (3) (4) pelayanan perijinan bidang investasi 3 Nilai Survey Kepuasan Masyarakat pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat

yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik Sesuai Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2014, atau aturan pelaksana lainnya yang sesuai

Untuk setiap indikator perlu dijabarkan tentang mekanisme serta periode pengumpulan indikator tersebut. Secara lebih rinci, penjabaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Indikator Prosentase implementasi SPIPISE

Capaian final indikator final ini dihitung pada akhir tahun pelaksanaan renja, kecuali telah memenuhi capaian 100% sebelum akhir tahun, atau pada saat tertentu yang diminta capaian indikator ini maka dapat dilakukan perhitungan capaian sementara. Perhitungan capaian indikator ini dilaksanakan oleh bidang yang melaksanakan izin penanaman modal. Pada setiap periode perhitungan, kepala bidang melakukan perhitungan berdasarkan cara perhitungan yang telah ditentukan, untuk kemudian disahkan secara berjenjang oleh pejabat di atasnya sampai kepada kepala SKPD.

2) Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan bidang investasi.

Capaian final indikator ini dihitung pada saat disusunnya laporan akhir kegiatan Pelayanan pengaduan perizinan dan non perizinan yang dilaksanakan oleh tim yang telah ditetapkan. Tim yang dimaksud melakukan perhitungan terhadap catatan aduan yang

(35)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 25 masuk dalam periode satu tahun dan mencantumkannya dalam laporan akhir. Pengesahan terhadap laporan tersebut digunakan sebagai hasil akhir capaian indikator ini pada akhir tahun. Dalam hal pada periode satu tahun tidak terdapat aduan yang masuk, maka niali indikator ini dianggap tercapai 100%.

3) Nilai Survey Kepuasan Masyarakat

Capaian indikator ini adalah survey terakhir yang dilaksanakan pada tahun 2017. Survey dan perhitungan dilaksanakan oleh tim yang telah dibentuk, jika terdapat tim pelaksana. Jika tidak terdapat tim pelaksana, maka survey dilaksanakan secara mandiri (internal) dengan melibatkan petugas front office dan dikompilasi serta dihitung oleh personil yang ditunjuk. Survey yang dilaksanakan secara mandiri (internal) menggunakan kuesioner internal yang disediakan SKPD. Untuk mengantispasi capaian indikator ini secara insidental, maka kuesioner internal secara berkala disampaikan kepada pemohon ketika mengambil izin yang telah jadi, dan dilaksanakan oleh petugas front office.

3.3 Program dan Kegiatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan dan mengacu pada pencapaian target indikator pada renstra, maka pada tahun ini direncanakan program dan kegiatan sebagaimana tabel berikut.

(36)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 26 Tabel 3.3

Daftar Program dan Kegiatan

Pencapaian Tujuan dan Sasaran Tahun 2017

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja (Program/ Outcome; Kegiatan/ Output)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Peningkatan kualitas pelayanan perijinan Terimpleme ntasikannya SPIPISE Prosentase implementa si SPIPISE 23 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Prosentase implementasi SPIPISE 07 Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Pelaksanaan kegiatan Tertanganin ya pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan bidang investasi 24 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Cakupan penanganan pengaduan masyarakat

tentang pelayanan perijinan bidang investasi

08

Pelayanan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan

Periode pelayanan

07 Survey Pelayanan Perizinan Jumlah pelaksanaan survey

08

Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Jumlah pelaksanaan kegiatan

10

Fasilitasi dan penilaian kinerja unit

pelayanan

Pelaksanaan audit internal

Mewujudkan reformasi birokrasi Meningkatny a kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintaha n Nilai Survey Kepuasan Masyarakat 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terlaksananya pelayanan admi-nistrasi perkantoran

01 Penyediaan jasa surat

menyurat Jumlah surat yang dikirim

02

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jasa telepon, air, listrik dan internet

06

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional

Jumlah kendaraan yang terpelihara

07 Penyediaan jasa administrasi keuangan

Tercapainya kelancaran penatausahaan pengelolaan keuangan dan barang

(37)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 27

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja (Program/ Outcome; Kegiatan/ Output)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

08 Penyediaan jasa

kebersihan kantor Tersedianya jasa kebersihan kantor 10 Penyediaan alat tulis

kantor Adanya ATK

11

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor Lampu,

batrai kering, kabel, alat listrik lainnya

15

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang -undangan

Tersedianya surat kabar dan majalah

16 Penyediaan bahan

logistik kantor Tersedianya bahan logistik kantor 17 Penyediaan makanan

dan minuman

Tersedianya makanan dan minuman untuk rapat dan tamu

18

Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terselenggaranya kegiatan konsultasi dan koordinasi dalam dan luar daerah

19

Penyediaan jasa Tenaga kontrak/ honorer daerah / tidak tetap

Jasa tenaga kontrak dan petugas jaga malam Pemenuhan sarana prasarana aparatur Meningkatny a kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintaha n Nilai Survey Kepuasan Masyarakat 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Tersedianya dan terpeliharanya sarana dan prasarana kantor

20 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

Terpeliharanya gedung kantor dan lingkungan 22 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Kendaraan dinas/operasional terpelihara 24 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor 26 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Terpeliharanya peralatan gedung kantor

27 Pemeliharaan

(38)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 28

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja (Program/ Outcome; Kegiatan/ Output)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Mewujudkan reformasi birokrasi Meningkatny a kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintaha n Nilai Survey Kepuasan Masyarakat

03 Program peningkatan disiplin aparatur Tercapainya peningkatan disiplin aparatur

02

Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

Tersedia seragam pakaian dinas

Mewujudkan reformasi birokrasi Meningkatny a kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintaha n Nilai Survey Kepuasan Masyarakat 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tersusunnya pelaporan capaian kinerja dan keuangan

01

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Adanya laporan capaian kinerja SKPD

02 Penyusunan laporan keuangan semesteran Tersedianya laporan semesteran SKPD

03

Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

Tersedianya laporan prognosis SKPD

04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Tersedianya laporan keuangan akhir tahun SKPD

08 Penyusunan RKA-SKPD Tersedianya dokumen RKA DPA Penetapan dan perubahan

27

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) SKPD

Tersedianya dokumen LkjIP SKPD

Mewujudkan reformasi birokrasi Meningkatny a kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintaha n Capaian SAKIP 21 Program perencanaan pembangunan daerah Tersusunnya dokumen-dokumen perencanaan 55 Penyusunan Rencana Kerja SKPD

Tersedianya dokumen Renja SKPD dan Renja Perubahan

Mewujudkan reformasi birokrasi Meningkatny a kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintaha n Pemenuhan dasar hukum pelaksanaan 26 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Tercukupinya peraturan perundang-undangan

(39)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 29 Berikut adalah matriks Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Magelang Tahun Anggaran 2017 sebagaimana dimuat dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Magelang Tahun 2017.

(40)
(41)
(42)
(43)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 33 Berdasarkan matriks tersebut maka perlu disusun rencana aksi atas kinerja yang akan memandu pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran berjalan. Rencana aksi atas kinerja tahun 2017 dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 3.4

Rencana Aksi Atas Kinerja Tahun 2017

NO PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA (PROGRAM/ OUTCOME; KEGIATAN/ OUTPUT) OUTPUT RENCANA AKSI Koordinator (1) (2) (3) (4) (5) (7) A Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Prosentase implementasi SPIPISE

1 Peningkatan Mutu Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan Pelaksanaan kegiatan 3 kegiatan

Februari, Mei, Oktober Kabid. Perekonomian B Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan bidang investasi

2 Pelayanan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan Periode pelayanan 12 bulan

SPJ kegiatan pada April, Juli, Oktober, Desember Kabag. Tata Usaha

3 Survey Pelayanan Perizinan Jumlah pelaksanaan survey 12 Bulan Setiap bulan Kabid. Kesra 4 Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Jumlah pelaksanaan kegiatan 3 Kegiatan Maret, Juni, Nopember Pembangunan Kabid.

5

Fasilitasi dan penilaian kinerja unit

pelayanan

Pelaksanaan audit internal 4 kegiatan

Maret, Juli, September, Desember Kabag Tata Usaha C Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran 6 Penyediaan jasa surat

menyurat Jumlah surat yang dikirim 50 surat Setiap bulan

Kasubag. Umum Kepeg. 7 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

Jasa telepon, air, listrik dan

internet 12 bulan Setiap bulan

Kasubag. Umum Kepeg.

8

Penyediaan jasa

pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas /

operasional

Jumlah kendaraan yang terpelihara 16 kendaraan Januari, Februari, Desember Kasubag. Umum Kepeg.

9 Penyediaan jasa administrasi keuangan

Tercapainya kelancaran penatausahaan pengelolaan keuangan dan barang

12 Bulan Setiap Bulan Keuangan Kasubag.

10 Penyediaan jasa kebersihan kantor

Tersedianya jasa kebersihan

kantor 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg. 11 Penyediaan alat tulis kantor Adanya ATK 12 Bulan Setiap Bulan Kasubag.

Umum Kepeg. 12 Penyediaan barang cetakan Tersedianya barang cetakan 12 Bulan Setiap Bulan Kasubag.

(44)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 34

NO PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA (PROGRAM/ OUTCOME;

KEGIATAN/ OUTPUT)

OUTPUT RENCANA AKSI Koordinator

(1) (2) (3) (4) (5) (7)

dan penggandaan dan penggandaan Umum Kepeg.

13

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Lampu,

batrai kering, kabel, alat listrik lainnya

10 bh 50 bh 50m 15 bh

Setiap Bulan Kasubag. Umum Kepeg.

14

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang -undangan

Tersedianya surat kabar dan

majalah 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg.

15 Penyediaan bahan logistik kantor

Tersedianya bahan logistik

kantor 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg.

16 Penyediaan makanan dan minuman

Tersedianya makanan dan minuman untuk rapat dan tamu

12 Bulan Setiap Bulan Kasubag. Umum Kepeg.

17 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terselenggaranya kegiatan konsultasi dan koordinasi dalam dan luar daerah

150 oh Setiap Bulan Umum Kepeg. Kasubag.

18

Penyediaan jasa Tenaga kontrak/ honorer daerah / tidak tetap

Jasa tenaga kontrak dan

petugas jaga malam 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg.

D

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Tersedianya dan

terpeliharanya sarana dan prasarana kantor

19 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

Terpeliharanya gedung

kantor dan lingkungan 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg. 20 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Kendaraan dinas/operasional terpelihara

12 Bulan Setiap Bulan Kasubag. Umum Kepeg.

21 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor 18 Unit

Juni, Nopember, Desember Kasubag. Umum Kepeg. 22 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Terpeliharanya peralatan

gedung kantor 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg. 23 Pemeliharaan rutin/berkala

mebeleur Terpeliharanya mebeleur 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Umum Kepeg. E Program peningkatan disiplin aparatur Tercapainya peningkatan disiplin aparatur

24 Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

Tersedia seragam pakaian

dinas 20 stel Maret

Kasubag. Umum Kepeg.

F

Program peningkatan pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tersusunnya pelaporan capaian kinerja dan keuangan

25

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Adanya laporan capaian

kinerja SKPD 12 Bulan Setiap Bulan

Kasubag. Program

26 Penyusunan laporan keuangan semesteran Tersedianya laporan semesteran SKPD 5 Buku Juli Keuangan Kasubag

27 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

Tersedianya laporan

prognosis SKPD 5 Buku Juli

Kasubag Keuangan

(45)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 35

NO PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA (PROGRAM/ OUTCOME;

KEGIATAN/ OUTPUT)

OUTPUT RENCANA AKSI Koordinator

(1) (2) (3) (4) (5) (7)

28 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Tersedianya laporan

keuangan akhir tahun SKPD 5 Buku Januari

Kasubag Keuangan

29 Penyusunan RKA-SKPD

Tersedianya dokumen RKA DPA Penetapan dan perubahan 2 Dokumen Januari, Oktober Kasubag Program 30

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) SKPD

Tersedianya dokumen LkjIP

SKPD 1 Dokumen Januari Kasubag Program G Program perencanaan pembangunan daerah Tersusunnya dokumen-dokumen perencanaan 31 Penyusunan Rencana Kerja

SKPD

Tersedianya dokumen Renja

SKPD dan Renja Perubahan 2 Dokumen

Agustus, September Kasubag Program H Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Tercukupinya peraturan perundang-undangan 32 Penyusunan Rancangan

Peraturan Daerah Tersusunnya Raperda 1 raperda Juli

Kabag. Tata Usaha

(46)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 36 BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 merupakan sebuah dokumen perencanaan tahunan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan pada Anggaran Penetapan Tahun 2017. Rencana kerja tahun ini secara substansial merupakan perencanaan awal tahun pada pembangunan jangka menengah daerah Kota Magelang tahap III, dengan penyesuaian terkait periode kepemimpinan kepala daerah. Dokumen ini telah menyelaraskan pada arah kebijakan pembangunan nasional, provinsi Jawa Tengah dan RKPD Kota Magelang tahun 2017.

Dalam perkembangannya jika terdapat perubahan kondisi makro nasional maupun daerah atau terdapat kebijakan lainnya maka dimungkinkan untuk mengubah dokumen ini sesuai dengan mekanisme yang berlaku, sebagai perubahan rencana kerja tahun 2017. Sebelum adanya perubahan dokumen ini maka rencana kerja ini digunakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program dan kegiatan yang sedang berlangsung.

Penyusunan rencana kerja didahului dengan mengevaluasi pencapaian program dan kegiatan pada tahun sebelumnya, memperhatikan arah dan prioritas kebijakan pembangunan nasional, provinsi dan daerah serta target capaian rencana strategis lembaga. Dalam hal rencana strategis lembaga belum terdapat dokumen resmi maka didasarkan pada rancangan renstra yang telah disusun. Usulan program dan kegiatan yang diajukan telah mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, memperhitungkan kesinambungan pelaksanaan program dan kegiatan sebelumnya serta mengacu pada perencanan jangka panjang dan pencapaian target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2017 BP2T Kota Magelang melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp. 1.249.071.000 (Satu Milyar Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Rupiah), sesuai dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 050/150/112Tahun 2016 tentang Pengesahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Magelang Tahun 2017, dengan

(47)

Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2017 37

merencanakan sebanyak 8 program dan 32 kegiatan, dengan opsi penambahan kegiatan pada Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Sedangkan proyeksi penerbitan izin pada tahun 2017 adalah sebanyak 2.774 izin.

Program dan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rancangan awal Rencana Strategis 2016-2021, dengan tiga indikator kinerja utama. Bentuk kegiatan baru yang dimunculkan adalah Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk mendukung pencapaian indikator prosentase implementasi SPIPISE.

Dalam pelaksanaan diharapkan agar setiap pelaksana kegiatan benar-benar mencermati dan melaksanakan rencana kerja yang telah tersusun dalam dokumen ini dengan sebaik-baiknya serta menjabarkannya dalam dokumen pelaksanaan lainnya termasuk dalam hal penganggaran dan pengaturan waktu pelaksanaannya. Diharapkan sampai dengan akhir tahun pelaksanaan program dan kegiatan dapat terlaksana seluruhnya dengan memberikan manfaat dan capaian sasaran sebagaimana telah ditargetkan pada awal perencanaa.

KEPALA BP2T KOTA MAGELANG

Drs. SINGGIH INDRI PRANGGANA, MM Pembina Utama Muda

Gambar

Tabel 2.1  Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2015  .....................   8  Tabel 2.2  Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015  ...........................

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Capaian indikator kinerja utama ini dihitung dari rata-rata prosentase capaian indikator pada sasaran stategis “terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran,

Ditambah lagi dengan jumlah mobil unit Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) hanya berjumlah 3 unit, dirasakan belum cukup memadai dan efektif melakukan

Jumlah tanggungan anggota keluarga, berpengaruh terhadap alih fungsi lahan semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung petani tersebut, maka semakin banyak

c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Apalagi konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang kompleks, dapat dipecah

Gugus fungsi ligan dan jarak ikatan dari ligan-reseptor juga berperan penting dalam pengikatan terhadap residu reseptor androgen sehingga modifikasi terhadap gugus fungsi pada

Alat ini berfungsi seperti mata yang akan membaca sinar pantulan dari gambar Untuk mengarahkan sampai ke CCD, cahaya pantulan dari gambar diarahkan dengan menggunakan sejumlah

Bidan yang melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangannya diperbolehkan selama tidak terdapat dokter di suatu daerah tersebut, sebagaimana telah diatur dalam Permenkes

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada Bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut; 1) State anxiety siswa dalam menghadapi pertandingan sepakbola di SMP