• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh investasi daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengaruh investasi daerah"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

PENGARUH INVESTASI DAERAH DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

PROVINSI LAMPUNG

Oleh

F atimah Ambarwati

Menurut Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 5, Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Gerakan Reformasi ini mengantarkan tiap daerah untuk menjadi mandiri dalam mengatur keuangan daerahnya. Melalui pemberlakuan otonomi daerah,

Daerah memerlukan sumber pembiayaan yang cukup besar. Sumber pembiayaan ini kemudian harus dialokasikan untuk berbagai sektor prioritas dan strategis. Dalam rangka pembiayaan jangka panjang sektor riil perlu juga diikut sertakan banyak pihak bukan hanya tabungan pemerintah daerah atau investasi daerah yang berasal dari pemerintah daerah, tetapi juga pembiayaan yang berasal dari investor domestik ataupun investor dari luar negeri.

Sehingganya, dalam rangka otonomi daerah yang seluas-luasnya ketergantungan daerah terhadap pusat semakin berkurang dan daerah mampu mempertahankan kemandirian keuangannya melalui sumber daya yang ada dan dengan

memaksimalkan potensi-potensi yang ada di daerah. Salah satunya adalah penanaman modal yang ada di daerah yang bersangkutan, untuk itu dituntut pola-pola daya tarik terhadap investor dalam rangka menarik minat untuk menanamkan modalnya pada pemerintah daerah.

Untuk itu, penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh investasi daerah (PMDN dan PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Lampung? Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Lampung tahun 1994 – 2005 dan melihat pengaruh investasi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung. Hipotesis yang diajukan adalah diduga Investasi daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Lampung.

(2)

Lampung sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh nyata negatif terhadap peningkatan pertumbuhan daerah Provinsi Lampung, dalam jangka panjang Penanaman Modal Asing akan berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Lampung. Namun, Infrastruktur yang dibangun dengan modal asing sangat kondusif bagi investasi selanjutnya, infrastuktur ekonomi yang diciptakan oleh Pemerintah Daerah menciptakan kerjasama dengan pemilik properti asing dapat meningkatkan ketertarikan bagi investasi asing terlebih lagi dengan ditopang oleh jaminan kepastian hukum, keamanan, dan iklim yang kondusif di daerah dalam rangka pengembangan investasi daerah (PMDN dan PMA). Akhirnya, dapat disimpulkan

Referensi

Dokumen terkait

Faktor – faktor yang mendukung Lembaga Pelatihan dan Bimbingan Belajar Bintang Solusi Mandiri Cabang Cipinang dalam strategi komunikasi pemasaran yaitu lokasi yang

40 EDY MUSTOFA Pengembangan Kebijakan Penatalaksanaan Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik Menggunakan Kombinasi Vitamin D dengan Curcumin sebagai Agen Imunomodulator untuk

Selain ritual menusukkan keris ke dada, salah satu hal yang berbeda dan menjadi ciri khas dari upacara Pengerebongan di Pura Agung Petilan Kesiman dibandingkan

• tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal tuanku akan ada di antara binatang- binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

Peningkatan produktivitas tanah sawah mineral masam dapat diperbaiki dengan teknologi pengelolaan bahan organik dan pupuk berdasarkan konsep uji tanah untuk menanggulangi

Peran keadaan dibangun oleh hubungan pengarah-ISI. Peran pengarah adalah proposisi 12 yang menyatakan bahwa Upik memilih menuju ke lapangan untuk bermain bola. Peran ISI

Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebanyak 28 KPRI atau 70% dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tertuang dalam program dan dilaksanakan