• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 0604924 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 0604924 chapter3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Kegiatan penelitian yang akan dilakukan adalah pengujian pengembangan program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga berbasis masalah pada proses pembelajaran mikrobiologi untuk mahasiswa STIKes pada Program studi Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. Metode penelitian dan pengembangan (R & D) dijadikan pilihan dalam pelaksanaan penelitian, karena untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan (Sukmadinata, 2005).

(2)

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian (Diadaptasi dari Cresswell, 1994) 1. Kompetensi profesi

- Kebidanan (IBI) - Keperawatan (AIPNI) - Kesehatan Masyarakat

(AIPTKMI) 2. Analisis kebutuhan

-SAP -Hand out -Tutorial

-Lembar kerja mahasiswa berbasis masalah (LKMBM)

Deskripsi karakteristik PBM berbagai penulis

Perkuliahan Mikrobiologi Berdasarkan Pembelajaran Berbasis Masalah

dengan latihan Pembelajaran di STIKES Analisis

Materi Mikrobiologi

Kurikulum & Silabus Sekolah Kesehatan

(3)

B. Metode dan disain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R &

D) dari Thiaragajan (1994) pengembangan model R & D yaitu, Define, Design, Development dan Dissemination. Model tersebut dapat juga disederhanakan menjadi

tiga tahap, yaitu: studi pendahuluan dan perancangan program, pengembangan program, dan validasi program (Sukmadinata, 2004).

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam R & D diawali dengan studi literatur menelusuri pustaka yang berkaitan dengan rencana program serta menelaah hasil penelitian lain yang relevan tentang PBM. Untuk analisis kebutuhan lapangan dijaring informasi dari subyek penelitian tentang kondisi awal mahasiswa baik asal sekolah maupun pemahaman tentang pengetahuan umum berkaitan dengan mikrobiologi dan refleksi hasil belajar sebelumnya, kemudian diidentifikasi dan dirancang satu model yang akan dikembangkan. Rancangan diujicobakan pada mahasiswa, hasilnya dianalisis dan dilakukan revisi untuk penyempurnaan. Draf yang sudah dianggap cukup valid selanjutnya diimplementasikan di kelas eksperimen. Pengembangan desain model R & D seperti terlihat pada Gambar 3.2. C. Subyek dan obyek Penelitian

(4)
(5)

S1 Kesehatan Masyarakat (n = 24) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan DHB, yang mengambil mata kuliah mikrobiologi pada semester ganjil tahun akademik 2008/2009. Untuk melihat keberhasilan pembelajaran, sebagai kontrol dilakukan pembelajaran yang tidak berbasis masalah. Objek penelitian adalah kemampuan pemecahan masalah, minat, tanggapan serta peningkatan prestasi mahasiswa dalam upaya meningkatkan pencapaian tuntutan kompetensi profesi. Konsep-konsep yang dipelajari pada mata kuliah Mikrobiologi antara lain Bentuk-bentuk mikroba, Sistimatika mikroba, Pengenalan mikroflora normal dan mikroba klinis, Pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, Metabolisma mikroba, Mikroba dan lingkungan, Bahan antimikroba, Immunologi dan praktikum mikrobiologi.

D. Definisi Operasional

Untuk memahami pengertian dan memberikan batasan-batasan terhadap variabel penelitian disampaikan definisi operasional sebagai berikut.

a. Variabel bebas : Program perkuliahan mikrobiologi berbasis masalah merupakan perkuliahan yang memiliki tujuan dan keberhasilannya dapat diukur dan mengarahkan mahasiswa lebih aktif (student centre) di dalam kelas. Pembelajaran berbasis masalah memiliki ciri dan meliputi tahap-tahap, yaitu belajar dalam kelompok-kelompok yang masing-masing kelompok dibimbing tutor, belajar berangkat dari masalah yang aktual, dengan tahapan yaitu; Tahap orientasi, mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta, mendiskusikan pemecahan masalah, memamerkan dan mempresentasikan hasil karya dan menyimpulkannya.

(6)

Kompetensi mahasiswa kesehatan adalah spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari pengetahuan dan keterampilan bidang kesehatan sesuai dengan standar kinerja yang disyaratkan seperti tercantum dalam kompetensi asosiasi profesinya. Untuk mengukur kompetensi mahasiswa STIkes dilakukan dengan menjaring kemampuan kognitif berupa kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dan hasil belajar (penguasaan konsep), sedangkan keterampilan tidak diukur karena mahasiswa ketika sekolah menengah tidak seluruhnya pernah melakukan

praktikum mikrobiologi. Data pengetahuan mikrobiologi sebelum diberikan

PBM daperoleh dari jawaban pertanyaan seperti terlihat pada Tabel 3.3.

sedangkan setelah PBM berdasarkan jawaban hasil test yang soal-soalnya

dikategorikan berkaitan dengan pertanyaan sebelum PBM. Peningkatan

dilihat berdasarkan komparasi sebelum PBM dan setelah PBM.

E. Instrumen Penelitian dan teknik pengumpulan data

Guna membantu peneliti untuk menggali data dalam penelitian ini dibantu

dengan menggunakan beberapa instrumen seperti berikut.

(1) Format Lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan untuk menilai proses pembelajaran berupa daftar cek. Data yang diperoleh melalui instrumen ini adalah kelemahan-kelemahan dan keunggulan-keunggulan dari pelaksanaan pembelajaran. Data ini digunakan sebagai bahan untuk melakukan refleksi pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Ini dilakukan untuk mengendalikan kualitas pembelajaran agar berlangsung dengan baik. (lampiran 2.1)

(7)

masalah mahasiswa. Setiap masalah yang diajukan dibuatkan rubrik penilaiannya. Indikator-indikator pemecahan masalah antara lain: (a) mengidentifikasi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pemecahan masalah, (b) merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah, (c) menginterpretasi data, dan (d) keterampilan memberikan alasan rasional. Kriteria penskoran hasil karya pemecahan masalah (lampiran 2.2)

(3) Inventori. Format inventori yang digunakan untuk menilai minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah mikrobiologi. Inventori ini berisi indikator-indikator yang menunjukkan minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah mikrobiologi yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Indikator-indikator tersebut antara lain: (a) antusiasme mahasiswa mengikuti pembelajaran mikrobiologi (b) penyelesaian tugas-tugas yang diberikan, (c) mendiskusikan materi pembelajaran dengan teman sejawat, (d) mencari bahan-bahan perkuliahan dari berbagai sumber, (e) aktivitas bertanya selama pembelajaran, dan (f) me-revieu materi pembelajaran di rumah. (lampiran 2.3)

(8)

berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking). (lampiran 2.4)

(5) Pedoman wawancara. Format pedoman wawancara secara umum dibuat untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis masalah, mahasiswa mengungkapkan kelebihan dan kekurangannya yang diungkapkan kepada pewawancara. (lampiran 2.5)

(6) Tes hasil belajar. Format soal Tes hasil belajar adalah tes penguasaan konsep yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dibuat dalam bentuk pilihan ganda, menjodohkan dan uraian. Skor hasil belajar berada dalam rentang 0-100 (lampiran IV)

Data yang diperlukan dan perlu dikumpulkan dalam penelitian serta

bagaimana data dikumpumpulkan, sumber datanya dari mana serta bagaimana data dianalisis baik berupa kemampuan pemecahan masalah, mnat, pendapat mahasiswa, kemampuan mahasiswa disajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.3. Data yang diperlukan, sumber data dan instrumen penelitian

No Data yang diperoleh Sumber data Instrumen Penelitian Analisis Data

1 Pembelajaran Proses belajar

mengajar

Lembar observasi Deskriptif

2 Kompetensi

- pemecahan masalah Mahasiswa

Rubrik langkah

pemecahan masalah Deskriptif 3 Informasi motivasi belajar

Mikrobiologi

Mahasiswa Inventori Deskriptif

4 Validasi program Pertimbangan ahli

terhadap program

Lembar evaluasi ahli Deskriptif

5 Hasil uji coba terbatas, keunggulan, kekurangan &

Mahasiswa Angket, wawancara Deskriptif

8 Pendapat sejawat tentang PBM

Dosen sejawat Lembar inventori Deskriptif

(9)

F. Prosedur dan Langkah penelitian Pengembangan Program PBM

1. Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan dilakukan studi kepustakaan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan program pembelajaran untuk sekolah kesehatan, penelusuran pustaka dilakukan untuk mengkaji standar isi mata kuliah mikrobiologi, keterampilan proses, dan teori-teori serta temuan-temuan peneliti terdahulu yang relevan dan digunakan untuk merancang draft pengembangan program (Gambar 3.4). Untuk kegiatan penelusuran kepustakaan antara lain : Menganalisis standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar), standar kompetensi profesi, menganalisis teori-teori dan temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis masalah. Menyusun masalah-masalah untuk lembar kerja mahasiswa dan menyusun tes pemahaman konsep.

(10)

Tabel 3.2. Substansi pertanyaan.

Nama mahasiswa : ...

Jenis sekolah menengah yang telah ditempuh : ... Jurusan : ... 1. Apa yang saudara ketahui tentang mikrobiologi ?

2. Dapatkah saudara memberikan contoh mikroba ? 3. Apakah saudara memahami tentang penyakit ?

4. Jelaskan hubungan mikrobiologi dengan kesehatan

(untuk jawaban yang dibuat mahasiswa diberikan skor nilai sesuai dengan yang dijawab mahasiswa. Untuk skor yang diberikan sebagai berikut: Skor1 = tidak mengetahui, 2= mengetahui dan 3 = sangat mengetahui )

2. Perencanaan Program a) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Tahap perencanaan adalah sebagai berikut.

1) Pembuatan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran disiapkan yang

terdiri dari satuan acara perkuliahan (SAP), hand out materi mikrobiologi dan petunjuk praktikum serta lembar kerja mahasiswa berbasis masalah (LKMBM) yang disajikan kepada mahasiswa. LKMBM ini berisi tentang masalah-masalah yang tidak terstruktur berupa kasus-kasus klinis yang berkaitan dengan mikroba yang menginfeksi penderita. Kasus-kasus ini diambil dari rekaman medis di puskesmas atau di rumah sakit, dari koran, majalah atau internet atau kejadian yang ada di sekitar. Di samping itu mahasiswa diajak berkunjung ke rumah sakit atau ke puskesmas untuk mengamati dari dekat kasus-kasus yang dialami oleh penderita.

2) Pembuatan instrumen. Instrumen yang digunakan dalam PBM ini

(11)

b) Pedoman penilaian laporan/hasil karya pemecahan masalah mahasiswa, digunakan untuk menilai laporan/hasil karya pemecahan masalah yang dibuat mahasiswa.

c) Pedoman penilaian penyajian laporan/hasil karya mahasiswa, digunakan untuk menilai penyajian laporan/hasil karya pemecahan masalah yang dibuat mahasiswa.

d) Kuesioner, digunakan untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan.

e) Tes penguasaan konsep, digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep mahasiswa. Tes ini dibuat dalam bentuk tes pilihan ganda, menjodohkan dan essay.

(12)

3. Pelaksanaan program

Tahap 1. Orientasi mahasiswa pada masalah

a) Pengajar menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah Mikrobiologi.

b) Pengajar menjelaskan tentang model pembelajaran berbasis masalah.

c) Pengajar menjelaskan asesmen yang digunakan dalam menilai aktivitas, prestasi belajar, dan laporan/hasil karya mahasiswa.

d) Memotivasi mahasiswa terlibat secara aktif pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

e) Kepada mahasiswa disampaikan LKMBM berisi masalah tidak terstruktur yang harus dijawab oleh mahasiswa dalam kelompok melalui penyelidikan. Mahasiswa diberi waktu yang cukup untuk membaca masalah yang diajukan.

Tahap 2. Mengorganisasi mahasiswa untuk belajar

a) Mahasiswa diberi kesempatan bertanya tentang istilah-istilah, konsep-konsep, dan atau prinsip-prinsip yang belum jelas. Pengajar memberi tanggapan terhadap pertanyaan mahasiswa.

b) Pengajar membagi mahasiswa menjadi kelompok belajar. Setiap kelompok anggotanya antara 8-12 orang.

(13)

yang perlu dicari/dipelajari untuk memecahkan masalah, serta bagaimana mahasiswa menemukan konsep dan prinsip yang ingin diketahui tersebut.

d) Mahasiswa belajar konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan dengan berbagai cara, misalnya diskusi kelompok dan bereksperimen dengan dibimbing oleh pengajar/tutor.

Tahap 3. Membimbing individu atau kelompok

Pengajar menugaskan kepada masing-masing kelompok membuat pemecahan masalah dengan bimbingan pengajar/tutor. Pemecahan masalah yang dibuat harus mencakup: latar belakang masalah, perumusan masalah, kajian pustaka yang mencakup konsep-konsep dan prinsip-prisnip yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a) Mahasiswa diberi tugas membuat laporan/hasil karya hasil pemecahan masalah. Laporan/hasil karya ini berbentuk makalah yang hendaknya memuat: pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran. Setiap kelompok mengumpulkan satu eksemplar makalah untuk dinilai. Penilaian terhadap makalah hasil karya pemecahan masalah dicatat dalam lembar penilaian laporan/hasil karya.

b) Tiap kelompok diberi kesempatan menyajikan makalah di kelas dalam bentuk presentasi. Mahasiswa lain dapat mengajukan pertanyaan atau tanggapan. Pengajar memandu jalannya diskusi dan memperbaiki konsep-konsep dan prinsip-prinsip mahasiswa yang salah. Penilaian diberikan untuk kemampuan kelompok mempertahankan pemecahan masalah.

(14)

a) Mahasiswa membuat catatan masukan dan perbaikan hasil presentasi.

b) Proses pemecahan masalah yang telah dilakukan, seperti kesulitan yang dialami mahasiswa dalam memahami masalah, mengidentifikasi konsep-konsep yang diketahui mahasiswa, mengidentifikasi konsep-konsep yang perlu diketahui mahasiswa, dan bagaimana cara memecahkan masalah, membuat proposal pemecahan masalah, melaksanakan penyelidikan, membuat laporan pemecahan masalah.

c) Pengajar mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa.

4. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dengan tahapan sebagai berikut.

a) Observer/peneliti mencatat aktivitas belajar mahasiswa dengan mengisi tanda “cek (√)” pada lembar observasi.

b) Observer/peneliti mencermati kendala-kendala yang dijumpai dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas.

c) Observer/peneliti mengamati proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kelompok.

Evaluasi dilakukan terhadap :

1) laporan/hasil karya pemecahan masalah mahasiswa dengan menggunakan pedoman penilaian laporan/hasil karya pemecahan masalah,

2) penyajian hasil pemecahan masalah mahasiswa dengan menggunakan pedoman penilaian penyajian laporan/hasil karya mahasiswa,

(15)

Pada akhir dari seluruh siklus dilakukan penilaian terhadap pendapat mahasiswa tentang pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan. Penilaian pendapat mahasiswa ini dilakukan dengan mengedarkan kuesioner kepada seluruh mahasiswa.

5. Pengembangan Program

Draft yang sudah divalidasi dievaluasi dan dikonsultasikan kepada ahli,

setelah dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan antara lain untuk sintak pembelajaran sebelum dimulai pemecahan masalah topik I sebaiknya diberikan latihan terlebih dahulu, maka dilakukan pengembangan program (Gambar 3.2) selanjutnya terhadap program tersebut dilakukan uji coba yang ke II pada mahasiswa kesehatan masyarakat angkatan 2008/2009. Hasil uji coba dianalisis selanjutnya setelah mendapat masukan dari pakar program dikembangkan, dievaluasi dan dilakukan beberapa perbaikan terutama pada sintak pembelajaran dan teknis pelaksanaan diskusi kelompok. Program tersebut selanjutnya diimplementasikan.

6. Implementasi

(16)

G.Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data deskriptif yang menggambarkan kondisi subyek penelitian yang menjadi dasar pengembangan program. Data tersebut berupa hasil angket, observasi, rubrik dan wawancara berkaitan dengan keterampilan memecahkan masalah, minat belajar mahasiswa, tanggapan dan pendapat mahasiswa serta indikator kinerja praktikum. Kemudian data kualitatif dianalisis secara deskriptif, untuk pemecahan masalah kemampuan memecahkan masalah dikriteriakan berdasar skor, untuk minat belajar mahasiswa dianalisis dengan menghitung skor rata-rata minat, rentang skala dihitung dari skor ideal tertinggi dikurangi skor ideal terendah dan didiintervalkan. Sedangkan untuk tanggapan mahasiswa hasil skor di klasifikasikan atas tanggapan positif atau negatif. (Lampiran 2.6)

Data kuantitatif terdiri dari hasil tes untuk melihat efektivitas pembelajaran dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah penerapan program pembelajaran, terhadap data tersebut dilakukan uji normalitas hasil tes belajar untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, menggunakan uji Liliefors significance correction dari Kolmogrov-Sminov. Perkuliahan dinyatakan efektif jika hasil belajar signifikan dan menunjukkan hasil yang lebih baik. Dilakukan uji Mann whitney dengan menggunakan fasilitas program statistik ”SPSS versi 10 (Statistical Product and Service Solution) dalam bentuk software.

(17)

(Spost – Spre)

% g = x 100 (Smax – Spre)

Keterangan : % g = persentase gain ternormalisasi, Spost = skor tes akhir,

Spre = skor tes awal dan

Smax = skor maksimum

Rumus di atas merupakan modifikasi dari rumus yang diturunkan oleh Hake (Savinainem & Scott, 2002). Selanjutnya, dikategorikan berdasar kriteria peningkatan atau perolehan hasil pemahaman konsep ditunjukkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kriteria Peningkatan atau Perolehan Pemahaman Konsep Hake ( Savinainem & Scott, 2002)

No. g (%) Kategori

1. 0 – 30 Rendah

2. 31– 70 Sedang

Gambar

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian (Diadaptasi dari Cresswell, 1994)
Tabel 3.3. Data yang diperlukan, sumber data dan instrumen penelitian
Tabel 3.2. Substansi pertanyaan.
Gambar 3.2. Pada Gambar 3.2 tampak bahwa draf yang dirancang
+2

Referensi

Dokumen terkait

muka di luar jam pelajaran di sekolah Hanya kunjungan rumah Hanya kunjungan rumah Hanya kunjungan rumah Hanya kunjungan rumah Hanya kunjungan rumah Hanya kunjungan

Gambar 3.40 User Interface Halaman View Kuesioner Penilaian Atasan

• Analisis mikrobiologi pangan • Fermentasi pangan • Keamanan pangan • HACCP • Metabolisme komponen pangan • Evaluasi Nilai biologis pangan • Pangan Fungsional •

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Bagaimana proses perencanaan pembangunan desa Karangwuni Kecamatan Rongkop, 2) Bagaimana peran dan fungsi Lembaga

Imunostimulan berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara meningkatkan sistem pertahanan terhadap penyakit- penyakit yang disebabkan bakteri, cendawan, virus dan...

Pada Tabel 2 mengenai frekuensi diare yang dilakukan pemantauan selama 4 hari didapatkan bahwa frekuensi diare rata-rata pada kelompok perlakuan (sinbiotik) 3,01 sedangkan

Kajian ketahanan panas dilakukan dengan menggunakan modifikasi dari metode submerged vessel method (Nazarowec- White dan Farber 1997), isolat yang paling toleran terhadap

Dari berbagai penelitian dalam telaah geogafi keruangan, prosentase tinggi dari potensi penduduk suatu tempat pada umumnya berkaitan dengan populasi penduduknya