• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Sensitivitas

Terdiri dari 2 macam :

1. Analisis Sensitivitas, bila terjadi perubahan parameter secara diskrit.

2. Program Linear Parametrik, bila terjadi perubahan parameter secara kontinu. Macam-macam perubahan pasca optimum:

1. Perubahan suku tetap, b i 2. Perubahan koefisien ongkos, c j 3. Perubahan koefisien teknis, a ij 4. Penambahan kendala baru 5. Penambahan perubahan baru. Akibat-akibat perubahan parameter:

(i) PO tetap, variabel basis dan nilainya tetap (ii) Variabel basis tetap, namun nilainya berubah (iii) Variabel basis berubah

A. Perubahan suku tetap, b . i Masalah PL:

Memaksimumkan

 n

j j j

j c x

x f

1

) (

Terhadap kendala i n

j j

ijx b

a

  

1

) , ,

( , i

1

,

2

,

,

m.

PO masalah tersebut telah diperoleh, yaitu fmax pada plb x(x1,x2,,xm)

D1B. Perubahan b : i

- Nilai variabel basis dan PO terpengaruh

- Membuat soal tetap layak, maka PO soal asli menjadikan plb soal baru juga tetap PO. Dkl. Plb baru: ( , 2*, , *)

* 1 *

m x x

x

x   harus memenuhi x* D1(b b)0 Plb soal asli: x(x1,x2,,xm) sehingga x*

D1b

D1

b

x

D1

b

0

.

0

1 *

  

 m

j

j ij i

i x d b

x , i

1

,

2

,

,

m

 xi di1b1di2b2dimbm 0 0

1 2

12 1 11 1 *

1  x d b d b  dmbm 

x 

0

2 2

22 1 21 2 *

2  x d b d b  d mbm 

x 

0

2 2 1 1 *

       

 m m m mm m

m x d b d b d b

x 

b D x

x*

1

b D x

x*

1

b D x

1

, x x*

x Atau

 

 m

j

j ij

i d b

x 1

, i

1

,

2

,

,

m

b D c x c

f    

 1

.

Jika bimengakibatkan xi*  xi xi 0, untuk suatu i

1

,

2

,

,

m, maka perubahan diselesaikan melalui tablo optimum soal asli sebagai berikut:
(2)

Contoh 1. Memaksimumkan f(x1,x2,x3)50x145x2 30x3 Terhadap kendala 2x13x2 x3 1200

x1 4x2 3x3 800

x1,x2,x3 0.

Setelah PO diperoleh, tambahkan b1 300dan b2 200 kepada suku tetap dan selidiki pengaruhnya terhadap PO soal asli tadi.

Penyelesaian:

Dengan menambahkan variabel slack y1,y2 0, kendala menjadi

1200 3

2x1 x2 x3 y1

800 3

4 2 3 2

1 x  x  y  x

0 ,

, 2 3

1 x x 

x , y1,y2 0.

Fungsi tujuan menjadi

Memaksimumkan f 50x1 45x2 30x3 0y10y2. Sehingga masalah sudah dalam bentuk kanonik.

Tabel Simpleksnya,

cj

50

45

30

0

0

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2

0

y1

2

3

1

1

0

1200

600

0

y2

1

4

3

0

1

800

800

zj

0

0

0

0

0

0

zj-cj

-50

-45

-30

0

0

0

bi Ri

Tabel kedua

cj

50

45

30

0

0

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2

50

x1

1

3/2

1/2

1/2

0

600

1200

0

y2

0

5/2

5/2

-1/2

1

200

80

zj

50

75

25

25

0

30000

zj-cj

0

30

-5

25

0

0

bi Ri

Tabel Ketiga

cj

50

45

30

0

0

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2

50

x1

1

3

0

3/5

1/5

560

30

x3

0

1

1

-1/5

2/5

80

zj

50

180

30

24

22

30400

zj-cj

0

135

0

24

22

30400

[image:2.595.43.390.278.701.2]

bi Ri

Tabel sudah optimal. Plb (x1,x2,x3)(560,0,80), yang memaksimumkan f

30400

. Untuk PO tersebut,

*

2 * 1 *

x x

x 

     

3 1 x x





80

560

, c* (50,30),





3

1

1

2

*

D dengan





5

/

2

5

/

1

5

/

1

5

/

3

)

(

D* 1 .

Penyelesaian soal terubah:

Sekarang ditambahkan b1 300dan b2 200, maka diperoleh

 2

1 1 *

1 * 1

j

j j b d x

x

x1*

d11

b1

d12

b2

 

.

200

700

5

1

300

.

5

3

560

.

 

 2

1 2 *

2 * 2

j

j j b d x

x

x2*

d21

b1

d22

b2

 

.

200

100

5

2

300

.

5

1

80

(3)

Ternyata x dan 1* x keduanya positif, maka perubah basis optimum soal asli masih menjadi perubah basis 2* optimum soal baru. Nilai-nilai perubah basis baru akan menjadi x1*

700

dan x2*

100

, berarti PO soal baru menjadi ( , , 3*) (700,0,100)

* 2 *

1 x x 

x , dengan

f f

f*max

max

fmax

c*

(

D*

)

1

B

30400

(

50

,

30

)





5

/

2

5

/

1

5

/

1

5

/

3





200

300

30400

(

50

,

30

)





20

140

38000.

Sekarang bila b1 1180 dan b2 120. Selidiki pengaruhnya terhadap PO soal asli. Penyelesaian:

Dalam soal baru ini b1 20dan b2 680, maka diperoleh

 2

1 1 *

1 * 1

j

j j b d x

x

x1*

d11

b1

d12

b2

 

.(

680

)

124

5

1

)

20

.(

5

3

560

.

 

 2

1 2 *

2 * 2

j

j j b d x

x

x2*

d21

b1

d22

b2

 

.(

680

)

268

5

2

)

20

.(

5

1

80

. [image:3.595.41.413.410.654.2]

Ternyata x2*

0

, maka perubah basis optimum soal asli tidak menjadi basis optimum soal baru. Untuk menyelesaikan soal baru b dan 1 b diganti dengan 124 dan -268, kemudian baris kedua dikalikan -1 dan dengan 2 menyisipkan variabel artifisial q1 0 pada kendala kedua tadi disusun tablo simpleks baru.

Tabel Simpleks Tahap I

cj

0

0

0

0

0

1

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2 q1

0

x1

1

3

0

3/5

1/5

0

124

124/3

1

q1

0

-1

-1

1/5

-2/5

1

268

zj

0

-1

-1

1/5

-2/5

1

268

zj-cj

0

-1

-1

1/5

-2/5

0

268

bi Ri

Tabel Kedua

cj

0

0

0

0

0

1

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2 q1

0

x2

1/3

1

0

5

1/15

0

124/3

124/3

1

q1

1/3

0

-1

26/5

-1/3

1

1072/3

zj

1/3

0

-1

26/5

-1/3

1

1072/3

zj-cj

1/3

0

-1

26/5

-1/3

0

1072/3

bi Ri

Tabel tidak dapat diteruskan. Soal menjadi tidak layak.

B. Perubahan Pada Koefisien Teknis a ij

Akan diselidiki pengaruh perubahan a menjadi ij aij

aij terhadap PO soal asli.

1. Jika perubahan dilakukan pada semua a pada kolom bukan basis dalam PO soal asli. ij

Pengaruh perubahan ini dapat dilihat pada nilai zj*

cj*. Misalkan aik aik, i

1

,

2

,

,

m, dengan x bukan k

variabel basis pada PO. Dihitung zk* ck* yang baru:

(4)

(ii) Jika zk* ck* 0, maka terhadap tabel optimum dilakukan operasi sebagai berikut. Dengan

mengganti A dengan k A k*

1) Gantikan y dengan k yk* (D*)1Ak*

2) Gantikan zk

ck dengan zk* ck* c*(D*)1Ak* ck Proses dilanjutkan sampai diperoleh PO yang baru.

2. Jika perubahan terjadi pada x variabel basis pada PO. k Pada kasus kedua ini, jika perubahan terjadi pada

0 ij a menjadi 0 0 ij ij a

a

, maka

1) Tambahkan variabel baru xn1pada masalah optimum dengan koefisien teknis

0 0

) 1

(n ij ij

i a a

a

dan

koefisien ongkos

0

1 j

n c

c

(milik 0 j

x dengan xj

xj 0 ).

2) Koefisien yi(n1) ditransformasikan ke y*i(n1) dengan rumus yi(n1) D1An1, i

1

,

2

,

,

m. 3) Agar

0 j

x tidak lagi berada pada basis optimum, maka gantikan koefisien ongkos 0 j

c (milik 0 j

x ) dengan bilangan positif besar M (tetapi koefisien xn1 tetap

0 j c ).

4) Hitung koefisien kontrol terubah

 

 

m k m i ki ij k j j j j

j c z c c c y

z 1 1 * *

)

(

,

1

,

,

,

1

m n n

j

dengan ck 0, k1,2,, j0 1,j0 1,,n dan

0 0 j

j M c

c

.

5) Lanjutkan algoritma simpleks untuk memperoleh po yang baru.

Contoh 2. Dari Contoh 1 diadakan perubahan terhadap soal aslinya dengan mengganti





4

3

2

A menjadi





1

5

* 2

A . Tentukan pengaruhnya terhadap po soal asli.

Penyelesaian:

Ternyata x bukan basis dalam po soal asli, maka perubahan pada 2 A merupakan kejadian pertama, sehingga 2 diperoleh 2 * 2 1 * 2 *

2 c CD A c

z

50 30





5

/

2

5

/

1

5

/

1

5

/

3





1

5

45 

50 30





3

5

5

14

45 

1401845

77.

Karena z2*

c2*

77

0

, maka po lama menjadi po soal baru.

Contoh 3. Dari Contoh 1





4

3

2

A diubah menjadi





7

1

* 2

A . Tentukan pengaruhnya terhadap po soal asli.

Penyelesaian:

Dihitung koefisien kontrol baru, sehingga diperoleh

2 * 2 1 * 2 *

2 c CD A c

z

50 30





5

/

2

5

/

1

5

/

1

5

/

3





7

1

45 

50 30







5

13

5

4

45 

407845

7.

(5)

* 2 1

A D





5

/

2

5

/

1

5

/

1

5

/

3





7

1







5

13

5

4

.

Dengan mengganti Y dengan 2 D1A2* dan z2 c2 dengan z*

c*tabel optimum soal asli berubah menjadi tabel berikut:

cj

50

45

30

0

0

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2

50

x1

1

-4/5

0

3/5

1/5

560

30

x3

0

13/5

1

-1/5

2/5

80

400/13

zj

50

38

30

24

22

zj-cj

0

-7

0

24

22

bi Ri

30400

cj

50

45

30

0

0

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2

50

x1

1

0

4/13

7/13

21/65

7600/13

45

x2

0

1

5/13

-1/13

2/13

400/13

zj

50

45

425/13 305/13 300/13

zj-cj

0

0

35/13

305/13 300/13

bi Ri

[image:5.595.43.414.106.348.2]

59000/13

Tabel sudah optimum.

C. Perubahan Pada Koefisien Ongkos, c j

Misalkan c diubah menjadi j cj

cj

cj *

, atau C diubah menjadi C*CC dan C

*

C

C adalah vektor ongkos baru untuk variabel basis tabel optimum soal asli.

Dalam tabel optimum soal asli, koefisien kontrol zj cj CYj cj. Sesudah diubah akan menjadi *

* *

*

j j

j

j c C Y c

z

(C C)Yj cj cj

CYj CYj cj cj *

* j j c

z

zj cj CYj cj (1)

PO soal asli akan tetap menjadi PO soal terubah bila dipenuhi zj*

cj*

0

atau zj cj CYj cj 0

untuk x bukan basis. j (2)

Khususnya, bila perubahan hanya terjadi pada c dengan j x bukan basis dalam tabel optimum, maka j

C

0

dan zj

cj

cj

0

untuk x bukan basis. j

Jika (2) dipenuhi maka variabel basis yang menyusun po tidak berubah demikian pula nilainya. Yang berubah adalah nilai program, yang semula f

CX menjadi f*C*X (C C)X, jadi ada tambahan

X C f 

 .

Bila (2) tidak dipenuhi oleh beberapa variabel bukan basis, maka proses simpleks dilanjutkan dengan mengangkat tabel optimum soal asli yang sudah terubah sebagai tabel awal dan variabel-variabel yang tidak memenuhi (2) sebagai calon basis baru sampai po baru tercapai.

Contoh 4. Dari Contoh 1 bila c2 45 diubah menjadi

65

* 2

c . Bagaimana pengaruh perubahan tersebut terhadap po soal asli.

Penyelesaian:

2

x pada tabel optimum bukan variabel basis. z2c2c2 135201150. Berarti po soal asli masih

(6)

Contoh 5. Dari Contoh 1 bila c2 45 diubah menjadi c2*

25

. Bagaimana pengaruh perubahan tersebut terhadap po soal asli.

Penyelesaian:

2

x pada tabel optimum bukan variabel basis. z2c2c2 135(70)2050. Berarti po soal asli masih

menjadi po soal terubah. Karena c dan 1 c tidak berubah, maka 3

C

0

berarti max *

max f

f

. Jadi nilai po juga tidak berubah.

Contoh 6. Dari Contoh 1 bila c1 50 diubah menjadi c1*

70

dan c2 45 diubah menjadi c2*

75

.

Bagaimana pengaruh perubahan tersebut terhadap po soal asli. Penyelesaian:

20

1 

c (x pada tabel optimum variabel basis) 1

30

2 

c (x pada tabel optimum bukan variabel basis) 2

0

3 

c (x pada tabel optimum variabel basis) 1

Pada tabel optimum terjadi perubahan

C

c1

c3

 

20

0

.

Dihitung zj*

cj* untuk x bukan basis. Dalam hal ini adalah j x . 2

* 2 *

2 c

z

z2 c2 CY2 c2 135

20 0

30

1

3





0 165 30 60

135   

 .

Dengan cara sama diperoleh z4*

c4* 360 untuk variabel y dan 1 5* *

5 c

z  260 untuk variabel y . 2 Berarti po soal asli masih menjadi po soal terubah. Karena c berubah dan 1 c tidak berubah, maka 3

  

f CX

20 0

11200

80

560





. Dan nilai fmax*

fmax

f 304001120041600.

Contoh 7. Dari Contoh 1 c3

30

diubah menjadi c3* 115. Bagaimana pengaruh perubahan tersebut

terhadap po soal asli. Penyelesaian:

145

3 

c jadi

C

c1

c3

 

0

145

.

Dihitung zj*

cj* untuk x bukan basis. Dalam hal ini adalah j x . 2

* 2 *

2 c

z

z2 c2 CY2 c2 135

0 145

0

1

3





0 10 0 145

135   

 .

Dengan cara sama diperoleh z4*

c4*530 untuk variabel y dan 1

* 5 *

5 c

z  360 untuk variabel y . 2

  

f CX

0 145

11600

80

560





. Dan nilai f

f

f max *

max 304001160042000.

Karena z2*

c2*100 dan z5*c5*360, maka tabel optimum soal asli belum optimum bagi soal terubah, sehingga perhitungan simpleks dilanjutkan, dengan memasukkan y sebagai calon variabel basis baru. 2

cj

50

45

-115

0

0

ci xi xj x1 x2

x

3 y1 y2

50

x1

1

3

0

3/5

1/5

560

-115

x3

0

1

1

-1/5

2/5

80

400/13

zj

50

35

-115

29

-220

zj-cj

0

-10

0

29

-220

bi Ri

5554

Berarti po soal asli masih menjadi po soal terubah. Karena c berubah dan 1 c tidak berubah, maka 3

  

f CX

20 0

11200

80

560





Gambar

Tabel sudah optimal. Plb
Tabel Simpleks Tahap I
Tabel sudah optimum.

Referensi

Dokumen terkait

Pada awal abad 20 terdapat gaya baru, yaitu Neo Gothik, yang tetap menggunakan penyesuaian terhadap faktor iklim tropis dan juga. keinginan untuk mencari identitas

Mata kuliah ini bertujuan memberi wawasan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat: 1) memahami prinsip-prinsip pengukuran dan penilaian, 2) menyusun soal dan membuat alat ukur

Anggota baru memperkuat keanggotaan mereka dengan melakukan tindakan yang mahal, yang membuat mereka sulit, atau bahkan tidak mungkin

Permasalahan yang mendasar dalam bidang PLB adalah bagaimana penerapan PPI yang sesuai untuk masing-masing kekhususan dan bagaimana PPI yang dapat dengan

Pada pertemuan ke dua sudah mencakup materi tentang soal matematika bentuk cerita yang cara penyelesaiannya dengan penggambaran, dengan tabel, dengan menebak dan

Aktiva Tetap : penghentian aktiva tetap, sumber alam dan aktiva tidak berujud Kuliah Tatap muka Latihan soal

Tips membuat presentasi yang baik antara lain: mudah dibaca, judul yang jelas pada setiap slide, background yang sederhana, memanfaatkan grafik/diagram, tetap fokus,

Auditor sistem informasi dapat menggunakan metoda red team untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik ancaman keamanan yang muncul dan baru, dan membuat