• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLB 1106659 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLB 1106659 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. VARIABEL PENELITIAN

Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri sesuatu yang diamati atau diukur

dalam penelitian (Sunanto,dkk,2006:3). Dengan demikian variabel dapat berbentuk

kejadian yang dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,

yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Varibel bebas adalah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian yang akan

dilakukan ini yaitu Penggunaan media kantung pintar.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat diartikan sebagai variabel yang kemunculannya akibat variabel

bebas. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu kemampuan memakai kemeja

berkancing.

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Definisi operasional menurut Nazir (1999:152) adalah suatu definisi yang

diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan

kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu media kantung pintar

dan keterampilan memakai kemeja berkancing.

1. Media Kantung Pintar

Media kantung pintar dalam variabel penelitian ini merupakan media

pembelajaran untuk mengadaptasikan cara mengancingkan baju. Media kantung

pintar merupakan media yang dibuat by design (dirancang). Media kantung pintar

(2)

Suparmi Trisnawati, 2014

-

-

-

-

-

- Media pembelajaran ini berbentuk kantong persegi panjang dengan ukuran

40 cm x 30 cm x 15 cm

- Bagian depan kantong digunakan untuk latihan menggunakan berbagai macam

kancing.

- Bagian atas kantong digunakan untuk latihan menggunakan ritsleting

- Bagian belakang kantong digunakan untuk latihan menggunakan tali sepatu.

a). Penggunaan media Kantung Pintar dalam Pembelajaran mengancingkan

baju/kemeja

Langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut :

Langkah pertama cara membuka dan menutup kancing dengan menggunakan

kantung pintar :

- Siswa mengamati kantung pintar yang diperlihatkan guru

- Dengan menggunakan media kantung pintar, siswa mempraktekkan tata cara

mengancing dengan dibimbing guru.

- Siswa mempraktekkan cara memasukkan kancing ke dalam lubang kancing

secara berurutan dengan bimbingan guru pada kantung pintar

- Siswa mempraktekkan cara membuka kancing dari lubang kancing secara

(3)

- Siswa memperhatikan guru yang sedang mendemontrasikan memasukkan

kancing ke dalam lubang kancing secara berurutan pada kantung pintar

- Siswa memperhatikan guru yang sedang mendemontrasikan cara membuka

kancing dari lubang kancing secara berurutan pada kantung pintar

2. Keterampilan Memakai Kemeja Berkancing

Keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan dalam

memakai baju/kemeja seragam sekolah yang berkancing. Keterampilan yang

dimaksud yaitu agar anak dapat 1) meletakkan tangan kiri di bagian kancing

pakaian sebelah kiri atas dan tangan kanan pada bagian lubang kancing sebelah

kanan atas, 2) memegang kancing dengan cara menjepitnya dengan ibu jari dan

telunjuk tangan kiri, 3) memasukkan kancing ke dalam lubangnya dengan cara

mendorong dengan ibu jari tangan kiri, 4) menarik kancing dengan ibu jari dan

telunjuk tangan kanan, 5) melakukan ulang sampai kancing bagian bawah

pakaian, 6) merapikan pakaian

C. METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian diperlukan cara untuk memecahkan masalah atau

mencari penyelesaian masalah penelitian yang dihadapi. Metode penelitian menjadi

unsur paling penting untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Penelitian

eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor

yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi, mengurangi atau

menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan

(4)

Suparmi Trisnawati, 2014

mengapa peneliti memilih metode eksperimen adalah peneliti ingin mengetahui sebab

akibat dari pelatihan yang diberikan.

Penelitian ini mengacu pada eksperimen dengan sunyek tunggal, lazimnya

disebut Single Subject Research (SSR). Desain yang akan digunakan dalam

penelitian adalah desai A-B-A yang memiliki tiga fase, yaitu A-1 (baseline), B

(intervensi), dan A-2 (baseline). Digunakan desain ini karena akan lebih mudah

melihat sebab akibat antara variabel terikat dengan variabel bebas.

Desain A-B-A ini bertujuan untuk mempelajari besarnya pengaruh dari suatu

perlakuan (intervensi) terhadap variabel tertentu yang diberikan kepada individu.

Desain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat

dan variabel bebas (Sunanto, dkk. 2006:44).

Penelitian SSR dengan desain A-B-A juga bertujuan untuk memperoleh data

sebelum subyek mendapatkan perlakuan atau intervensi, saat mendapatkan perlakuan

dan setelah diberikan perlakuan, selanjutnya dilihat ada tidaknya pengaruh yang

terjadi akibat perlakuan yang diberikan, SSR mengacu pada strategi penelitian yang

dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan. Secara visual desain A-B-A

tersaji pada gambar berikut :

DESAIN A-B-A

Keterangan :

Baseline (A1) yaitu keadaan subyek sebelum mendapat perlakuan dimana

subyek diperlakukan secara alami tanpa perlakuan yang

diberikan secara berulang-ulang sebanyak empat sesi.

Sebagaimana yang dikemukakan Sunanto (2006:41) bahwa

x

x x

(5)

“baseline adalah kondisi dimana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun”.

Intervensi (B) adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan

perilaku sasaran diukur dibawah kondisi tersebut (Sunanto,

2006:41). Tujuannya untuk melihat tingkah laku yang terjadi

selama diberikan perlakuan. Intervensi yang diberikan dengan

menggunakan media kantung pintar sampai menemukan

keajegan.

Baseline (A2) adalah pengulangan kondisi sebagai evaluasi pengaruh

perlakuan yang telah diberikan terhadap kemampuan

keterampilan memakai kemeja berkancing sebanyak empat

sesi.

D. SUBYEK DAN LOKASI PENELITAN

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Subyek dalam penelitian yang akan dilakukan adalah siswa

tunagrahita sedang kelas VII SMPLB Al-Rosyadiyah Kabupaten Sukabumi

sebanyak 2 orang.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB Al-Rosyadiyah Kabupaten Sukabumi, yang

beralamat di Jalan Siliwangi Rt 01 Rw 04, Desa Benda, Kecamatan Cicurug,

kabupaten Sukabumi.

E. INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Instrument Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu

metode (Arikunto, 2006: 149). Instrumen yang akan digunakan dalam

(6)

Suparmi Trisnawati, 2014

dalam bentuk langkah-langkah dalam proses memakai kemeja

berkancing pada pembelajaran Bina Diri.

Agar diperoleh data yang valid, maka instrument yang akan digunakan

dalam penelitian pun harus valid. Diketahui valid tidaknya suatu

instrumen yaitu melalui observasi. Observasi akan dilakukan sebelum

dan selama penelitian berlangsung, observasi diarahkan untuk

memperoleh data tentang kemampuan dan jenis kesulitan anak.

Adapun instrument yang digunakan adalah pedoman observasi yang

berupa analisis tugas.

Instrumen Penelitian berupa analisis tugas No. Aspek yang dinilai Kemampuan

(Skor 3) (skor 2) (skor 1)

1. Letakkan tangan kiri

di bagian kancing

pakaian sebelah kiri

atas dan tangan kanan

pada bagian lubang

kancing sebelah kanan

atas

2. Pegang kancing

dengan cara

menjepitnya dengan

ibu jari dan telunjuk

tangan kiri, tangan

(7)

lubang kancing

3.

Masukkan kancing ke dalam lubangnya

dengan cara

mendorong dengan

ibu jari tangan kiri

4.

Menarik kancing dengan ibu jari dan

telunjuk tangan kanan

5.

Lakukan ulang sampai kancing bagian bawah

pakaian

6.

Merapikan pakaian

Kriteria Penilaian :

Skor 3 : Melakukan sendiri dalam waktu kurang dari 1 menit

skor 2 : Melakukan sendiri dalam waktu 1 menit

skor 1 : Melakukan sendiri lebih dari 1 menit

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan guna menumpulkan informasi atau data

(8)

Suparmi Trisnawati, 2014

sistematik untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan yang

digunakan dalam penelitian ini berupa tes kinerja dimana siswa diminta untuk

melakukan praktek memakai kemeja berkancing.

Penelitian menggunakan tes mulai dari tahap base line 1, intervensi dan baseline

2 untuk mendapatkan skor siswa sebelum mendapatkan intervensi dan sesudah

mendapatkan intervensi. Setelah semua data terkumpul kemudian dijumlahkan dan

untuk menghitung persentase (%) dapat dihitung dengan rumus :

Persentase (%) =

X 100 %

F. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Setelah seluruh data terkumpul , maka data tersebut akan diolah menggunakan

persen/persentase. Persentase merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan

oleh peneliti dan guru untuk mengukur perilaku-perilaku dalam bidang akademik

maupun social dan dianalisis ke dalam grafik dengan tujuan untuk memperoleh

gambaran secara jelas tentang hasil intervensi, adakah peningkatan keterampilan

memakai kemeja berkancing siswa tunagrahita sedang setelah diberikan perlakuan

dalam jangka waktu tertentu melalui media kantung pintar. Datanya dijabarkan

dalam bentuk grafik dan diagram.

Menurut Pakasi (1970:150), grafik merupakan suatu cara untuk menggambarkan

suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar lebih mudah untuk

dimengerti dan ditafsirkan. Sebelum dimasukkan ke dalam grafik, hal tes diolah

menjadi skor dengan perhitungan yang sesuai dengan ketetapan rumus di dalam SSR.

Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan ke dalam grafik yang akan

menggambarkan atau mendeskripsikan kondisi subyek dari mulai sebelum

(9)

Adapun langkah-langkah yang dapat diambil dalam menganalisis data adalah

sebagai berikut :

1. Menjumlahkan hasil penskoran pada kondisi baseline 1 terhadap subyek

penelitian yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan;

2. Menjumlahkan hasil penskoran pada kondisi intervensi terhadap subyek

penelitian yang dilakukan setelah menemukan keajegan;

3. Menjumlahkan hasil penskoran pada kondisi baseline 2 terhadap subyek

penelitian yang dilakukan sebanyak emapat kali pertemuan;

4. Membuat table skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline 1, intervensi, dan

baseline 2;

5. Membuat grafik dari data yang telah diperoleh pada kondisi baseline 1,

Referensi

Dokumen terkait

.HELMDNDQ GDQ SHGRPDQ SHQJJXQDDQ DQWLELRWLND GL 5683 6DQJODK VXGDK DGD VRVLDOLVDVL PHQXUXW EHEHUDSD LQIRUPDQ VXGDK EDLN GLODNXNDQ WHWDSL DGD MXJD \DQJ PHQ\DWDNDQ EHOXP

Materi pembelajaran menulis yang ditulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu paragraf naratif, deskriptif, dan ekspositif. Metode pembelajaran menulis

Hasil uji LSI pada karakter generatif tanaman tanaman kacang panjang yang diuji, secara umum zuriat Hi x Lu memiliki karakter yang lebih rendah dibanding karakter generatif tetua

Maka dari itu diperlukan suatu penanda atau biomarker khusus yang dapat membedakan antara SRNS dengan SSNS, sehingga SRNS dapat diketahui secara jelas dan diketahui

Metode Harris Benedict digunakan untuk mengetahui kebutuhan kabohidrat, protein dan lemak pada masa kehamilan berdasarkan 5 faktor ( tinggi badan, berat badan, usia ibu

Bagi pelamar yang dinyatakan lulus Seleksi Administrasi WAJIB MEMBAWA ASLI Ijazah, ASLI Transkrip, ASLI Sertifikat ANT/ATT (bagi yang dipersyaratkan) dan Tanda Bukti Pendaftaran

Data soal dituliskan dengan lengkap, tidak menyebutkan metode/hukum yang digunakan sebagai dasar penyelesaian soal, perhitungan dilakukan dengan langkah yang urut dan

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi