• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PEMOTONGAN DAN PROSEDUR PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA PEMASANGAN IKLAN DI MEDIA CETAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM PEMOTONGAN DAN PROSEDUR PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA PEMASANGAN IKLAN DI MEDIA CETAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 2 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

1 ANALISIS SISTEM PEMOTONGAN DAN PROSEDUR PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN

PASAL 23 ATAS JASA PEMASANGAN IKLAN DI MEDIA CETAK (Studi pada Kantor Surat Kabar Malang Post)

Yeny Dwi Wulandari Srikandi Kumadji

Idris Effendy

(PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya) 115030407111051@mail.ub.ac.id

ABSTRACT

This research is conducted in order to determine cutting systems and procedures Income Tax Article 23 as well as the obstacles that is occured during the process of taxation of advertising services in newspaper. This study uses descriptive qualitative research. Place selection research is Malang Post Office Newspapers and research uses interview techniques as data collectors. Results of analysis of this study is the Office of the Newspaper Malang Post that uses Witholding Tax System as way of withholding tax Article 23 on advertising services has been carried out properly and in accordance with the regulations, but to cutting systems for individual Malang Post has not carried out in accordance with regulations which exists. Income Tax to the procedure of Article 23 has been carried out properly and in accordance with existing regulations. There is an obstacle in the process of this taxation is often delayed even conveys pieces of evidence from the advertiser to the Malang Post that cause losses in the Malang Post itself.

Key Word: System and Procedure, Section 23 of Income Tax, Tax Advertising ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem pemotongan dan prosedur pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 serta hambatan yang terjadi pada saat proses pengenaan pajak atas jasa pemasangan iklan di media cetak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Tempat penelitian yang dipilih adalah Kantor Surat Kabar Malang Post dan penelitian ini menggunakan teknik wawancara sebagai pengumpul data. Hasil analisis dari penelitian ini adalah Kantor Surat Kabar Malang Post yang menggunakan Witholding Tax System sebagaii cara pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan, tetapi untuk sistem pemotongan bagi orang pribadi Malang Post belum melaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada. Untuk prosedur pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 sudah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada. Terdapat satu hambatan dalam proses perpajakan ini yaitu sering terlambatnya bahkan tidak disampaikannya bukti potong dari pihak pemasang iklan kepada pihak Malang Post sehingga menyebabkan kerugian pada pihak Malang Post sendiri.

Kata Kunci: Sistem dan Prosedur, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Iklan PENDAHULUAN

Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Berdasarkan tabel 1, kontribusi pajak dalam penerimaan APBN memiliki persentase lebih dari 70% pada tahun 2010-2014. Tahun 2010, pajak menyumbang 72,895% dari total penerimaan dalam negeri. Tahun 2011 persentase penerimaan pajak terhadap penerimaan dalam negeri mengalami penurunan menjadi 72,499%, kemudian mengalami peningkatan lagi di tahun 2012 menjadi 73,594%, untuk tahun 2013 76,2684% dan 78,874% di tahun 2014. Salah satu jenis pajak

yang menjadi pemasukan terbesar dalam APBN adalah Pajak Peghasilan (PPh). Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak yang menerima penghasilan dalam tahun pajak. Ada beberapa jenis atau golongan Pajak Penghasilan dilihat dari dasar hukumnya, antara lain PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24 dan PPh Pasal 25. Salah satu jenis pajak yang menjadi pemasukan terbesar dalam APBN adalah Pajak Peghasilan (PPh). Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 2 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

2 modal, penyerahan jasa, atau hadiah atau

penghargaan, selain yang telah dipotong PPh 21. Withholding tax system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak (Mardiasmo 2009:6). Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 juga mempunyai prosedur berdasarkan Undang-undang yang berlaku. Prosedur sendiri merupakan rangkaian atau lagkah-langkah dan urutan-urutan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur pengenaan PPh Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di media cetak. Serta untuk mengetahui hambatan apa saja yang terjadi pada saat proses pengenaan PPh Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di media cetak.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpajakan

Menurut Waluyo (2010:2) pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.

Jenis Pajak

Menurut Resmi (2003:6-8) jenis pajak dibagi kedalam beberapa kelompok, antara lain: a. Menurut golongannya :

1) Pajak Langsung yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan.

2) Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.

b. Menurut Sifatnya

1) Pajak Subjektif yaitu pajak yang pengenaannya memperhatikan pada

keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya.

2) Pajak Objektif yaitu pajak yang pengenaannya memperhatikan pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak ( wajib pajak) maupun tempat tinggal.

c. Menurut Lembaga Pemungutannya

1) Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.

2) Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.

Pajak Penghasilan Pasal 23

Pajak penghasilan (PPh) Pasal 23 merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya (Waluyo, 2005:187).

Media Massa

Menurut Cangara (2002:134) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Yang berarti media massa yaitu sarana penyampaian pesan-pesan, aspirasi masyarakat, sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung secara luas.

Media Cetak

Surat kabar atau media cetak adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca (Effendy,1993:241).

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 2 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

3 Periklanan

Menurut Kotler (2005:277) iklanadalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Secara umum iklan membantu menjelaskan akan suatu produk, sedangkan bagi perusahaan itu sendiri iklan merupakan suatu alat pemasar yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk lebih jelasnya, pendapat beberapa para ahli mengenai advertising (periklanan).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitiann deskriptif menurut Nazir (2005:54) yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia , suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dalam arti lain penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan.Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2002:134). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain wawancara dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2002:134). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Malang Post adalah salah satu kantor surat kabar yang berpengaruh di Kota Malang. Pada surat kabar Malang Post terdapat kolom iklan yang di sewakan kepada umum untuk memasangkan iklannya.Dari pemasangan iklan di surat kabar, Malang Post akan dikenakan PPh Pasal 23 sebesar 2% dari jumlah pembayaran sewa iklan di surat kabar. Pemotong pajak dalam hal ini adalah pihak pemasang iklan di surat kabar.

1. Sistem Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Jasa Pemasangan Iklan di Kantor Surat Kabar Malang Post untuk Wajib Pajak Badan

Sistem pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 yang diterapkan di kantor surat kabar Malang Post adalah Witholding Tax System yaitu sistem pemotongan pajak dengan cara memberikan wewenang dan kepercayaan

kepada orang ketiga untuk memotong atau memungut pajak atas penghasilan yang dibayarkan kepada penerima penghasilan sekaligus menyetorkannya kepada kas negara. Dalam hal ini yang di maksud pihak ketiga yang telah diberikan wewenang adalah pihak pemasang iklan di surat kabar Malang Post yang telah memberikan penghasilan kepada Malang Post. Pihak ketiga atau pemasang iklan sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan ini adalahwajib pajak dalam negeri tertentu yang telah ditunjuk oleh Kantor Pelayanan Pajak setempat sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atauwajib pajak orang pribadi yang melakukanusaha dan melaksanakan pembukuan, Bentuk Usaha Tetap (BUT), Badan Pemerintah, dan penyelenggara kegiatan.

1. 2. Sistem Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Jasa Pemasangan Iklan di Kantor Surat Kabar Malang Post Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi

Mengenai pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di media cetak untuk wajib pajak orang pribadi, Kantor Surat Kabar Malang Post untuk masalah ini tidak dikenakan PPh Pasal 23 karena konsumen bukan pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23. Menurut Malang Post orang pribadi yang memasang iklan di Malang Post tidak wajib memotong PPh Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan kepada Malang Post. Menurut peraturan ada beberapa kriteria orang pribadi yang bisa menjadi pemotong PPh Pasal 23, kriteria tersebut adalah orang pribadi yang bisa menjadi pemotong PPh Pasal 23 adalah orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas seperti akuntan, arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) kecuali Pejabat Pembuat Akta Tanah tersebut camat, pengacara, konsultan dan atau orang pribadi yang melakukan usaha dan melakukan pembukuan. Akan tetapi untuk wajib pajak orang pribadi yang memasang iklan di surat kabar Malang Post tetap dikenakan PPN sebesar 10% dari jumlah pembayaran sewa iklan oleh pihak Malang Post. 3.Prosedur Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Jasa Pemasangan Iklan di Kantor Surat Kabar Malang Post

Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa iklan yang dilakukan oleh Malang Postdidasarkan oleh hasil jumlah pembayaran biaya pemasangan iklan di surat kabar Malang

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 2 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

4 Post. Ada tahap-tahap atau prosedur yang harus

dilaksanakan untuk memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan, antara lain:

a. Pemasang iklan adalah mendaftarkan iklan yang akan dipasang di surat kabar Malang Post kepada bagian periklanan.

b. Untuk menentukan total biaya pemasangan iklan, bagian periklanan akan menentukan iklan yang sudah didaftarkan masuk dalam jenis iklan baris, iklan dagang/umum, iklan dukacita/sosial, atau jenis iklan Advetorial. Berikut ini bisa dilihat tabel tarif biaya pemasangan iklan dari masing-masing jenis iklan di surat kabar Malang Post pada Tabel 1.

Tabel 1. Tarif jasa pemasangan iklan di surat kabar Malang Post

Jenis Iklan Tarif

Iklan Baris Rp 25.000,-/baris Iklan Dagang/Umum (Warna) Rp 50.000,-/mmk Iklan Dagang/Umum (Hitam Putih) Rp 40.000,-/mmk Halaman 1 Rp 100.000,-/mmk Iklan Dukacita/Sosial (Warna) Rp 25.000,-/mmk Iklan Dukacita/Sosial (Hitam Puih) Rp 20.000,-/mmk Advetorial (Warna) Rp 35.000,-/mmk Advertorial (Hitam Putih) Rp 30.000,-/mmk

Sumber: Surat Kabar Malang Post (2015)

c. Setelah menghitung total biaya pemasangan iklan di surat kabar Malang Post, pihak pemasang iklan sebagai pemberi penghasilan kepada Malang Post akan memotong PPh pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di surat kabar Malang Post sebesar 2% dari jumlah penghasilan bruto yang diterima Malang Post sesudah dikenakan PPN.

d. Pihak pemasang iklan akan memberikan bukti potong kepada Malang Post sebagai bukti Malang Post sudah dipotong PPh Pasal 23. Berikut ini adalah contoh bukti potong yang diserahkan kepada Malang Post dari pihak pemasang iklan yang sudah memotong PPh Pasal 23 dapat dilihat pada Gamabar 1.

Gambar 1. Bukti Potong PPh Pasal 23 atas pemasangan iklan

Sumber: Kantor Surat Kabar Malang Post (2015)

4. Hambatan pada proses pengenaan PPh Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di media cetak Hambatan yang terjadi pada Kantor Surat Kabar Malang Post adalah telatnya pengiriman bukti potong oleh pihak pemasang iklan atau pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23. Ini merupakan satu-satunya hambatan yang selama ini sering terjadi pada proses pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di Malang Post. Hambatan tersebut isa diselesaikan dengan caramengingatkan dan meminta terlebih dahulu bukti potong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Sistem pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dilaksanakan dengan Witholding Tax System dimana pemotong PPh Pasal 23 adalah pihak yang memberikan penghasilan kepada Malang Post yaitu pihak yang memasang iklan sudah dilaksanakan dengan benar.Sistem pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 untuk wajib pajak orang pribadi belum sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Prosedur pengenaan Pajak Penghasilan Pasal

23 atas jasa pemasangan iklan di media cetak pada Kantor Surat Kabar Malang Post sudah dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang ada.

3. Terdapat satu hambatan dari proses pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa iklan di Surat Kabar Malang Post, yaitu sering terlambatnya penyampaian bukti potong atas PPh Pasal 23 yang dikirim oleh pihak pemasang iklan sehingga menghambat proses pengkreditan pajak tahunan Kantor Surat Kabar Malang Post.

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 2 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

5 Saran

1. Memperbaiki sistem pemotongan PPh Pasal 23 untuk orang pribadi. Sebaiknya Malang Post melihat kriteria pemotong pajak, yaitu orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas atau orang pribadi yang melakukan usaha dan melakukan pembukuan sehingga memudahkan pihak Malang Post sendiri untuk menghitung PPh Pasal 23 atas jasa pemasangan iklan di media cetak untuk wajib pajak orang pribadi.

2. Kantor Surat Kabar Malang Post perlu merekrut staf tambahan untuk bagian keuangan khususnya perpajakanguna membantu tugas staf keuangan bagian perpajakan yang sudah ada saat ini, karena jumlah staf yang ada saat ini dengan tugas tidak seimbang sehingga akan mengurangi ketelitian pada proses perpajakan Malang Post.

3. Kantor Surat Kabar Malang Post sebaiknya memperjelas hubungan struktur organisasi perusahaan beserta tugas dan fungsi dari masing-masing bagian. Disamping itu Malang Post juga perlu memperbaharui nama-nama anggota yang masih aktif dan tidak aktif dalam struktur organisasinya untuk mempermudah pembaca maupun peneliti memahami dan mengetahui sistem organisasi perusahaan yang masih berlaku. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa. Jilid 1 (Edisi Kesebelas). Jakarta: Penerbit Indeks.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogayakarta: Andi Offset.

Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat.

Waluyo. 2005. PERPAJAKAN INDONESIA: Pembahasan Sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan Perpajakan dan aturan Pelaksanaan Perpajakan Terbaru. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Gambar

Tabel  1.  Tarif  jasa  pemasangan  iklan  di  surat  kabar Malang Post

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa pemberian metode intervensi psikoedukasi dan mind mapping merupakan bentuk perlakuan yang dapat digunakan

Melalui pemanfaatan sistem informasi website ini, diharapkan mampu meningkatkan kebutuhan akan data dan informasi kepada calon konsumen Hi Gadget Store , dimana

Berdasarkan hasil uji ANAVA satu arah menunjukkan bahwa pemberian hormon giberelin dalam berbagai konsentrasi (0 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm) berpengaruh

Agar penjaminan mutu di lingkungan perguruan tinggi berhasil dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang dikemukakan di atas, maka dipandang perlu dilakukan inventarisasi

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah motede dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dari laporan tahunan perusahaan

Dari definisi operasional tersebut, maka yang dimaksud dengan judul “Problematika Psikososial Eks Pekerja Seks Komersial dan Solusinya (Studi Kasus terhadap Eks

(1) Wajib pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak terhadap keputusan yang ditetapkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk

Pemberian fasilitas yang baik dan berkualitas kepada para stake holder adalah hal utama yang sangat diperhatikan dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna