PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor :
P. 54/ Menhut- I I / 2008
TENTANG
RENCANA KERJA KEMENTERI AN/ LEMBAGA ( RENJA- KL)
DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2009
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang
: a.
bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) mengamanatkan setiap
Kementerian/ Lembaga Negara menyusun Rencana Kerja
Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) sebagai penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
atau Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Negara
(Renstra-KL);
b.
bahwa
Departemen
Kehutanan melalui Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor : P.58/ Menhut-I I / 2006 telah
menetapkan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga
(Renstra-KL) Departemen Kehutanan tahun 2005-2009
(penyempurnaan) yang harus dijabarkan dalam rencana
tahunan yaitu Renja-KL Departemen Kehutanan tahun
2009;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu
ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Rencana
Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) Departemen
Kehutanan Tahun 2009;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
2.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik
I ndonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4412);
3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4421);
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
I ndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik I ndonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4844);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik
I ndonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik I ndonesia Nomor 4405);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik
I ndonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran
Negara Republik I ndonesia Nomor 4452);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
I ndonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik I ndonesia Nomor 4696), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik I ndonesia
Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik I ndonesia Nomor 4814);
9.
Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 38 Tahun
2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2009;
10.
I nstruksi Presiden Republik I ndonesia Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja I nstansi
Pemerintahan;
11.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/ I X/ 8/ 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Kehutanan;
12.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 456/
Menhut-VI I / 2004 tentang Lima Kebijakan Prioritas Bidang
Kehutanan Dalam Program Pembangunan Nasional
Kabinet I ndonesia Bersatu;
13.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.27/
Menhut-I Menhut-I / 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Kehutanan 2006-2025;
14.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.58/
Menhut-I Menhut-I / 2006 tentang Rencana Strategis
Kementerian/ Lembaga (Renstra-KL) Departemen
Kehutanan Tahun 2005-2009 (penyempurnaan);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG
RENCANA KERJA KEMENTERI AN / LEMBAGA (
RENJA-KL) DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2009.
Pasal 1
Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) Departemen Kehutanan
Tahun 2009, sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
Pasal 2
Renja-KL ini merupakan acuan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) seluruh satuan kerja lingkup Departmeen
Kehutanan tahun anggaran 2009.
Pasal 3
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku sampai
tanggal 31 Desember 2009.
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini
diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
I ndonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 September 2008
MENTERI KEHUTANAN,
ttd
H. M.S. KABAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 September 2008
MENTERI HUKUM DAN HAM
REPUBLI K I NDONESI A,
ttd
ANDI MATTALATTA
BERI TA NEGARA REPUBLI K I NDONESI A TAHUN 2008 NOMOR : 47
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
ttd
SUPARNO, SH
NI P. 080068472
--* ---
Lam piran
Perat uran Ment eri Kehut anan
Nom or :
P.54/ Menhut - I I / 2008
Tanggal
: 18 Sept em ber 2008
TEN TAN G
REN CAN A KERJA
KEM EN TERI AN / LEM BAGA ( REN JA- KL)
D EPARTEM EN KEH UTAN AN TAH UN 2 0 0 9
I . PEN D AH ULUAN
Agenda Nasional t ahun 2004 - 2009 Kabinet I ndonesia Bersat u ( KI B)
t erdir i at as : 1) m ew uj udkan I ndonesia yang am an dan dam ai, dengan fokus
penanganan penyelesaian m asalah konflik horizont al, penanggulangan t erorism e,
dan penanggulangan akt ivit as illegal; 2) m ewuj udkan I ndonesia yang adil dan
dem okrat is, dengan fokus penanganan penguat an I nst it usi Kej aksaan Agung,
penyelesaian kasus- kasus korupsi, dan m elanj ut kan reform asi birokrasi; 3)
m ewuj udkan I ndonesia yang sej aht era, dengan fokus penanganan perbaikan
iklim invest asi, m enj aga st abilit as ekonom i m akro, dan penanggulangan
kem iskinan.
Adapun Agenda Nasional yang berkait an secara langsung dengan
kehut anan adalah: 1) m ewuj udkan I ndonesia yang am an dan dam ai dengan
fokus penanganan penanggulangan akt ivit as ilegal di bidang kehut anan, ant ara
lain pem berant asan pencurian kayu, perdagangan sat w a liar, peram bahan
kawasan hut an; 2) m ewuj udkan I ndonesia yang lebih sej aht era dengan fokus
penanganan perbaikan pelayanan um um dan ket at apraj aan yang baik, iklim
invest asi, m encipt akan lapangan kerj a dan kesej aht eraan m asyarakat sekit ar
hut an dengan m enggerakkan sekt or riil dan revit alisasi pert anian, perikanan dan
kehut anan. Kegiat an ini dilaksanakan m elalui revit alisasi sekt or kehut anan
khususnya indust ri kehut anan, perlindungan konservasi sum ber daya alam , sert a
rehabilit asi dan pem ulihan cadangan sum ber daya alam .
Unt uk m elaksanakan agenda nasional, Depart em en Kehut anan t elah
m enet apkan visi pem bangunan kehut anan, yakni " Terwuj udnya penyelenggaraan
kehut anan unt uk m enj am in kelest arian hut an dan peningkat an kem akm uran
rakyat " . Misi yang dit et apkan m eliput i: 1) m enj am in keberadaan hut an
dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional; 2) m engopt im alkan
aneka fungsi hut an dan ekosist em perairan yang m eliput i fungsi konservasi,
lindung dan produksi kayu, bukan kayu dan j asa lingkungan unt uk m encapai
m anfaat lingkungan sosial, budaya dan ekonom i yang seim bang dan lest ari; 3)
m eningkat kan daya dukung Daerah Aliran Sungai ( DAS) ; 4) m endorong
peransert a m asyarakat ; 5) m enj am in dist ribusi m anfaat yang berkeadilan dan
berkelanj ut an; dan 6) m em ant apkan koordinasi ant ara Pusat dan Daerah.
Selanj ut nya unt uk m encapai sasaran pem bangunan j angka m enengah
t ersebut Depart em en Kehut anan m enet apkan Lim a Kebij akan Priorit as
2005-2009 m elalui Keput usan Ment eri Kehut anan No. SK.456/ Menhut - VI I / 2004
t ent ang Lim a Kebij akan Priorit as yang isinya : 1) pem berant asan pencurian
kayu di hut an negara dan perdagangan kayu ilegal; 2) revit alisasi sekt or
kehut anan khususnya indust ri kehut anan; 3) rehabilit asi dan konservasi sum ber
daya hut an; 4) pem berdayaan ekonom i m asyarakat di dalam dan sekit ar
kaw asan hut an; dan 5) pem ant apan kaw asan hut an.
Langkah ini diharapkan selain m eningkat kan peran produksi hasil hut an
bukan kayu (
Non Tim ber Forest Product / NTFP
) dan j asa lingkungan j uga dapat
m endorong peningkat an penyerapan t enaga kerj a dan peningkat an usaha kecil
sekt or kehut anan t erut am a yang berada di sekit ar hut an.
Sebagai arah dan pedom an pelaksanaan pem bangunan kehut anan, lim a
kebij akan priorit as t ersebut dilaksanakan m elalui fokus- fokus kegiat an,
diant aranya pengem bangan hut an t anam an, pengem bangan hut an rakyat ,
rest rukt urisasi indust ri kehut anan, pengem bangan pem anfaat an hasil hut an
bukan kayu (
non t im ber forest product
/
NTFP
) , pengem bangan j asa lingkungan
dan w isat a alam , rehabilit asi hut an dan lahan, sert a peningkat an kinerj a
pengelolaan hut an alam dan hut an t anam an, disam ping t et ap m elaksanakan
perlindungan dan konservasi sum ber daya alam , sert a rehabilit asi dan pem ulihan
cadangan sum ber daya hut an. Sedangkan dalam rangka m eningkat kan
kesej aht eraan m asyarakat khususnya yang t inggal di dalam dan sekit ar kaw asan
hut an, pendekat an pengelolaan hut an diselenggarakan m elalui pola
pem berdayaan m asyarakat , dengan m enem pat kan m asyarakat sebagai pelak u
pem bangunan kehut anan.
Pem bangunan kehut anan t ahun 2009 dit uangkan dalam Rencana Kerj a
Kem ent erian/ Lem baga ( Renj a- KL) Depart em en Kehut anan t ahun 2009 dan
m erupakan penj abaran Renst ra- KL Depart em en Kehut anan t ahun 2005- 2009
dalam bent uk rencana t ahunan Depart em en Kehut anan.
I I . V I SI D AN M I SI
Sesuai dengan Renst ra- KL Depart em en Kehut anan t ahun 2005- 2009
( Penyem purnaan) , Visi dan Misi Depart em en Kehut anan m erupakan penj abaran
m andat sekt or kehut anan yang t ert uang dalam Undang Undang ( UU) No. 41
t ahun 1999 t ent ang Kehut anan dan UU lainnya yang berkait an dengan
kehut anan.
V I SI
“Te r w u j udn ya Pe n ye le n gga r a a n Ke hu t a na n Un t u k M e n j a m in Ke le st a r ia n
H u t a n da n Pe n in gk a t a n Ke m a k m u r a n Ra k y a t ”.
Adapun sasaran st rat egis pencapaian visi j angka m enengah Depart em en
Kehut anan ( 2005- 2009) sebagai berikut :
1.
Tercapainya desent ralisasi pem bangunan kehut anan yang didukung oleh
st akeholders dan dapat m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat sert a
m endorong pelest arian sum ber daya hut an ;
2.
Pem berant asan pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal ;
3.
Penerapan prinsip pengelolaan hut an lest ari ant ara lain dengan m em bangun
m inim al 1 ( sat u) unit pengelolaan hut an di set iap Provinsi ;
4.
Penam bahan pem bangunan hut an t anam an sehingga m encapai seluas 5 j ut a
ha dan rehabilit asi hut an dan lahan seluas 5 j ut a ha ;
5.
Pem bent ukan 21 unit Tam an Nasional m odel ;
6.
Revit alisasi dan pengem bangan hut an rakyat t erut am a diluar pulau Jawa ;
7.
Revit alisasi 282 DAS priorit as agar berfungsi secara opt im al ;
8.
Pengem bangan aneka usaha kehut anan non kayu dan j asa lingkungan secara
kom ersial ;
9.
Peningkat an penyerapan t enaga kerj a sebesar 3–10 % dan pendapat an
m asyarakat di dalam dan sekit ar hut an sebesar 3- 4 % per t ahun ;
10.
Pengukuhan kaw asan hut an seluas 12 j ut a ha;
M I SI
1. Menj am in keberadaan hut an dengan luasan yang cukup dan sebaran yang
proporsional;
2. Mengopt im alkan aneka fungsi hut an dan ekosist em per airan yang m eliput i
fungsi konservasi, lindung dan produksi unt uk m encapai m anfaat lingkungan
sosial, budaya dan ekonom i yang seim bang dan lest ari;
3. Meningkat kan daya dukung Daerah Aliran Sungai ( DAS) ;
4. Mendorong peran sert a m asyarakat ;
5. Menj am in dist ribusi m anfaat yang berkeadilan dan berkelanj ut an;
I I I . KEM AJUAN KEGI ATAN PEM BAN GUN AN
KEH UTAN AN SAM PAI D EN GAN
BULAN D ESEM BER TAH UN 2 0 0 7
Pelaksanaan pem bangunan kehut anan dim aksudkan unt uk m ensukseskan
agenda nasional Kabinet I ndonesia Bersat u ( KI B) yang diselenggarakan sesuai
prinsip- prinsip
good governance
dan
clean governm ent
. Prinsip t ersebut
diw uj udkan m elalui penguat an pengaw asan, t ransparansi dan akunt abilit as
pelayanan publik. Dalam penerapannya, Depart em en Kehut anan m em perhat ikan
proses desent ralisasi y ang dibarengi proses debirokrat isasi dan deregulasi, sert a
peningkat an kerj asam a ant ar sekt or, Pusat dan Daerah, para pihak dan
kerj asam a luar negeri.
Kem aj uan pelaksanaan kegiat an pem bangunan sam pai dengan bulan
Desem ber 2007 m erupakan realisasi dari im plem ent asi Lim a Kebij akan Priorit as
Depart em en Kehut anan nom or SK.456/ Menhut / 2004 yang m erupakan
penyem purnaan dari Keput usan Ment eri Kehut anan No. 7501/ Kpt s- I I / 2002
t anggal 7 Agust us 2002. Realisasi t ersebut t erlihat pada pencapaian sasaran dari
kebij akan priorit as yang t elah dit et apkan, sepert i diuraikan sebagai berikut :
A. Pe m be r a nt a sa n Pe ncu r ia n Ka yu di H u t a n N e ga r a da n Pe r da ga n ga n
Ka yu I le ga l
Beberapa k egiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengam anan
kawasan hut an adalah sebagai berikut :
1.
Operasi pengam anan hut an sebanyak 365 kali.
2.
Penyelesaian 383 kasus pencurian kayu di dalam hut an negara.
3.
Pem bent ukan Pam hut Swakarsa di 30 lokasi.
4.
Penguat an kapasit as kelem bagaan perlindungan hut an, berupa :
Rekruit m en anggot a SPORC sebanyak 300 orang; Penyegaran Polhut
120 orang; Diklat Polhut dan PPNS, 60 0rang PPNS dan 60 orang ABK
sert a 30 orang SPORC; Gelar pasukan 120 orang.
5.
Penyem purnaan/ penguat an kebij akan dan perat uran perundangan.
6.
Menggalang kerj asam a dengan negara- negara konsum en kayu sert a
LSM nasional dan int ernasional dalam pem berant asan pencurian kayu
dan perdagangan kayu illegal.
B. Re vit a lisa si se k t or k e h u t a n a n k h u su snya in du st r i k e h u t a n a n
I m plem ent asi kebij akan Revit alisasi Sekt or Kehut anan Khususnya
I ndust ri Kehut anan dij abarkan kedalam em pat fokus kegiat an yait u:
pengelolaan pem anfaat an hut an produksi alam , pengelolaan pem anfaat an
hut an t anam an, pengelolaan hut an yang t idak dibebani hak/ izin
pem anfaat an, dan rest rukt urisasi indust ri prim er kehut anan.
pem erint ah sebagai pem ilik sum berdaya hut an dan pem egang ij in sebagai
penyewa. Sebagai pem ilik sum berdaya, pem erint ah m em iliki w ew enang
unt uk m engat ur pelaksanaan pengusahaan hut an yang sesungguhnya t elah
dilakukan cukup hat i- hat i.
Jum lah HPH/ I UPHHK- HA per Bulan Desem ber 2006 sebanyak 322 unit
dengan luas 28.778.923 ha ( dat a st rat egis kehut anan, 2007) dan pada Bulan
Desem ber 2007 sebanyak 324 unit seluas 28.271.043 ha, sehingga t erdapat
kenaikan j um lah unit HPH/ I UPHHK- HA sebanyak 2 Unit ( 0,62% ) nam un
t erj adi penurunan luas HPH/ I UPHHK- HA sebanyak 507.880 ha ( 2,1% ) .
Jum lah HPH yang t elah dicabut sej ak t ahun 2004 sam pai dengan 2006
adalah sebanyak 26 unit dengan luas sebesar 2.226.148 ha dan j um lah HPH
yang t elah dicabut pada t ahun 2007 sebanyak 10 unit dengan luas sebesar
1.631.884 ha sehingga t ot al luas HPH yang dicabut seluas 3.858.032 ha.
Jum lah invest asi kum ulat if sam pai dengan Bulan Desem ber 2006 sebanyak
Rp. Rp. 14.779.780.708.887 dan per Desem ber 2007 m enj adi Rp.
17.307.758.120.291 at au m engalam i kenaikan sebesar 17,10 % .
Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengelolaan
pem anfaat an hut an produksi alam pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :
1.
Pem binaan dan pengendalian produksi hasil hut an sebanyak 160 unit
m anaj em en.
2.
Pem binaan dan pengendalian kelola lingkungan 160 unit m anaj em en.
3.
Pem binaan dan pengendalian kelola sosial 160 unit m anaj em en.
4.
Penilaian kinerj a usaha pem anfat aan hut an produksi alam 25 unit
m anaj em en.
5.
Pelaksaanaan silvikult ur int esif 160 unit m anaj em en.
6.
Pem bangunan m odel unit m anaj em en hut an m erant i pada 4 lokasi.
Saat ini kebut uhan kayu unt uk m em asok indust ri perkayuan di
I ndonesia sudah t idak m ungkin lagi m engandalkan dari hut an alam . Unt uk
it u perlu dicari alt ernat if sum ber bahan baku lain, t anpa harus m enam bah
luas konversi hut an alam . Sudah saat nya sekarang pem erint ah
m enggerakkan pem anfaat an dan pengelolaan hut an t anam an unt uk
m engat asi kekurangan bahan baku kayu t ersebut . Realisasi luas penanam an
HTI unt uk t ahun 2006 m encapai 215.679,95 Ha. Sehingga realisasi luas
t anam an HTI secara kom ulat if sam pai dengan t ahun 2006 adalah
3.079.083,28 Ha. Sedangkan penyerapan t enaga kerj a sam pai dengan t ahun
2006 adalah + 150.000 orang. Jum lah invest asi kum ulat if sam pai dengan
Bulan Desem ber 2006 sebanyak Rp. 13.983.145.521.310 dan per Desem ber
2007 m enj adi Rp. 14.610.545.605.745 at au m engalam i kenaikan sebesar
Rp. 627.400.084.435 ( 5% ) .
1 unit ( 3,03% ) m enj adi 32 unit ( luas 633.675 ha) . Jum lah HPHTI yang
dicabut sej ak t ahun 2004 sam pai dengan Bulan Desem ber 2007 sebanyak 5
unit dengan luas 123.100 ha, dengan perincian dicabut pada t ahun 2004
sebanyak 3 unit ( luas 96.000 ha) , t ahun 2005 t idak ada HPHTI yang dicabut ,
dan pencabut an pada t ahun 2006 sebanyak 2 unit ( luas 27.100 ha) . Progres
penyelesaian lelang I UPHHK- HT per bulan Desem ber 2007 sebanyak 9 unit
dengan luas 331.372 ha, yang m ana bat as wakt u penyelesaian kewaj iban
sam pai t anggal 14 Novem ber 2007 sebanyak 2 unit t elah m enyelesaikan
kewaj iban rekom endasi Bupat i/ Gubernur. Adapun sisanya sebanyak 7 unit ,
sam pai dengan Juni 2008 m engaj ukan perpanj angan penyelesaian
kewaj iban, nam un dit olak.
Pada saat ini t erdapat sekit ar 20 j ut a ha kawasan hut an yang t idak
dibebani hak berupa t anah kosong, sem ak belukar, hut an t idak produkt if
sert a daerah bekas penebangan ( LOA) . Areal- areal yang t idak dibebani hak
t ersebut saat ini banyak yang dim anfaat kan t anpa disert ai k eabsahan
kegiat an pem anfaat an yang m em adai.
Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan pada t ahun 2007 dalam usaha
pengelolaan kaw asan hut an yang t idak dibebani hak adalah sebagai berikut :
1.
Penat aan pem anfaat an hut an produksi dilak ukan m elalui kegiat
an-kegiat an :
-
I dent ifikasi dan pem et aan kawasan HP yg t idak dibebani hak.
-
Penyusunan sit e plan PHP di 3 Provinsi.
-
Penyusunan rencana pem anfaat an areal eks HPH u/ HHBK di 4
Provinsi.
-
Penyelenggaraan GI S 1 Paket .
-
Updat ing dat a spasial I UPHHK HA/ HT 1 Paket .
-
Penyusunan rencana penat aan pem anfaat an areal eks HPH/ HPHTI 8
Unit .
-
Biaya adm inist rasi dan sosialisasi penat aan areal eks HPH/ HPHTI 5
Unit .
-
Perencanaan dan pem ant apan pem anfaat an HP ( HTR) 1 paket .
-
Pengadaan GPS 3 Unit .
-
Pengendalian pengam anan areal eks HPH/ HPHTI 1 paket .
2.
Penyiapan/ pelelangan unit kelola usaha pem anfaat an hasil hut an
dilakukan m elalui kegiat an- kegiat an sebagai berikut :
-
Penyiapan areal calon I UPHHK- HA/ HT seluas 3 j ut a Ha y ang t ersebar
di
12
Provinsi.
-
Konsult asi publik hasil penilaian lapangan rencana I UPHHK 12 paket .
-
Monit oring dan verifikasi t erhadap izin- izin Bupat i/ Gubernur di 32
Provinsi.
-
Penyusunan dat a base progres I UPHHK HA/ HT 1 paket .
-
Biaya adm inist rasi pelelangan dan pengendalian pekerj aan 1 paket .
3.
Pem binaan rencana kerj a unit kelola usaha pem anfaat an hasil hut an
dilaksanakan m elalui kegiat an- kegiat an sebagai berikut :
-
Penilaian dan pem binaan pem buat an Rencana Kerj a I UPHHK (
RKT-RKL) 1 paket .
-
Sosialisasi kebij akan pem anfaat an Hut an Produksi 1 paket .
4.
Pem binaan kapasit as kelem bagaan dan invest asi unit kelola usaha
pem anfaat an hasil hut an dilaksanakan m elalui kegiat an- kegiat an
sebagai berikut :
-
Pem binaan dan m onit oring perkem bangan kelem bagaan/ kem it raan
dan usaha I UPHHK 1 paket .
-
Kaj ian pert um buhan invest asi kehut anan dan kebij akan pelest arian
hut an 1 paket .
-
Penyusunan st andar, krit eria dan indikat or peran sert a UKM pada
I UPHHK 1 paket .
I j in I ndust ri sam pai dengan Bulan Desem ber 2007 t ercat at sebanyak 9
ij in dengan m enyerap t enaga kerj a sebanyak 9.930 orang dan invest asi
sebesar Rp. 611.599.530.305,- . Sam pai dengan Bulan Okt ober 2007 rencana
pem enuhan bahan baku indust ri prim er hasil hut an kayu dengn kapasit as izin
produksi sam pai dengan 6.000m
3/ t ahun yang m eliput i indust ri kayu lapis dan
Lam inat ed Veneer Lum ber ( LVL) , veneer, penggergaj ian kayu, serpih kayu
dan pulp sebesar 44.987.472,39 m
3dengan perincian sebagai berikut :
-
St ock Aw al
:
4.045.244,38 m
3
-
I UPHHK Hut an Alam
:
6.042.937,84 m
3
-
I UPHHK Hut an Tanam an
:
31.666.596,30 m
3
-
Hut an Rakyat
:
1.308.847,73 m
3
-
Perum Perhut ani
:
40.024,26 m
3
-
I zin Lainnya yang Sah/ I PK
:
1.232.212,18 m
3-
Perkebunan
:
368.456,27 m
3
-
I m por
:
240.978,36 m
3
-
Lelang
:
2.583,62 m
3
-
I PHHK Lain
:
39.592,55 m
3
Adapun realisasi pem enuhan bahan baku indust ri prim er hasil hut an
kayu kapasit as ij in pr oduksi di at as 6.000m
3/ t ahun sam pai dengan bulan
Desem ber 2007 adalah sebesar 36.387.235,30 m
3, dengan rincian sebagai
berikut :
-
St ock Aw al
:
3.898.618,16 m
3
-
I UPHHK Hut an Alam
:
6.437.684,54 m
3
-
I UPHHK Hut an Tanam an
:
20.614.208,77 m
3
-
Land clearing I UPHHK- HT
: 3.063.606,87 m
3-
Hut an Rakyat
:
611.990,81 m
3
-
Perum Perhut ani
:
48.033,60 m
3
-
I zin Lainnya yang Sah/ I PK
:
1.328.050,18 m
3-
Perkebunan
:
93.471,34 m
3
-
I m por
:
104.431,31 m
3
-
Lelang
:
32.553,83 m
3
-
I PHHK Lain
:
154.585,91 m
Sebagai salah sat u upaya yang perlu dilakukan pem erint ah unt uk
m enyehat kan dan m em bangkit kan kem bali indust ri perkayuan di I ndonesia
adalah m elalui rest rukt urisasi indust ri pengolahan kayu prim er.
Rest rukt urisasi diarahkan unt uk m encapai kondisi: t ercipt anya st rukt ur
indust ri yang efisien bahan baku, m enyerap banyak t enaga kerj a, sert a
m em berikan nilai t am bah yang t inggi.
C. Re ha bilit a si da n Konse r va si Sum be r D a ya H u t a n .
I m plem ent asi kebij akan rehabilit asi dan konservasi sum berdaya hut an
dij abarkan ke dalam enam fokus kegiat an, yait u: Rehabilit asi Hut an dan
Lahan, Pengelolaan DAS, Pengendalian Kebakaran Hut an, Pengelolaan
Kaw asan Konservasi ( Suaka Alam / Kaw asan Pelest arian Alam / Tam an Buru
dan Hut an Lindung) , Pengelolaan Keanekaragam an Hayat i dan Produk
Tum buhan dan Sat wa Liar ( TSL) , dan Pem anfaat an Jasa Lingkungan.
Kegiat an rehabilit asi hut an dan lahan dim aksudkan unt uk m em ulihkan,
m em pert ahankan dan m eningkat kan fungsi hut an dan lahan dalam
m endukung sist em penyangga kehidupan daerah aliran sungai. Menurut UU
No. 41/ 1999, pasal 41 ( 1) dan PP No. 35/ 2002 pasal 17 ( 1) kegiat an
rehabilit asi hut an dan lahan diselenggarakan m elalui kegiat an reboisasi,
penghij auan, pem eliharaan, pengayaan t anam an dan penerapan t eknik
konservasi t anah secara veget at if dan sipil t eknis pada lahan krit is dan t idak
produkt if.
Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha Rehabilit asi
Hut an dan Lahan pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :
1.
Penyelesaian penyusunan PP t ent ang Rehabilit asi Hut an dan Lahan dan
Reklam asi Hut an.
-
Pem bahasan int er Depart em en Kehut anan t ent ang RPP RHL.
-
Sosialisasi pedom an t eknis RHL sum ber dana DBH- DR.
-
Penyusunan pedom an rancangan t eknis reboisasi.
-
Penyusunan pedom an pem anfaat an hasil rehabilit asi.
-
Penyusunan Krit eria- St andar keberhasilan Reboisasi.
2.
Penyem purnaan RUU Konservasi Tanah
-
Pem bahasan Draft RUU Konservasi Tanah.
3.
Penyem purnaan Kepm enhut / Perm enhut RHL dan Perbenihan Tanam an
Hut an
-
Pem bahasan Draft Perpres t ent ang penyelenggaraan gerhan.
-
Perm enhut t ent ang Gerhan 2006 dan Perm enhut Penyelenggaraan,
Pedom an dan Juklak Gerhan 2007.
4.
Pengem bangan kapasit as kelem bagaan
-
Penyiapan Organisasi 2 sat ker BP. Mangrove.
-
Sosialisasi pedom an ident ifikasi paket t eknologi RLKT 10 BP DAS.
-
Penyiapan Bahan I nform asi RHL ( leaflet ) .
-
Lokakarya aplikasi sist em insent if reboisasi.
5.
Rehabilit asi Hut an dan Lahan/ GERHAN
-
Pengadaan bibit GN- RHL/ Gerhan sej ak t ahun 2003 sam pai dengan
t ahun 2007 adalah sebanyak 960.627.167 bat ang yang t erdiri dari
j enis Kayu- kayuan dan j enis MPTS (
Mult i Purpose Tree Species
) .
Sam pai saat ini realisasi fisik GERHAN t ahun 2007 t elah m encapai
86,56 % sekit ar 779.060 ha dari rencana 900.000 ha
6.
Pengem bangan Perbenihan
-
Tersusun Perat uran Dirj en RLPS t ent angg perbenihan t anam an hut an.
-
Perdirj en t ent ang Norm a, krit eria- st andar dan prosedur pengem bangan
usaha perbenihan dan pem bibit an t anam an hut an.
-
Rancangan SI M Perbenihan.
Selain kondisi lapangan yang m enyebabkan gagalnya program RHL
yang m enyebabkan luasnya lahan krit is dan DAS krit is, sit uasi dan kondisi
yang m em pengaruhi efekt ifit as pengelolaan DAS adalah belum t erpadunya
t uj uan pengelolaan sum berdaya alam di suat u DAS baik ant ar sekt or
m aupun polit ik pem erint ah daerah ( provinsi dan kabupat en) . Pengelolaan
DAS m erupakan suat u inst rum en pent ing dalam m endorong percepat an RHL
dan konservasi sum berdaya hut an. Kegiat an yang t elah dalam usaha
pengelolaan DAS adalah sebagai berikut :
1.
Penyusunan, penyem purnaan dan sosialisasi perat uran perundangan.
-
Tersusunnya Draft RPP Pengelolaan DAS Terpadu.
-
Tersusunnya pedom an pem ant auan t at a air DAS dengan m odel
hidrologi.
-
Tersusunnya pedom an pem binaan proyek- proyek Pengelolaan DAS
berbant uan luar negeri.
-
Tersusunnya pedom an pengem bangan kelem bagaan pengelolaan DAS.
2.
Penyusunan rencana dan evaluasi pengelolaan DAS priorit as.
-
Terlaksananya m onit oring dan evaluasi pengelolaan DAS di 31 daerah.
-
Terlaksananya m onit oring dan evaluasi pengelolaan DAS kerj asam a
luar negeri, 10 Provinsi.
-
Tersusunnya buku inform asi um um DAS Prior it as Pulau Jaw a dan
Sum at era ( DAS/ Sub DAS) .
-
Tersusunnya pet a dan buku lahan krit is nasional.
3.
Peningkat an kapasit as kelem bagaan RHL/ DAS.
-
Terlaksananya kesekret ariat an kelem bagaan unit ASOCON.
-
Terlaksananya kesekret ariat an fokal point UNCD.
-
Pem binaan dan koordinasi forum DAS, 19 Provinsi.
-
Pelat ihan t eknis review penet apan urut an DAS Priorit as.
-
Terselenggaranya fasilit asi kelem bagaan DAS dalam pelaksanaan sosial
forest ry.
penyiapan lahan dan hut an m erupakan salah sat u penyebab sering
t erj adinya kebakaran hut an. Perangkat hukum dan perat uran perundangan
sert a prakt ek penegakan hukum yang m asih lem ah dan t idak m enim bulkan
efek j era m erupakan fakt or pendukung penyebab t erj adinya kebakaran
hut an. Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengendalian
kebakaran hut an pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :
1.
Operasi pem adam an kebakaran
-
Kegiat an pem adam an oleh anggot a Manggala Agni seluas 2.780,6 Ha.
-
Pem adam an dengan wat er bom bing dengan 8 helikopt er.
-
I dent ifikasi areal bekas kebakaran di 5 Provinsi.
-
Monit oring perkem bangan areal bekas kebakaran, 5 lokasi.
2.
Kam panye pencegahan Kebakaran Hut an
3.
Pat roli pencegahan dan pem adam an kebakaran hut an di 8 provinsi.
4.
Pem ant auan dan disem inasi hot spot harian, 20 Provinsi.
5.
Pem bent ukan Masyarakat Peduli Api ( MPA) , 3100 orang.
6.
Pem bent ukan regu Brigdalkarhut BKSDA dan TN, 20 regu.
7.
Pelat ihan dan pendam pingan t erhadap kelom pok swakarsa.
Pem erint ah m enet apkan dan m em pert ahankan kecukupan luas
kaw asan hut an dan penut upan hut an unt uk set iap DAS, dan at au pulau guna
opt im alisasi m anfaat lingkungan, m anfaat sosial, dan m anfaat ekonom i
m asyarakat set em pat . Luas kawasan hut an yg harus dipert ahankan m inim al
30% dari luas DAS dan at au pulau dengan sebaran yg proporsional.
Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha konservasi
sum berdaya hut an pada t ahun 2007 adalah sebagai berik ut :
1.
Pengelolaan TN Model
-
Evaluasi efekt ivit as pengelolaan 12 TN Model.
-
Pem binaan pengelolaan TN Model di 16 lokasi.
2.
Pengelolaan KSA/ KPA/ TB
-
Evaluasi pengukuhan 5 KK.
-
Evaluasi penet apan zona/ blok 16 KK darat dan 6 KK perairan.
-
Evaluasi kerj asam a pengelolaan LBKLEE 15 lokasi.
-
Evaluasi kolaborasi pengelolaan 5 lokasi.
-
Evaluasi pengem bangan daerah penyangga 10 lokasi.
-
Evaluasi pelaksanaan rehabilit asi di KSA dan HL 14 lokasi.
-
Evaluasi efekt ifit as pengelolaan TWA, Tahura, TB 4 lokasi.
-
Evaluasi pelaks. izin pinj am pakai KSA/ KPA 14 lokasi.
-
Evaluasi penyelesaian t um pang t indih KK 10 lokasi.
-
Evaluasi kondisi kaw asan TWA, Tahura, Tam an Buru.
-
Evaluasi pengelolaan world herit age sit e/ cagar biosfer 5 lokasi.
-
Evaluasi pengelolaan calon lokasi r am sar 3 lokasi.
-
Asist ensi penyusunan/ review penat aan zona/ blok TWA 5 lokasi
-
Asist ensi pedom an penat aan zona KK perairan 5 lokasi
-
Asist ensi invent arisasi ekosist em esensial 5 lokasi
-
Asist ensi pengelolaan KSA/ KPA di 8 lokasi
-
Asist ensi pengelolaan 10 TN baru
-
Pem ant apan m anaj em en dat a & inform asi KSDA 17 kegiat an
-
Penyelesaian kerj asam a pengelolaan KK 20 lokasi
-
Penyelesaian m asalah keg. non- kehut anan di KK 20 lokasi
3.
Pengelolaan Hut an Lindung
-
Monev pelaksanaan rehabilit asi HL di 14 lokasi.
-
Penerbit an buku inform asi KSA & HL Jilid I I .
-
Penyusunan Pedom an Penat aan Blok Pengelolaan Hut an Lindung.
-
Pem binaan opt im alisasi pengelolaan HL 10 lokasi .
D . Pe m be r da y a a n Ek onom i M a sya r a k a t di D a la m da n Se k it a r Ka w a sa n
H u t a n .
Pem berdayaan m asyarakat dim aksudkan unt uk m eningkat kan harga
t awar kelom pok m asyarakat yang t idak m em punyai kekuasaan agar m ereka
dapat m engam bil bagian dalam proses- proses pengam bilan keput usan dalam
pem anfaat an sum berdaya hut an secara lest ari unt uk m eningkat kan t araf
hidup dan kesej aht eraan m ereka. Kebij akan pem berdayaan ekonom i
m asyarakat di dalam dan sekit ar hut an, im plem ent asi kegiat annya
dij abarkan kedalam t iga fokus kegiat an, yait u: pengem bangan hut an rakyat ,
pengem bangan pem anfaat an hasil hut an bukan kayu, dan pengem bangan
hut an kem asyarakat an ( Hkm ) .
Pengelolaan hut an rakyat khususnya di Jawa sudah sej ak lam a
berkont ribusi secara signifikan t erhadap suplai bahan baku indust ri kayu
skala kecil, m enengah m aupun besar; m encipt akan lapangan kerj a dan
usaha; dan pengurangan t ingkat pengangguran. Dalam ket er bat asan
kem am puan pem erint ah unt uk m em perbaik i produkt ifit as hut an dan lahan,
peran pem bangunan hut an rakyat perlu dikem bangkan guna m eningkat kan
kesej aht eraan m asyarakat . Pem bangunan HTR direncanakan pada areal
seluas 5,4 j ut a Ha selam a 4 t ahun ( 2007 s/ d 2010) dengan perkiraan
penyerapan t enaga kerj a 93.000 KK/ t ahun at au set ara dengan 360.000 KK
dalam 5 t ahun dgn invest asi Rp.43,2 t riliun
Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengem bangan
hut an rakyat adalah sebagai berik ut :
1.
Penyusunan pedom an m odel hut an rakyat kem it raan.
2.
Penyusunan pedom an invent arisasi dan ident ifikasi pot ensi
pengem bangan hut an rakyat .
3.
Penyusunan pedom an penguat an kelem bagaan kelom pok t ani HR
kem it raan.
4.
Sosialisasi perat uran Hut an Rakyat di 32 provinsi.
5.
Pem binaan Hut an Rakyat di 15 provinsi.
6.
I dent ifikasi dan invent arisasi pot ensi pengem bangan HR, 32 provinsi.
7.
Tem u usaha Hut an Rakyat kem it raan, 32 provinsi.
9.
Pendam pingan Kelom pok Tani HR Kem it raan, 400 unit .
10. Pem binaan HR Kem it raan, 400 unit .
11. Penyusunan rancangan pem bangunan Model HR Kem it raan, 30
rancangan.
12. Pem bangunan Model HR Kem it raan, 6000 ha 30 unit .
13. Pendam pingan Model HR Kem it raan, 30 unit .
14. Pem binaan Model HR Kem it raan, 30 unit .
15. Monev Model HR Kem it raan, 30 unit .
Sebagai sum berdaya alam yang dapat diperbaharui dan t um buh secara
alam i di hut an alam , hasil hut an bukan kayu ( HHBK) m erupakan
sum berdaya pot ensial yang t elah dim anfaat kan oleh m asyarakat dan dapat
dikem bangkan unt uk m endukung program pem bangunan kehut anan,
khususnya dalam rangka m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat .
Adapun kegiat an yang harus dilakukan pada fokus pengem bangan hasil
hut an bukan kayu adalah:
1.
Mem bent uk unit kerj a pengurusan HHBK dan m endorong pem bent ukan
unit kerj a pengelolaan HHBK.
2.
Pem berian kepast ian hak dan akses at as pem ungut an/ pem anfaat an
HHBK.
3.
Penguat an kelem bagaan pet ani HHBK.
4.
Pengem bangan kem it raan ant ara pet ani HHBK dengan indust ri
pengolah HHBK.
5.
Mendorong pengem bangan indust ri pengolahan HHBK skala kecil di
pedesaan.
6.
Fasilit asi pengem bangan sist em infom asi pasar hasil HHBK.
Hut an Kem asyarakat an adalah hut an negara ( HL, HP dan HK kecuali
cagar alam , dan zona int i t am an nasional) yang pem anfaat an ut am anya
dit uj ukan unt uk m em berdayakan m asyarakat . Melalui HKm , m asyarakat
dapat m em peroleh hak pem anfaat an hut an selam a j angka w akt u 35 t ahun.
Dalam m em berdayakan m asyarakat m elalui HKm , pem erint ah
kabupat en/ kot a m em berikan fasilit asi pengem bangan kelem bagaan,
bim bingan perencanaan, pengem bangan usaha, bim bingan t eknologi,
pendidikan dan lat ihan, dan akses t erhadap pasar. Model hut an
kem asyarakat an dalam rangka Rehabilit asi Hut an m erupakan bahan acuan
at au wadah pem belaj ar an dan alat elaborasi t erhadap pelaksanaan kebij akan
hut an kem asyarakat an secara lebih luas.
Dalam rangka RHL t elah dikem bangkan HKm dan Social Forest ry di 22
provinsi seluas 493.417 ha yang m eliput i :
1.
Areal Usulan Penet apan Wilayah Hut an Kem asyarakat an seluas
168.008,91 ha.
2.
Areal Pem bangunan Hut an Kem asyarakat an seluas 208.327 ha.
3.
Areal Kerj a Social Forest ry seluas 55.420 ha.
4.
Areal yang sudah diberikan izin sem ent ara seluas 62.357ha .
5.
Telah t erbent uk 519 kelom pok m asyarakat .
E. Pe m a n t a pa n k a w a sa n h u t a n
areal dan hak yang lebih j elas yang dibut uhkan oleh sem ua pelaku
pengelolaan hut an di I ndonesia. I m plem ent asi kebij akan pem ant apan
kaw asan hut an dij abarkan ke dalam t iga fokus kegiat an, yait u: pengukuhan
dan penat agunaan kaw asan hut an, pengem bangan inform asi sum berdaya
hut an, dan pem bangunan w ilayah pengelolaan kaw asan hut an.
Kegiat an pengukuhan dan penat agunaan kaw asan hut an m erupakan
kegiat an yang sangat erat kait annya dengan kepast ian kaw asan hut an
secara adm inist rasi m aupun fisik di lapangan. Kegiat an ini m em punyai art i
sangat pent ing dan sebagai dasar pij akan kegiat an- kegiat an kehut anan
lainnya sepert i kegiat an pengurusan hut an pada um um nya dan khususnya
kegiat an pengelolaan hut an.
Beberapa k egiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengukuhan dan
penat agunaan kawasan hut an pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :
1.
Penunj ukan kaw asan hut an.
-
Penyelesaian/ penyediaan bahan penunj ukan kawasan hut an parsial
t erm asuk KHDTK di 30 lokasi.
-
Paduserasi ant ara RTRWP dengan TGHK di 3 Provinsi.
-
Paduserasi ant ara RTRWP dengan penunj ukan kawasan hut an
provinsi yang m elakukan review di 7 provinsi.
2.
Pengem bangan sist em inform asi pengukuhan kaw asan hut an.
-
I nput dan updat ing dat a spasial dan non spasial penunj ukan dan
bat as kaw asan hut an.
-
Pem buat an dat abase pengukuhan kaw asan hut an di 11 lokasi .
-
Penelusuran,invent arisasi dan penat aan dokum en pengukuhan
kaw asan hut an di 12 lokasi.
3.
Penat aan bat as kaw asan hut an.
-
Penat aan bat as kaw asan hut an sepanj ang 4605 km .
-
Penyelesaian/ perbaikan BATB kaw asan hut an di 75 lokasi.
4.
Penyelesaian penet apan kaw asan hut an.
-
Penyelesaian/ penyediaan bahan penet apan kaw asan hut an yang
sudah dit at a bat as t em u gelang seluas 2 j ut a ha.
5.
Sosialisasi SK dan pet a penet apan kaw asan hut an di 11 BPKH;
Penyesuaian perat uran dan pedom an penggunaan kaw asan hut an;
Penyiapan pert im bangan t eknis penggunaan kawasan hut an sebanyak
30 unit ; Monit oring dan evaluasi penggunaan kaw asan hut an di 10
lokasi; Penyelesaian lahan kom pensasi penggunaan kawasan hut an
sebanyak 8 unit ; Penyelesaian m asalah penggunaan kaw asan hut an di
15 lokasi; Pengkaj ian t erpadu dalam rangka perm ohonan penggunaan
kaw asan hut an di 2 lokasi; Pengkaj ian t erpadu t erhadap usulan
perubahan perunt ukan kaw asan hut an di 5 lokasi; Koordinasi m asalah
pert anahan dalam kawasan hut an di 10 lokasi.
-
Monit oring dan evaluasi pelepasan kaw asan hut an unt uk perkebunan
sebanyak 30 lokasi.
-
Monit oring dan evaluasi TMKH di 30 lokasi.
7.
Melakukan koordinasi pencabut an SK pelepasan kaw asan hut an di 15
provinsi.
8.
Pengkaj ian penyelesaian perm asalahan pelepasan kawasan hut an
unt uk t ransm igrasi di 28 lokasi.
9.
Pengkaj ian t erpadu dalam rangka usulan perubahan fungsi kaw asan
hut an sebanyak 5 lokasi.
10. Evaluasi fungsi kawasan hut an di 5 lokasi.
11. Sosialisasi dan sinkronisasi dat a m ut asi kaw asan hut an di 20 provinsi.
F. Ke bij a k a n pe ndu k ung
1. Penyelenggaraan pengaw asan dan pem er iksaan akunt abilit as pem er int ah
pusat dan pem erint ah daerah.
2. Pengem bangan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pem bangunan
kehut anan regional.
3. Pengem bangan ket at ausahaan pem erint ah dan pengelolaan sarana dan
prasarana Dephut .
4. Pengem bangan Perencanaan dan Adm inist rasi Keuangan.
5. Pem binaan Hukum Perundang- undangan Kehut anan.
6. Penelit ian dan pengem bangan I PTEK.
7. Pengkaj ian dan Penerapan Hasil Lit bang.
8. Pengem bangan SDM dan kelem bagaan.
9. Penyelenggaraan kepegawaian.
10. Kerj asam a kem it raan bidang Konservasi Sum ber Daya Alam dan LH sert a
penerapan konvensi int ernasional.
11. Penyelenggaraan Kerj asam a Luar Negeri dan I nvest asi bidang Kehut anan.
12. Penyelenggaraan St andardisasi dan Lingkungan Kehut anan.
13. Penyusunan Rencana Kehut anan.
14. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kehut anan.
I V . KEBI JAKAN PRI ORI TAS
TAH UN 2 0 0 5 - 2 0 0 9
Sum berdaya hut an m erupakan sum berdaya st rat egis yang m em punyai
m anfaat nyat a bagi kehidupan dan penghidupan bangsa, baik sebagai m anfaat
ekonom i, sosial m aupun lingkungan. Keragam an m anfaat hut an yang t inggi,
dalam pem anfat an dan pengelolaannya haruslah dilaksanakan secara bij aksana.
Pem anfaat an sum berdaya harus selalu m em pert im bangkan m anfaat ekonom i,
sosial dan lingkungan yang seim bang, dinam is dan berkesinam bungan unt uk
m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat di dalam dan di luar sekt or kehut anan,
baik unt uk generasi sekarang m aupun generasi yang akan dat ang.
Unt uk t et ap m enj aga kelest arian hut an dan m anfaat nya, m aka perlu
dikelola m elalui m anaj em en hut an t erpadu. Dalam kegiat an m anaj em en
t ersebut t ent unya t erdapat t ahapan kegiat an perencanaan yang m em egang
kunci t erhadap kelancaran dan keberhasilan pengelolaan t ersebut . Perencanaan
yang disusun secara kom prehensif dan t erint egrasi m ut lak harus dilaksanakan
unt uk m encipt akan akselerasi pem bangunan kehut anan.
Berdasarkan evaluasi kinerj a 2001–2005 dalam im plem ent asi Lim a
Kebij akan Priorit as, dan m em pert im bangkan perm asalahan yang t erus
berkem bang, m aka Depart em en Kehut anan m em andang perlu unt uk
m enyem purnakan Lim a Kebij akan Priorit as guna m eningkat kan efekt ivit as
pencapaian program pem bangunan kehut anan ke depan m elalui penet apan
keput usan Ment eri Kehut anan Nom or : SK. 456/ Menhut - VI I / 2004 t ent ang Lim a
Kebij akan Priorit as.
Penet apan Lim a Kebij akan Priorit as Depart em en Kehut anan 2005- 2009
pada dasarnya m erupakan kelanj ut an dan pengem bangan dari Lim a Kebij akan
Priorit as pada t ahun- t ahun sebelum nya yang sam pai dengan t ahun 2008 belum
t unt as dilaksanakan. Kebij akan priorit as t ersebut adalah sebagai berikut :
1. Pem berant asan pencurian kayu di hut an negara dan perdagangan kayu
illegal;
Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :
a.
Menegakkan m oral, t at anan sosial m aupun bernegara dan berbangsa.
b.
Menegakkan kepast ian hukum di bidang kehut anan.
c.
Mendorong iklim usaha di bidang kehut anan secara sah dan benar
d.
Meningkat kan part isipasi berbagai pihak sert a m asyarakat dalam
m endukung pem berant asan pencurian kayu di hut an negara dan
m araknya perdagangan kayu illegal.
e.
Menj am in keberadaan hut an sebagai m odal pem bangunan.
2. Revit alisasi sekt or kehut anan, khususnya revit alisasi indust ri kehut anan;
Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :
b.
Mencipt akan lapangan kerj a baru sebagai bagian dari pengurangan
pengangguran nasional sebesar 50% pada t ahun 2009 m elalui
bergeraknya sekt or kehut anan di perkot aan / indust ri perkayuan (
Pro-j ob)
.
c.
Mengurangi kem iskinan m asyarakat di dalam / sekit ar hut an sebagai
bagian dari pengurangan kem iskinan secara nasional sebesar 50% pada
t ahun 2009 m elalui pem bangunan hut an t anam an rakyat ,
pem berdayaan m asyarakat di dalam / sekit ar hut an ( PHBM/ pengelolaan
hut an bersam a m asyarakat dan HRPK/ Hut an Rakyat Pola Kem it raan)
(
Pro- poor) .
d.
Mewuj udkan pengelolaan pem anfaat an hut an lest ari sebagai bagian
perbaikan kualit as lingkungan hidup m enuj u I ndonesia (
Pro-Environm ent )
.
3. Rehabilit asi dan Konservasi Sum berdaya Hut an;
Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :
a.
Menj aga dan m em elihara keut uhan ekosit em hut an dan fungsinya
b.
Mem percepat pem ulihan hut an dan lahan krit is, t erm asuk rehabilit asi
hut an m angrove dan hut an pant ai.
c.
Meningkat kan daya dukung lingkungan lokal, nasional dan global
d.
Meningkat kan m anfaat hut an bagi kesej aht eraan m asyarakat .
e.
Meningkat kan part isipasi m asyarakat dalam m em elihara hut an dan
berusaha di sekt or kehut anan
f.
Meningkat kan penyerapan t enaga kerj a
g.
Meningkat kan dan m enj aga daya dukung DAS
4. Pem berdayaan ekonom i m asyarakat di dalam dan sekit ar kaw asan hut an;
Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :
a.
Meningkat kan peran sert a m asyarakat dalam pem bangunan kehut anan.
b.
Meningkat kan akses m asyarakat set em pat dalam pem anfaat an hut an.
c.
Meningkat kan lapangan pekerj aan bagi m asyarakat set em pat .
d.
Meningkat kan part isipasi m asyarakat dalam m em elihara kelest ar ian
hut an
e.
Meningkat kan pendapat an dan kesej aht eraan m asyarakat sekit ar hut an
5. Pem ant apan Kaw asan Hut an ;
Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :
a.
Menj am in keberadaan kawasan hut an dan penut upan hut an.
b.
Menj am in berj alannya unit - unit pengelolaan hut an unt uk berbagai
pem anfaat an hut an dan hasil hut an.
c.
Menj am in int ensifikasi pengelolaan hut an dan hasil hut an.
d.
Menj am in kelest arian usaha dan daya dukung kehidupan dari hut an.
6. Kebij akan Pendukung
Kebij akan ini dim aksudkan unt uk:
b. Menj am in ket ersediaan rencana- rencana kehut anan yang m enj adi
acuan pelaksanaan kegiat an pem bangunan kehut anan.
c. Menj am in kesinam bungan Lit bang I PTEK.
d. Menj am in keberlanj ut an pengem bangan SDM.
e. Menj am in kesinam bungan m onit oring evaluasi pengendalian dan
pengawasan t erhadap pelaksanaan kegiat an pem bangunan kehut anan.
Dalam rangka form ulasi kegiat an- kegiat an kehut anan yang t erint egrasi
dan benar- benar m endukung kebij akan priorit as dan sasaran- sasaran st rat egis
yang t elah dit et apkan, m aka perlu dit et apkan pencapaian sasaran dan indikat or
t ahunan yang akan dicapai sebagai bent uk penj abaran sasaran st rat egis yang
t elah dit et apkan. I dent ifikasi t erhadap sasaran dan indikat or ini sek aligus unt uk
m ensinkronkan dengan program yang t elah dit et apkan dalam Rencana Kerj a
Pem erint ah ( RKP) .
Dalam kait an dengan pem bangunan sekt or kehut anan, kegiat an- kegiat an
pokok Renj a- KL Depart em en Kehut anan, t ert am pung dalam 10 program yang
t erdapat dalam Rencana Kerj a Pem erint ah t ahun 2009, yait u :
1.
Program Peningkat an Pengaw asan dan Akunt abilit as Aparat ur Negara,
dengan t uj uan :
Meningkat kan kinerj a aparat ur pem erint ahan dalam m enj alankan t ugas
pem bangunan dan pelayanan um um t erhadap m asyarakat , sert a
m elaksanakan pengaw asan dan pengendalian t erhadap kinerj a
pem erint ahan.
2.
Program Penerapan Kepem erint ahan yang Baik, dengan t uj uan :
Meningkat kan pem binaan dan pelaksanaan urusan t at a usaha,
pengem bangan perencanaan dan invest asi adm inist rasi keuangan,
pengem bangan SDM dan adm inist rasi kepegawaian, pem binaan hukum dan
organisasi, pengem bangan hubungan kerj asam a luar negeri dan,
pem binaan inform asi kehut anan, pengendalian pem bangunan kehut anan,
sert a pem binaan st andarisasi dan lingkungan.
3.
Program Pendidikan Kedinasan, dengan t uj uan :
Meningkat kan kualit as penyelenggaraan dan pengelolaan diklat ,
pengem bangan t enaga kediklat an, pengem bangan organisasi dan inst it usi
kediklat an, sert a pengem bangan sarana dan prasarana kediklat an dibidang
kehut anan.
4.
Program Penelit ian dan Pengem bangan I PTEK, dengan t uj uan :
Menyelenggarakan penelit ian dan pengem bangan kehut anan dalam rangka
m endukung peningkat an pengelolaan hut an produksi, pem bangunan dan
pengelolaan hut an t anam an, pengelolaan DAS dan rehabilit asi lahan krit is,
pengelolaan kaw asan yang dilindungi dan pelest ar ian keragam an hayat i,
pengem bangan hut an rakyat dan hut an kem asyarakat an, sert a peningkat an
budidaya Hasil Hut an Bukan Kayu ( HHBK) .
Meningkat kan koordinasi dengan aparat ur penegak hukum ( Kepolisian,
Kej aksaan, dan Kehakim an) unt uk m enanggulangi pencurian kayu pada
kaw asan hut an negara dan prakt ek- prakt ek penyelundupan kayu ke luar
negeri, sert a m enyeret pelakunya sam pai ke pengadilan.
6. Program Pem ant apan Pem anfaat an Pot ensi Sum berdaya Hut an ( SDH) ,
dengan t uj uan :
-
Meningkat kan kinerj a pengelolaan hut an alam dan hut an t anam an agar
dapat m em produski hasil hut an khususnya hasil hut an kayu secara lest ari,
m eningkat kan produksi hasil hut an bukan kayu, sert a m eningkat kan
kinerj a indust ri perkayuan agar lebih efisien dan m am pu bersaing di pasar
int ernasional.
-
Mewuj udkan prakondisi pengelolaan hut an yang m ant ap m elalui
pengukuran, penat aan bat as, dan penet apan kawasan hut an sehingga
m em iliki st at us hukum dan pengakuan dari m asyarakat di lapangan, sert a
m enyiapkan unit - unit pengelolaan hut an sesuai fungsinya guna
m endukung pengelolaan hut an lest ari.
7. Program Perlindungan dan Konservasi SDA, dengan t uj uan :
Meningkat kan perlindungan, dan pengendalian kebakaran hut an, pengelolaan
Tam an Nasional dan kaw asan konservasi lainnya, pengelolaan
keanekaragam an hayat i dan ekosist em nya, sert a perencanaan, pengendalian,
dan pengelolaan kawasan konservasi dalam r angka opt im alisasi pem anfaat an
j asa lingkungan dan wisat a alam , peningkat an pem berdayaan m asyarakat ,
pem anfaat an keanekaragam an hayat i dan ekosist em , sert a m enguat kan
dat a, inform asi, dan kerangka regulasi pengelolaan Tam an Nasional dan
kaw asan konservasi lainnya.
8. Program Rehabilit asi dan Pem ulihan Cadangan SDA, dengan t uj uan :
Meningkat kan penut upan hut an pada lahan krit is yang t ersebar di 282 DAS
priorit as, m eningkat kan lapangan kerj a dalam pem bangunan hut an rakyat
dan hut an kem asyarakat an/ perhut anan sosial; m eningkat kan usaha
perbenihan oleh koperasi dan UKM, sert a m eningkat kan dukungan kabupat en
di daerah hulu dan m asyarakat dalam kegiat an rehabilit asi hut an dan lahan.
9. Program Peningkat an Kualit as Akses I nform asi SDA dan LH,dengan t uj uan :
Menyiapkan dat a dan inform asi SDH yang lengkap, akurat , t erkini baik spat ial
m aupun bukan spat ial bagi k epent ingan pengam bilan kebij akan dan
perencanaan pem bangunan kehut anan.
10. Program Pengem bangan Kapasit as Pengelolaan SDA dan LH, dengan t uj uan :
-
Meningkat kan pengem bangan kelem bagaan penyuluhan kehut anan,
pem berdayaan m asyarakat sasaran penyuluhan, sert a pengem bangan
j aringan kerj a dan kem it raan penyuluh kehut anan.
-
Mewuj udkan pengem bangan kapasit as kelem bagaan pengelolaan hut an
Selanj ut nya unt uk m enyelaraskan ant ara program dalam RKP dengan kebij akan
yang t elah dit et apkan, dapat dilihat pada m at rik ket erkait an dibaw ah ini.
KEBI JAKAN PRI ORI TAS
PROGRAM
Pem beran- t asan pencurian kayu di hut an negara
dan perdagangan
kayu illegal
Revit alisasi sekt or kehut anan khususnya indust ri kehut anan
Rehabilit asi dan konservasi
SDH
Pem berdayaan ekonom i m asyarakat di
dalam dan sekit ar hut an
Pem ant apan kawasan
hut an
Kebij akan Pendukung
Peningkat an pengaw asan dan akunt abilit as aparat ur negara
- - - - - V
Penerapan Kepem erint ahan yang Baik
- - - - - V
Pendidikan
kedinasan - - - - - V
Penelit ian dan pengem bangan ilm u
penget ahuan dan t eknologi
- - - - - V
Pem ant apan Keam anan Dalam Negeri
V - - - - -
Pem ant apan Pem anfaat an pot ensi SDH
V V - V V -
Perlindungan dan
konservasi SDA - - V V - -
Rahabilit asi dan pem ulihan Cadangan SDA
- - V V - -
Peningkat an kualit as dan akses inform asi SDA dan LH
- - - - V V
Pengem bangan kapasit as pengelolaan SDA dan LH
V . SASARAN PEM BAN GUN AN
TAH UN 2 0 0 9
Mengacu pada Lim a Kebij akan Priorit as Depart em en Kehut anan Tahun
2005- 2009 yang t elah dit et apkan, m aka sasaran pem bangunan kehut anan t ahun
2009 dengan kegiat an- kegiat an priorit as, ant ara lain:
A. Pem berant asan pencurian kayu di hut an negara dan perdagangan kayu
illegal :
1.
Pencurian kayu di hut an negara di provinsi Sum ut , Riau, Jam bi, Kalbar,
Kalt eng, Kalt im , Kalsel, I rj abar, Papua dan Maluku m enurun secara
nyat a; Pengam anan swakarsa oleh m asyarakat berj alan efekt if;
Koordinasi penanganan kasus pencurian kayu dan perdagangan kayu
illegal berj alan efekt if.
2.
Terbent uknya I kat an Polisi Kehut anan I ndonesia ( I PKI ) di 10 propinsi.
3.
Terbent uknya forum kom unikasi PPNS kehut anan di 10 propinsi.
4.
Terlaksananya perekrut an dan pelat ihan SPORC sebanyak
1500
orang
pada 11 Brigade.
5.
Terlaksananya pem bent ukan dan pelat ihan PAMSWAKARSA.
6.
Berkem bangnya sarana dan prasarana perlindungan hut an.
7.
Terselenggaranya koordinasi ant ar aparat penegak hukum secar a
nasional.
8.
Operasi pengam anan hut an, penguat an kapasit as kelem bagaan
perlindungan hut an, penyelesaian kasus hukum pelanggaran/ kej ahat an
hut an 75 % .
9.
Berkem bang dan t erkendalinya sist em penat ausahaan hasil hut an.
10.
Berkem bangnya sist em sert ifikasi dan penguj ian hasil hut an.
11.
Terwuj udnya opt im alisasi PNBP dari hasil hut an kayu sehingga
m eningkat 15% .
12.
Terim plem ent asinya SI PUHH dan Penat ausahaan PSDH/ DR secara
On-Line pada 44 I UPHHK- HA dan I UPHHHK- HT.
B. Revit alisasi sekt or kehut anan khususnya indust ri kehut anan :
1.
Terlaksananya produksi kayu dari hut an alam dan hut an t anam an yang
dibebani hak sebesar 25 j ut a m 3.
2.
Tercapainya sert ifikasi Pengelolaan Hut an Lest ari ( PHL) pada 15 unit
I UPHHK Hut an Alam dan 35 unit I UPHHK m elaksanakan Sist em
Silv ikult ur I nt ensif ( SI LI N) .
3.
Selesainya rancang bangun pem bent ukan unit usaha HPH, HTI , dan HTR
pada kawasan yang belum dibebani hak/ ij in seluas 3,2 j ut a ha dalam
bent uk I UPHHK- HA, I UPHHK- HT, HTR, dan I UPHHBK.
4.
Tercapainya penam bahan luas Hut an Tanam an seluas 800.000 ha,
t erdir i dari HTI seluas 600 ribu ha dan HTR seluas 200.000 ha.
6.
Peningkat an nilai t am bah dan m anfaat hasil hut an kayu.
7.
Terfasilit asinya peningkat an produksi indust ri pengolahan dan
pem asaran hasil hut an dibandingkan t ahun 2008; Efisiensi pem anfaat an
bahan baku m eningkat dibandingkan t ahun 2008; sert a Diversifikasi
produk olahan.
8.
Terpeliharanya m odel hut an rakyat kem it raan 12.000 ha ( 60 m odel int i
dan plasm a) ; pem eliharaan hut an rakyat seluas 200.000 ha di 32
propinsi; kegiat an pem bangunan hut an rakyat seluas 100.000 ha
9.
Produksi kayu dari hut an rakyat m am pu m encapai 40 m 3/ ha
10. Masyarakat yang berusaha dalam pem bangunan HR m eningkat sebesar
3 % per t ahun, dan kesej aht eraannya m eningkat sebesar 4 % ;
Penyerapan t enaga kerj a di bidang HR dan HTR m eningkat 3 % .
11. Terwuj udnya perform ace/ kinerj a indust ri kehut anan yang t angguh dan
sehat .
12. Terlaksananya peningkat an produksi hasil hut an non kayu.
13. Terlaksananya deregulasi unt uk m endukung iklim invest asi dan
kesem pat an berusaha yang kondusif.
14. Terbent uknya pola kem it raan yang saling m engunt ungkan dalam
pengelolaan/ pem anfaat an kawasan hut an produksi alam / t anam an.
15. Terlaksananya pengem bangan sent ra- sent ra HHBK ( Bam bu seluas
2.605 ha di 12 propinsi, sut era alam seluas 160 ha, Sent ra Rot an seluas
250 Ha, Sent ra Gaharu 800 Ha, Sent ra m adu 12 Unit , sert a Sent r a
HHBK Unggulan ( Seedlak, Tengkaw ang, Kem iri, Dam ar, Sagu, Pinus,
Aren dan Tanam an Obat ) seluas 250 Ha.
16. Terbent uknya KPHP Model di 10 Provinsi.
17. Terkendalinya areal eks HPH dan HTI di 10 Provinsi.
18. Tersusunnya inform asi sum berdaya hut an produksi di 21 Provinsi.
C. Rehabilit asi dan Konservasi Sum ber Daya Hut an :
1.
Tersusunnya rencana dan evaluasi pengelolaan DAS Priorit as di 33
Propinsi; Tersusunnya kebij akan pem ant auan dan evaluasi PDAS.
2.
Terlaksananya kegiat an m onit oring dan evaluasi daerah rawan bencana
alam ( banj ir dan longsor, biofisik dan sosek) di DAS Priorit as.
3.
Terlaksananya pengem bangan m odel rehabilit asi DAS.
4.
Tersusunnya rencana t eknis RHL Gerhan seluas 1,3 j ut a Ha di lahan
krit is DAS Prior it as.
5.
Terbangunnya t egakan sum ber benih prior it as seluas 1.500 Ha di 12
Propinsi.
6.
Terselenggaranya pengem bangan sipil t eknis dan konservasi t anah di
DAS priorit as.
7.
Menurunnya hot spot m enj adi sekit ar 0- 10% dari t ahun 2006.
8.
Meningkat nya part isipasi m asyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian kebakaran hut an di 10 provinsi rawan kebakaran hut an.
9.
Meningkat nya kelem bagaan pengendalian kebakaran hut an pada 10
provinsi raw an kebakaran hut an.
11. Pengem bangan dan pem anfaat an JL, WA, BCA dan PM t erlaksana secara
opt im al sehingga t ersedia peluang usaha dan kesem pat an bekerj a
seluas- luasnya bagi m asyarakat .
12. Meningkat nya kaw asan luasan hut an di daerah perkot aan ( Hut an Kot a) .
13. Peningkat an produk Tum buhan dan Sat w a Liar ( TSL) dan j asa
lingkungan 2% dari t ahun 2008.
14. Peningkat an penyerapan t enaga kerj a pada TSL dan pada pengelolaan
Jasa lingkungan/ wisat a alam sebesar 2% dari t ahun 2008.
15. Terw uj udnya pengelolaan TSL langka dan t erancam punah ( gaj ah,
harim au, badak, kom odo, orangut an, j alak bali) khususnya di 21 TN
Model.
16. Pengem bangan budidaya, penangkaran dan nilai t am bah produk
Tum buhan dan Sat wa Liar ( TSL) .
17. Terwuj udnya sinkronisasi dan pelaksanaan dan pengendalian program ,
kegiat an dan rencana- rencana t eknis pengelolaan kaw asan konservasi.
D. Pem berdayaan ekonom i m asyarakat di dalam dan sekit ar kaw asan hut an.
1.
Terbangun Kelom pok Tani HKm .
2.
Terfasilit asinya perij inan HKm seluas 400.000 ha di 25 propinsi dan
dit et apkannya areal kerj a HKm di 15 lokasi.
3.
Tersedianya cadangan dan penet apan areal Hkm .
4.
Terselenggaranya Legislasi dan Perencanaan Pengelolaan Hkm .
5.
Terbangunnya Wanat ani, AUK dalam rangka pengem bangan Hkm .
6.
Meningkat nya usaha m asyarakat sekit ar HP m elalui pem bangunan
kelem bagaan usaha ekonom i dan pengadaan peralat an/ m esin indust r i
pengolahan hasil hut an unt uk bant uan kepada indust ri kecil m enengah.
7.
Terlaksananya pem buat an persem aian/ bibit m erant i unt uk bant uan
kepada m asyarakat sekit ar hut an dalam rangka pengayaan HP.
E. Pem ant apan kaw asan hut an :
1.
Tersedianya dat a dan st at ist ik kehut anan yang dapat dipert anggung
j aw abkan; Tersedianya dat a dan inform asi SDH yang lengkap, t erkini,
t erst rukt ur, dan dapat dipert anggung j awabkan dalam bent uk spat ial
m aupun non spat ial; Tersedianya NSDH provinsi dan nasional;
Teraksesnya dat a dan inform asi SDH oleh m asyarakat luas.
2.
Terencananya penyiapan prakondisi pengelolaan hut an yang kondusif
bagi usaha kehut anan.
3.
I nvent arisasi hut an nasional.
4.
Pem buat an pet a- pet a t em at ik kehut anan.
5.
Pem anfaat an t eknologi penginderaan j auh dan sist em inform asi geografi
dalam pengelolaan dat a spasial t em at ik kehut anan.
6.
Pengem bangan sist em j aringan inform asi kehut anan di 17 provinsi.
7.
Terlaksananya sinkronisasi proses penat aan ruang di wilayah perbat asan
dengan pet a kaw asan hut an.
8.
Terident ifik asinya kondisi bat as kaw asan hut an yang belum ada dan
sudah dit at a bat as; Bert am bahnya penat aan bat as kawasan hut an
sepanj ang 15.000 km di 26 propinsi.
10. Bert am bahnya pengakuan m asyarakat dan para pihak t erhadap
kaw asan hut an yang t elah dit et apkan.
11. Tersusunnya perat uran dan pedom an penggunaan kaw asan hut an.
12. Terselesaik annya perubahan perunt ukan dan t ukar m enukar kawasan
hut an; Terkendalinya perubahan fungsi, sert a penggunaan dan
pem anfaat an kawasan hut an. Terlaksananya penunj ukan kaw asan hut an
provinsi di 8 ( delapan) provinsi, dan penunj ukan kaw asan hut an part ial
di 75 lokasi.
13. Dit et apkannya wilayah KPH di 28 provinsi; Terwuj udnya prakondisi
penet apan organisasi KPH di 28 unit ; Tersusunnya rencana pengelolaan
KPH sebanyak 28 unit .
F. Kebij akan pendukung
1.
Penyelenggaraan pengawasan dan pem er iksaan akunt abilit as
pem erint ah pusat dan pem erint ah daerah.
2.
Pengem bangan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pem bangunan
kehut anan regional.
3.
Pengem bangan ket at a usahaan pem erint ah dan pengelolaan sarana dan
prasarana Dephut ; Pengem bangan Perencanaan dan Adm inist rasi
Keuangan.
4.
Pem binaan Hukum Perundang- undangan Kehut anan.
5.
Penelit ian dan pengem bangan I PTEK; Pengkaj ian dan Penerapan Hasil
Lit bang.
6.
Pengem bangan SDM dan kelem bagaan; Penyelenggaraan kepegawaian
7.
Kerj asam a kem it raan bidang konservasi SDA dan LH sert a penerapan
konvensi int ernasional; Penyelenggaraan Kerj asam a Luar Negeri dan
I nvest asi bidang Kehut anan.
8.
Penyelenggaraan St andardisasi dan Lingkungan Kehut anan
9.
Penyusunan rencana kehut anan; Evaluasi pelaksanaan rencana
kehut anan
V I . PEN YUSUN AN REN JA- KL
TAH UN 2 0 0 9
Kegiat an- kegiat an pem bangunan kehut anan pada dasarnya dirancang
sebagai bagian dari kegiat an- kegiat an pokok yang t ert uang dalam Renst ra
Depart em en Kehut anan Tahun 2005- 2009 ( Penyem purnaan) , sert a disesuaikan
dengan Rencana Pem bangunan Jangka Menengah ( RPJM) Nasional 2004- 2009,
sert a Rencana Kerj a Pem erint ah ( RKP) Tahun 2009 t erm asuk di dalam nya
Priorit as Pem bangunan Nasional Tahun 2009 yait u:
1) Peningkat an Pelayanan Dasar dan Pem bangunan Perdesaan
2) Percepat an Pert um buhan dan Berkualit as dengan Mem perkuat Daya Tahan
Ekonom i yang Didukung oleh Pem bangunan Pert anian, I nfrast rukt ur, dan
Energi.
3) Peningkat an Upaya Ant i Korupsi, Reform asi Birokrasi, sert a Pem ant apan
Dem okrasi dan Keam anan Dalam Negeri
Dari ket iga priorit as t ersebut di at as, kegiat an pem bangunan kehut anan
t erm asuk dalam priorit as kedua pem bangunan nasional yait u
Percepat an
Pert um buhan dan Berkualit as dengan Mem perkuat Daya Tahan Ekonom i yang
Didukung oleh Pem bangunan Pert anian, I nfrast rukt ur, dan Energi.
Berdasarkan program pem erint ah dalam Rencana Pem bangunan Jangka
Menengah ( RPJM) Nasional Tahun 2004- 2009, pem bangunan kehut anan t erkait
dengan 10 program , yakni : 1) Peningkat an pengawasan dan akunt abilit as
aparat ur negara; 2) Penerapan Kepem erint ahan yang Baik; 3) Pendidikan
kedinasan; 4) Penelit ian dan pengem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi;
5) Pem ant apan Keam anan Dalam Negeri; 6) Pem ant apan Pem anfaat an pot ensi
SDH; 7) Perlindungan dan konservasi SDA; 8) Rehabilit asi dan pem ulihan
Cadangan SDA; 9) Peningkat an kualit as dan akses inform asi SDA dan LH; dan
10) Pengem bangan kapasit as pengelolaan SDA dan LH.
Sebagaim ana diuraikan di at as bahwa unt uk m encapai sasaran st rat egis
pem bangunan kehut anan lim a t ahun sebagaim ana dit et apkan dalam Rencana
St rat egis Kem ent erian/ Lem baga ( Renst ra- KL) Depart em en Kehut anan Tahun
2005- 2009 ( Penyem purnaan) , kegiat an- kegiat an penyusunan pada Renj a KL
Depart em en Kehut anan Tahun 2009, kegiat an- kegiat an diar ahkan unt uk
m encapai sasaran st rat egis sesuai dengan indikat or yang t elah dit et apkan.
Unt uk it u penyusunan Renj a KL Depart em en Kehut anan t ahun 2009 dilaksanakan
sesuai dengan alur pada gam bar berikut .
K
K
e
e
r
r
a
a
n
n
g
g
SASARAN
STRATEGIS
Arah perencanaan
LIMA
JAK
Prioritas
FOKUS KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN POKOK
KEGIATAN POKOK
KEGIATAN-KEGIATAN
KEGIATAN-KEGIATAN
FOKUS KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN POKOK
KEGIATAN POKOK
KEGIATAN-KEGIATAN
KEGIATAN-KEGIATAN
FOKUS KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN POKOK
KEGIATAN POKOK
KEGIATAN-KEGIATAN
KEGIATAN-KEGIATAN
k
k
a
a
L
L
o
o
g
g
i
i
s
s
P
P
e
e
n
n
y
y
u
u
s
s
u
u
n
n
a
a
n
n
R
R
e
e
n
n
c
c
a
a
n
n
a
a
K
K
e
e
g
g
i
i
a
a
t
t
a
a
n
n
D
D
a
a
l
l
a
a
m
m
R
R
e
e
n
n
j
j
a
a
-
-
K
K
L
L