• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 50 (REVISI 2006)

INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 50 (revisi 2006) terdiri dari paragraf 1-94 dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 50 (revisi 2006) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN Tujuan

1. Tujuan pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip untuk penyajian instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan untuk saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Hal tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus

2. Prinsip-prinsip dalam Pernyataan ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban

keuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapan informasi tentang hal tersebut.

Ruang Lingkup

(2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(a) penyertaan dalam anak perusahaan, perusahaan aso-siasi, dan joint ventures yang dilaporkan berdasarkan PSAK 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, atau PSAK 12 tentang Pela-poran Keuangan mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset. Namun demikian, dalam beberapa hal, PSAK 4, PSAK 15 atau PSAK 12 memperbolehkan suatu entitas mencatatkan penyertaan dalam anak perusahaan, asosiasi atau joint venture menggunakan PSAK 55 (revisi 2006); dalam hal tersebut, entitas harus menerapkan persya-ratan pengunkapan dalam PSAK 4, PSAK 15 atau PSAK 12 sebagai pengungkapan tambahan dalam Pernyataan ini. Entitas juga harus menerapkan Per-nyataan ini untuk semua derivatif yang terkait dengan perusahaan, asosiasi atau joint venture. Namun demi-kian, entitas menerapkan Pernyataan ini atas penyer-taannya pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, atau joint venture yang sesuai dengan PSAK 4, PSAK 12, atau PSAK 15 dilaporkan berdasarkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Pada kasus-kasus seperti diatas, entitas menerapkan ketentuan pengungkapan dalam PSAK 4, 12, dan 15 untuk melengkapi ketentuan dalam Pernyataan ini. Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untuk seluruh derivatif atas penyertaannya pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, atau joint ventures;

(b) hak dan kewajiban pemberi kerja dalam Program Imbalan Kerja yang diatur dalam PSAK 24 tentang Imbalan Kerja;

(c) kontrak untuk pertimbangan kontinjensi dalam peng-gabungan usaha (lihat PSAK 22: Pengpeng-gabungan Usaha). Pengecualian ini hanya berlaku untuk pihak pengakuisisi;

(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

derivatif yang melekat pada kontrak asuransi jika PSAK 55 (revisi 2006) mensyaratkan entitas mencatat kontrak asuransi dan derivatif secara terpisah; (e) instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang

lingkup PSAK 36, karena mengandung fitur partisi-pasi tidak mengikat. Penerbit instrumen ini dikecuali-kan dari penerapan paragraf 11–28 dan PA25–PA35 dari Pernyataan ini dalam membedakan antara kewa-jiban keuangan dan instrumen ekuitas. Namun demi-kian, instrumen tersebut tetap mengikuti semua keten-tuan lain yang ada dalam Pernyataan ini. Selanjutnya, Pernyataan ini diterapkan untuk derivatif yang di-lekatkan pada instrumen tersebut (lihat PSAK 55); (f) instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban yang

merupakan transaksi pembayaran berbasis saham berdasarkan PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham, kecuali untuk:

(i) kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup paragraf 4–6 Pernyataan ini, dalam hal Per-nyataan ini diterapkan,

(ii) Paragraf 29 dan 30 dari Pernyataan ini, yang di-terapkan pada saham treasuri yang dibeli, dijual, diterbitkan, atau dibatalkan yang terkait dengan Program opsi saham untuk karyawan, Program pembelian saham oleh karyawan, dan semua pengaturan pembayaran berbasis saham lainnya.

(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

5. Ada beberapa cara dimana sebuah kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan. Cara-cara tersebut, antara lain:

(a) jika persyaratan dalam kontrak memperbolehkan salah satu pihak untuk menyelesaikan kontrak tersebut secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan;

(b) jika kemampuan untuk menyelesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan tidak dinyatakan secara eksplisit dalam persyaratan kontrak, namun entitas mempunyai kebiasaan menyelesaikan kontrak sejenis secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan (baik dengan pihak lawan, dengan menyepakati kontrak saling hapus, atau menjual kontrak sebelum dilaksanakan atau jatuh tempo);

(c) jika, untuk kontrak sejenis, entitas mempunyai kebiasan untuk menerima aset yang mendasari dan menjualnya dalam jangka pendek setelah penyerahan untuk mem-peroleh laba dari perubahan harga dalam jangka pendek atau margin dealer; dan

(d) jika item non keuangan yang diatur dalam kontrak dapat dikonversi dengan mudah menjadi kas.

(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

apakah kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.

6. Options yang diterbitkan untuk membeli atau menjual

item non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan, sesuai dengan ketentuan paragraf 5 (a) atau (d) termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Kontrak seperti ini tidak dapat disepakati untuk tujuan menerima atau menyerahkan item non keuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan atau penggunaan yang diharapkan oleh entitas.

Definisi (lihat juga paragraf PA3-PA24)

7. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menam-bah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk: (a) kas;

(b) instrumen ekuitas milik entitas lain; (c) hak kontraktual;

(i) untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut, atau

(d) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas milik entitas yang bersangkutan dan merupakan suatu:

(6)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

instrumen ekuitas milik entitas; atau

(ii) derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain untuk suatu jumlah yang telah ditetapkan (fixed amount) dari instrumen ekuitas milik entitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas milik entitas tersebut tidak termasuk instrumen yang mereka sendiri merupa-kan kontrak untuk menerima atau menyerahmerupa-kan instrumen ekuitas milik entitas tersebut di masa yang akan datang.

Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa:

(a) Kewajiban kontraktual:

(i) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi merugikan entitas ter-sebut;

(b) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas milik entitas yang bersangkutan dan merupakan suatu:

(i) non derivatif dalam hal entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menyerahkan suatu jumlah yang variabel (variable number) dari instrumen ekuitas milik entitas; atau

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang mem-berikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaku-kan transaksi wajar (arm’s length transaction).

8. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Paragraf 9 PSAK 55 (revisi 2006) dan digunakan dalam Pernyataan ini dengan pengertian yang sesuai dengan yang diatur dalam PSAK 55 (revisi 2006).

z biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan

z aset keuangan yang tersedia untuk dijual

z penghentian pengakuan

z derivatif

z metode bunga efektif

z aset keuangan atau kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

z komitmen pasti

z prakiraan transaksi

z efektivitas lindung nilai

z item yang dilindung nilai

z instrumen lindung nilai

z investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

z pinjaman yang diberikan dan piutang

z pembelian atau penjualan reguler

z biaya transaksi

9. Dalam pernyataan ini, “kontrak” dan “kontraktual” mengacu pada suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih, yang memiliki konsekuensi ekonomis yang jelas dan kecil peluangnya akan diabaikan oleh pihak-pihak yang terlibat, umumnya karena pemenuhan kesepakatan ini dapat dipaksakan secara hukum. Dengan demikian kontrak dan instrumen keuangan mungkin memiliki bentuk yang beragam dan tidak

(8)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

perlu dalam bentuk tertulis.

10. Dalam Pernyataan ini “entitas” meliputi perorangan, persekutuan, badan hukum, perwalian (trusts), dan institusi pemerintah.

PENYAJIAN

Kewajiban dan Ekuitas (lihat juga paragraf PA25-PA29) 11. Penerbit instrumen keuangan pada saat pengaku-an awal harus mengklasifikasikpengaku-an instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

12. Ketika penerbit menerapkan definisi dalam paragraf 7 untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, dan bukan merupakan kewajiban keuangan, maka instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi: (a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:

(i) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi merugikan penerbit.

(b) jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas milik penerbit, instrumen tersebut merupakan:

(i) non derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang variabel (variable number) dari instrumen ekuitas miliknya; atau

(9)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

aset keuangan lain untuk suatu jumlah yang telah ditetapkan (fixed amount) dari instrumen ekuitas milik entitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas milik pe-nerbit tidak termasuk instrumen yang mereka sendiri merupakan kontrak untuk menerima atau menyerah-kan instrumen ekuitas milik penerbit tersebut di masa yang akan datang.

Kewajiban kontraktual, termasuk kewajiban yang berasal dari instrumen keuangan derivatif, yang akan atau dapat menyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas milik penerbit di masa yang akan datang, namun tidak memenuhi kondisi (a) dan (b) di atas, bukan merupakan instrumen ekuitas.

Tanpa Kewajiban Kontraktual untuk Penyerahan Kas atau Aset keuangan Lainnya (paragraf 12(a))

13. Fitur penting dalam membedakan antara kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas adalah adanya kewajiban kontraktual satu pihak dari instrumen keuangan (penerbit), untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pihak lainnya (holder), atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan pemegang instrumen ekuitas (holder) dalam kondisi yang berpotensi merugikan pihak penerbit. Walaupun pemegang instrumen ekuitas mungkin berhak menerima dividen atau bentuk distribusi ekuitas lainnya secara pro rata, pihak penerbit tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk melakukan distribusi tersebut karena penerbit instrumen ekuitas tidak diwajibkan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pihak lain.

(10)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

kombinasi dari fitur instrumen ekuitas dan fitur kewajiban keuangan. Sebagai contoh:

(a) Saham preferen yang mewajibkan penerbitnya untuk membeli kembali saham tersebut dengan harga yang telah ditetapkan atau harga yang dapat ditetapkan pada tanggal yang telah ditetapkan atau tanggal yang dapat ditetapkan di masa yang akan datang, atau saham preferen yang memberikan hak pada pemegangnya untuk meminta penerbit agar membeli kembali saham tersebut pada atau setelah tanggal tertentu dengan harga yang telah ditetapkan atau harga yang dapat ditetapkan, digolongkan sebagai kewajiban keuangan.

(b) Instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegang-nya untuk menjual instrumen itu kembali pada penerbitpemegang-nya baik secara kas atau dengan aset keuangan lainnya (puttable instrument) merupakan kewajiban keuangan. Ketentuan ini juga berlaku sekalipun jumlah kas atau aset keuangan lain ditentukan berdasarkan indeks tertentu atau

(11)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

contributed equity (seperti pada beberapa reksa dana dan dana perwalian) atau penggunaan pengungkapan tambahan untuk menunjukkan bahwa total penyertaan para anggota terdiri atas berbagai item, seperti cadangan yang memenuhi definisi ekuitas dan instrumen yang dapat dijual kembali pada penerbit yang tidak memenuhi definisi ekuitas.

15. Jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk meng-hindari penyelesaian kewajiban kontraktualnya berupa penye-rahan kas atau aset keuangan lainnya, maka kewajiban tersebut memenuhi definisi kewajiban keuangan. Sebagai contoh: (a) Keterbatasan kemampuan entitas untuk memenuhi

kewajiban kontraktualnya, seperti kurangnya akses pada valuta asing atau adanya ketentuan untuk meminta persetujuan dari pihak regulator atas pembayaran yang akan dilakukan, tidak membatalkan kewajiban kontraktual entitas tersebut atau hak kontraktual pemegang instrumen. (b) Kewajiban kontraktual yang tergantung pada pelaksanaan hak untuk menebus kembali oleh pihak lawan merupakan kewajiban keuangan, karena entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menghindari melakukan pembayaran dengan kas atau aset keuangan lainnya.

16. Instrumen keuangan yang tidak secara eksplisit menciptakan kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya, bisa saja secara tidak langsung menciptakan kewajiban melalui persyaratan dan kondisi yang ada padanya. Sebagai contoh:

(a) Instrumen keuangan mungkin memiliki kewajiban non keuangan yang harus diselesaikan jika, dan hanya jika, entitas gagal melakukan pembayaran atau menebus instrumen tersebut. Jika entitas tersebut dapat menghindari kewajiban untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya hanya dengan menyelesaikan kewajiban non keuangannya, maka instrumen keuangan tersebut merupakan kewajiban keuangan.

(12)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

penyelesaiannya, entitas akan menyerahkan: (i) kas atau aset keuangan lainnya; atau

(ii) saham milik entitas (penerbit) yang nilainya ditentukan jauh melebihi nilai kas atau aset keuangan lainnya yang seharusnya diserahkan.

Walaupun entitas tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual secara eksplisit untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya, nilai dari penyelesaian menggunakan saham dianggap sama dengan nilai yang harus dibayarkan secara kas. Dalam situasi apapun, pemegang instrumen secara substansi memperoleh jaminan untuk menerima suatu jumlah yang mini-mal sama dengan opsi penyelesaian menggunakan kas (cash settlement option) (lihat paragraf 17).

Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas milik Entitas (paragraf 12(b))

17. Suatu kontrak bukan merupakan instrumen ekuitas semata-mata karena kontrak tersebut menyebabkan penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas milik entitas. Entitas mungkin memiliki hak atau kewajiban kontraktual untuk menerima atau menyerahkan saham miliknya atau instrumen ekuitas lainnya dalam jumlah yang bervariasi hingga nilai wajar dari instrumen ekuitas milik entitas yang akan diterima atau diserahkan tersebut sama dengan nilai hak atau kewajiban kontraktualnya.Hak atau kewajiban kontraktual tersebut dapat berupa nilai yang telah ditetapkan atau nilai yang berfluktuasi, baik sebagian maupun seluruhnya, tergantung perubahan variabelnya selain dari harga pasar instrumen ekuitas milik entitas tersebut (misalnya tingkat suku bunga, harga komoditas, atau harga instrumen keuangan. Dua contoh yang digunakan adalah (a) kontrak untuk menyerahkan instrumen ekuitas senilai CU100*, dan (b) kontrak untuk menyerahkan instrumen ekuitas senilai 100 ons emas. Kontrak jenis ini merupakan kewajiban keuangan bagi entitas walaupun entitas tersebut harus atau dapat menyelesaikan

(13)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

dengan instrumen ekuitas miliknya. Kontrak tersebut bukan merupakan instrumen ekuitas karena entitas menggunakan instrumen ekuitas miliknya dalam jumlah yang variabel sebagai penyelesaian kontrak. Dengan demikian, kontrak tersebut tidak memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh kewajibannya.

18. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan penyerahan (atau penerimaan) instrumen ekuitas miliknya dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya yang nilainya telah ditetapkan merupakan instrumen ekuitas. Contoh, opsi saham yang diterbitkan yang memberi hak kepada pihak lawan untuk membeli saham milik entitas dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan harga yang telah ditetapkan atau untuk membeli obligasi dengan nilai pokok yang telah ditetapkan merupakan instrumen ekuitas. Perubahan nilai wajar kontrak yang disebabkan oleh berfluktuasinya tingkat bunga pasar yang tidak mempengaruhi jumlah kas atau nilai aset keuangan yang harus dibayarkan atau diterima, atau jumlah instrumen ekuitas yang harus diterima atau diserahkan, pada waktu penyelesaian kontrak, tidak mengecualikan kontrak tersebut sebagai instrumen ekuitas. Setiap jumlah yang diterima (seperti premium yang diterima atas penerbitan option atau

warrant atas saham milik entitas) ditambahkan secara langsung pada ekuitas. Setiap jumlah yang dibayarkan (seperti premi yang dibayarkan untuk pembelian option) langsung dikurangkan dari ekuitas. Perubahan dalam nilai wajar instrumen ekuitas tidak diakui dalam laporan keuangan.

(14)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

kas. Ketika kewajiban keuangan pertama kali diakui berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006), maka nilai wajarnya (atau nilai kini dari nilai penebusannya) direklasifikasi dari ekuitas. Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur berdasarkan PSAK 55. Jika kontrak jatuh tempo tanpa adanya penyerahan, maka nilai tercatat dari kewajiban keuangan tersebut direklasifikasi menjadi ekuitas. Kewajiban kontraktual entitas untuk membeli instrumen ekuitasnya menambah kewajiban keuangan sebesar nilai kini dari nilai penebusannya sekalipun kewajiban untuk membeli instrumen tersebut bersifat kondisional, tergantung apakah pihak lawan menggunakan hak untuk menebus (contoh penerbitan put option yang memberi hak bagi pihak lawan untuk menjual instrumen ekuitas milik entitas pada entitas tersebut dengan harga yang telah ditetapkan).

20. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan menyerahkan atau menerima instrumen ekuitas dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya dengan jumlah yang variabel merupakan aset keuangan atau kewajiban keuangan. Contoh kontrak yang mewajibkan entitas untuk menyerahkan 100 lembar instrumen ekuitasnya sebagai pengganti kas yang bernilai sama dengan 100 ons emas.

Ketentuan Penyelesaian Kontinjensi

(15)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan). Oleh karena-nya, instrumen keuangan merupakan kewajiban keuangan bagi penerbit, kecuali jika:

(a) bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang mensyaratkan penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan aset keuangan lainnya (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya seperti jika instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan) tidak sah (not genuine); atau (b) penerbit dapat diwajibkan untuk menyelesaikan

kewajiban-nya secara kas atau melalui penyerahan aset keuangan lainnya (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya seperti jika instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan) hanya dalam kondisi penerbit dilikuidasi.

Opsi Penyelesaian

22. Ketika instrumen keuangan derivatif memberi kepada satu pihak pilihan cara penyelesaian (misalnya penerbit atau pemegang instrumen dapat memilih penyelesaian secara neto dengan kas atau dengan mem-pertukarkan saham dengan kas), maka instrumen tersebut merupakan aset keuangan atau kewajiban keuangan, kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada menjadikannya sebagai instrumen ekuitas.

(16)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Instrumen Keuangan Majemuk (Compound Financial Instruments) (lihat juga paragraf PA30 - PA35)

24. Penerbit instrumen keuangan non derivatif meng-evaluasi persyaratan instrumen keuangannya untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen-komponen tersebut harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 11.

25. Entitas mengakui secara terpisah komponen-komponen instrumen keuangan yang:

(a) menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas; dan (b) memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk

mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

(17)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

26. Pengklasifikasian komponen kewajiban dan ekuitas dari suatu instrumen yang dapat dikonversi tidak diubah sebagai akibat adanya perubahan kemungkinan bahwa opsi konversi tersebut akan dilaksanakan, meskipun jika pelaksanaan opsi tersebut akan menguntungkan secara ekonomi bagi beberapa pemegangnya. Pemegang instrumen mungkin tidak selalu bertindak sebagaimana yang diperkirakan karena, misalnya konsekuensi pajak yang timbul akibat konversi yang dilakukan mungkin berbeda-beda diantara para pemegang. Selanjutnya, kemungkinan terjadinya konversi akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Kewajiban kontraktual entitas untuk melakukan pembayaran di masa datang akan tetap ada hingga kewajiban tersebut berakhir melalui konversi, jatuh tempo instrumen, atau transaksi lainnya.

27. PSAK 55 (revisi 2006) mengatur hal-hal yang berhu-bungan dengan pengukuran aset dan kewajiban keuangan. Instrumen ekuitas adalah instrumen yang memberikan hak re-sidual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Oleh karenanya, ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang ditetapkan secara terpisah. Nilai dari setiap fitur derivatif (seperti call option) yang melekat pada instrumen keuangan majemuk selain komponen ekuitas (seperti opsi konversi ekuitas/equity con-version option) merupakan bagian dari komponen kewajiban. Jumlah nilai tercatat yang dialokasikan pada komponen kewajiban dan ekuitas pada saat pengakuan awal harus selalu sama dengan nilai wajar dari instrumen tersebut secara kese-luruhan. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen secara terpisah.

(18)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

kewajiban dengan mengukur nilai wajar kewajiban sejenis (termasuk fitur derivatif non ekuitas melekat) yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukan oleh opsi untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa, ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan.

Saham yang Diperoleh Kembali/Saham Treasuri (lihat juga paragraf PA36)

29. Jika entitas memperoleh kembali instrumen ekui-tasnya, instrumen-instrumen tersebut (saham treasuri) harus dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugi-an ykerugi-ang timbul dari pembelikerugi-an, penjualkerugi-an, penerbitkerugi-an, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lainnya dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas.

30. Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, baik dalam neraca maupun dalam catatan atas laporan

keuangan, sesuai dengan PSAK 1 Penyajian Laporan

Keuangan. Jika saham treasuri dibeli dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan entitas, maka entitas mengungkapkannya berdasarkan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.

Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan (lihat juga Paragraf PA37)

(19)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

secara langsung pada ekuitas, setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait. Biaya transaksi yang tim-bul dari transaksi ekuitas, selain biaya penerbitan instru-men ekuitas yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan badan usaha (yang dalam hal ini dicatat berdasarkan PSAK 22), dicatat sebagai pengurang ekui-tas, setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait.

32. Pengklasifikasian instrumen keuangan sebagai kewajib-an keukewajib-angkewajib-an atau instrumen ekuitas menentukkewajib-an apakah bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang terkait dengan instrumen tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi. Jadi, pembayaran dividen atas saham yang sepenuh-nya diakui sebagai kewajiban, diakui sebagai beban sebagaimana pembayaran bunga atas obligasi. Demikian juga, keuntungan dan kerugian yang terkait dengan penebusan atau pembiayaan kembali kewajiban keuangan diakui dalam laporan laba rugi, sedangkan penebusan atau pembiayaan kembali instrumen ekuitas diakui sebagai perubahan ekuitas. Perubahan nilai wajar instrumen ekuitas tidak diakui dalam laporan keuangan.

33. Entitas umumnya membayar berbagai biaya dalam penerbitan atau perolehan kembali instrumen ekuitasnya. Biaya tersebut antara lain berupa biaya registrasi dan komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat hukum, akuntan, dan penasehat professional lainnya, biaya percetakan dan materai. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. Biaya transaksi ekuitas yang diabaikan tersebut diakui sebagai beban.

(20)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

alokasi hasil yang diperoleh. Biaya transaksi yang terkait dengan lebih dari satu transaksi (misalnya biaya yang timbul dari penawaran atas sejumlah saham dan pencatatan saham lainnya secara bersamaan di bursa) dialokasikan pada seluruh transaksi tersebut dengan menggunakan dasar alokasi yang rasional dan konsisten dengan transaksi sejenis.

35. Jumlah biaya transaksi yang dicatat sebagai pengurang ekuitas dalam suatu periode diungkapkan secara terpisah berdasarkan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. Jumlah pajak penghasilan terkait yang diakui secara langsung dalam ekuitas dimasukkan dalam jumlah agregat pajak penghasilan periode berjalan dan pajak penghasilan tangguhan yang ditambahkan atau dibebankan pada ekuitas, yang diungkapkan berdasarkan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.

36. Dividen yang diklasifikasikan sebagai beban dapat disajikan dalam laporan laba rugi bersama dengan bunga atas kewajiban lainnya atau disajikan sebagai item yang terpisah. Sebagai tambahan dari ketentuan dalam Pernyataan ini, pengungkapan beban bunga dan dividen tunduk pada ketentuan dalam PSAK 1 dan PSAK 31: Akuntansi Perbankan. Dalam beberapa kondisi, karena adanya perbedaan antara beban bunga dan dividen yang terkait dengan hal-hal seperti pengurangan pajak (tax deductibility), maka akan lebih baik jika keduanya diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi. Pengung-kapan pengaruh pajak dilakukan sesuai dengan PSAK 46.

(21)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Saling hapus antar Aset keuangan dan Kewajiban keuangan (lihat juga paragraf PA38 dan PA39)

38. Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, entitas:

(a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

(b) berniat untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, maka entitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuang-an ykeuang-ang ditrkeuang-ansfer dkeuang-an kewajibkeuang-an terkait (lihat PSAK 55 (revisi 2006) paragraf 36).

39. Pernyataan ini mensyaratkan penyajian aset keuangan dan kewajiban keuangan menggunakan dasar neto jika penyajian secara neto tersebut mencerminkan arus kas masa datang yang diharapkan entitas dari penyelesaian dua atau lebih instrumen keuangan yang terpisah. Jika entitas memiliki hak untuk menerima atau membayar sejumlah neto tunggal dan berniat untuk merealisasikannya, maka entitas tersebut hanya memiliki satu aset keuangan atau satu kewajiban keuangan. Dalam situasi lain, aset keuangan dan kewajiban keuangan disajikan secara terpisah satu sama lain dan konsisten dengan karakteristik yang dimiliki, baik sebagai sumber daya maupun sebagai kewajiban entitas.

(22)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

neraca yang sebelumnya diakui, tetapi juga menimbulkan pengakuan keuntungan atau kerugian.

41 Hak untuk melakukan saling hapus merupakan hak debitur yang berkekuatan hukum, baik dalam bentuk kontrak maupun cara lainnya, untuk menyelesaikan atau mengeliminasi seluruh atau sebagian jumlah yang dibayarkan kepada kreditor dengan cara membandingkan jumlah yang harus dibayarkan dengan piutang kepada kreditor yang bersangkutan. Dalam situasi yang tidak biasa, debitur memiliki hak secara hukum untuk membandingkan jumlah yang terutang dari pihak ketiga dengan jumlah piutang kepada kreditur sepanjang terdapat kesepakatan antara ketiga pihak yang terlibat yang secara jelas menetapkan hak debitur untuk melakukan saling hapus. Karena hak untuk melakukan saling hapus merupakan hak yang berkekuatan hukum, maka kondisi yang mendukung pengakuan hak ini dapat berbeda antara satu yurisdiksi hukum dengan yurisdiksi hukum lainnya, dan ketentuan hukum yang berlaku atas hubungan antara pihak yang terlibat perlu dipertimbangkan.

(23)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

individual tidak berubah.

43. Niat entitas terkait dengan penyelesaian aset dan kewajiban tertentu dapat dipengaruhi oleh praktik-praktik usaha yang normal, ketentuan di pasar uang dan situasi lainnya yang dapat membatasi kemampuan entitas untuk melakukan penyelesaian secara neto atau penyelesaian secara bersamaan. Jika entitas memiliki hak untuk saling hapus, namun entitas tidak berniat menyelesaikan secara neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan, maka penga-ruh hak tersebut terhadap eksposur risiko kredit entitas diungkapkan sesuai paragraf 72.

44. Penyelesaian dua instrumen keuangan secara bersa-maan mungkin terjadi melalui, sebagai contoh, operasional lembaga kliring dalam pasar uang yang terorganisir atau pertukaran langsung. Pada situasi seperti ini, akibatnya arus kas akan setara dengan sejumlah neto tunggal dan tidak ada eksposur risiko kredit dan risiko likuiditas. Pada situasi lain, entitas mungkin menyelesaikan dua instrumen dengan menerima dan membayar dengan jumlah terpisah, yang menyebabkan entitas memiliki eksposur risiko kredit untuk seluruh jumlah aset atau risiko likuiditas untuk seluruh jumlah kewajiban. Eksposur risiko seperti itu mungkin bersifat signifikan sekalipun dalam waktu singkat. Oleh karena itu, realisasi aset keuangan dan penyelesaian kewajiban keuangan diperlakukan sebagai terjadi secara bersamaan hanya jika kedua transaksi terjadi pada saat yang bersamaan.

45. Kondisi-kondisi yang ditetapkan dalam paragraf 38 umumnya tidak dapat dipenuhi dan saling hapus biasanya tidak tepat jika:

(a) beberapa instrumen keuangan yang berbeda digunakan untuk meniru fitur-fitur yang terdapat dalam instrumen keuangan tunggal (instrumen sintetis);

(24)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

kontrak forward atau instrumen derivatif lainnya) tetapi melibatkan pihak lawan yang berbeda;

(c) aset keuangan atau aset lainnya digadaikan sebagai agunan untuk kewajiban keuangan yang bersifat non recourse; (d) aset keuangan ditempatkan dalam perwalian oleh debitur

untuk keperluan pelunasan kewajiban tanpa aset tersebut diterima oleh kreditur pada saat penyelesaian kewajiban (sebagai contoh, pembentukan sinking fund); atau (e) Kewajiban yang timbul akibat dari kejadian yang

menye-babkan kerugian diperkirakan dapat dipulihkan melalui pihak ketiga dengan klaim terhadap kontrak asuransi.

(25)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PENGUNGKAPAN

47. Tujuan dari pengungkapan yang diatur oleh Pernyataan ini adalah untuk menyediakan informasi guna meningkatkan pemahaman mengenai signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas, serta membantu penilaian jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen tersebut.

48. Transaksi dalam instrumen keuangan mungkin meng-akibatkan entitas menanggung atau mentransfer kepada pihak lain satu atau lebih atas risiko keuangan sebagaimana diuraikan di bawah ini. Pengungkapan yang dipersyaratkan menyediakan informasi untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam menilai tingkat risiko yang terkait dengan instrumen keuangan. (a) Risiko pasar terdiri dari tiga jenis risiko:

(i) risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

(ii) risiko tingkat bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan tingkat bunga pasar.

(iii) risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempenga-ruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Risiko pasar tidak hanya mencakup potensi kerugian tapi juga potensi keuntungan.

(26)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya.

(d) Risiko tingkat bunga atas arus kas adalah risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat bunga pasar. Pada kasus instrumen utang dengan tingkat bunga mengambang, sebagai contoh, fluktuasi tersebut mengakibatkan perubahan dalam tingkat bunga efektif dari instrumen keuangan, biasanya tanpa diikuti perubahan nilai wajar instrumen tersebut.

Format, Tempat, dan Kelompok Instrumen Keuangan

49. Pernyataan ini tidak mengatur format dari informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan atau tempatnya dalam laporan keuangan. Sepanjang informasi yang dipersyaratkan telah disajikan dalam laporan keuangan, maka tidak perlu disajikan kembali dalam catatan atas laporan keuangan. Peng-ungkapan dapat mencakup kombinasi dari penjelasan secara narasi dan data kuantitatif, sepanjang dianggap sesuai dengan sifat instrumen tersebut serta signifikansinya bagi entitas.

(27)

ma-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

terial dalam struktur permodalan entitas yang bersangkutan.

51. Manajemen entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam beberapa kelompok sesuai sifat dari informasi yang diungkapkan, dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti karakteristik instrumen tersebut dan dasar pengukuran yang telah digunakan. Secara umum, pengelompokkan tersebut membedakan item yang diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan yang diamortisasi dari item yang diukur pada nilai wajar. Informasi yang memadai disediakan untuk memungkinkan dilakukannya rekonsiliasi terhadap item yang relevan dalam neraca. Ketika entitas merupakan salah satu pihak dari instrumen keuangan yang tidak termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini, maka instrumen tersebut membentuk satu atau beberapa kelompok aset keuangan atau kewajiban keuangan yang terpisah dari kelompok instrumen yang termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Pengungkapan instrumen keuangan tersebut diatur dalam PSAK yang lain.

Kebijakan Manajemen Risiko dan Aktivitas Lindung Nilai 52. Entitas menjabarkan tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya, termasuk kebijakan lindung nilai atas setiap jenis utama dari prakiraan transaksi dalm hal akuntansi lindung nilai digunakan.

(28)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

beredar pada waktu tertentu.

54. Entitas mengungkapkan secara terpisah hal-hal berikut ini untuk lindung nilai yang ditetapkan atas nilai wajar, atas arus kas, dan atas investasi bersih dalam operasi luar negeri (seperti didefinisikan dalam PSAK 55 (revisi 2006):

(a) penjelasan mengenai lindung nilai;

(b) penjelasan mengenai instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya pada tanggal neraca;

(c) sifat dari risiko yang dilindung nilai; dan

(d) untuk lindung nilai atas arus kas, periode arus kas diperkirakan terjadi, saat arus kas tersebut diper-kirakan mempengaruhi laporan laba rugi, dan penjelasan mengenai setiap prakiraan transaksi yang sebelumnya telah menggunakan akuntansi lindung nilai namun transaksi tersebut tidak diperkirakan akan terjadi lagi.

55. Jika keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dalam lindung nilai atas arus kas telah diakui secara langsung dalam ekuitas melalui laporan perubahan ekuitas, maka entitas mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

(a) jumlah yang telah diakui dalam ekuitas selama periode berjalan;

(b) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan dimasukkan dalam laporan laba rugi untuk periode berjalan; dan

(29)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Persyaratan, Kondisi, dan Kebijakan Akuntansi

56. Untuk setiap kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas, entitas mengungkapkan: (a) informasi mengenai cakupan dan sifat instrumen keuangan, termasuk persyaratan dan kondisi yang bersifat signifikan yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas di masa datang; dan

(b) kebijakan dan metode akuntansi yang digunakan, termasuk kriteria pengakuan dan dasar pengukuran yang diterapkan.

57. Sebagai bagian dari pengungkapan kebijakan akuntansi, entitas mengungkapkan, untuk setiap kategori aset keuangannya, apakah pembelian dan penjualan aset keuangan secara reguler dicatat pada tanggal transaksi atau pada tanggal penyelesaian (lihat PSAK 55 (revisi 2006), paragraf 38).

58. Persyaratan dan kondisi kontraktual instrumen keuangan mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian penerimaan dan pembayaran kas di masa datang oleh pihak-pihak yang terkait dengan instrumen tersebut. Jika instrumen keuangan bersifat signifikan, baik secara indivual maupun secara kelompok, terhadap posisi keuangan entitas atau hasil operasinya di masa datang, maka seluruh persyaratan dan kondisi instrumen tersebut diungkapkan. Jika tidak ada instrumen yang secara individual signifikan terhadap arus kas entitas di masa datang, maka karakteristik yang penting dari instrumen tersebut dijelaskan dengan mengacu pada kelompok yang tepat dari instrumen sejenis.

(30)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(a) jumlah pokok, yang ditetapkan, nominal atau jumlah lain yang serupa, yang bagi beberapa instrumen derivatif, seperti interest rate swaps, mungkin merupakan jumlah (disebut juga jumlah nosional) yang menjadi dasar bagi pembayaran di masa datang;

(b) tanggal jatuh tempo, tanggal kadaluwarsa atau tanggal pelaksanaan;

(c) opsi untuk penyelesaian dipercepat yang dimiliki salah satu pihak dari instrumen tersebut, termasuk periode atau tanggal dimana opsi dapat dilaksanakan dan harga pelaksanaan atau kisaran harga;

(d) opsi yang dimiliki salah satu pihak atas instrumen untuk mengkonversi, atau menukarkan instrumen tersebut dengan instrumen keuangan lain atau dengan aset atau kewajiban lain, termasuk periode atau tanggal dimana opsi dapat dilaksanakan, dan rasio konversi atau rasio penukaran; (e) jumlah dan waktu dari penerimaan atau pembayaran kas

di masa datang yang dijadualkan atas jumlah pokok instrumen tersebut, termasuk pembayaran angsuran dan dana pelunasan atau ketentuan serupa;

(f) tingkat atau jumlah bunga yang ditetapkan, dividen, atau pengembalian lain secara periodik atas jumlah pokok dan waktu pembayaran tersebut;

(g) agunan yang dimiliki, dalam hal aset keuangan, atau digadaikan, dalam hal kewajiban keuangan;

(h) mata uang yang digunakan untuk penerimaan atau pembayaran, dalam hal arus kas instrumen didenominasi-kan dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional entitas;

(i) informasi yang dijelaskan dalam item (a) sampai (h) untuk instrumen yang diperoleh melalui pertukaran, dalam hal instrumen yang membutuhkan pertukaran; dan

(31)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

tempo dan harus segera dibayar).

60. Jika penyajian instrumen keuangan dalam neraca berbeda dari bentuk hukum instrumennya, maka entitas diharapkan menjelaskan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai sifat dari instrumen tersebut.

61. Manfaat informasi tentang cakupan dan sifat instrumen keuangan akan meningkat jika informasi tersebut menegaskan setiap hubungan antara instrumen individual yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah, waktu, atau tingkat kepastian arus kas entitas di masa datang. Sebagai contoh, pengungkapan hubungan lindung nilai mungkin sama pentingnya dengan pengungkapan pembelian put option atas investasi saham yang dimiliki entitas. Sejauh mana suatu eksposur risiko dipengaruhi oleh hubungan antara aset dan kewajiban dapat diketahui pengguna laporan keuangan dari beragam jenis informasi yang dijelaskan dalam paragraf 59, namun dalam beberapa situasi dibutuhkan pengungkapan lebih lanjut.

62. Sesuai PSAK 1, entitas mengungkapkan seluruh kebijakan akuntansi yang signifikan, termasuk prinsip umum yang digunakan dan metode penerapan prinsip tersebut atas transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang terjadi dalam kegiatan usaha entitas. Dalam hal instrumen keuangan, pengungkapan tersebut mencakup:

(a) kriteria yang diterapkan untuk menentukan waktu pengakuan aset keuangan atau kewajiban keuangan dan waktu penghentian pengakuan;

(b) dasar pengukuran yang diterapkan untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal dan setelahnya; dan

(32)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Risiko Tingkat Bunga

63. Untuk setiap klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan, entitas mengungkapkan informasi mengenai eksposur risiko tingkat bunga, termasuk: (a) tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo

kontraktual, mana yang lebih dahulu; dan (b) tingkat bunga efektif, jika memungkinkan.

64. Entitas menyediakan informasi tentang eksposur atas pengaruh perubahan tingkat bunga yang berlaku dimasa datang. Perubahan tingkat bunga pasar berdampak langsung terhadap arus kas kontraktual yang ditetapkan terkait dengan beberapa aset keuangan dan kewajiban keuangan (cash flow interest rate risk) dan terhadap nilai wajar dari aset keuangan dan kewajiban keuangan lainnya (fair value interest rate risk).

65. Informasi mengenai tanggal jatuh tempo (atau tanggal penyesuaian jika lebih awal) mengindikasikan masa berlakunya tingkat bunga yang telah ditetapkan dan informasi mengenai tingkat bunga efektif mengindikasikan penetapan tingkat bunga yang ditetapkan tersebut. Pengungkapan informasi ini merupakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi eksposur risiko tingkat bunga atas nilai wajar, dan dengan demikian, potensi keuntungan atau kerugiannya. Untuk instrumen yang disesuaikan terhadap tingkat bunga pasar sebelum jatuh tempo, pengungkapan mengenai periode sampai penyesuaian berikutnya lebih penting dibanding pengungkapan periode jatuh tempo.

(33)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

yang harus dibayarkan untuk melunasi pinjaman hipotik berbunga tetap sebelum jatuh temponya, dan entitas menggunakan informasi ini sebagai dasar bagi pengelolaan eksposur risiko tingkat bunga. Informasi tambahan meliputi pengungkapan yang didasarkan kepada ekspektasi manajemen atas peristiwa masa datang dan penjelasan tentang asumsi yang dibuat mengenai tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo, serta penjelasan mengapa asumsi tersebut berbeda dari tanggal kontraktual.

67. Entitas mengindikasikan aset keuangan dan kewajiban keuangan yang:

(a) terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar, misalnya aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan tingkat bunga tetap;

(b) terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas arus kas, misalnya aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan tingkat bunga mengambang yang disesuaikan ketika terjadi perubahan tingkat bunga pasar; dan

(c) tidak secara langsung terekspos terhadap risiko tingkat bunga, misalnya beberapa investasi dalam instrumen ekuitas.

68. Ketentuan dalam paragraf 63 (b) berlaku untuk obligasi, notes, pinjaman, dan instrumen keuangan sejenis yang melibatkan pembayaran di masa datang sebagai bentuk pengembalian investasi pada pemegang dan sebagai biaya bagi penerbit yang mencerminkan nilai waktu dari uang. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi instrumen keuangan seperti investasi dalam instrumen ekuitas dan instrumen derivatif yang tingkat bunga efektifnya tidak dapat ditentukan. Sebagai contoh, meskipun instrumen seperti derivatif tingkat bunga (termasuk

(34)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

eksposur risiko tingkat bunga terkait dengan transaksi lindung nilai, seperti interest rate swaps.

69. Entitas dapat terekspos risiko tingkat bunga sebagai akibat dari transaksi yang tidak menimbulkan pengakuan aset keuangan atau kewajiban keuangan dalam neraca. Dalam situasi tersebut, entitas mengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami sifat dan cakupan eksposur tersebut. Sebagai contoh, jika entitas memiliki komitmen untuk meminjamkan sejumlah dana dengan tingkat bunga tetap, maka pengungkapan yang dilakukan umumnya meliputi nilai pokok pinjaman, tingkat bunga, dan jangka waktu sampai jatuh tempo terhadap jumlah yang dipinjamkan serta ketentuan signifikan lainnya yang berpengaruh terhadap eksposur risiko tingkat bunga.

70. Sifat bisnis suatu entitas dan cakupan aktivitas entitas tersebut dalam instrumen keuangan akan menentukan apakah informasi risiko tingkat bunga akan disajikan dalam bentuk narasi, tabel, atau kombinasi dari keduanya. Jika entitas memiliki beragam instrumen keuangan yang terekspos risiko tingkat bunga atas nilai wajar atau risiko tingkat bunga atas arus kas, maka dalam penyajian tersebut entitas dapat menggunakan satu atau lebih pendekatan berikut:

(a) Nilai tercatat instrumen keuangan yang terekspos risiko tingkat bunga dapat disajikan dalam bentuk tabel, berdasarkan kelompok jatuh tempo sesuai kontrak atau kelompok yang akan disesuaikan dalam kurun waktu berikut ini setelah tanggal neraca:

(i) satu tahun atau kurang;

(ii) lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari dua tahun; (iii) lebih dari dua tahun tapi tidak lebih dari tiga tahun; (iv) lebih dari tiga tahun tapi tidak lebih dari empat tahun; (v) lebih dari empat tahun tapi tidak lebih dari lima tahun;

dan

(vi) lebih dari lima tahun.

(35)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

tingkat eksposur tersebut, maka dianjurkan untuk mengungkapkan informasi yang lebih rinci. Entitas seperti bank dapat mengungkapkan, sebagai contoh, pengelompok-kan secara terpisah untuk nilai tercatat dari instrumen keuangan yang jatuh tempo sesuai kontrak atau akan disesuaikan dalam kurun waktu berikut ini:

(i) satu bulan atau kurang setelah tanggal neraca; (ii) lebih dari satu bulan tapi tidak lebih dari tiga bulan

setelah tanggal neraca; dan

(iii) lebih dari tiga bulan tapi tidak lebih dari dua belas bulan setelah tanggal neraca.

(c) Sejalan dengan hal tersebut, entitas dapat mengindikasikan eksposur risiko tingkat bunga atas arus kas melalui tabel yang mengindikasikan nilai tercatat agregat suatu kelompok aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan tingkat bunga mengambang yang akan jatuh tempo pada waktu yang bervariasi di masa datang.

(d) Informasi tingkat bunga dapat diungkapkan untuk instrumen keuangan individual. Sebagai alternatif, tingkat bunga rata-rata tertimbang atau rentang tingkat bunga dapat disajikan untuk setiap kelompok instrumen keuangan.

Entitas dapat mengelompokkan secara terpisah kelompok instrumen keuangan yang didenominasikan dalam mata uang yang berbeda atau memiliki risiko kredit yang berbeda secara substansial, jika faktor-faktor tersebut menyebabkan instrumen memiliki tingkat bunga efektif yang berbeda secara substansial.

(36)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

mengambang serta keuntungan atau kerugian akibat dari perubahan nilai wajar instrumen dengan bunga tetap. Sensitivitas tingkat bunga yang dilaporkan mungkin terbatas pada dampak langsung perubahan tingkat bunga terhadap instrumen keuangan dengan bunga yang diakui pada tanggal neraca, karena dampak tidak langsung perubahan tingkat bunga di pasar uang dan di masing-masing entitas umumnya tidak dapat diprediksi secara handal. Ketika informasi mengenai sensitivitas tingkat bunga ini diungkapkan, entitas harus menjelaskan dasar-dasar yang digunakan dalam menyediakan informasi tersebut, termasuk setiap asumsi signifikan yang digunakan.

Risiko Kredit

72. Untuk setiap kelompok aset keuangan dan eksposur kredit lainnya, entitas mengungkapkan informasi mengenai eksposur risiko kredit, termasuk:

(a) jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada tanggal neraca, tanpa memper-hitungkan nilai wajar dari setiap agunan, dalam hal pihak lawan tidak mampu memenuhi kewajibannya atas instrumen keuangan; dan

(b) konsentrasi risiko kredit yang signifikan.

73. Entitas menyediakan informasi yang terkait dengan risiko kredit untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan menilai sejauh mana dampak kegagalan pihak lawan dalam memenuhi kewajibannya akan mengurangi arus kas masuk di masa datang dari aset keuangan yang diakui pada tanggal neraca atau menimbulkan arus kas keluar akibat eksposur kredit lainnya (seperti credit derivative atau penerbitan jaminan untuk kewajiban pihak ketiga). Kegagalan tersebut menambah jumlah kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi entitas. Paragraf 76 tidak mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan penilaian tentang kemungkinan terjadinya kerugian di masa datang.

(37)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

realisasi agunan (maksimum eksposur risiko kredit entitas) adalah:

(a) untuk menyediakan pengguna laporan keuangan ukuran yang konsisten atas jumlah yang tereskspos risiko kredit dari aset keuangan dan eksposur kredit lainnya; dan (b) untuk memperhitungkan kemungkinan bahwa eksposur

kerugian maksimal mungkin berbeda dari nilai tercatat aset keuangan yang diakui pada tanggal neraca.

75. Dalam kasus aset keuangan terekspos risiko kredit, nilai tercatat aset pada neraca setelah dikurangi cadangan kerugian, biasanya mencerminkan jumlah yang terekspos risiko kredit. Sebagai contoh, dalam kasus interest rate swap yang dicatat pada nilai wajar, jumlah eksposur kerugian maksimal pada tanggal neraca umumnya adalah sebesar nilai tercatat karena jumlah tersebut mencerminkan biaya perolehan, pada tingkat bunga pasar yang berlaku, sebagai pengganti swap

tersebut jika terjadi gagal bayar. Pada situasi seperti ini, tidak diperlukan pengungkapan tambahan melebihi apa yang disajikan dalam neraca. Sebaliknya, potensi kerugian maksimal entitas atas sejumlah instrumen keuangan dapat secara signifikan berbeda dari nilai tercatat instrumen keuangan tersebut atau dari jumlah yang diungkapkan lainnya, seperti nilai wajar atau nilai pokok. Dalam situasi seperti ini, diperlukan pengungkapan tambahan untuk memenuhi ketentuan paragraf 72 (a).

(38)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

gagal bayar dari pihak lawan. Namun, jika entitas tersebut me-respon atau akan meme-respon terjadinya gagal bayar tersebut dengan memperpanjang masa jatuh tempo aset keuangannya, maka eksposur risiko kredit akan terjadi jika persyaratan yang direvisi tersebut mengakibatkan tertundanya waktu penagihan aset keuangan melebihi tanggal penyelesaian kewajiban yang telah ditetapkan. Untuk menginformasikan kepada pengguna laporan keuangan tentang sejauh mana eksposur risiko kredit pada waktu tertentu telah dikurangi, entitas mengungkapkan keberadaan dan pengaruh dari hak untuk saling hapus ketika aset keuangan tersebut diperkirakan dapat ditagih sesuai per-syaratannya. Ketika kewajiban keuangan yang ditetapkan dapat saling hapus, akan diselesaikan mendahului penyelesaian aset keuangannya, maka entitas terekspos pada risiko kredit sejum-lah nilai tercatat dari aset keuangan tersebut jika pihak lawan gagal bayar setelah kewajiban keuangan tersebut diselesaikan.

77. Entitas dapat menyepakati satu atau lebih kesepakatan induk penyelesaian secara neto untuk mengurangi eksposur terhadap kerugian kredit, namun tidak memenuhi kriteria saling hapus. Jika kesepakatan induk penyelesaian secara neto secara signifikan mengurangi risiko kredit terkait dengan aset keuangan yang tidak saling hapus dengan kewajiban keuangan yang berasal dari pihak lawan yang sama, maka entitas tersebut menyediakan informasi tambahan guna menjelaskan dampak dari kesepakatan tersebut. Pengungkapan yang dilakukan memuat:

(a) risiko kredit terkait dengan aset keuangan yang menjadi bagian dari kesepakatan induk penyelesaian secara neto hanya dapat dihapuskan sepanjang kewajiban keuangan pada pihak lawan yang sama akan diselesaikan setelah aset tersebut direalisasi; dan

(39)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Sangat dianjurkan bagi entitas untuk mengungkapkan per-syaratan kesepakatan induk penyelesaian secara neto untuk menentukan sejauh mana pengurangan risiko kredit.

78. Entitas dapat terekspos risiko kredit sebagai akibat dari transaksi yang tidak menimbulkan pengakuan aset keuangan dalam neraca, seperti jaminan keuangan atau kontrak kredit derivatif. Penjaminan atas kewajiban pihak lain menciptakan suatu kewajiban dan menyebabkan penjamin terekspos pada risiko kredit yang harus diungkapkan sesuai ketentuan paragraf 72.

79. Konsentrasi risiko kredit diungkapkan jika risiko tersebut tidak muncul dalam pengungkapan yang lain mengenai sifat kegiatan usaha dan posisi keuangan entitas serta mengakibatkan eksposur kerugian yang signifikan jika pihak lawan mengalami gagal bayar. Identifikasi konsentrasi tersebut membutuhkan pertimbangan manajemen dengan memperhatikan situasi dan kondisi entitas dan debiturnya. PSAK 5: Pelaporan Segmen

memberi pedoman dalam mengidentifikasi industri dan segmen geografis dalam hal konsentrasi risiko kredit mungkin terjadi.

(40)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

berkembang tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan bank untuk menagih piutang.

81. Pengungkapan konsentrasi risiko kredit termasuk penjelasan mengenai karakteristik yang terbagi di setiap konsentrasi dan jumlah maksimum eksposur risiko kredit yang terkait dengan seluruh aset keuangan yang membagi karakteristik tersebut.

Nilai Wajar

82. Kecuali yang diatur dalam paragraf 86 dan 88, untuk setiap kelompok aset keuangan dan kewajiban keuangan, entitas harus mengungkapkan nilai wajar setiap kelompok aset dan kewajiban tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk dapat diperbandingkan dengan nilai tercatat dalam neraca. (PSAK 55 (revisi 2006) memberikan pedoman penentuan nilai wajar).

(41)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

wajar pada pengungkapan tambahan.

84. Instrumen keuangan seperti piutang dagang dan utang dagang jangka pendek tidak perlu diungkapkan pada nilai wajar, jika nilai tercatatnya sudah dianggap memadai.

85. Dalam pengungkapan nilai wajar, entitas mengelompokkan aset keuangan dan kewajiban keuangan ke dalam beberapa kelompok dan menyalinghapuskan aset keuangan dan kewajiban keuangan sepanjang nilai tercatat yang terkait juga saling hapus dalam neraca.

86. Jika investasi dalam instrumen ekuitas atau derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas tersebut tidak memiliki kuotasi, maka instrumen tersebut diukur pada biaya perolehan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka fakta ini harus diungkapkan bersamaan dengan penjelasan instrumen keuangan tersebut, nilai tercatatnya, dan penjelasan mengapa nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, dan jika memungkinkan, kisaran dari estimasi nilai wajar yang paling memungkinkan. Selanjutnya, jika instrumen keuangan yang nilai wajar sebelumnya tidak dapat diukur secara handal dijual, maka nilai tercatat aset keuangan tersebut pada saat penjualan dan jumlah keuntungan atau kerugian yang diakui harus diungkapkan.

(42)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

untuk tidak mengungkapkan nilai wajarnya, maka informasi mengenai pasar dari instrumen tersebut perlu disajikan. Dalam beberapa kasus, persyaratan dan kondisi instrumen keuangan yang diungkapkan berdasarkan paragraf 56 dapat memberikan informasi yang memadai. Jika terdapat dasar yang masuk akal untuk melakukannya, maka manajemen dapat mengindikasikan pendapat mengenai hubungan antara nilai wajar dengan nilai tercatat aset keuangan dan kewajiban keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara handal.

88. Sejumlah aset keuangan dan kewajiban keuangan mengandung fitur partisipasi tidak mengikat (discretion-ary participation) sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa. Jika entitas tidak dapat mengukur nilai wajar fitur tersebut secara handal, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut bersama dengan deskripsi kontrak, nilai tercatat, dan penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat diukur secara handal, dan jika memungkinkan, estimasi kisaran nilai wajar yang paling memungkinkan.

89. Entitas mengungkapkan:

(a) metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan secara terpisah untuk masing-masing kelompok aset keuangan dan kewajiban keuangan yang signifikan. (paragraf 51 menyediakan pedoman untuk menentukan pengelompokan aset keuangan). (b) apakah nilai wajar aset keuangan dan kewajiban

keuangan ditentukan secara langsung, seluruh atau sebagian, dengan mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan di pasar aktif atau yang diestimasi menggunakan teknik penilaian (lihat PSAK 55, paragraf PA71 – PA79).

(43)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

didukung oleh harga pasar atau tingkat bunga pasar yang dapat diobservasi. Jika penggantian salah satu asumsi dengan alternatif yang lebih memungkinkan dapat menyebabkan timbulnya perbedaan nilai wajar yang signifikan, maka entitas menjelaskan fakta ini dan mengungkapkan pengaruh penggunaan asumsi alternatif tersebut atas nilai wajar. Untuk tujuan ini, signifikansi dipertimbangkan berdasarkan keuntung-an atau kerugikeuntung-an dkeuntung-an total aset atau total kewajibkeuntung-an. (d) jumlah keseluruhan perubahan pada nilai wajar yang diestimasi menggunakan teknik penilaian yang diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

90. Pengungkapan informasi nilai wajar memuat pengung-kapan mengenai metode yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dan asumsi signifikan yang digunakan dalam pelak-sanaannya. Sebagai contoh, entitas mengungkapkan informasi mengenai asumsi yang terkait dengan tingkat bunga pelunasan lebih awal, tingkat estimasi kerugian kredit, dan tingkat bunga atau tingkat diskonto jika asumsi tersebut dianggap signifikan.

Pengungkapan Lainnya Penghentian pengakuan

(44)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(i) sifat aset;

(ii) sifat risiko dan manfaat atas kepemilikan dalam hal entitas tetap terekspos;

(iii) nilai tercatat dari aset dan kewajiban terkait jika entitas tetap mengakui seluruh aset tersebut; dan

(iv) total jumlah aset, jumlah aset yang tetap diakui oleh entitas dan nilai tercatat kewajiban terkait, jika entitas tetap mengakui aset sebesar keterlibatan berkelanjutannya.

Agunan

(b) Entitas mengungkapkan nilai tercatat aset keuangan yang digadaikan sebagai agunan atas kewajiban, nilai tercatat aset keuangan yang di-gadaikan sebagai agunan atas kewajiban kontin-jensi, dan (konsisten dengan paragraf 56(a) dan 59(g)) setiap persyaratan dan kondisi yang ber-sifat material terkait dengan penggadaian aset sebagai agunan.

(c) Jika entitas menerima agunan yang dapat dijual atau digadaikan kembali tanpa didahului wanprestasi dari pemilik agunan tersebut, entitas mengungkapkan:

(i) nilai wajar dari agunan yang diterima (aset keuangan dan non keuangan);

(ii) nilai wajar dari setiap agunan yang dijual atau digadaikan kembali dan ada tidaknya kewajiban entitas untuk mengembalikan jaminan tersebut; dan

(45)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Instrumen Keuangan Majemuk dengan Beberapa Derivatif Melekat

(d) Jika entitas menerbitkan instrumen yang mengan-dung komponen kewajiban dan ekuitas (lihat paragraf 24) dan instrumen tersebut memiliki fitur beberapa derivatif melekat yang nilainya saling tergantung satu sama lain (seperti callable con-vertible debt instrument), maka entitas meng-ungkapkan keberadaan fitur tersebut dan tingkat bunga efektif dari komponen kewajiban (tidak termasuk setiap derivatif melekat yang dicatat secara terpisah).

Aset keuangan dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lihat juga paragraf PA40)

(e) Entitas mengungkapkan nilai tercatat aset ke-uangan dan kewajiban keke-uangan yang:

(i) diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diper-dagangkan; dan

(ii) pada saat pengakuan awal, ditetapkan oleh entitas sebagai aset keuangan dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (yaitu instrumen keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan).

(f) Jika entitas menetapkan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka entitas mengungkapkan:

(i) jumlah perubahan dari nilai wajar kewajiban keuangan yang tidak dapat diatribusikan pada perubahan tingkat bunga acuan (misalnya LIBOR); dan

(46)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Reklasifikasi

(g) jika entitas mereklasifikasi aset keuangan sebagai instrumen yang diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan yang diamortisasi dan bukan berdasarkan nilai wajar (lihat PSAK 55 (revisi 2006), paragraf 54), maka entitas mengungkap-kan alasan reklasifikasi tersebut.

Laporan Laba Rugi dan Ekuitas

(h) Entitas mengungkapkan item yang bersifat ma-terial dari pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian yang berasal dari aset keuangan dan kewajiban keuangan, baik merupakan bagian dari laporan laba rugi, maupun sebagai komponen terpisah dari ekuitas. Untuk tujuan ini, pengung-kapan yang dilakukan minimal memuat hal-hal sebagai berikut:

(i) total pendapatan bunga dan total beban bunga (yang dihitung menggunakan metode bunga efektif) untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

(ii) untuk aset keuangan tersedia untuk dijual; jumlah keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung pada ekuitas selama periode berjalan dan jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi periode tersebut; dan (iii) jumlah pendapatan bunga yang masih akan

diterima atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, sesuai paragraf PA93 PSAK 55 (revisi 2006).

Penurunan Nilai

(47)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

yang signifikan (paragraf 51 menyediakan pe-doman bagi penentuan kelompok aset keuangan).

Wanprestasi dan Pelanggaran

(j) Terhadap setiap wanprestasi atas pelunasan pokok, bunga, dana pelunasan, atau ketentuan penebusan kembali yang terjadi selama periode utang kredit yang diakui pada tanggal neraca, dan setiap pelanggaran lain yang terjadi selama periode perjanjian kredit dalam hal pelanggaran tersebut memungkinkan peminjam untuk menuntut pembayaran kembali (kecuali untuk pelanggaran yang telah diatasi atau sebagai respon dari perjanjian kredit yang dinegosiasi ulang, baik pada tanggal neraca maupun sebelum tanggal neraca), maka entitas mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

(i) rincian pelanggaran yang terjadi;

(ii) jumlah yang diakui pada tanggal neraca terkait dengan utang kredit yang mengalami pelanggaran; dan

(iii) terhadap jumlah yang diungkapkan dalam butir (ii), apakah wanpr

Referensi

Dokumen terkait

SITA DEWI KUSUMANINGRUM, S.E., MPM... PERWAKILAN

G. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 5ubungan pengendalian produksi terhadap keseluruhan organisasi manufaktur yang terutama ialah sebagai alat pengendali

Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah tindak lanjut rencana pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memuat tujuan, sasaran,

Dari model sistem yang dilinierisasi tersebut diperoleh persamaan keadaan untuk sistem tenaga listrik IEEE 14 Bus 5 mesin, dan dapat digunakan metoda dengan pendekatan

akal murni' Menurut Immanuel Kant, yang paling rendah nilainya adalah akal murni, di mana hanya bisa menguraikan hal-hal yang ada di bawah manusia, hal- hal yang

Pada pemilihan selanjutnya pada tahun 2013, pemilihan kepala Desa Wonoasri mempertemukan dua entitas agama secara langsung karena hanya dua calon yang mengikuti

program investasi RPI2-JM bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara di.

Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi penderita kusta di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur dengan