ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Pola pengasuhan dalam penanaman kemandirian anak usia dini di
keluarga RW 05 Keluarahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon
Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana cenderung menerapkan pola asuh demokratis, sedangkan pada orang tua yang latar belakang pendidikan SMA dan dibawahnya cenderung menerapkan pola asuh permisif dalam penanaman kemandirian pada anak usia dini. Pola asuh yang diterapkan secara demokratis oleh orang tua mampu meningkatkan kemandirian anak sehingga anak memiliki kepribadian yang suka menolong, pribadian mandiri dan kepribadian pejuang. Sedangkan bagi orang tua yang menerapkan pola asuh permisif menyebabkan anak memiliki kecenderungan melahirkan anak yang pemanja dan tergantung pada orang lain.
2. Keterlibatan anggota keluarga lain dalam penanaman kemandirian di
RW 05 Keluruhan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon
Hadirnya anggota keluarga lain di dalam keluarga ternyata mampu meningkatkan kemandirian anak, apabila anggota keluarga lain tersebut secara konsisten melakukan hal yang sama ditanamkan oleh orang tuanya yang menerapkan pola penanaman kemandirian. Sebaliknya hadirnya anggota keluarga lain juga dapat memperlambat tumbuhnya kemandirian pada anak apabila anggota keluarga tersebut melakukan pengasuhan yang tidak sejalan dengan orang tua yang menerapkan pola penanaman kemandirian.
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi orang tua dalam menanamkan
anak usia dini pada keluarga di RW 05 Keluruhan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon
Faktor internal, sikap manja yang cenderung tidak ingin lepas dari orang tuanya merupakan penghambat terjadinya kemandirian seorang anak. tidak patuh pada aturan yang dibuat atau disepakati, akibat anak yang acuh tidak acuh. Faktor eksternal, pergaulan atau pengaruh buruk bagi anak, membuat anak meniru tanpa tahu baik atau buruk perbuatan itu.kondisi lingkungan yang kurang kondusif, merupakan hal yang cukup penting bagi pembelajaran anak. Dari kedua faktor tersebut, yang paling menghambat adalah faktor eksternal atau lingkungan sosial. Karena para orang tua mengalami kekahwatiran akan pengaruh buruk dari luar yang sering kali ditiru oleh anak-ankanya. Sedangkan lingkungan sosial manusia adalah faktor penting dalam pembentukan ciri khas kejiwaan dan norma manusia, bahasa dan adab serta kearifan lokal. Tetapi pengaruh negatif sering muncul sehingga anak membawa pengaruh buruknya ke dalam rumah.
B. Saran/Rekomendasi
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mengungkapkan yang semestinya mendapatkan perhatian bagi pihak yang terkait diantaranya:
1. Bagi orang tua
Dari lima keluarga yang anaknya tampak tidak mandiri hanya satu keluarga yaitu keluarga empat. Oleh sebab itu orang tua dapat menolongnya menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya dalam mengatasi ketidaktahuan ini dengan membantunya memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi mandiri. Dengan kata lain pola pengasuhan yang diharapkan, agar orang tua menyempatkan untuk membantu anak-anaknya dalam mengoptimalkan kemampuan kemandiriannya atau meluangkan waktunya sesering mungkin memberikan perhatian yang lebih terhadap perkembangnnya.
2. Bagi peneliti lain