BERITA ACARA
PEMBERIAN PENJELASAN / AANWIJZING DOKUEMN PEMILIHAN Nomor : BA. 607 /ULP/PJS/VIII/2012
TENTANG :
Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan
TKI di Kab. Kerinci Prov. Jambi (Lelang Ulang)
Pada hari ini Jumat tanggal Sepuluh bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua belas, bertempat di ruang ULP Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jalan MT. Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan, Unit Layanan Pengadaan (ULP) BNP2TKI Tahun 2012 telah melaksanakan Pemberian Penjelasan/ Aanwijzing Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI di Kab. Kerinci Prov. Jambi(Lelang Ulang), dengan hasil sebagai berikut :
1. Pemberian Penjelasan secara elektronik dibuka oleh Unit Layanan Pengadaan pada pukul 11.00 WIB.
2. Unit Layanan Pengadaan, memberitahukan bahwa :
a. Peserta yang lulus Kualifkasi dan mengunduh dokumen pemilihan penyedia barang/jasa sampai dengan tanggal 10 Agustus 2012 sebanyak 3 (tiga) perusahaan.
3. Pembahasan isi dokumen pelelangan, Diskusi/Tanya jawab berkaitan dengan dokumen pemilihan yang kurang jelas dan perubahannya dengan hasil sebagai berikut :
Tidak ada pertanyaan dari peserta
-BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
UNIT LAYANAN PENGADAAN
Jalan M.T. Haryono Kav. 52 Gedung A Jakarta Selatan 12770 Telepon (021) 7981205, Fax. (021) 7981205
Pemberian penjelasan ditutup Unit Layanan Pengadaan pada pukul 12.00 WIB. Penjelasan pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan secara elektronik dan dapat dilihat melalui website : lpse.bnp2tki.go.id
Demikian Berita Acara pemberian penjelasan/aanwijzing ini dibuat oleh Unit Layanan Pengadaan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 10 Agustus 2012
Unit Layanan Pengadaan
BERITA ACARA
ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN UNTUK
Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan
TKI di Kab. Kerinci Prov. Jambi (Lelang Ulang)
Nomor : 035/Addm-ULP/VIII/2012
Berdasarkan Dokumen Pengadaan untuk pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI di Kab. Kerinci Prov. Jambi (Lelang Ulang) Nomor : Dok. .514/ULP-SU/VII/2012 tanggal 9 Juli 2012, bersama ini diberitahukan kepada peserta bahwa terdapat Adendum Dokumen Pengadaan sebagai berikut :
Seluruh isi di dalam Bab IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DIUBAH. Adapuan ubahan tersebut terlampir bersama ADENDUM dibawah ini.
Demikian pengumuman ini disampaikan kami ucapkan terima kasih
Jakarta, 10 Agustus 2012
Unit Layanan Pengadaan BNP2TKI 2012
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
UNIT LAYANAN PENGADAAN
Jalan M.T. Haryono Kav. 52 Gedung A Jakarta Selatan 12770 Telepon (021) 7981205, Fax. (021) 7981205
BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KAJIAN SISTEM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI
KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI
A. Latar Belakang
Masalah pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi
indonesia. Dengan jumlah penduduk sekitar 256 juta1 terdapat sekitar 3 juta
orang angkatan kerja setiap tahun. Di sisi lain, penciptaan kesempatan kerja baru tidak mampu mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja tersebut. Hal ini, menimbulkan tambahan pengangguran terbuka setiap tahunnya.
Permasalahan kesenjangan antara jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang terjadi di dalam negeri, menjadikan pasar kerja luar negeri sebagai salah satu alternative mendapatkan pekerjaan. Seiring dengan pemanfaatan lapangan kerja luar negeri maka dinamika tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri beberapa tahun ini, menunjukan situasi yang progresif. Peningkatan pendapatan yang terjadi di Negara-negara lain seperti Hongkong, Taiwan,
Arab Saudi dan lain-lain telah menimbulkan pergeseran tenaga kerja di Negara-negara tersebut. Peluang kerja Informal tidak lagi terisi karena sebagian besar angkatan mereka beralih menjadi pekerja di sektor formal sehingga peluang kerja informal menjadi peluang pasar kerja tersendiri bagi negara-negara berkembang.2
Untuk memanfaatkan peluang tersebut pemerintah melaksanakan program Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia, sebagaimana amanat Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Dikaitkan dengan praktek
1
Data Pendataan oleh Kementerian Dalam negeri terhitung 31 Desember 2010 Sumber : nasional.kompas.com/red/2011/09/19/
penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut hubungan antar negara maka kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakan kewenangan Pemerintah.
Namun pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlu melibatkan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta institusi swasta. Di lain pihak karena masalah penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia langsung berhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azazi bagi manusia maka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu dari aspek komitmen, profesional, maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warga negara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungi.
Pembagian kewenangan tersebut, secara eksplisit telah di atur di dalam Uu No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor Per.14/men/x/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Peran daerah kab/kota menjadi sangat penting sebagai ujung tombak penyiapan tenaga kerja Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, bidang Ketenagakerjaan menjadi tugas wajib Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan perlindungan TKI dari 109 pasal ada 7 pasal tugas Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan tugas tersebut sangat strategis sebagai penyedia TKI yang berkualitas melalui pelaksanaan mekanisme Antar Kerja Antar Negara (AKAN).
instansi Pemerintah, baik pusat maupun daerah dan peran serta masyarakat guna melindungi tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan di luar negeri.
Dalam rangka, mengoptimalkan peran daerah kabupaten/kota sebagai salah satu instansi pemerintah yang memiliki peran strategis dalam pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia maka dibutuhkan langkah-langkah strategis dan komprehensif. Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi adalah merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan peluang kerja luar
negeri. Pada tahun 2009 jumlah penempatan TKI asal Kab. Kerinci adalah 160 orang, tahun 2010 meningkat menjadi 337 orang sedangkan tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 278 orang.3
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui unit kerja Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informasi (PUSLITFO) akan melakukan kajian terkait dengan sistem penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang dilaksanakan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi sebagai salah satu daerah yang menempatkan tenaga kerja di luar negeri.
B. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan llmu Pengetahuan dan teknologi.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
c. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evatuasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER-14/MEN/X/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri
f. Keputusan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Pedindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER-01/KA-BNP2TKI/III/2007 tentang Organtsasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
g. DIPA BNP2TKI Tahun 2012.
C. Maksud
Maksud dari kajian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana implementasi penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang telah dilaksanakan di daerah kabupaten/kota terutama di Kabupaten kerinci Provinsi Jambi.
D. Tujuan
Adapun tujuan Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui implementasi pelayanan penempatan dan perlindungan
tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri di Kab. Kerinci
2. Mengidentifikasi berbagai faktor penghambat pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri di Kab. Kerinci
3. Merumuskan dan menyusun strategi peningkatan implementasi pelayanan penempatan dan perlindungan TKI luar negeri oleh pemerintah Daerah.
E. Sasaran
1. Diketahuinya sejauhmana implementasi pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri di Kab. Kerinci
2. Teridentifikasinya berbagai faktor penghambat pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri di Kab. Kerinci 3. Tersusunnya strategi peningkatan implementasi pelayanan penempatan
dan perlindungan TKI luar negeri oleh pemerintah Daerah.
F. Out Put
Hasil yang diharapkan pada akhir kegiatan kajian ini adalah
1. Informasi terkait dengan implementasi pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri di Kab. Kerinci Provinsi Jambi ;
2. Informasi terkait berbagai faktor penghambat pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) luar negeri di Kab. Kerinci Provinsi Jambi ;
3. Strategi peningkatan implementasi pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI luar negeri oleh pemerintah Daerah;
4. Satu set laporan kajian yang memuat rumusan dan rekomendasi Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
G. Ruang Lingkup Kajian
Dalam kegiatan kajian Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Pelaksanaanya di batasi pada lingkup sebagai berikut :
1. Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi terkait dengan Penempatan dan Perlindungan TKI;
3. Eksistensi lembaga-lembaga pendukung pelayanan penempatan dan perlindungan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
4. Pelaksanaan pelayanan Penempatan dan perlindungan TKI oleh Pemda Kab. Kerinci Provinsi Jambi sebagaimana yang telah di atur di dalam UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dan Permenakertrans nomor Per.14/men/x/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia di Luar Negeri.
5. Mengidentifikasi berbagai kendala di dalam pelayanan penempatan dan perlinudngan TKI di Kab. Kerinci Provinsi Jambi (Kebijakan dan Implementasi kegiatan yang telah di programkan).
H. Penerima Manfaat
Adapun yang menerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Organisasi yakni pengambil kebijakan mendapatkan informasi terkait dengan dinamika pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia di daerah kabupaten / kota khususnya Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
2. TKI : adanya upaya baru dalam rangka peningkatan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI oleh pemerintah daerah kabupaten / kota.
I. Strategi Pencapaian Keluaran.
1. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan kajian mengenai Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi , akan
dilaksanakan oleh bidang penelitian dan pengembangan PUSLITFO BNP2TKI bekerjasama dengan pihak ke 3 (tiga) melalui proses lelang terbuka.
Pelaksanaan kegiatan penelitian dengan judul Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi , ini adalah :
a. Pelaksanaan kajian ini dibawah koordinasi dan tanggung jawab PUSLITFO BNP2TKI
b. Dilaksanakan oleh Sub Bidang LITBANG Penempatan dan Perlindungan berkerjasama dengan pihak ketiga melalui proses pelelangan.
c. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kajian ini dibutuhkan tenaga Ahli yang berkompoten dengan pengalaman sebagai berikut :
a. Tenaga Ahli Administrasi Negara (S2 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) sebagai Ketua Tim dan Pengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 5 tahun; b. Tenaga Ahli Manajemen (S2 Manajemen) sebagai Anggota dan
pengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 1 Tahun.
c. Tenaga Ahli Sosiologi (S2 Sosiologi) sebagai Anggota dan pengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 1 Tahun
3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan kajian ini, maka tahapan pelaksanaannya adalah :
a. Mempersiapkan proposal kajian dan menerima masukan-masukan dari pihak-pihak yang berkompeten.
b. Rapat persiapan pelaksanaan
c. Melakukan pengumpulan data sekunder maupun primer
d. Melakukan analisis dan interpretasi terhadap deskripsi hasil studi berupa penulisan hasil kajian.
e. Menyediakan laporan hasil kajian. f. Melaksanakan Work Shop hasil kajian
Kurun waktu pelaksanaan kegiatan Kajian mengenai Kajian Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kerinci
Provinsi Jambi ", ini dalam waktu 3 (tiga) bulan.
K. Biaya yang dibutuhkan
Untuk melaksanakan kegiatan kajian ini dibutuhkan biaya Rp. 100.000.000,-(Seratus juta rupiah)
L. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaporkan melalui laporan-laporan berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Laporan ini sekurang-kurangnya memuat uraian tentang pemahaman tim konsultan terhadap konsep pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia, pendekatan pelaksanaan pekerjaan termasuk pendekatan diskusi pakar/lokakarya, rencana kerja beserta pembagian tugas di antara tim tenaga ahli. Pada laporan pendahuluan ini
juga disertai rekaan produk laporan yang akan disampaikan pada setiap tahapan pekerjaan, tahapan waktu dan setiap tenaga ahli. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) minggu sejak dimulainya pekerjaan.
b. Laporan Antara
Laporan ini sekurang-kurangnya memuat kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Tim Konsultan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, temuan-temuan yang diperoleh dari hasil studi literatur dan kunjungan lapangan serta hasil analisis awal terhadap sistem pelayanan
c. Laporan Akhir
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari laporan antara setelah mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dan telah mendapatkan persetujuan dari Tim Supervisi. Laporan ini diserahkan sebanyak selambat-lambatnya 12 (dua belas) minggu setelah pelaksanaan pekerjaan atau pada akhir pelaksanaan pekerjaan. Dilengkapi dengan laporan dalam bentuk digital (CD).
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat dan diajukan sebagai dasar dan rencana pelaksanaan kegiatan dengan harapan dapat dapat terealisasi dengan optimal.
Jakarta, Februari 2012
Penanggung jawab
Kepala Pusat Litbang dan Informasi