• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Indonusa Telemedia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Indonusa Telemedia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 Bab I Pendahuluan

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Indonusa Telemedia yang bernama resmi PT. INDONUSA TELEMEDIA merupakan industri yang berkembang dalam bisnis siaran televisi berlangganan di Indonesia.

1.1.1 Profil PT. Indonusa Telemedia

PT. Indonusa Telemedia yang bernama resmi PT. INDONUSA TELEMEDIA berdiri pada tanggal 7 Mei 1997 oleh empat perusahaan konsorsium yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), PT Telekomindo Primabhakti dan PT Datakom Asia dan kemudian terus tumbuh dan berkembang dalam bisnis siaran televisi berlangganan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut, PT. Indonusa Telemedia mengalami beberapa kali perubahan struktur kepemilikan saham dimana Telkom sebagai salah satu BUMN sekaligus perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia mencoba untuk tetap eksis menjadi pemegang saham mayoritas PT. Indonusa Telemedia dengan kepemilikan saham saat ini sebesar 99,54 % dan sebesar 0,46% saham PT. Indonusa Telemedia dimiliki oleh PT Multimedia Nusantara (METRA).

PT. Indonusa Telemedia melayani kebutuhan masyarakat akan layanan televisi yang tidak hanya berisi hiburan seperti film namun juga berisi hiburan hiburan lain seperti olahraga, pendidikan, musik, hiburan anak anak dan berita-berita internasional. PT. Indonusa Telemedia merupakan salah satu badan usaha yang memiliki masa depan yang cerah karena merupakan salah satu pasar yang paling menjanjikan dari segi permintaan dan pertumbuhan di Indonesia. PT. Indonusa Telemedia melayani pelanggan dengan jaringan yang kontemporer dan modern yang

(2)

2

memberikan kualitas tinggi yang mampu memberikan akses langsung ke 30 juta rumah pengguna televisi di Indonesia.

PT. Indonusa Telemedia diposisikan sebagai bisnis media dan edutainment yang merupakan bagian dalam bisnis TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment), sehingga kedepan bisnis televisi berlangganan PT. Indonusa Telemedia akan terus dikembangan baik dari sisi program, jenis dan media layanan dengan inovasi-inovasi terbaru. PT. Indonusa Telemedia didirikan untuk menjadi “market leader” TV berlangganan di Indonesia dengan menjadi satu-satunya operator yang mempunyai dua jenis jaringan yaitu melalui Hybrid Fiber Coaxial(HFC) dan melalui satelit yaitu Direct to Home(DTH).

1.1.2 Lambang PT. Indonusa Telemedia

Gambar 1.1

Sumber: PT. Indonusa Telemedia Regional Jawa Barat

PT. Indonusa Telemedia merupakan nama resmi dari TelkomVision dimana nama Telkom Vision lebih dikenal umum oleh konsumen. Dengan tuntutan perkembangan industri yang berbasis media dan edutainment yang semakin beragam

(3)

3

dan dinamis, mulai tahun 2011 PT. Indonusa Telemedia hadir dengan logo dan motivasi baru untuk memperkuat komitmen dan posisinya sebagai penyedia layanan TV berlangganan yang terbaik kepada pelanggan melalui program-programnya yang inspiratif, yang ditujukan untuk memperkaya kehidupan pelanggannya. Logo baru PT. Indonusa Telemedia mengangkat tema menyerupai bintang yang menunjuk ke 5 arah yang melambangkan harmonisasi antara 5 elemen kehidupan, serta visi PT. Indonusa Telemedia yang menyatukan berbagai layanan multimedia.

1.1.3 Tagline PT. Indonusa Telemedia

Berdasarkan tagline yang terpampang pada logo PT. Indonusa Telemedia saat ini terdapat dua kata yaitu Easy and Nice, yang mempunyai arti :

a. Easy (mudah)

Telkom vision harus dapat memberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam cara memperoleh dan menggunakan produknya.

b. Nice (baik)

PT. Indonusa Telemedia harus dapat memberikan kualitas produk dan pelayanan yang baik kepada seluruh konsumen.

1.1.4 Visi dan Misi PT. Indonusa Telemedia Visi

Adapun yang menjadi Visi PT. Indonusa Telemedia adalah sebagai berikut: “To become the leading pay television company in the region” yang diterjemahkan menjadi perusahaan Penyiaran TV berbayar terkemuka di regional.

Misi

Adapun yang menjadi Misi PT. Indonusa Telemedia adalah sebagai berikut :”To deliver valued services with world-class quality and build a professional and

competent team” yang diterjemahkan memberikan pelayanan yang baik dengan

(4)

4 1.1.5 Bentuk Usaha PT. Indonusa Telemedia

PT. Indonusa Telemedia adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang Jasa Penyiaran TV dengan berbasis kabel dan satelit. Dengan dua jenis produk yaitu layanan postpaid dan prepaid. Jenis postpaid yaitu sistem berlangganan dengan memilih jenis paket dan melakukan proses berbayar bulanan sesuai dengan jenis pemilihan paket yang digunakan. Sedangkan untuk jenis prepaid, yaitu layanan berlanggan dengan menggunakan voucher pulsa sesuai jenis paket yang diinginkan tanpa dikenakan biaya abodemen bulanan. Kegiatan usaha PT. Indonusa Telemedia meliputi:

a) Menyediakan layanan Tv kabel dan Tv satelit yang berkualitas dan bermanfaat

b) Operator PayTV pertama di Indonesia yang meluncurkan produk DTH

Prepaid (Pay TV Satellite Prepaid), dimana pelanggan dapat melakukan

pembelian voucher sesuai dengan pilihan content dengan harga yang sangat terjangkau dan bebas mengisi voucher apa saja dan kapan saja.

c) Menjalankan kegiatan di industri penyiaran TV berbayar yang berbasis kabel dan satelit yang mampu memberikan lebih dari 80 Channel TV berlangganan, dengan menggunakan decoder digital dan antena parabola.

d) Memberikan layanan yang dijalankan yaitu dengan pola pinjam pakai perangkat kepada pelanggan.

(5)

5 1.2 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi zaman sekarang, persaingan diantara perusahaan kecil, perusahaan mengengah dan perusahaan besar akan semakin meningkat. Untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab perusahaan dengan efektif dan efisien, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkomitmen tinggi serta menguasai ilmu pengetahuan dan mengerti akan kemajuan teknologi.

Sumber daya manusia berperan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan semua orang yang terlibat dalam perusahaan, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan ataupun sebagai bawahan. Kedua unsur ini harus mampu bekerja sama secara aktif dalam melaksanakan tujuan perusahaan. Sumber daya manusia yang berupa karyawan harus mampu bertanggung jawab dalam mengelola segala urusan dan tanggung jawab pekerjaan didalam perusahaan agar mampu mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan dengan semaksimal mungkin, perusahaan perlu meningkatkan motivasi kerja karyawan melalui lingkungan kerja fisik dan nonfisik perusahaan yang memadai dan mampu mendukung kinerja karyawan. ( Wulan 2011:36)

Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan serta motivasi ini penting karena dengan adanya motivasi diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias dalam bekerja ( Danang Sunyoto, 2012 ). Dalam bekerja, motivasi karyawan perlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam bekerja dengan sebaik mungkin. Besar kecilnya motivasi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Motivasi kerja menunjukkan sejauh mana

(6)

6

karyawan mampu menyelesaikan tugas-tugas perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Salah satu usaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan adalah dengan memperhatikan dan menciptakan lingkungan kerja perusahaan yang baik dan kodusif. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan ( Nitisemito, 1982).

Dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik diperusahaan, maka hal tersebut akan mampu mendukung suasana kerja yang mampu meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dari bentuk fisik lingkungan kerja yang baik meliputi penerangan yang cukup, tempat yang bersih, tersedianya alat – alat pengaman, sirkulasi udara yang baik, suara bising yang dapat di tekan seminimal mungkin, serta tersedianya fasilitas pendukung lainya. Dengan adanya fasilitas – fasilitas yang diberikan perusahaan, maka hal ini sangat berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja karyawan sehingga akan memberikan implikasi yang baik pula bagi perusahaan. Selain lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, misalnya lingkungan yang bersifat batiniah seperti hubungan pertemanan atau hubungan sosial antara anggota organisasi. Lingkungan non fisik merupakan lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Perusahaan hendaknya memcerminkan kondisi kerja yang mendukung satu sama lain, kondisi yang diciptakan hendaknya bersifat kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. ( Wulan 2011:37)

PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat merupakan industri penyiaran televisi berbayar di Indonesia yang memiliki visi : “to become the leading

pay television company in the region” . Semakin ketatnya persaingan dalam industri

televisi berlangganan tentu menuntut perusahaan semakin giat memaksimalkan kinerja karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab perusahaan.

(7)

7

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, fenomena yang peneliti temukan di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat ini adalah kurangnya perancangan lingkungan fisik dan nonfisik didalam kantor. Alasan peneliti melakukan penelitian di PT Indonusa Telemedia adalah karena selama menjalani proses magang di PT Indonusa Telemedia pada Januari 2012 hingga Maret 2013, peneliti menemukan beberapa fenomena yang bisa diangkat menjadi penelitian, terutama fenomena mengenai keadaan lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan di PT Indonusa Telemedia.

Berdasarkan teori Nitisemito (1982:183), indikator lingkungan fisik adalah kebersihan, desain kantor, pewarnaan, penerangan, pertukaran udara, musik, serta tingkat kebisingan suara. Kondisi lingkungan fisik PT. Indonusa Telemedia terlihat dari gedung kantor yang merupakan sebuah rumah tua (foto terlampir) yang beralamat di Jalan Windu no 23 Bandung ( peta alamat terlampir). PT. Indonusa Telemedia ini berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 1000 m2 dengan luas bangunan

sekitar 700 m2. Kantor ini didesain dengan 7 ruangan kerja yang diisi oleh 4 sampai 5

orang karyawan disetiap ruang kerjanya. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung diketahui bahwa penerangan di dalam ruangan kantor cenderung kurang terang dan kurang masuknya penerangan dari sinar matahari. Untuk sirkulasi udara, didalam kantor kurang terdapat banyak ventilasi udara serta perangkat AC yang merupakan fasilitas kantor tidak tersedia di setiap ruangan. Pertukaran udara tentu akan sangat diperlukan mengingat dalam satu ruangan kerja berisi sekitar 4 sampai 5 orang karyawan. Untuk desain kantor sendiri, pemilihan warna cat dinding kurang sesuai untuk membangkitkan gairah kerja karyawan serta merupakan cat lama yang belum diganti warnanya sehingga mengurangi estetika didalam kantor ( foto terlampir). (Nitisemo,1982:187)

(8)

8

Untuk tingkat kebisingan yang timbul berasal dari dalam kantor sendiri. Hal ini terlihat dari suara-suara bising yang ditimbulkan dari gesekan antar perangkat ketika peyusunan perangkat parabola dan tiang penyangga parabola yang mengganggu kinerja karyawan, dimana kurang luasnya ruang gudang penyimpangan perangkat Telkom Vision sehingga sebagian perangkat harus disusun diluar gudang, dan menimbulkan suara bising ketika proses penyusunan berlangsung. Kemudian tidak terdapatnya sekat antara meja kerja yang satu dengan meja kerja yang lain sehingga jika ada karyawan yang berbicara terlalu keras akan mengganggu karyawan lainnya. Kerapian dalam penyusunan perangkat kerja juga kurang diperhatikan oleh pihak logistik karena kurangnya ruangan penyimpanan perangkat yang disediakan oleh perusahaan sehingga bagian luar yang biasanya digunakan untuk teras kantor dipakai untuk menyimpan perangkat parabola dan tiang penyangga. Hal ini menyebabkan ketidakrapian penyusunan perangkat langsung terlihat dari pintu masuk utama ketika konsumen memasuki areal perusahaan. Untuk kebersihan dan kenyamanan sendiri, lingkungan perusahaan kurang memperhatikan kebersihan luar kantor, seperti kebersihan halaman kantor, yang ditumbuhi oleh lumut-lumut kemudian sampah dedauanan yang berasal dari pohon rindang yang berdiri disekitar halaman kantor sehingga mengurangi keindahan halaman, kemudian sampah sampah yang tidak dibakar setiap harinya, serta punting-puntung rokok yang tersebar dihalaman kantor. Hal ini disebabkan juga kurangnya tenaga kerja bagian kebersihan yang hanya berjumlah satu orang untuk ukuran kantor yang cukup besar.

Kondisi lingkungan non fisik yang ditemukan pada PT. Indonusa terlihat dari lingkungan kerja yang diciptakan dalam berkomunikasi dan membangun hubungan interpersonal. Para karyawan kurang menjalin hubungan komunikasi yang akrab dengan sesama karyawan karena mereka hanya terfokus untuk mengerjakan tugas-tugas perusahaan tanpa berusaha mengenal dekat para karyawan lain agar memudahkan dalam bekerja kemudian juga. Kondisi lingkungan non fisik ini juga ditunjukkan oleh hubungan pemimpin dengan para karyawan PT. Indonusa

(9)

9

Telemedia dalam memimpin bawahannya untuk bekerja sama dalam perusahaan serta hubungan komunikasi antara bawahan dengan pemimpin dalam penyampaian aspirasi kerja untuk kemajuan perusahaan. Pemimpin perusahaan berperan penting dalam membangun komunikasi dan hubungan interpersonal yang baik dengan setiap karyawan agar terjalin hubungan kerjasama yang baik sehingga semakin memotivasi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab kantor.

Peneliti juga ingin mengetahui sejauh mana lingkungan fisik dan non fisik perusahaan ini berperan penting dalam mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang ada di PT. Indonusa Telemedia. Dalam hal memotivasi karyawan bekerja, perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan kerja karyawan termasuk kondisi lingkungan kerja fisik dan non fisik yang dibutuhkan oleh karyawan. Dalam hal ini, PT Indonusa Telemedia sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri penyiaran televisi berbayar sudah seharusnya memiliki karyawan yang bermotivasi kerja tinggi dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan. Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi sehingga tujuan perusahaan tercapai maksimal (Hasibuan dalam Kurnia 2013:33).

Motivasi kerja dapat diukur melalui absensi /presensi pegawai ditempat kerja, keterlambatan waktu bekerja, kerja sama dengan pimpinan atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat produktivitas kerjanya. (Hasley, 1 992;67).

Adapun menurut Panggabean dalam Leonardoni 2012:9, definisi ketidakhadiran (absenteism) adalah kegagalan untuk melapor pada waktu kerja. Dengan kata lain ketidakhadiran merupakan kegagalan seorang karyawan untuk hadir di tempat kerja pada hari kerja. Ketidakhadiran berbeda dengan terlambat (lateness) yang menunjukkan kegagalan untuk datang tepat waktu. Data ketidakhadiran dipilih menjadi sumber data.

(10)

10

Berdasarkan teori Hasley ( 1992:67), motivasi kerja dapat diukur berdasarkan tingkat ketidakhadiran karyawan. Sehingga pada penelitian ini digunakan data abensi karyawan sebagai bahan utama penelitian kemudian ditambahkan data keterlambatan karyawan sebagai data pendukung penelitian. Efek dari ketidakhadiran karyawan berpengaruh terhadap motivasi kerja yang semakin berkurang, tingkat kedisplinan yang menurun, tanggung jawab perusahaan yang terbengkalai dan menurunnya komitmen karyawan dalam bekerja ( Nitisemito, 1982:199) . Berikut data absensi dan data keterlambatan karyawan pada PT. Indonusa Telemedia Regional Office Bandung pada Tahun 2012:

GAMBAR 1.2

PERSENTASE TINGKAT KETERLAMBATAN DAN KETIDAKHADIRAN KARYAWAN (%) SEPANJANG TAHUN 2012 PADA PT. INDONUSA TELEMEDIA

REGIONAL OFFICE BANDUNG

Sumber : PT. Indonusa Telemedia (TelkomVision) Regional Office Bandung, 25 Maret 2013 (Data Olahan)

Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat ketidakhadiran karyawan PT. Indonusa Telemedia Regional Office dari jumlah 37 karyawan pada Tahun 2012 adalah 20,4% (didapat dari jumlah rata-rata data ketidakhadiran karyawan) dan tingkat keterlambatan karyawan di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Bandung dari jumlah 37 karyawan pada Tahun 2012 adalah 52,7% (didapat dari jumlah

(11)

rata-11

rata data keterlambatan karyawan ). Dan Angka tersebut mengindikasikan bahwa motivasi kerja di PT. Indonusa Telemedia masih belum sempurna karena masih terdapat karyawan yang absen dan terlambat kerja.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Lingkungan Fisik dan Lingkungan Non Fisik Perusahaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang diambil oleh peneliti adalah :

1. Bagaimana kondisi lingkungan fisik di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat?

2. Bagaimana lingkungan nonfisik di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat?

3. Bagaimana kondisi motivasi kerja karyawan?

4. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja karyawan?

5. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap motivasi kerja karyawan?

6. Seberapa besar pengaruh lingkungan fisik dan nonfisik terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat 1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

(12)

12

2. Untuk menganalisis kondisi lingkungan non fisik di PT. Indonusa Telemedia 3. Untuk menganalisis kondisi motivasi keerja karyawan di PT. Indonusa

Telemedia

4. Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Indonusa Telemedia

5. Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Indonusa Telemedia

6. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik terhadap motivasi kerja karyawan.

1.5 Manfaat Penelitian a) Bagi Pihak Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja fisik dan nonfisik yang baik untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. b) Bagi Pihak Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi bacaan mengenai sumber daya manusia yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan tentang lingkungan kerja perusahaan. c) Bagi Pihak Peneliti

Penelitian ini merupakan tambahan pengetahuan dari dunia praktisi yang sangat berharga untuk dihubungkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah.

(13)

13

Dalam penulisan skripsi ini yang merupakan laporan dari hasil penelitian, direncanakan terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, yang memuat tentang landasan pemikiran secara garis besar baik secara teori maupun fakta yang ada dan menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian adalah kondisi yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan serta sistematika penulisan yang digunakan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori, yang berisi jabaran teori-teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Kerangka pemikiran adalah skema yang dibuat untuk menjelaskan secara singkat permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara penelitian. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian beberapa variabel penelitian yang sudah ditentukan, jumlah sampel yang diteliti, jenis sumber data, cara pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan untuk menguji kebenaran penelitian ini.

(14)

14 BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi objektif objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah diinterpretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan.

BAB V: PENUTUP

Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari pembahasan. Saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian dan merupakan anjuran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Salah satu teknik ekstraksi ciri yang digunakan dalam program ini adalah menggunakan histogram warna dan citra yang diklasifikasikan adalah citra dengan format warna

Di Kecamatan Lembah Gumanti, Nagari Aie Dingin terdapat usaha perkebunan kopi rakyat dimana para petani di Nagari Aie Dingin tersebut merupakan petani binaan

hasil dari penelitian berupa diagnosis kesulitan belajar yang meliputi analisis data diri faktor penyebab dan cara mengatasinya, faktor intelektual, faktor

Sesudah mengalami asimilasi progresif total, bunyi-bunyi yang sama tersebut kembali mengalami perubahan bunyi, zeroisasi sinkope, pada salah satu bunyi dari dua

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

Pelayanan publik adalah urusan baru pada Pemerintah Kota Ambon yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Ambon No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik