• Tidak ada hasil yang ditemukan

MP-Bio 07 Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa S1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MP-Bio 07 Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa S1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS

DIPONEGORO

DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR

KODE: MP-Bio 07

JUDUL EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWAS1

TANGGAL DIKELUARKAN

19 Pebruari 2010

AREA BIDANG AKADEMIK NO REVISI :

-MANUAL PROSEDUR

EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWA TUJUAN

Manual Prosedur Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa bertujuan untuk menjelaskan prosedur evaluasi studi mahasiswa yang ditentukan oelh beban sks yang telah lulus dan indeks prestasi serta masa studi mahasiswa pada Jurusan Biologi FMIPA Universitas Diponegoro.

PENGERTIAN

Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa bertujuan untuk mengetahui kemajuan studi mahasiswa pada satuan semester tertentu. Menurut Peraturan Akademik Bidang Pendidikan Universitas Diponegoro, evaluasi untuk program S1 dilakukan pada dua semester pertama dan empat semester kedua (TA 2005/2006, 2006/2007), tiga semester pertama dan semester ketujuh (TA 2008/2009), serta akhir program S1.

Ruang lingkup MP Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa.

1. Persyaratan yang diperlukan dalam melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa. 2. Tahap kegiatan dalam melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa.

3. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan evaluasi kemajuan studi mahasiswa. 4. Waktu yang diperlukan dalam melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa. 5. Dokumen yang diperlukan/dihasilkan dalam melakukan evaluasi kemajuan studi

mahasiswa.

REFERENSI

1. Keputusan Rektor/Ketua Senat UNDIP No. 05/J07. Senat/SK/2006 tentang Standar Akademik Universitas Diponegoro.

(2)

PROSEDUR

1. Dosen wali melakukan pengecekan evaluasi I terhadap masing-masing mahasiswa wali sesuai dengan aturan yang ada dalam PERAK.

2. Dosen wali berkoordinasi dengan ketua program studi rekomendasi bila ada mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi I

3. Dosen wali bersama ketua program studi mengkonsultasikan mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi I ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF)

4. Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas memberikan pertimbangan kepada rector tentang mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi I.

5. Dengan pertimbangan BKMF, Rektor menerbitkan SK penghentian status sebagai mahasiwa untuk mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi I

6. Dosen wali melakukan pengecekan evaluasi II, dan berkoordinasi dengan ketua program studi bila ada mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi II. 7. Dosen wali bersama ketua program studi mengkonsultasikan mahasiswa yang

gagal memenuhi persyaratan evaluasi II ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF)

8. Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas memberikan pertimbangan kepada rector tentang mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi II

9. Dengan pertimbangan BKMF, Rektor menerbitkan SK penghentian status sebagai mahasiwa untuk mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi II

10. Pada akhir semester keempat belas, dosen wali berkoordinasi dengan ketua

program studi rekomendasi bila ada mahasiswa masih belum menyelesaikan beban sks untuk program S1.

11. Dosen wali bersama ketua program studi mengkonsultasikan mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi akhir ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF)

12. Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas memberikan pertimbangan kepada rektor tentang mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi akhir

(3)

No Kegiatan

Pihak-Pihak yang Terlibat

Waktu Dokumen

Dosen

Wali Ketua ProgramStudi BKMF Rektor Mahasiswa

1

Dosen wali melakukan pengecekan evaluasi I terhadap masing-masing mahasiswa wali sesuai dengan aturan yang ada dalam PERAK.

1 hari semesterKHS III/IV

2

Dosen wali berkoordinasi dengan ketua program studi rekomendasi bila ada mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi I

T

Y 2 hari

Laporan terulis

3

Dosen wali bersama ketua program studi mengkonsultasikan mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi I ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF)

1hari Laporanterulis

4

Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas memberikan

pertimbangan kepada rektor tentang mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi I

Laporan terulis dari

Kaprogdi

5

Dengan pertimbangan BKMF, Rektor menerbitkan SK penghentian status sebagai mahasiwa untuk mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi I

SK Rektor

6

Dosen wali melakukan pengecekan evaluasi II, dan berkoordinasi dengan ketua program studi rekomendasi bila ada mahasiswa yang tidak memenuhi

1 hari

KHS semester

VI/VIII

(4)

Mahasiswa Fakultas memberikan

pertimbangan kepada rektor tentang

mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi II

tertulis BKMF

9

Dengan pertimbangan BKMF, Rektor menerbitkan SK penghentian status sebagai mahasiwa untuk mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi II

SK Rektor

10

Pada akhir semester keempat belas, dosen wali berkoordinasi dengan ketua program studi rekomendasi bila ada mahasiswa masih belum menyelesaikan perkuliahan

T

Y KHS

11

Dosen wali bersama ketua program studi mengkonsultasikan mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi akhir ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF)

Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas memberikan

pertimbangan kepada rektor tentang

mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi akhir

Laporan tertulisdari

Fakultas

13

Dengan pertimbangan BKMF, Rektor menerbitkan SK penghentian status sebagai mahasiwa untuk mahasiswa yang gagal memenuhi persyaratan evaluasi akhir

SK Rektor

D O

LLS

(5)

LAMPIRAN

1. Persyaratan pelaksanaan evaluasi kemajuan studi mahasiswa untuk program S1 a. Kriteria evaluasi I .

1. Bagi mahasiswa tahun akademik 2005/2006 dan sebelumnya. Pada akhir semester keempat,

 Mampu mengumpulkan paling sedikit 45 sks dengan IPK ≥2,00

 Apabila mampu mengumpulkan > 45 sks, tetapi IPK< 2,00, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 45 sks dengan IPK ≥2,00 2. Bagi mahasiswa tahun akademik 2006/2007 dan 2007/2008.

Pada akhir semester keempat,

 Mampu mengumpulkan paling sedikit 45 sks dengan IPK ≥2,25

 Apabila mampu mengumpulkan > 45 sks, tetapi IPK< 2,25, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 45 sks dengan IPK ≥2,25 3. Bagi mahasiswa tahun akademik 2008/2009 dan seterusnya.

Pada akhir semester ketiga,

 Mampu mengumpulkan paling sedikit 35 sks dengan IPK ≥2,25

 Apabila mampu mengumpulkan > 35 sks, tetapi IPK< 2,25, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 35 sks dengan IPK ≥2,25 b. Kriteria evaluasi II .

1. Bagi mahasiswa tahun akademik 2005/2006 dan sebelumnya Pada akhir semester kedelapan

 Mampu mengumpulkan paling sedikit 100 sks dengan IPK ≥2,0

 Apabila mampu mengumpulkan > 100 sks, tetapi IPK< 2,00, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 100 sks dengan IPK ≥2,00

2. Bagi mahasiswa tahun akademik 2006/2007 dan 2007/2008 Pada akhir semester kedelapan

 Mampu mengumpulkan paling sedikit 45 sks dengan IPK ≥2,25

 Apabila mampu mengumpulkan > 45 sks, tetapi IPK< 2,25, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 45 sks dengan IPK ≥2,25 3. Bagi mahasiswa tahun akademik 2008/2009 dan seterusnya

Pada akhir semester ketujuh

 Mampu mengumpulkan paling sedikit 85 sks dengan IPK ≥2,25

 Apabila mampu mengumpulkan > 85 sks, tetapi IPK< 2,25, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 85 sks dengan IPK ≥2,25 c. Kriteria evaluasi akhir program

(6)

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi kemajuan studi mahasiswa. 1. Mahasiswa

2. Dosen Wali.

3. Ketua Program Studi. 4. BKMF.

Referensi

Dokumen terkait

HASIL PENILAIAN SERTIFIK ASI DOSEN TAHUN 2015 PT PENGUSUL: UNIVERSITAS SATYA NEGAR A INDONESIA. NO NO PESERTA NAMA PT PENGUSUL/PTPS SESI STATUS

Kulit bumi yang bersifat keras dan kaku akibat tekanan dari dalam bumi, pada akhirnya kulit bumi terpecah menjadi lempengan-lempengan besar yang tidak sama ukurannya kemudian

Menurut Sukardi (2008;179), metode prnrlitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian eksperimen merupakan metode

(1) Sekretariat Pengendalian Operasional Pembangunan dipimpin oleh Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan dan bertugas membantu Sekretaris Negara dalam melaksanakan

11 Lihat Muhibbin Noor, Hadis-hadis Politik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1996) 12 Lihat Muhibbin Noor, Inkulisivisme Pemikiran Islam, (Semarang: PT.. semua yang

(3) Dalam hal Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum dapat dipenuhi oleh Industri Pertahanan, Pengguna dan Industri

Keurikulum 2013 dengan model pembelajaran kontekstual sebagai ruh pelaksanaan memberikan ruang praktik ekonomi Islam dalam pendidikan di Indonesia, dimana landasan

Desa Pegayaman yang sebelumnya terisolasi dari dunia luar karena alasan- alasan geografis, budaya, dan politis, sejak abad ke-19 mulai memiliki akses ke dunia luar