• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MRL 0901376 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MRL 0901376 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampung Wisata Cikidang yang terletak di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Secara geografis Desa Langensari Kampung Cikidang berbatasan dengan :

1. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Cibodas 2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kayu Ambon 3. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cikole

Jarak dari Kota Bandung menuju Kampung Wisata Cikidang yakni + 20 kilo meter sedangkan dari pusat Kecamatan Lembang adalah tiga kilo meter. Akses menuju lokasi cukup mudah yakni dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun umum seperti angkot, andong, dan ojek.

Sumber: Google Maps

Gambar 3.1

(2)

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu dapat mendeskripsikan, memperoleh gambaran dan memaparkan secara sistematis, fluktural, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang ada di daerah penelitian.

Definisi mengenai penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Menurut Zuriah (2006:47), penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara akurat dan sistematif mengenai sifat-sifat populasi dan daerah tertentu. dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata (paired t test) .Uji beda rata-rata adalah membandingkan nilai rata-rata beserta selang kepercayaan tertentu

(confidenceinterval) dari dua populasi. Prinsip pengujian dua rata-rata adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data. Oleh karena itu dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang diuji berbeda atau tidak berbeda. Varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya. Dalam menggunakan uji beda rata-rata ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat/asumsi utama yang harus dipenuhi dalam menggunakan uji-t adalah data harus berdistribusi normal.Jika data tidak berdistribusi normal, maka harus dilakukan transformasi data terlebih dahulu untuk menormalkan distribusinya.Jika transformasi yang dilakukan tidak mampu.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

(3)

Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Kesimpulanya, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Menurut Sugiyono (2009:80), menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Langensari.

b. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Bila Populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka kesimpulan dari sampel populasi tersebut dapat diberlakukan.

Penelitian ini tidak mungkin mengambil populasi secara keseluruhan dikarenakan faktor-faktor seperti keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengambil sebagian dari populasi namun harus mewakili dari seluruh populasi tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang mewakili dari hasil penelitian atau sumber data dapat ditentukan berdasarkan aturan berikut:jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Semakin besar jumlah sampel yang mendekati jumlah populasi itu sendiri maka peluang kesalahan generalisasi akan semakin kecil dan sebaliknya jika jumlah sampel menjauhi jumlah populasi, maka semakin besar pula peluang kesalahan generalisasi.

Sehingga metode pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dengan rumus Slovin ( Umar, 2005:78) :

(4)

Keterangan: n= Ukuran sampel N=Ukuran populasi

e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (0,10)

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian warga Desa Langensari, dengan ukuran populasi 12.358 orang, dan nilai kelonggaran (e) 0,10. Maka dapat dicari sampel dengan rumus :

= 99.9

Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatlah ukuran sampel minimal dengan jumlah (n)=100 orang.

D. Definisi Operasional

Agar Penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak melenceng dari sasaran awal, maka definisi operasional dari penelitian ini perlu dijabarkan dengan jelas. Adapun definisi operasionalnya adalah berikut :

a. Dampak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak dapat diartikan sebagai pengaruh kuat yang ditimbulkan dan dapat mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif).

(5)

b. Kegiatan Wisata

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008:245) kegiatan adalah suatu aktivitas yang bertujuan mendapatkan kesenangan di tempat wisata, sedangkanwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

c. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah suatu kondisi yang dilihat dari hubungan manusia dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Strandar kualitas kondisi sosial ekonomi dapat dikatakan baik apabila kehidupan manusia cukup sandang, pangan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Kondisi sosial ekonomi adalah suatu usaha bersama suatu masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup (Bintarto 1977:51).

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur apakah data yang diperoleh melalui kuisioner sah digunakan dalam penelitian ini, maka di perlukan uji validitas dan uji realibilitas. Dibawah ini akan di jelaskan secara rinci:

1. Uji Validitas

Yang dimaksud dengan uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2012:121) bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Menurut Singarimbun (1995:136) untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner digunakan metode koefisien product moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing -masing responden (Y) dengan skor masing-masing item (X) dengan rumus :

(6)

Keterangan:

n = jumlah sampel

y = jumlah skor dari masing-masing responden (skor total) x = skor per item pertanyaan

Kemudian nilai korelasi yang dihasilkan dari perhitungan, dibandingkan dengan nilai r kritis, nilai r kritis diambil biasanya antara 0,30-0,40 (Sugiyono, 2003 : 14). Nilai korelasi pr oduct moment pearson dibandingkan dengan r kritis, jika nilai koefisien korelasinya skor item dengan skor total lebih besar dari 0,30 maka item-item tersebut dapat dinyatakan valid.Adapun hasil pengujian validitas, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Validitas Terhadap Kondisi Sosial Masyarakat

Variabel Pertanyaan Koefisien Validitas

Titik

Kritis Keterangan Sebelum adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang

Perubahan

Sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang

(7)

Sumber : Diolah Peneliti (2013)

Berdasarkan tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa untuk 12 item pertanyaan berdasarkan kondisi sosial, skor indek validitas secara keseluruhan sudah berada diatas 0.30 maka dapat disimpulkan seluruh item pertanyaan untuk kondisi sosial telah valid

Tabel 3.2

Validitas Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat

Variabel Pertanyaan Koefisien Validitas

Titik

Kritis Keterangan Sebelum adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang

Angka pendapatan

Sesudah dijadikan Kampung Cikidang

Angka pendapatan

(8)

Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa untuk 12 item pertanyaan berdasarkan kondisi sosial, skor indek validitas secara keseluruhan sudah berada diatas 0.30 maka dapat disimpulkan seluruh item pertanyaan untuk kondisi ekonomi telah valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Penggunaan pengujian reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, yang berarti bahwa reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dan akurasi atau ketepatan. Uji reliabilitas diakukan untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpul data yang digunakan.

Menurut Singarimbun (1995:140) reliabilitas adalah “indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan”.Berdasarkan skala pengukuran dari item pertanyaan maka teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah : koefisien Realibilitas Alpha-Croanbach dengan rumus sebagai berikut :

n = nilai koefisien Realibilitas Alpha-Croanbach k = banyaknya item pertanyaan

s

i 2

= Varians dari item ke i

s

tota l 2

(9)

Sedangkan rumus varians yang digunakan adalah :

n = banyaknya responden

s

2 = varians koefisien

x

i = skor yang diperoleh responden ke i

_

x = rata-rata skor responden

Setelah nilai koefisiensi reliabilitas diperoleh, maka perlu ditetapkan suatu nilai koefisien reabilitas paling kecil yang dianggap realibel. Disarankan koefisien reliabilitas antara 0.70 - 0.80 cukup baik untuk tujuan penelitian dasar (Kaplan – Sacuzzo, 1993:126) .

Untuk mempermudah perhitungan uji validitas dan reliabilitas, maka digunakan perengkat lunak komputer (software) program Excel for windows dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20for windows.Adapun hasil untuk reliabilitas:

Tabel 3.4

Reliabilitas Kondisi Sosial

(10)

0,726 hubungan yang erat (reliabel)

Sebelum dijadikan Kampung Cikidang

0,783 hubungan yang

erat (reliabel)

Berdasarkan hasil tabel 3.4 dapat dilihat bahwa berdasarkan kondisi sosial, 12 item pertanyaan dalam kuesioner ini dikatakan telah reliabel. Hal ini dilihat dari skor Indeks reliabilitas atau nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar 0.60 maka suatu konstruk atau variabel item pertanyaan tersebut dikatakan telah reliabel.

Tabel 3.5

Reliabilitas Kondisi Ekonomi

Berdasarkan hasil tabel 3.5 dapat dilihat bahwa berdasarkan kondisi ekonomi, 12 item pertanyaan dalam kuesioner ini dikatakan telah reliabel. Hal ini dilihat dari skor Indeks reliabilitas atau nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar 0.60 maka suatu konstruk atau variabel item pertanyaan tersebut dikatakan telah reliabel.

F. Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional adalah suatu konsep dalam penelitian, yang menjadi petunjuk suatu variabel, bagaimana pengukuran suatu variabel dilaksanakan, mengetahui baik buruknya suatu pengukuran dan memahami sejauh mana maksud dari suatu konsep penelitian dibuat.

Adapun pengertian dari definisi menurut Hatch dan Fahrady dalam (Sugiyono,2012:107) variabel secara teoritis didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain,

Koefisien Reliabilitas Keterangan Sebelum dijadikan Kampung Cikidang

0,774 hubungan yang erat (reliabel) Sesudah dijadikan Kampung Cikidang

(11)

dan variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya, memperoleh segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.

Dalam Penelitian ini mengkaji variabel tunggal, yaitu variabel sosial dan ekonomi yang terkena Dampak Kegiatan Wisata di Kampung Wisata Cikidang.

Secara rinci, oprasionalisasi variabel untuk menjawab identifikasi masalah secara lebih terperinci dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Sosial (Variabel X)

“Dampak sosial yaitu aspek perubahan

a. Jumlah pendatang yang

menetap di Kampung wisata Cikidang

b. Jumlah penduduk luar

yang bekerja di Kampung wisata Cikidang

Ordinal

2. Norma (Nilai & Moral)

a. Penggunaan bahasa

lokal

b. Penetapan aturan adat

Ordinal

3. Modifikasi Pola Konsumsi

a. Keanekaragaman SDA

hasil olahan

b. Tingkat harga terhadap barang dan jasa

Ordinal

2. Keuntungan Ekonomi

a. Frekuensi usaha baru b. frekuensi usaha lama

Ordinal

3. Jabatan/Mata Pencaharian

a. Pertambahan lapangan

pekerjaan bertambah

luas

b. perubahan mata

pencaharian

(12)

(Marpaung 2000:21)

4. Kemajuan Bisnis kecil

a. Frekuensi kios cinderamata b. Frekuensi penyedia

homestay

Ordinal

Sumber :Diolah penulis (2013)

G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan data sekunder.

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh dengan cara:

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke kampung wisata cikidang yang berada di Desa Langensari di Jl.Maribaya Bandung untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Wawancara Langsung

Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara ke masyarakat kampug wisata cikidang. c. Angket (Kuesioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini.

(13)

Dokumentasi adalah cara yang dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan atau laporan dan dokumen-dokumen lain dari berbagai dampak kegiatan wisata di sebuah kampung wisata yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah kondisi sosial dan kondisi ekonomi.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai perbanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.

2. Analisis Data

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal, Statistik yang digunakan adalah statistic non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal dan untuk menjabawab pertanyaan pertama dan kedua mengenai dampak sosial dan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari dengan adanya kegiatan wisata kampung cikidang, kita akan membandingkan sebelum dan sesudah adanya kegiatan wisata kampung cikidang. Sedangkan untuk menjawab pertanyaan ketiga mengenai ada atau tidaknya perbedaan kondisi sosial dan ekonomi yang terjadi sebelum dan sesudah adanya kegiatan wisata kampung cikidang dengan melakukan uji hipotesa menggunakan analisis uji beda rata-rata (paired t test). Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai analisis data yang digunakan :

a. Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik.

(14)

mengukur dampak sosial dan ekonomi sebelum dan sesudah adanya Kegiatan Wisata Cikidang. Setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden diberi skor sebagai berikut:

a. bobot nilai 5 berarti sangat setuju b. bobot nilai 4 berarti setuju

c. bobot nilai 3 kurang setuju d. bobot nilai 2 berarti tidak setuju

e. bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju

Dengan teknik pengumpulan data kuesioner/angket, maka instrumen tersebut akan diberikan secara acak. Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1-5 yaitu untuk memberikan jawaban yang lebih variatif, sehingga responden dapat lebih mudah menentukan jawabannya sesuai dengan apa yg responden rasakan.

Selanjutnya hasil perhitungan perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dikontribusikan dengan tabel 3.7 sebagai berikut :

Tabel 3.7

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal

No Jumlah Skor Kriteria

1 20.00 - 36.00 Tidak berdampak 2 36.01 - 52.00 Kurang berdampak 3 52.01 - 68.00 Cukup berdampak 4 68.01 - 84.00 Berdampak 5 84.01 – 100 Sangat berdampak

Sumber : sugiyono (2007:85)

b. Analisis Uji beda rata-rata (paired t-test)

(15)

rata-rata dan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkolerasi ditunjukkan pada sebagai berikut :

Keterangan :

=rata-rata sample 1 = rata-rata sample 2

= Standar deviasi sample 1 = Standar deviasi sample 2

= korelasi sample 1 dengan sample 2

Maka hasil perhitungan t hitung dibandingkan dengan t tabel adalah dengan uji dua sisi yaitu :

a. Ho : Tidak terdapat perbedaan terhadap kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum dan sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

Ha : Terdapat perbedaan terhadap kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum dan sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

Ho : µ1 = µ2 artinya, perbedaan Kegiatan Wisata Kampung Cikidang terhadap kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang tidak berbeda dengan kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

H1: µ1 ≠ µ2 artinya, perbedaan Kegiatan Wisata Kampung

Cikidang terhadap kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang berbeda

t =

( )(

(16)

dengan kondisi sosial masyarakat Desa Langensari sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

b. Ho : Tidak terdapat perbedaan terhadap kondisi ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum dan sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

Ha : Terdapat perbedaan terhadap kondisi ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum dan sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

Ho : µ1 = µ2 artinya, perbedaan Kegiatan Wisata Kampung Cikidang terhadap kondisi ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Langensari sebelum adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang tidak berbeda dengan Kegiatan Wisata Kampung Cikidang terhadap kondisi ekonomi yang terjadi pada masyarakat sesudah adanya Kegiatan Wisata Kampung Cikidang.

H1: µ1 ≠ µ2 artinya, perbedaan Kegiatan Wisata Kampung

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1 Validitas Terhadap Kondisi Sosial Masyarakat
Tabel 3.2 Validitas Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat
Tabel 3.5 Reliabilitas Kondisi Ekonomi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengevaluasi kinerja dosen dalam pembelajaran pada setiap mata kuliah, maka dilakukan penyebaran kuesioner yang harus diisi mahasiswa serta pemberian kritik dan saran

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Untuk mengetahui exercise Half Semont Manuver lebih baik dari exercise Brandt-doroff Manuver dalam menggurangi keluhan vertigo pada gangguan fungsi Vestibular Posterior

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi