• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-01(ANAK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-01(ANAK)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 1 PANDUAN WAWANCARA

Waktu dan Tempat Wawancara

Hari/Tgl : ... Tempat : ... Jam mulai : ... Jam selesai : ... Fasilitator

DKT

: ... Pencatat Proses

: ...

Jumlah Peserta: __________________ orang

A. Panduan Pertanyaan untuk Fasilitator DKT Selamat pagi/siang/sore.

Perkenalkan Bapak/Ibu, nama saya________________saya akan memimpin proses diskusi kita pagi/siang/sore ini. Tujuan diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab masalah belum tercapainya target kesehatan anak di Indonesia, serta mendapatkan informasi masukan untuk opsi kebijakan terkait dengan upaya peningkatan kinerja pemerintah dalam pencapaian target kesehatan anak. Bersama saya ada ____________________yang akan bertugas menjadi pencatat. Sebelum memulai boleh bapak/ibu menyebutkan nama dan organisasi asal dimulai dari sebelah kiri.

Baiklah, kita mulai saja diskusi pagi/siang/sore ini. Terkait dengan peningkatan kinerja program kesehatan anak di tingkat kabupaten mohon penjelasan dan tanggapan Bapak/Ibu tentang beberapa hal sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi tolok ukur bahwa kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota untuk program kesehatan anak dikatakan baik?

Probing pertanyaan:

a. Indikator apa saja yang digunakan pemerintah untuk mengukur kinerja program kesehatan anak? Indikator akses? Indikator kualitas?

b. Bagaimana mengukur indikator kesehatan bayi baru lahir, indikator kesehatan bayi dan indikator kesehatan balita?

c. Berapa capaian kabupaten ini untuk indikator kesehatan bayi baru lahir, indikator kesehatan bayi dan indikator kesehatan balita?

d. Berapa target yang harus dicapai oleh kabupaten untuk indikator kesehatan bayi baru lahir, indikator kesehatan bayi dan indikator kesehatan balita? e. Adakah permasalahan lainnya seputar indikator tersebut? Apa upaya untuk

mengatasinya? Apa rekomendasi ke depan? Apakah perlu ada perubahan indikator? Jika iya apa?

(2)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 2 2. Kebijakan apa yang dimiliki kabupaten/kota ini terkait dengan program

kesehatan anak? Probing pertanyaan:

a. Apakah pemda kabupaten/kota memiliki produk hukum tentang kesehatan? Jenis kebijakan yang ditetapkan di daerah: NAMA..., jenis (perda, SK buppati/walikota, SK kepala dinas, himbauan dll), nomor berapa, tahun berapa terbit? Bagian mana dari kebijakan tersebut yang berkaitan langsung dengan kesehatan anak?

b. Apakah kebijakan tersebut terakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD), Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)?

c. Apa DAMPAK kebijakan tersebut bagi program kesehatan anak?

d. Apakah kebijakan tersebut sudah sesuai/tidak bertentangan dengan kebijakan yang lebih tinggi (terutama pasal 28 bagian H UUD 145, UU Kesehatan, UU perlindungan anakdan UU layanan publik)? Berisikan tanggung jawab pemerintah? Pemenuhan hak rakyat untuk kesejahteraan sosial? Ada partisipasi masyarakat? Dievaluasi? Jika iya bagaimana jika tidak mengapa? e. Adakah sosialisasi kebijakan tersebut kepada masyarakat sipil?

f. Bagaimana pelaksanaan kebijakan? adakah penggerakan, koordinasi lintas program/sektor, pelibatan CSO? Ada masalah? Upaya apa yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah? Apa rekomendasi ke depan? Perlukan kebijakan tersebut diubah? Perlukan kebijakan lagi yang lain?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang komitmen pemerintah kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja kesehatan anak tingkat kabupaten/kota?

Probing pertanyaan:

a. Adakah dukungan/komitmen bupati/walikota? Ada sosialisasi dan penjelasan ttg visi dan pengaruhi visi pembangunan daerah yang terkait program kesehatan anak? Ada upaya bupati/walikota untuk memotivasi dan menggalang partisipasi organisasi masyarakat sipil? Adakah permasalahan seputar kepemimpinan bupati/walikota? Apa upaya mengatasinya? Apa rekomendasi ke depan?

b. Apakah ada proses perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif? Adakah musrenbang desa? Jika ya apakah pentahapan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sampai penyusunan Rencana Aksi Masyarakat (RAM) dilakukan? Apakah masalah kesehatan anak diangkat, didiskusikan, dicari penyebabnya dan dirumuskan solusi terbaiknya? Apakah dokumen perencanaaan dengan jelas mencantumkan program kesehatan ibu/anak/remaja?

a. Apakah ada proses analisis situasi dan perencanaan program kesehatan anak yang melibatkan lintas sektor? Lokakarya mini kecamatan? DTPS KIBBLA /TPK-KIA tingkat kabupaten?

b. Apakah dalam analisis situasi perencanaan mempergunakan data? Data dari laporan rutin saja? Dari hasil riset? Menggunakan juga informasi kualitatif dengan masyarakat?dari hasil surveil lokal yang dilakukan oleh CSO? Apakah menggunakan informasi yang selama ini tidak tampak (misalnya data kekerasan pada anak)?

(3)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 3 c. Apakah rencana yang dibuat ditindaklanjuti di dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) SKPD? Ada integrasi perencanaan dalam perencanaan SKPD, RPJMD?

d. Apakah ada masalah lain seputar kepemimpinan bupati/walikota dan proses perencanaan pembangunan daerah? Apakah CSO dilibatkan dalam proses perencanaan? Jika ya, apa kontribusi dan peranan? Jika tidak mengapa? Apakah masyarakat sipil mempunyai kemampuan untuk terlibat aktif dalam perencanaan program kesehatan anak? Jika tidak, apakah perlu dan bagaimana cara membangun kapasitas? Bagaimana CSO mengawal perencanaan hingga penganggaran?

4. Bagaimana manajemen pelayanan program kesehatan anak dapat menjawab masalah kesehatan masyarakat di kabupaten/kota ini?

Probing pertanyaan:

a. Apakah layanan kesehatan anak di kabupaten ini sudah berkualitas?

b. Bagaimana kepatuhan petugas pada standar pelayanan kesehatan anak? (misalnya apakah RS PONEK buka 24 jam dan 7 hari seminggu, apakah balita diare selalu diberi zinc, apakah tenaga kesehatan tidak mempromosikan susu formula)

c. Bagaimana komunikasi petugas dengan anggota asyarakat? Apakah ada upaya untuk mendengarkan keluhan anggota masyarakat? Apakah ada komitmen dan upaya untuk memperbaiki layanan/meningkatkan kinerja berdasarkan keluahan anggota masyarakat?

d. Bagaimana upaya pemerataan layanan kesehatan anak untuk daerah yang sulit akses dan membutuhkan perhatian khusus?kelompok anak yang terabaikan (difable, anjal, panti, berkebutuhan khusus?) Keluarga miskin? Hampir miskin?terisolir karena budaya/adat?pulau terpencil? suku terasing? e. Apa permasalahan lainnya? upaya yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO mempunyai kapasitas?

5. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi untuk dapat meningkatkan kinerja program kesehatan anak?

Probing pertanyaan:

a. Apakah ada sistem informasi kesehatan di kabupaten/kota ini? Apakah berfungsi dengan baik?

b. Bagaimana ketersediaan, kecukupan dan kesesuaian perangkat keras, perangkat lunak, dan petugas SIK? Apakah informasi yang tersedia mutakhir/terkini? Apakah mudah diakses oleh publik?

c. Bagaimana mekanisme pencatatan dan pelaporan program kesehatan anak? d. Bagaimana CSO bisa mengetahui informasi tentang sumber daya kesehatan? Adakah sistem informasi tentang hal itu? Apakah informasinya mudah didapat?

e. Apa permasalahan lainnya? upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO mempunyai kapasitas?

6. Bagaimana upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan Sumber daya kesehatan terkait program kesehatan anak?

(4)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 4 a. Apakah sumber daya kesehatan yang ada di kabupaten ini sudah cukup? b. SDM kesehatan: ketersediaan, kecukupan dan keterampilan saat ini? Ada

proses & mekanisme untuk meningkatkan kapasitas SDM kesehatan? Bagaimana penentuan peserta yang akan dilatih?

c. Anggaran: sumber, besaran, kecukupan, alasan bila biaya kurang, transparansi, pertanggungjawaban?10% APBD untuk kesehatan? 20% APBD untuk publik? Apakah ada masalah dana pemerintah untuk kesehatan yang tidak terserap?

d. Sarana/prasarana: sumber, ketersediaan, kecukupan, alasan bila kurang? Apakah ada masalah kekosongan obat? Obat kadaluarsa karena tidak terdistribusi? Mengapa? Gedung pustu/polindes tidak digunakan? Mengapa? e. Apa permasalahan lainnya? upaya yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO mempunyai kapasitas?

7. Bagaimana peran/kontribusi UKBM (contoh posyandu, poskesdes, polindes, BKB/BKR, Pos PAUD, POD, PPKS dll) untuk meningkatkan kinerja program kesehatan anak?

Probing -pertanyaan:

a. UKBM apa saja yang ada di kabupaten/kota ini? Apakah dapat meningkatkan akses layanan kesehatan anak? kualitas layanan kesehatan anak?

b. Apa peran dan fungsi kader? Apakah kader mempunyai kapasitas tersebut? Upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatakan kapasitas kader? Apa yang disrankan untuk meningkatkan kapasitas kader?

c. Apa peran dan fungsi PKK? Apakah PKK mempunyai kapasitas tersebut? upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatakan kapasitas PKK? Apa yang disrankan untuk meningkatkan kapasitas PKK?

d. Bagaimana dukungan lintas sektor kesehatan (BKKBN, PMD, PU, Disdik) Apa peran dan fungsi lintas sektor? Apakah lintas sektor mempunyai kapasitas tersebut? upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas lintas sektor? Apa yang disarankan untuk meningkatkan kapasitas lintas sektor?

e. Apa permasalahan seputar UKBM? Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO punya kapasitas?

8. Bagaiamana organisasi masyarakat sipil (CSO) dapat memainkan peranan yang lebih kuat sebagai mitra pemerintah dalam kesehatan anak?

a. CSO apa saja di kabupaten/kota ini yang bergerak di bidang kesehatan anak? Apakah semuanya mendukung kebijakan pemerintah daerah? Adakah yang tidak mendukung? Apa kekuatan CSO? Kelemahan? Bagaimana cara menambah kekuatan dan meminimalkan kelemhan CSO?

b. Bagaimana membangun jejaring antar CSO? Bagaimana memastikan ada sinergitas antara program yang dijalankan CSO dengan rencana startegis pemerintah untuk kesehatan anak?

c. Bagaimana menghimpun dana pendukung untuk jejaring ini? Bisakah pemerintah mengalokasikan dana APBD? Jika iya, bagaimana caranya? Jila tidak, mengapa dan apa solusinya.

(5)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 5 d. Apa permasalahan seputar perlunya aliansi/koalisi CSO untuk GKIA di

tingkat kabupaten? upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO punya kapasitas?

Diskusi selesai, kami haturkan terimakasih atas kesempatan dan informasi yang telah Bapak/Ibu berikan.

(6)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 6 B. Catatan Proses DKT

TANGGAL:________________________TEMPAT:______________________ JAM MULAI:_______________________SELESAI JAM:__________________ NAMA PENCATAT:_________________TTD___________________________

PESERTA DISKUSI KELOMPOK TERARAH:

1... 7... 2... 8... 3... 9... 4... 10... 5... 11... 6... 12...

(7)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 7 1. Apa yang menjadi tolok ukur bahwa kinerja pemerintah daerah

kabupaten/kota untuk program kesehatan anak dikatakan baik?

2. Kebijakan apa yang dimiliki kabupaten/kota ini terkait dengan program kesehatan anak?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang komitmen pemerintah kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja kesehatan anak tingkat kabupaten/kota?

4. Bagaimana manajemen pelayanan program kesehatan anak dapat menjawab masalah kesehatan masyarakat di kabupaten/kota ini?

5. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi untuk dapat meningkatkan kinerja program kesehatan anak?

6. Bagaimana upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan sumber daya kesehatan terkait program kesehatan anak?

7. Bagaimana peran/kontribusi UKBM (contoh posyandu, poskesdes, polindes, BKB/BKR, Pos PAUD, POD, PPKS dll) untuk meningkatkan kinerja program kesehatan anak?

8. Bagaimana organisasi masyarakat sipil dapat memainkan peranan yang lebih kuat sebagai mitra pemerintah dalam kesehatan anak?

Referensi

Dokumen terkait

Pasien penyakit jantung koroner (PJK) mengalami toleransi aktivitas seperti muncul keluhan sesak, peningkatan frekuensi nafas dan penurunan kadar saturasi

Analisis Sistem yang akan dikembangkan yaitu Indetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk diagnosa Kerusakan pada Sambungan

- Bagi pemohon yang memilih sertifikasi untuk kebun (petani) plasma mohon mengisi Bagian 3.2 - Bagi pemohon yang memilih sertifikasi untuk kebun (petani) swadaya mohon mengisi

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kesalahan siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan taksonomi SOLO pada siswa berkemampuan matematika

Partai ini merupakan partai kecil, tidak seperti partai-partai sebelumnya (Neonbasu, 1997: 45). Partai KOTA bersikap terbuka bagi ketiga parpol terdahulunya, artinya para

Walaupun 20 jenis aplikasi yang diuji adalah sama, namun hasil azimut kiblat yang ditunjukkan adalah berbeza dalam kedua-dua jenis model telefon pintar sekali gus membuktikan

Jika sistem kapitalisme menggunakan piranti bunga sebagai suatu yang built in dalam bank konvensional, maka bank Shari > ‘ah menggesernya dengan sistem bagi

Kertas Gowa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Dagang (Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagai mana telah beberapa kali diubah,