• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/Sekneg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/Sekneg"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 28 TAHUN 2009

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA SELEKSI

CALON ANGGOTA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 15 Undang-Undang Nomor

37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia, dipandang

perlu menetapkan Panitia Seleksi Calon Anggota Ombudsman Republik

Indonesia;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman

Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4899);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PEMBENTUKAN

PANITIA SELEKSI CALON ANGGOTA OMBUDSMAN

REPUBLIK INDONESIA.

(2)

- 2 -

KESATU : Membentuk Panitia Seleksi Calon Anggota Ombudsman Republik

Indonesia, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut

Panitia Seleksi.

KEDUA : Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU terdiri

dari :

Ketua : Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara;

Wakil Ketua : Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo;

Anggota : 1. Prof. Dr. Eko Prasodjo;

2. Prof. Dr. Sofyan Effendi;

3. Dr. Saldi Isra;

4. Indah Sukmaningsih, MPM.;

5. Ir. Bambang Harimurti;

6. Teten Masduki.

Sekretaris : Sekretaris Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara.

merangkap Anggota

KETIGA : Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU

mempunyai tugas :

1. mengumumkan pendaftaran penerimaan calon anggota

Ombudsman;

2. melakukan pendaftaran calon anggota Ombudsman dalam jangka

waktu 15 (lima belas) hari kerja;

(3)

- 3 -

3. melakukan seleksi administrasi calon anggota Ombudsman dalam

jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal

pengumuman pendaftaran berakhir;

4. mengumumkan daftar nama calon untuk mendapatkan tanggapan

masyarakat;

5. melakukan seleksi kualitas dan integritas calon anggota

Ombudsman dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kerja

terhitung sejak tanggal seleksi administrasi berakhir;

6. menentukan dan menyampaikan nama calon anggota Ombudsman

sebanyak 18 (delapan belas) orang kepada Presiden dalam jangka

waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak

tanggal seleksi kualitas dan integritas berakhir.

KEEMPAT : Panitia Seleksi bertanggung jawab dan melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Presiden.

KELIMA : Panitia Seleksi dibantu oleh Sekretariat yang dibentuk berdasarkan

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

KEENAM : Masa kerja Panitia Seleksi terhitung sejak ditetapkannya Keputusan

Presiden ini sampai dengan terbentuknya Anggota Ombudsman

Republik Indonesia.

KETUJUH : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Panitia Seleksi

dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara c.q.

anggaran Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

(4)

- 4 -

KEDELAPAN : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 10 Oktober 2009

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

Deputi Sekretaris Kabinet

Bidang Hukum

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Jaman Bio-tech Jaman Informasi & Komunikasi Jaman Ruang Angkasa Jaman Elektronika Jaman Nuklir Jaman Listrik Jaman Uap Jaman Besi Jaman Perunggu

Bahwa dengan telah disahkan Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 15 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan

Tabel 2.. Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk

Melalui pengamatan Video Pembelajarn dengan Powerpoint, diskusi kelompok dan penugasan, yang menuntun peserta didik untuk mengamati dan membaca permasalahan

Pembauran yang terjadi antara bangunan hunian di dalam mixed-use dengan bangunan publik di kawasan tersebut harus dapat mengakomodasikan kebutuhan akan privasi ruang sosial

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan Tesis dengan judul “ Faktor Risiko Kejadian

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang koordinator sebuah LSM didapatkan informasi bahwa ada kemungkinan faktor penyesuaian diri memiliki hubungan yang signifikan

Dengan demikian, penambahan file hanya dapat dilakukan terhadap akhir file, dan akses terhadap baris tertentu harus dimulai dari awal file. Fungsi baku yang terkait dengan